STATISTIK ( UKURAN PUSAT DATA) IRMA DAMAYANTI LIU’S TRI 201366022 201366072 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan ukuran deskripsi data yaitu ukuran pusat data, baik dari data mentah ( data yang belum di kelompokkan dan termasuk data yang terurut) maupun data yang telah diringkas menjadi distribusi frekuensi (data yang dikelompokkan). Ukuran deskripsi data ini sangat bermanfaat dalam analisis dan interpretasi data. Ada tiga bentuk ukuran deskripsi data, yaitu : ukuran pusat data, ukuran variabilitas data, dan ukuran bentuk distribusi data. Dua ukuran yang akan di jelaskan pada bab ini. Ada tiga ukuran pusat data yang banyak di gunakan, yaitu : rata-rata hitung (selanjutnya disebut rata-rata), median, dan mode. Rata-Rata Hitung Rata-rata dari data yang belum dikelompokan Rata-rata dihitung dengan menjumlahkan seluruh angla data yang selanjutnya dibagi dengan banyaknya jumlah data. Jumlah data, untuk data sampel disebut sebagai ukuran sampel yang disimbulkan dengan n. Jika X1, X2,X3,…,Xn adalah angka-angka data yang banyaknya jumlahnya n, maka rata- rata dihitung : Contoh Cara Penyelesaian Rata-rata dari data yang telah di kelompokan Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung rata-rata data yang telah di kelompokkan, yaitu metoda defisional, dan metoda pengkodean, a. Metoda defisional Untukmenghitung rata-rata, titik tengah masing- nasing kelas, sebagai penaksir data asli, dikali dengan frekuensi masing-masing kelas. Hasil perkalian padamsing-masing kelas tersebut selanjutnya di jumlah dan kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah data atau jumlah frekuensi seluruh kelas. Metoda defisional dapat dirumuskan sebagai berikut : Contoh Selama tahun 1993, PT Asuransi Jiwa Jagat Raya telah berhasil menarik nasabah baru sebanyak 60 orang yang usianya dapat didistribusikan sebagai berikut : Cara penyelesaian Angka-angka titik tengah dapat diubah menjadi suatu skala dengan interval yang sama. Skala titik tengah ini lebih sering disebut sebagai kode titik tengah. Langkah pertama dalam memberi kode titik tengah adalah menetapkan kelas yang berkode nol ini sebenarnya tidak ada pedoman yang baku. Akan tetapi, sebaiknya kelas yang akan diberi kode nol adalah kelas yang berfrekuensi tinggi. Langkah berikutnya adalah menetapkan kodekode untuk kelas-kelas yang lain dengan mengurutkan mulai dari kelas berkode nol dengan interval yang sama.interval kelas ini umumnya adalah satu. Dari tabel diatas kelas yang aka diberi kode nol adalah kelas ke-4. dengan demikian, titik tengah, frekuensi, dan kodenya adalah sebagai berikut : MEDIAN Median dari data yang belum di kelompokkan Berbeda dengan rata-rata, perhitungan median tidak dilaksanakan dengan melibatkan seluruh angka data, namun lebih menekankan pada posisi atau letak data. Median adalah ukuran pusat data yang nilainya terletak di tengah-tengah rangkaian data yang terurut. Contoh Untuk data yang ganjil, letak median dapat ditentukan dengan mudah. Berbeda dengan jumlah data yang genap, maka penentuan letak median tidak dapat di tetapkan begitu saja. Jika jumlah datanya 10, maka letak mediannya adalah data ke 5,5 yang dihitung dengan (10+1)/2. Contoh Dengan demikian, median data tersebut adalah Rp 194.000.000,00 Sebenarnya seluruh angka yang terdapat dalam interval 192.500.000 hingga 195.000.000 dapat menjadi median. Misalnya, diantara kedua angka tersebut terdapat angka data sebesar 193.500.000, maka angka ini secara otomatis menjadi median. Mode Mode, sebagai ukuran pusat data, berbeda dengan rata-raa hitung dalam penentuannya. Mode lebih mirip median dalam penentuannya yang tidak melalui proses aritmatik seperti halnya penentuan rata-rata. Mode dari data yang belum di kelompokkan Untuk data yang belum di kelompokkan, mode lebih mudah ditentukan jika data yang tersedia telah disajikan dalam keadaan terurut. Contoh : Pada tabel berikut ini, mode dapat ditentukan dengan mudah yaitu Rp 100.000.000,00 karena nilai omzet sebesar Rp 100.000.000,00 memiliki frekuensi tertinggi daripada frekuensi nilai-nilai omzet lainnya. Mode dari data yanag telah dikelompokkan Mode untuk data yang telah di kelompokkan di perkirakan berada pada kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Sekali lagi, sifatnya hanya estimatip. Kendati demekian, sifat estimatip mode data yang telah di kelompokkan agaknya berada dengan sift estimatip untuk rata-rata dan median. Mode data yang telah di kelompokkan dapat berbeda jauh dari data yang sebenarnya. Dari tabel tersebut dapat di buktikan bahwa ternyata mode tidak terletak pada kelas ke-4 namun pada kelas ke-3. seenarnya bukan saja perbedaan kelas mode saja, namun nilai mode itu sendiri di mungkinkan berbeda jauh. Dari rincian data asli tersebut, modenya adalah 37 dengan frekuensi terbesar yaitu 9 nasabah dan bukan angka-angka yang berda antara 40 hingga 44 pada kelas ke-4. SEKIAN DAN TERIMAKASIH . . .