transformasi pembelajaran melalui e-learning - E

advertisement
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN MELALUI E-LEARNING :
(MEMAHAMI DAN MENGEVALUASI E-LEARNING DARI PERSPEKTIF
METAKOGNITIF)
Eni Farida*)
ABSTRACK
The use of computer and internet technology has been utilized for all aspects of life, legal, social,
economic and educational aspects. This led to new learning system known as e-learning, which
requires students and teachers interact online through the Internet, independent and creative in the
learning process. E-learning system has the main features of the learning process in addition to
learning through the Internet network connections, resources and learning materials are always upto-date and abundant, has the benefits, advantages and benefits compared with traditional learning
system. But also have weaknesses, especially for children and adolescents learning system that can
be equipped with integrating the concept of traditional learning systems in schools and incorporate
elements of independent learning through the internet in a structured way.
Keywords : e-learning, metacognitive perspective
Pada abad 21 ini, kita mungkin sudah tidak
globalisasi dan informasi yang semakin terbuka
asing lagi dengan perkembangan teknologi
dan bebas, kemitraan global yang baru dan
informasi yang begitu cepat dan penggunaannya
kesadaran
sudah merambah luas di masyarakat kita dalam
kesempatan pendidikan.
berbagai aspek kehidupan. Baik aspek hukum,
sosial, ekonomi maupun aspek pendidikan.
handphone,
bahkan
Selain itu
perlunya
pemerataan
pihak yang terkait dengan
dunia pendidikan, sekolah, arena bermain anak
Penggunaan teknologi informasi seperti
komputer,
tentang
teknologi
bahkan pemerintah di seluruh dunia
menganjurkan
meningkatkan
telah
pembelajaran
internet sudah bukan lagi merupakan sesuatu
siswa dengan menggunakan alat digital, yaitu e-
yang asing, karena hampir sebagian besar orang
learning (Tsai, M.-J. 2009). Keuntungan terbesar
sudah
dan
dari e-learning adalah bahwa hal itu memberi
memanfaatkan perkembangan teknologi ini,
kesempatan belajar kepada siswa secara aktif.
bahkan di sekolah-sekolah mulai tingkat sekolah
Siswa
dasar sampai perguruan tinggi memasukkan
kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka
kurikulum TIK
dan
sendiri dalam e-learning dibandingkan dengan
Komunikasi) sebagai salah satu mata pelajaran
pembelajaran tradisional. Siswa dituntut untuk
yang diberikan di sekolah.
mampu menghadapi
pernah
mengaplikasikan
(Teknologi
Informasi
diyakini mampu untuk mendapatkan
pergeseran cara belajar
Sebuah revolusi global sedang terjadi
dari lingkungan belajar tradisional ke online,
dalam bidang pendidikan, turut mendorong
mereka ditantang untuk belajar secara aktif
perubahan besar dalam sistem pendidikan yang
dengan
ada maupun kurikulum yang dihasilkan. Hal ini
siswa mampu mengadopsi model pembelajaran
didorong pula oleh perubahan realitas era
e-learning secara efektif, maka hal ini akan
metode interaksi. Dan hasilnya jika
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
9
sangat
dapat
meningkatkan
motivasi
dan
prestasi belajar mereka.
belajar, tidak tergantung pada program-program
Namun apakah
dapat
diwujudkan,
pemahaman
memperluas dan memperpanjang kesempatan
hal ini secara umum
maka
perlu
tertentu, belajar di sekolah atau pelatihan, tetapi
diadakan
merupakan proses yang berkelanjutan, setiap
dan evaluasi lebih mendalam
saat sepanjang waktu. Expanded, dengan e-
tentang e-learning dari perspektif Metakognitif.
learning
kesempatan
belajar
menjadi lebih
terbuka bagi setiap orang, untuk pelajar, guru,
Kerangka Teoritis
karyawan, orang yang belum bekerja, eksekutif
Definisi E-Learning
maupun pejabat. Bahan yang dipelajari juga
E-learning
pembelajaran
adalah
sebuah
proses
yang berbasis elektronik. Salah
semakin luas, kegiatan belajar tidak terhambat
oleh keterbatasan dana.
Sedang menurut Soekartawi (2003) E-
satu media yang digunakan adalah jaringan
komputer.
Dengan
dikembangkannya
komputer
memungkinkan
di
Learning
adalah
pembelajaran
yang
untuk
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi
dikembangkan dalam bentuk berbasis web,
seperti telepon, audio, videotape, transmisi
sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan
satellite atau komputer.
komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah
(Soekarwati, 2003) bahwa Cara pembelajaran E-
makanya
dengan
Learning ada dua macam yaitu komunikasi
menggunakan internet disebut juga internet
satu arah, dan komunikasi dua arah (secara
enabled learning. (Nugraha : 2007)
langsung dan tidak langsung). Karakteristik E-
jaringan
sistem
e-learning
Lebih jauh menurut
Sedang menurut Permana (2010) huruf
Learning antara lain adalah pemanfaatan jasa
‘e’ pada kata e-learning bukan hanya singkatan
internet dan keunggulan komputer, serta bahan
dari
ajar yang mandiri.
electronic,
tapi
juga
experience
Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-
(pengalaman), extended (perpanjangan), dan
learning sebagai berikut. Pertama, e-learning
expanded (perluasan).
Lebih lanjut dikatakan kata electronic
merupakan penyampaian informasi, komunikasi,
ada
pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-
penambahan unsur teknologi dalam proses
learning menyediakan seperangkat alat yang
pembelajaran,
dapat
bermakna
bahwa
dalam
sehingga
e-learning
proses
belajarnya
menggunakan perangkat keras, lunas
dan
memperkaya
konvensional
(model
belajar
belajar
kajian
terbuka
pelatihan berbasis komputer) sehingga
yang sangat luas dan
secara
konvensional,
proses elektronik. Experience dalam e-learning
kesempatan
terhadap
nilai
buku teks, CD-ROM, dan
dapat
bervariasi untuk belajar, disesuaikan dengan
menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
waktu,
cara,
bahan
maupun
Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan
Extended,
bahwa
e-learning
model belajar konvensional di dalam kelas,
tempat,
lingkungan.
tetapi
memperkuat model belajar tersebut
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
10
melalui pengayaan content dan pengembangan
didistribusikan,
teknologi
dengan kata lain sumber informasi
pendidikan. Keempat, kapasitas
siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk
isi dan cara penyampaiannya. Makin baik
dan
melimpah;
2)
Informasi disampaikan langsung kepada
keselarasan antar content dan alat penyampai
end-user
dengan gaya belajar, maka akan lebih baik
teknologi internet;
kapasitas siswa
yang
memberi
yang lebih baik. Sedangkan
hasil
pada gilirannya akan
Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria
dipertukarkan
3)
(pengguna
akhir)
melalui
Difokuskan pada kegiatan belajar secara
luas.
Oleh
karena
itu
Simamora
(2003)
dasar yang ada dalam e-learning, yaitu :
menggambarkan terminologi e-learning seperti
Pertama, e-learning
pada gambar 1 berikut ini :
membuatnya
bersifat jaringan,
mampu
yang
memperbaiki secara
cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,
mendistribusikan, dan sharing
pembelajaran
dan informasi. Kedua, e-learning
dikirimkan
kepada pengguna melalui komputer dengan
menggunakan
standar
teknologi internet.
Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan
pembelajaran
yang
paling
luas,
solusi
pembelajaran yang menggungguli paradikma
Gambar 1 : Terminologi Learning
(Di adaptasi dari Simamora: 2003)
tradisional dalam pelatihan.
Dari
beberapa
pengertian
tersebut
sebenarnya bermuara pada definisi yang sama
kesimpulannya
adalah
bahwa E-learning
Dari gambar 1 dapat dijelaskan tentang
sekumpulan jenis
pembelajaran
jarak jauh.
adalah proses pembelajaran berbasis teknologi
Akan lebih jelas jika dijabarkan masing-masing
internet untuk memperoleh
pemetaan tersebut, dimana
informasi
yang
pengetahuan dan
dibutuhkan
untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
pengertiannya
adalah sebagai berikut :
1) Distance Learning merupakan seluruh
E-learning merupakan salah satu bentuk dari
bentuk
pembelajaran
pelatihan) jarak jauh (PJJ) baik yang
jarak
jauh,
selain
dengan
pembelajaran (pendidikan dan
menggunakan modul, belajar melalui tv , radio
berbasis
dan komputer dan memiliki ciri utama sebagai
tercetak) maupun
berikut :
teknologi.
1)
E-learning
adalah
memungkinkan
belajar)
selalu
network
informasi
terkini,
korespondensi
yang
(modul
berbasis
yang
2) E-Learning merupakan bentuk PJJ yang
(bahan
memanfaatkan teknologi telekomunikasi
disimpan,
dan
informasi,
misalnya
internet,
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
11
video/audiobroadcasting,
video/
audioconferencing, CD-ROM.
3) Online
Learning
teknologi
dikenal
pembelajaran berbasis teknologi, penerapan elearning memiliki beberapa manfaat, yaitu :
memanfaatkan
intranet,
internet,
1) Pembelajaran
yang
and place flexibility);
(WWW)/ Web Base Learning (WBL).
2) Bertambahnya Interaksi pembelajaran
4) Computer Base Learning memanfaatkan
antara peserta didik dengan guru atau
komputer sebagai terminal akses ke
belajar
(Computer
instruktur (interactivity enhancement);
Base
3) Menjangkau
Training/CBT), CD ROM Learning).
memerlukan
bantuan
peserta
4) Mempermudah
teknologi.
learning
archivable capabilities).
sepenuhnya
pembelajaran
yang
content as well as
komputer;
dan
E-learning mempermudah interaksi antara
(CAL)
yaitu
siswa dengan bahan/materi pelajaran, dengan
pembelajaran yang menggunakan alat bantu
guru maupun antara sesama siswa. Siswa dapat
utama komputer. (Suyanto : 2005)
saling
computer
menggunakan
dan
penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of
yaitu
dalam
penyempurnaan
Karena itu dikenal istilah: computer based
(CBL)
didik
cakupan yang luas (global audience);
Dengan kata lain dalam prakteknya elearning
dilaksanakan
dimana, dari mana dan kapan saja (time
dengan World Wide Web
proses
dapat
assisted
Teknologi
learning
pembelajaran
terus
yaitu:
dapat dikelompokkan menjadi dua,
Technology
pendapat
Dosen/ guru/ instruktur/ tenaga pendidik
dapat menempatkan bahan belajar dan tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa di tempat
Technology based web-learning. Technology
tertentu di web untuk diakses oleh para siswa,
based learning ini pada prinsipnya terdiri dari
yang dikenal dengan istilah web base learning
Audio Information Technologies (radio, audio
yang menurut Simamora (2003) beberapa
tape,
fasilitas telah disediakan dalam Web Learning
mail
learning
atau
dan
voice
based
informasi
mengenai berbagai hal.
berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi
tersebut
berbagi
telephone)
dan
Video
Information Technologies (video tape, video
yang
text, video messaging). Sedangkan technology
mempermudah
based web-learning pada dasarnya adalah Data
interaksi antara guru dan siswa.
Information
Technologies
(bulletin
board,
Internet, e-mail, tele-collaboration).
kesemuanya
proses
bertujuan
pembelajaran
untuk
dan
Hal ini memungkinkan berkembangnya
fleksibilitas belajar yang
tinggi pada siswa,
karena siswa dapat mengakses bahan belajar
Manfaat, Keuntungan dan Keunggulan
Sedang menurut Simamora (2003) e-
Penerapan E-Learning
Sebagai
sebuah
setiap saat dan berulang-ulang.
alternatif
metode
learning memiliki kelebihan sebagai berikut :
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
12
1) Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik
1) Mengembangkan diri atau melakukan
lagi, semuanya dapat dibangun dalam
penelitian
aplikasi internet.
wawasannya karena waktu luang yang
2) Melalui internet lembaga pendidikan
akan
dapat
lebih
fokus
penyelenggaraan
pada
2) Mengontrol
program
dan di-update secara cepat.
belajar peserta
didik kapan dan dimana saja.
memberikan
manfaat,
e-learning
memberikan keuntungan
4) Dapat diciptakan interaksi yang bersifat
time
(chatting,
audio/videoconferenco) maupun non riil
pentingnya
list).
yang
juga
tidak
dibandingkan
kalah
pembelajaran
tradisional, yaitu :
1)
time (e-mail, bulletin board, mailing
Menghemat
waktu
proses
belajar
mengajar;
2)
mengakomodasi
kegiatan
Lebih jauh dikatakan bahwa selain
3) Program e-learning dapat dilaksanakan
5) Dapat
peningkatan
dimiliki relatif lebih banyak; dan
pendidikan/pelatihan.
real
guna
keseluruhan
Biaya murah, karena mengurangi dan
menghemat
biaya
perjalanan,
proses belajar, mulai dari registrasi,
infrastruktur, peralatan, buku-buku dan
penyampaian materi, diskusi, evaluasi
sebagainya;
dan juga transaksi.
3)
6) Dapat diakses dari lokasi mana saja dan
bersifat global.
7) Materi
dapat
dirancang
secara
perkembangan terakhir (up-to date);
4)
Bahan bisa dipilih sesuai kebutuhan;
5)
Menjangkau wilayah geografis yang
multimedia dan dinamis.
8) Peserta
Mengikuti perkembangan-
lebih luas, karena bersifat universal;
belajar dapat terhubung ke
6)
Siapapun di seluruh dunia dapat
berbagai perpustakaan maya di seluruh
mengakses e-learning kapan dan di
dunia dan
mana saja secara bersamaan; dan
menjadikannya
sebagai
media penelitian dalam meningkatkan
7)
pemahaman dan bahan belajar.
9) Guru/instruktur/dosen dapat secara cepat
Melatih
pembelajar
Keunggulan
bersifat studi kasus, tren industri dan
dijabarkan sebagai berikut :
sumber
untuk
1)
menambah
wawasan peserta terhadap bahan ajar.
proses
pemanfaatan
dalam
berbagai
mandiri
dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
menambah refferensi bahan ajar yang
proyeksi teknologi ke depan melalui
lebih
pembelajaran
Tujuannya
lebih
e-learning
juga
dapat
berarti
dan
merangsang;
2)
Dari sudut guru pembelajaran e- learning
Belajar dari perbuatan merupakan
simulasi;
juga memberikan manfaat (Soekartawi, 2002)
3)
Belajar dari kegagalan;
sebagai berikut :
4)
petunjuk dan feed back yang kuat;
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
13
5)
Model dan cerita-cerita dari expert;
siswa dan mengeksplorasi strategi belajar,
6)
program belajar otentik; dan
prestasi belajar dan motivasi.
7)
setelah
belajar
dapat
langsung
dipraktekkan.
Dari perspektif metakognitif diidentifikasi
ada
empat
karakteristik
lingkungan
pembelajaran online sebagai berikut:
a. Waktu dan ruang yang fleksibel
E-Learning dalam Perspektif
Revolusi yang paling signifikan dari e-
Metakognitif
Metakognitif mengacu pada kesadaran diri
learning adalah mengatasi batas-batas waktu dan
individu tentang pengetahuan dan pemahaman
tempat untuk belajar. tugas-tugas belajar dapat
diri, pengendalian diri dan proses ‘manipulasi’
dilakukan
kognisi mereka sendiri (Osman & Hannafin,
disediakan, siswa
1992).
Internet. Lingkungan belajar berbeda secara
Siswa dengan kemampuan metakognitif
tinggi
tidak
hanya jelas menyadari tujuan
belajar mereka, tetapi
juga tahu pendekatan
pada waktu atau tempat yang
mereka memiliki akses
signifikan dari lingkungan belajar tradisional,
belajar menjadi lebih bebas, fleksibel dan
nyaman.
yang efektif dan efisien untuk membangun
Namun, permasalahannya apakah siswa
pengetahuan, sehingga siswa tersebut dapat
siap untuk kebebasan semacam ini ? apakah
memonitor
dan
mereka menyadari tanggung jawab mereka ?
memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran,
Apakah mereka mampu menetapkan tujuan dan
sehingga meningkatkan prestasi belajar yang
membuat rencana untuk belajar ? Apakah
bersandar pada motivasi (Pressley & Wolshyn,
mereka bisa memonitor dan mengontrol proses
1995).
belajar mereka sendiri ? Apakah mereka mampu
Park
mengamati
belajar
dan
mereka
Hannafin
bahwa
sendiri
(1993)
siswa
keterampilan metakognitif
bahkan
memerlukan
yang lebih tinggi
Meskipun guru dapat mengakomodasi
siswa dengan berbagai tingkat keterampilan
kegiatan pengajaran yang
Miller,
2000),
Mayer,
1986)
kurikulum
dan
peneliti
Weinstein
Semua pertanyaan ini bisa menantang siswa
strategi kontrol dan keterampilan
metakognitif
mereka seperti kesadaran diri,
evaluasi diri, monitoring, dan manajemen waktu.
&
b. Tidak langsung berinteraksi Sosial
Tidak adanya interaksi tatap-muka antara
guru dan siswa
adalah
salah
satu ciri e-
pada
desain
learning yang paling ‘disorot’, peran guru dalam
instruksi
untuk
e-learning menjadi lebih seperti fasilitator dan
menekankan
tertentu
mengembangkan
sesuai (Miller &
1988;
mereka untuk belajar secara online ?
tujuan dan
beberapa
(misalnya,McKeachie,
waktu
dalam
dalam lingkungan belajar yang terstruktur.
metakognitif dengan memilih
berkonsentrasi pada tugas-tugas dan mengelola
kemampuan
metakognitif
pembantu.
Secara khusus, kepercayaan dan
harapan guru tidak mungkin dirasakan oleh
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
14
siswa dengan mudah dan kuat seperti dalam
fungsi sistem secara signifikan mempengaruhi
ruang kelas tradisional. Tantangan-tantangan
motivasi siswa, sikap dan prestasi belajar online.
inilah mengharuskan siswa untuk menemukan
sistem pembelajaran online selalu tidak stabil
strategi baru untuk bernegosiasi dengan orang
menyebabkan
lain
melalui internet. Mereka juga perlu
Akibatnya, perlu bagi siswa untuk memahami
memahami perubahan peran guru dan memiliki
sifat teknologi internet, penerapan sistem baru
sikap baru, motivasi dan pendekatan
dan pendekatan untuk menanganinya. Selain itu,
untuk
frustrasi
perlu
dan
kecemasan.
berinteraksi dengan berbagai dukungan sosial
siswa
mengetahui
bagaimana
online.
memecahkan masalah atau apa sumber daya
c. Sumber Informasi melimpah
(misalnya asisten online) mereka dapat meminta
Keanekaragaman sumber daya informasi
bantuan ketika mereka menghadapi frustrasi
adalah keuntungan terbesar dari pembelajaran e-
karena sistem pembelajaran. Akhirnya, sikap
learning.
positif
Siswa
segera
dapat
mengambil
informasi di seluruh dunia hanya dalam waktu
sekejap. Siswa dapat mencari dengan mudah dan
terhadap
teknologi
internet
juga
diperlukan untuk belajar online yang sukses.
Singkatnya, lingkungan belajar online
cepat informasi yang mereka butuhkan, tetapi
merupakan
tantangan
bagi
siswa
untuk
hanya meng’copy’ dan ‘paste’ untuk tugas-tugas
melakukan e-learning secara efektif dan efisien.
mereka, karena semua informasi yang mereka
butuhkan sudah tersedia. Bagaimana mengolah
Memadukan e-Learning dengan belajar
dan memanfaatkan informasi online adalah
di sekolah untuk anak dan remaja
masalah baru bagi siswa. Oleh karena itu, siswa
E-learning
memberikan
kesempatan
memerlukan strategi pencarian informasi agar
untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang
belajar online mereka lebih bermakna. Selain
termasuk pendidikan yang bertujuan untuk
itu, berbagai informasi yang melimpah itu bisa
meningkatkan kualitas serta memeratakan mutu
mengakibatkan kecemasan terhadap siswa ,
pendidikan tanpa adanya keterbatasan jarak dan
misalnya, individu mungkin merasa cemas
waktu dalam pelaksanaannya, karena semua
karena mereka menganggap bahwa informasi
yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan
online terlalu banyak untuk dibaca. Ini mungkin
dapat disediakan secara online sehingga dapat
menjadi tantangan yang perlu ditangani oleh
diakses kapan saja.
beberapa siswa karena sumber daya informasi
Namun
di
sisi
lain
juga
dapat
yang disediakan berlimpah di Internet.
menimbulkan
d. Interfaces Belajar yang Dinamis
frustasi yang berlebihan jika siswa tidak
Karena kemajuan teknologi dengan cepat,
dipersiapkan
kecemasan-kecemasan
secara
matang
untuk
dan
sistem
interface selalu berubah secara dinamis. Sistem
pembelajaran online. Khususnya bagi anak dan
termasuk hardware dan software biasanya selalu
remaja yang masih membutuhkan dasar-dasar
mengikuti perkembangan. Desain interface dan
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
15
yang kuat untuk pendidikan selanjutnya, belajar
7) Pengembangan nilai
dan keterampilan
secara tradisional di sekolah lebih sesuai karena
sosial lebih efektif
memiliki keunggulan dibandingkan e-learning
interaksi
(Permana,2010) yaitu :
temannya (sharing experience).
1) Proses pendidikan hanya bisa terjadi
dalam
interaksi langsung. Segi-segi
afektif seperti
dengan
dilakukan
guru
melalui
dan
teman-
Selain itu berbagai kritik (Bullen, 2001,
Beam, 1997), bahwa e-learning juga memiliki
sikap, nilai, apresiasi,
kekurangan antara lain. Pertama, Kurangnya
kehalusan perasaan tidak cukup hanya
interaksi antara guru dan siswa atau bahkan
diinformasikan, tetapi harus dihayati dan
antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini
ditularkan malalui interaksi langsung;
bisa memperlambat terbentuknya values dalam
2) Pengembangan kemampuan-kemampuan
proses
belajar
dan
mengajar.
Kedua,
dasar tidak dapat dipelajari sendiri, tetapi
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik
membutuhkan bimbingan, latihan dan
atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
arahan dari guru secara langsung;
tumbuhnya
3) Pada usia pendidikan dasar untuk segisegi
nilai
membutuhkan
aspek
bisnis/komersial.
Ketiga,
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke
contoh
arah pelatihan daripada pendidikan. Keempat,
langsung, siswa mengembangkan nilai
Berubahnya peran guru dari yang semula
melalui ‘meniru’ dan identifikasi orang-
menguasai teknik pembelajaran konvensional,
orang dewasa yang dekat dengan mereka
kini
adalah orangtua dan guru;
pembelajaran yang menggunakan ICT. Kelima,
juga
dituntut
mengetahui
teknik
4) Kendala dalam segi bahasa untuk yang
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar
bahasa sehari-hari tidak menggunakan
yang tinggi cenderung gagal. Keenam, Tidak
bahasa Inggris,
semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh,
karena kebanyakan e-
learning menggunakan bahasa Inggris;
5) Program
pembelajaran
merupakan
bagian
di
sekolah
dari
program
pendidikan yang cukup
Kurangnya
memiliki
tenaga
yang
ketrampilan
mengetahui
internet.
dan
Kedelapan,
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
panjang dan
Oleh karena itu menurut Khoe Yao Tung
pembinaan,
(2000) mengatakan bahwa siswa tidak dapat
sedangkan e-learning diarahkan kepada
dilepaskan secara mandiri dengan metode e-
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sesaat;
learning, menurutnya setelah kehadiran guru
membutuhkan
6) Belajar
keutuhan
anak dan remaja (SD, SMP,
dalam arti sebenarnya, internet hanya menjadi
SMU) berbeda dengan belajar orang
suplemen dan komplemen dalam menjadikan
dewasa, mereka membutuhkan banyak
wakil guru yang mewakili sumber belajar yang
peragaan dan latihan langsung dengan
penting di dunia.
benda sesungguhnya atau tiruannya;
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
16
Kesimpulan dan Saran
Dari uraian tersebut, dapat memberikan
gambaran bahwa pembelajaran di sekolah dan
sistem pembelajaran e-learning masing-masing
memiliki keunggulan dan kekurangan. Jadi
dapatlah disimpulkan bahwa dari keunggulankeunggulan dan kekurangan yang ada pada
masing-masing sistem pembelajaran tersebut
dipadukan untuk menemukan satu sistem atau
strategi
pembelajaran
memperhatikan
baru
kebutuhan
bimbingan, arahan dan
dengan
tetap
siswa
akan
pendampingan dari
guru, tetapi secara terstruktur guru
memasukkan program
program
pelengkap
sudah
e-learning sebagai
bagi
siswa
untuk
meningkatkan kreativitas, wawasan dan sikap
mandiri siswa dalam belajar melalui internet.
Daftar Referensi
Miller, S. M., & Miller, K. M, (2000).
Theoretical and practical considerations
in the design of web-based instruction. In
Abbey, B. (Ed.) Instructional and
Cognitive
Impacts
of
Web-Based
Education (pp. 156-177). PA: Idea
Nugroho, Warto Adi. (2007). E-Learning VS ILearning : Penyempitan Makna Elearning
dan penggunaan istilah Internet-Learning.
www.ilmukomputer.com.
Simamora,
Lamhot.
(2003).
Cakrawala
Pendidikan: E-Learning: Konsep dan
Perkembangan
Teknologi
yang
mendukung. Universitas Terbuka. Jakarta.
Sukmadinata, Nana Saodih (2003), Landasan
Psikologi Proses Penddikan, PT. Remaja
Rosdakarya , Bandung .
Suyanto, Asep Herman (2005), Mengenal ELearning, Http:/www.asep_hs.web.ugm.
ac.id, diakses tanggal 28 Februari 2011,
jam 13.25
Soekartawi, (2002). Prospek Pembelajaran
Jarak Jauh Melalui Internet. Invited
Papers. Disajikan pada Seminar Nasional
Teknologi Pendidikan pada tanggal 18-19
Juli 2002 di Jakarta.
Soekartawi, (2002). E-learning, Kampus Virtual
Masa Depan, dalam Harian Pelita, 29 Juli
2002.
Soekartawi, (2003). Prinsip dasar E-Learning:
Teori dan Aplikasinya di Indonesia.
Teknodik.Jakarta.
Tsai, Meng-Jung (2009), The Model of Strategic
e-Learning:
Understanding
and
Evaluating Student e-Learning from
Metacognitive Perspectives. Educational
Technology & Society, 12 (1), 34–48.
___________, Internet Untuk
http://budi.insan.com, 2001.
Pendidikan,
Osman, M. E., & Hannafin, M. J. (1992).
Metacognition research and theory:
Analysis and implications for instructional
design. Educational Technology Research
& Development, 40 (2), 83-99.
Permana, hd, (2010), E-learning dalam Proses
Belajar Anak dan Remaja, Lembaga Bina
Anak dan Pengembangan Masyarakat
FEDUs
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
*) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
17
Download