SIARAN PERS UE-Indonesia Akan Perkuat Prasarana Kualitas

advertisement
Untuk Disiarkan Segera
SIARAN PERS
UE-Indonesia Akan Perkuat Prasarana Kualitas Ekspor dan Tingkatkan
Volume Perdagangan
Jakarta, 9 April 2013 - Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah menikmati kemitraan ekonomi yang
tumbuh pesat sepanjang lebih dari 30 tahun. Nilai perdagangan antara UE dan Indonesia tahun
lalu mencapai lebih dari USD 32 miliar, dan Indonesia menikmati surplus perdagangan mendekati
angka USD 4 miliar. Nilai perdagangan antara keduanya diharapkan akan terus meningkat di masa
datang (Badan Pusat Statistik - BPS, 2013).
Indonesia adalah negara yang dinamis dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa dan kekayaan
sumber daya alam yang melimpah, serta perekonomian yang telah menghasilkan 846 miliar GDP
tahun 2012 (Bank Dunia, 2013), menjadikannya salah satu mitra dagang terbesar bagi UE. Di sisi
lain Uni Eropa adalah kekuatan ekonomi dunia dan merupakan tujuan ekspor penting bagi
Indonesia, hampir mencapai 13% dari impor dunia dengan total nilai € 2,34 triliun pada tahun
2011 (ITC, 2012).
“Indonesia dan UE adalah mitra strategis dalam perdagangan dan investasi. Indonesia terus
meningkatkan pasar untuk bahan-bahan mentah dan industri dengan penambahan nilai di UE
serta mengembangkan produk-produknya untuk memenuhi kebutuhan pasar melalui penguatan
kapasitas para produsen Indonesia,” kata Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan pada acara
Peluncuran Program Dukungan Perdagangan (Trade Support Programme) UE-Indonesia di Hotel Le
Meridien, Jakarta, 9 April 2013.
Didukung oleh nilai perdagangan yang solid antara UE-Indonesia, kemitraan ekonomi yang
berkembang ini akan semakin baik. Kesadaran para konsumen akan produk-produk berkualitas
tinggi dan ramah lingkungkan tumbuh setiap tahunnya yang mengangkat kebutuhan akan produkproduk dari Indonesia. Indonesia, diproyeksikan akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 7 di dunia
pada tahun 2030, sudah lebih dari siap untuk mengubah tantangan-tantangan yang ada menjadi
peluang-peluang dan meningkatkan penetrasi ekspornya ke pasar UE yang mewakili lebih dari 18
persen dari total perdagangan dunia.
Untuk membantu Indonesia mewujudkan potensi perdagangan dan memenuhi standar konsumen
kesehatan, keamanan dan mutu lingkungan hidup UE, UE telah menyalurkan bantuan dana
sebesar € 15 juta untuk Trade Support Programme (TSP) II ke berbagai kementerian-kementerian
dan badan-badan pemerintah. Program empat tahun ini dimulai pada tahun 2011 dipusatkan pada
penguatan Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia untuk memperbaiki mutu ekspor Indonesia
serta memfasilitasi akses yang lebih baik untuk pasar dengan syarat-syarat standar konsumen
seperti Uni Eropa.
“UE berkomitmen untuk memperdalam hubungan perdagangan dengan Indonesia dan melalui TSP
II, kami berharap untuk memperkuat daya saing ekspor Indonesia di pasar UE dan meningkatkan
nilai perdagangan diantara kedua belah pihak di tahun-tahun yang akan datang,” kata Julian
Wilson, Kepala Delegasi UE untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN.
TSP II dikoordinir oleh Kementerian Perdagangan dan melibatkan badan-badan penting
pemerintah seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Badan Standardisasi Nasional, Badan Akreditasi Nasional, Badan Pengawas Obat
dan Makanan serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Ada beberapa proyek yang berhasil dilakukan di berbagai kementerian yang akan dipresentasikan
pada saat acara peluncuran, seperti:
Memastikan keamanan makanan dan keterlacakan untuk pala sebagai upaya untuk
mengurangi kontaminasi jamur aflatoxin dan mycotoxin untuk pala yang dieskpor ke Uni
Eropa;
Mencegah dan memberantas Pencarian Ikan yang tidak dilaporkan dan tidak sesuai peraturan
melalui sertifikasi hasil tangkapan sesuai dengan persyaratan yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Kelautan dan Perikanan (DG. MARE), dengan proyek ini Indonesia dapat
mempertahankan posisinya sebagai negara yang bisa bekerja sama;
Memastikan keamanan makanan untuk hasil pertanian Indonesia melalui pelaksanaan
Rencana Pengawasan Residu. Proyek ini bertujuan untuk memberi jaminan bahwa ikan-ikan
hasil budidaya air aman untuk dikonsumsi. Rencana pemantauan residu ini dirancang untuk
memenuhi standar batas-batas yang berlaku dalam peraturan di Eropa;
Mengembangkan Sistem Manajemen Informasi untuk memungkinkan para eksportir untuk
mendapatkan informasi yang terpercaya mengenai standar-standar dan peraturan teknis.
Sistem ini bertujuan untuk membantu para pemangku kepentingan terkait untuk mengetahui
lebih banyak dan lebih terperinci pada standar yang berlaku di Eropa dan peraturan teknis.
Untuk informasi lebih banyak mengenai peraturan teknis serta informasi untuk panduan
ekspor silahkan kunjungi: http://inatrims.kemendag.go.id.
--selesai-Untuk informasi lebih banyak silahkan menghubungi:
Arlinda Imbang Jaya
Kepala Pusat Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Frida Adiati
Direktur Standardisasi
Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 3863928
Email: [email protected]
Untuk informasi Uni Eropa di Indonesia, silahkan menghubungi:
Tioria Silalahi
Telp: 021-25546200
Fax: 021-25546201
Email: [email protected]
Juan Casla
Manager Program Kerja Sama Ekonomi Delegasi
UE untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN
Telp/Fax: 021-25546261/021-25546201
Email: [email protected]
Download