I. PENDAHULUAN Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki potensi sumberdaya mineral dan energi yang cukup besar dan beraneka ragam. Potensi ini mempunyai peluang untuk dikembangkan terutama dalam rangka memelihara dan meningkatkan kontribusi sektor energi dan sumber daya mineral bagi penerimaan pendapatan daerah. Beberapa jenis bahan galian dan energi yang potensial untuk dikembangkan adalah batu kapur yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan semen, selain itu terdapat pula batubara serta bahan-bahan galian lain seperti andesit, pasir kuarsa, bentonit, batu mulia, zeolit, pasir dan batu kali, tanah liat dan sebagainya. Kegiatan eksplorasi saat ini banyak dilakukan terhadap deposit bahan galian batubara yang tersebar di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Kualitas dan kuantitas sumberdaya bahan galian tersebut pada beberapa wilayah prospek telah sebagian diketahui. Di masa otonomi daerah sekarang, potensi bahan galian dan energi dapat dikelola oleh pemerintah daerah yang pemanfaatan sumber daya ini akan semakin penting terutama dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah. Kendala yang dihadapi adalah pemanfaatan sumber daya mineral dan energi ini, tidak dapat secara cepat diwujudkan, karena pemanfaatan sumber daya mineral dan energi tersebut menuntut adanya tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui. Tahapan-tahapan itu antara lain penyelidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan terhadap potensi bahan galian energi yang akan ditambang. Studi kelayakan dilakukan untuk menentukan ekonomis atau tidak suatu bahan galian ditambang berdasarkan kemampuan teknologi dan kondisi ekonomi saat itu. 1 Selain itu ada kewajiban juga untuk melaksanakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), untuk mengetahui kelayakan lingkungan suatu rencana kegiatan/usaha pertambangan. Setelah itu baru suatu jenis bahan galian dapat ditambang (eksploitasi). Tahapan-tahapan yang harus dilalui ini, mulai dari kegiatan penyelidikan umum sampai ke tahapan operasi produksi memerlukan waktu 7 - 10 tahun. II. POTENSI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI A. Keadaan Geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ibukota Baturaja merupakan salah satu daerah kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan (peta wilayah sebagaimana ditunjukkan pada lampiran). Luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu lebih kurang 361.760 hektar dengan jumlah penduduk 298.340 jiwa. Letak geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah antara 103º 38’ 104º 32’ BT dan antara 3o 45’ - 4º 26’ LS. Berada di sebelah Selatan garis Khatulistiwa dan termasuk daerah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Secara administratif batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir. - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Muara Dua dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. - Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Semendo dan Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. 2 - Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Cempaka dan Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Secara umum Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim hutan hujan tropis dengan temperatur bervariasi antara 22 ºC sampai dengan 31`oC. Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi. Curah hujan terendah dijumpai di Kecamatan Baturaja Timur, sementara curah hujan yang tertinggi dijumpai di Kecamatan Peninjauan. Curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Januari sampai bulan Mei dan yang terendah pada bulan Juli sampai bulan September. Dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu 361.760 hektar, berupa hutan belukar seluas 36,91%, diusahakan untuk perkebunan rakyat seluas 25,48%, hutan lebat 14,56%, dan perkebunan berskala besar seluas 8,99%. B. Geologi Regional Kabupaten Ogan Komering Ulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shell Mijnbouw (1978) dan Gafoer dkk. (1993) pada Peta Geologi Lembar Baturaja, keadaan geologi Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk kedalam Cekungan Sumatera Selatan yang secara umum tersusun oleh batuan sedimen Tersier yang diendapkan di atas batuan Pra-Tersier. Kerangka tektonik cekungan Sumatera Selatan terdiri dari Paparan Sunda di sebelah timur dan jalur tektonik mobil Bukit Barisan di sebelah Barat. Daerah cekungan ini dibatasi dari Cekungan Jawa Barat oleh daerah tinggian Lampung. Di dalam daerah cekungan terdapat daerah peninggian batuan dasar PraTersier dan berbagai depresi. Perbedaan relief dalam batuan dasar ini diperkirakan karena adanya pematahan dasar dalam bongkah-bongkah (grabengraben). Hal ini sangat ditunjukkan oleh depresi Lematang di cekungan yang 3 jelas dan dibatasi oleh jalur patahan Lematang dari Pendopo Antiklinorium serta oleh patahan Lahat di sebelah barat laut dari paparan Kikim. Gerakan diferensial dari blok patahan (graben) ini mengendalikan sedimentasi, fasies serta pelipatan pada lapisan Tersier di atasnya. Pada umumnya daerah Cekungan Sumatera Selatan ini dapat dibagi menjadi 3 sub cekungan : a) Cekungan Jambi atau Palembang Utara yang menjorok ke arah selatan. b) Cekungan Palembang Tengah c) Cekungan Palembang Selatan atau juga disebut Kompleks Palembang Selatan. Pada umumnya stratigrafi regional Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dikenal sebagai satu daur besar (megacycle) yang terdiri dari suatu trangresi yang diikuti regresi. Formasi yang terbentuk dalam fase trangresi dikelompokkan menjadi Kelompok Telisa (Formasi Lahat, Formasi Baturaja dan Formasi Gumay). Sedangkan yang terbentuk dalam fase regresi dikelompokkan menjadi Kelompok Palembang (Formasi Air Benakat, Formasi Muara Enim dan Formasi Kasai). Formasi pembawa batubara pada Cekungan Sumatera Selatan adalah Formasi Talang Akar, Air Benakat, Muara Enim dan Kasai, tetapi yang paling potensial adalah Formasi Muara Enim, sedangkan Formasi Baturaja merupakan pembawa endapan batu gamping yang banyak terdapat di sekitar kota Baturaja. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Baturaja skala 1:250.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung (1993), urutan stratigrafi regional daerah penyelidikan dari muda ke tua adalah sebagai berikut : a) Formasi Kasai (Qtk), termasuk ke dalam Kelompok Palembang, memiliki ketebalan 500 m – 1.000 m, berumur Pliosen. Terdiri dari konglomerat 4 dengan fragmen kuarsa dan batu pasir kuarsa, batu lempung tufaan mengandung kayu terkersikan (silicified wood) dengan sisipan tuff batu apung dan lignit yang membentuk lensa-lensa. Formasi ini merupakan fasies endapan darat dan danau. b) Formasi Muara Enim (Tmpm), termasuk kedalam Kelompok Palembang, memiliki ketebalan 150 m – 750 m, berumur Pliosen. Terdiri dari batu lempung, batu lanau, batu pasir tufaan dengan sisipan batubara, merupakan endapan air payau. c) Formasi Air Benakat (Tma), termasuk kedalam Kelompok Palembang, memiliki ketebalan 100 m – 1.300 m, berumur Mio-Pliosen. Terdiri dari batu lempung dengan sisipan batu lempung tufaan napal, batu pasir dan serpih, merupakan fasies endapan litoral sampai marin dangkal. d) Formasi Gumay (Tmg), memiliki ketebalan 0 m – 2.200 m, berumur Miosen Awal-Tengah. Terdiri dari batu lempung dengan sisipan batu lempung tufaan napal, batu pasir dan serpih dengan sedikit glaukonitan, di bagian tengah anggota ini terdapat suatu lapisan tipis batu apung. Formasi ini merupakan diendapkan fasies marin terbuka yang dalam. e) Formasi Baturaja (Tmb), termasuk kedalam kelompok Telisa, memiliki ketebalan 0 m – 160 m, berumur Miosen Awal. Terdiri dari batu gamping terumbu, kalkarenit dengan sisipan serpih gampingan dan batu pasir gampingan, merupakan fasies terumbu neritik. Formasi ini diendapkan secara selaras di atas Formasi Talang Akar. f) Formasi Talang Akar (Tomt), termasuk kedalam kelompok Telisa, memiliki ketebalan 0 m – 1.100 m, berumur Miosen. Pada bagian bawah disusun oleh perlapisan batu pasir karbonan, kayu terkersikan (silicified wood) dengan konglomerat dan batu lanau mengandung fosil moluska. Ke arah atas berkembang menjadi perselingan antara serpih tufaan dan batu gamping. 5 Bagian atas formasi umumnya disusun oleh batu lanau tufaan, batu lempung gampingan, lensa-lensa konglomerat dan sisipan batu pasir glaukonitan terdiri dari batu pasir kuarsa mengandung kayu terkersikan. Merupakan fasies litoral sampai paralis air payau. Pada Cekungan Sumatera Selatan terdapat tiga antiklinorium utama dari selatan ke utara sebagai berikut : 1) Antiklinorium Muara Enim 2) Antiklinorium Pendopo-Benakat 3) Antiklinorium Palembang Antiklinorium-antiklinorium ini berimpitan dengan relief batuan dasar Pra-Tersier yang merupakan bongkah-bongkah patahan (graben-graben) yang terangkatkan yang juga merupakan jalur paleotopografi tinggi. Antiklin hanya terdapat dalam antiklinorium, sedangkan dalam daerah tektonik rendah pelipatan sangat lemah. Pada antiklinorium Pendopo – Benakat dan Muara Enim struktur lipatan menjadi patahan batuan dasar (basement fault). Semua struktur lipatan ini dipotong-potong oleh sesar normal menjadi graben-graben. C. Potensi Sumber Daya Mineral dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu Potensi sumber daya mineral atau bahan galian di Kabupaten Ogan Komering Ulu sangat beraneka ragam. Jenis bahan galian, jumlah cadangan dan lokasi tempat terdapatnya bahan galian tersebut sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut. 6 Tabel 1 Potensi Bahan Galian Kabupaten Ogan Komering Ulu BAHAN GALIAN Batubara LOKASI SUMBERDAYA (juta ton) KETERANGAN Lengkiti Lbk. Batang Pengandonan Baturaja Barat Semidang Aji Sosoh Buay Rayap Lubuk Raja/Batumarta 16 459 108 100 72 31 358 Batu Kapur/Gamping Baturaja Barat Sosoh Buay Rayap Pengandonan Lengkiti Semidang Aji 270 170 25 75 65 Granit*) Pengandonan Ulu Ogan - Bentonit*) Semidang Aji Baturaja Barat - Pengandonan - Pengandonan - Andesit Pengandonan Ulu Ogan - Pasir Kuarsa*) Baturaja Barat Baturaja Timur Pengandonan Semidang Aji *) Obsidian Tras *) - Status sumber daya : sebagian berstatus terukur, sebagian terunjuk dan sebagian tereka.. Status sumber daya : sebagian berstatus terukur, sebagian terunjuk dan sebagian tereka.. Terindikasi dalam jumlah tidak terlalu besar dan belum ada eksplorasi detil. Terindikasi dalam jumlah tidak terlalu besar dan belum ada eksplorasi detil. Zeolit*) Semidang Aji Batu Mulia*) Sosoh Buay Rayap Fospat*) Pengandonan Baturaja Timur Sirtu*) Sungai Ogan Sungai Lengkayap - (Sumber : Diolah dari data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001-2013). *) : Data jumlah sumber daya bahan galian tersebut belum tersedia. Berdasarkan tersebut bahan galian yang paling potensial untuk dikembang di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah batubara dan batu kapur. Endapan batubara di daerah Ogan Komering Ulu terdapat di Desa Terusan Kecamatan Baturaja Timur, Batumarta Kecamatan Lubuk Raja, Desa Gunung Meraksa Kecamatan Lubuk Batang, Desa Belimbing dan Kepayang Kecamatan Peninjauan. Lokasi cadangan Batubara yang lain juga terdapat di Kecamatan Pengandonan, Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti. Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai sumberdaya batubara dalam jumlah yang cukup besar mencapai 1,1 milyar ton. 7 Data hasil analisis kimia dan pengujian sifat fisik batubara yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu didapat bahwa umumnya batubara tersebut memiliki nilai kalor 3.200-5.465 kkal/kg, kadar air total 36,59%-57,17%, zat terbang 36,65%-43,50%, karbon total 40,63- 68,66 %, vitrinit 80,20%-98,00 %, liptinit 0,5%-9,7 %, inertinit 1,0%-8,6%. Sedangkan kandungan abu dan sulfur cukup rendah, masing-masing 2,00%-12,70% dan 0,15%-2,49%. True specific gravity batubara tersebut adalah 1,30-1,50 dan nilai ketergerusan (HGI) 42,5463,47. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa batubara yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan batubara kualitas rendah atau peringkat ligtnit-subbituminus (brown coal) yang ditandai dengan kadar air yang tinggi dan nilai kalor yang rendah. Bahan galian selain batubara yang jumlah sumberdayanya cukup besar adalah batu kapur atau batu gamping. Lokasi penyebaran batu gamping di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat di beberapa tempat, yaitu di Desa Tanjung Lengkayap, Way heling, Pusar dan Padang Bindu. Secara umum kadar CaO rata-rata berkisar antara 40-50%. Jumlah sumber daya batu gamping di Kabupaten Ogan Komering Ulu mencapai 600 juta ton. Cadangan batu kapur di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagian telah dieksploitasi sejak tahun 1978 oleh PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. sebagai bahan baku utama pembuatan semen. Dalam goa-goa batu gamping, dijumpai pula endapan fosfat yang belum diketahui jumlah sumberdayanya. Endapan sirtu (pasir dan batu sungai) terdapat hampir di semua kelokan sungai (meander), seperti di sungai Ogan beserta anak-anak sungainya. Selama ini pemanfaatannya antara lain untuk fondasi jalan dan bahan bangunan. 8 Bentonit juga terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jumlah sumberdayanya diperkirakan cukup besar dan saat ini belum diusahakan. Kegunaan bentonit ini antara lain untuk lumpur pemboran, industri keramik, industri cat, industri lem dan industri kelapa sawit. Di Kecamatan Pengandonan dijumpai bahan galian obsidian. Sumberdaya dan penyebaran belum diketahui. Obsidian yang diketemukan berwarna coklat kehitaman sampai coklat keabu-abuan. Obsidian banyak digunakan sebagai batu hias (ornamen) dan batu permata. Bahan galian tras penyebarannya terdapat di sekitar Kecamatan Pengandonan. Sumberdayanya cukup banyak, tetapi belum dimanfaatkan. Tras dapat dipergunakan sebagai bahan pembuatan batako, bahan konstruksi beton dan semen pozzolan. Andesit sebagai batuan lelehan (ekstrusi) dari diorit, mempunyai tekstur (ukuran butiran) halus, warna agak gelap. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu, andesit terdapat di Kecamatan Pengandonan dan Ulu Ogan. Sumberdayanya diperkirakan cukup besar. Andesit banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, jalan dan jembatan. Sampai dengan saat ini andesit di Kabupaten Ogan Komering Ulu belum dimanfaatkan sama sekali. Sebagai batuan terobosan (intrusi), granit mempunyai tektstur yang kasar dengan mineral utama kuarsa dan felspar. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu granit terdapat di Kecamatan Pengandonan dan Ulu Ogan. Granit banyak dimanfaatkan selain sebagai batu hias, juga baik untuk pondasi bangunan terutama sangat cocok untuk bangunan air seperti dam atau dermaga. Secara luas endapan tanah liat (lempung) dapat dijumpai di semua wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Di Baturaja bahan galian ini dimanfaatkan untuk campuran pembuatan semen. Di banyak tempat, tanah liat digunakan sabagai bahan baku pembuatan genteng dan batu bata. 9 Pasir kuarsa sebagai batuan sedimen aluvial, dijumpai dalam jumlah yang relatif kecil dan tidak menyebar. Pasir kuarsa banyak digunakan di dalam industri keramik, cat, industri kimia, kaca dan industri semen. Sumberdaya alam minyak dan gas bumi juga terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang dan sekitarnya. Jumlah sumberdaya minyak dan gas bumi sebagaimana diperlihatkan pada tabel 2. Sumberdaya energi lain seperti tenaga air dan panas bumi disamping minyak dan gas bumi juga sangat potensial untuk dikembangkan. Potensi tenaga air terjun di Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan cukup besar. Potensi tenaga air terjun atau aliran air deras dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik mikrohidro (PLTMh). Sedangkan potensi panas bumi di daerah ini masih dalam tahap penyelidikan yang terdapat di Desa Kelumpang Kecamatan Ulu Ogan. Tabel 2 Potensi Sumber Daya Energi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumberdaya / Cadangan No Lokasi Minyak Bumi (MSTB) Gas Bumi (BSCF) Panas Bumi (MWE) Air Terjun (MW) 1 Baturaja Timur - - - - 2 Pengandonan - - - - 3 Peninjauan 302.707 484 - - 4 Lubuk Batang - - - - 5 Semidang Aji - - - - 6 Ulu Ogan - - 5 4,083 302.707 484 5 4,083 Jumlah Catatan : - MSTB - BSCF - MWE - MW = Metric Stock Tank Barrel (ribu barel) = Billion Standard Cubic Feet = Mega Watt Equavalent (hipotesa) = Mega Watt (teoritis) 10 III. KONDISI SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SAAT INI Untuk mengatur, mengelola dan mengawasi aktivitas dan pengusahaan pertambangan dan energi di Kabupaten Ogan Komering Ulu telah dibentuk Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tanggal 16 Januari 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Dinas-dinas dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah untuk melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi pada sektor energi dan sumber daya mineral berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Pada tahun 2004 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah disempurnakan menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom disempurnakan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Selanjutnya untuk mengatur organisasi perangkat daerah yang akan melaksanakan otonomi daerah, pemerintah telah menerbitkan pula Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Untuk melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang baru tersebut Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu telah menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas dalam Kabupaten Ogan 11 Komering Ulu dan Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi danTata Kerja Dinas-dinas dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu. Berdasarkan Pasal 68 Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu tersebut, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertambangan dan energi. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi sebagai berikut : a) perumusan kebijaksanaan teknis di sektor pertambangan dan energi; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertambangan dan energi; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertambangan dan energi; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Ogan Komering Ulu sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut di atas serta untuk mendukung kebijakan strategis Bupati Ogan Komering Ulu pada pembangunan sektor pertambangan dan energi, maka diperlukan visi dan misi Dinas Pertambangan dan Energi yang sejalan dengan kebijakan tersebut. 12 Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana disebutkan di atas Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu menetapkan visi dan misi sebagaimana uraian berikut ini. Rencana Strategis Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015, menetapkan visi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah : “Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang ramah lingkungan, menjunjung tinggi supremasi hukum, memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi kemakmuran masyarakat”. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan di atas, maka di dalam Rencana Strategis Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 menetapkan misi Dinas Pertambangan dan Energi sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparat pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu yang mencerminkan pemerintahan yang baik. b. Memelihara dan meningkatkan kontribusi sektor pertambangan dan energi bagi penerimaan pendapatan daerah dengan tetap mempertimbangkan prinsip konservasinya dalam jangka panjang, menjaga ketersediaan energi secara berkesinambungan melalui upaya diversifikasi energi, intensifikasi sumber daya mineral dan energi. c. Menyusun dan mengembangkan perangkat regulasi sektor pertambangan dan energi yang diselaraskan dengan semangat otonomi daerah. d. Meningkatkan pengusahaan pertambangan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, menerapkan teknologi tepat guna dan mematuhi norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja, pemberdayaan masyarakat 13 di sekitar lokasi usaha pertambangan melalui Community Development/ Corporate Social Responsibility (CD/CSR). e. Menerapkan standarisasi nasional dan internasional di sektor pertambangan dan energi sebagai alat kontrol / pengawasan, serta meningkatkan sistem informasi data dan mutu pengelolaan sumber daya mineral. Sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu terdapat beberapa jenis sumber daya mineral dan energi yang potensial untuk dikembangkan seperti batu kapur yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku utama industri semen. Selain itu terdapat pula batubara yang jumlah sumber dayanya cukup besar. Sampai dengan saat ini status pengusahaan pertambangan umum di Kabupaten Ogan Komering Ulu, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 3 Status Pengusahaan Pertambangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu No. I. II. III. Jenis Perizinan Bahan Galian Tahap Izin Usaha Pertambangan (IUP) Batubara Batubara Eksplorasi Jumlah Lokasi 11 Operasi Produksi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Jumlah Batubara Permulaan Tahap Konstruksi Perpanjangan Tahap Kajian Kelayakan - Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral Bukan Logam dan Batuan Batu Kapur Jumlah Jumlah Keseluruhan Luas (Ha) Keterangan 82.783,00 - 7 53.726,00 Baru satu perusahaan berproduksi. 1 21.380,00 1 9.498,00 20 167.387,00 Perjanjian dengan pemerintah pusat - Eksplorasi Operasi Produksi Operasi Produksi 3 1 1 7.753,20 103,40 96,84 Bahan baku industri semen Pasir dan batu sungai (Sirtu) Operasi Produksi 5 20,55 Andesit Eksplorasi 1 507,20 Bahan bangunan/ jalan raya Bahan bangunan/ jalan raya - - 11 31 8.481,19 175.868,19 - Tanah Liat - (Sumber : diolah dari data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013) 14 Data perizinan usaha pertambangan (IUP) Eksplorasi/Operasi Produksi dan PKP2B (sebagaimana daftar terlampir). Di Kabupaten Ogan Komering Ulu juga terdapat beberapa perusahaan minyak dan gas bumi yang melakukan kegiatan, baik yang sudah produksi maupun yang masih pada tahap eksplorasi. Tabel 4 Pengusahaan Pertambangan Migas di Kabupaten Ogan Komering Ulu No. Jenis Perizinan Perusahaan Tahap 1. PT Pertamina (Persero) KP Eksplorasi/Operasi Produksi 2. JOB Pertamina-Talisman (OK) Ltd. KPS Eksplorasi/Operasi Produksi 3. PT Cahaya Baturaja Blok KPS Eksplorasi 4. PT Titis Sampurna KPS Eksplorasi 5. PT Tiarabumi Petroleum KPS Eksplorasi/Operasi Produksi (Sumber : Data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013) Produksi rata-rata JOB Pertamina–Talisman (Ogan Komering) Ltd., minyak sebesar 8.342 BOPD dan gas sebesar 20 MMSCFD. Selama ini gas tersebut disalurkan ke pabrik pupuk PT Pusri Palembang sebesar lebih kurang 15–18 MMSCFD. IV. PENUTUP Harapan kita semua adalah agar eksploitasi sumber daya mineral dan batubara di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat segera terwujud. Dengan dibukanya kegiatan / usaha pertambangan mineral dan batubara di Kabupaten Ogan Komering Ulu diharapkan pendapatan daerah meningkat, terbukanya peluang / kesempatan berusaha dan lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi usaha pertambangan dan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu pada umumnya. 15