Uni Eropa dan Indonesia bahas tantangan dan peluang industri dan

advertisement
SIARAN PERS BERSAMA
Yogyakarta, 2 Desember 2011
Uni Eropa dan Indonesia bahas
tantangan dan peluang industri dan lingkungan
Dialog Sektoral ke-2 bidang industri dan lingkungan antara Indonesia dan Uni Eropa
(UE) berlangsung pada tanggal 1 dan 2 Desember 2011 di Yogyakarta. Pertemuan
dua hari ini memusatkan perhatian pada peningkatan kerjasama bilateral di bidang
industri dan lingkungan melalui pencegahan hambatan perdagangan yang tidak perlu
(unnecessary barrier to trade), sementara tetap memastikan adanya perlindungan
menyeluruh bagi warga dan lingkungan.
Pertemuan ini – yang merupakan kelanjutan dari Dialog Sektoral Pertama di
Bandung pada bulan Juni 2011 – dihadiri oleh 50 peserta Indonesia dan UE yang
mewakili berbagai institusi, termasuk dari Kementerian Perindustrian, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kamar Dagang dan Industri
Indonesia (KADIN), Delegasi UE dan Kamar Dagang Eropa (EuroCham).
“Dialog sektoral ini bermanfaat bagi kerjasama UE-Indonesia karena berfungsi
sebagai forum untuk mengatur dan memberi prioritas bagi dialog bilateral , maupun
untuk membahas isu-isu yang menjadi keprihatinan bersama,” kata Bapak Olivier
Merle, Kepala Bagian Perdagangan dari Delegasi UE untuk Indonesia. “Pertemuan
ini juga bertujuan menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan
dalam Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia (EIBD) pada tahun 2010, seperti
peningkatan kerjasama di bidang regulasi," lanjut Bapak Merle.
“Dialog antara Indonesia dan UE, yang berlangsung dua kali setahun, diharapkan
meningkatkan kapasitas infrastruktur industri untuk mengatasi masalah tindakantindakan non-tarif (Non-tariff Measures – NTMs) di pasar Eropa seperti Peraturan
UE nomor 1907 tahun 2006 tentang pendaftaran, evaluasi, otorisasi dan pembatasan
bahan kimia (REACH) yang memempengaruhi banyak sektor, dan lain-lain,” kata
Bapak Harjanto, Direktur Kerjasama Industri Internasional Wilayah I dan Multilateral
dari Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian
RI. “Selain itu, tujuan pertemuan ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang
lebih menyeluruh mengenai pemenuhan standar dan kualitas produk bagi pasar
Eropa. Oleh karena itu, dalam dialog ini, kami melibatkan divisi teknis dari berbagai
kementerian, seperti: badan-badan yang berada dibawah Kementerian Perindustrian
dan Badan Standardisasi Nasional,” kata Bapak Harjanto.
Sekalipun saat ini Eropa dan berbagai bagian dunia tengah menghadapi tantangan
perekonomian dan keuangan, perdagangan UE-Indonesia tumbuh pesat, dengan
nilai ekspor Indonesia ke UE diperkirakan meningkat 20% pada tahun 2011. Nilai
investasi asing langsung (Foreign Direct Investment – FDI) oleh perusahaanperusahaan UE di Indonesia mencapai sekitar € 3 milyar dan dengan semakin
memikatnya Indonesia sebagai tujuan investasi, maka angka tersebut akan
meningkat pula secara signifikan. Lebih dari 700 perusahaan asal UE telah
mendirikan usaha di Indonesia dan menampung sekitar 500.000 pekerja di industriindustri utama seperti farmasi, dan lain-lain.
Download