1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari. Banyak kegiatan yang dapat dibantu dengan keberadaan teknologi. Kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah mulai didukung adanya teknologi. SMAN 1 DayeuhKolot merupakan Sekolah Menengah Atas yang beralamat di DayeuhKolot Kabupaten Bandung. Saat ini penggunaan laboratorium untuk sekolah ini sedang dalam masa pembangunan dan proses kegiatan praktikum dilakukan di dalam kelas dan setelah penulis melakukan kegiatan wawancara dan observasi ke sekolah tersebut penulis mendapat beberapa informasi terkait Pembelajaran Mata Kuliah Fisika seperti jumlah siswa yang merasa terbatasi bila hanya belajar melalui laboratorium Fisika sebanyak 84 dari 119 siswa. Keterbatasan waktu yang diberikan serta karakter siswa dengan daya serap yang berbeda-beda membuat guru kurang sempurna dalam penyampaian materi yang seharusnya diberikan. Selain dari daya serap yang berbeda-beda, kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar khususnya untuk pembelajaran Fisika yang paling menjadi kendala yaitu menganalisa dari studi kasus materi yang telah disampaikan karena pada penerapan materi ini perlu menganalisa dengan teliti setiap studi kasus yang berbeda-beda. Tentu hal tersebut perlu disajikan secara menarik dan interaktif agar lebih mudah dipahami dan hal tersebut perlu dilakukan berkali-kali agar siswa terbiasa, kurangnya materi dasar juga menjadi kendala dalam pembelajaran. Dari quisioner yang telah dibagikan kepada 119 siswa kelas X untuk materi Fisika, khusus untuk semester 1 terdapat 107 siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari materi Penerapan Hukum Newton pada Gaya dan Berat. Kemudian terdapat 105 siswa merasa kesulitan mempelajari materi Gesekan statis dan kinetis, materi lain yang membuat siswa merasa kesulitan yaitu materi Gaya Sentripetal dengan data quisioner 111 siswa merasa kesulitan. Pada materi Gaya Sentripetal, mahasiswa diharuskan untuk menganalisa besar sudut dan arah Gaya terlebih dahulu 1 sebelum menjawab permasalah soal, tentunya dengan permasalahan tersebut diperlukan media perantara sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat lebih maksimal. Penggunaan handphone sebagai device akses informasi telah berkembang. Terlebih lagi, terdapat banyak aplikasi mobile yang diciptakan untuk membuat informasiinformasi yang dibutuhkan sehingga mudah didapatkan. Para pengembang operating system pada handphone pun telah berhasil membuat device komunikasi tersebut menjadi sebuah smartphone dengan fungsionalitas yang jauh lebih baik. Di SMAN 1 DayeuhKolot siswa yang menggunakan smartphone sebanyak 95.9% dari 119 siswa dan hampir sebagian besar menghabiskan waktunya menggunakan smartphone untuk keperluan bermain, mencari bahan referensi untuk keperluan belajar dan terdapat juga yang menghabiskan waktunya dengan menggunakan aplikasi pembelajaran dan perbandingannya yaitu 4 : 3 : 1. Smartphone yang banyak digunakan oleh siswa di SMAN 1 DayeuhKolot yaitu smartphone yang menggunakan operating system Android. Detail penggunaan smartphone berdasarkan versinya Android versi OS Jelly Bean (4.1) sebanyak 41 siswa dan Kitkat (4.4) sebanyak 33 siswa, kemudian terdapat 10 siswa menggunakan OS I-Phone, 5 siswa menggunakan OS Blackberry dan sisanya OS lain sebanyak 22 siswa. Terlebih Android merupakan salah satu OS pada smartphone yang sedang banyak digemari saat ini, bermanfaat untuk media pembelajaran dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Oleh karena itu, dalam Proyek Akhir ini penulis mengusulkan untuk membuat Aplikasi Pembelajaran Fisika berbasis Android. Diharapkan siswa mudah dalam memahami materi-materi yang akan dibangun secara interaktif dengan memanfaatkan konsep user interface, siswa juga bisa menghafal serta menerapkan rumus dan konsep Fisika yang dituangkan dalam studi kasus tertentu. 2 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mendapatkan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana memberikan alternatif cara pembelajaran Fisika untuk membantu siswa kelas X SMAN 1 DayeuhKolot yang kesulitan dalam belajar? 2. Bagaimana menampilkan materi pembelajaran Fisika, latihan soal, penugasan secara online dan hasil penilaiannya dengan tampilan yang menarik? 3. Bagaimana mengetahui evaluasi dari media pembelajaran fisika? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat Aplikasi Fisika berbasis Android sebagai media alternatif pembelajaran yang dapat membantu siswa kelas X SMAN 1 DayeuhKolot. 2. Menyajikan Aplikasi berbasis Android yang didalamnya terdapat materi pembelajaran penerapan Fisika dengan studi kasus tertentu, latihan soal dan penugasan dengan media yang menarik dan interaktif serta dapat menampilkan data siswa beserta nilai yang di dapat dari penugasan. 3. Melakukan survey pengujian Aplikasi Fisika bebasis Android kepada siswa dengan mengetahui beberapa point yaitu kualitas tampilan, penyajian materi, interaksi pemakai-program dan visualisasi materi. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah terhadap aplikasi ini adalah: 1. Aplikasi ini hanya diperuntukkan Siswa SMAN 1 DayeuhKolot Kelas X untuk Semester Ganjil Kurikulum KTSP (2006). 2. Aplikasi ini membahas materi Penerapan Hukum Newton pada Gaya dan Berat, Gesekan statis dan kinetis dan Gaya sentripetal. 3. Aplikasi bersifat mobile application dan menggunakan OS Android minimal versi 4.1 (Jelly Bean). 4. Aplikasi ini digunakan saat siswa berada di kelas dengan pengawasan guru. 3 5. Aplikasi ini terdiri dari 2 bagian yaitu Aplikasi Fisika Berbasis Android dengan user siswa dan Aplikasi Fisika Berbasis Website dengan user admininstrator dan guru. 1.5 Definisi Operasional Aplikasi Pembelajaran Fisika Berbasis Android di SMAN 1 DayeuhKolot adalah aplikasi yang digunakan untuk memahami Fisika dengan menggunakan smartphone Android. Aplikasi ini dibangun dengan bahasa pemograman Android dan menggunakan web service dan datanya di simpan ke database MySQL. Aplikasi ini menampilkan materi mata pelajaran Fisika, menyajikan latihan soal beserta penjelasan dan menyajikan penugasan beserta hasil nilai. Jadi, guru dapat memberikan soal kepada siswa secara online dan menyetujui nilai yang sesuai untuk siswa. 1.6 Metode Pengerjaan Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototipe. Model prototipe dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pengguna mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak [1]. Berikut merupakan gambar dari model prototipe Gambar 1-1 Metode Pengerjaan 4 1. Mendengarkan Pengguna Mengumpulkan kebutuhan pengguna dengan melakukan observasi dan wawancara di SMAN 1 DayeuhKolot. Hasil wawancara dapat dilihat di bagian lampiran. a. Metode Observasi Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Observasi bisa dikatakan merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyekobyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. b. Metode Studi Literatur Studi literatur (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, berkas, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan dimana kita dapat menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi. 5 2. Membangun, Memperbaiki Prototipe Pada proses ini dilakukan perancangan sistem, antara lain. a. Membuat usecase diagram sebagai pendefinisian aktor pada aplikasi yang akan dibuat. b. Membuat perancangan database menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk mengetahui interaksi antar tabel. c. Membuat mockup dan story board yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk menampilkan, demonstrasi, evaluasi desain atau keperluan lain. Pada tahap ini, sistem informasi dan database yang dibuat dengan merealisasikan perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam bentuk program dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan Web service sebagai database. 3. Pelanggan Melakukan Uji Coba Prototipe Pada tahap terakhir ini, pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsionalitas dan memastikan semua bagian sudah diuji. Tahap ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan keluaran sesuai dengan yang diinginkan. Metode pengujian dilakukan dengan black box testing dengan melibatkan siswa. 6 1.7 Jadwal Pengerjaan Rencana dan penjadwalan pembuatan Aplikasi Pembelajaran Fisika berbasis Android di SMAN 1 DayeuhKolot dapat terlihat dari tabel berikut. Tabel 1-1 Rencana dan Penjadwalan Kerja Kegiatan Oktober 2015 November 2015 Waktu (Bulan) Desember Januari 2015 2016 Februari 2016 Maret 2016 April 2016 Mei 2016 Mendengarkan Pelanggan Membangun, Memperbaiki Prototipe Pelanggan Menguji Coba Prototipe 7 Juni 2016