UE dan Indonesia meluncurkan uji coba - eeaS

advertisement
UNI EROPA
Delegasi Uni Eropa untuk
Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN
Semarang, 23 Oktober 2012
Ref D(2012)1822
Siaran Pers
UE dan Indonesia meluncurkan uji coba
pengiriman ekspor kayu legal
Uni Eropa (UE) dan Indonesia meluncurkan tahap uji coba prosedur baru ekspor
kayu Indonesia ke UE, yang menandai kemajuan kearah pelaksanaan perjanjian
bilateral tentang perdagangan kayu legal.
Duta Besar UE untuk Indonesia Julian Wilson hari ini (23/10) menghadiri acara
peluncuran uji coba pengiriman berdasarkan Perjanjian antara UE dan Indonesia
tentang perdagangan kayu legal (FLEGT VPA) di Kendal, Jawa Tengah. Duta Besar
Wilson dan para pejabat senior Pemerintah Indonesia menyaksikan pengiriman produk
kayu dari PT Kayu Lapis Indonesia yang telah diverifikasi sesuai dengan skema legalitas
kayu Indonesia (SVLK). Uji coba ini merupakan salah satu langkah terakhir sebelum
penerapan VPA, yaitu perjanjian yang disepakati pada tahun 2011 antara UE dan
Indonesia untuk memberantas pembalakan liar dan mendukung perdagangan produk
kayu yang diverifikasi secara legal.
Hasil dari uji coba pengiriman ini akan membantu untuk memastikan bahwa prosedur
yang disepakati untuk pemberian lisensi kayu legal di Indonesia dan penanganan
lisensi-lisensi di UE berfungsi dan untuk mengidentifikasikan langkah-langkah perbaikan
apabila diperlukan. Uji coba tersebut akan diikuti dengan penilaian independen untuk
memverifikasikan bahwa skema yang telah disepakati telah berjalan, yang akan menjadi
langkah operasional terakhir sebelum penerapan perjanjian tersebut. Secara
bersamaan, UE menjalankan proses hukumnya, yang akan mengarah kepada
penandatanganan dan pengesahan VPA pada tahun 2013.
Duta Besar Wilson memberikan ucapan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas
kemajuan ke arah pelaksanaan SVLK dan menambahkan bahwa "VPA bertujuan agar
semua ekspor kayu Indonesia ke UE harus memiliki status V-Legal untuk masuk ke
pasar UE. Ekspor tersebut akan dengan sendirinya dianggap legal di UE, sehingga
produk-produk Indonesia menjadi menarik dan mudah penanganannya bagi pembeli
dari UE. Saya senang melihat bahwa sektor perhutanan Indonesia telah merasakan
manfaat dari reputasi yang terkait dengan penandatanganan VPA".
Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN
Intiland Tower, Lantai 16, Jl Jend Sudirman 32, Jakarta 10220 Indonesia
Tel: (62 21) 2554 6200 - Fax: (62 21) 2554 6201 - E-mail: [email protected]
Website: http://eeas.europa.eu/delegations/indonesia
1
Baik UE maupun Indonesia ingin menghentikan perdagangan kayu ilegal. Indonesia
sedang melakukan upaya-upaya besar untuk tujuan tersebut dengan menerapkan
sistem lisensi SVLK untuk memastikan legalitas kayu yang diekspornya. Di sisi lain, UE
telah mengesahkan Peraturan Kayu UE yang dirancang untuk mengatasi aspek sisi
permintaan dari masalah perdagangan kayu ilegal di pasar UE. Peraturan tersebut mulai
berlaku pada bulan Maret tahun depan dan mewajibkan para operator UE, termasuk
importir, yang memasarkan kayu di pasar UE untuk melakukan uji tuntas untuk
memastikan bahwa kayu yang diimpor ke UE memiliki sumber yang legal. Dalam hal ini,
SVLK, setelah beroperasi secara penuh berdasarkan VPA akan mempermudah bagi
para importir UE untuk memenuhi persyaratan Peraturan Kayu UE dan Peraturan
Pelaksanaan Uji Tuntas UE. Bahkan sebelum VPA mulai berlaku, SVLK memberikan
Indonesia suatu keunggulan dalam hal jaminan legalitas kayu, bukan hanya ke pasar
UE namun juga di tempat lain, karena kerja yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk
membentuk dan melaksanakan SVLK.
Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, akan berkunjung ke Indonesia pada
bulan November 2012. Selama kunjungan tersebut, akan diadakan sebuah acara
dengan Kementerian Kehutanan untuk menyoroti kemajuan yang telah dicapai terkait
dengan SVLK. Hal ini juga akan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti teladan
yang baik yang telah ditunjukkan oleh Indonesia. Akhirnya, hal tersebut akan
meningkatkan kesadaran tentang upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dan UE untuk
mengamankan dan meningkatkan ekspor kayu legal dari Indonesia ke UE.
Kontak:
Thibaut Portevin, Project Officer (Environment/ Forestry), [email protected]
Tioria Silalahi, Press & Information Officer, [email protected]
Catatan untuk Redaksi
FLEGT VPA
Salah satu unsur penting dari Rencana Aksi FLEGT adalah sebuah skema sukarela untuk
memastikan bahwa hanya kayu yang ditebang secara legal yang diimpor ke UE dari negaranegara yang telah setuju untuk berperan serta dalam skema ini. Kerangka hukum internal UE
untuk skema ini adalah sebuah Peraturan yang disahkan pada bulan Desember 2005, dan
Peraturan Pelaksanaan tahun 2008, yang memugkinkan adanya kendali atas masuknya kayu ke
UE dari negara-negara yang menandatangani perjanjian bilateral berupa FLEGT Voluntary
Partnership Agreement (VPA) dengan UE. Setelah disetujui, VPA mencakup komitmenkomitmen dan tindakan dari kedua pihak untuk menghentikan perdagangan kayu ilegal, terutama
dengan skema lisensi untuk memverifikasikan legalitas kayu yang diekspor ke UE. Perjanjian
tersebut juga mendorong penegakan hukum yang lebih baik dalam bidang kehutanan dan
mendorong adanya pendekatan yang inklusif yang melibatkan masyarakat madani dan sektor
swasta.
Rincian lebih lanjut tersedia di http://ec.europa.eu/environment/forests/flegt.htm dan tentang
VPA antara UE - Indonesia di:
http://www.euflegt.efi.int/files/attachments/euflegt/briefing_note_indonesia__en_.pdf
Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN
Intiland Tower, Lantai 16, Jl Jend Sudirman 32, Jakarta 10220 Indonesia
Tel: (62 21) 2554 6200 - Fax: (62 21) 2554 6201 - E-mail: [email protected]
Website: http://eeas.europa.eu/delegations/indonesia
2
Peraturan UE tentang Kayu
Peraturan (EU) No 995/2010 dari Parlemen Eropa dan Dewan Eropa tertanggal 20 Oktober 2010
yang menggariskan kewajiban-kewajiban para operator yang memasarkan kayu dan produkproduk kayu – yang juga dikenal sebagai Peraturan Kayu (Ilegal) melarang perdagangan kayu
yang ditebang secara ilegal serta produk-produknya dengan tiga kewajiban utama:
1. Peraturan ini melarang pemasukan kayu yang ditebang secara ilegal dan produk-produk
yang berasal dari kayu tersebut ke pasar UE untuk pertama kali;
2. Peraturan tersebut mengharuskan para pedagang dari UE yang memasukkan produkproduk kayu ke pasar UE untuk pertama kali untuk melakukan 'uji tuntas';
3. Membuat catatan tentang para pemasok dan pelanggannya.
Peraturan tersebut mencakup berbagai macam produk kayu yang tercantum dalam Lampirannya
yang menggunakan nomenklatur kode pabean UE. Peraturan tersebut mulai diberlakukan sejak
tanggal 3 Maret 2013.
Rincian lebih lanjut tersedia di:
http://ec.europa.eu/environment/forests/timber_regulation.htm
Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN
Intiland Tower, Lantai 16, Jl Jend Sudirman 32, Jakarta 10220 Indonesia
Tel: (62 21) 2554 6200 - Fax: (62 21) 2554 6201 - E-mail: [email protected]
Website: http://eeas.europa.eu/delegations/indonesia
3
Download