HAM dalam UUD 1945

advertisement
1
2
3
4
5
6
• Hak asasi pribadi (personal rights)
• Hak asasi ekonomi (property rights atau harta milik)
• dan perlakuan yang sama dalam keadilan dan hukum
pemerintahan (rights of legal equality).
• Hak asasi politik (political rights)
Warga Negara
• Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights)
• Hak asasi untuk mendapat perlakuan dan perlindungan hukum
(procedural rights)
Kasus pelanggaran HAM
yang bersifat berat,
Kasus pelanggaran HAM
yang biasa,
• pembunuhan masal
(genosida);
• Kejahatan terhadap
kemanusiaan
• Kejahatan Perang
• Kejahatan Agresi
• perbudakan atau
diskriminasi yang
dilakukan secara
sistematis.
• pemukulan;
• penganiayaan;
• pencemaran nama
baik;
• menghalangi orang
untuk
mengekspresikan
pendapatnya;
• menghilangkan nyawa
orang lain.
GENOSIDA
Perbuatan yang
dilakukan dengan
maksud untuk
menghancurkan atau
memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok
bangsa, ras, etnis atau
agama.
1. Membunuh anggota
kelompok
2. Mengakibatkan
penderitaan fisik
3. musnahnya sebagaian
secara keseluruhan
4. Pemindahan secara paksa
dari satu kelompok ke
kelompok yang lain
Kejahatan terhadap kemanusiaan
Perbuatan yang
dilakukan secara
sistematis dan meluas
yang ditujukan secara
langsung terhadap
penduduk sipil
- Pembunuhan
- Pemusnahan
- Perbudakan
- Perampasan kemerdekaan
- Penghilangan secara paksa
MENGHORMATI
MELINDUNGI
Warga Negara
MEMENUHI
MEMAJUKAN
Latar Belakang Lahirnya UndangUndang HAM Nasional
Pemerintah Republik Indonesia telah menjamin pelaksanaan hak asasi manusia bagi
rakyatnya. Perlindungan atas hak tersebut diatur dalam berbagai peraturan berikut.
Hak Asasi Manusia Berdasarkan
Pancasila
Hak Asasi Manusia Berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945
Hak Asasi Manusia Berdasarkan
UU No. 39 Tahun 1999
Hak Asasi Manusia Berdasarkan
Pancasila
Hak asasi manusia
menurut sila
“Ketuhanan Yang
Maha Esa”.
• menjamin kemerdekaan bagi setiap orang untuk
memilih agama serta menjalankan agamanya masingmasing.
Hak asasi manusia
menurut sila
“Kemanusiaan yang
adil dan beradab.”
• sikap yang menghendaki terlaksananya nilai-nilai
kemanusiaan (human values), dalam arti pengakuan
terhadap martabat manusia (dignity of man), hak asasi
manusia (human rights), dan kebebasan manusia
(human freedom).
Hak asasi manusia
menurut sila
“Persatuan
Indonesia.”
• Kesadaran kebangsaan Indonesia lahir dari keinginan
untuk bersatu dari suatu bangsa agar setiap orang
menikmati hak-hak asasinya tanpa pembatasan dan
belenggu dari berbagai pihak.
Hak Asasi Manusia Berdasarkan
Pancasila
Hak asasi manusia menurut
sila “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
.”
•
•
•
•
Hak asasi menurut
sila “Keadilan
sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”
• setiap warga negara memiliki sesuatu
• kebebasan hak milik dan jaminan sosial,
serta berhak mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
a) hak mengeluarkan pendapat;
b) hak berkumpul dan mengadakan rapat;
c) hak ikut serta dalam pemerintahan;
d) hak menduduki jabatan.
HAM dalam UUD 1945
Hak Asasi Manusia Berdasarkan Pembukaan UUD 1945
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Artinya, pengakuan hak asasi untuk menikmati
keamanan/perlindungan dan ketentuan/perlindungan hukum.
Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Artinya, pengakuan hak asasi sosial ekonomi dan kebudayaan.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Artinya, pengakuan hak-hak asasi setiap manusia
atau setiap bangsa atas kemerdekaan, kedamaian/ketenangan hidup dan
keadilan sosial. Hal yang khusus bagi negara dan bangsa Indonesia ialah
kemerdekaan bangsa Indonesia itu terwujud di dalam suatu negara hukum
yang berdasarkan Pancasila.
Hak Asasi Manusia
Berdasarkan Batang
Tubuh UUD 1945
Hak
asasi
manusia
berdasarkan
Batang
Tubuh UUD 1945 dapat
dilihat dari Pasal 27
sampai dengan Pasal 33.
Selain itu, terdapat
beberapa tambahan dari
Pasal 28, sesuai dengan
hasil amandemen kedua
UUD 1945, yaitu Bab X A
Pasal 28 A sampai
dengan Pasal 28 J.
Hak Asasi Manusia Berdasarkan
UU No. 39 Tahun 1999
1) Hak Hidup
2) Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
3) Hak Mengembangkan Diri
4) Hak Memperoleh Keadilan
5) Hak atas Kebebasan Pribadi
6) Hak atas Rasa Aman
7) Hak atas Kesejahteraan
8) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
9) Hak Wanita
10)Hak Anak
Peradilan Internasional HAM
Komunitas internasional dihadapkan pada
masalah orang-orang yang berada dalam situasi
khusus yang tidak menguntungkan yang
memerlukan perlindungan hukum internasional
bagi pemenuhan hak asasi dan kebebasan
fundamental mereka, seperti orang-orang yang
tidak berkewarganegaraan dan orang-orang
yang terpaksa meninggalkan atau berada di luar
negara asalnya karena persekusi atau ancaman
persekusi karena alasan ras, agama,
kebangsaan, kelompok sosial, atau pandangan
politiknya dan yang tidak lagi memperoleh
perlindungan negara asalnya. Oleh sebab itu,
PBB mensponsori dibuatnya instrumeninstrumen
internasional
dan
peradilan
internasional HAM yang menghasilkan konvensi
sebagai berikut:
a. konvensi mengenai status
pengungsi, 1951;
b. konvensi mengenai status
orang tanpa
kewarganegaraan, 1954; dan
c. konvensi tentang
pengurangan ketiadaan
kewarganegaraan, 1961.
Peradilan Internasional HAM
Lingkup kewenangan Peradilan HAM Internasional meliputi
kejahatan pelanggaran HAM yang paling berat serta kejahatan
paling serius lainnya yang menyangkut kepentingan komunitas
internasional lainnya, yaitu:
a.
b.
c.
d.
kejahatan genosida,
kejahatan terhadap kemanusiaan,
kejahatan perang, dan
kejahatan agresi.
Perjanjian Internasional
Kebiasaan Internasional
Sumber Hukum
Internasiaonal
HAM
Prinsip umum hukum
Keputusan hakim
pengadilan
internasionmal
Pendapat ahli hukum
internasional
Download