siaran pers bersama menteri lingkungan hidup dan kehutanan

advertisement
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS BERSAMA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,
MENTERI PERDAGANGAN, MENTERI PERINDUSTRIAN DAN
MENTERI LUAR NEGERI
SVLK MENGANTAR INDONESIA CAPAI FLEGT LICENSE
PERTAMA DI DUNIA
Negosiasi Indonesia dengan Uni Eropa dalam kerangka Forest Law Enforcement
Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT-VPA) – Perjanjian
Kerjasama Sukarela Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Bidang
Kehutanan - sudah berlangsung hampir 10 tahun, yakni dari tahun 2007. Perjalanan
panjang dan berliku penuh dengan tantangan tersebut telah sampai pada
puncaknya, yakni kesiapan Indonesia dan Uni Eropa untuk mengimplementasikan
FLEGT-VPA pada tahun ini.
Negosiasi FLEGT-VPA Indonesia – Uni Eropa dinahkodai oleh Kementerian Luar
Negeri dan melibatkan para pemangku kepentingan kehutanan Indonesia, baik dari
unsur pemerintah, industri maupun masyarakat. Dengan demikian kepentingan
semua pihak terakomodasi dengan baik.
“Jiwa” dari negosiasi FLEGT-VPA Indonesia – Uni Eropa adalah Sistem Verifikasi
Legalitas Kayu (SVLK), yang dibangun Indonesia sejak tahun 2003 melalui proses
konsultasi publik dengan keterlibatan para pemangku kepentingan kehutanan dari
unsur pemerintah, pelaku usaha, organisasi non pemerintah dan akademisi. Sebagai
sebuah sistem yang dinamis, SVLK melewati proses penyempurnaan, namun tetap
berpegang teguh pada prinsip-prinsip keterwakilan, transparansi dan kredibilitas.
SVLK dibangun berdasarkan peraturan perundang-undangan Indonesia. Seiring
dengan perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan sebagai konsekuensi
dari perubahan lingkungan strategis, maka SVLK pun terus disesuaikan. Revisi-revisi
pada SVLK, selain mengacu pada perubahan peraturan perundang-undangan, juga
diselaraskan dengan masukan dan keprihatinan para pemangku kepentingan.
Terbitnya peraturan Menteri Perdagangan No. 25 tahun 2016 merupakan wujud dari
kebulatan tekad para pemangku kepentingan dalam melestarikan sumber daya
hutan Indonesia, yang diperlukan bagi keberlanjutan pembangunan nasional,
termasuk dalam menyediakan bahan baku bagi industri kehutanan yang
berkelanjutan, guna mendukung perdagangan produk hasil kayu legal dari hutan
yang dikelola secara lestari.
SVLK mulai diimplementasikan pada bulan Januari 2013.
perbaikan terhadap SVLK adalah sesuatu yang logis.
Dalam perjalanannya,
Terbitnya Peraturan Menteri LHK No. P.30 tahun 2016 dan Peraturan Menteri
Perdagangan No. 25 tahun 2016 menambah kesempurnaan SVLK.
Namun demikian, karena SVLK bersifat mandatoris, maka hal itu membawa
konsekuensi yang memerlukan perhatian semua pihak. Beberapa industri kecil dan
menengah (IKM) furnitur yang belum memiliki sertifikat SVLK perlu dibantu dan
difasilitasi untuk secepatnya mendapatkan SVLK. Untuk itu, perlu mensinergikan
sumber daya yang dimiliki untuk melakukan pendampingan dan dukungan bagi IKM
guna mendapatkan sertifikat SVLK. Menurut data, ada 1,634 unit IKM ekportir
furnitur dan 70% dari IKM eksportir sudah memiliki sertifikat SVLK. Indonesia
optimis bahwa IKM tersebut dapat difasilitasi untuk mendapatkan SVLK sebelum
FLEGT-VPA Indonesia-EU “go alive” (diimplementasikan).
Pekan depan, pada 18 Mei 2016, di Brussels akan berlangsung pertemuan Joint
Implementing Committee (JIC) antara Indonesia dengan Komisi Uni Eropa untuk
menentukan tanggal yang paling tepat melakukan implementasi FLEGT-VPA
Indonesia – EU.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian LHK, Kemendag, Kemenperin, dan Kemenlu,
akan bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam mempromosikan
produk kayu legal Indonesia ke pasar manca negara. Namun demikian, upaya
tersebut tidak akan berhasil apabila tidak mendapat dukungan dari para pemangku
kepentingan lainnya.
Untuk itu kami mengimbau kepada para pemangku kepentingan kehutanan untuk
bersama- sama mewujudkan impian kita menjadi “champion” dalam perdagangan
produk kayu legal di pasar global.
Jakarta, 12 Mei, 2016
Penanggung Jawab Berita :
1. Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Novrizal. HP: 0818432387
2. Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan, Suparjo. HP: 08158060689
3. Kepala Biro Humas Kementerian Perindustrian, Setia Utama. HP: 0811151587
4. Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Siti Sofia Sudarma, HP :
087761410770
Download