TRANSFORMASI PEMBELAJARAN MELALUI E-LEARNING : (MEMAHAMI DAN MENGEVALUASI E-LEARNING DARI PERSPEKTIF METAKOGNITIF) Eni Farida*) ABSTRACK The use of computer and internet technology has been utilized for all aspects of life, legal, social, economic and educational aspects. This led to new learning system known as e-learning, which requires students and teachers interact online through the Internet, independent and creative in the learning process. E-learning system has the main features of the learning process in addition to learning through the Internet network connections, resources and learning materials are always upto-date and abundant, has the benefits, advantages and benefits compared with traditional learning system. But also have weaknesses, especially for children and adolescents learning system that can be equipped with integrating the concept of traditional learning systems in schools and incorporate elements of independent learning through the internet in a structured way. Keywords : e-learning, metacognitive perspective Pada abad 21 ini, kita mungkin sudah tidak globalisasi dan informasi yang semakin terbuka asing lagi dengan perkembangan teknologi dan bebas, kemitraan global yang baru dan informasi yang begitu cepat dan penggunaannya kesadaran sudah merambah luas di masyarakat kita dalam kesempatan pendidikan. berbagai aspek kehidupan. Baik aspek hukum, sosial, ekonomi maupun aspek pendidikan. handphone, bahkan Selain itu perlunya pemerataan pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, sekolah, arena bermain anak Penggunaan teknologi informasi seperti komputer, tentang teknologi bahkan pemerintah di seluruh dunia menganjurkan meningkatkan telah pembelajaran internet sudah bukan lagi merupakan sesuatu siswa dengan menggunakan alat digital, yaitu e- yang asing, karena hampir sebagian besar orang learning (Tsai, M.-J. 2009). Keuntungan terbesar sudah dan dari e-learning adalah bahwa hal itu memberi memanfaatkan perkembangan teknologi ini, kesempatan belajar kepada siswa secara aktif. bahkan di sekolah-sekolah mulai tingkat sekolah Siswa dasar sampai perguruan tinggi memasukkan kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka kurikulum TIK dan sendiri dalam e-learning dibandingkan dengan Komunikasi) sebagai salah satu mata pelajaran pembelajaran tradisional. Siswa dituntut untuk yang diberikan di sekolah. mampu menghadapi pernah mengaplikasikan (Teknologi Informasi diyakini mampu untuk mendapatkan pergeseran cara belajar Sebuah revolusi global sedang terjadi dari lingkungan belajar tradisional ke online, dalam bidang pendidikan, turut mendorong mereka ditantang untuk belajar secara aktif perubahan besar dalam sistem pendidikan yang dengan ada maupun kurikulum yang dihasilkan. Hal ini siswa mampu mengadopsi model pembelajaran didorong pula oleh perubahan realitas era e-learning secara efektif, maka hal ini akan metode interaksi. Dan hasilnya jika Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 9 sangat dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mereka. belajar, tidak tergantung pada program-program Namun apakah dapat diwujudkan, pemahaman memperluas dan memperpanjang kesempatan hal ini secara umum maka perlu tertentu, belajar di sekolah atau pelatihan, tetapi diadakan merupakan proses yang berkelanjutan, setiap dan evaluasi lebih mendalam saat sepanjang waktu. Expanded, dengan e- tentang e-learning dari perspektif Metakognitif. learning kesempatan belajar menjadi lebih terbuka bagi setiap orang, untuk pelajar, guru, Kerangka Teoritis karyawan, orang yang belum bekerja, eksekutif Definisi E-Learning maupun pejabat. Bahan yang dipelajari juga E-learning pembelajaran adalah sebuah proses yang berbasis elektronik. Salah semakin luas, kegiatan belajar tidak terhambat oleh keterbatasan dana. Sedang menurut Soekartawi (2003) E- satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya komputer memungkinkan di Learning adalah pembelajaran yang untuk pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi dikembangkan dalam bentuk berbasis web, seperti telepon, audio, videotape, transmisi sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan satellite atau komputer. komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah (Soekarwati, 2003) bahwa Cara pembelajaran E- makanya dengan Learning ada dua macam yaitu komunikasi menggunakan internet disebut juga internet satu arah, dan komunikasi dua arah (secara enabled learning. (Nugraha : 2007) langsung dan tidak langsung). Karakteristik E- jaringan sistem e-learning Lebih jauh menurut Sedang menurut Permana (2010) huruf Learning antara lain adalah pemanfaatan jasa ‘e’ pada kata e-learning bukan hanya singkatan internet dan keunggulan komputer, serta bahan dari ajar yang mandiri. electronic, tapi juga experience Cisco (2001) menjelaskan filosofis e- (pengalaman), extended (perpanjangan), dan learning sebagai berikut. Pertama, e-learning expanded (perluasan). Lebih lanjut dikatakan kata electronic merupakan penyampaian informasi, komunikasi, ada pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e- penambahan unsur teknologi dalam proses learning menyediakan seperangkat alat yang pembelajaran, dapat bermakna bahwa dalam sehingga e-learning proses belajarnya menggunakan perangkat keras, lunas dan memperkaya konvensional (model belajar belajar kajian terbuka pelatihan berbasis komputer) sehingga yang sangat luas dan secara konvensional, proses elektronik. Experience dalam e-learning kesempatan terhadap nilai buku teks, CD-ROM, dan dapat bervariasi untuk belajar, disesuaikan dengan menjawab tantangan perkembangan globalisasi. waktu, cara, bahan maupun Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan Extended, bahwa e-learning model belajar konvensional di dalam kelas, tempat, lingkungan. tetapi memperkuat model belajar tersebut Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 10 melalui pengayaan content dan pengembangan didistribusikan, teknologi dengan kata lain sumber informasi pendidikan. Keempat, kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik dan melimpah; 2) Informasi disampaikan langsung kepada keselarasan antar content dan alat penyampai end-user dengan gaya belajar, maka akan lebih baik teknologi internet; kapasitas siswa yang memberi yang lebih baik. Sedangkan hasil pada gilirannya akan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dipertukarkan 3) (pengguna akhir) melalui Difokuskan pada kegiatan belajar secara luas. Oleh karena itu Simamora (2003) dasar yang ada dalam e-learning, yaitu : menggambarkan terminologi e-learning seperti Pertama, e-learning pada gambar 1 berikut ini : membuatnya bersifat jaringan, mampu yang memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma Gambar 1 : Terminologi Learning (Di adaptasi dari Simamora: 2003) tradisional dalam pelatihan. Dari beberapa pengertian tersebut sebenarnya bermuara pada definisi yang sama kesimpulannya adalah bahwa E-learning Dari gambar 1 dapat dijelaskan tentang sekumpulan jenis pembelajaran jarak jauh. adalah proses pembelajaran berbasis teknologi Akan lebih jelas jika dijabarkan masing-masing internet untuk memperoleh pemetaan tersebut, dimana informasi yang pengetahuan dan dibutuhkan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. pengertiannya adalah sebagai berikut : 1) Distance Learning merupakan seluruh E-learning merupakan salah satu bentuk dari bentuk pembelajaran pelatihan) jarak jauh (PJJ) baik yang jarak jauh, selain dengan pembelajaran (pendidikan dan menggunakan modul, belajar melalui tv , radio berbasis dan komputer dan memiliki ciri utama sebagai tercetak) maupun berikut : teknologi. 1) E-learning adalah memungkinkan belajar) selalu network informasi terkini, korespondensi yang (modul berbasis yang 2) E-Learning merupakan bentuk PJJ yang (bahan memanfaatkan teknologi telekomunikasi disimpan, dan informasi, misalnya internet, Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 11 video/audiobroadcasting, video/ audioconferencing, CD-ROM. 3) Online Learning teknologi dikenal pembelajaran berbasis teknologi, penerapan elearning memiliki beberapa manfaat, yaitu : memanfaatkan intranet, internet, 1) Pembelajaran yang and place flexibility); (WWW)/ Web Base Learning (WBL). 2) Bertambahnya Interaksi pembelajaran 4) Computer Base Learning memanfaatkan antara peserta didik dengan guru atau komputer sebagai terminal akses ke belajar (Computer instruktur (interactivity enhancement); Base 3) Menjangkau Training/CBT), CD ROM Learning). memerlukan bantuan peserta 4) Mempermudah teknologi. learning archivable capabilities). sepenuhnya pembelajaran yang content as well as komputer; dan E-learning mempermudah interaksi antara (CAL) yaitu siswa dengan bahan/materi pelajaran, dengan pembelajaran yang menggunakan alat bantu guru maupun antara sesama siswa. Siswa dapat utama komputer. (Suyanto : 2005) saling computer menggunakan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of yaitu dalam penyempurnaan Karena itu dikenal istilah: computer based (CBL) didik cakupan yang luas (global audience); Dengan kata lain dalam prakteknya elearning dilaksanakan dimana, dari mana dan kapan saja (time dengan World Wide Web proses dapat assisted Teknologi learning pembelajaran terus yaitu: dapat dikelompokkan menjadi dua, Technology pendapat Dosen/ guru/ instruktur/ tenaga pendidik dapat menempatkan bahan belajar dan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di tempat Technology based web-learning. Technology tertentu di web untuk diakses oleh para siswa, based learning ini pada prinsipnya terdiri dari yang dikenal dengan istilah web base learning Audio Information Technologies (radio, audio yang menurut Simamora (2003) beberapa tape, fasilitas telah disediakan dalam Web Learning mail learning atau dan voice based informasi mengenai berbagai hal. berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut berbagi telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video yang text, video messaging). Sedangkan technology mempermudah based web-learning pada dasarnya adalah Data interaksi antara guru dan siswa. Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). kesemuanya proses bertujuan pembelajaran untuk dan Hal ini memungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi pada siswa, karena siswa dapat mengakses bahan belajar Manfaat, Keuntungan dan Keunggulan Sedang menurut Simamora (2003) e- Penerapan E-Learning Sebagai sebuah setiap saat dan berulang-ulang. alternatif metode learning memiliki kelebihan sebagai berikut : Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 12 1) Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik 1) Mengembangkan diri atau melakukan lagi, semuanya dapat dibangun dalam penelitian aplikasi internet. wawasannya karena waktu luang yang 2) Melalui internet lembaga pendidikan akan dapat lebih fokus penyelenggaraan pada 2) Mengontrol program dan di-update secara cepat. belajar peserta didik kapan dan dimana saja. memberikan manfaat, e-learning memberikan keuntungan 4) Dapat diciptakan interaksi yang bersifat time (chatting, audio/videoconferenco) maupun non riil pentingnya list). yang juga tidak dibandingkan kalah pembelajaran tradisional, yaitu : 1) time (e-mail, bulletin board, mailing Menghemat waktu proses belajar mengajar; 2) mengakomodasi kegiatan Lebih jauh dikatakan bahwa selain 3) Program e-learning dapat dilaksanakan 5) Dapat peningkatan dimiliki relatif lebih banyak; dan pendidikan/pelatihan. real guna keseluruhan Biaya murah, karena mengurangi dan menghemat biaya perjalanan, proses belajar, mulai dari registrasi, infrastruktur, peralatan, buku-buku dan penyampaian materi, diskusi, evaluasi sebagainya; dan juga transaksi. 3) 6) Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global. 7) Materi dapat dirancang secara perkembangan terakhir (up-to date); 4) Bahan bisa dipilih sesuai kebutuhan; 5) Menjangkau wilayah geografis yang multimedia dan dinamis. 8) Peserta Mengikuti perkembangan- lebih luas, karena bersifat universal; belajar dapat terhubung ke 6) Siapapun di seluruh dunia dapat berbagai perpustakaan maya di seluruh mengakses e-learning kapan dan di dunia dan mana saja secara bersamaan; dan menjadikannya sebagai media penelitian dalam meningkatkan 7) pemahaman dan bahan belajar. 9) Guru/instruktur/dosen dapat secara cepat Melatih pembelajar Keunggulan bersifat studi kasus, tren industri dan dijabarkan sebagai berikut : sumber untuk 1) menambah wawasan peserta terhadap bahan ajar. proses pemanfaatan dalam berbagai mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. menambah refferensi bahan ajar yang proyeksi teknologi ke depan melalui lebih pembelajaran Tujuannya lebih e-learning juga dapat berarti dan merangsang; 2) Dari sudut guru pembelajaran e- learning Belajar dari perbuatan merupakan simulasi; juga memberikan manfaat (Soekartawi, 2002) 3) Belajar dari kegagalan; sebagai berikut : 4) petunjuk dan feed back yang kuat; Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 13 5) Model dan cerita-cerita dari expert; siswa dan mengeksplorasi strategi belajar, 6) program belajar otentik; dan prestasi belajar dan motivasi. 7) setelah belajar dapat langsung dipraktekkan. Dari perspektif metakognitif diidentifikasi ada empat karakteristik lingkungan pembelajaran online sebagai berikut: a. Waktu dan ruang yang fleksibel E-Learning dalam Perspektif Revolusi yang paling signifikan dari e- Metakognitif Metakognitif mengacu pada kesadaran diri learning adalah mengatasi batas-batas waktu dan individu tentang pengetahuan dan pemahaman tempat untuk belajar. tugas-tugas belajar dapat diri, pengendalian diri dan proses ‘manipulasi’ dilakukan kognisi mereka sendiri (Osman & Hannafin, disediakan, siswa 1992). Internet. Lingkungan belajar berbeda secara Siswa dengan kemampuan metakognitif tinggi tidak hanya jelas menyadari tujuan belajar mereka, tetapi juga tahu pendekatan pada waktu atau tempat yang mereka memiliki akses signifikan dari lingkungan belajar tradisional, belajar menjadi lebih bebas, fleksibel dan nyaman. yang efektif dan efisien untuk membangun Namun, permasalahannya apakah siswa pengetahuan, sehingga siswa tersebut dapat siap untuk kebebasan semacam ini ? apakah memonitor dan mereka menyadari tanggung jawab mereka ? memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran, Apakah mereka mampu menetapkan tujuan dan sehingga meningkatkan prestasi belajar yang membuat rencana untuk belajar ? Apakah bersandar pada motivasi (Pressley & Wolshyn, mereka bisa memonitor dan mengontrol proses 1995). belajar mereka sendiri ? Apakah mereka mampu Park mengamati belajar dan mereka Hannafin bahwa sendiri (1993) siswa keterampilan metakognitif bahkan memerlukan yang lebih tinggi Meskipun guru dapat mengakomodasi siswa dengan berbagai tingkat keterampilan kegiatan pengajaran yang Miller, 2000), Mayer, 1986) kurikulum dan peneliti Weinstein Semua pertanyaan ini bisa menantang siswa strategi kontrol dan keterampilan metakognitif mereka seperti kesadaran diri, evaluasi diri, monitoring, dan manajemen waktu. & b. Tidak langsung berinteraksi Sosial Tidak adanya interaksi tatap-muka antara guru dan siswa adalah salah satu ciri e- pada desain learning yang paling ‘disorot’, peran guru dalam instruksi untuk e-learning menjadi lebih seperti fasilitator dan menekankan tertentu mengembangkan sesuai (Miller & 1988; mereka untuk belajar secara online ? tujuan dan beberapa (misalnya,McKeachie, waktu dalam dalam lingkungan belajar yang terstruktur. metakognitif dengan memilih berkonsentrasi pada tugas-tugas dan mengelola kemampuan metakognitif pembantu. Secara khusus, kepercayaan dan harapan guru tidak mungkin dirasakan oleh Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 14 siswa dengan mudah dan kuat seperti dalam fungsi sistem secara signifikan mempengaruhi ruang kelas tradisional. Tantangan-tantangan motivasi siswa, sikap dan prestasi belajar online. inilah mengharuskan siswa untuk menemukan sistem pembelajaran online selalu tidak stabil strategi baru untuk bernegosiasi dengan orang menyebabkan lain melalui internet. Mereka juga perlu Akibatnya, perlu bagi siswa untuk memahami memahami perubahan peran guru dan memiliki sifat teknologi internet, penerapan sistem baru sikap baru, motivasi dan pendekatan dan pendekatan untuk menanganinya. Selain itu, untuk frustrasi perlu dan kecemasan. berinteraksi dengan berbagai dukungan sosial siswa mengetahui bagaimana online. memecahkan masalah atau apa sumber daya c. Sumber Informasi melimpah (misalnya asisten online) mereka dapat meminta Keanekaragaman sumber daya informasi bantuan ketika mereka menghadapi frustrasi adalah keuntungan terbesar dari pembelajaran e- karena sistem pembelajaran. Akhirnya, sikap learning. positif Siswa segera dapat mengambil informasi di seluruh dunia hanya dalam waktu sekejap. Siswa dapat mencari dengan mudah dan terhadap teknologi internet juga diperlukan untuk belajar online yang sukses. Singkatnya, lingkungan belajar online cepat informasi yang mereka butuhkan, tetapi merupakan tantangan bagi siswa untuk hanya meng’copy’ dan ‘paste’ untuk tugas-tugas melakukan e-learning secara efektif dan efisien. mereka, karena semua informasi yang mereka butuhkan sudah tersedia. Bagaimana mengolah Memadukan e-Learning dengan belajar dan memanfaatkan informasi online adalah di sekolah untuk anak dan remaja masalah baru bagi siswa. Oleh karena itu, siswa E-learning memberikan kesempatan memerlukan strategi pencarian informasi agar untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang belajar online mereka lebih bermakna. Selain termasuk pendidikan yang bertujuan untuk itu, berbagai informasi yang melimpah itu bisa meningkatkan kualitas serta memeratakan mutu mengakibatkan kecemasan terhadap siswa , pendidikan tanpa adanya keterbatasan jarak dan misalnya, individu mungkin merasa cemas waktu dalam pelaksanaannya, karena semua karena mereka menganggap bahwa informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan online terlalu banyak untuk dibaca. Ini mungkin dapat disediakan secara online sehingga dapat menjadi tantangan yang perlu ditangani oleh diakses kapan saja. beberapa siswa karena sumber daya informasi Namun di sisi lain juga dapat yang disediakan berlimpah di Internet. menimbulkan d. Interfaces Belajar yang Dinamis frustasi yang berlebihan jika siswa tidak Karena kemajuan teknologi dengan cepat, dipersiapkan kecemasan-kecemasan secara matang untuk dan sistem interface selalu berubah secara dinamis. Sistem pembelajaran online. Khususnya bagi anak dan termasuk hardware dan software biasanya selalu remaja yang masih membutuhkan dasar-dasar mengikuti perkembangan. Desain interface dan Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 15 yang kuat untuk pendidikan selanjutnya, belajar 7) Pengembangan nilai dan keterampilan secara tradisional di sekolah lebih sesuai karena sosial lebih efektif memiliki keunggulan dibandingkan e-learning interaksi (Permana,2010) yaitu : temannya (sharing experience). 1) Proses pendidikan hanya bisa terjadi dalam interaksi langsung. Segi-segi afektif seperti dengan dilakukan guru melalui dan teman- Selain itu berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), bahwa e-learning juga memiliki sikap, nilai, apresiasi, kekurangan antara lain. Pertama, Kurangnya kehalusan perasaan tidak cukup hanya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan diinformasikan, tetapi harus dihayati dan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini ditularkan malalui interaksi langsung; bisa memperlambat terbentuknya values dalam 2) Pengembangan kemampuan-kemampuan proses belajar dan mengajar. Kedua, dasar tidak dapat dipelajari sendiri, tetapi Kecenderungan mengabaikan aspek akademik membutuhkan bimbingan, latihan dan atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong arahan dari guru secara langsung; tumbuhnya 3) Pada usia pendidikan dasar untuk segisegi nilai membutuhkan aspek bisnis/komersial. Ketiga, Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke contoh arah pelatihan daripada pendidikan. Keempat, langsung, siswa mengembangkan nilai Berubahnya peran guru dari yang semula melalui ‘meniru’ dan identifikasi orang- menguasai teknik pembelajaran konvensional, orang dewasa yang dekat dengan mereka kini adalah orangtua dan guru; pembelajaran yang menggunakan ICT. Kelima, juga dituntut mengetahui teknik 4) Kendala dalam segi bahasa untuk yang Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar bahasa sehari-hari tidak menggunakan yang tinggi cenderung gagal. Keenam, Tidak bahasa Inggris, semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh, karena kebanyakan e- learning menggunakan bahasa Inggris; 5) Program pembelajaran merupakan bagian di sekolah dari program pendidikan yang cukup Kurangnya memiliki tenaga yang ketrampilan mengetahui internet. dan Kedelapan, Kurangnya penguasaan bahasa komputer. panjang dan Oleh karena itu menurut Khoe Yao Tung pembinaan, (2000) mengatakan bahwa siswa tidak dapat sedangkan e-learning diarahkan kepada dilepaskan secara mandiri dengan metode e- pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sesaat; learning, menurutnya setelah kehadiran guru membutuhkan 6) Belajar keutuhan anak dan remaja (SD, SMP, dalam arti sebenarnya, internet hanya menjadi SMU) berbeda dengan belajar orang suplemen dan komplemen dalam menjadikan dewasa, mereka membutuhkan banyak wakil guru yang mewakili sumber belajar yang peragaan dan latihan langsung dengan penting di dunia. benda sesungguhnya atau tiruannya; Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 16 Kesimpulan dan Saran Dari uraian tersebut, dapat memberikan gambaran bahwa pembelajaran di sekolah dan sistem pembelajaran e-learning masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Jadi dapatlah disimpulkan bahwa dari keunggulankeunggulan dan kekurangan yang ada pada masing-masing sistem pembelajaran tersebut dipadukan untuk menemukan satu sistem atau strategi pembelajaran memperhatikan baru kebutuhan bimbingan, arahan dan dengan tetap siswa akan pendampingan dari guru, tetapi secara terstruktur guru memasukkan program program pelengkap sudah e-learning sebagai bagi siswa untuk meningkatkan kreativitas, wawasan dan sikap mandiri siswa dalam belajar melalui internet. Daftar Referensi Miller, S. M., & Miller, K. M, (2000). Theoretical and practical considerations in the design of web-based instruction. In Abbey, B. (Ed.) Instructional and Cognitive Impacts of Web-Based Education (pp. 156-177). PA: Idea Nugroho, Warto Adi. (2007). E-Learning VS ILearning : Penyempitan Makna Elearning dan penggunaan istilah Internet-Learning. www.ilmukomputer.com. Simamora, Lamhot. (2003). Cakrawala Pendidikan: E-Learning: Konsep dan Perkembangan Teknologi yang mendukung. Universitas Terbuka. Jakarta. Sukmadinata, Nana Saodih (2003), Landasan Psikologi Proses Penddikan, PT. Remaja Rosdakarya , Bandung . Suyanto, Asep Herman (2005), Mengenal ELearning, Http:/www.asep_hs.web.ugm. ac.id, diakses tanggal 28 Februari 2011, jam 13.25 Soekartawi, (2002). Prospek Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Internet. Invited Papers. Disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Pendidikan pada tanggal 18-19 Juli 2002 di Jakarta. Soekartawi, (2002). E-learning, Kampus Virtual Masa Depan, dalam Harian Pelita, 29 Juli 2002. Soekartawi, (2003). Prinsip dasar E-Learning: Teori dan Aplikasinya di Indonesia. Teknodik.Jakarta. Tsai, Meng-Jung (2009), The Model of Strategic e-Learning: Understanding and Evaluating Student e-Learning from Metacognitive Perspectives. Educational Technology & Society, 12 (1), 34–48. ___________, Internet Untuk http://budi.insan.com, 2001. Pendidikan, Osman, M. E., & Hannafin, M. J. (1992). Metacognition research and theory: Analysis and implications for instructional design. Educational Technology Research & Development, 40 (2), 83-99. Permana, hd, (2010), E-learning dalam Proses Belajar Anak dan Remaja, Lembaga Bina Anak dan Pengembangan Masyarakat FEDUs Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 17