Pemberdayaan Ekonomi 1 Pemahaman Arti pembangunan A. Arti definisi Pembangunan. Pembangunan (development) adalah proses atau semua tindakan yang dilakukan manusia dalam melakukan perubahan sesuai dengan apa yang di tuju (diinginkan). Sedangkan ekonomi, mengelola sumberdaya yang terbatas guna pemenuhan kebutuhan.. Maka ekonomi produksi, meliputi pemilihan kombinasi sumber produksi, pemilihan teknik produksi, pemilihan cara pemasaran hasil produksi, pemilihan cara pembagian hasil produksi dan cara penanganan dampak (eksternalitas). Karena yang dibahas adalah pemenuhan kebutuhan manusia. Maka focus pembangunan yang dipelajari berkaitan dengan pembangunan ekonomi sedangkan teorinya adalah teori ekonomi pembangunan,. 1. Licolin Arsyad : Suatu cabag ilmu yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh Negara sedang berkembang (development contries) dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu agar Negara tersebut dapat membangun eknominya dengan lebih cepat. 2. Irawan dan Suparmoko : ilmu yang mempelajari pembangunan ekonomi mencakup gambaran perkembangannya dan analisis hubungan sebab akibat fakrtor-faktor yang mendorong perkembangan tersebut. B. Ciri Negara berkembang antara lain adalah pendapatannya rendah, B. Paradigma Pembangunan Ekonomi sector pertanian dominant, tingkat pengangguran tinggi, kesenjangan kemakmuran tinggi, kepadatan dan pertumbuhan penduduk relative tinggi, tingkat pendidikan dan derajat kesehatan rendah, utang semakin membengkak, ketergantungan pada Negara maju dan sebagainya. Melihat ketimpangan yang tajam, baik antar Negara maupun inter nagara sebagai akibat upaya pembangunan yang dilakukan, muncul pemikiran-pemikiran baru di bidang ekonomi. Mereka berusaha keras mencari sebab-sebab kerimpangan Petani dan Pertanian 1 Pemberdayaan Ekonomi atau ketidakberhasilan pembangunan yang dilaksankan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa konsep pembangunan yang diterapkan, yaitu konsep liberal kapitalistik maupun konsep social komunis, yang menganut falsspah “fordisme” (mengejar kesejahtraan bendawi tanpa batas ) ternyata tidak seluruhnya sesuai dengan kondisi dan lingkungan masyarakat dari Negara yang sedang berkembang. Para ekonom mulai menyadari bahwa, system liberal kapitalistik dengan mekanisme pasar bebas atau ididvidual ownership dan trickle down effect serta system socialis komunis dengan mekanisme terpusat communalism dan state ownership tidak secara ekonomis mahasilkan kesejahtraan kepada warga masyarakat di Negara yang sedang berkembang. Hal ini disebabkan nilai tambah ekonomi selain sangat rendah akibat inefisiensi dan unemployed sebagian besar dikuasai dan dikendalikan oleh para kapitalis (pada system liberal capitalis) dan para elit pemerintah (pada system ekonomi social komunis terpusat). Bertolak dari sini, para pemikir ekonomi mulai mencari dan merumuskan konsep dan strategi baru untuk membangun ekonomi Negara yang sedang berkembang dan terbelakang. Maka kemudian lahirlah ilmu ekonomi yang khsus mempelajari perkembangan, masalah dan solusi pembangunan dan sekarang dikenal dengan Ekonimi Pembangunan (econimics of development) atau development econimics) ada pula yang menyebeutkan dengan ekonomi kemandirian (selp reliance econiomics). Nubtopadidjaja (2002) membagi paradigma pembangunan ekonomi kedalam lima tingkatan yaitu 1. Paradigma Pertumbuhan (growth paradigm). 1950-1960. Manurut paradigma ini, keterbelakangan dan kemiskinan hanya dapat diatasi dengan menuingkatkan ekonomi dan pendapatan nasional serta pendapatan per kapita setinggi mungkin. Pembagian pendapatan nasional aklan terjadi dengan sendirinya melalui mekanisme efek penetesan ke bawah (tricle down effect). Hasilnya kesenjagnagn makin melebar. 2. Paradigma Pertumbuhan dan Retribusi (grwth with retribution). Tahun 1970. Petani dan Pertanian 2 Pemberdayaan Ekonomi Paradigma ini memandang bahwa pertumbuhan eknomi harus dilakukan beriringan dengan upaya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil yang lebih m,errata, sehingga memperluas landasan pertumbuhan ekonomi dan pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan yang lebih cepat lagi. Seperti diuraikan diatas, pembangunan bukan saja menghasilkan kesenjangan yang semakin melebar, tetapi juga menimbulkan berbagai akibat negative dan kerusakan pada sumberdaya alam dan lingkungan hidup. 3. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development. Awal 1970. Paradigma ini melihat bahwa pembangunan adalah upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan untuk mencapai kesejahtraan masyarakat kini dan masa yang akan dating . karena itu, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan, harus dibarengi upaya untuk melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. 4. Paradigma Pembangunan Manusis (human development). Awal 1990. Menurut paradiogma ini, keberhasilan pembangunan ditentukan oleh pelaksananya yaitu manusia. Karena itu, pembangunan bukan hanya meningkatkan produksi yang bersipat metarial, tetapi yang lebih penting adalah upaya meningkatkan kwalitas, peran dan harkat manusia, baik sebagai pelaksana pembangunan maupun sebagai pemanfaat hasil pembangunan. Karena itu pembangunan harus di titik beratkan pada upaya pem,berdayaan sumber daya manusia secara perlibatan partisipasi masyarakat seluas-luasnya dalam pembangunan (hak azasi manusia dan demokrasi) 5. Peningkatan daya Saing (competitiveness) akhir 1990. Paradgma in memandang pembangunan ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan dfaya saing nasional dalam kancah persaingan global. Dalam kaitan itu, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Karena itu, suatu bangsa harus memberi perioritas pada penganmangan sumberday manusia. C. Sumber Pembangunan Ekonomi Petani dan Pertanian 3 Pemberdayaan Ekonomi Untuk memungkinkan berlangsungnya proses pembangunan ekonomi (perkembangan dan pertumbuhan ekonomi) dibutuhkan sumber-sumber atau unsureunsur pembangunan yang terdiri dari : 1. Modal (capital). Yang dimaksud dengan capital adalah semua bentuk kekayaan (asset) yang dapat digunakan, langsung mapun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output. Lebih khusus lagi, capital terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk penggunaan produksi di masa yang akan dating, meliputi pabrik-pabrik, peralatan, bangunan dan gedung, jalan, irigasi, tenaga listrik, sarana komunikasi dsb. Capital juga mencakup investasi di bidang teknologi, perbaikan pendidikan dan kesehatan. Dengan kata lain, untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, kapital tidak hanya berujud fisik, tapi juga dalam bentuk human capital. Kapital bisa berasal dari dalam negeri, bisa juga dari dalam negeri. Sumber kapital dalam negeri berasal dari tabungan masyarakat, pajak, obligasi (surat utang negara) dan keuntungan swasta. Sedangkan sumber kapital luar negeriberasal dari hibah, bantuan program, pinjaman, obligasi dan investasi asing. 2. Sumberdaya Alam. Sampai sekarang masih banyak pendapata yang mengatakan bahwa sumberdaya alam (SDA) masih merupakan sumber pembangunag yang penting, walaupun bukan yang menentukan. Negara yang tidak memiliki atau miskin SDA, akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan perkembangan ekonominya. Dari ketersediaan sumberdaya alam dapat dikelompokkan a). Yang tidak habis dipakai (inexitausible natural resources) seperti udaran energi matahari, dan air hujan. B). Yang dapat diperbaharui ( reneable natural resources) seperti aiar danau, air telaga, air sunagi, kwalitas tanah, margasatwa, hutan dan ternak serta ikan. c). yang tidak dapat diganti ( irreplasible natural resources) yaitu sumberdaya mineral seperti minyak dan gas bumi, batubara, dan deposit logam (emas, timah, nikel, tembaga dll). 3. Sumberdaya Manusia. Petani dan Pertanian 4 Pemberdayaan Ekonomi Sampai kini masih ada yang berpendapat bahwa suatu negara akan m,enjadi miskin karena kekurangan sumberdaya alam. Namun kenyataan membuktikan bahwa beberapa negara yang miskin sumberdaya alam justru bisa lebih maju dari negara yang kaya sumber daya alam. Jepang, Korea, taiwan, dan Singapura adalah contoh negara yang miskin sumberdaya alam, namun dalam waktu yang relatif singkat mampu m,enjadi negara industri maju. Jadi kekayaan sumberdaya alam bukan jaminan mutlak bahwa negara tersebut akan mencapai kemakmuran. Selain jenis, jumlah dan kwalitas sumber daya alam yang dimiliki, dibutuhkan pula kemampuan untuk merobah dan mengolah potensi tersebut menjadi bentuk riil, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sumberdaya manusia mempunyai dua peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dari segi permintaan bertindak sebagai konsumen, dari segi penawaran bertindak sebagai produsen. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat pembangunan. Sebaliknya sumberdaya manusia bisa menjadi faktor pendorong pembangunan, jika penduduk dimaksud mempunyai kapasitasyang tinggi untuk menghasilkan dan untuk menyerap hasil produksi. Pengalaman di negara maju membuktikan bahwa pertambahan penduduk yang pesat justru menyumbang kenaikan penghasilan riil per kapita. 4. Managemen Pengelolaan. Teknologi adalah suatu perubahan teknik dan metoda (tecnological change) dalam proses produksi yang mampu mendorong pertumbuhan output lebih cepat, sehingga dapat menghindari berlakunya hukum pertambanhan hasil yang semakin menururn (law of deminishing return). Perubahan teknologi bukan saja menyangkut penemuan mesin-mesinyang lebih canggih (cangkul diganti traktor), tetapi juga mencakup perkembangan kwalitas sumber ( bibit unggul, pemupukan ) serta cara kerja yang lebih baik, sistematis, efisien, dan efektif. Jadi perubahan teknologi menyangkut perkembangan berbagai variasi kualitatif dalam faktor produksi dan berbagai perbaikan dalam cara dan organisasi produksi (managemen faktor Petani dan Pertanian 5 Pemberdayaan Ekonomi produksi). Untuk mengadakan perubahan teknologi diperlukan penemuan baru (invensi). Orang yang menemukan teknologi beru disebut penemu (inventor). Wiraswasta (Interprenuer) adalah orang yang menerapkan dan mengembangkan teknologibaru kedalam proses produksi, jadi orang yang menerima inovasi (inovator). Peranan inopator dalm proses produksi sangat sentral. Tanpa inovator invensi tidak mempunyai nilai praktis, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya. Kemajuan ekonomi (peningkatan output total) suatu masyarakat hanya bisa terwujud bila ada inovasi ioleh para wiraswasta. Dari sini terlihat bahwa antara teknologi dan sumberdaya manusia ibarat dua sisi mata uang, satu dengan yang lain tidak bisa dipisahkan. Lebih dari itu, kedua sumber ini merupakan penentu tingkat daya saing suatu bangsa. D. Teori Pembangunan Ekonomi. Teori pembangunan dapat dibagi menjadi : 1. Teori Adam Smith. Adam Smith (1723-1790) dengan bukunya yang terkenal An Inquiry into the Natural and Causes of the Wealth of Nations yang diterbitkan tahun 1776. membagi pertumbuhan ekonomi menjadi fase berburu, beternak, bercocock tanam, berdagang dan industri. Pertumbhan ekonomi dari satu fase ke fase berikutnya melalui proses produksi yang melibatkan 3 unsur pokok sumber daya alam (terutama tanah), sumberdaya insani (jumlah pendududk dan tenaga kerja) dan stok modal. Selain factor-faktor tesebut diatas, cara produksi dan pembagian kerja juga memegang peranan penting. Dalam prosesnya, untuk mempercepat laju pertumbuihan eknonomi, produktivitas tenaga kerjadiperbaiki melalui spesialisasi (pembagian kerja) dan peningkatan keterampilan.se;ain itu untuk menghemat waktu digunakan alat-alat untuk mesin-mesin baru. Untuk menjual hasil produksi yang meningkat, pasar harus mampu menampungnya. Karena itu perlu perluasan pasar, sehingga tidak terbatas pada pasar dalam negeri saja, tetapi juga menjangkau pasar luar negeri (perdagangan internasional). 2. Teori david Ricardo. Petani dan Pertanian 6 Pemberdayaan Ekonomi Ricardo (1772-1823) adalah pialang terkenal bursa uang dan modal di London, bukunya yang terkenal The Principle of Political Economics. Teori Ricardo jauh berbeda dengan Teori Adam Smith. Ricardo masih menitik beratkan pada pertumbuhan ekonomi pada pemacuan antara laju pertumbuhan penduduk dengan laju pertumbuhan output. Selain itu, Ricardo menganggap bahwa factor produksi tanah (sumberdaya alam) tidak bisa bertambah sehingga akhirnya menjadi factor pembatas dalam pertumbuhan statu masyarakat. Teori Ricardo terdiri atas empat kelompok teori distribuís, teori nilai harga barang, teori akumulasi dan pertumbuhan ekonomi, teori perdagangan dunia dan teori pajak. 3.Teori Reverend Thomas Malthus. Malthus (1766-1834) hádala seorang ekonom Inggris dengan bukukynya Wssay on the Principle of Population dan Principle of Political Economy. Matuhus mengatakan bahwa pertumbuhan produksi dan perkembangan jumlah manusia selalu berkejaran, namun demikian pertumbuhan produksi selalu tertinggal. Teoriny yang terkanal adalah manusia akan bertambah menurut deret ukur (1,2,4,8....n) sedangkan persediaan pangan tumbuh menurut deret hitung (1,2,3,4....n). tidak seimbangnya pertumbuhan manusia dengan persediaan pangan, akan membawa manusia ke kemelaratan. Akibantnya populasi manusia akan berkurang, karena persediaan bahan makanan tidak mencukupi untuk menghidupu jumlah manusia yang semakin banyak. 1. Teori Karl Heinrich Marx. Karl Marx (1818-1883) adalah ahli ekonomi keturunan Jerman dengan bukunya Das Kapital membagi pertumbuhan menjadi komunal primitive, perbudakan, feodaliame, kapitalisme dan sosialisme. Karl Marx, mengatakan kapitalisme bukan saja akan mengalami stagnasi, tetapi juga akan runtuh karena perkembangannya sendiri. Perdagangan ini didasarkan pada hukum gerak yaitu konsentrasi, akumulasi, kesengsaraan dan krisis. Pada tahapan terjadi persaingan perusahaan besar akan bertahan sedangkan perusahaan kecil akan bangkrut. Maka bagi perusahaanperusahaan kecil harus melalkukan merger sehingga terjadi pemusatan (konsentrasi). Perusahaan makin sedikit, maka derajat persingan akan aemakin berkutang. Namung Petani dan Pertanian 7 Pemberdayaan Ekonomi sistem pasar cenderung oligopoli dan akhirnya monopoli. Ini berarti terjadi penumpukan kekayaan (akumulasi). 5. Teori Leinbenstein. Leinbenstein mengemukakan bahwa sebagaian besar negara sedang berkembang dicekan oleh lingkarang setan (vicious circle of poverty) yang membuat mereka tetap berada pada tingkat keseimbangan pendapatan per kapita yang rendah. Jalan kelaur dari kebutntuasn ini, adalah dengan melalkukan upaya menimun krisis (critical minimum effort) tertentu yang akan manaikan pendapatan per kapita pada tingkat dimana pembangunan berkesinambungan akan terjadi. Leinbenstein mengatakan bahwa dlam tahapan transisi dari keadaan keteebrlekangan keadaan yang lebih maju, dimana kita mengharapkan pertumbuhan jangka panjang mantap(steady economic growth) diperlukan suatu kondisi dimana perekonomian memerlukan rangsangan pertumbuhan yang lebih besar diatas batas minimum tertentu. Petani dan Pertanian 8