PENERAPAN MEDIA AUDIO LAGU UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA (Penelitian Tindakan Pada Kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh YULIYANTI NIM. 1110018300018 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H ABSTRAK Yuliyanti (NIM 1110018300018). Penerapan Media Audio Lagu Untuk Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa di SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan media audio lagu. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SD muhammadiya 12 Pamulang paa semester II tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini terdiri dari 30 siswa kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Ini berarti bahwa penulis berkolaborasi dengan guru IPS kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang selaku observer dan kolaborator. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 7 pertemuan dengan 1 kali tes siklus di dalamnya. Pengumpulan data penelitian ini melalui observasi , catatan lapangan, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar ips siswa. Hampir semua siswa secara bertahap meraih skor yang bagus di akhir siklus kedua. Skor kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran IPS ialah 70. Nilai rata-rata siswa di siklus I ialah 70,5 dan di siklus II menjadi 79,16. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa respon positif siswa mencapai 43,75 % di siklus I dan meningkat menjadi 75 % di siklus II. Kata kunci: Hasil Belajar, Media Audio Lagu i ABSTRACT Yuliyanti (NIM 1110018300018). Application of Media Audio For Improved Learning Outcomes Students in Social Science Subject: A Classroom Action Research in 2nd Grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang. Skripsi of Madrasah Ibtidaiyah Teachers Education at Faculty of Tarbiyah and Teacher’sTraining of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2015. This study was carried out to improve the student’s ability in mathematical writing through realistic mathematics of education and also to improve student’s activity in the learning process. This study was held in the second year of 2nd grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang, academic year 2013/2014. The subjects of this study were consisted of 30 student’s 2nd grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang. The method used in this study was Classroom Action Research (CAR). The classroom action research design applied in this study was a collaborative classroom action research. It meant that the writer collaborated with the Social science teacher of 2nd grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang as an observer and collaborator. This study was conducted following procedures of the action research: planning, acting, observing, and reflecting. The study was carried out in two cycles. The 1st cycle consisted of four meetings and the 2nd was three. The data gathering in this study through interview, observation checklist, fieldnotes and tests. The results showed that an increase in student learning outcomes social science subjects. Almost all the students gradually achieve a good score at the end of the second cycle. Scores minimum completeness criteria (KKM) of social science subjects is 70. The average value of students in the first cycle was 70.5 and in the second cycle into 79.16. In addition, the results also showed that the positive response of students reached 43.75% in the first cycle and increased to 75% in the second cycle. Keyword: Learning Outcomes Social Science Subject, Media Audio ii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada Nya kita memuji, memohon pertolongan dan bertaubat hanya kepada Nya, yang senantiasa melimpahkan karunia Nya kepada penulis selama menjalani pembuatan skripsi ini. Shalawat dan salam kita vurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya yang tukus ikhlas mengikuti sunnah-sunnah dan langkah-langkah perjuangannya. Aamiin. Pembuatan skripsi ini tidak selamanya berjalan dengan lancar, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis dapatkan, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan dan lain sebagainya. Namun berkat kerja keras dan kesungguhan jualah yang mendorong penulis dapat melewati berbagai kesulitan dan hambatan itu. Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan KI/PGMI. 3. Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi., selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing, mengoreksi, memotivasi, serta memberikan nasihat kepada penulis, selama proses penulisan skripsi ini. 4. Abdul Ghofur, M.A., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi dan nasihatnya. 5. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu iii yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat ganjaran dari Allah SWT. Aamiin. 6. Bapak Syafrudin Ilyas, S.Pd., kepala sekolah SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Ibu Ummu Hafidah, S.Pd., selaku guru kelas 2 Al Mawardi, serta para guru dan staf SD Muhammadiyah 12 Pamulang yang telah berkenan mengizinkan penulis menyelesaikan penelitian di kelas tersebut. 7. Ibu Ummu Hafida, S.Pd., selaku wali kelas II di SD Muhammadiyah 12 Pamulang yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya dan bantuan selama proses penelitian. 8. Teristimewa ayahanda Subiyanto dan Ibunda Dwi Muhartiningsih yang dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang tulus, serta dengan penuh kesabaran selalu memberikan dorongan baik moril maupun materil, serta doa yang selalu dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita penulis. 9. Kakak-kakak ku tercinta, Didit Kurniawan, Hari Afriyanto, Feri Indra Lesmana yang selalu memberi support dan menghibur adikmu ini selama pembuatan skripsi, you are my HERO. 10. Teman-teman seperjuangan, PGMI EXPERT 2010. Septi, Sukriyah, Intan, Siti, Shifa, Alen, Tuti, Mega, Rahmi, Miar, dll. 11. Keluarga Remaja Islam BSD (KARIB), terimakasih senantiasa memotivasi penulis untuk selalu melangkah ke masjid ditengah kesibukan penulis dalam pembuatan skripsi, Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam penulisan skripsi ini yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam upaya penyempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini. Jakarta, 22 Juni 2015 Yuliyanti iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 6 C. Pembatasan Fokus Penelitian 6 D. Perumusan Masalah Penelitian 7 E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 7 BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL, INTERVENSI TINDAKAN A. Pembelajaran IPS 8 a. Pengertian Pembelajaran IPS 8 b. Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS 9 c. Tujuan Pembelajaran IPS 12 B. Hasil Belajar IPS 14 a. Pengertian Hasil Belajar IPS 15 b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS 17 c. Pengukuran Hasil Belajar IPS 21 C. Media Pembelajaran Audio Lagu 24 a. Pengertian Media Audio Lagu 25 b. Fungsi Media Audio Lagu 28 c. Karakteristik Media Audio Lagu 30 d. Media Lagu Menurut Islam 30 e. Kelemahan Dan Kelebihan Media Audio Lagu 32 D. Media Pembelajaran Audio Lagu dan Hasil Belajar IPS 33 E. Hasil Penelitian yang Relevan 35 F. Hipotesis Penelitian 36 v BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 37 B. Metode penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 37 C. Subjek Penelitian 40 D. Peran dan Posisi Peneliti 40 E. Tahapan Intervensi Tindakan 40 F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan 43 G. Data dan Sumber Data 44 H. Instrumen Pengumpulan Data 44 I. Tekhnik Pengumpulan Data 45 J. Tekhnik Pemeriksaan Keterpercayaan 46 K. Analisis Data dan Interpretasi Data 46 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan 47 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 48 B. Analisis Data 81 C. Pembahasan 83 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan 85 B. Implikasi 86 C. Saran-saran 86 DAFTAR PUSTAKA vi DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel. 4.1 Tabel. 4.2 Kelompok Media Pembelajaran Kelompok Media Pembelajaran Waktu Penelitian Sarana dan Fasilitas SD Muhammadiyah 12 Pamulang Data Guru SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun Pelajaran 2012-2013 Tabel. 4.3 Data Siswa SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun Pelajaran 2012-2013 Tabel. 4.4 Daftar Nilai Semester I Kelas II Al Mawardi Tabel. 4.5 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.6 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.7 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.8 Data Hasil Tes IPS Siklus I Kelas II Al Mawardi Tabel. 4.9 Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa Siklus I Tabel. 4.10 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.11 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.12 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.13 Media Lagu Pembelajaran IPS Tabel. 4.14 Data Hasil Tes IPS Siklus II Kelas II Al Mawardi Tabel. 4.15 Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa Siklus II Tabel 4.16 Rekapitulasi Prosentase Respon Positif Siswa Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Siswa vii 11 27 39 50 51 54 56 59 62 63 68 69 72 75 76 78 80 81 83 83 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Peneliti menuliskan lirik lagu yang dibuatnya Gambar 4.2 Siswa menulis soal Gambar 4.3 Siswa mengerjakan LKS dengan posisi duduk Berkelompok Gambar 4.4 Keadaan siswa saat mengerjakan soal siklus I Gambar 4.5 Siswa bernyanyi bersama Gambar 4.6 Siswa mengerjakan tugas bercerita Gambar 4.7 Keadaan siswa saat mengerjakan soal tes siklus II viii 60 64 65 67 74 77 79 DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Rancangan Siklus 41 Bagan 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan 42 ix DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I x 69 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1 Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Karena pendidikan merupakan aspek penunjang kemajuan masa depan bangsa, dimana jika pendidikan dalam masyarakat berkembang dengan baik maka masyarakat tersebut semakin berkualitas. Dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, maka sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan merupakan komponen penting dalam mempersiapkan generasi anak bangsa dalam menghadapi kompetisi secara global didalam aktivitas kehidupan masyarakat. Perkembangan dunia yang semakin maju mengakibatkan peningkatan kehidupan yang layak dan sejahtera. Hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai cita-cita. Oleh karena itu, pendidikanlah yang akan membawa manusia menuju keberhasilan yang diinginkan. Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan seseorang karena dengan adanya pendidikan hidup seseorang dapat terarah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, oleh karena itu pendidikan membutuhkan perencanaan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Kualitas pendidikan khususnya pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolahsekolah sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran dan profesionalitas para pengajarnya yaitu guru. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif agar peserta didik merasa senang dan bergairah dalam proses pebelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif. Dalam proses pembelajaran, anak adalah subjek dan objek dari kegiatan pengajaran.2 Oleh 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, h. 263. 2 Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rieneka Cipta, 2006), h.38 1 2 karena itu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancag untuk memungkinkan proses belajar pada siswa. Pembelajaran harus menghasilkan belajar. Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pembelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru. Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses belajar mengajar hendaknya dikelola dengan baik guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk merancang pembelajaran yang menarik guru harus memiliki kesungguhan dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran melalui caracara yang mudah, cepat, dan menyenangkan. Guru harus mengerti dan memahami kondisi siswa, serta memberikan perhatian penuh kepada kelas. Sering terdengar pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang populer di kalangan anak-anak. Kekurang populeran pelajaran IPS di kalangan siswa antara lain disebabkan hampir sebagian besar orang tua lebih mementingkan pelajaran berhitung dan sains yang bersifat tegas, sementara mata pelajaran IPS dianggap mata pelajaran kelas dua sehingga mau tidak mau sikap yang seperti ini mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran ini dan membuat hasil belajar IPS siswa menjadi rendah. Mata pelajaran IPS seperti yang kita ketahui merupakan materi yang bersifat hafalan. Mata pelajaran IPS juga merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak dan verbal yang berbeda dengan ilmu-ilmu terapan yang bersifat pasti. Hal ini menjadikan siswa terkadang merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya, sering terdapat siswa yang menampakan sifat acuh, malas, jenuh, berisik. Dalam proses pembelajaran diharapkan dapat tercipta kondisi yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Benar sekali ungkapan bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting, sebab sebagus apapun buku ataupun kurikulum, tetap saja peran guru yang kreatif dan memiliki ketrampilan mengembangkan bahan ajar lah yang dapat membuat motivasi siswa 3 meningkat, mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan, serta dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebenarnya, keberhasilan dan keefektifan belajar siswa merupakan kontribusi hasil kerja otak neo-cortex. Otak neo-cortex akan mengolah informasi dengan baik dan kemudian menyimpannya dalam otak memori yang nantinya siap dipanggil kembali ketika dibutuhkan saat ujian.3 Maka dari itu, guru harus mampu memberi rangsangan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, ketika mereka tersenyum atau tertawa aliran darahnya akan semakin lancar “menjalar” keseluruh tubuh yang membuatya semakin aktif. Otak mereka menerima suplai darah yang memadai (ketika tersenyum), ini akan memudahkan mereka berpikir dan memperoleh informasi.4 Sebuah lagu sebagai sisi lain yang selama ini dianggap sebagai penghibur belaka dikala waktu penat oleh sebagian orang, ternyata mempunyai pengaruh yang positif guna menciptakan suasana belajar yang kondusif. Seperti yang diungkap oleh M. Hasim AS. pada penelitiannya mengatakan bahwa musik apabila diperdengarkan kepada seseorang siswa akan membantu untuk meningkatkan cara belajarnya.5 Seorang tokoh musik Indonesia, Addie MS, dalam kata pengantar untuk buku Simfoni Otak mengemukakan bahwa musik bukan semata-mata untuk kesenangan kita saja, melainkan juga berguna untuk perkembangan anak. Dan hal tersebut dapat membuat seorang anak lebih lentur, cepat tanggap, dan kemauan belajarnya tinggi.6 Sebagaimana dikatakan Bobbi DePorter, dkk bahwa musik sekurang-kurangnya bermanfaat untuk: (1) menata suasana hati, (2) meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, dan (3) menyoroti hal-hal yang sangat penting.7 3 Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, (Jakarta:Bumi Aksara, 2010), hal. 3. 4 Darmansyah, Ibid, hal. 4. 5 M. Hasim AS, “Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil Belajar Matematika”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta:2004), hal. 46 tidak di publikasikan. 6 Sandra L. Bernhard, DipABRSM, Les Musik untuk Anak Anda, (Jakarta:Gramedia, 2007), hal. 6-7. 7 Darmansyah, Op.Cit, hal. 36. 4 Berbagai penelitian yang kerap dilakukan menyatakan pengaruh musik berpengaruh terhadap kekuatan otak. Seperti yang dikatakan Manfred Clynes, dalam bukunya berjudul Music, Mind, and Brain menyatakan bahwa musik punya efek terhadap otak.8 Dalam penjelasannya dikatakan pula bahwa irama musik punya pengaruh meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Serotonin adalah sebuah neuro-transmiter (pemancar sel saraf) yang berperan penting dalam menyalurkan getaran-getaran saraf dan membantu memunculkan perasaan gembira. Saat otak menghasilkan serotonin, keteganganpun menurun.9 Banyak orang dewasa berani bernyanyi hanya di saat mereka sendiri, tapi tidak untuk anak-anak, mereka bernyanyi dengan enjoy dan tidak merasa malu. Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS, melakukan penelitian tentang kontribusi musik saat melakukan stimulasi otak. Beliau mengatakan apabila mampu menggunakan fungsi kedua belahan otak secara seimbang, mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intuitif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur dan tajam perasaannya.10 Dari salah satu penelitian yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari media audio lagu dapat membuat anak-anak merasa lebih baik. Selain itu, menyanyikan lagu juga penting untuk perkembangan bahasa anak. Hasil belajar mempengaruhinya. seseorang Salah satu ditentukan faktor yang oleh dapat berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode, strategi, maupun pendekatan yang tepat yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran. Selain itu, penggunaan media dalam proses pembelajaran juga penting untuk mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien perlu dikembangkan agar dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat menimbulkan percaya diri pada siswa, yang pada akhirnya mereka dapat mengembangkan kemampuan yang telah ada tanpa mereka sadari. 8 Munif Chatib, Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua Anak juara, (Bandung:Kaifa, 2013), cet. 10, hal. 101. 9 Munif Chatib, Ibid. 10 Munif Chatib, Ibid, hal. 102 5 Berdasarkan observasi awal penulis di kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang, tahun ajaran 2013/2014 peneliti mendapatkan data bahwa proses pembelajaran IPS masih bersifat konvensional. Konvensional dalam artian guru masih menggunakan metode ceramah dan hal tersebut masih melekat pada proses pembelajaran di sekolah tempat peneliti melaksanakan penelitian, sehingga pelajaran didominasi oleh guru yang mengakibatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang karena pelajaran yang disampaikan secara verbal. Minat siswa terhadap mata pelajaran IPS pada saat observasi terlihat masih rendah, terbukti dengan sikap siswa mengabaikan mata pelajaran tersebut saat proses pembelajaran, hal ini karena guru enggunakan metode ceramah yang biasa saja sehingga mengakibatkan hasil belajar IPS siswa menjadi rendah. Selanjutnya, penggunaan media pada saat pembelajaran belum pernah dilakukan di kelas II Al mawardi pada khususnya, baik media audio, visual maupun audio visual. KKM (Kriteria Ketuntasa Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan yang memiliki karakteristik hamper sama. KKM mata pelajaran IPS di SD Muhammadiyah 12 Pamulang adalah 70. Dan 60% siswa yang nilainya masih di bawah KKM diduga masih kurang memiliki semangat belajar yang baik. Semangat belajar dapat ditimbulkan melalui pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Oleh sebab itu guru harus kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran dengan menggunakan media yang tepat. Sangat setuju apabila guru dapat menerapkan moto „Not only teach, but also touch !’ bukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh hati mereka. Sebab, hal itu akan menguatkan hubungan antara guru dan peserta didiknya. Pandai saja tidak cukup, keluwesan dalam mengembangkan keterampilan mengajar itu juga harus dimiliki oleh seorang guru. Biasanya, anak-anak senang mengapresiasi irama yang mereka dengar, hal ini bisa kita padukan antara kecerdasan musikal dengan kecerdasan kognitif. Lagu merupakan media yang semua orang suka, mulai dari anak-anak sampai orangtua 6 menyukainya. Lagu menjadi hal yang penting bagi mereka, ditambah lagi industri musik yang semakin pesat, serta tayangan-tayangan televisi yang didominasi dengan acara-acara musik. Media audio lagu, merupakan sumber bahan ajaran yang ekonomis, menyenangkan, mudah disiapkan untuk digunakan oleh siswa.11 Guru berkewajiban untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif bagi siswa agar mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Berikut adalah salah satu strategi belajar siswa dalam menghafal menggunakan media lagu, karena anak-anak suka bernyanyi. Pendekatan belajar dengan menyanyikan lagu sebagai teknik pembelajaran, tentulah sangat efektif. Sayangnya lagu-lagu edukatif, apalagi yang menunjang pembelajaran jumlahnya masih terbatas. Lagu-lagu hasil gubahan dari lagu yang dikenal oleh anak-anak dapat membantu peserta didik dalam menghafal materi pembelajaran. Ditinjau dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan media lagu dalam pembelajaran IPS dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Media Audio Lagu untuk Peningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa” B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi area dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu : 1. Hasil belajar siswa yang rendah. 2. Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran yang mendukung dalam proses pembelajaran baik media visual, audio, ataupun audio visual. 3. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional. 4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Adapun pada penelitian ini, difokuskan pada peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan media audio lagu. 11 Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers, 1987), hal. 127. 7 C. Pembatasan Fokus Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Media audio lagu 2. Hasil belajar IPS siswa 3. Materi IPS SD kelas II tentang kewajiban dan hak anggota keluarga serta kerjasama di lingkungan tetangga. D. Perumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media audio lagu dalam pembelajaran IPS kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang ? 2. Bagaimana penerapan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang ? E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui penerapan media audio lagu pada proses pembelajaran IPS siswa 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang setelah diterapkannya media audio lagu. Selanjutnya, kegunaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru, dapat memberikan informasi dan masukan pada guru bahwa penggunaan media audio lagu merupakan salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS SD. 2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. 3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan bahwa penerapan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD. BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL, INTERVENSI TINDAKAN A. Pembelajaran IPS a. Pengertian Pembelajaran IPS Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak lahirnya kurikulum 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-ubah sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Misalnya kurikulum 1964 menggunakan istilah Pendidikan Kemasyarakatan. Menurut Trianto, bahwa: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.1 IPS sebagai suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial dan bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata negara. Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora.2 Selanjutnya, menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 171. 2 Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011) h.8. 8 9 (IPS) adalah ilmu yang mempelajari seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu isu sosial3. Dapat dikatakan ilmu pengetahuan sosial merupakan pelajaran yang terdiri dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi politik, hukum, dan budaya. IPS juga merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial. IPS di sekolah dasar secara umum menggambarkan penekanan secara akhir yang hendak dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses dan menyelesaikan pendidikan dalam program Sekolah Dasar. Istilah IPS di sekolah dasar sebagai mata pelajaran yang dikemas secara terpadu dari bahan kajian sejarah, geografi, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan ekologi.4 Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada siswa. Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya memberikan siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.5 Selanjutnya menurut Sapriya, IPS di sekolah penekanannya pada aspek pengembangan berpikir peserta didik sebagai bagian dari masyarakat yang berperan serta dalam memecahkan masalah. Kajian IPS di sekolah adalah sebagai program pendidikan yang selalu terkait dengan masalah pendekatan, metodologi, penilaian di dalam kerangka proses pendidikan di sekolah.6 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa IPS di SD/MI termasuk ke dalam program pendidikan yang terkait dengan pengembangan berpikir peserta didik sebagai bagian dari masyarakat. b. Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat Sekolah Dasar/Madrasah 3 Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Undang- undang Permendiknas No 20 Tahun, 2006), h. 175 4 Sapriya, dkk, Pengembangan Pendidikan IPS SD, (Bandung:UPI PRESS, 2007) hal. 21. 5 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning:Analisis Model Pembelajaran IPS, (PT. Bumi Aksara,2005) hal.15. 6 Sapriya, dkk, Op.Cit, hal. 4. 10 Ibtidaiyah (SD/MI) menggunakan pendekatan secara terpadu, disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD/MI yang masih pada taraf berpikir konkret. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS terdiri dari Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah yang keempat itu dberikan secara terintegrasi. Ada beberapa karakteristik dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Diantaranya sebagai berikut :7 1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi, Sejarah, Ekonomi, Hukum dan Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi, bahkan juga bidang Humaniora, Pendidikan dan Agama. 2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. 3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekataan interdisipliner dan multidisipliner. 4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwaperistiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan. Selanjutnya menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, secara garis besar ruang lingkup IPS meliputi aspek-asek sebagai berikut8 : a. Manusia, tempat, dan lingkungan. b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. c. Sistem sosial dan budaya. d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. 7 8 Trianto, Op.Cit., hal. 175 Undang- undang Permendiknas tahun 2006, op.cit., h. 175 11 Adapun menurut Sapriya bahwa yang menjadi ruang lingkup mata pelajaran IPS, dapat dilihat pada tabel berikut :9 TABEL 2.1 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial ASPEK 1) Manusia, tempat, dan lingkungan SUB ASPEK Individu, keluarga, dan masyarakat Sosiologi sebagai ilmu dan metode Interaksi sosial Sosialisasi Pranata sosial Struktur sosial Kebudayaan Perubahan sosial budaya 2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. Sistem informasi geografi Interaksi gejala fisik dan sosial Struktur internal suatu tempat/wilayah Interaksi keruangan Persepsi lingkungan dan kewajiban 3) Sistem sosial dan budaya Berekonomi Ketergantungan Spesialisasi dan pembagian kerja Perkorasian Kewirausahaan Pengelolaan keuangan perusahaan 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan Dasar-dasar Ilmu Sejarah Fakta, peristiwa, dan proses Dilihat dari karakteristik dan ruang lingkup mata pelajaran IPS di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu program pendidikan yang pada pokoknya membahas manusia, alam, fisik maupun 9 Sapriya, dkk. opcit, hal.19 12 lingkungan sosialnya. Bahan-bahan yang diambil dari ilmu-ilmu sosial adalah ilmu ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, hukum dan politik c. Tujuan Pembelajaran IPS SD/MI Ada beberapa pendapat mengenai tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahwa IPS bertujuan untuk “mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 10 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Selanjutnya menurut Sapriya, materi pendidikan IPS di SD, dikembangkan dan digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat, materinya berpijak pada kenyataan kehidupan yang riil. Berdasarkan pada liputan materi IPS SD, tujuan pendidikan IPS di sekolah diantaranya:11 1) Membina pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. 2) Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk mencari, mengolah/memproses informasi. 3) Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/value demokratis dalam kehidupan bermasyarakat. 4) Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran/bagian dalam kehidupan sosial. 10 11 Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri. H. 10 Sapriya, dkk, Op.Cit, hal.10 13 Berdasarkan ketiga pendapat tentang tujuan IPS di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi, berpikir kritis, logis dan kreatif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu IPS juga bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, juga memiliki sikap mental yang terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari. Di dalam buku Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tujuan mata pelajaran IPS di SD/MI dari kelas satu sampai kelas enam dirumuskan dalam sejumlah kompetensi yang harus dikuasai. Tujuan tersebut, dijabarkan dalam standar kompetensi lulusan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar yang meliputi :12 1) Memahami identitas diri dan keluarga serta mewujudkan sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga. 2) Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerjasama di antara keduanya. 3) Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. 4) Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajemukan teknologi di lingkungan kabupaten, kota dan provinsi. 5) Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia. 6) Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 7) Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara Asia Tenggara serta benua-benua. 8) Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam. 12 45. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan, (Jakarta:BP. Dharma Bhakti, 2006) hal. 14 9) Memahami peranan Indonesia di era global. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS di sekolah dasar adalah untuk mendidik, mengembangkan diri dan menambah wawasan keilmuan pengetahuan sosial mulai dari mengenal dan memahami identitas keluarga sampai memahami peran Indonesia di era global. Hal ini tentu disesuaikan dengan tuntutan zaman yang berubah-ubah. B. Hasil Belajar IPS Sebelum menguraikan apa yang dimaksud dengan hasil belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi belajar menurut para ahli. Hilgrad dan Bower, dalam buku Theories of learning (1975) mengemukakan, “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar respon pembawaaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan lain sebagainya).”13 Menurut Winkel, “belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.14 Sedangkan menurut Muhibin Syah secara kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Kemudian, belajar secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman.15 Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono, belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleks belajar ini dapat dipandang dari dua aspek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak 13 Ngalim Purwanto, Psikologi Belajar, (Bandung:PT.Rosda Karya, 1985), cet. ke 2. hal.80 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h.5 15 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), cet. 1, hal. 90 14 15 sebagai perilaku suatu hal. Belajar merupakan proses internal yang kompleks yang meliputi seluruh ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.16 Sejalan dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono, Gagne merumuskan, bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, yaitu setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.17 Dari definisi yang dipaparkan para ahli, dapat dikatakan sal ah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan pada diri orang yang belajar, yaitu terjadinya perubahan pada perilaku, pengertahuan, atau keterampilan yang bersifat konstan dan berbekas. Apabila proses pembelajaran itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Selama proses belajar mengajar interaksi yang terjadi pada saat itu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :18 1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri. Faktor internal ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. 2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri (artinya bahwa perilaku belajar terjadi karena faktor luar). Faktor eksternal ini juga dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a. Pengertian Hasil Belajar IPS Hasil belajar merupakan kemampuan aktual yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan yang dicapai peserta didik sebagai hasil dari suatu yang dipelajarinya. Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian 16 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:DEPDIKBUD bekerjasama dengan Rineka Cipta, 2002), hal. 8 17 Dimyati dan Mudjiono , Ibid, hal. 10 18 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi, (jakarta:PT. Rineka Cipta, 2010), hal.54-60 16 kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi.19 Hasil belajar yang dicapai siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh kemampuan guru sebagai perancang (designer) belajar-mengajar. Bloom dalam Ahmad Sofian mengklasifikasi hasil belajar secara garis besar terdiri dari :20 1) Ranah kognitif, yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari hafalan (C1), pemahaman (C2), aplikasi/penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). a) Hafalan (C1), meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. b) Pemahaman (C2), meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal kedalam rumusan matematis atau sebaliknya. c) Aplikasi/penerapan (C3), meliputi kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajari pada situasi baru atau pada situasi konkret. d) Analisis (C4), meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya, sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. e) Sintesis (C5), meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. f) Evaluasi (C6), meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. 2) Ranah afektif dirinci oleh Kratwohl dkk dalam Ahmad Sofyan dalam 5 jenjang21, yaitu perhatian/penerimaan (receiving), tanggapan (responding), penilaian/penghargaan 19 (valuing), pengorganisasian (organization), Ahmad sofian, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis kompetensi”, (Jakarta:UIN Jakarta, Press, 2006), hal.13 20 Ahmad sofian, dkk, Ibid, hal. 14-27 21 Ahmad sofian, dkk, Ibid, hal. 15-17 dan 17 karakterisasi terhadap suatu nilai atau beberapa nilai (characterization by a value complex). a) Perhatian/penerimaan (receiving), merupakan kepekaan atau keinginan menerima atau mempernhatikan fenomena dan stimuli, menunjukan perhatian yang terkontrol dan terseleksi. b) Tanggapan (responding), menunjukkan perhatian aktif, melakukan sesuatu fenomena, setuju, ingin dan puas menanggapi. c) Penilaian/penghargaan (valuing), menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai, termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai yang pasti. d) Pengorganisasian (organization), seperti mengorganisasikan nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem. e) Pembentukan karakter (characterization) menginternalisasi nilai-nilai menjadi karakter. 3) Ranah psikomotorik menurut Dave dalam Uzer Usman mengklasifikasikan dalam lima kategori, yaitu peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan pengalamiahan.22 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.23 Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa berdasarkan evaluasi setelah mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula yang dari luar dirinya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Slameto dalam bukunya, bahwa hasil belajar disebabkan oleh dua 22 Uzer Usman, menjadi guru professional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2008), hal.36-37. 23 Ahmad Sofyan, dkk.,loc.cit, hal.23 18 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.24 Berikut penjelasan dari masingmasing faktor tesebut. 1. Faktor Internal (Faktor dari dalam diri siswa) Sehubungan dengan faktor intern ini ada beberapa yang perlu dibahas menurut Slameto yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. a. Faktor Jasmani Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang, kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Faktor jasmani ini juga berkaitan erat dengan kondisi panca indera. Panca indera yang dimiliki setiap orang memiliki manfaat baik dan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Akan ada perbedaan hasil belajar antara panca indera siswa yang baik dengan yang kurang baik. b. Faktor psikologis Faktor psikologis ini berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan. 1) Intelegensi Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa, salah satu karakteristik individu yang memiliki intelegensi tinggi, daya tangkapnya cepat dan semakin besar peluang individu tersebut meraih hasil belajar yang tinggi. Untuk itu, pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru profesional, sehingga tahu tindakan apa yang perlu diberikan pada siswa sesuai dengan kebutuhannya. 24 Slameto, ….. Op.Cit, hal.54-60 19 2) Perhatian Untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa bisa belajar dengan baik, maka harus memfokuskan perhatiannya dalam belajar. 3) Bakat Setiap orang memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu juga bakat diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan dengan mudah menyerap informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang IPS akan lebih mudah mempelajari sejarah-sejarah dan penghitungan ekonomi. 4) Minat Minat merupakan aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat memiliki pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapinya atau dipelajarinya. 5) Motivasi Motivasi merupakan dorongan atau daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan. Motivasi erat sekali hubungannya dalam mencapai tujuan belajar. Individu yang memilii motivasi tinggi dalam belajar tentu dengan mudah menerima materi ajar yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya, individu yang kurang memiliki motivasi dalam belajar tentu sulit dalam menerima penjelaan materi yang disampaikan guru. Bisa dikatakan bahwa motivasilah yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. 20 6) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam perkembangan seseorang, dimana psikologinya sudah siap melaksanakan tugas perkembangan. Apabila dalam diri seseorang telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya, masing-masing kematangan itu datang dengan sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar mengajar. 7) Kesiapan Menurut James Drever dalam buku Slameto adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi. Jadi, dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan baik. c. Faktor kelelahan Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat mempengaruhi prestasi belajar, agar siswa belajar dengan baik haruslah menghindari terjadinya kelelahan dalam belajarnya seperti lemah lunglainya tubuh. Perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa sebaiknya harus menghindari terjadinya kelelahan fisik dan psikis. 21 2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : a. Faktor keluarga Faktor keluarga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, antara lain : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah. b. Faktor sekolah Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain dapat berupa cara guru mengajar, media pembelajaran, kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan media pendidikan. c. Faktor masyarakat Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan keluarganya. c. Pengukuran Hasil Belajar IPS Lord dan Novick dalam buku Evaluasi Pendidikan mendefinisikan pengukuran sebagai berikut : “A procedure assigning numbers ( usually called score) to a specified attribute or characteristic of persons in such a manner as to maintain the real world relationship among the person with the regard to the attribute being measured”.25 Suatu prosedur untuk memberikan angka (biasanya disebut skor) kepada suatu sifat atau karakteristik tertentu seseorang sedemikian sehingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang dengan orang lain sehubungan dengan sifat yang diukur itu. Untuk mengukur seseorang menurut batasan tersebut di atas, perlu : 1. Mengidentifikasi orang yang hendak diukur itu. 2. Mengidentifikasi karakteristik orang yang hendak diukut itu. 25 H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : PT Rieneka Cipta, 2012), hal. 100 22 3. Menetapkan prosedur yang hendak dipakai untuk dapat memberikan angkaangka pada karakteristik tersebut.26 Proses pembelajaran bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung dengan wajar. Kadang-kadang lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap materi yang diberikan, kadang-kadang teramat sulit. Begitu pula dalam merespon apa yang dijelaskan guru, kadang-kadang mudah berkonsentrasi, kadang-kadang sulit untuk melakukan konsentrasi. Begitulah yang sering kita jumpai dalam proses pembelajaran berlangsung. Pengukuran hasil belajar merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran, karena hal tersebut dapat menentukan keberhasilan suatu program. Untuk menilai hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat bantu atau teknik evaluasi. Secara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: teknik tes dan teknik non-tes.27 1. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dapat dikelompokkan kepada dua macam, yaitu : tes objektif dan tes subjektif. a) Tes Objektif Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butirbutir soal (items) yang dapat dijawab oleh teste dengan jalan memilih salah satu atau lebih jawaban di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu : 1) Benar salah, adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan jawaban yaitu huruf B 26 H. Daryanto, Ibid. Hal. 101 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya:1989), hal. 28. 27 23 yang berarti pernyataan tersebut benar dan S yang berarti pernyataan tersebut salah. 2) Menjodohkan, terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. 3) Isian, terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar. 4) Pilihan ganda, merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan. b) Tes Subjektif Tes subjektif adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Tes subjektif dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu : 1) Tes uraian terbuka, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam: menghasilkan, mengorganisasi, mengekspresikan ide, mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai bidang, membuat desain eksperimen, mengevaluasi manfaat suatu ide. 2) Tes uraian terbatas, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam: menjelaskan hubungan sebab akibat, menerapkan suatu prinsip atau teori, memberikan alasan yang relevan, menjelaskan prosedur, dll. 2. Non Tes a) Observasi Obsevasi adalah pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik. Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. 24 b) Wawancara Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaanpertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. c) Skala sikap Skala sikap berguna untuk menilai sikap seseorang terhadap objek tertentu. d) Daftar cek Daftar cek berguna untuk menyatakan ada atau tidak adanya suatu unsur, komponen, karakteristik, atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas, atau satu kesatuan yang kompleks. e) Catatan anekdot Catatan anekdot memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Catatan anekdot mencatat kejadian di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif. Dalam penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar IPS siswa peneliti menggunakan tes objektif jenis isian, terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). C. Media Pembelajaran Audio Lagu Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide-ide dan pengertian. Dalam komunikasi tersebut sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan, sehingga komunikasi menjadi tidak efektif dan efisien. Hal tersebut dapat terjadi antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa dan guru juga kurangnya minat dan gairah. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan cara memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Dalam melaksanakan kemampuan 25 pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk didalamnya penguasaan dalam penggunaan media pembelajaran.28 Dalam proses pembelajaran, media berperan sangat penting sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif. Suatu apapun dapat dikatakan sebuah media pembelajaran apabila media tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran. Perlu diketahui bahwa media pembelajaran harus dapat memotivasi siswa. Selain itu juga harus dapat merangsang siswa untuk mengingat materi yang diajarkan. Ada beberapa jenis media pembelajaran, salah satunya adalah media audio lagu. Media ini merupakan media pembelajaran berupa suara yang diperdengarkan kepada siswa. Dalam penggunaan media audio lagu yang perlu diperhatikan adalah isi pesan, cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima pesan. a. Pengertian Media Audio Lagu Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumbernya secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.29 Dalam konteks pembelajaran, media terletak pada bahasa guru yang dipakai dalam menyampaikan pesan baik secara verbal maupun non verbal. Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.30 Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Maka dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, 28 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung Persada Press, 2012), cet.4, hal.1 29 Yudhi Munadi Ibid, hal.7-8 30 Yudhi Munadi, Loc.Cit, hal. 55 26 sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.31 Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. Samsul F.B.Morse, pada tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau bunyi bisa disalurkan melalui kawat, mengapa suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian dalam rentang waktu yang tidak begitu lama, suara manusia dapat disiarkan ke seluruh dunia melalui radio. Kemudian lahir alat perekam suara dari tangan Thomas Edison dengan ditemukannya alat Phonograf. Melalui alat ini orang merekam suara melalui piringan hitam. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka orang dapat merekam suara dengan alat perekam yang disebut Casette tape Recorder. Kini media ini semakin berkembang dengan ditemukannya berbagai perangkat baru yang bersifat digital seperti compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain. Pembahasan menggunakan media tentang audio proses lagu komunikasi tidak lepas pembelajaran dari pembahasan dengan aspek pendengarannya itu sendiri. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada 1440-an, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunukasi lainnya. Dengan kata lain, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunikasi lainnya. Mendengarkan sesungguhnya merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur:32 1. Mendengar 2. Memperhatikan 3. Memahami 31 Yudhi Munadi, Loc.Cit, hal 5 Yudhi Munadi, Op.Cit. hal. 57 32 27 4. Mengingat Dapat disimpulkan bahwa mendengarkan adalah proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol pendengaran. Selanjutnya, media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok besar, masing-masing dijelaskan dalam table 2.1.:33 Tabel 2.2 Kelompok Media Pembelajaran Indra yg Terlibat Pendengaran Nama Media Media Audio Sifat Pesan Audio Verbal Program (Software) dan nonverbal Penyalur (Hardware) Program radio - Siaran Langsung - Siaran Tunda (rekam) Program Audio Rekam: Penglihatan Media Visual Visual Verbal Visual Nonverbal- grafis Peralatan Proyeksi Radio Alat-alat rekam : - Sajian bahan diskusi - Phonograph (Gramaphone) - Entertainment (Musik) - Audio Tape : - Narasi - Dongeng - Drama, Poetry - Pengemb. Kosakata - Belajar konsep - Model (Meniru suara) *Open real tape (reel to reel) *Cassate tapes - Tulisan Verbal Compact Disc Buku Opaque Majalah Projector Sketsa, lukisan, photo, grafik, Koran diagram, bagan, peta Poster Modul Komik Atlas Papan visual Visual nonverbal tiga Model Transparansi OHP Komputer Digital Projector Maket (miniatur) dimensi Mock up (alat tiruan) Specimen (barang contoh) Diorama Pen-dengaran Media Verbal dan nonverbal Program audio visual : Dan pengliha- Audio terdengar dan terlihat - Film dokumeter Tan Visual - Film docudokumen-ter - Film drama Multi- media Pengalaman langsung Multi indera Film 8 mm, 16 mm, 35 mm Film projector Video : Digital projector - Pita magnetic - Video disc - Chip memory - Televisi Computer Pengalaman berbuat: lingkungan nyata dan karyawisata Pengalaman terlibat: permainan dan simulasi, bermain peran, dan forum teater. 33 Yuhi Munadi, Op.Cit, hal.54-55 28 b. Fungsi Media Pembelajaran Analisis terhadap fungsi media pembelajaran lebih difokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan analisis berdasarkan penggunaannya. Berikut adalah fungsi media pembelajaran didasarkan pada medianya : 1) Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa media pembelajaran merupakan “bahasanya guru”, maka media pembelajaran dapat menggantikan salah satu fungsi guru, yakni sebagai sumber belajar. Hal ini karena kalimat “sumber belajar” dapat pula diartikan sebagai penyalur atau penyampai materi pelajaran. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar” (1992:1-2). Menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.34 Dapat dikatan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada diluar diri seseorang dan mungkin memudahkan terjadinya proses belajar. 2) Fungsi Semantik Fungsi semantik pada media pembelajaran adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). 3) Fungsi Manipulatif Fungsi ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. 34 Yudhi Munadi, Loc.cit, hal.37 29 4) Fungsi Psikologis Fungsi psokologis dari penggunaan media pembelajaran adalah : a) Fungsi atensi, yang mampu meningkatkan perhatian siswa tarhadap materi ajar. b) Fungsi afektif, yang mampu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. c) Fungsi kognitif, yang mampu membuat siswa memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau peristiwa. d) Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. e) Fungsi motivasi Seperti yang kita ketahui bahwa motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Media, dalam hal ini, tentu mempunyai peran penting. 5) Fungsi Sosio-Kultural Fungsi sosio kultural, yakni media mampu mengatasi hambatan sosio kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran tidak hanya sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran, namun fungsi media pembelajaran juga berfungsi baik bagi siswa. Misalnya, fungsi semantik dapat membantu siswa menambah perbendaharaan kata. Selanjutnya dari aspek psikologis siswa, fungsi media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan perhatian dan motivasi siswa dalam menerima materi pelajaran. Dengan memperhatikan dan memahami fungsi media pembelajaran, diharapkan proses pembelajaran di kelas menjadi mudah dan menyenangkan bagi peserta didik. 30 c. Karakteristik Media Audio Lagu Karakteristik media pembelajaran audio lagu yang menjadi fokus pembahasan adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan indra pendengaran. Ciri utama media audio lagu ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal. Hakekat media audio lagu adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru. d. Media Lagu Menurut Islam Banyak strategi yang dapat digunakan sebagai pelengkap dalam pendidikan dan membantu memudahkan pesan cepat sampai serta dapat diterima oleh siswa secara baik. Salah satu diantaranya adalah kesenian dengan berbagai cabangnya, yang mempunyai daya tarik tersendiri dan tidak membosankan. Melalui puisi misalnya, seoarang penyair dapat menyampaikan pesan pendidikan, begitupula melalui nyanyian yang didengarkan melalui iringan musik oleh grup Nasyid Raihan misalnya. Lewat iringan musik itu akan lebih mudah merangsang emosi, minat dan mempertahankan memori si pendengar. Pendidikan adalah proses yang sangat berat dan melelahkan, dengan menggunakan pendidikan estetika sebagai metode dan pengarahannya, pendidikan akan dijalani dengan keindahan. Pendidikan estetika adalah cabang dari filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia Kita mengetahui bahwa kesenian Islam sebagai salah satu cabang dari kebudayaan Islam. Pada masa Rasulullah SAW, ketika Hijaz menjadi pusat politik, perkembangan musik tidak berkurang. Saat itu, orang-orang di Hijaz 31 menggunakan musik mensural yang mereka namakan iqa’ (irama yang berasal dari semacam gendang, berbentuk rhythm).35 Dalam buku-buku hadits terdapat nas-nas yang membolehkan seseorang menyanyi, menari, dan memainkan alat musik, tetapi kebolehan itu hanya terbatas pada acara-acara pesta perkawinan, khitanan dan ketika menyambut tamu yang baru datang atau memuji-muji orang yang mati syahid atau juga menyambut kedatangan hari raya dan yang sejenisnya. Firman Allah SWT : “… dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah bunyi keledai.” (Lukman:19). Imam Al Ghazali mengambil pengertian ayat ini dari mafhum mukhalafah. Allah SWT, memuji suara yang baik. Dengan demikian dibolehkan mendengarkan nyanyian yang baik.36 Islam sebenarnya menghidupkan rasa keindahan dan mendukung kesenian, namun dengan syarat-syarat tertentu, yakni jika itu membawa perbaikan dan tidak merusak. Sejak dulu, bangsa Arab terkenal di bidang seni sastra, tentu kemudian mereka memperkaya keilmuan mereka dengan belajar dari bangsa-bangsa lain. Kemudian datanglah Al-Qur’an yang memberi nilai seni sastrawi. Membaca dan mendengarkan Al-Qur’an bagi orang-orang yang mau berpikir merupakan santapan rohani yang tidak dapat dibandingkan. Pada dasarnya setiap manusia adalah seniman, sepertu tiap-tiap kita adalah makhluk sosial, manusia ekonomi, politik, budiawan dan manusia agama. Tujuan seni dalam Islam adalah untuk mencapai keimanan dan amal shaleh serta membina kesenangan untuk mencapai keselamatan. Hal ini bukan karena makna dari setiap hurufnya, tetapi lagu, tajwid dan aspek ekstrinsik yang menyertainya sehingga menyebabkan telinga kita mendengarkan dan membuat hati bergetar, apalagi jika yang membacanya adalah orang yang bersuara indah. Adapun pendapat ulama tentang seni lagu dan musik adalah:37 35 Abdurahman Al Baghdadi, Seni dalam Pandangan Islam: Seni Vokal, Seni Musik dan Tari. (Jakarta:Gema Insani Press, 1991), cet. Ke-1, hal. 15 36 Abdurahman Al Baghdadi, Ibid, cet. Ke-1, hal. 33 37 Abdurahman Al Baghdadi, Op.Cit., hal. 24 32 1. Ulama-ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa Nas-Nas syara telah menunjukkan bahwa menyanyi, menari, memukul rebana sambil bermain dengan perisai dan senjata-senjata perang pada hari raya adalah mubah (boleh) sebab hari seperti itu adalah hari yang berbeda, seperti khitanan dan semua hari kegembiraan yang memang dibolehkan syara. 2. Al-Ghazali mengutip perkataan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa sepanjang pengetahuannya tidak ada seorangpun dari para ulama hijab yang benci mendengarkan nyanyian suara alat-alat musik, kecuali di dalamnya tidak lain bercampur dengan hal-hal yang dilarang oleh syara. 3. Para Hanafiyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkan adalah nyanyian yang mengandung kata – kata tidak baik (tidak sopan). Adapun tentang nyanyian-nyanyian atau lagu maka hukumnya boleh. Bahkan sunnah melakukannya ketika membaca ayat-ayat Al-Qur’an asal tidak sampai mengubah aturan-aturan bacaannya. Hukum musik dan nyanyian akan menjadi makruh apabila dilakukan terus-menerus. Dan haram apabila telah bercampur dengan bentuk kemungkaran. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa, siapa saja yang niatnya bernyanyi, mendengarkan nyanyian, atau bermain musik untuk melakukan suatu kemaksiatan kepada Allah, maka hukumnya haram. Sedangkan jika dilakukan untuk sesuatu hal yang baik seperti menambah semangat ketika berperang, memotvasi seseorang dalam belajar hukumnya dibolehkan. e. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio Lagu Media lagu lagu mempunyai manfaat dalam proses pembelajaran, karena selain dapat menarik perhatian siswa, lagu juga dapat merangsang perkembangan otak. Dengan media lagu pembelajaran akan lebih menyenangkan karena lagu memiliki irama yang bisa diikuti siswa, selain itu media lagu juga dapat melatih daya analisis siswa. Secara umum, media audio lagu memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihannya: fleksibel, relatif murah, ringkas, mudah dibawa (portable). 33 Sedangkan keterbatasannya: memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya. D. Media Pembelajaran Audio Lagu dan Hasil Belajar IPS Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Sebagaimana yang dipaparkan oleh WS. Winkel sebelumnya, bahwa belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.”38 Manfred Clynes, Ph.D., dalam bukunya berjudul Music, Mind, and Brain menyatakan bahwa musik punya efek terhadap otak.39 Dalam penjelasannya dikatakan pula bahwa irama musik punya pengaruh meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Serotonin adalah sebuah neuro-transmiter (pemancar sel saraf) yang berperan penting dalam menyalurkan getaran-getaran saraf dan membantu memunculkan perasaan gembira. Saat otak menghasilkan serotonin, keteganganpun menurun.40 Banyak orang dewasa berani bernyanyi hanya di saat mereka sendiri, tapi tidak untuk anak-anak, mereka bernyanyi dengan enjoy dan tidak merasa malu. Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS, melakukan penelitian tentang kontribusi musik saat melakukan stimulasi otak. Beliau mengatakan apabila mampu menggunakan fungsi kedua belahan otak secara seimbang, mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intuitif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur dan tajam perasaannya.41 Dari salah satu penelitian yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari media audio lagu dapat membuat anak-anak merasa lebih 38 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h.5 Munif Chatib, Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua Anak juara, (Bandung:Kaifa, 2013), cet. 10, hal. 101. 40 Munif Chatib, Ibid. 41 Munif Chatib, Ibid, hal. 102 39 34 gembira, sehingga otaknya dapat berpikir dengan baik. Selain itu, dengan menyanyikan lagu juga penting untuk perkembangan bahasa anak. Guru berkewajiban untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif bagi siswa agar mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Berdasarkan teori yang diperkenalkan oleh seorang psikiater Bulgaria, Georgi Lazanov, cara terbaik untuk melakukan proses mengingat kembali pelajaran dapat dibantu dengan cara mendengarkan lagu atau mengulangi informasi bersamaan dengan irama musik.42 Dengan begitu dari setiap lagu yang dinyanyikan dan imajinasi yang ditimbulkan akan dikodekan ke dalam otak, sehingga akan mudah disalurkan kembali setiap kali membutuhkannya, dengan kata lain akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang atau longtherm memory. Konsep di atas dikenal juga dengan istilah sinestasia dimana sebuah pembelajaran seharusnya dilakukan agar informasi pelajaran yang diterima tetap teringat lebih lama. Menggunakan media audio lagu dapat terjadi karena hal tersebut dapat menyalakan trilyunan sel syaraf dalam otak dan membentuk cabang yang gemilang dalam pikiran, ingatan, dan pengetahuan yang beraneka ragam, membentuk variasi dan kombinasi yang baru. Cabang yang gemilang tersebut akan mudah diperoleh setiap kali membutuhkannya ketika proses mengingat pelajaran yang diterima pada saat siswa mengerjakan soal.43 Dalam kenyataannya, manusia tidak bisa lepas dari yang namanya musik. Pada abad 20 para pembuat iklan menemukan bahwa jingle membantu orang mengingat produk klien mereka. Namun para pendidik masih belum menyadari manfaat musik dalam proses belajar. Padahal, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan longtherm memory atau memori jangka panjang. Musik dapat dijadikan sebagai media pengajaran untuk mencapai tujuan dan dengan media tersebut pendidikan akan menarik penglihatan, pendengaran, 42 May Lwin, et.al, How to Multiply Your Child’s Intelligence. (Yogyakarta:Indeks, 2008) hal. 141. 43 Stephany Merrit, Simfoni Otak, (Bandung : Kaifa, 2002), hal. 156 35 pikiran, serta kewaspadaan yang kuat dari anak didik. Ketika musik telah berintegrasi dengan inti kurikulum, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum tersebut. Unsur Mendengar pertama adalah dalam proses proses fisiologis mendengarkan otomatik adalah mendengar. penerimaan rangsangan pendengaran. Dalam tahap inilah gangguan fisik pada pendengaran sesesorang dapat menimbulkan kesulitan dalam proses mendengarkan. Mendengar adalah sebuah proses dimana gelombang suara masuk melalui saluran telinga bagian luar terhubung dengan gendang telinga dibagian tengah telinga dan menimbulkan getaran-getaran yang kemudian merangsang implus-implus saraf sampai ke otak. Unsur kedua dalam pendengaran adalah perhatian. Memperhatikan rangsangan dilingkungan kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu. Indera penerima kita seacara konstan dihujani sekian banyak rangsangan sehingga kita tidak mungkin menanggapi semuanya sekaligus pada saat yang sama. Sel khusus dalam sistem saraf kita (saraf penghambat) berfungsi membuang sejumlah sensasi datang. Unsur ketiga dalam proses mendengar adalah memahami. Apabila hasil pencitraan lagu sudah tertanam maka otomatis dalam mengerjakan soal pun dengan mudah mengenang apa yang ia dengar selama proses pembelajaran menggunakan media audio lagu. Dengan demikian melalui kegiatan pencitraan lagu terjadi keseimbangan kerja dimana otak kiri yang bertugas untuk berpikir logis bekerja secara konvensional mengerjakan soal, sementara melalui pemanfaatan otak kanan maka kita akan mencapai hasil yang maksimal dalam kegiatan belajar IPS. E. Hasil Penelitian yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rinrin Rimayanti pada tahun 2012, dalam skripsi S1 jurusan Bahasa Indonesia Universitas Galuh yang berjudul 36 “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memparafrasekan Puisi Dengan Menggunakan Media Lagu ( Penelitian Tindakan Kelas Pada SMP Terpadu Ar-Risalah Kelas VII F )”. Hasil penelitian menunjukkan dari 23 orang siswa pada tindakan pertama, kemampuan mengidentifikasi karakteristik memparafrasekan puisi dengan media lagu rata-rata dari tiga indikator adalah 71,74 %. Sedangkan pada pembelajaran tindakan kedua kemampuan mengidentifkasi karakteristik memparafrasekan puisi dengan media lagu ratarata dari 3 indikator adalah 89,13%. Maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran mengubah puisi menjadi prosa sebesar 17,39 % dari 71,74 % menjadi 89,13% 2. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Rumliyani pada tahun 2011, dalam skkripsi S1 jurusan PAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul “Efektifitas Pembelajaran PAI Melalui Media Lagu Di Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Notoprajan Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media lagu sangat efektif digunakan dengan cara pembiasaan menyanyi dan memperdengarkan lagu Islami saat pembelajaran, karena dengan satu lagu dapat dintegrasikan dengan lebih dari satu aspek yang berkaitan dengan anak usia dini. F. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori yang telah diurutkan, maka hipotesis dari penelitian tindakan kelas ini bahwa penerapan media audio lagu pada pembelajaran IPS kelas II dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di SD Muhammadiyah 12 Pamulang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Sekolah Dasar ini beralamat di Jl. Surya Kencana No.29 Pamulang Barat – Tangerang Selatan. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada Maret sampai dengan Juni 2014. Tabel 3.1 Waktu Penelitian No. Kegiatan 1 Persiapan 2 Perencanaan April Mei Juni Juli Agustus September (Studi Lapangan) 3 Pelaksanaan Pembelajaran 4 Analisis Data 5 Laporan Penelitian B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto, PTK terdiri dari tiga kata, yaitu, penelitian, tindakan, dan kelas.1 PTK merupakan suatu kegiatan reflektif bagi guru yang dapat dipergunakan untuk peningkatan proses pembelajaran yang telah dilakukan.2 PTK 1 Suyadi, Buku Panduan Guru professional Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah, (Yogyakarta:ANDI Offset, 2012), hal. 3 37 38 juga merupakan penelitian yang ditujukan untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi guru. Selain untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru, PTK juga bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik dan proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan penelitian-penelitian lain pada umumnya. Karakteristik tersebut, yaitu :3 a) Guru menyadari bahwa ada sesuatu yang dalam praktik pembelajarannya yang harus dibenahi dan Ia terpanggil untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki persoalan tersebut. b) Refleksi diri, guru harus mampu mendiagnosis dirinya sendiri terkait kelemahan dan kelebihan pola pembelajaran yang telah dipraktikannya. Kemudan, berusaha mengatasi berbagai kelemahannya dan menyempurnakan kelebihannya. c) Penelitian ini dilakukan di dalam kelas sehingga fokus perhatiannya adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi. d) Esensi penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pola pembelajaran secara terus-menerus. Siklus demi siklus didalamnya mencerminkan perbaikanperbaikan yang dicapai. Siklus sebelumnya merupakan dasar bagi siklus selanjutnya yakni hingga hasil pada siklus berikutnya ditemukan model pembelajaran yang terbaik. Dalam penelitian tindakan kelas perlu diperhatikan prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh peneliti. Prinsip-prinsip tersebut yaitu :4 a) PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang alamiah; b) Adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran; c) Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar bertindak; 2 Nur Hidayah, Panduan Praktis Penyusunan dan Pelaporan PTK, (Jakarta:PT.Prestasi Pustakaraya, 2013). Hal.7. 3 Suyadi, Op.Cit. hal. 4-5 4 Suyadi Op.Cit. hal. 7-9 39 d) Adanya upaya secara kongkret; e) Merencanakan dengan SMART (Specific, Managable, Acceptable, Realistic, Time-Bound). 2. Rancangan Siklus Rancangan siklus dalam penelitian tindakan kelas ini memakai gambaran siklus menurut pendapat Kemmis, Mc. Taggart, digambarkan sebagai berikut :5 PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN REFLEKSI PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS II REFLEKSI SIKLUS SELANJUTNYA Bagan 3.1 Rancangan Siklus 5 Nur Hidayah, Loc.Cit, hal.19 PENGAMATAN 40 C. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas II Al Mawardi SD Muhammadiyah 12 Pamulang yang berjumlah 32 orang siswa. Alasan dipilihnya kelas Al Mawardi karena kelas tersebut memenuhi karakteristik penelitian. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian tidakan kelas ini peran dan posisi peneliti adalah sebagai guru dan peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II Al Mawardi SD Muhammadiyah 12 Pamulang. E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya prapenelitian atau penelitian pendahuluan dan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, peneliti melanjutkan dengan tindakan II, penelitian ini dilakukan hanya dua kali siklus karena telah mencapai hasil intervensi yang diharapkan. Bagan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :6 Identifikasi Masalah (refleksi awal Perencanaan tidakan/untuk siklus selanjutnya PELAKSANAAN TINDAKAN DAN OBSERVASI Perumusan Masalah Tindakan/Indikator keberhasilan Hipotesis Tindakan Kajian Teori dan Empiris Analisis Data Indikator Keberhasilan Stop atau Pemantapan Tercapai Bagan 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan 6 Nur Hidayah, Loc.Cit, hal. 23 41 Adapun uraian kegiatan penelitian sebagai berikut : 2) Pra Penelitian a) Pengamatan keadaan kelas Waktu pelaksanaan : 24 dan 25 Maret 2014 Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran di kelas II Al Mawardi SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran IPS di kelas II Al Mawardi. b) Wawancara Waktu pelaksanaan : 25 Maret 2014 Wawancara dilaksanakan terhadap guru kelas untuk mengetahui, hasil belajar IPS siswa dan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS di kelas tersebut. c) Analisis dan Refleksi Waktu pelaksanaan : 26 Maret 2014 Analisis dan refleksi dari kegiatan pra penelitian ini adalah menganalisa data yang diperoleh pada pra penelitian dan kemudian dilakukan refleksi untuk memperoleh cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat pada tahap pelaksanaan pembelajaran nanti. 3) Siklus I a) Tahap Perencanaan Waktu pelaksanaan : 27 - 30 Maret Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang didalamnya mencakup penggunaan media lagu dan membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar soal untuk pelaksanaan pretes dan tes pada akhir siklus I. 42 b) Tahap Pelaksanaan Waktu pelaksanaan : 31 Maret dan 1, 7, 8, 14, 15, 21 April 2014 Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran dengan menggunakan media lagu yang telah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini, peneliti yang dalam hal ini sebagai pelaksana tindakan, menyampaikan materi dengan media yang direncanakan. Selain melaksanakan tindakan, peneliti juga melakukan tes pada akhir siklus. c) Tahap Observasi Tahapan Observasi dilaksanakan sejalan dengan proses pembelajaran, yaitu pada tanggal : 31 Maret dan 1, 7, 8, 14, 15, 21 April 2014 Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media lagu selama proses pembelajaran berlangsung. d) Tahap Analisa dan Refleksi Waktu pelaksanaan : 22 – 25 April 2014 Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan hasil tes siklus yang diberikan pada akhir siklus I, kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II. 4) Siklus II a) Tahap Perencanaan Waktu pelaksanaan : 26 dan 27 April 2014 Pada tahap ini peneliti membuat skenario dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Pada kegiatan ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan siklus II sesuai hasil refleksi pada siklus I. b) Tahap pelaksanaan Waktu pelaksanaan : 28, 29 April dan 05, 06, 12, 13, 19, Mei 2014 43 Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan rancangan pembelajaran dengan menggunakan media lagu yang telah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini, peneliti bermaksud meningkatkan hasil belajar IPS siswa yang masih kurang pada siklus I. c) Tahap observasi Tahapan Observasi dilaksanakan sejalan dengan proses pembelajaran, yaitu pada tanggal : 30 April dan 07, 09, 14, 16, 21, 23 Mei 2014 Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media lagu selama proses pembelajaran berlangsung. d) Tahap analisa dan refleksi Waktu pelaksanaan : 24 – 31 Mei 2014 Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II. Dari hasil siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan tercapai maka penelitian dihentikan. Sesudah siklus I dilanjutkan pada siklus II, berdasarakan refleksi siklus I dan siklus II penelitian dihentikan karena telah mencapai hasil intervensi yang diharapkan . F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : 1) Rata-rata persentase respon positif siswa dapat mencapai minimal 70 % saat proses pembelajaran. 2) Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada setiap akhir siklus harus mencapai lebih dari atau sama dengan 70 sesuai dengan KKM yang telah di tentukan oleh sekolah tersebut. 44 G. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneiti 1. Data kualitatif merupakan hasil observasi proses pembelajaran, hasil wawancara terhadap guru, dan hasil dokumentasi (berupa foto dan video kegiatan pembelajaran). 2. Data kuantitatif merupakan nilai hasil tes pada tiap akhir siklus. H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan pada penelitian ini untuk mengumpulkan data penelitian, terdiri atas : 1. Instrumen tes Untuk tes digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran, tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar IPS siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada kedua siklus sebagai implikasi dari PTK. 2. Instrumen non tes Dalam instrumen non tes ini digunakan instrument sebagai berikut : 1. Hasil observasi proses pembelajaran Peneliti bersama observer mengamati respon positif siswa terhadap penggunaan media audio lagu. Berikut ini tabel observasi respon positif siswa terhadap pembelajarn IPS. Tabel. 3.2 Observasi Partisipasi Aktif Siswa No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 1 2 3 4 45 Keterangan: a. Kategori penilaian 1 kali pertemuan, sebagai berikut: Sangat Baik : 13 – 16 Baik : 9 – 12 Cukup Baik :5–8 Kurang Baik :≤4 b. Kategori penilaian setiap 1 siklus, sebagai berikut: Sangat Baik : 72 – 96 Baik : 49 − 72 Cukup Baik : 25 − 48 Kurang Baik : ≤ 24 2. Lembar wawancara Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung persepsi terhadap siswa terhadap media lagu serta untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. I. Tekhnik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data dalam peneltian ini adalah sebagai berikut : 1. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir siklus yang dilakukan pada setiap akhir siklus. 2. Hasil observasi proses pembelajaran. Adapun aktivitas yang akan dinilai berupa rasa ingin tahu siswa dalam KBM, Minat siswa dalam KBM, keaktifan siswa mengajukan pertanyaan dan keberanian siswa mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran. 3. Wawancara, yang dilakukan terhadap guru kelas pada tahap pra penelitian dan pada akhir siklus. 4. Dokumentasi, yakni berupa foto-foto yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari setiap siklus. 46 Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolaborator melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang perkembangan hasil belajar IPS siswa pada pembelajaran IPS, tentang kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. J. Tekhnik Pemeriksaan Keterpercayaan Agar hasil penelitan ini objektif, maka setiap akhir siklus selalu dilakukan pembicaraan antara peneliti dengan kolaborator. Hal ini dilakukan untuk mencocokan temuan yang diperoleh di lapangan. Dengan demikian peneltian yang dilakukan sesuai dengan program yang telah direncanakan. Selanjutnya, dalam penelitian ini juga menguji instrument tes. Uji instrumen yang dipakai pada penelitian ini menggunakan expert judgement atau pertimbangan ahli. Begitu juga untuk uji validitas instrumen tes hasil belajar IPS siswa yakni menggunakan validitas teoritik atau logik. validitas teroritik adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan ahli (Expert Judgement) teoritik atau logika. Agar hasil pertimbangan tersebut memadai, maka pertimbangan alat evaluasi dilakukan oleh para ahli atau yang dianggap ahli untuk itu. Orang yang dianggap ahli dalam validitas instrumen ini adalah dosen pembimbing. Berdasarkan hasil pertimbangan dari dosen yang ditinjau dari validitas isi (Content Validity) dan validitas muka (Face Validitas), maka instrumen tes layak untuk digunakan. K. Analisis Data dan Interpretasi Data Sebelum melakukan analisis data, peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dari berbagai sumber. Kemudian analisis data dilakukan pada semua data yang sudah terkumpul yaitu berupa hasil wawancara, hasil observasi, hasil jurnal harian siswa, hasil tes siswa dan catatan komentar observer pada lembar observasi. Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data dimulai dengan menyajikan keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber, membaca data dan kemudian mengadakan 47 rekapitulasi data dan menyimpulkannya. Data yang diperoleh berupa kalimatkalimat yang bermakna. L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS maka akan ditindaklanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan media lagu dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 1. Profil SD Muhammadiyah 12 Pamulang SD Muhammadiyah 12 Pamulang merupakan Amal Usaha PCM Setiabudi Karet Jakarta Selatan, berdiri pada tahun 1991. Pada Tahun Pelajaran 2005/2006 Terakreditasi “A” dengan jumlah nilai (98,89). SD Muhammadiyah 12 Pamulang ini juga merupakan sekolah terpadu, tidak hanya terdapat SD Muhammadiyah 12 saja melainkan terdapat pula TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal 12 Pamulang, SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, dan SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Pamulang memiliki ciri khas Islam yang sama seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sebagai lembaga pendidikan, SD Muhammadiyah 12 Pamulang selain meningkatkan pengetahuan peserta didik sekaligus menjadi wahana “pelatihan” dan fokus pada orientasi pembentukan karakter (character building) yang berasaskan pada prinsip akhlaq al-karimah. 2. Visi, Misi, dan Tujuan SD Muhammadiyah 12 Pamulang memiliki visi dan misi, yaitu : a. Visi “Brought progressive school of Islamic and a global perspective to actualize the value of faith, knowledge and charity” Mewujudkan Sekolah Islam berkemajuan dan berwawasan global yang dapat mengatualisasikan nilai iman, ilmu dan amal). b. Misi Adapun misi SD Muhammadiyah 12 Pamulang, adalah : 1. Membentuk generasi yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta munguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berwawasan global. 48 49 2. Menanamkan nilai-nilai Islami melalui pembinaan tertib beribadah dan beramal sholeh. 3. Membentuk sumber daya manusia yang disiplinn, bertanggungjawab, aktif, kreatif, inovatif dan berprestasi sesuai dengan perkembangan zaman. 4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan pelayanan bimbingan yang efektif dan maksimal. 3. Sarana dan Fasilitas Dalam menunjang kelancaran proses pendidikan di SD Muhammadiyah 12 Pamulang, terdapat sarana penunjang antara lain: Tabel. 4.1 Sarana dan Fasilitas SD Muhammadiyah 12 Pamulang No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 16 17 18 Fasilitas / Sarana Ruang kepala sekoah Ruang guru wanita Ruang guru laki-laki Ruang TU Ruang belajar 3 lantai Toilet siswa Toilet guru Labaratorium Bahasa Laboratorium IPA Labaratorium Housekeeping Laboratorium Kitchen Laboratorium Tehnik Informatika dan Proyektor Sarana Olahraga Sarana Ibadah Perpustakaan, Kantin Jumlah 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 30 ruang 8 ruang 4 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 Lapangan 1 ruang 1 ruang 1 ruang 50 4. Data Guru Guru di SD Muhammadiyah 12 Pamulang berjumlah 48 orang, dimana guru di sekolah tersebut berstatus sebagai guru tetap dan tidak tetap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Kepala Sekolah : Syafruddin Ilyas, S.Pd Wakasek Bid. Kurikulum : Sumardi, S.Pd Wakasek Bid. Kesiswaan : Husni Thamrin, S.Ag Wakasek Bid. Humas : Tatang Garnita, S.Pd Tabel. 4.2 Data Guru SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun Pelajaran 2012-2013 No 1 2 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (untuk sekolah umum) B.Indonesia, Matematika, PKn, IPS, IPA Kls Nama Guru Pengampu Pengalaman Mengajar 1 Arif Maqrufianto, S.Ag 8 Tahun 2 Endang Iskandar, S. Ag 8 Tahun 3 Umanih, S.Ag 4 Tahun 4 Iswandi, S.Ag 10 Tahun 5 Rohimatul Jannah, S.Pd.I 4 Tahun 6 Drs. H. Yahya Harus A.R 20 Tahun Siti Hilwani, S.Ag 10 Tahun Ides Kurniasih, S.Ag 12 Tahun Nur Aisyah Ruslam, S.Pd.I 20 Tahun Dedeh Sukarsih, S.Si 6 Tahun Sri Irnaningsih, S.Ag 14 Tahun Hj. Wahyuni, S.Ag 16 Tahun 1 (Guru Kelas) 2 51 3 4 Sri Yanti, S.Pd 17 Tahun Syarifah Hidayah, S.Pd 10 Tahun Isye Istiqomah, S.Ag 10 Tahun Sulistrikhaeni, S.Pd 17 Tahun Ummu Hafidah, S.Pd 5 Tahun Nur Aisyah Meneger, S.Ag 10 Tahun Hj. Robiah Hadawiah, S.Pd 19 Tahun Nursery Eka Hayati 5 tahun Eden Chusnul, S.Ag 10 Tahun Eulis Maulina Haq, S.Pd 5 Tahun Hj. Diah Ilmi A, S.Pd 5 Tahun Pepen Ruspendi, A.Ma. Pd 8 Tahun Afrilda Megarani, S.Pd 10 Tahun Siti Halimatusa‟diah, S.Pd 6 Tahun Aam Siti Lesmana, S.Pd 7 tahun Dra. Rosyidah 13 Tahun Sugiyati, S.Pd 20 Tahun Didin Zahrudin, S.Th.I 10 Tahun Sukartini, A.Ma.Pd 14 Tahun Yunita Heni Susilawati, S.Pd 10 Tahun Yanto, A.Ma.Pd 16 Tahun Aten Syarif Usman, S.Pd 17 Tahun Asep Hermawan, S.Pd 11 Tahun 5 6 52 Bahasa Inggris 3 Tatang Garmita, S.Pd 15 Tahun 1&2 Budi Riyanto, S.Pd 17 Tahun 3&4 Ainun Rodiah, S.Pd 14 Tahun 5&6 Kristianeva Teza Dilazuardi, 8 Tahun S.Pd 1 - 2 - 4 Bahasa Arab 3 4,5,6 5 6 7 Kemuhamma diyahan Husni Thamrin, S.Ag 17 Tahun Mu‟Azizah, S.Pd.I 7 Tahun 1 - 2 - 3 Husni Thamrin, S.Ag 17 Tahun 4,5,6 E Firdaus Ezmazi, S.Pd.I 8 Tahun 1,2,3 Ati Wiyanti, S.E 13 Tahun 4,5,6 Hikmatul, S.Si 8 Tahun 1&4 Anang Supriatna, S.Pd 5 Tahun 2&5 Asep Kurnia Nenggala, S.Pd 10 Tahun 3&6 Rosyid Syaksani, S.Pd 15 Tahun TIK PJOK 5. Data Siswa SD Muhammadiyah 12 Pamulang memiliki 913 siswa yang terdiri dari siswa perempuan dan laki-laki. Di bawah ini tabel data siswa Tahun Pelajaran 20132014 : 53 Tabel. 4.3 Data Siswa SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun Pelajaran 2012-2013 No Kelas Jumlah Jenis Kelamin Jumlah Rombel L P 1 I 5 84 82 166 2 II 6 85 79 164 3 III 5 81 65 146 4 IV 4 83 68 151 5 V 5 65 59 124 6 VI 5 85 75 160 Total 913 6. Kegiatan Pra Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pra penelitian dengan memberikan surat izin kepada Bapak Syafrudin Ilyas, S.Pd selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Pada saat yang bersamaan pula peneliti melakukan pertemuan dengan Ibu Ummu Hafidah S.Pd selaku guru kelas II. Dalam pertemuan, peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Sehubungan dengan hal itu pula, wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyambut dengan baik kedatangan peneliti. Berdasarkan beberapa pertimbangan, kelas II Al Mawardi menjadi sumber penelitian dengan alasan kelas tersebut memenuhi karakteristik penelitian. Kelas tersebut memiliki jumlah 54 siswa sebanyak 30 orang, dengan jumlah siswa perempuan 12 orang dan siswa laki-laki 18 orang. Pada tanggal 18 Maret 2014 peneliti melakukan observasi langsung ke kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Bardasarkan pengamatan di kelas tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga kemampuan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran cenderung lebih banyak menempatkan siswa pada aktivitas mengisi soal yang di tulis oleh guru di papan tulis atau dengan cara memberi tugas pada buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Kemudian, ketika pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang ngobrol, bahkan berlari-lari di dalam kelas, ini terlihat bahwa mereka merasa bosan dengan metode yang digunakan oleh gurunya tersebut. Di perkuat lagi ketika beberapa siswa menyampaikan keluhannya terhadap cara mengajar gurunya tersebut. Selain itu peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II Al Mawardi. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS di kelas II Al Mawardi. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru IPS diperoleh informasi bahwa masalah yang biasa dihadapi guru pada saat mengajar di kelas tersebut yaitu, masih banyak siswa yang kurang serius belajar, misalnya masih ada siswa ngobrol dan bercanda dengan temannya, mengantuk, bahkan ada juga yang tidur saat jam pelajaran berlangsung. Selain aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, guru juga menginformasikan hasil belajar yang diperoleh bervariasi, ada yang nilainya bagus, namun ada juga yang nilainya tidak memenuhi KKM yang ditentukan. Adapun hasil belajar IPS siswa yang didapat pada saat pra penelitian, yaitu: 55 Tabel. 4.4 Daftar Nilai Semester I Kelas II Al Mawardi No Nama L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata L L L P L P P P P L L L P L P P P L L L P P P L L L L P L L Skor Nilai Nilai Ketuntasan 75 Tuntas 58 Tidak tuntas 37 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 75 Tuntas 55 Tidak tuntas 71 Tuntas 70 Tuntas 41 Tidak tuntas 57 Tidak tuntas 70 Tuntas 62 Tidak tuntas 54 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 57 Tidak tuntas 74 Tuntas 57 Tidak tuntas 70 Tuntas 76 Tuntas 63 Tidak tuntas 61 Tidak tuntas 74 Tuntas 74 Tuntas 59 Tidak tuntas 64 Tidak tuntas 76 Tuntas 62 Tidak tuntas 73 Tuntas 53 Tidak tuntas 75 Tuntas 76 37 63,76 Dari data semester I yang didapat peneliti, dapat dilihat bahwa ada 13 siswa yang tuntas dan 17 siswa yang tidak tuntas. Sehingga jika dianalisis lebih lanjut bahwa ketuntasan dari hasil nilai semester I adalah 13/30 x 100% = 43 %, dengan nilai rata-rata siswa 63,76. Pencapaian ini belum maksimal maka perlu ditingkatkan lagi karena KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan 56 adalah 70. Maka dapat diketahui masih ada 17 anak yang belum memenuhi KKM. Dari masalah di atas maka peneliti mencoba menerapkan strategi yang belum pernah digunakan oleh guru kelas II Al Mawardi, yaitu dengan menggunakan media lagu sebagai sarana menghafal materi pelajaran IPS serta meminimalisir rasa bosan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media lagu ini dibuat oleh peneliti dengan cara meggubah lagu anak-anak dengan megganti lirik lagunya menjadi isi materi pelajaran IPS. Dan dalam proses pelaksanaannya siswa diajak untuk bernyanyi lagu aslinya terlebih dahulu yang kemudian pada kegiatan inti para siswa diarahkan untuk bernyanyi lagu tersebut kembali dengan lirik yang sudah peneliti buat. Dengan pembelajaran seperti itu diharapkan siswa dapat mengikuti pelajaran dengan serius tetapi juga menggembirakan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan memungkinkan hasil belajar IPS siswa dapat meningkat. Selama pelaksanaan penelitian, peneliti sebagai guru IPS didampingi oleh guru kelas sebagai kolaboratif. 1. Siklus I Tindakan siklus I dilakukan ketika telah mendapatkan data hasil belajar siswa pada semester satu yang telah dianalisis. Tindakan pembelajaran pada siklus I merupakan tindakan pembelajaran yang sangat penting, karena analisis tindakan pertama ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti untuk melanjutkan kepada tindakan pembelajaran siklus berikutnya. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan sebanyak tujuh kali pertemuan termasuk tes akhir siklus I dengan alokasi waktu 2 X 30 menit setiap pertemuannya. a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan I dilakukan pada tanggal 27-30 maret 2014 yang meliputi penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mata pelajaran IPS SD kelas II Al Mawardi. Dalam siklus I, materi pelajaran yang dibahas mengenai “Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga”. Instrumen penelitian dibuat 57 sendiri oleh peneliti. Instrumen tersebut terdiri dari lembar observasi siswa, lembar observasi guru, lembar penilaian dan lembar kerja siswa atau lembar soal tes. Selain itu digunakan pula media lagu yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan menggubah lirik dari lagu yang sudah tidak asing didengar siswa pada setiap pertemuannya. Lembar tes akhir siklus I dibuat untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas II Al Mawardi setelah selesai proses pembelajaran selama 6 kali pertemuan. Pada siklus I peneliti ingin mengetahui apakah dengan menerapkan media audio lagu, hasil belajar IPS siswa dapat meningkat. Dan jika hasil penilaian pada siklus I ini belum seperti yang diharapkan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan 1 (Selasa, 31 Maret 2014) Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran) dimulai pada pukul 08.00 s,d 09.00. Sebelum masuk kelas, siswa berbaris di depan kelas, siswa masuk ke dalam kelas dengan tertib sambil bersalaman kepada guru (peneliti). Setelah semua siswa masuk dan duduk rapih siswa bersama guru membaca doa untuk mengawali pembelajaran dan surat-surat pendek. Guru juga tidak lupa mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan ataupun tebaktebakan sebagai apersepsi yang berhubungan dengan meteri yang akan disampaikan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru bertanya pada siswa apa yang dilakukan siswa ketika dirumah dan menuliskan jawaban siswa di papan tulis. Selanjutnya, guru menuliskan lirik lagu yang sudah disiapkan sebelumnya di papan tulis dan mengajak siswa bernyanyi bersama. Saat guru menulis, siswa ada yang bertanya “itu lagu apa sih bu yang ditulis?” guru menjawab “itu lagu yang akan kita pelajari hari ini, nak. Nanti dengarkan ibu bernyanyi dahulu dan kalian ikuti ya”. Setelah guru selesai menulis lirik lagunya, belum selesai beberapa siswa mengikuti. Hal ini karena lagu tersebut merupakan lagu yang biasa mereka nyanyikan dan sedang popular pada 58 saat itu. “itu aku tau bu lagu apa”, “bisa dah ibu ganti-ganti” sahut mereka menanggapi lagu yang baru saja ditulis. Berikut adalah lirik lagunya: Tabel. 4.5 Media Lagu Pembelajaran IPS Lirik Asli Aku Yang Dulu – Tegar Lirik Gubahan Aku Yang Dulu – Tegar Aku yang dulu bukanlah yang sekarang Dulu ditendang sekarang ku disayang Dulu dulu dulu ku menderita, Sekarang aku bahagia Aku yang dulu bukanlah yang sekarang Dulu ku manja sekarang ku sudah besar Dulu dulu dulu ku dibantuin Sekarang ku bisa sendiri Cita-citaku menjadi orang kaya Dulu ku susah sekarang Alhamdulillah Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa Memberi jalan untukmu semua.. Kewajibanku menghormati orangtua Membantu tugas rumah yang aku bisa Belajar, menjalankan tugas sekolah Sebagai seorang pelajar Hidupku dulunya seorang pengamen Pulang malam, selalu bawa uang recehan Mengejar cita-cita paling mulia Membantu keluarga di rumah Hidupku kini seorang anak-anak Juga berhak mendapatkan hak yang pantas Memperoleh nafkah dari ayah dan ibu Mendapatkan kasih sayang semua Sekolah dulu ku gak punya biaya Terpaksa ku harus mencari nafkah Tetapi, aku tak berputus asa Pasti yang kuasa memberi jalannya Aku juga berhak ikut pendidikan Itu pula hak yang harus kudapatkan ku berjanji ku takkan berputus asa menjadi anak yang dibanggakan Setelah bernyanyi dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan pada siswa tentang kewajiban apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang anak ketika di rumah didalam lagu tersebut. guru meminta siswa mencatatnya di dalam buku catatannya. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa sekaligus memberikan penguatan dan penyimpulan. Namun belum ada yang bertanya, mungkin karena mereka baru mengenal peneliti. Diakhir pembelajaran guru bersama siswa menyanyikan lagu yang menjadi media pembelajaran hari itu 59 dengan penuh rasa senang. Selanjutnya mereka diperkenankan untuk istirahat. Dengan diperbolehkannya istirahat, berarti penelitian tindakan pada pertemuan pertama itu selesai. 2) Pertemuan ke-2 (1 April 2014) Pada pertemuan ke dua ini, mata pelajaran IPS dijadwalkan setelah jam istirahat. Maka hal utama yang guru lakukan adalah mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan kabar “bagaimana kabarnya anak-anak ? bagaimana istirahatny a?” mereka antusias menjawab “baik, Alhamdulillah. Seru bu (beberapa menceritakan pengalaman istirahatnya)” Guru juga tidak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa. Gambar 4.1 Peneliti menuliskan lirik lagu yang dibuatnya Saat mulai pembelajaran inti guru bertanya kembali pada siswa apa yang dilakukan siswa ketika dirumah. Selanjutnya, guru mengajak siswa bernyanyi lagu yang telah diberikan pada pertemuan lalu. Pertemuan kedua ini masih membahas 60 mengenai kewajiban apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang anak ketika dirumah yang belum sempat dijelaskan. Guru juga memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS). Setelah guru memberikan LKS guru meminta beberapa siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan memberikan penghargaan. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa yang lainnya sekaligus memberikan penguatan dan penyimpulan. Ternyata di pertemuan kedua ini masih belum ada siswa yang ingin bertanya, akhirnya guru yang memberikan pertanyaan pada mereka. “coba Risky, beritahu ibu apa itu kewajiban?” “kewajiban itu sesuatu yang harus dikerjakan oleh seseorang” jawab Risky. “nah coba barisan Shila, sebutkan kewajiban kalian ketika berada di rumah?” tanya guru kembali. “membantu ibu, mengerjakan PR, belajar.” begitu mereka menjawab. Diakhir, guru bersama siswa menyanyikan lagu yang menjadi media pembelajaran hari itu. Guru juga tidak lupa memberikan soal latihan atau PR, selanjutnya membimbing do‟a 3) Pertemuan ke-3 (Selasa, 7 April 2014) Sebelum masuk ke kelas, siswa berbaris di depan kelas, siswa masuk ke dalam kelas dengan tertib sambil bersalaman kepada guru. Setelah semua siswa masuk dan duduk rapih, ketua kelas memimpin doa untuk mengawali pembelajaran dan surat-surat pendek. Guru juga tidak lupa mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi yang berhubungan dengan meteri yang akan disampaikan. Guru juga tidak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran. Memberi tahu pada siswa bahwa yang mempunyai kewajiban dan berhak mendapatkan hak itu tidak hanya anak-anak, kemudian bertanya pada siswa apa yang dilakukan ibu dan ayah ketika dirumah serta menuliskan jawaban siswa di papan tulis. Setelah itu menuliskan lirik lagu dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama seperti pertemuan di minggu lalu. 61 Tabel. 4.6 Media Lagu Pembelajaran IPS Dangdut ada brondong tua tebar-tebar pesona sukanya daun muda dia lupa usia ada brondong tua funky abis gayanya sukanya hura-hura happy aja maunya brondong brondong tua jelalatan cari mangsa keluar masuk lubang buaya jadi santapan wanita wanita muda Dangdut Ibu dan bapak kita Adalah orang tua haruslah dihormati Janganlah disakiti ibu dan bapak kita mempunyai tanggung jawab berupa kewajiban yang harus dikerjakan Selain punya kwajiban Mereka mempunyai hak Hak yang harus dierima Setelah melaksanakan kewajibannya Usai bernyanyi guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang kewajiban ayah dan ibu dan memberikan penjelasan tentag hak yang harus diterima orang tua. Pada kegiatan ini guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang sama seperti pertemuan minggu lalu. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas. Setelah siswa mengerjakan soal yang diberikan, guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan memberi penghargaan pada siswa yang berani tampil. Pertemuan ini diakhiri dengan bernyanyi dan dilanjutkan dengan doa sebagai tanda berakhirnya pembelajaran pada pertemuan ke 3. 4) Pertemuan ke-4 (Rabu, 8 April 2014) Pada pertemuan ini, hal utama yang guru lakukan adalah mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan cara bernyanyi bersama, menyanyikan lagu yang pada pertemuan lalu diberikan sebagai apersepsi. Setelah bernyanyi guru bertanya pada siswa “siapa yang mempunyai nenek dan kakek?”, serentak siswa menjawab “aku bu, aku punya”. Guru bertanya lagi pada siswa “apa yang anak-anak lakukan bersama nenek atau kakek ketika dirumah?” Beberapa siswa menjawab “main, disuapin kalau makan, 62 suka dimandiin juga bu”. Setelah guru melakukan beberapa pertanyaan, guru tidak lupa memuji para siswa sebagai sikap menghargai pada mereka yang sudah berani menjawab. Kemudian guru menampilkan lirik lagu di papan tulis dan mengajak siswa bernyanyi bersama. Berbeda dengan pertemuan ke-3, guru memberikan lagu yang sedang membuming pada saat itu dan seringkali mereka nyanyikan, hal ini agar guru bisa masuk ke dunia mereka dan disukai siswa terlebih dahulu. Lagu pada pertemuan kali ini merupakan jenis lagu anak-anak yang sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Hal itu dibuat agar mereka terbiasa mendengar lagu sesuai dengan perkembangan usianya. Tabel. 4.7 Media Lagu Pembelajaran IPS Nama-Nama Rasa Siapa tahu apa rasa gula Manis manis manis itu rasanya Siapa tahu apa rasa cabai Pedas pedas pedas aku tak suka. Cobalah katakan apa rasa garam Asin asin asin Siapa tahu apa rasa kopi Pahit pahit pahit aku tak suka Siapa tahu apa rasa lada Pedas pedas pedas aku tak suka. Cobalah rasakan apa rasa cuka Asam asam asam Versi Nama-Nama Rasa Siapa tahu kewajiban nenek kakek ? Menyayangi cucu, pengganti orangtua Siapa tahu hak yang didapatkannya ? Harus dihormati, disayangi, dikasihi Ayolah semua sayangi nenekmu Juga sayangilah kakekmu Siapa tahu kewajiban pembantu ? Membersihkan rumah, memasak dan mencuci Siapa tahu hak yang didapatkannya ? Harus dihargai dan diberikan gaji Janganlah kalian se enak-enaknya Mari… menghargai Setelah bernyanyi, guru menjelaskan pada siswa kalau sebenarnya seorang nenek dan kakek memiliki kewajiban. “coba sebutkan apa saja kewajiban nenek dan kakek yang tertulis pada lirik lagu tersebut?” tanya guru pada siswa. Subjek 3 “menyayangi cucu dan pengganti orangtua” jawab siswa antusias. “lalu apa hak yang didapat nenek dan kakek dari cucunya?” tanya guru. “disayang, dihormati, dikasihi” jawab subjek 5 sambil melihat lirik lagu di papan tulis. Guru juga memberitahu siswa bahwa pembatu rumah tanggapun memiliki kewajiban yang harus dikerjakan dan hak yang harus didapatkannya. Guru tidak 63 lupa pula memberi pemahaman pada siswa bahwa seorang pembantu bukanlah orang yang bisa disuruh-suruh begitu saja. “siapa disini yang kalau pulang sekolah tmenaruh tas dan sepatunya berantakan atau dilempar begitu saja?” tanya guru. Ternyata ada pula siswa yang menjawab “kadang-kadang bu”. Pada pertemuan ini, guru memberikan tugas dengan menuliskan soalnya di papan tulis dan dengan posisi duduk secara normal. Ketika awal mengerjakan tugas yang peneliti sampaikan siswa cukup tenang namun keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Saat-saat mereka mulai berisik guru mengajak siswa bernyanyi. Diakhir pembelajaran, guru memberikan soal latihan atau PR, selanjutnya membimbing do‟a. Gambar 4.2 Siswa menulis soal 5) Pertemuan 5 (14 April 2014) Pembelajaran pada pertemuan ini adalah “Menjelaskan mengenai sikap anak terhadap orangtua, adik dan kakak melalui bercerita”. Seperti biasa, diawal pembelajaran guru mengajak siswa bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu yang sudah diberikan pada pertemuan-pertemuan lalu. Setelah itu guru 64 melakukan tanya jawab kepada siswa ”anak-anakku pada beberapa pertemuan yang lalu kita sudah mempelajari mengenai kewajiban dan hak anggota keluarga, coba kalian sebutkan kembali apa saja kewajiban anggota keluarga mulai dari ibu sampai pembantu”. Subjek 8 menjawab ”kewajiban ibu itu mendidik anak, mengurus rumah tangga”, subjek 15 menjawab ”kalau ayah kewajibannya mencari nafkah untuk keluarga”. Mendengar teman-temannya menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa yang lain pun akhirnya terpancing untuk menyampaikan pendapatnya juga. ”Baik anak-anak sekarang coba tuliskan pengalaman anak-anak bersama anggota keluarga di rumah” guru mengajak siswa mengerjakan LKS. Gambar 4.3 Siswa mengerjakan LKS dengan posisi duduk berkelompok Pada pertemuan ini guru mengubah posisi duduk siswa agar tidak merasa jenuh dan mudah terkontrol dengan membuat kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Sebelum pembelajaran pertemuan ke-5 berakhir, beberapa siswa 65 membacakan hasil tulisan mereka. Guru memberikan reward pada siswa yang berani maju ke depan berupa pujian dan tepuk tangan bersama siswa lainnya. Karena waktunya tidak mencukupi, maka dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ke-5 ini diakhiri dengan membaca Alhamdulillah dan bernyanyi bersama. 6) Pertemuan 6 (15 April 2014) Pada pertemuan ke 6 pembelajarannya masih melanjutkan materi pertemuan ke-5. Diawal pembelajaran guru bernyanyi lagu bangun tidur, berikut adalah lirik lagunya : Bangun tidur Bangun tidur ku terus mandi Tidak lupa menggosok gigi Habis mandi ku tolong ibu Membersihkan tempat tidurku Guru melakukan cerdas cermat untuk mengetahui ingatan para siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Suasana begitu kondusif. Terlihat beberapa siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Mereka menyanyikan lagu dengan suara pelan. Hal ini membuat peneliti semakin yakin bahwa media lagu dapat membantu siswa dalam mengingat materi pelajaran IPS. Pada pertemuan ke 6 ini indikator yang harus dicapai siswa adalah: “siswa mampu menceritakan pengalamannya dalam melakukan kewajiban serta hak apa yang pernah mereka terima sebagai seorang anak”. Sebelum guru memberikan tugas, beberapa siswa diminta untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil kerja mereka yang sempat tertunda pada pertemuan yang lalu. Ketika siswa terlihat mulai merasa jenuh, guru melakukan ice breaking dengan lagu atau tepukan yang dapat membuat mereka kembali bersemangat. Contohnya “Mana Al Mawardi ? Ini Almawardi. Yang mana ? yang ini. Dimana ? disini. Yes Yes Yes, Allahu Akbar”. Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa bernyanyi bersama dan kemudian berdoa. 66 7) Pertemuan 7 (23 April 2014) Pada pertemuan ketujuh, guru melakukan tes akhir siklus. Tes akhir siklus I dihadiri oleh seluruh siswa yang berjumlah 30 orang. Tes ini berupa pemberian soal dengan 10 pertanyaan yang telah peneliti buat. Ketika memasuki kelas siswa sudah siap untuk mengikuti tes akhir siklus I. Sebelum memulai tes akhir siklus I, ketua kelas memimpin doa sebelum belajar. Guru menghimbau siswa untuk menyiapkan alat tulis. Saat membagikan soal, guru mengingatkan siswa untuk mengisi kolom nama, kelas, dan tanggal. Gambar 4.4 Keadaan siswa saat mengerjakan soal siklus I Saat tes siklus berlangsung, peneliti mengawasi para siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan. Tidak lebih dari 2 jam pembelajaran berlangsung, beberapa siswa sudah ada yang menyelesaikan soal yang peneliti berikan. 67 c. Data Hasil Evaluasi Belajar IPS dan Observasi Belajar Siswa Siklus I Setelah peneliti melaksanakan tindakan selama 7 kali pertemuan dengan 1 kali tes siklus I, peneliti bersama kolaborator menganalisis hasil tes yang telah diperoleh siswa pada tes akhir siklus I dan hasil observasi siswa selama siklus I berlangsung. Berikut adalah tabel data hasil belajar IPS siswa kelas II AlMawardi: Tabel. 4.8 Data Hasil Tes IPS Siklus I Kelas II Al Mawardi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata L/P L L L P L P P P P L L L P L P P P L L L P P P L L L L P L L Skor Nilai Siklus I Ketentuan Tuntas 70 Tuntas 80 60 Tidak tuntas 85 Tuntas Tidak tuntas 60 75 Tuntas 65 Tidak tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 65 Tidak tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 65 Tidak tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas 70 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 85 60 70,50 68 Pada tes IPS akhir siklus I, masih terdapat 10 siswa yang belum tuntas dan 20 orang siswa yang tuntas. Nilai siswa menunjukkan rata-rata angka 70,50. Dari data tabel di atas diketahui, bahwa dari 30 siswa yang tuntas hanya 20 siswa sedangkan yang tidak tuntas ada 10 siswa. Jika dianalisis lebih lanjut, 20/30 x 100% = 67 % artinya terdapat peningkatan sebesar 24% dari hasil ketuntasan belajar di semester I atau pra penelitian (43 %). Berdasarkan data di atas masih ada siswa yang belum tuntas, maka perlu di tindak lanjuti. Selain itu, untuk mengetahui partisipasi aktif pada proses pembelajaran IPS menggunakan media audio lagu, guru melakukan pengamatan melalui observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama 1 siklus. Berikut adalah tabel partisipasi aktif siswa : Tabel. 4.9 Hasil Observasi Respon Positif Siswa Siklus I Pertemuan Ke1 Aktivitas 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 3 Minat siswa dalam KBM Keaktifan 2 2 4 1 2 3 3 4 1 2 4 3 4 1 2 5 3 4 1 2 6 3 4 1 2 3 siswa mengajukan pertanyaan Keberanian siswa mengemukakan pendapat Jumlah 5 5 8 6 8 10 Persentase 31,25 % 31,25 % 50% 37,50% 50% 62,5 % Kategori Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Total 42 Rata-rata 7 Cukup Baik Kategori Berdasarkan tabel 4.7 yang merupakan hasil observasi respon positif siswa selama proses pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa cukup baik. Di tiap pertemuan partisipasi aktif siswa menunjukkan cukup baik dan belum mencapai baik . karena sebelum penelitian siswa belum terbiasa aktif 4 69 untuk bertanya. Hal ini juga dikarenakan pembelajaran yang menggunakan media audio lagu baru pertama kali diikuti, sehingga siswa masih merespon biasa saja. Selain itu, meskipun awalnya tampak antusias, tapi masih banyak di antara siswa yang terlihat malu-malu ketika peneliti bertanya kepada mereka. Hal ini peneliti sadari karena pada tahap pra-penelitian sebelumnya, peneliti tidak sempat berinteraksi secara intens dengan siswa. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus I, persentase ratarata respon positif siswa yaitu baru mencapai 43,75%, yang termasuk dalam kategori “cukup baik”. Dalam penelitian ini, intervensi tindakan yang diharapkan yaitu hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada akhir siklus menunjukan peningkatan aktivitas belajar dan kategori aktivitas mencapai >70%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu harus dilanjutkan pada siklus berikutnya atau siklus II. d. Refleksi tindakan siklus I Pada tahap ini, peneliti bersama kolaborator melakukan analisis tindakan siklus I. Dari keseluruhan data, perlu ada perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa yang masih belum tuntas. Meskipun nilai rata-rata siswa pada siklus ini sudah mencapai indikator yang diharapkan, namun pada observasi partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran belum mencapai prosentase yang diharapkan yaitu sebesar >70%. Ketika proses pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang belum mengerti materi yang disampaikan. Hal ini karena mereka baru mengikuti metode pembelajaran menggunakan media audio lagu, sehingga percaya diri mereka masih kurang dan peneliti belum memberi banyak kesempatan pada individual untuk mengajukan pertanyaan. Saat peneliti menuliskan lirik lagu di papan tulis, kondisi kelas tidak kondusif sehingga waktu yang dibutuhkan kurang dan di beberapa pertemuan siswa masih ada yang pasif. Langkah selanjutnya pada siklus II adalah merencanakan pembelajaran dengan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Guru harus merencanakan alokasi waktu pembelajaran yang lebih efektif, sehingga peran aktif siswa dalam 70 proses pembelajaran semakin meningkat dan guru lebih memperhatikan proses aktivitas individual dan berusaha menumbuhkan rasa percaya diri. 2. Siklus II Tindakan siklus II dilakukan setelah tindakan siklus I dianalisis dan direfleksi. Adapun tujuan dari tindakan II adalah lanjutan dari tindakan siklus I yang kurang berhasil, sehingga peneliti harus melakukan tindakan kembali di siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan dengan 1 kali tes akhir siklus II. Kegiatan pada siklus II ini menggunakan alokasi waktu 2 X 30 menit atau 2 jam pembelajaran setiap pertemuannya. a. Perencanaan Tindakan Pada tindakan I siswa dalam proses pembelajaran masih terlihat gaduh dan sedikit membutuhkan waktu lebih lama ketika mengkondisikan kelas saat guru menulis teks lagu yang akan dinyanyikan siswa. Maka pada tindakan II ini, guru tidak lagi menuliskan teks lagu di papan tulis, tetapi menyiapkan teks lagu tersebut pada media dan di tempelkan di papan tulis. Hal ini bertujuan untuk lebih mengefisiensikan waktu. b. Pelaksanaan Tindakan II Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan dengan 1 kali tes siklus II pada pertemuan ketujuh. 1) Pertemuan 8 (Selasa, 28 April 2014) Pada pertemuan ke-8 ini, materi yang dibahas tentang “Kerjasama di Lingkungan Rumah”. Pertemuan ini diawali dengan membaca doa sebelum belajar, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir. Dalam kegiatan inti, guru bertanya pada siswa 71 “apakah anak-anak pernah melakukan kerjasama?” Subjek 20 menjawab dengan semangat sambil mendekati guru “pernah bu”. Guru bertanya lagi “kerjasama apa yang pernah anak-anak lakukan?” Subjek 15 menjawab “bantu ayah cuci mobil”. Subjek 12 menjawab “bantu ibu nyapu”. Subjek 5 menjawab “bantuin mamah nyuci piring”. Subjek 8 menjawab “kalo aku merapihkan mainan bersama adik” Kemudian, menuliskan jawaban siswa di papan tulis dengan melanjutkan menampilkan lirik lagu. Sebelumnya guru mencontohkan bagaimana lagu tersebut dinyanyikan agar mudah diikuti oleh siswa. Di bawah ini teks lagu pada pertemuan ke-8. Tabel. 4.10 Media Lagu Pembelajaran IPS Soleram Versi Soleram Soleram, Soleram Soleram anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merah lah pipinya Kerjasama itu menyenangkan Tugas berat terasa ringan Kalau kita ingin cepat selesaikan Ajaklah kawan ikut kerjasama Satu dua tiga dan empat Lima enam tujuh delapan Kalau tuan dapat kawan baru sayang Kawan yang lama jangan ditinggalkan Kerjasama itu mengasyikan Bisa dilakukan dimana saja Kalau kita suka ikut kerjasama Pastilah semua menyukai kita Setelah bernyanyi bersama guru menjelaskan pada siswa “nah, anakanakku melakukan kerjasama itu memang menyenangkan karena membuat pekerjaan menjadi cepat selesai”. Subek 25 bertanya pada guru “bu, boleh tidak kalo kerjasama mengerjakan soal?”. “Tentu tidak boleh nak, soal yang biasa ibu berikan itu untuk membuktikan kalau kalian sebenarnya sudah atau belum mengerti yang dipelajari” jawab guru kepada siswa. Selanjutnya, guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), dan mengelompokkan siswa ke dalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Usai mengerjakan tugas yang diberikan, guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Guru memberi penghargaan pada siswa yang berani maju ke depan kelas berupa pujian. 72 Disela-sela siswa memaparkan hasil kerjanya, guru memberikan kesempatan pada mereka untuk bertanya. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pada pertemuan ke-8 ini, bahwa kerjasama merupakan ciri perilaku bangsa Indonesia, tentunya kerjasama dalam hal yang baik-baik seperti kerjabakti membersihkan rumah, membantu ayah dan ibu, merapihkan mainan bersama adik, dan lain-lainarus dibiasakan. Di akhir, pembelajaranpun diakhiri dengan bernyanyi bersama. 2) Pertemuan 9 (Rabu, 29 April 2014) Pada pertemuan ini siswa hadir semua. Sebelum memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian mengajak siswa bernyanyi dengan lagu yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Sebagai apersepsi setelah bernyanyi bersama, guru bertanya pada siswa tentang kerjasama apa yang pernah di kerjakan di sekolah? Menuliskan jawaban siswa di papan tulis dengan diselingi penjelasan singkat. Pada pertemuan ke-9 ini, guru memberikan tugas untuk siswa untuk membuka buku tulis latihan, kemudian mencatat kerjasama apa saja yang pernah dilakukan di sekolah selama 1 minggu. Setelah mereka mengerjakan tugas yang diberikan, guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya. Guru meminta subjek 20 untuk maju dan membacakan hasil pekerjaannya “aku bantu ibu guru membagikan buku ke teman-teman, bantu pak Anang (guru olahraga) membawa perlengkapan olahraga”. Berikutnya guru meminta salah satu siswa dari kelompok 3 untuk membacakan hasil pekerjaannya. Banyak siswa yang antusias ingin maju ke depan membacakan hasilnya. Akhirnya subjek 5 dari kelompok 3 yang maju kedepan membacakan hasil pekerjaannya. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan ke-9 ini, “Hal yang bisa dilakukan dengan cara bekerjasama itu banyak sekali, membersihkan rumah bersama ibu, merapikan mainan bersama adik, dll”. Guru pun memberikan reward pada siswa yang hari itu berani maju ke depan kelas 73 berupa pensil. Sebelum pembelajaran diakhiri dengan berdoa, siswa meminta bernyanyi lagu yang diberikan guru diawal pembelajaran. Gambar 4.5 Siswa bernyanyi bersama 3) Pertemuan 10 (Selasa, 05 Mei 2014) Pada peretemuan ke-10 ini, guru menyampaikan materi mengenai : ”Bentuk-Bentuk Kerjasama di Lingkungan Tetangga”. Guru mengajak siswa untuk membuka buku paket IPS halaman 66. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya pada siswa ”coba sebutkan ada berapa bentuk kerjasama di lingkungan tetangga?”. Siswa menjawab bersamaan ”2, 3, 5”. Guru bertanya lagi pada siswa ”coba yang menjawab 2 sebutkan apa saja bentuk kerjasama?” mereka diam. guru juga melakukan pertanyaan pada siswa yang menjawab 3 dan 5. Subjek 14 yang menjawab dengan antusias ”ada 3 bu, di rumah, di sekolah, di masyarakat.” Guru pun memberikan respon pada murid tersebut dengan memberitahu bahwa jawabannya itu kurang tepat. Guru mengajak siswa untuk menyimak buku paket IPS mereka dan meminta subjek 26 untuk membacanya. Siswa tersebut membaca dengan suara lantang dan penuh percaya diri. ”macam-macam bentuk kerjasama ada 3, yaitu di bidang sosial, di bidang kebersihan, di bidang keamanan”. Bersamaan dengan itu, guru menulis di papan tulis. 74 Sebelum membahas materi lebih jauh, guru menyanyikan lagu yang sudah disiapkan untuk pertemuan ke-10 ini. Pada pertemuan ini, guru bernyanyi dengan gaya yang membuat mereka dapat tersenyum dan fokus menyimak. Berikut adalah lirik lagu yang dinyanyikan bersama. Tabel. 4.11 Media Lagu Pembelajaran IPS Gundul-Gundul Pacul Gundul gundul pacul cul gelelengan Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan Versi Gundul-Gundul Pacul Bentuk kerjasama Itu ada tiga Di bidang sosial Di bidang kebersihan Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan Juga ada di bidang keamanan Itulah bentuk-bentuk kerjasama Siswa dengan cepat hafal lagu tersebut yang kemudian dinyanyikan secara bersama. Seusai beryanyi, guru memberikan penjelasan mengenai contoh-contoh dari 3 bentuk kerjasama yang tertulis di lagu tersebut. Untuk mengetahui mereka telah paham materi yang disampaikan, sesudah bernyanyi diadakan tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan dan guru membolehkan siswa melihat buku paketnya. Dengan antusias mereka menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Seperti biasa, diakhir pembelajaran guru bersama siswa bernyanyi bersama, kemudian berdoa. 4) Pertemuan 11 (Rabu, 06 Mei 2014) Pada pertemuan ke-11, indikator yang harus dicapai, yaitu: “Siswa mampu memberikan contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga melalui bercerita.” Sebelum memulai pembelajaran, guru mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, sebab pertemuan hari ini merupakan lanjutan dari materi yang lalu. Karena pertemuan ini hanya 2 X 30 menit, guru memfokuskan pembelajaran pada materi „Bentuk Kerjasama di Bidang Sosial. Selanjutnya guru meminta siswa menceritakan pengalaman mereka bekerjasama di bidang sosial. Ketika guru akan memulai kegiatan inti pembeajaran, subjek 17 mendekati guru dan bertanya “bu, kita tidak bernyanyi dahulu?”. Guru mengajak siswa 75 bernyanyi lagu yang berkaitan dengan materi „Contoh Kerjasama di lingkungan tetangga‟. Dengan perasaan gembira guru bersama siswa bernyanyi. Berikut lirik lagu yang dinyanyikan pada pertemuan ke-11: Tabel. 4.12 Media Lagu Pembelajaran IPS Anaka Kambing Mana dimana anak kambing saya Anak kambing tuan ada di pohon waru Mana dimana jantung hati saya Jantung hati tuan ada di kampung baru Caca marica he hei Caca marica he hei Caca marica ada di kampung baru Versi Anak Kambing Contoh kerjasama bidang kebersihan Suka gotong royong membersihkan lingkungan Bidang keamanan ikut ronda malam Di bidang sosial membantu yang kesusahan Ayolah jangan malas Ikut bergotong royong Anak Indonesia Harus berhati mulia Setelah bernyanyi dan siswa sudah merasa senang, guru meminta 2 orang siswa untuk menceritakan pengalaman bekerjasama di lingkungan tetangga dilanjutkan dengan guru menjelaskan bekerjasama di bidang sosial, keamanan dan kebersihan. Diakhir pembelajaran, guru bersama siswa bernyanyi kembali lagu yang dinyanyian di awal pembelajaran. 5) Pertemuan 12 (Selasa, 12 Mei 2014) Pada pertemuan ke-12, materi yang dibahas masih mengenai pengalaman siswa melakukan kerjasama. Sebelum memulai pembelajaran, guru bersama siswa berdoa untuk memulai pembelajaran dan dilanjutkan dengan bernyanyi. Untuk pertemuan ini, guru memfokuskan pembelajaran pada materi kerjasama di lingkungan tetangga dalam bidang keamanan dan kebersihan. Sebelum memulai pembelajaran guru bersama siswa membahas materi kerjasama di lingkungan tetangga dalam bidang sosial, sebab pertemuan hari ini merupakan lanjutan dari materi tersebut. selanjutnya siswa diberikan tugas untuk menceritakan pengalaman bekerjasama di lingkungan tetangga dalam bidang keamanan dan kebersihan. 76 Gambar 4.6 Siswa mengerjakan tugas bercerita Dengan tenang siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Subjek 12 menghampiri guru dan mengatakan “bu guru, kalau bidang kebersihan itu seperti kerjabakti ya bu? Kalau keamanan itu menjaga rumah bisa kan bu?” Guru pun membenarkan pernyataan siswa tersebut. Tidak lama setelah siswa mengerjakan tugas yang diberikan, guru bertanya “Siapa yang sudah selesai menuliskan pengalamannya, silahkan maju ke depan untuk menceritakannya. Subjek 17 dan subjek 21 mengangkat tangan dan dengan semangat maju ke depan. Akhirnya, guru meminta keduanya untuk bercerita secara bergantian. Di akhir pembelajaran, guru melakukan cerdas cermat sebagai cara untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang sudah dibahas pada pertemuan ini dan pertemuan-pertemuan yang lalu. Setelah cerdas cermat, siswa bernyanyi dengan gembira dan dilanjutkan dengan membaca doa sebagai tanda berakhirnya pertemuan ke-12. 6) Pertemuan 13 (Rabu, 13 Mei 2014) Pada pertemuan ke 13 ini, pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam pembuka, berdoa dan tentunya mengajak siswa bernyanyi lagu-lagu yang telah diberikan pada pertemuan lalu. Terlihat, hampir seluruh siswa ingat dengan 77 lirik lagunya. Pada pertemuan yang ke-13 ini, guru menyampaikan materi tentang “Manfaat Dari Kerjasama di Lingkungan Tetangga”. Sebelum memulai pembelajaran, seperti biasa guru bersama siswa berdoa terlebih dahulu. Usai berdoa, guru menyampaikan tujuan pembejarannya dan mengingatkan siswa bahwa senang bekerjasama adalah ciri khas bangsa Indonesia. Sebagai apersepsi, guru bertanya pada siswa “siapa yang tahu ada berapa manfaat kerjasama?” subjek 9 menjawab “ada 4 bu”, subjek 19 ikut menjawab “ada 5 bu”. Setelah mendengar jawaban siswa, guru meminta siswa untuk membuka dan menyimak isi dari buku paket IPS halaman 70. Sama seperti pertemuan sebelumnya, guru menyiapkan media kertas yang sudah bertuliskan lirik lagu dan menempelkan di papan tulis. Siswa diajak bergembira dahulu agar dapat masuk ke dalam situasi belajar yang kondusif. Terlebih dahulu guru yang menyanyikan lagunya, kemudian diikuti oleh seluruh siswa yang hadir pada pertemuan itu. Pada saat bernyanyi, terlihat siswa begitu gembira, beberapa siswa bernyanyi dengan menggerak-gerakan badan sambil bertepuk tangan. Berikut ini adalah lirik lagunya : Tabel. 4.13 Media Lagu Pembelajaran IPS Balonku Balonku ada lima Rupa-rupa warnanya Hijau, kuning, kelabu Merah muda dan biru Meletus balon hijau DOR! Hatiku sangat kacau Balonku tinggal empat Kupegang erat-erat Versi Balonku Manfaat kerjasama Itu adanya lima Mempererat persatuan Mempererat persaudaraan Menciptakan kepedulian Menjauhkan sikap egois Menciptakan ide cemerlang Kita semua bersaudara Guru menjelaskan satu per satu 5 manfaat kerjasama yang ada pada lagu tersebut. kemudian guru mengajak siswa untuk mencatat di buku catatannya apa saja manfaat kerjasama yang dibahas pada pertemuan itu. Usai penjelasan, guru memberikan tugas yang harus dikerjakan secara individu yaitu merangkum materi 78 yang sudah dipelajari. Sebagai tanda berakhirnya pembelajaran pada pertemuan ini, guru bersama siswa bernyanyi bersama. 7) Pertemuan ke-14 ( Selasa, 19 Mei 2014) Pertemuan ke-14 merupakan pertemuan terakhir di siklus II. Pada pertemuan ini guru melakukan tes akhir siklus II. Tes akhir siklus II dihadiri oleh seluruh siswa yang berjumlah 30 orang. Tes ini berupa pemberian soal dengan 10 pertanyaan yang telah peneliti buat dalam bentuk isian. Ketika memasuki kelas, siswa sudah siap untuk mengikuti tes akhir siklus II. Sebelum memulai tes akhir siklus, ketua kelas memimpin doa belajar. Guru menghimbau siswa untuk menyiapkan alat tulis dan mengerjakan soal dengan teliti. Saat membagikan soal, guru mengingatkan siswa untuk mengisi kolom nama, kelas, dan tanggal. Ketika 20 menit berlalu, siswa terlihat tenang, setelahnya terdengar beberapa siswa dengan suara pelan menyanyikan lagu yang diberikan selama tindakan siklus II berlangsung. Tidak sampai 2 jam pelajaran beberapa siswa telah selesai mengerjakan soal tes siklus II. Gambar 4.7 Keadaan siswa saat mengerjakan soal tes siklus II c. Data Hasil Evaluasi Belajar IPS dan Observasi Belajar Siswa Siklus II Setelah guru melaksanakan tindakan siklus II selama 7 kali pertemuan dengan 1 kali tes akhir siklus II, peneliti bersama kolaborator menganalisis hasil tes yang telah diperoleh siswa pada tes akhir siklus II dan hasil observasi siswa 79 selama siklus II berlangsung. Berikut adalah tabel data hasil belajar IPS siswa kelas II Al-Mawardi: Tabel. 4.14 Data Hasil Tes IPS Siklus II Kelas II Al Mawardi No Nama L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata L L L P L P P P P L L L P L P P P L L L P P P L L L L P L L Skor Nilai Siklus II Ketuntasan 90 Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 90 75 79,16 Dari data tabel di atas dapat diketahui dari 30 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II 100% tuntas, artinya terdapat peningkatan 33% dari ketuntasan belajar pada siklus I (67%). Data pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa hasil nilai rata-rata siswa 79,16. Dapat disimpulkan hasil belajar IPS siswa meningkat. 80 Selain itu, untuk mengetahui respon positif siswa terhadap mata pelajaran IPS guru melakukan pengamatan melalui observasi partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran siklus II berlangsung. Berikut adalah tabel respon positif siswa : Tabel. 4.15 Hasil Observasi Respon Positif Siswa Siklus II 8 Aktivitas 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM Minat siswa dalam KBM Keaktifan 2 Pertemuan Ke10 9 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 11 2 12 3 4 1 2 13 3 4 1 2 3 4 siswa mengajukan pertanyaan Keberanian siswa mengemukakan pendapat Jumlah 9 10 10 14 14 15 Persentase 56,25% 62,50 % 62,50% 87,50% 87,50% 93,75 % Kategori Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Total 72 Rata-rata 12 Kategori Sangat Baik Berdasarkan tabel 4.13 yang merupakan hasil observasi terhadap siswa selama proses pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran IPS dengan penerapan media audio dikatakan sangat baik dan proses pembelajarannya berjalan lebih aktif. Di tiap pertemuan siswa terlihat sangat menikmati cara guru dalam memberi materi dengan penerapan media audio lagu. Siswa juga aktif dan berani dalam proses tanya jawab. Selain itu, di siklus II ini siswa tampak antusias, meskipun masih ada di antara siswa yang terlihat malumalu ketika peneliti bertanya kepada mereka. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus II, persentase ratarata respon positif siswa yaitu baru mencapai 75 %, yang termasuk dalam kategori 81 “Sangat baik”. Dalam penelitian ini, intervensi tindakan yang diharapkan telah berhasil yaitu hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada akhir siklus menunjukan peningkatan respon positif siswa mencapai >70%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu berhenti pada siklus ini. d. Refleksi Dari hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus II diketahui bahwa hasil belajar IPS siswa kelas II sudah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan, yaitu memenuhi KKM yang di tentukan oleh pihak sekolah yaitu 70 dan sudah diketahui pula ketuntasan belajar siswa telah mencapai 100%. Selain itu, hasil prosentase observasi aktivitas siswa juga sudah mencapai angka >70%. Maka dapat dikatakan indikator yang diharapkan telah tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau berhenti sampai pada siklus II saja. B. Analisis Data Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS dengan mengunakan media audio lagu. Hal ini sesuai dengan teori yang diperkenalkan oleh seorang psikiater Bulgaria, Georgi Lazanov, cara terbaik untuk melakukan proses mengingat kembali pelajaran dapat dibantu dengan cara mendengarkan lagu atau mengulangi informasi bersamaan dengan irama musik.1 Dengan begitu dari setiap lagu yang dinyanyikan dan imajinasi yang ditimbulkan akan dikodekan ke dalam otak, sehingga akan mudah disalurkan kembali setiap kali membutuhkannya, dengan kata lain akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang atau longtherm memory. Penggunaan media audio lagu dalam proses pembelajaran juga dapat menyalakan trilyunan neuron dalam otak dan membentuk cabang-cabang yang gemilang dalam pikiran, ingatan, dan pengetahuan yang beraneka ragam, serta 1 May Lwin, et.al, How to Multiply Your Child’s Intelligence. Terj. hal. 141. 82 membentuk variasi dan kombinasi yang baru. Cabang yang gemilang tersebut akan mudah diperoleh setiap kali membutuhkannya ketika proses mengingat pelajaran yang diterima pada saat siswa mengerjakan soal.2 Sebagaimana yang dijelaskan pada bab III, bahwa intervensi tindakan menyatakan : 1. Rata-rata hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus harus mencapai KKM, yaitu 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 70. Penilaian dilakukan ketika tindakan ditiap siklus berakhir. Dari penilaian hasil belajar IPS siswa pada siklus I dan Siklus II, didapatkan hasil rata-rata sebagai berikut: Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Siswa Hasil Tes Nilai tertinggi Siklus I 85 Siklus II 90 Nilai terendah 60 75 Rata-rata Nilai 70,50 79,16 2. Rata-rata persentase respon positif siswa dapat mencapai minimal 70 %. Penilaian dilakukan ketika tindakan ditiap siklus berakhir. Dari penilaian respon positif siswa pada siklus I dan Siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.16 Rekapitulasi Prosentase Respon Positif Siswa Jumlah skor rata-rata 2 Hasil Prosentase Siklus I Siklus II 7 12 Nilai prosentase 43,75 % 75 % Kriteria Kurang baik Sangat Baik Stephany Merrit, Simfoni Otak, (Bandung : Kaifa, 2002), hal. 156 83 Indikator keberhasilan pada penelitian ini berdasarkan intervensi tindakan, maka respon positif siswa pada siklus I sebesar 43,75% dan siklus II 75% memberikan arti ada peningkatan sebesar 31,25%. Dan hasil belajar IPS siswa pada saat pra siklus dapat kita ketahui dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebanyak 13 siswa dengan nilai rata-rata 63,76 dengan tingkat ketuntasan siswa sebesar 43%. Hasil tes siklus I dapat kita ketahui dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa dengan nilai rata-rata 70,50 dengan tingkat ketuntasan siswa sebesar 67 % maka peningkatan yang diperoleh adalah 24% dari pra siklus ke siklus I. Setelah ditindak lanjut ke siklus II dapat kita lihat bahwa data yang didapat dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar adalah 100% dengan peningkatan 33% dari siklus I dan nilai rata-rata 79,16. Dapat dikatakan bahwa semua siswa telah mampu mencapai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. C. Pembahasan Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu. Rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I siswa cukup senang dan semangat dalam belajar sambil bernyanyi. Walaupun masih banyak kekurangan pada siklus I dikarenakan mereka sebelumnya belum pernah merasakan pembelajaran dengan menggunakan media audio lagu ini. Pada siklus II terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran, hal ini terjadi karena siswa sudah melakukan penyesuaian diri terhadap proses pembelajaran menggunakan media audio lagu. Sehingga keadaan kelas cukup tertib dan terkendali dibandingkan dengan siklus I dimana keadaan kelas belum terlalu kondusif. Siswa sudah mulai memahami tahapan proses pembelajaran yang digunakan, alokasi waktu yang tersedia lebih optimal karena siswa yang mulai kondusif dalam belajar. Dari penerapan media audio lagu sebagaimana yang telah dijelaskan secara terperinci pada setiap tahapan siklus, mulai pelaksanaan siklus I dan siklus II telah memberi dampak yang positif terhadap kemampuan belajar siswa 84 sehingga mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai awal siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan media audio lagu. Berdasarkan hasil tindakan dan hasil observasi selama proses pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran melalui penggunaan media lagu pada mata pelajaran IPS ternyata menunjukan hasil belajar ke arah yang lebih baik. Siswa sangat antusias dan bersemangat melakukan kegiatan belajar di kelas selama menggunakan media audio lagu. Melalui penggunaan media audio lagu, materi yang disampaikan mudah dipahami dan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan menarik. Sebagaimana dibahas pada bab IV, hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan penggunaan media audio lagu, dilihat dari hasil belajar IPS pada saat pra siklus sampai pada tindakan siklus I dan siklus II terjadi peningkatan yang cukup memuaskan. Diperoleh hasil belajar IPS siswa pada saat tes siklus I dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa dengan nilai ratarata 70,5. Sehingga dapat diketahui tingkat ketuntasan siswa sebesar 67 %. Namun, prosentase rata-rata respon positif siswa baru mencapai 43,75% (cukup baik). Selanjutnya siklus II dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebesar 100% dengan peningkatan 33% dari siklus I dan nilai rata-rata 79,16. Prosentase rata-rata respon positif siswa yaitu baru mencapai 75 %, yang termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Dari hasil tes dan respon positif siswa tersebut, dapat dikatakan bahwa semua siswa telah mampu mencapai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Penggunaan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan media audio lagu ini tidak membuat siswa merasa bosan dan jenuh dalam menerima pelajaran, melainkan siswa menjadi lebih tertarik dalam menerima pelajaran. 85 86 B. Implikasi Setiap hasil penelitian tentunya mempunyai implikasi yang dapat diterapkan pada bidangnya masing- masing, begitupun pada penelitian ini, implikasinya dalam bidang pendidikan adalah: 1. Dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru menggunakan media audio lagu 2. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan yang meningkatkan hasil belajar siswa. C. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis mangajukan beberapa saran sebagai perbaikan dimasa mendatang, sebagai berikut : 1. Hendaknya para pendidik atau guru-guru dapat menggunakan media audio lagu dalam proses pembelajaran IPS. Karena media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Situasi belajarpun lebih kondusif dan efektif sehingga proses belajar mengajar itu lebih bermakna. 2. Guru harus betul-betul memahami dan menguasai prosedur penggunaan media audio lagu sebelum menerapkannya pada proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Guru hendaknya mengekspresikan memberikan kemampuannya keleluasaan sesuai kepada dengan siswa pengetahuan untuk yang dimilikinya. Dengan demikian siswa dapat memberikan ide-ide baru dalam proses belajar mengajar IPS. 4. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran yang menggunakan media audio lagu pada pokok bahasan yang lain. DAFTAR PUSTAKA Al Baghdadi, Abdurahman. 1991. Seni dalam Pandangan Islam: Seni Vokal, Seni Musik dan Tari. Jakarta:Gema Insani Press. Ahmadi, Iif Khoiru. Sofan Amri. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Azhar, Arsad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers. Bahri, Syaiful. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rieneka Cipta. Bernhard, Sandra L. DipABRSM. 2007. Les Musik untuk Anak Anda, Jakarta:Gramedia. Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua Anak juara. Bandung:Kaifa. Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, Jakarta:Bumi Aksara. Daryanto, H. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rieneka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:DEDIKBUD bekerjasama dengan Rineka cipta. Hidayah, Nur. 2013. Panduan Praktis Penyusunan dan Pelaporan PTK, Jakarta:PT.Prestasi Pustakaraya. Lwin, May. et.al. 2008. How to Multiply Your Child’s Intelligence. Yogyakarta:Indeks. 87 88 M. Hasim AS, “Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil Belajar Matematika”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:Perpustakaan UIN Jakarta:___, tidak dipublikasi Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:Gaung Persada Press. Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sofian, Ahmad. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis kompetensi”. Jakarta:UIN Jakarta Press. Solihatin, Etin. Raharjo. 2005. Cooperative Learning:Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta:PT. Bumi Aksara. Syah, Muhibin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Bandung:Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung:PT.Rosda Karya. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. 2006. Jakarta:BP. Dharma Bhakti Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers, 1987 Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), Sapriya, dkk. 2007. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Bandung:UPI PRESS. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta:PT. Rineka Cipta. 89 Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Jakarta: Undangundang Permendiknas No 20 Tahun 2006. Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru professional Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta:ANDI Offset. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman, Uzer. 2008. menjadi guru professional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 90 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan keAlokasi Waktu Standar Kompetensi I. II. III. Kompetensi Dasar 2.2 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. Indikator Menjelaskan definisi kewajiban Menyebutkan kewajiban sebagai anak ketika di rumah Menjelaskan definisi hak Menyebutkan hak yang diterima anak ketika selesai menjalankan kewajiban Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu; IV. V. : SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Ilmu Pengetahuan Sosial : II/ II : 1-2 : 4 x 35 menit : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan Siswa dapat menjelaskan definisi kewajiban Siswa dapat menyebutkan kewajiban sebagai anak ketika di rumah Siswa dapat menjelaskan definisi hak Siswa dapat menyebutkan hak yang diterima anak ketika selesai menjalankan kewajiban Materi Pokok Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga Media dan Sumber Bahan a) Media/ alat bantu: 1. Kertas buram 2. Lirik lagu 3. Media audio b) Sumber Bahan : 1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia 2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto 91 VI. Strategi Pembelajaran Pendekatan : Cooperative Learning Metode : Corak Tim, VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Bertanya pada siswa apa yang dilakukan siswa ketika dirumah Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Menampilkan slide lirik lagu (terlampir) dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama Bertanya pada siswa tentang kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang anak ketika dirumah didalam lagu tersebut Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif 92 Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Kerja sama Rasa tahu ingin Aktif Menghargai Rasa ingin tahu 93 Kegiatan Akhir (5 menit) Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a Siswa kesimpulan membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Komunikatif Mandiri Religius Pertemuan ke-2 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (15 menit) Eksplorasi Bertanya pada siswa apa yang dilakukan siswa ketika dirumah Bertanya apa yang mereka dapat ketika mereka melaksanakan kewajiban tersebut Menjelaskan pengertian hak pada siswa dengan contoh-contoh yang mereka sebutkan tersebut Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif 94 Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Kerja sama Rasa tahu ingin Aktif Menghargai Rasa ingin tahu 95 Kegiatan Akhir (5 menit) Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru membimbing do’a Siswa kesimpulan membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Komunikatif Mandiri Religius IX. Penilaian A. Prosedur penilaian : penilaian akhir B. Jenis tes/ penilaian : tes Jenis Indikator penilaian Menyusun daftar kewajiban Tes yang dilakukan siswa di rumah Menjelaskan arti kewajiban Menunjukan perasaan yang mereka rasakan ketika melaksanakan kewajiban Menyebutkan apa yang mereka dapat setelah melaksanakan kewajiban Memahami arti hak Menceritakan pengalaman mereka membantu ayah dan ibu dirumah. Bentuk penilaian Soal instrumen Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Pamulang, 31 Maret 2015 Peneliti Yuliyanti NIM. 1110018300018 96 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan keAlokasi Waktu Standar Kompetensi : SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Ilmu Pengetahuan Sosial : II/ II :3&4 : 4 x 35 menit : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan VIII. Kompetensi Dasar 2.3 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. IX. Indikator Menjelaskan kewajiban orang tua Menjelaskan hak orang tua Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menceritakan kewajiban semua anggota keluarga X. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu; Menjelaskan kewajiban orang tua Menjelaskan hak orang tua Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menceritakan kewajiban semua anggota keluarga XI. Materi Pokok Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga XII. Media dan Sumber Bahan a) Media/ alat bantu: 1. Lembar kerja siswa 2. Lirik lagu 3. Media audio b) Sumber Bahan : 1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia 2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto 97 XIII. Strategi Pembelajaran Pendekatan : Cooperative Learning Metode : Corak tim XIV. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-3 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Memberi tahu pada siswa bahwa yang mempunyai kewajiban dan berhak mendapatkan hak itu tidak hanya anak-anak Bertanya pada siswa apa yang dilakukan ibu dan ketika dirumah Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Menampilkan slide lirik lagu (terlampir) dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama Bertanya pada siswa tentang kewajiban ayah dan ibu didalam lagu tersebut Memberikan penjelasan yang sesungguhnya tentang kewajiban orangtua dan hak yang harus diterima orang tua. Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif 98 Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Kerja sama Rasa tahu ingin Aktif Menghargai Rasa ingin tahu 99 Kegiatan Akhir (5 menit) Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a Siswa kesimpulan membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Komunikatif Mandiri Religius Pertemuan ke-4 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Memberi tahu pada siswa bahwa nenek, kakek, pembantu juga mempunyai kewajiban dan berhak mendapatkan hak Bertanya pada siswa apa yang dilakukan mereka ketika di rumah Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Menampilkan slide lirik lagu (terlampir) dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama Bertanya pada siswa tentang kewajiban mereka dan hak yang didapatkannya didalam lagu tersebut Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif 100 Memberikan penjelasan yang sesungguhnya tentang kewajiban mereka dan hak yang harus diterima mereka Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Kerja sama Rasa tahu ingin Aktif Menghargai Rasa ingin tahu 101 Kegiatan Akhir (5 menit) Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a Siswa kesimpulan membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Komunikatif Mandiri Religius IX. Penilaian A. Prosedur penilaian : penilaian akhir B. Jenis tes/ penilaian : tes Indikator Menjelaskan ayah dan ibu Menjelaskan hak ayah dan ibu Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menceritakan kewajiban semua anggota keluarga kewajiban Jenis penilaian Bentuk penilaian Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Soal instrumen Pamulang, 07 April 2015 Peneliti Yuliyanti NIM. 1110018300018 102 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan keAlokasi Waktu Standar Kompetensi XV. : SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Ilmu Pengetahuan Sosial : II/ II :5&6 : 4 x 35 menit : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan Kompetensi Dasar 2.4 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. XVI. Indikator Menjelaskan sikap anak terhadap orangtua, adik dan kakak Menjelaskan sikap anak terhadap nenek, kakek dan pembantu XVII. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu; Siswa dapat menjelaskan sikap anak terhadap orangtua, adik dan kakak Siswa dapat menjelaskan sikap anak terhadap nenek, kakek dan pembantu XVIII. Materi Pokok Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga XIX. Media dan Sumber Bahan a) Media/ alat bantu: 1. Kertas buram 2. Lirik lagu 3. Media audio b) Sumber Bahan : 1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia 2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto XX. Strategi Pembelajaran Pendekatan : Cooperative Learning Metode : Corak Tim 103 XXI. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-5 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Bertanya pada siswa bagaimana sikap kalian terhadap ayah, ibu, kakak dan adik. Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Menampilkan slide lirik lagu (terlampir) dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Kerja sama Rasa tahu ingin 104 dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Menghargai Rasa ingin tahu Siswa kesimpulan Komunikatif Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir (5 menit) Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Mandiri Religius Pertemuan ke-6 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Bertanya pada siswa bagaimana sikap kalian Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif 105 terhadap nenek, kakek, dan pembantu di rumah Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Menampilkan slide lirik lagu (terlampir) dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Kerja sama Rasa tahu ingin Aktif Menghargai Rasa ingin tahu 106 Kegiatan Akhir (5 menit) kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a IX. Penilaian A. Prosedur penilaian : penilaian akhir B. Jenis tes/ penilaian : tes Jenis Indikator penilaian Menyebutkan sikap baik Tes terhadap oangtua Menyebutkan sikap baik terhadap adik dan kakak Menyebutkan sikap baik terhadap nenek dan kakek Menyebutkan sikap baik terhadap pembantu Siswa kesimpulan membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Komunikatif Mandiri Religius Bentuk penilaian Soal instrumen Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Pamulang, 14 April 2015 Peneliti Yuliyanti NIM. 1110018300018 107 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan keAlokasi Waktu Standar Kompetensi : SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Ilmu Pengetahuan Sosial : II/ II : 8 dan 9 : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan XXII. Kompetensi Dasar 2.5 Memberikan contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga XXIII. Indikator Menjelaskan pengertian kerjasama Menyebutkan contoh kerjasama dirumah Menyebutkan kerjasama di sekolah Menceritakan kerjasama yang pernah dilakukannya XXIV. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu; menjelaskan pengertian kerjasama menyebutkan contoh kerjasama dirumah menyebutkan kerjasama di sekolah menceritakan kerjasama yang pernah dilakukannya XXV. Materi Pokok Kerjasama di lingkungan rumah dan sekitar XXVI. Media dan Sumber Bahan 3. Media/ alat bantu: 1. Kertas buram 2. Lirik lagu 3. Media audio 4. Sumber Bahan : 1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia 2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto 108 XXVII. Strategi Pembelajaran Pendekatan : Cooperative Learning Metode : Corak Tim XXVIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-8 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Bertanya pada siswa apakah mereka pernah melakukan kerjasama? Dan kerjasama apa yang dilakukan. Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Menampilkan slide lirik lagu (terlampir) dengan memutar musiknya juga. Mengajak siswa bernyanyi bersama Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Kerja sama Rasa tahu ingin 109 tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Kegiatan Akhir (5 menit) Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Menghargai Rasa ingin tahu Siswa kesimpulan Komunikatif membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Mandiri Religius Pertemuan ke-6 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengajak siswa bernyanyi Kegiatan Siswa Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Nilai Yang dikembangkan Religius Jujur Komunikatif 110 Kegiatan Inti (15 menit) dengan lagu yang diberikan pda pertemuan sebelumnya. Eksplorasi Bertanya pada siswa kerjasama apa yang pernah di kerjakan di sekolah? Menuliskan jawaban siswa di papan tulis Mengajak siswa bernyanyi bersama Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru penghargaan memberi Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Komunikatif Kerja sama Rasa tahu ingin Aktif Menghargai Rasa ingin tahu 111 Kegiatan Akhir (5 menit) Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a IX. Penilaian A. Prosedur penilaian : penilaian akhir B. Jenis tes/ penilaian : tes Jenis Indikator penilaian Menyebutkan arti kerjasama Tes Menyebutkan kerjasama di rumah Menyebutkan kerjasama di sekolah Menguraikan pengalaman mereka melakukan kerjasama Siswa kesimpulan membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Komunikatif Mandiri Religius Bentuk penilaian Soal instrumen Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Pamulang, 28 April 2015 Peneliti Yuliyanti NIM. 1110018300018 112 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan keAlokasi Waktu Standar Kompetensi : SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Ilmu Pengetahuan Sosial : II/ II : 10 dan 11 : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan XXIX. Kompetensi Dasar 2.6 Memberikan contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga XXX. Indikator Menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama Menyebutkan contoh kerja sama di bidang sosial Menyebutkan contoh kerja sama di bidang kebersihan Menyebutkan contoh kerja sama di bidang keamanan Menguraikan pengalaman bekerjasama di bidang sosial, keamanan, dan kebersihan XXXI. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu; Menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama Menyebutkan contoh kerja sama di bidang sosial Menyebutkan contoh kerja sama di bidang kebersihan Menyebutkan contoh kerja sama di bidang keamanan Menguraikan pengalaman bekerjasama di bidang sosial, keamanan, dan kebersihan XXXII. Materi Pokok Kerjasama di lingkungan rumah dan sekitar XXXIII. Media dan Sumber Bahan a) Media/ alat bantu: 1. Kertas buram 2. Lirik lagu 3. Media audio b) Sumber Bahan : 1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia 113 2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto XXXIV. Strategi Pembelajaran Pendekatan : Cooperative Learning Metode : Corak Tim XXXV. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-10 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Mengajak siswa bernyanyi dengan lagu yang sudah disiapkan. Membacakan hasil kerja siswa yang minggu lalu Mengajak siswa untuk membagikan mana yang termasuk kedalam masingmasing bentuk kerjasama dan menuliskannya di papan tulis. Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) dengan Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif Kerja sama Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Rasa tahu ingin 114 memberikan hasil yang sudah mereka tulis, dan menugaskan untuk mendaftar mana yang termasuk kerjasama di bidang sosial, kebersihan, keamanan. Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Kegiatan Akhir (5 menit) Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Menghargai Rasa ingin tahu Siswa kesimpulan Komunikatif membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Mandiri Religius 115 Pertemuan ke-11 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengajak siswa bernyanyi dengan lagu yang diberikan pda pertemuan sebelumnya. Eksplorasi Membacakan beberapa hasil pekerjaan rumah siswa. Mengajak siswa untuk menganalsis secara sederhana hasil pekerjaannya Mengajak siswa bernyanyi. Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif Kerja sama Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Rasa tahu ingin 116 belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Kegiatan Akhir (5 menit) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan halhal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Menghargai Rasa ingin tahu Siswa kesimpulan Komunikatif membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Mandiri Religius IX. Penilaian A. Prosedur penilaian : penilaian akhir B. Jenis tes/ penilaian : tes Indikator Menyebutkan 3 bentuk kerjasama Menyebutkan kerjasama di bidang sosial Menyebutkan kerjasama di bidang kebersihan Menyebutkan kerjasama di bidang keamanan Menguraikan pengalaman siswa melakukan kerjasama Jenis penilaian Bentuk penilaian Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Soal instrumen Pamulang, 05 Mei 2015 Peneliti Yuliyanti NIM. 1110018300018 117 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan keAlokasi Waktu Standar Kompetensi : SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Ilmu Pengetahuan Sosial : II/ II : 12 dan 13 : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan XXXVI. Kompetensi Dasar 2.7 Memberikan contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga XXXVII. Indikator Menyebutkan manfaat kerjasama Mendeskripsikan kerjasama/gotong royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia Memahami makna kerjasama XXXVIII. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu; Menyebutkan manfaat kerjasama Mendeskripsikan kerjasama/gotong royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia Memahami makna kerjasama XXXIX. Materi Pokok Kerjasama di lingkungan rumah dan sekitar XL. Media dan Sumber Bahan a) Media/ alat bantu: 1. Kertas buram 2. Lirik lagu 3. Media audio b) Sumber Bahan : 1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia 2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto XLI. Strategi Pembelajaran 118 Pendekatan : Cooperative Learning Metode : Corak Tim XLII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-12 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Eksplorasi Mengajak siswa bernyanyi dengan lagu yang sudah disiapkan. Bertanya lagu itu isinya tentang apa, ada berapa manfaat kerjasama Mengajak siswa untuk menyebutkan manfaat kerjasamanya Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) dengan memberikan hasil yang sudah mereka tulis, dan menugaskan untuk mendaftar mana yang termasuk kerjasama di bidang sosial, kebersihan, keamanan. Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif Kerja sama Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Rasa tahu ingin 119 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan halhal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Menghargai Rasa ingin tahu Siswa kesimpulan Komunikatif Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir (5 menit) Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Mandiri Religius Pertemuan ke-13 Kegiatan Guru Kegiatan Awal (3 menit) Kegiatan Inti (15 menit) Guru membimbing berdo’a Absensi siswa Appersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengajak siswa bernyanyi dengan lagu yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Eksplorasi Memberikan siswa tentang kejadian sosial Mengajak siswa untuk menganalsis secara sederhana deskripsi yang disampaikan guru Kegiatan Siswa Nilai Yang dikembangkan Berdo’a bersama Menyatakan kehadiran Siswa menyanyi Siswa mendengarkan Religius Jujur Komunikatif Siswa menjawab Siswa mendengarkan Siswa bernyanyi Aktif Komunikatif 120 Mengajak siswa bernyanyi. Elaborasi Membentuk siswa ke dalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 6 siswa. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas (LKS), diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (terlampir) Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; Konfirmasi Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya Guru memberi penghargaan Guru memberikan kesempatan bertanya Kegiatan Akhir (5 menit) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah disampaikan Guru memberikan soal latihan atau PR Guru membimbing do’a IX. Penilaian A. Prosedur penilaian : penilaian akhir Siswa berkelompok Siswa menerima LKS Siswa diskusi Siswa bertanya Siswa berdiskusi Kerja sama Rasa tahu ingin Siswa presentasi Siswa tepuk tangan Siswa menanyakan halhal yang belum dipahami Siswa memperhatikan penjelasan guru Aktif Menghargai Rasa ingin tahu Siswa kesimpulan Komunikatif membuat Siswa mengerjakan Do’a bersama Mandiri Religius 121 B. Jenis tes/ penilaian : tes Indikator Menyebutkan manfaat kerjasama Mendeskripsikan sikap sosial dalam bekerjasama Menguraikan pengalaman siswa melakukan kerjasama Jenis penilaian Bentuk penilaian Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Tes Uraian Terlampir Soal instrumen Pamulang, 12 Mei 2015 Peneliti Yuliyanti NIM. 1110018300018 122 Lampiran 2 LKS (Lembar Kerja Siswa) 1. Apa kedudukan kalian di dalam keluarga? Jawab : 2. Sebutkan kewajiban yang kalian lakukan dirumah ! Jawab :1. 2. 3. 4. 5. 6. 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kewajiban ? Jawab : 4. Sebutkan apa yang kalian dapatkan ketika selesai melaksanakan kewajiban ! Jawab : 5. Apa yang kalian rasakan ketika selesai meaksanakan kewajiban ? Jawab : 123 LKS (Lembar Kerja Siswa) 1. Menjelaskan kewajiban ayah dan ibu No. Ayah Ibu 2. Menjelaskan hak ayah dan ibu Jawab : 3. Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Pembantu No. Nenek dan Kakek 4. Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Jawab : 124 LKS I (Lembar Kerja Siswa) Tulislah sikap yang kalian terhadap orang tua, kakak dan adik kalian ! Terhadap orang tua Terhadap kakak Terhadap adik LKS II (Lembar Kerja Siswa) Tulislah sikap yang kalian terhadap nenek, kakek dan pembantu kalian ! Terhadap Nenek Terhadap adik 125 LKS (Lembar Kerja Siswa) ARTI KERJASAMA kerjasama di Rumah kerjasama di Sekolah 126 LKS (Lembar Kerja Siswa) uraikan kerjasama yang sudah kalian lakukan selama satu minggu ! BIDANG SOSIAL BIDANG KEBERSIHAN BIDANG KEAMANAN 127 Lampiran 3 Bangun Tidur Aku Yang Dulu – Tegar Bangun tidur ku terus mandi Tidak lupa menggosok gigi Habis mandi ku tolong ibu Membersihkan tempat tidurku Aku yang dulu bukanlah yang sekarang Dulu ku manja sekarang ku sudah besar Dulu dulu dulu ku dibantuin Sekarang ku bisa sendiri Versi Bunda Piara Bila kuingat mereka Ayah bunda orangtuaku Yang melahirkan aku Ke dunia dengan selamat… Ayah dan ibu berperan menjaga aku Dan menciptakan keluarga yang sejahtera dan harmonis didalam rumah dan dimanapun… ayah dan ibu selalu memberi smangat dan mendoakanku serta menegurku di saat tingkah laku ku tidak sesuai dengan norma yang berlaku… Versi Berondong Tua Ibu dan bapak kita Adalah orang tua haruslah dihormati Janganlah disakitii ibu dan bapak kita mempunyai tanggung jawab berupa kewajiban yang harus dikerjakan Selain punya kwajiban Mereka mempunyai hak Hak yang harus dierima Setelah melaksanakan kewajibannya Kewajibanku menghormati orangtua Membantu tugas rumah yang aku bisa Belajar, menjalankan tugas sekolah Sebagai seorang pelajar Hidupku kini seorang anak-anak Juga berhak mendapatkan hak yang pantas Memperoleh nafkah dari ayah dan bunda Mendapatkan kasih sayang semua Aku juga berhak ikut pendidikan Itu pula hak yang harus kudapatkan ku berjanji ku takkan berputus asa menjadi anak yang dibanggakan Versi Siapa Tahu ? Siapa tahu kewajiban nenek kakek ? Menyayangi cucu, pengganti orangtua Siapa tahu hak yang didapatkannya ? Harus dihormati, disayangi, dikasihi Ayolah semua sayangi nenekmu Juga sayangilah kakekmu Siapa tahu kewajiban pembantu ? Membersihkan rumah, memasak dan mencuci Siapa tahu hak yang didapatkannya ? Harus dihargai dan diberikan gaji Janganlah kalian se enak-enaknya Mari… menghargai 128 Versi Soleram Versi Anak Kambing Kerjasama itu menyenangkan Tugas berat terasa ringan Kalau kita ingin cepat selesaikan Ajaklah kawan ikut kerjasama Contoh kerjasama bidang kebersihan Suka gotong royong membersihkan lingkungan Bidang keamanan ikut ronda malam Di bidang sosial membantu yang kesusahan Kerjasama itu mengasyikan Bisa dilakukan dimana saja Kalau kita suka ikut kerjasama Pastilah semua menyukai kita Ayolah jangan malas Ikut bergotong royong Anak Indonesia Harus berhati mulia Versi Gundul-Gundul Pacul Versi Balonku Bentuk kerjasama Itu ada tiga Di bidang sosial Di biidang kebersihan Juga ada di bidang keamanan Itulah bentuk-bentuk kerjasama Manfaat kerjasama Itu adanya lima Mempererat persatuan Mempererat persaudaraan Menciptakan kepedulian Menjauhkan sikap egois Menciptakan ide cemerlang Karna semua bersaudara 129 Lampiran 4 KISI – KISI SOAL SIKLUS I Sekolah / Madrasah : SD Muhammadiyah 12 Pamulang Kelas / Semester : II (Dua) / II (Dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Alokasi waktu : 35 Menit Standar kompetensi : 2. Memahami kedudukan dan peran Jumlah soal : 15 Soal anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga Kompetensi dasar Aspek yg Diukur Indikator Menjelaskan definisi kewajiban Tingkat Pengetahuan C1 C2 Menjelaskan definisi hak Menyebutkan kewajiban 2.2 menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga orangtua Menyebutkan hak yang didapat orangtua Menyebutkan kewajiban sebagai seorang anak Menyebutkan hak yang harus No. Soal 1 4 2 5 3 6 130 didapat seorang anak Menjelaskan kewajiban sebagai seorang anak ketika di rumah 7 dan disekolah Menyebutkan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, 8 9 kakek, pembantu) Menyebutkan hak yang harus diterima anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu) Menjelaskan sikap anak terhadap anggota keluarga besar 10 131 KISI – KISI SOAL SIKLUS II Sekolah / Madrasah : SD Muhammadiyah 12 Pamulang Kelas / Semester : II (Dua) / II (Dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Alokasi waktu : 35 Menit Standar kompetensi : 2. Memahami kedudukan dan peran anggota Jumlah soal : 10 Soal dalam keluarga dan lingkungan tetangga Kompetensi dasar Aspek yg Diukur Indikator Menjelaskan definisi kerjasama Menyebutkan siapa yang harus Tingkat Pengetahuan C1 C2 No. Soal 1 2,3, Menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama 4 2.2 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama Menjelaskan bidang kerjasama 5 di lingkungan tetangga Menyebutkan dimana bisa dilakukan 7 6,8,9 10 melakukan kerjasama ? kerjasama Menyebutkan contoh kerjasama di rumah, sekolah, dan lingkungan tetangga Menyebutkan manfaat kerjasama 132 Lampiran 5 SOAL TES SIKLUS I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Coba tuliskan pengertian kewajiban ! 5 Sebutkan 3 kewajiban orangtuamu ! 15 Sebutkan 3 kewajiban sebagai seorang anak ! 15 Tuliskan pengertian hak ! 5 Apa saja hak yang didapat orangtuamu ? 5 Sebutkan 3 hak seorang anak setelah melaksanakan kewajiban ? 15 Uraikanlah kewajiban seorang anak di sekolah dan di rumah ? 10 Sebutkan kewajiban anggota keluarga di bawah ini ! Kakek dan Nenek Pembantu 9. Sebutkan hak-hak anggota keluarga di bawah ini ! Kakek dan Nenek 10. Jelaskan sikap sebagai seorang anak terhadap semua anggota keluarga ! 10 Pembantu 133 SOAL TES SIKLUS II 1. Tuliskanlah arti kerja sama ! 2. Siapakah yang dapat mengikuti kerjasama di lingkungan sekolah ? 3. Siapakah yang dapat mengikuti kerjasama di rumah ? 4. Tuliskanlah 3 bentuk kerjasama ! 5. Di bidang apakah membantu tetangga yang kesusahan ? 6. Kerjasama apa yang dapat dilakukan di rumah ? 7. Dimana kita dapat melakukan kerjasama? 8. Tuliskan kerjasama yang dapat dilakukan di sekolah ! 9. Apa contoh kerjasama yang dapat dilakukan dengan tetangga ? 10. Tuliskan 3 manfaat melakukan kerjasama ? 134 Pedoman Penskoran Tes Silus I No. 1 Soal Menyebutkan 3 kewajiban orangtuamu 3 4 No. 6 Menuliskan pengertian kewajiban 2 Skor 10 Skor Menyebutkan 3 hak seorang anak Jawab 2 poin : 10 setelah melaksanakan kewajiban Jawab 1 poin : 5 Jawab 2 poin : 10 Jawab 1 poin : 5 Menyebutkan 3 kewajiban Jawab 2 poin : 10 sebagai seorang anak Jawab 1 poin : 5 7 Menyebutkan hak yang Jawab 2 poin : 10 didapat orangtuamu Jawab 1 poin : 5 Jawab 2 poin : 10 Jawab 1 poin 5 8 Menuliskan pengertian hak Menguraikan kewajiban seorang anak di sekolah dan di rumah Menyebutkan kewajiban anggota keluarga (kakek nenek & pembantu) 10 5 Soal 9 Menyebutkan hak-hak Jawab 1 poin 5 anggota Jawab 2 poin : 10 keluarga (kakek nenek & pembantu) 10 Jawab 2 poin : 10 Jawab 1 poin 5 Menjelaskan sikap sebagai seorang anak terhadap keluarga semua anggota 10 135 Pedoman Penskoran Tes Silus II Soal Skor No. 1 Menuliskanlah arti kerja sama 10 6 2 Menyebutkan siapa saja yang dapat mengikuti kerjasama di Menyebutkan siapa Jawab 1 poin : 5 7 Menyebutkan kerjasama apa yang Jawab 2 poin : 10 dapat dilakukan di rumah Jawab 1 poin : 5 Menyebutkan dimana kita dapat 10 melakukan kerjasama yang dapat mengikuti kerjasama di Skor Jawab 2 poin : 10 lingkungan sekolah 3 Soal 10 rumah 4 5 Menuliskan 3 bentuk Jawab 2 poin : 10 kerjasama Jawab 1 poin : 5 Menyebutkan bidang apayang Jawab 2 poin : 10 di dalamnya ada kegiatan Jawab 1 poin : 5 8 dilakukan di sekolah 9 membantu tetangga yang kesusahan Menuliskan kerjasama yang dapat Jawab 2 poin : 10 Menyebutkan contoh yang dilakukan dapat Jawab 1 poin 5 kerjasama dengan Jawab 2 poin : 10 Jawab 1 poin 5 tetangga 10 Menuliskan 3 manfaat melakukan Jawab 2 poin : 10 kerjasama Jawab 1 poin : 5 136 Lampiran 6 PEDOMAN JAWABAN TES SIKLUS I 1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan 2. 3 kewajiban orang tua : a. Memberi nafkah b. Memperhatikan kesehatan dan pendidikan c. Menasehati dan membimbing anaknya 3. Kewajiban seorang anak : a. Belajar b. Hormat pada orangtua c. Membantu orangtua di rumah 4. Hak adalah sesuatu yang harus diterima 5. Hak orangtua : a. Mengatur urusan rumah tangga b. Disayangi anggota keluarga c. Dihormati anggota keluarga 6. Hak anak : a. Mendapat nafkah b. Mendapat pendidikan 137 c. Mendapat kasih sayang orangtua 7. Kewajiaban anak di sekolah dan di rumah : Di rumah Membantu orang tua Menyayangi adik dan kakak Menghargai pembantu Di sekolah Menghormati guru Menyayangi teman Barkata sopan 8. kewajiban anggota keluarga di bawah ini ! Kakek dan Nenek Pembantu Menyayangi cucu Menyelesaikan tugas rumah Pengganti peran orangtua Menyiapkan keperluan anggota keluarga 9. hak anggota anggota keluarga di bawah ini ! Kakek dan Nenek Pembantu Dihormati dan disayangi Diberi wwaktu istirahat yang cukup Boleh menikmati perlengkapan rumah yang ada Mendapat gaji yang layak 10. harus saling menyayangi, menghargai, dan menghormati 138 PEDOMAN JAWABAN TES SIKLUS II 1. Kerja sama adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan 2. Warga sekolah, guru, siswa. 3. Masyarakat 4. Bentuk kerjasama : a. Bidang sosial b. Bidang kebersihan c. Bidang keamanan 5. Bidang sosial 6. Menolong warga yang kesusahan, membangun tempat-tempaat penting di lingkungan sekitar 7. Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah 8. Gotong royong membersihkan kelas 9. Kerja bakti membersihkan lingkungan 10. Manfaat kerjasama : a. Mempererat persatuan b. Menciptakan kepedulian c. Tugas berat teasa ringan 138 Lampiran 8 (PRA SIKLUS) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA 1. Peneliti : …………………….……………………………………… 2. Kelas : ……………………………………………………………. 3. Waktu : ……………………………………………………………. 4. Tanggal : ……………………………………………………………. NO ASPEK YANG DIAMATI I Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing-masing siswa 2. Kesiapan menerima pembelajaran II Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru III 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan materi pelajaran 1. Memperhatikan penjelasan materi pelajaran 2. Bertanya saat proses penjelasan materi 3. Interaksi antar siswa 4. Interaksi antara siswa-guru, siswamateri pelajaran B. Pendekatan/Strategi Belajar 1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar 2. Mengemukakan pendapat ketika diberikan kesempatan 3. Mencatat penjelasan yang disampaikan guru 4. Mengikuti proses pembelajaran C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Interaksi antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru 2. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 3. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru D. Penilaian Proses 1. Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru 2. Menjawab pertanyaan guru dengan benar E. Penggunaan Bahasa 1. Mengemukakan pendapat DESKRIPSI 139 IV 2. Mengajukan pertanyaan PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan Tanda Tangan :……………………………….. Mengetahui, Guru Kelas II Al Mawardi Ummu Hafidah, S.Pd 140 Lampiran 9 (PRA SIKLUS) LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR 1. Nama Peneliti : …………………….……………………………………… 2. Kelas : ……………………………………………………………. 3. Waktu : ……………………………………………………………. 4. Tanggal : ……………………………………………………………. NO I II III ASPEK YANG DIAMATI Pra Pembelajaran 1. Pengaturan tempat duduk masingmasing siswa 2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi 2. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan materi pelajaran 1. Memberikan penjelasan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Memfasilitasi adanya interaksi antar siswa 4. Memfasilitasi interaksi antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran B. Pendekatan/Strategi Belajar 1. Melaksanakan pembelajaran aktif 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 4. Memotivasi siswa untuk bertanya C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Kemampuan menggunakan media pembelajaran 2. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 3. Penggunaan sumber belajar selain DESKRIPSI 141 IV buku ajar dan LKS D. Penilaian Proses 1. Memberikan tugas/latihan 2. Melakukan penilaian E. Penggunaan Bahasa 1. Ketepatan penggunaan bahasa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik 2. Ketepatan penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah PENUTUP Melakukan konfirmasi Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut Tanda Tangan :………………………………... Mengetahui, Guru Kelas II Al Mawardi Ummu Hafidah, S.Pd 142 Lampiran 10 DAFTAR NILAI IPS SISWA SEMESTER I KELAS II AL MAWARDI No Nama L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata L L L P L P P P P L L L P L P P P L L L P P P L L L L P L L Skor Nilai Nilai Ketuntasan 75 Tuntas 58 Tidak tuntas 37 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 75 Tuntas 55 Tidak tuntas 71 Tuntas 70 Tuntas 41 Tidak tuntas 57 Tidak tuntas 70 Tuntas 62 Tidak tuntas 54 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 57 Tidak tuntas 74 Tuntas 57 Tidak tuntas 70 Tuntas 76 Tuntas 63 Tidak tuntas 61 Tidak tuntas 74 Tuntas 74 Tuntas 59 Tidak tuntas 64 Tidak tuntas 76 Tuntas 62 Tidak tuntas 73 Tuntas 53 Tidak tuntas 75 Tuntas 76 37 63,76 143 Lampiran 11 DATA HASIL TES IPS SIKLUS I KELAS II AL MAWARDI No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata L/P L L L P L P P P P L L L P L P P P L L L P P P L L L L P L L Skor Nilai Siklus I Ketentuan Tuntas 70 Tuntas 80 60 Tidak tuntas 85 Tuntas Tidak tuntas 60 75 Tuntas 65 Tidak tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 65 Tidak tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 65 Tidak tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas 70 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 85 60 70,50 144 Lampiran 12 DATA HASIL TES IPS SIKLUS II KELAS II AL MAWARDI No Nama L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata L L L P L P P P P L L L P L P P P L L L P P P L L L L P L L Skor Nilai Siklus II Ketuntasan 90 Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 90 75 79,16 145 Lampiran 13 Observasi Respon Positif Siswa Siklus 1 Pertemuan ke-1 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pertemuan ke-2 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat Pertemuan ke-3 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 146 Pertemuan ke-4 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pertemuan ke-5 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat Pertemuan ke-6 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat Kategori Penilaian: Pertemuan keJumlah Maks. Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 16 Rentang Nilai 13 − 16 9 − 12 5−8 ≤4 147 Observasi Respon Positif Siswa Siklus 2 Pertemuan ke-8 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pertemuan ke-9 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat Pertemuan ke-10 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 148 Pertemuan ke-11 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pertemuan ke-12 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat Pertemuan ke-13 Hasil : No Aktifitas yang dinilai 1 Rasa ingin tahu siswa dalam KBM 2 Minat siswa dalam KBM 3 Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan 4 Keberanian siswa mengemukakan pendapat Kategori Penilaian: Pertemuan keJumlah Maks. Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 16 Rentang Nilai 13 − 16 9 − 12 5−8 ≤4 149 149 Lampiran 14 Hasil Perhitungan Observasi Respon Positif Siswa No. 1 2 3 4 Jumlah Total Kategori 1 1 2 1 1 5 2 1 1 2 1 5 Siklus I 3 4 5 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 8 6 8 42 Cukup Baik 6 3 3 2 2 10 8 2 2 2 3 9 Siklus II 9 10 11 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 10 10 14 72 Baik 12 13 4 4 4 4 3 4 3 3 14 15 Kategori Penilaian: Siklus keJumlah Maks. Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik9 Kurang Baik I 96 II 96 Rentang Nilai 73 − 96 49 − 72 25 − 48 ≤ 24 73 − 96 49 − 72 25 − 48 ≤ 24 151 Lampiran 15 PEDOMAN WAWANCARA GURU Narasumber: Guru IPS di Kelas II (dua) Tujuan : untuk mengetahui gambaran keadaan pembelajaran dan siswa kelas II (dua). Daftar Pertanyaan untuk Pra-Penelitian: 1. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa kelas II (dua)? 2. Berapakah nilai KKM untuk mata pelajaran IPS kelas II (dua) di sekolah ini? 3. Metode pembelajaran apa sajakah yang pernah Anda terapkan dalam pembelajaran IPS? Kendala apa saja yang biasanya dihadapi siswa? Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana penerapan media lagu di kelas penelitian dan kendalanya serta rencana perbaikan untuk siklus selanjutnya. Daftar Pertanyaan untuk Akhir Siklus: 1. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pembelajaran dengan penerapan Penerapan media audio lagu? 2. Apakah penerapan media audio lagu cukup efektif dalam pembelajaran IPS di MI/SD? 3. Menurut Anda, apakah ada manfaat dari penerapan media audio lagu bagi guru dan siswa? Adakah kendalanya? 4. Apa saran Anda untuk kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan media audio lagu ini? 152 Lampiran 16 TRANSKRIP HASIL WAWANCARA GURU Pra-penelitian: (19 Desember 2014) 4. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa kelas II (dua)? Alhamdulillah cukup baik mba. Hanya saja masih banyak yang belum mencapai KKM, kira-kira 40% dari keseluruhan siswa yang nilainya diatas KKM. Yaa.. Maklumlah, mungin karena banyak siswa yang kurang gemar membaca, apalagi untuk pelajaran IPS sifatnya hafalan nggak seperti pelajaran matematika misalnya yang tidak banyak menghafalnya. 5. Berapakah nilai KKM untuk mata pelajaran IPS kelas II (dua) di sekolah ini? Untuk KKM kelas II di sini 70 mba. Karena kan kita juga lihat dari kemampuan anak-anaknya, jadi gak mau tinggi-tinggi, kasihan mereka nanti. 6. Metode pembelajaran apa saja yang pernah Ibu terapkan dalam pembelajaran IPS? Kendala apa saja yang biasanya dihadapi siswa? Kalau untuk metode sih, nggak macem-macem, mba. Saya ngajarinnya ya biasa aja, dijelasin, terus kasih soal latihan kalau engga ya tanya jawab, nanti juga kan dari situ ketahuan, bisa/paham atau nggaknya mereka. 7. Menurut Ibu, bagaimana respon siswa terhadap mata pelajaran IPS ? Kebanyakan siswa kurang semangat, mungkin karena isi bukunya wacana kali ya mba. Terus juga anak-anak kurang tertarik kalau disuruh baca bukunya 153 Akhir Siklus I: (23 April 2014) 5. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pembelajaran dengan penerapan media audio lagu? Awalnya agak bingung kelihatannya sih, mba. Karena anak-anak baru yang namanya beajar sambil nyanyi-nyanyi begitu. Tapi ada bagusnya, misalnya biar anak-anak mudah menghafal dan mengingat materi ajar dan materi yang ada di buku paketnya. 6. Apakah penerapan media audio lagu cukup efektif dalam pembelajaran IPS di MI/SD? Ya, ini kan baru beberapa kali pertemuan ya, mba. Jadi sepertinya belum,terlihat jelas efektif atau nggaknya karena anak-anak belum terbiasa sama proses pembelajaran yang mba terapin. 7. Menurut Anda, apakah ada manfaat dari penerapan media audio lagu bagi guru dan siswa? Adakah kendalanya? Ya itu tadi mba, murid jadi nggak harus selalu disuapin sama guru, mulai belajar mandiri,lah. Memahami materiya juga jadi lebih mudah, dan itu membuat siswa tidak kesulitan menghafal materi. Kendalanya ya, kalau belum terbiasa kaya’ gini, mba. Sepertinya waktunya kurang cukup kalau lirik lagunya ditulis dahulu di papan tulis, 8. Apa saran Anda untuk kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan media audio lagu ini? Kalau untuk saran, ya..lebih baik itu lirik lagunya dibuat di media kertas dan tinggal di temple di papan tulis. Jadi waktunya habis buat nulis lirik, terus pembahasannya jadi terburu-buru. Padahal kan itu yang paling penting. 154 Akhir Siklus II: (19 Mei 2014) 1. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pembelajaran dengan penerapan media audio lagu? Ya.. kalau dilihat dari hasil observasi sih udah lebih baik dibanding yang kemarin (siklus I-red), mba. Anak-anak udah terbiasa mengikuti proses pembelajarannya dan siswa terlihat antusias dan lebih bersemangat mengikuti pelajaran IPS, jadi lebih berani untuk bertanya dan presentasiin jawaban ke depan. 2. Apakah penerapan media audio lagu cukup efektif dalam pembelajaran IPS di MI/SD? Iya, cukup efektif, mba. Karena anak-anak kelihatan suka kalau diajak bernyanyi. Apalagi kalau ada musiknya. 3. Menurut Anda, apakah ada manfaat dari penerapan media audio lagu bagi guru dan siswa? Adakah kendalanya? Siswa jadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran dan jadi lebih aktif. Mereka juga belajar jadi berani berpendapat/bertanya terus jadi hidup suasana belajarnya. Kendalanya akan lebih baik bila dengan music instrumennya mba. 4. Apa saran Anda untuk kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan media audio lagu ini? Itu sih mba, sebaiknya ada instrument musiknya, agar menarik siswa lebih bergembira dengan pelajaran IPS. Lampiran 15 I 150 KEM AGAMA UIN JAKARTA FITK #*i L!{!Jj l. No. Dokumen FORM (FR) lgL ierOit- : FITK-FR-AKD.O85 : 1 Maret 201O lr. H. Jucnd. tlo 95 Ctipul* l6112 t tdot osio pEBryroHoNAN SURAT B|MBINGAN SKRtpSt Nomor Lampiran : Istimewa : Satu berkas Proposal Perihal : Bimbingan Skripsi Jakarta, l0 Februari 2014 Kepada Yth. Ka. Subbag Akademik & (bmahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Tempat Assalamu'alaikum wr. vtb. Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIM Jurusan/Prodi Semester Yuliyanti r I 10018300018 Pendidikan Guru Madrasah Ibridaiyah (pGMI) VIII (Delapan) Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satu syarat menyelesaikan progranr S-l (Strata l) UIN Syarit'Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi yang diajukan adalah: "Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Matematis Melilui Pen.lekatan Matematika Realistik: Penelitian Tindak;ln Kelas oada Siswa :(elas v di SDIT AzZahra'' Dosen Pembimbing Skriosi yang diusulkan: Pembimbing I : _ Dra. Eni Rosda Syarbaaini, M.Psi Pembimbing II Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal. -? Demikian pdrmohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya 'diucapkan terima kasih. Hlassa I amu' alai kum v, r. y, b. Mengetahui, Ketu3 Jurusan ! 'fembusan: l. Pemohon, ... Dr. Fauzan, MA NIP. 19761107 20070 Dosen Penasehat Akademik I l0rl I i YULIYANTI NIM.lll00l83000l8 Lampiran 16 151 MAJELTS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERGURUAN MUHAMMAD IYAH S ETIABTIO i i}i TVT U LA NG SD MUHAMIVIADIYAH 12 PAMULANG TERAKREDITASI A n rva Kenci a -".,?#n:'All ns seraran ffi li';Ti i,lin ;trilrr? website: http:/Avww.sdml2pamurang.net Ja ra Piagarn Pendirian No ?264/102/Kep/l:.92 Su n sera Ba n ten E-mair: [email protected] No :22[I(ET/IV.4/SD M l2l N2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini Kepla sD Muhamrnadiyah 12 pamulang Nama TempaUtanggal lahir Jenis Kelamin : Jabatan : Kepala Sekolah NBM Alamat :572929 : Syafrudiq S.Pd.I : Cikarang,4 Juni 1961 LakiJaki Dr. Setiabudi Gg. Sukun No. 125 Pamulang Barat RT 003/05 Kec. Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan :.J1. Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa : Nama :YLILIYANTI NIM :1110018300018 : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakuitas Jurusan : Nama tersebut di atas telah melalsanakan penelitian (riset) di SD Muhammadiyah 12 Pamulang sejak tanggal 3l Maret yd 19. mei ,2014 dengan judul skripsi "Penerapan Media Audio Lagu Untuk Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswar. Demikianlah surat kcterangan ini dibuat agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. lang, l8 Agustus 2014 DIN t52 Larnpiran 17 .\ LEMBAR UJI REFERENSI :) Yuliyanti Nama : NIM :11100183600t9 Judul : Penerapan Media Audio Lagu UntukPeningkatan Hasil -. Belajar Ips Siswa (Penelitian Tindakan Pada Kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamutang) Dosen Pembimbing : Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi Paraf Footnote No pembimbing BAB 1 I Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa lndonesia, (Jakarta : Balai Pustak4 2007), Cet. Ke-4, h. -/ 263. 2 Syaiful Bahd dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rieneka Cipta, 2006), h.38 ) -/ Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor,(Jakarta:Bumi Aksara, 2010), hal. 3. 4 Darmansyah, Ibid, hal. 4. 5 M. Hasim AS, "Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil Belajar Matepatika", Skripsi pada UIN Syarif -{" 4- ,/ Hidayatullah Jakarta, (Iakarta:2004), hal. 46 tidak di publikasikan. 6 Sandra I . Bemhard, DipABRSM,Ies MusikuntukAnak Ando, (Jakarta:Gramedia, 2A0T, hal. 6-7 7 Darmansyah, Op. Cit, hal. 36. 8 Munif Chatib, Gurunya . Manusia: Meniadikan semua Anak Istimewa dan semua Anakiuara, (Bandung:Kaifa, 2013), cet. 10, hal. 101. a a) .t 3 9 Munif Chatib,Ibid. 4" 4_. 7- I53 l0 Munif Chatib, Ibid, hal. 102 l1 Ronald H.Anderson, Pemilihqn dan Pengembongan Media untuk Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali 1987),hal.127. Pers, ; / BAB I -'{' -'/(--/ II Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, S tr at e gi, dan Impl e m ent a s iny a dal am Kur ilatlum Tingkat Satuan Pendidiknn (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010),h.17I. 2 Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 20l J \ l) -/ h.8. Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Undang- undang Permendiknas No 20 Tahun, 2006), h.575 4 Sapriya, dhJr, Pengembangan Pendidikan IPS SD, (Bandung:UPl PRESS, 2007) hal. 21. 5 Z -z Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning:Analisis Model Pembelajaran IPS, (PT. Bumi Aksara,2005) hal.l5. 6 Sapriya, dL*., Op.Cit, hal. 4. 7 -tL- 2 8 Undang- undang Permendiknas tahun 2006, Ibid., h. 575 9 Sapriya, Opcit, hal.19 10 Iif Khoiru Ahmadi 11 Sapriya, dk*, Op. C it, hal.lO t2 Panduan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan, dan Sofan Affi. H. -{> 4-z 10 <> (Jakarta:BP. Dharma Bhakti, 2006) hal. 45. 13 N[hlim Purwanto, P sikologi (B andung : PT. Ro sda *i -t 4; 4. 4; Belai ar, Karya, 20 I 0), cet.Z 4. hal. 8 0 4 -/-// r - ts4 t4 u Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h.5 l5 Muhibin Syah, P s iko I o gi.B e I aj -{ ar, (Jakarta: Raj a Grafindo Persada, 200i,cet. 1, hal.67-68. t6 -{ Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:DEPDIKBUD bekerj asama dengan Rineka ./ Cipta, 2002),ha1.12 t7 Slameto, Belajar Dan Faktor-FaWor Yang Me mp e garuhi, Q akafia: PT. Rineka Cipta, 20 I 0), hal. 5 4- 60 18 Ahmad sofian, dlrJr., Evaluasi Pembelajaran IPA B e r b as i s ko mp e t e n s i ", (I akarta:UlN Jakarta, Press, 2006), hal.13 { Ahmad sofian, dkk, Ibid,hal.14-27 20 Ahmad sofran, 2t Uzer Usman, menjadi guru professional, (Bandung: Ibid, hal. 15-17 PT.Remaj a Rosdakarya, 2008), hal.3 6-37 . 22 Ahmad Sofyan, dkk.,loc. cit, hal.23 23 Slameto, .. ... Op.Cit, hal.54-60 24 H. Daryanto, Evaluasi Pendidikare. (Jakarta: PT H. Daryanto lbid,. Hal. 26 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses /) 4'^ >{ I -/,U +n -{-{. 101 Belajar Me n gaj ar . (B andung : PT Remaj a Rosdakarya : I 9 8 9), hal. 28. 27 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung Persada Press, 2012), -/ cet.4, hal.1 a. 28 Yudhi Munadi Ibid, hal.7-8 29 Yudhi Munadi, Loc. GL hal. a-/ -'{' +/,r) 12 -{, F .'l - -L Rieneka Cipta, 2012), hal. 100 25 {/ 4'o t9 dkJr," / j T: 155 \ 30 Yudhi Munadi , I,oc.Cit,hal5 31 Yudhi Munadi, Op.Cit. hal. 57 )z Yuhi Munadi, Op.Crt, hal.54-55 JJ Yudhi Munadi, Loc.cit, hat3T 34 Abdurahman Al Baghdadi, Seni dalam Pandangan . 4> /D -{h 4 Islam: Seni Voknl, Seni Musik dan Tari. (Jakarta:Gema Insarri Press, l99l), cet. Ke-1, hal. 15 35 Abdurahman Al Baghdadi, Ibid, cet. Ke-1, hal. 33 36 Abdurahman A1 Baghdadi, Op.Cit., hal.24 37 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, zbo 4; I (Jakarta: Kencana, 2009), h.5 38 Munif Chatib, Guruny a Manus ia : Menj adikan se 4 mua Anak Istimewa dan semua Anakjuara, (Bandung:Kaifa, \ .J 2013), cet. 10, hal. 101. ,/) 42 39 Munif Chatib,Ibid. 40 Munif Chatib, Ibid, hal. 4l May Lwin, et.al, How to Multiply Your Child's Intelligence. 4* 102 (Yogyakarta:Indeks, 2008) hal. 14l. BAB III -{ ? Suyadi, Buku Panduan Guru professional Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindoknn Sekolah, (Yogyakartd:ANDl Offset, 2012), hal. 2 PTK, (J akarta:PT.Prestasi Pustakaraya, / 2013). Ha1.7. a J Suyadi, Op.Cit. hal. 4-5 4 Suyadi Op.Cit.hal.7-9 5 Nur Hiday ah, Lo c. C it, 6 Nur Hiday ah, Lo c. C .i /) 4) hal.I9 it, hal.l9 L f.d / Nur Hidayah, Panduan Prahis Penyusunan dan P elaporan \ 3 4; -{; -f; 3 1 a 156' : '\ l i a BAB \ &,,u *l*, 1 t lbw (Yoryakarta:lndeks, 2008) hal-. l4l. May Lwin, et.al, How to Multiply IV Child's Intelligence. { Jakarta Jmi 2015 D{a. Eni Roeda Svq*abir hfl.Psi NIP. 19530813.198003.2.001 IE"\.,; Q,.,,'.'+ s rt ,- ,' ...