Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka dengan Undang-undang No: 11 tahun 1950 Negara bagian Sumatera Selatan dinyatakan bubar dan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No: 3 tahun 1950, daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi di dalam Negara Republik Indonesia dan Undangundang Darurat No: 4 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonomi Kabupaten dilingkungan daerah Propinsi Sumatera Selatan dan sesuai pula dengan Ketetapan Gubernur Propinsi Sumatera Selatan tanggal 20 Maret 1950 No.Gb/100/1950 tentang batas-batas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, maka Kabupaten ini dinamakan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang beribu kota di Baturaja. Setelah tumbangnya rezim Orde Baru pada Tahun 1998, dimulailah babak baru tata pemerintahan di Indonesia, dimana era ini lebih dikenal dengan masa reformasi. Sesuai dengan semangat reformasi maka untuk efektifitas jalannya pemerintahan terjadilah pemekaran wilayah di seluruh wilayah Indonesia, dari Desa hingga Provinsi, tak terkecuali di Kabupaten Ogan Komering Ulu.Dimulai pemekaran kecamatan dari 14 kecamatan induk dimekarkan hingga menjadi 29 kecamatan. Dan puncaknya pada akhir Tahun 2003 yang lalu dengan Undang-Undang Nomor: 37 Tahun 2003 Kabupaten Ogan Komering Ulu dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten. Yaitu Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan. Saat ini Kabupaten OKU hanya terdiri dari 12 kecamatan dan 143 Desa dan 14 Kelurahan, dengan Ibukota Kabupaten di Kota Baturaja. Dalam konstelasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak pada bagian wilayah selatan Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan Langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak pada wilayah yang strategis karena dilalui oleh jaringan jalan Trans Sumatera ( Jalur Tengah) yang menghubungkan akses kota-kota di Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa. 2.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 361.760 Hektar. Dilihat dari sisi geografisnya kabupaten ini terletak antara 103⁰40’ Bujur Timur sampai dengan 104⁰33 Pokja PPSP Kabupaten OKU Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Bujur Timur dan antara 3⁰45’ sampai dengan 4⁰55’Lintang Selatan. Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir : Berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Luas wilayah Kabupaten OKU menurut Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten OKU Timur, OKU Selatan dan Ogan Ilir adalah 4.797,06Km². Sementara menurut data OKU Dalam Angka Tahun 2011 (BPS,2012) yang mengacu pada pemetaan BPN Kabupaten OKU, luas Kabupaten OKU meliputi 361.760 Hektare. Pada Tahun 2005, administrasi wilayah Kabupaten Ogan komering Ulu terdiri atas 9 kecamatan, 130 desa, 4 desa persiapan, dan 3 kelurahan. Pada tahun 2009 jumlah desa dan kelurahan bertambah menjadi 138 desa dan 14 kelurahan.Tahun 2010, jumlah desa bertambah lagi dua desa sehingga menjadi 140 desa. Dua desa tersebut adalah Desa Mekar Sari di Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Desa Sumber Bahagia di Kecamatan Lubuk Batang. Selanjutnya Tahun 2011, jumlah desa bertambah lagi sebanyak tiga desa, yaitu Desa Fajar Jaya di Kecamatan Lengkiti serta Desa Marta Jayadan Desa Batu Raden di Kecamatan Lubuk Raja. Dengan demikian hingga akhir tahun 2011, Wilayah Kabupaten OKU terbagi dalam 12 Kecamatan yang meliputi 143 Desa, 14 Kelurahan, 13 Lingkungan dan 589 dusun. Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013 terdiri dari 12 kecamatan dan 143 desa dan 14 Kelurahan, dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Lengkiti dengan luas wilayah 700,00Km² atau 19,35 % dari total luas wilayah kabupaten, sementara itu Kecamatan Lubuk Raja memiliki luas wilayah terkecil diantara kecamatan lainnya dengan luas 94,79Km² atau hanya 2,62 % dari luas total wilayah Kabupaten.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 2.1dan Peta 2.2. Pokja PPSP Kabupaten OKU Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu PETA 2.1. PETA ORIENTASI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU DALAM WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Pokja PPSP Kabupaten OKU Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu PETA 2.1. PETA ADMINISTRATIF WILAYAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Pokja PPSP Kabupaten OKU Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.1.2 KONDISI FISIK DASAR KABUPATEN 2.1.2.1 TOPOGRAFI Keadaan topografi dan ketinggian wilayah Kabupaten Ogan komering Ulu berkisar antara 0 – 1.000 meter lebih di atas permukaan laut.Hal ini dimaklumi karena Kabupaten Ogan Komering Ulu masih terletak di jalur Bukit Barisan wilayah bagian selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai iklim trofis dan basah dengan temperatur bervariasi antara 22 ‘ C – 31 ‘ C, daerah mempunyai temperatur rendah adalah Kecamatan Peninjauan. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu secara garis besar dapat digolongkan atas daerahdaerah: a. Ketinggian 0 – 100 meter dari permukaan laut seluas 202.383 Ha atau 55,94 % dari luas wilayah kabupaten, tersebar hamper di setiap kecamatan kecuali Kecamatan Pengendonan, Muara jaya dan Ulu Ogan. b. Ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan laut, luas seluruhnya 123.525 Ha atau 34,14 % dari luas wilayah kabupaten, lokasinya tersebar hampir di setiap kecamatan kecuali Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Peninjauan dan Kecamatan Sinar Peninjauan. c. Ketinggian 500 – 1.000 meter dari permukaan laut. Daerah ini luasnya mencapai 27.318 Ha atau sekitar 7,55 % dari luas wilayah kabupaten yang tersebar di Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan. d. Ketinggian di atas 1000 meter di permukaan laut. Daerah ini luasnya mencapai 8.544 Ha atau 2,36 % dari luas wilayah kabupaten, yang tersebar Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan Ulu Ogan. Data mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Ogan Komering Ulu disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu TABEL 2.1.DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI WILAYAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Luas (Ha) Nama DAS Debit (M3/detik) DAS Sungai Sumber : Dinas PU Pengairan Kab. OKU Tabel Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Baturaja Barat Baturaja Timur Lengkiti Lubuk Batang Lubuk Raja Muara Jaya Pengendonan Peninjauan Semidang Aji Sinar Peninjauan Sosoh Buay Rayap Ulu Ogan JUMLAH 0 - 100 m 13.486 13.398 13.600 46.629 11.339 45.369 18.701 19.000 20.861 202.383 Ketinggian dari Permukaan Laut 100 - 500 m 600 - 1000 m 1.489 46.800 7.900 4.093 1.261 22.946 6.854 7.299 2.180 28.052 5.213 6.372 10.384 12.525. 27.318 Sumber : Profil Kabupaten OKU 2012 2.1.2.2 KEMIRINGAN LERENG Bentuk wilayah Kabupaten Ogan komering Ulu bervariasi dari datar sampai bergunung-gunung dari 0 2 % hingga di atas 40 %. Keadaan Lereng di Kabupaten Ogan Komering Ulu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelas yaitu : a. Lereng 0 - 2 % luasnya mencapai 61.781 Ha atau 17,08 % dari luas wilayah kabupaten, terdapat dominan di Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Lengkiti dan sebagian terdapat di Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja timur, Kecamatan Pengendonan dan Kecamatan Lubuk Batang. >1000 m 1.700. 6.844 8.544 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu b. Lereng 2 - 15 % luasnya mencapai 142.968 Ha atau 39,52 % dari luas wilayah kabupaten, terdapat dominan di Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan Baturaja Barat. c. Lereng 15 - 40 % luasnya mencapai 71.564 Ha atau 19,78 % dari luas wilayah kabupaten, terdapat dominan di Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Lubuk Batang dan Kecamatan Pengendonan. d. Lereng di atas 40 % luasnya mencapai 85.457 Ha atau mencapai 23,62 % dari luas wilayah kabupaten, terdapat di Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Lengkiti dan sebagian di Kecamatan Sosoh Buay Rayap. Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu keadaan morfologinya menunjukkan bahwa bagian wilayah barat dan selatan merupakan kemiringan lahan tinggi berkisar antara 30-40 % dan diatas 40 %, sedangkan bagian tengah dan timur merupakan dataran rendah hingga bergelombang 0-30 %. Dengan demikian, sebagian daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan daerah yang termasuk kawasan lindung, dimana kawasan dengan fungsi lindung tersebut memiliki potensi untuk perlindungan, pengawetan, konservasi dan pelestarian 2.1.2.3 IKLIM Secara umum, Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim tropis dan basah dengan temperature bervariasii antara 22ºC sampai dengan 31ºC.Semakin ke arah utara temperatur udaranya semakin tinggi (semakin panas). Kabupaten OganKomering Ulu termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi. Menurut pengukur cura hujan yang berada dikecamatan Baturaja Timur, pada tahun 2011 curah hujan bervariasi antara 22 mm sampai dengan 400 mm. Dengan hari hujan terbanyak terjadi dibulan Desember tahun 2011 yaitusebanyak 18 hari hujan. Dapat juga dikatakan bahwa pada bulan Desember adalah puncak dari musim Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu penghujan di tahun 2011, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Agustus yang hanya terjadi 2 hari hujan pada bulan tersebut. Gambar Rata-rata Curah Hujan per Bulan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 2.1.2.4 TUTUPAN LAHAN Luas total Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sekitar 361.760 Hektar. Dari total luas tersebut sekitar 36,91 persennya berupa hutan belukar, 25,48 persen diusahakan untuk perkebunan rakyat, perkebunan besar maupun perkebunan rakyat dengan komoditi unggulan seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan tanaman tahunan lainnya, dengan penyebaran hampir merata di seluruh wilayah kabupaten. (selengkapnya dapat dilihat pada table 1.2). Untuk tanaman bahan makanan dan tanaman semusim lain, tampaknya kurang berpotensi dikabupaten ini. Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ada jaringan irigasi tehnis yang tersedia, disamping pengaruh iklim yang cenderung panas. Namun demikian, dalam skala tidak besar petani tetap mengusahakan tanaman bahan makanan maupun tanaman semusim untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk dijual. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Luas dan Persentase Penggunaan Tanah di Kabupaten OKU Sumber : BPN OKU, OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 2.1.2.5 DAERAH RAWAN BENCANA Kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi rawan bencana tanah longsor dan banjir diakibatkan karena kondisi hidrologi Sungai Ogan dan anak-anak sungai ( Sekitar 61 anak sungai yang bermuara ke Sungai Ogan) pada musim penghujan. Banjir disebabkan oleh DAS Ogan yang terjadi secara periodik terutama musim hujan. Kawasan rawan longsor dengan kerentatan tinggi disepanjang DAS Ogan dan anak-anak sungai, lereng-lereng bukit untuk terkena bencana tanah longsor, terutama jika kegiatan manusia menimbulkan gangguan pada lereng kawasan dan sempadan sungai. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Kerawanan bencana gempa bumi, meskipun belum terjadi dalam skala yang besar namun kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang merupakan kawasan disekitar kaki Pegunungan Bukit Barisan merupakan kawasan rentan dengan bencana gempa vulkanik disekitar kawasan tersebut, dan longsor dikawasan perbukitan sebagian terdapat diwilayah Kecamatan Ulu Ogan, Muara Saeh dan Lengkiti. 2.1.2.7 Kerawanan Tanah Longsor Lokasi kawasan tanah longsor relatif terdapat pada kawasan dengan kemiringan lahan diatas 30 – 40 % dan diatas 40 % yang merupakan kawasan perbukitan dan pengunungan serta kawasankawasan daerah aliran Sungai Ogan, Lematang dan Komering serta 61 anak sungai lainnya. 2.1.2.8 Potensi Rawan Banjir Data curah hujan, kondisi morfologi dan geologi merupakan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya banjir. Jenis banjir yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah banjir luapan sungai, karena semua air genangan berasal dari sungai yang tidak tertampung pada alirannya. Banjir ini sifatnya musiman yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau mingguan tergantung intensitas curah hujan. Lokasi kawasan rawan banjir Sungai terdapat di kawasan sekitar Ogan (Sepanjang daerah aliran sungai), terdapat kawasan perkotaan dan desa-desa yang berkembangan di kawasan daerah aliran sungai ini, disamping itu pada kawasan-kawasan dataran rendah. Kawasan yang berpotensi banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu Kawasan rawan banjir akibat meluapnya Sungai Ogan dan anak-anak sungai yang ada meliputi Lokasi kawasan rawan bencana banjir ini seperti di wilayah Kecamatan Semidang aji, Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.1.2.8 Kerawanan Gempa Bumi Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini belum pernah terjadi gempa dengan skala besar, hanya mendapat pengaruh dari Kawasan rawan bencana gempa sekitar Pegunungan Bukit Barisan dari gempa vulkanik. Kawasan-kawasan relatif terkena dampak rawan bencana gempa bumi ini meliputi kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu meiputi Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Lengkiti, sebagian Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Muara Jaya. Selain bencana gempa terdapat pula ancaman berupa bencana dari kawasan rawan gerakan tanah. Kawasan ini berada di sepanjang jalan lintas sumatera meliputi Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Semidang Aji dan Kecamatan Pengandonan. 2.2 DEMOGRAFI 2.2.1. JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK Penduduk sebagai objek sekaligus subjek utama dalm pembangunan yang selalu menjadi perhatian bagi pemerintahbaik pemerintah pusat maupun daerah.Pertumbuhan penduduk yang terlampau tinggi akan menjadi beban bagi suatu daerahm anakala penduduk di wilayah tersebut sudah padat, tetapi sebaliknya pendudukyang tinggi justru diharapkan guna mempercepat pembangunan. Sebagaimana daerah yang sedang berkembang lainnya, jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Hal itu dikarenakan telah semakin banyaknya perbaikan serta kemajuan pembangunan yang dilakukan pemerintah khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dan akses informasi yangterbuka lebar bagi penduduk. Jumlah penduduk di Kabupaten OganKomering Ulu tahun 2011 sebanyak 334.295jiwa, dimana sebanyak 171.157 jiwa berjeniskelamin laki-laki dan 163.138 jiwa berjenis kelamin perempuan. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Tabel Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun, Rukun Warga/ Rukun Kampung, dan Rukun Tetangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumber : Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Ogan Komering Ulu,2012 Penyebaran penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu di 12 Kecamatan yang ada ternyata tidak merata. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih tinggal di kecamatan yang potensial secara ekonomi dan memiliki fasilitas umum dan sosial yang lebih lengkap dibandingkan kecamatan lainnya yang masih tertinggal. Kecamatan Baturaja Timur sebagai ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai jumlah penduduk terbesar yaitu 94.191 jiwa (28,18 persen), disusul Kecamatan Peninjauan dengan penduduk sebesar 41.413 jiwa (12,39 persen). Sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Muara Jaya yaitu hanya sebanyak 6 680 jiwa (2,00persen). Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Tabel Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di kab.OKU Tahun 2012 Sumber : Badan Pusat Statistik , BPS 2012 Dari sisi kepadatan penduduk per km2 ,maka kecamatan Baturaja Timur merupakan kecamatan yang terpadat penduduknya yaitu mencapai 633 jiwa perkm2, sementara Kecamatan Muara Jaya merupakan kecamatan yang penduduknya paling jarang yaitu hanya 23 jiwa per perkm2. Kepadatan penduduk Kabupaten OKU secara keseluruhan adalah 93 jiwa per perkm2. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu TABEL 2.2. NAMA, LUAS WILAYAH DAN JUMLAH KELURAHAN KABUPATEN OKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Lengkiti Sosoh Buay Rayap Pengandonan Semidang Aji Ulu Ogan Muara Jaya Peninjauan Lubuk Batang Sinar peninjauan Baturaja Timur Lubuk Raja Baturaja Barat Jumlah Jumlah Desa/Kel 22 11 12 21 7 7 24 15 6 13 7 12 143 Luas (Km2) 700.00 260.64 94.79 467.53 236.00 298.00 453.69 507.22 190.00 148.87 126.00 134.86 3.617.60 Luas Wilayah Luas Persentase (Ha) (%) 70.000 19.35 26.064 7.20 9.479 2.62 46.753 12.92 23.600 6.52 29.800 8.24 45.369 12.54 50.722 14.02 19.000 5.25 14.887 4.12 12.600 3.48 13.486 3.73 361.760 100 Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 (Hasil Olahan) 2.2.2. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK Perencanaan diarahkan untuk manusia, sehingga kegiatan perencanaan harus didasarkan pada manusia atau penduduk di wilayah perencanaan. Perencanaan dimaksudkan untuk permasalahan yang ada dan untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu pengetahuan tentang kondisi sekarang maupun kondisi yang akan datang diperlukan sebagai dasar menentukan tindakan yang direncanakan. Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian dalam proses pembangunan adalah masalah kependudukan yang mencakup jumlah, komposisi, distribusi dan kepadatan serta struktur penduduk. Jumlah struktur yang besar dapat menjadi modal bila kualitasnya baik, namun sebaliknya penduduk yang besar juga dapat menjadi beban pembangunan bila kualitasnya rendah. Aspek-aspek kependudukan mempunyai pengaruh timbal balik dengan pertumbuhan dan perkembangan sosial-ekonomi suatu wilayah. Estimasi jumlah penduduk pada Tahun 2011 akan berjumlah 308.081 jiwa dengan kepadatan rata-rata adalah 64 Jiwa/Km2 dan perkiraan pada Tahun 2030 jumlah penduduk akan mencapai 405.124 jiwa dengan kepadatan rata-rata 84 jiwa/km2. Apabila dirinci tiap wilayah Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu kecamatan, maka Jumlah penduduk terbesar diakhir Tahun perencanaan terdapat diwilayah Kecamatan Baturaja Timur 89.148 Jiwa dengan kepadatan 1.202 jiwa/km2 dan terendah adalah Kecamatan Muara Jaya yaitu 9.048 jiwa denga kepadatan 20 jiwa/km2. Dengan demikian pada wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi diperlukan pengaturan dan distribusi untuk dapat mengurangi tingkat kepedatan penduduk serta tetap perlu diatur mengingat sebagian besar Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak ada daerah aliran sungai (sempadan sungai) memiliki fungsi kawasan sebagai fungsi perlindung setempat dan kawasan lindung. Grafik Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031 Laju pertumbuhan penduduk selama 7 tahun terakhir (2003– 2010) tercatat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat dilaksanakan. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2003 – 2010 adalah sebesar 8,65% yang berarti mengalami pertumbuhan 1,58% per tahunnya. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.2.3. PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Pengembangan sistem perkotaan, rencana dan pengelolaan ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, pelayanan prasarana dan sarana serta pengembangan ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu, disesuaikan dengan kondisi perkembangan wilayah, kegiatan serta proyeksi perkembangan penduduk di tiap-tiap kecamatan. Hasil analisis/proyeksi perkembangan penduduk menunjukkan bahwa pada Tahun 2011 jumlah penduduk sebesar 308.081 Jiwa dan perkembangan Tahun 2031 mencapai 405.124 jiwa (dalam kurun dua puluh Tahun). Perkembangan sebesar jumlah tersebut sangat dipengaruhi oleh rata-rata pertumbuh dan penduduk setiap Tahunnya yaitu sebesar 1.21 %/perTahun. Hasil estimasi tersebut diatas juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling tinggi terdapat di wilayah Kecamatan Baturaja Timur yaitu sebesar 89.148 Jiwa dan terkecil adalah Kecamatan Muara Jaya 9.048 Jiwa. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Grafik Rencana Pengembangan Jumlah Penduduk Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 – 2031 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Tahun 2027 Tahun 2028 Tahun 2029 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan prasarana dan sarana wilayah dan banyak faktor lainnya. Oleh karena itu untuk menentukan persamaan garisnya yang digunakan sebagai alat memproyeksikan penduduk dilakukan analisis kesesuaian rumus dengan skenario rencana yang ditentukan berdasarkan fakta empiris dan teoritis. Fakta empiris diketahui berdasarkan tren eksisting dan potensi pengembangan masing-masing kecamatan. Sedangkan kerangka teoritis dibutuhkan untuk menentukan asumsi dari fakta-fakta eksisting serta potensi pengembangan wilayah sehingga tahap awal skenario rencana dapat ditentukan. Rumusan tren eksisting dan potensi wilayah disesuaikan dengan skenario rencana sehingga dapat ditentukan kebijakan estimasi proyeksi penduduk yang sesuai dengan struktur dan pola ruang. Perhitungan Proyeksi Penduduk di Kabupaten OKU menggunakan rumus/pendekatan sebagai berikut: Pn = Po ( 1 + r )n Pn Po r n = Proyeksi penduduk tahun ke-n (jiwa) = Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) = Pertumbuhan penduduk = jumlah tahun proyeksi (tahun) Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten OKU sampai tahun 2017, didapatkan perkiraan jumlah penduduk 679. 984 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2017 terdapat pada Kecamatan Buay Madang Timur dengan jumlah penduduk 59.663 jiwa sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada Buay Pemuka Bangsa Raja dengan jumlah penduduk yaitu 12.328 jiwa. Proyeksi penduduk untuk 5 tahun dapat dilihat pada tabel 2.3. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu TABEL 2.3. JUM LAH DAN KEPADATAN PENDUDUK SAAT INI DAN PROYEKSINYA UNTUK 5 TAHUN No Jumlah Penduduk Tahun Nama Kecamatan 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sumber : Hasil Analisa 2013 2014 2015 Jumlah KK Tahun 2016 2017 2012 2013 2014 2015 Tingkat Pertumbuhan Tahun (%) 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.2.4. STRUKTUR PENDUDUK Struktur penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa jenis yaitu menurut jenis kelamin, menurut golongan umur, lapangan usaha/pekerjaan, menurut agama dan sebaginya. Berbagai struktur penduduk ini mempengaruhi perkembangan yang ada baik dari segi perekonomian maupun di lihat dari sosial budaya itu sendiri. Sebagaimana daerah yang sedangberkembang lainnya, jumlah pendudukKabupaten Ogan Komering Ulu selalumengalami peningkatan dari tahun ketahun.Hal itu dikarenakan telah semakinbanyaknya perbaikan serta kemajuanpembangunan yang dilakukan pemerintahkhususnya di bidang pendidikan, kesehatan,keluarga berencana dan akses informasi yangterbuka lebar bagi penduduk. Jumlah penduduk Kabupaten OKU selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara dinamis. Sebagai kabupaten yang terbentuk pasca reformasi, Kabupaten OKU mengalami kemajuan yang terbilang pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan ini menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk masuk (imigrasi) ke wilayah ini, sementara penduduk lokal sendiri cenderung enggan berpindah ke wilayah lain (transmigrasi). 2.2.4.1. STRUKTUR PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN Jumlah penduduk di Kabupaten OganKomering Ulu tahun 2011 sebanyak 334.295jiwa, dimana sebanyak 171.157 jiwa berjeniskelamin laki-laki dan 163.138 jiwa berjeniskelamin perempuan. Salah satu indikator yang dapat menunjukkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada kurun waktu tertentu adalah rasio jenis kelamin.Rasio jenis kelamin ini memperlihatkan banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin KabupatenOgan Komering Ulu tahun 2011 adalahsebesar 104,92. Ini menunjukkan setiap 100 penduduk perempuan di Kabupaten Ulu akan terdapat 104 sampai 105 penduduk lakilaki. Hal ini berarti penduduk laki-laki lebih banyak dari pada penduduk perempuan. Konsekuensi dari kondisitersebut, pemerintah harus dapat membuka lapangan kerja dan menyediakan fasilitas pendidikan yang luas dan merata Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu keberbagai wilayah di Kabupaten OganKomering Ulu. Karena seiring dengan budaya patriarki yang masih kental dimasyarakat, dimana laki-laki bertanggungjawab terhadap urusan non-domestik rumahtangga, maka bila penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendidikanpenduduk tidak segera diprioritaskan, dikhawatirkan dapat memancing timbulnyatindak kriminalitas dan hal-hal negatif laindi masyarakat. Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelamin tahun 2010 diketahui bahwa perbandingan penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dari data tahun 2010 tersebut, penduduk Kabupaten OKU memiliki komposisi menurut jenis kelamin tercatat jumlah laki – laki sebanyak 312.315 jiwa, dan perempuan 297.667 jiwa, dengan total jumlah penduduk lebih kurang 609.982 jiwa dan jumlah kepala keluarga sebesar 155.864 KK yang tersebar pada 20 kecamatan dan 295 desa/kelurahan. Dari komposisi penduduk tersebut diatas, dapat diketahui bahwa besarnya rasio jenis kelamin laki-laki terhadap perempuan adalah sebesar 1.05. Rasio jenis kelamin terbesar pada Kecamatan Jayapura (1.15), dengan jumlah penduduk laki-laki 6.230 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 5.405 jiwa. Sedangka Kecamatan Buay Madang Timur memiliki Rasio jenis kelamin terkecil (1.01), dengan jumlah penduduk laki-laki 26.990 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 26.460 jiwa. 2.2.4.2. STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKANGOLONGAN UMUR Perubahan struktur umur penduduk merupakan fenomena demografis yang selalu mendapat perhatian dalam berbagai analisis kependudukan. Perhatian terhadap struktur umur penduduk ini terkait dengan angka ketergantungan antara penduduk yang berusia produktif dengan yang tidak produktif. Semakin proporsional jumlah penduduk semakin berkurang pula beban ekonomi masyarakat. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Gambar Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 Komposisi penduduk Kabupaten OKU didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun). Terdapat trend peningkatan jumlah kelompok usia produktif dari tahun ke tahun, meskipun relatif kecil. Sebaliknya penduduk usia non produktif baik usia 15 tahun ke bawah maupun usia diatas 64 tahun mengalami penurunan. Kondisi ini memberikan gambaran kepada Pemerintah Kabupaten OKU agar dapat meneruskan langkah antisipasi terutama dalam hal pembukaan kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif. Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten OKU pada tahun 2010, menunjukkan kelompok umur antara 0 – 4 tahun mendominasi jumlah penduduk dengan jumlah sebesar 59.678 jiwa . Selanjutnya diikuti kelompok umur 10 – 14 tahun dan kelompok umur 5 – 9 tahun dengan jumlah penduduk sebesar 59.317 jiwa dan 58.923 jiwa . Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.2.4.3. STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKAN LAPANGAN USAHA Hal yang tidak dapat dielakkan lagi seiring dengan pertumbuhan penduduk adalah meningkatnya angkatan kerja. Berdasarkan hasil pendataan Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2011, persentase penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja sekitar 66,96 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 yang hanya 62,05 persen. Sebaliknya tingkat pengangguran di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2011 sekitar 4,96 persen, lebih kecil dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 5,46 persen.Hal ini dapat dilihat dari gambar. Gambar Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Penganguran di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009-2011 Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 Jika dilihat dari sisi lapangan usaha, penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2011 sebanyak 86.758 orang bekerja di sektor pertanian, 52.293 orang di sektor jasa-jasa, dan 15.613 orang bekerja disektor industri. Sektor industri yangdimaksud disini mencakup sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas danair bersih, dan sektor bangunan.Sedangkanyang dimaksud dengan sektor jasa-jasamencakup sektor perdagangan, hotel Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu danrestoran, persewaandan sektor jasa pengangkutan perusahaan dankomunikasi, serta sektor sektor jasa keuangan, baikadministrasi pemerintahan, sosial kemasyarakatan maupun jasa perorangan. Informasi ketenagakerjaan di Kabupaten OKU terutama dihimpun dan bersumber dari Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang diselenggarakan oleh BPS setiap tahun, selain data yang dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU . Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2010 terdapat 1.294 orang pencari kerja yang terdiri dari 711 lakilaki dan 583 perempuan. Berdasarkan hasil SAKERNAS 2010, diketahui bahwa total penduduk usia kerja yang ada di Kabupaten OKU lebih dari dua pertiganya merupakan angkatan kerja. Tingkat pertisipasi angkatan kerja (TPAK) penduduk meningkat dari 67.12% (2008) menjadi 68.30% (2009) dan kembali meningkat pada tahun 2010 (74,62%). Peningkatan TPAK adalah indikasi keberhasilan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah melalui penciptaan iklim usaha dan lapangan kerja baru. Sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU bekerja pada sektor Pertanian, termasuk sub-sektor peternakan dan perikanan, hal ini ditandai dengan aktivitas ekonomi yang didominasi oleh sektor tersebut, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan terdaftar adalah sebanyak 2.270 jiwa, disusul oleh sektor pertambangan sebanyak 259 jiwa, dan sektor bangunan sebanyak 371 jiwa. 2.2.4.4 PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA Pergaulan hidup antar umat beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di Kabupaten Ogan Komering Ulu secara umum berlangsung damai dan saling menghargai, sehingga kondisi aman dan terpeliharanya kerukunan dapat terjaga diKabupaten ini. Agama yang dianut penduduk Kabupaten Ogan Komering Ul ubermacam-macam menurut keyakinan dankepercayaannya. Salah satu indikator ketaatan penduduk dalam menjalankan ajaran agama dapat dilihat dari besaran sarana ibadah yang ada. Data menunjukkan hampir Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu semua rumah ibadah ada di Kabupaten ini. Pada tahun 2011 di Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah terdapat masjid sebanyak 257 buah, Langgar/Mushola sebanyak 110 buah, Gereja sebanyak 39 buah, pura sebanyak 6 buah dan Wihara sebanyak 2 buah . Gambar Jumlah Sarana Peribadatan Menurut Agama di Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2011 Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 Penduduk Kabupaten OKU menurut agama dan kepercayaan yang dianut pada tahun 2010 sebagian besar/mayoritas beragama Islam yaitu sebanyak 592.842 jiwa (99 %), sedangkan pemeluk agama Kristen Protestan sebanyak 10.846 jiwa yang tersebar hampir di setiap kecamatan. Sementara sisanya adalah penduduk yang beragama Hindu dan Budha. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.3 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun Anggaran 2011 masing-masing sebagai berikut, total realisasi pendapatan dari bagian pendapatan asli daerah sebesar Rp. 42,119 milyar. Selain itu, pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu juga berasal dari dana perimbangan sebesar Rp. 660,773 milyar dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 85,498 milyar. Sehingga total pendapatan kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2011 sebesar Rp. 788,390 milyar Besarnya pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu sejalan dengan telah berjalannya otonomi daerah yang mengakibatkan pemerintah kabupaten dapat mengelola pendapatannya sendiri .(Selengkapnya lihat tabel ). TABEL 2.4. RINGKASAN REALISASI APBD 5 TAHUN TERAKHIR No 1 Anggaran 2010 2012 2013 11.444.000.000 12.683.000000 16.422.000.000 14.913.961.076 14.643.458.568 b. Retribusi daerah 5.489.000.000 8.229.000000 11.637.000000 12.462.859.039 3.678.485.750 c. Bagian laba BUMD d. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3.401.000.000 3.583.000.000 4.728.000.000 4.489.489.933 3.989.489.933 e. Penerimaan lain-lain 10.437.000000 6.019.000000 9.331.000.000 18.165.400.174 20.557.461.4213 a. Bagi hasil pajak 63.631.000.000 83.236.000.000 81.078.000.000 231.448.862.711 257.837.922.820 b. Bagi hasil bukan pajak 71.481.000.000 97.178.000.000 157.468.000.000 c. Dana Alokasi Umum 304.457.000.000 298.400.000.000 375.251.000.000 456.823.059.000 517.309.972.000 d. Dana Alokasi Khusus 25.061.000.000 8.177.000.000 15.199.060.000 20.890.190.000 - - - 4.489.489.933 3.989.489.933 Dana Perimbangan - - 3 Pinjaman daerah 4 Bantuan/Hibah 5 Trasfer pemerintah pusat - - 6. Tranfer pemerintah propinsi Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya - - - - 7. 2011 Pendapatan Asli Daerah (PAD) a. Pajak Daerah 2 2009 25.201.000.000 8. Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 9. Lain - lain Jumlah Belanja 0.916.000.000 - - - - - 85.498.000.000 - - 17.720.000.000 - - 21.079.000.000 - - - 27.480.156.592 27.480.156.592 - - - 21.812.834.361 43.105.755.940 520.606.000.000 615.194.000.000 788.390.000.000 Sumber : : Bagian Keuangan Setda Kabupaten OKU 2013 45.831133.587 70.267.895.888 848.626.816.470 997.760.788.914 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.4 TATA RUANG WILAYAH Kebijakan dan strategi penataan ruang di Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan RTRW Kabupaten OKU terdiri dari : 2.4.1 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG 1. Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan yang memberikan perlindungan setempat (sempadan sungai, kawasan sekitar danau/mata air, ruang terbuka hijau), Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, taman wisata alam, dan Kawasan Rawan Bencana Alam dan Kawasan Lindung lainnya; 2. Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 3. Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan; 4. Pengembangan sektor pertambangan dengan pemanfaatan dan ekploitasi sumberdaya alam seperti minyak dan gas, batubara, bahan galiannya lainnya dengan tetap memeperhatikan kelestarian lingkungan. 5. Pengembangan energi alternatif dengan memanfaatkan potensi tenaga gas, tenaga uap, tenaga air, panas bumi dan mikrohidro untuk pengembangan listrik serta memberikan kontribusi terhadap energi nasional di Provinsi Sumatera Selatan. 6. Pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan industri hasil tambang sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan; 7. Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana 8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara 9. Mempertahan kawasan pertahanan dan keamanan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini sebagai obyek meliter tempat pendidikan dan latihan meliter khususnya TNI Angkatan Darat. 2.4.2 STRATEGI PENATAAN RUANG Beberapa Kebijakan dalam penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU dapat dijelaskan sebagai berikut: Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 1. Strategi yang perlu dilakukan dalam rangka ” Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana dan lainya” adalah : a. memantapkan tata batas kawasan lindung dan kawasan budidaya untuk memberikan kepastian rencana pemanfaatan ruang dan investasi; b. menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi hutan lindung dan perlindungan setempat (sempadan sungai, mata air, rawa) yang berbasis masyarakat; c. meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan; d. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati; e. menggalang kerjasama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan lindung terutama hutan lindung dan fungsi sub DAS Ogan, Lematang, dan Komering; dan f. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. 2. Strategi untuk ” Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dilakukan melalui : a. mengembangkan energi alternatif sebagai sumber listrik, seperti pembangkit listrik tenaga gas, tenaga uap, mikro hidro, surya, panas bumi, air dan lainlain; b. mengembangkan kegiatan konservasi yang bernilai lingkungan dan sekaligus juga bernilai sosial-ekonomi, seperti hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat, pertambangan rakyat; dan c. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi yang terbarukan (renewable energy). Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 3. Strategi dalam rangka ” Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi, ektensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan” dilakukan melalui : a. Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan. b. Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat. c. Meningkatkan teknologi pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan sehingga terjadi peningkatan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi d. Meningkatkan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan 4. Strategi yang perlu diterapkan dalam kerangka “Pengembangan pertambangan sektor dengan pemanfaatan dan eksploitasi sumberdaya alam” adalah : a. Mengembangkan upaya prospeksi, eksplorasi, dan pengusahaan sumber daya mineral, batubara dan energi dengan menerapkan prinsip pertambangan yang baik dan benar serta memanfaatkan teknologi mutakhir yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan; b. Mengembangkan pemanfaatan mineral, batubara dan energi untuk pemenuhan kebutuhan dalam energi dan ekspor serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan melalui program pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial perusahaan; c. Mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas unggulan kawasan dan kebutuhan pasar; d. Meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana pendukung, pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran yang lebih agresif dan efektif; dan e. Mengembangkan kawasan minapolitan. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 5. Strategi yang perlu diambil untuk” Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana” adalah melalui: a. membangun prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang; b. membangun sarana dan prasarana sosial secara proporsional dan memadai sesuai kebutuhan masyarakat pada setiap pusat permukiman (kawasan); c. menyusun program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak untuk mitigasi berbagai bencana alam, seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran hutan dan ancaman lainnya. 6. Strategi yang perlu diambil untuk” Mempertahan Kawasan Pertahanan dan Keamanan sebagai Obyek Militer tempat pendidkan dan latihan milieter khusus TNI agkatan darat melalui: a. mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan; b. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan disekitar kawasan pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya; c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan; dan . 2.4.3 RENCANA STRUKTUR RUANG Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi. Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di wilayah kabupaten, yang dapat terdiri atas : Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 1. PKN yang berada di wilayah kabupaten; 2. PKW yang berada di wilayah kabupaten; 3. PKL yang berada di wilayah kabupaten; 4. PKLp yang berada di wilayah kabupaten 5. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan 6. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu: a. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang memiliki skala pelayanan kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan b. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten meliputi sistem prasarana transportasi, energi, telekomunikasi, dan sumber daya air yang mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada di wilayah kabupaten. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi : 1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan disekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan 2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi; 2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan 3. Ketentuan peraturan perundang-undangan. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria : Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional,rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan; b. Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan; c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi; b. Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan lingkungan (PPL); dan c. Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten. d. Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL promosi (dengan notasi PKLp); b. Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan c. Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL. d. Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rencana pusat layanan Kabupaten dapat dilihat pada Peta 2.2. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu PETA 2.2. PETA PUSAT LAYANAN KABUPATEN OKU Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.4.4 RENCANA POLA RUANG Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruanguntuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi : 1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten; 2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; 3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan 4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten. Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; 3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan 4. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria : 1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya; 2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya; 3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan; 4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan; 5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi daya, sebagai berikut : a. Kawasan lindung yang terdiri atas: 1) Kawasan hutan lindung; Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2) Kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya; 3) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi: kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan; 4) Kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir; 5) Kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah; dan b. Kawasan budidaya yang terdiri atas : 1) Kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan hutan produksi terbatas, peruntukan hutan produksi tetap, dan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi; 2) Kawasan hutan rakyat; 3) Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan pertanian lahan basah, peruntukan pertanian lahan kering, dan peruntukan hortikultura; 4) Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang ada di wilayah kabupaten; 5) Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan perikanan tangkap, peruntukan budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan pengolahan ikan; 6) Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan mineral dan batubara, peruntukan minyak dan Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu gas bumi, peruntukan panas bumi, dan peruntukan air tanah di kawasan pertambangan; 7) Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga; 8) Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan pariwisata budaya, peruntukan pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata buatan; 9) Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasankawasan: peruntukan permukiman perkotaan dan peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budidaya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya; dan Kawasan peruntukan lainnya. 2.4.4.1 RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN OKU A. RENCANA KAWASAN LINDUNG 1. KAWASAN HUTAN LINDUNG Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan dibawahnya. Arah pengelolaan kawasan hutan lindung bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sidimentasi, dan menjaga fungsi hidrolik tanah untuk menjamin kelestarian unsure hara tanah, air tanah dana air permukaan. Kriteria kawasan lindung untuk hutan lindung adalah : 1. Kawasan hutan dengan factor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka-angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor ) 175 atau lebih. 2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40 % atau lebih. 3. Dan atau kawasan hutan yang mempunyai ketinggian diatas permukaan laut 2000 m atau lebih. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Sebaran kawasan hutan lindung di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan kriteria tersebut diatas terdapat di Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Lengkiti. Luas kawasan yang berfungsi lindung ini mencapai 55.698.Ha. B. KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM Kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi rawan bencana tanah longsor dan banjir diakibatkan karena kondisi hidrologi Sungai Ogan dan anak-anak sungai (sekitar 61 anak sungai yang bermuara ke Sungai Ogan) pada musim penghujan. Banjir disebabkan oleh DAS Ogan yang terjadi secara periodik terutama musim hujan. Kawasan rawan longsor dengan kerentatan tinggi disenpanjang DAS Ogan dan anak-anak sungai, lereng-lereng bukit untuk terkena bencana tanah longsor, terutama jika kegiatan manusia menimbulkan gangguan pada lereng kawasan dan sempadan sungai. Kerawanan bencana gempa bumi, meskipun belum terjadi dalam skala yang besar namun kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang merupakan kawasan disekitar kaki pegunungan Bukit Barisan merupakan kawasan rentan dengan bencana gempa vulkanik disekitar kawasan tersebut. a. Kerawanan Tanah Longsor Lokasi kawasan tanah longsor relatif terdapat pada kawasan dengan kemiringan lahan diatas 30 – 40 % dan diatas 40 % yang merupakan kawasan perbukitan dan pengunungan serta kawasan-kawasan daerah aliran Sungai Ogan, Lematang dan Komering serta 61 anak sungai lainnya. b. Kerawanan Banjir Lokasi kawasan rawan bajir terdapat di kawasan sekitar Sungai Ogan (sepanjang daerah aliran sungai), terdapat kawasan perkotaan dan desa-desa yang berkembangan di kawasan daerah aliran sngai ini, disamping itu pada kawasankawasan dataran rendah. Lokasi kawasan rawan bencana banjir ini seperti di wilayah Kecamatan Semidang aji, Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang. c. Kerawanan Gempa Bumi Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini belum pernah terjadi gempa dengan skala besar, hanya mendapat pengaruh dari Kawasan rawan bencana gempa sekitar Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Pegunungan Bukit Barisan dari gempa vulkanik. Kawasan-kawasan relatif terkena dampak rawan bencana gempa bumi ini meliputi kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu meiputi Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Lengkiti, sebagian Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Muara Jaya. Selain bencana gempa terdapat pula ancaman berupa bencana dari kawasan rawan gerakan tanah. Kawasan ini berada di sepanjang jalan lintas sumatera meliputi Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Semidang Aji dan Kecamatan Pengandonan. Tabel Klasifikasi, Kriteria dan Wilayah Penyebaran Kawasan Lindung di Kabupaten Ogan Komering Ulu Klasifikasi Kawasan Lindung 1. Kawasan Hutan Lindung 2. Kawasan perlindungan setempat a. Sempadan sungai Kriteria Kemiringan lereng >40% atau berada pada ketinggian 2000 m dpl atau jenis tanah bersolum dangkal Penyebaran Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti Kawasan Hutan Lindung ini dikenal Hutan Lindung Bukit Nanti. Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman. Untuk sungai di kawasan pemukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 – 15 meter) Sepanjang Sungai Ogan dan sistem anak-anak sungai lainnya (ada sekitar 61 anak sungai) Sama dengan kriteria sempadan sungai, 100 m untuk danau besar, 50 m untuk danau kecil, dan 10 – 15 m di kawasan pemukiman b. Sempadan danau/waduk Radius 200 m dari sumber mata air 30 % dari luas wilayah kota c. Kawasan sekitar mata air d. Ruang Terbuka Hijau Kota Mata air/danau kecil lainnya Mata air/danai kecil lainnya Ibukota Kabupaten, Ibukota Kecamatan, Kawasan Perkotaan, Kawasan Industri. Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang Hutan Suaka, Gua Lubuk Hidung, Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Klasifikasi Kawasan Lindung Kriteria dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Penyebaran Gua Tanjung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kabayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Tembulan, Air Kapayang, Air Panas Gemuhak 3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya a. Kawasan Suaka Alam dan Marga Satwa Kawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas; Bendali Rantau Kumpai (agrowisata), Bendali Mitra Ogan (Agrowisata). b. 3 Suku Asli Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu Ogan (sekitar sungai Ogan, Komering, dan Daya (Sekitar daerah Lengkiti) Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Bukit Lesung Bintang Kerawanan Tanah Longsor (kemiringan 30-40 %, daerah aliran sungai (tebing/gigirsungai) c. Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Sepanjang Sungai Ogan dan anakanak sungai Taman wisata alam Kerawanan Banjir dan dataran rendah (kemiringan 0-3 %) 4. Kawasan Rawan Bencana Alam Kerawanan bencana gempa Kawasan Cagar alam geologi Sumber : Keppres No. 32 Tahun 1990, Permen PU No, 16 tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kab dan Hasil Analisis. Sepanjang Sungai Ogan dan anakanak sungai . Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Semidang Aji, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang. Pengaruh gempa vulkanik disekitar Pengunungan Bukit Barisan. Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, Pengandonan dan Sosoh Buay Rayap Berada di kecamatan Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti dan Kecamatan Semidang Aji. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu d. Rencana Kawasan Budidaya 1.Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Basah Rencana pengembangan kawasan pertanian lahan basah diwilayah kabupaten Ogan Komering Ulu dengan tetap mempertahan kawasan pertanian lahan basah (sawah) yang telah ada. Didalam amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 48 ayat (1) mempertahan kawasan lahan abadi pertanian tanaman pangan untuk ketahanan pangan. Dengan demikian lahan yang telah ada menurut undangundang tersebut diatas maka diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini hingga akhir Tahun perencanaan tetap dipertahankan. Adapun rencana penetapan lahan pertanian lahan basah ini seluas 7.296 Ha atau sekitar 1,52 % dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Meliputi sawah lahan basah 4.026 Ha dan pengembangan sawah lebak direncanakan 3.270 Ha di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan. 2. Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Kering Arahan pengembangan kawasan pertanian lahan kering bertujuan untuk meningkatkan dayaguna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam untuk pertanian tanaman pangan lahan kering dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Kriteria kawasan budidaya pertanian lahan kering adalah : Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan lahan kering. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan tanaman pangan lahan kering dapat memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional. Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah. Sebaran kawasan pertanian lahan kering dijumpai diwilayah Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Pengandonan dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap dengan luas 12.789 Ha. 3. Kawasan Peruntukan Hortikultura Rancana kawasan peruntukan hortikultura di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu direncanakan diKecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Semidang Aji, dan Kecamatan Pengandonan dengan luas kawasan kurang lebih 15.832 (lima belas ribu delapan ratus tiga puluh dua) Hektar. Kawasan Peruntukan Perkebunan Kawasan perkebunan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman Tahunan atau perkebunan yang menghasilkan baik bahan pangan maupun bahan baku industri. Arahan pengembangan kawasan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perkebunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kriteria kawasan budidaya perkebunan adalah : Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perkebunan Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan dapat memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional. Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah. Kawasan perkebunan swasta terletak di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kecamatan Baturaja Timur dengan komoditi sawit dan karet. Sebaran kawasan perkebunan rakyat (karet dan kopi) menyebar hampir ditiap wilayah kecamatanyaitu di Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Peninjauan Kecamatan Sinar Peninjauan, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Samidang Aji, Ulu Ogan dan Lengkiti dengan jenis komoditi karet, sawit. Khusus kopi dan lada pada umumnya terdapat di wilayah Kecamatan Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan, Sososh Buay Rayap dan Semdiang Aji. Arahan pengembangan kawasan perkebunan rakyat mencapai luas 191.379 Ha dan perkebunan swasta dengan luas 52.334 Ha. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi diwilayah kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah kawasan Hutan Produksi yang diperuntukkan bagi hutan produksi dimana ekploitasinya dapat dilakukan dengan tebang pilih atau tebang habis dan tanam. Arahan pengembangan kawasan hutan produksi tetap bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan berhasil guna pemanfaatan sumberdaya alam Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kawasan peruntukan Hutan produksi dibagi menjadi Kawasan Hutan Produksi Tetap dan Kawasan hutan Produksi terbatas. Kriteria kawasan budidaya hutan produksi : Kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah, curah hujan. Kawasan yang secara ruang apabila digunakan untuk budidaya hutan alam dan hutan tanaman dapat memberi manfaat. Sebaran kawasan hutan produksi (HP) di Kecamatan Lubuk Batang, Lubuk Raja, Samidang Aji. Sebaran kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di kecamatan, Samidang Aji, Muara Jaya, Ulu Ogan, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti. Luas kawasan Hutan Produksi (HP) 37.873 Ha, Kawasan Hutan Produksi (HP) dikawasan OMIBA 8.160 Ha, kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 32.630 Ha. Dalam 20 Tahun ke depan sampai dengan Tahun 2029, pemanfaatan sumberdaya hutan diproyeksikan tidak mengalami perluasan yang berarti dengan tetap berpegang pada azas hutan lestari dan pemanfaatan hutan yang berkelanjutan serta perubahan paradigma dari pe-manfaatan kayu hutan menjadi pemanfaatan non-kayu.Rencana peruntukan kawasan hutan ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Kawasan Peruntukan Peternakan Pengembangan peternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini direncanakan terpadu dengan pengembangan kegiatan pertanian tanaman pangan dan semusim sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kegiatan sektor pertanian disamping meningkatkan gizi masyarakat.Prospek budidaya peternakan kambing, sapi dan ayam potong, ayam kampung di Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup potensial dikembangkan dan diharapkan dapat merupakan komoditas andalan bagi Kabupaten Ogan Komering Ulu. Arahan lokasi kegiatan peternakan berpotensi ditiap wilayah kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini, namun prioritas utama pengembangan peternakan meliputi di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan. Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi/kerbau) terletak di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pengembangan sentra Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu peternakan ternak kecil (kambing dan domba) di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dan pengembangan sentra peternakan unggas di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Orientasi pengembangan peternakan diharapkan tidak saja dapat memenuhi kebutuhan wilayah Kabupaten Ogan Komerng Ulu akan tetap lebih berorientasi ekspor ke wilayah sekitarnya. Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya perikanan yang menghasilkan baik berupa pertambakan, kolam, perairan sungai dan lainnya.Untuk pengembangan kawasan perikanan dikembangkan kawasan Minapolitan yang meliputi ini wilayah Kecamatan Pengandonan sebagai Pusatnya dan wilayah hinterlandnya adalah Kecamatan Ulu Ogan dan Muara Jaya. Namun secara umum Kawasan peruntukan perikanan budidaya terdapat diseluruh Kecamatan. Peruntukan Kawasan hutan Produksi Kawasan Minapolitan ini pengembangan perikanannya merupakan perikanan air tawar dengan memanfaat sungai Ogan dan anak sungai serta lahan-lahan pertanian serta perikanan kolam. Secara keseluruhan luas Kawasan Minapolitan meliputi luas batas administrasi tiga wilayah Kecamatan sebagai kawasan Minapolitan yaitu 106.220 Ha. Sedangkan luas kawasan budidaya meliputi alur Sungai Ogan yang melintasi ketiga wilayah kecamatan serta sentra-sentra lahan-lahan pertanian atau juga kolam-kolam ikan. Arahan pengembangan kawasan perikanan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kriteria kawasan budidaya perikanan adalah : Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perikanan. Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan dapat memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional. Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Disamping kawasan minapolitan, sebaran kegiatan budidaya perikanan hampir terdapat disemua wilayah kecamatan, karena banyak daerah aliran sungai (DAS) baik sungai besar maupun sungai kecil sekitar 1 Sub DAS Ogan, serta 61 anak sungai yang bermuara di Sungai Ogan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan.Untuk lebh jelasnya peruntukan kawasan Minapolitan ini dapat dilihat pada TABEL Tabel Rencana Pola Ruang WilayahKabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 – 2031 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu PETA 2.3. RENCANA POLA RUANG KABUPATEN OKU Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.5 SOSIAL DAN BUDAYA Secara umum kondisi sosial budaya di Kabupaten OKU menunjukan bahwa Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat pendidikan penduduk yang makin meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas kehidupan masyarakat juga akan membaik. Bagi Pemerintah keuntungan yang diperoleh melalui investasidi bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara memerangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan yang semakin bermutu dan menyebar ke seluruh daerah/kecamatan harus pula diupayakan realisasinya, seperti pengadaan gedung sekolah dan penambahan serta perbaikan mutu tenaga pengajar / guru. Gambar Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan, 2011 Sumber: OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Dilihat dari angka kemiskinan, penduduk miskin di Kabupaten OKU cukup tinggi apabila dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU sendiri termasuk kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Pada Tahun 2011, dari 15 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan, Kabupaten OKU berada pada posisi ketiga tertinggi dalam hal persentase penduduk miskin ( 16,51%), hanya lebih rendah dengan Kabupaten Banyuasin yang berada di posisi tertinggi kedua dengan persentase kemiskinan (17,80 %) dan berada di posisi tertinggi pertama Kabupaten Musi Rawas yaitu (19,26%). 2.5.1 FASILITAS PENDIDIKAN Pendidikan merupakan salah satukebutuhan dasar penduduk, dengan tingkatpendidikan penduduk yang makinmeningkat dan berkualitas maka dapatdiharapkan kualitas kehidupan masyarakatjuga akan membaik. Bagi Pemerintahkeuntungan yang diperoleh melalui investasidi bidang pendidikan antara lain bahwapendidikan merupakan salah satu caramemerangi kemiskinan, mengurangiketimpangan pendapatan dan meningkatkanproduktivitas tenaga kerja. Untuk itu saranadan prasarana pendidikan yang semakinbermutu dan menyebar ke seluruhdaerah/kecamatan harus pula diupayakanrealisasinya, seperti pengadaan gedungsekolah dan penambahan serta perbaikanmutu tenaga pengajar / guru. Jumlah sekolah dasar yang ada baiksekolah dasar negeri maupun swasta diKabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2011berjumlah 200 unit. Sedangkan jumlahSekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)adalah sekolah negeri berjumlah 29 unityang tersebar di seluruh kecamatan dansekolah swasta berjumlah 2 unit, denganjumlah ruang belajar 289 ruangan untuknegeri dan 16 ruangan untuk swasta.Jumlah murid SLTP negeri seluruhnyaberjumlah 9 151 murid dan SLTP swastaberjumlah 415 murid.Sehingga jumlahseluruh murid yang mengikuti programpemerintah wajib belajar sembilan tahun(SD sampai SLTP) berjumlah 41 473 murid. Sekolah Menengah Umum (SMU)yang ada di Kabupaten Ogan Komering Uluyaitu berjumlah 62 unit SLTA dansederajat baik negeri maupun swasta.Jumlah murid SMU baik negeri maupunswasta seluruhnya berjumlah 12 807 murid. Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Gambar 4: Jumlah Murid dan Guru SD, SLTPdan SLTA di Ogan Komering Ulu, 2011 Sumber : OKU dalam Angka 2011, BPS 2012 Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 2.5.2 KEMISKINAN Penduduk miskin adalah pendudukyang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan.Pada tahun 2011 garis kemiskinan diKabupaten Ogan Komering Ulu sebesar Rp.253.307,- per kapita per bulan. Jumlahpenduduk miskin di Kabupaten OganKomering Ulu setiap tahun cenderungfluktuatif, namun tren persentase pendudukmiskin semakin menurun. Tabel Banyaknya Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi Keluarga di Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2011 Sumber : BKB PP Kabupaten Ogan Komering Ulu Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu Jumlah penduduk miskin diKabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2007sebesar 40 650 jiwa (15,69%), kemudian tahun2008 turun menjadi 38 610 jiwa (16,64%),tahun 2009 turun kembali menjadi 35 060 jiwa(13,17%). Di tahun 2010 jumlah pendudukmiskin di Kabupaten Ogan Komering Ulukembali meningkat menjadi 39 900 jiwa(12,28%). Demikian juga di tahun 2011,jumlah penduduk miskin di Kabupaten OganKomering Ulu semakin meningkat menjadi 54400 jiwa (16,51%). Gambar : Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten OKU Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 2.5.3 PERUMAHAN Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai tempat untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit di antara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya.Salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu kesehatan perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah/tempat tinggal.Luas lantai rumah tempat tinggal selain digunakan sebagai indikator untuk menilai kemampuan sosial masyarakat, secara tidak langsung juga dikaitkan dengan ssitem kesehatan lingkungan keluarga dan tempat tinggal (perumahan).Luas lantai erat kaitannya dengan tingkat kepadatan hunian atau rata-rata luas runag untuk setiap anggota keluarga. Menururt Kementerian Kesehatan, sebuah rumah dikategorikan sebagai rumah rumah sehat apabila luas lantai hunian yang ditempati minimal 8 meter persegi per orang. Sedangkan menurut Badan Kesehatan Dunia (Word Health Organization/WHO), sebuah rumah dikatakan sehat dan layak huni apabila luas lantai hunian per kapita minimal 10 meter persegi. 2.6 KELEMBAGAAN DAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten OKU yang telah dicapai pada saat ini merupakan refleksi dari keberhasilan pelaksanaan tata pemerintahannya. Keberhasilan pelaksanaan pemerintahan dapat tergambar dari kemampuan dan kualitas aparatur pemerintah, dengan sarana dan prasarana yang digunakan dan kemampuan keuangan daerah dalam usahanya melakukan pembangunan dan melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dengan telah ditetapkannyaUndang-undang No. 22 tahun 1999, tentangPemerintahan Daerah an PeraturanPemerintah No. 25 tahun 2000 tentangKewenangan Propinsi sebagai daerahotonom, maka untuk menunjangpelaksanaan otonomi daerah di KabupatenOgan Komering Ulu, Kabupaten OganKomering Ulu melalui Dewan PerwakilanRakyat Daerah telah menetapkan PeraturanDaerah Kabupaten Ogan Komering Ulusehingga bupati akan dbantu denganstruktur organisasi sebagai berikut: 2.1. Bagian-bagian dalam SekretariatDaerah Kab. OKU dan SekretariatDPR Kab. OKU terdiri dari: a. Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat daerah dipimpin olehseorang sekretaris daerah (sekda)yang dibantu oleh 3 (tiga) orangasisten, dan 12 (dua belas) orangkepala bagian. b. Asisten 1. Asisten Pemerintah (Asisten I) 2. Asisten Perekonomian,Pembangunan danKesejahteraan Rakyat(Asisten II) Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 3. Asisten Administrasi Umumdan Keuangan (Asisten III) c. Bagian-bagian dalam SekretariatDaerah 1. Bagian AdministrasiPemerintahan Umum 2. Bagian Hukum 3. Bagian Humas dan Protokol 4. Bagian AdministrasiKemasyarakatan 5. Bagian AdministrasiPembangunan 6. Bagian AdministrasiKesejahteraan Rakyat 7. Bagian AdministrasiPerekonomian 8. Bagian Administrasi SumberDaya Alam 9. Bagian Organisasi 10. Bagian Umum 11. Bagian Perlengkapan 12. Bagian Keuangan 2.2. Staf Ahli dalam Kabupaten OganKomering Ulu: 1. Staf Ahli Bidang Hukum danPolitik 2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan 3. Staf Ahli Bidang Pembangunan 4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatandan Sumber Daya Manusia 5. Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan 2.3. Dinas-dinas dalam Kabupaten OganKomering Ulu: 1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Pemuda, Olah Raga,Kebudayaan dan Pariwisata 3. Dinas Kesehatan 4. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 5. Dinas Perhubungan 6. Dinas Komunikasi danInformatika 7. Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil 8. Dinas PU Bina Marga 9. Dinas PU Cipta Karya, Pengairandan Tata Ruang 10. Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi dan UKM 11. Dinas Pertanian Tanaman Pangandan Hortikultura Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu 12. Dinas Peternakan dan Perikanan 13. Dinas Perkebunan dan Kehutanan 14. Dinas Pertambangan dan Energi 15. Dinas Pendapatan Daerah 16. Dinas Kebesihan dan Keindahan 2.4. Lembaga-lembaga Teknis dalamKabupaten Ogan Komering Ulu: 1. Badan Perencanaan PembangunanDaerah 2. Badan Kepegawaian Daerah 3. Badan Pendidikan dan Pelatihan 4. Badan Lingkungan Hidup 5. Badan Kesatuan Bangsa, Politikdan Perlindungan Masyarakat 6. Badan Pemberdayaan Masyarakatdan Pemerintahan Desa 7. Badan Keluarga Berencana danPemberdayaan Perempuan 8. Badan Penanaman Modal 9. Badan Penelitian, Pengembangandan Statistik 10. Badan Ketahanan Pangan 11. Badan Pelaksana PenyuluhanPertanian, Perikanan danKehutanan 12. Badan Penanggulangan BencanaDaerah 13. Inspektorat 14. Satuan Polisi Pamong Praja 15. Sekretariat Dewan Pengurus KorpsPegawai Republik IndonesiaKabupaten OKU 16. Kantor Perpustakaan, Kearsipandan Dokumentasi 17. Kantor Penanggulangan BahayaKebakaran 18. Kantor Pelayanan Perizinan Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu