penerapan media audio lagu untuk peningkatan hasil belajar ips

advertisement
PENERAPAN MEDIA AUDIO LAGU
UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
(Penelitian Tindakan Pada Kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
YULIYANTI
NIM. 1110018300018
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H
ABSTRAK
Yuliyanti (NIM 1110018300018). Penerapan Media Audio Lagu Untuk
Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa di SD Muhammadiyah 12 Pamulang.
Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPS siswa dengan
menggunakan media audio lagu. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SD
muhammadiya 12 Pamulang paa semester II tahun ajaran 2013/2014. Subjek
penelitian ini terdiri dari 30 siswa kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Ini berarti bahwa penulis
berkolaborasi dengan guru IPS kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang selaku
observer dan kolaborator. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur
penelitian tindakan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi. Penelitian
ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 7 pertemuan dengan 1 kali tes
siklus di dalamnya. Pengumpulan data penelitian ini melalui observasi , catatan
lapangan, dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar ips
siswa. Hampir semua siswa secara bertahap meraih skor yang bagus di akhir
siklus kedua. Skor kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran IPS
ialah 70. Nilai rata-rata siswa di siklus I ialah 70,5 dan di siklus II menjadi 79,16.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa respon positif siswa
mencapai 43,75 % di siklus I dan meningkat menjadi 75 % di siklus II.
Kata kunci: Hasil Belajar, Media Audio Lagu
i
ABSTRACT
Yuliyanti (NIM 1110018300018). Application of Media Audio For Improved
Learning Outcomes Students in Social Science Subject: A Classroom Action
Research in 2nd Grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang.
Skripsi of Madrasah Ibtidaiyah Teachers Education at Faculty of Tarbiyah and
Teacher’sTraining of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2015.
This study was carried out to improve the student’s ability in mathematical
writing through realistic mathematics of education and also to improve student’s
activity in the learning process. This study was held in the second year of 2nd
grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang, academic year
2013/2014. The subjects of this study were consisted of 30 student’s 2nd grade of
Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang.
The method used in this study was Classroom Action Research (CAR). The
classroom action research design applied in this study was a collaborative
classroom action research. It meant that the writer collaborated with the Social
science teacher of 2nd grade of Muhammadiyah 12 Elementary School Pamulang
as an observer and collaborator. This study was conducted following procedures
of the action research: planning, acting, observing, and reflecting. The study was
carried out in two cycles. The 1st cycle consisted of four meetings and the 2nd was
three. The data gathering in this study through interview, observation checklist,
fieldnotes and tests.
The results showed that an increase in student learning outcomes social
science subjects. Almost all the students gradually achieve a good score at the end
of the second cycle. Scores minimum completeness criteria (KKM) of social
science subjects is 70. The average value of students in the first cycle was 70.5
and in the second cycle into 79.16. In addition, the results also showed that the
positive response of students reached 43.75% in the first cycle and increased to
75% in the second cycle.
Keyword: Learning Outcomes Social Science Subject, Media Audio
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada Nya kita memuji,
memohon pertolongan dan bertaubat hanya kepada Nya, yang senantiasa
melimpahkan karunia Nya kepada penulis selama menjalani pembuatan skripsi
ini. Shalawat dan salam kita vurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW beserta seluruh keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya
yang tukus ikhlas mengikuti sunnah-sunnah dan langkah-langkah perjuangannya.
Aamiin.
Pembuatan skripsi ini tidak selamanya berjalan dengan lancar, tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis dapatkan, baik yang menyangkut
pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan dan lain sebagainya. Namun berkat
kerja keras dan kesungguhan jualah yang mendorong penulis dapat melewati
berbagai kesulitan dan hambatan itu. Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi
ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
2. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan KI/PGMI.
3. Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi., selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dalam membimbing, mengoreksi, memotivasi, serta memberikan
nasihat kepada penulis, selama proses penulisan skripsi ini.
4. Abdul Ghofur, M.A., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dan nasihatnya.
5. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu
iii
yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat ganjaran dari Allah SWT.
Aamiin.
6. Bapak Syafrudin Ilyas, S.Pd., kepala sekolah SD Muhammadiyah 12
Pamulang. Ibu Ummu Hafidah, S.Pd., selaku guru kelas 2 Al Mawardi,
serta para guru dan staf SD Muhammadiyah 12 Pamulang yang telah
berkenan mengizinkan penulis menyelesaikan penelitian di kelas tersebut.
7. Ibu Ummu Hafida, S.Pd., selaku wali kelas II di SD Muhammadiyah 12
Pamulang yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya dan bantuan
selama proses penelitian.
8. Teristimewa ayahanda Subiyanto dan Ibunda Dwi Muhartiningsih yang
dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang tulus, serta dengan penuh
kesabaran selalu memberikan dorongan baik moril maupun materil, serta
doa yang selalu dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita
penulis.
9. Kakak-kakak ku tercinta, Didit Kurniawan, Hari Afriyanto, Feri Indra
Lesmana yang selalu memberi support dan menghibur adikmu ini selama
pembuatan skripsi, you are my HERO.
10. Teman-teman seperjuangan, PGMI EXPERT 2010. Septi, Sukriyah, Intan,
Siti, Shifa, Alen, Tuti, Mega, Rahmi, Miar, dll.
11. Keluarga
Remaja
Islam
BSD
(KARIB),
terimakasih
senantiasa
memotivasi penulis untuk selalu melangkah ke masjid ditengah kesibukan
penulis dalam pembuatan skripsi,
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam penulisan
skripsi ini yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam
upaya penyempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini.
Jakarta, 22 Juni 2015
Yuliyanti
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
6
C. Pembatasan Fokus Penelitian
6
D. Perumusan Masalah Penelitian
7
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL,
INTERVENSI TINDAKAN
A. Pembelajaran IPS
8
a. Pengertian Pembelajaran IPS
8
b. Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
9
c. Tujuan Pembelajaran IPS
12
B. Hasil Belajar IPS
14
a. Pengertian Hasil Belajar IPS
15
b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS
17
c. Pengukuran Hasil Belajar IPS
21
C. Media Pembelajaran Audio Lagu
24
a. Pengertian Media Audio Lagu
25
b. Fungsi Media Audio Lagu
28
c. Karakteristik Media Audio Lagu
30
d. Media Lagu Menurut Islam
30
e. Kelemahan Dan Kelebihan Media Audio Lagu
32
D. Media Pembelajaran Audio Lagu dan Hasil Belajar IPS
33
E. Hasil Penelitian yang Relevan
35
F. Hipotesis Penelitian
36
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
37
B. Metode penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
37
C. Subjek Penelitian
40
D. Peran dan Posisi Peneliti
40
E. Tahapan Intervensi Tindakan
40
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
43
G. Data dan Sumber Data
44
H. Instrumen Pengumpulan Data
44
I. Tekhnik Pengumpulan Data
45
J. Tekhnik Pemeriksaan Keterpercayaan
46
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
46
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
47
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan
48
B. Analisis Data
81
C. Pembahasan
83
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
85
B. Implikasi
86
C. Saran-saran
86
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel. 4.1
Tabel. 4.2
Kelompok Media Pembelajaran
Kelompok Media Pembelajaran
Waktu Penelitian
Sarana dan Fasilitas SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Data Guru SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun Pelajaran
2012-2013
Tabel. 4.3 Data Siswa SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun Pelajaran
2012-2013
Tabel. 4.4 Daftar Nilai Semester I Kelas II Al Mawardi
Tabel. 4.5 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.6 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.7 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.8 Data Hasil Tes IPS Siklus I Kelas II Al Mawardi
Tabel. 4.9 Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa Siklus I
Tabel. 4.10 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.11 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.12 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.13 Media Lagu Pembelajaran IPS
Tabel. 4.14 Data Hasil Tes IPS Siklus II Kelas II Al Mawardi
Tabel. 4.15 Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa Siklus II
Tabel 4.16 Rekapitulasi Prosentase Respon Positif Siswa
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Siswa
vii
11
27
39
50
51
54
56
59
62
63
68
69
72
75
76
78
80
81
83
83
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peneliti menuliskan lirik lagu yang dibuatnya
Gambar 4.2 Siswa menulis soal
Gambar 4.3 Siswa mengerjakan LKS dengan posisi duduk
Berkelompok
Gambar 4.4 Keadaan siswa saat mengerjakan soal siklus I
Gambar 4.5 Siswa bernyanyi bersama
Gambar 4.6 Siswa mengerjakan tugas bercerita
Gambar 4.7 Keadaan siswa saat mengerjakan soal tes siklus II
viii
60
64
65
67
74
77
79
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Rancangan Siklus
41
Bagan 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan
42
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I
x
69
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1 Dalam kondisi
apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Karena
pendidikan merupakan aspek penunjang kemajuan masa depan bangsa, dimana
jika pendidikan dalam masyarakat berkembang dengan baik maka masyarakat
tersebut semakin berkualitas. Dalam upaya menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas, maka sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan
merupakan komponen penting dalam mempersiapkan generasi anak bangsa dalam
menghadapi kompetisi secara global didalam aktivitas kehidupan masyarakat.
Perkembangan dunia yang semakin maju mengakibatkan peningkatan kehidupan
yang layak dan sejahtera. Hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi
mencapai cita-cita. Oleh karena itu, pendidikanlah yang akan membawa manusia
menuju keberhasilan yang diinginkan.
Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang karena dengan adanya pendidikan hidup seseorang dapat terarah sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, oleh karena itu pendidikan
membutuhkan perencanaan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Kualitas pendidikan khususnya pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolahsekolah sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran dan profesionalitas para
pengajarnya yaitu guru. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang
kreatif agar peserta didik merasa senang dan bergairah dalam proses pebelajaran
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif. Dalam proses
pembelajaran, anak adalah subjek dan objek dari kegiatan pengajaran.2 Oleh
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, h. 263.
2
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rieneka Cipta,
2006), h.38
1
2
karena itu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancag
untuk
memungkinkan
proses
belajar
pada
siswa.
Pembelajaran
harus
menghasilkan belajar. Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh
desain pembelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru.
Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses
inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak. Ketercapaian
dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Proses belajar mengajar hendaknya dikelola dengan baik guna
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk merancang pembelajaran yang menarik guru harus memiliki
kesungguhan dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran melalui caracara yang mudah, cepat, dan menyenangkan. Guru harus mengerti dan memahami
kondisi siswa, serta memberikan perhatian penuh kepada kelas.
Sering terdengar pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang populer
di kalangan anak-anak. Kekurang populeran pelajaran IPS di kalangan siswa
antara lain disebabkan hampir sebagian besar orang tua lebih mementingkan
pelajaran berhitung dan sains yang bersifat tegas, sementara mata pelajaran IPS
dianggap mata pelajaran kelas dua sehingga mau tidak mau sikap yang seperti ini
mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran ini dan membuat hasil belajar
IPS siswa menjadi rendah.
Mata pelajaran IPS seperti yang kita ketahui merupakan materi yang
bersifat hafalan. Mata pelajaran IPS juga merupakan ilmu pengetahuan yang
bersifat abstrak dan verbal yang berbeda dengan ilmu-ilmu terapan yang bersifat
pasti. Hal ini menjadikan siswa terkadang merasa kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran. Akibatnya, sering terdapat siswa yang menampakan sifat
acuh, malas, jenuh, berisik. Dalam proses pembelajaran diharapkan dapat tercipta
kondisi yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Benar sekali
ungkapan bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting, sebab sebagus
apapun buku ataupun kurikulum, tetap saja peran guru yang kreatif dan memiliki
ketrampilan mengembangkan bahan ajar lah yang dapat membuat motivasi siswa
3
meningkat, mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan, serta
dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Sebenarnya, keberhasilan dan keefektifan belajar siswa merupakan
kontribusi hasil kerja otak neo-cortex. Otak neo-cortex akan mengolah informasi
dengan baik dan kemudian menyimpannya dalam otak memori yang nantinya siap
dipanggil kembali ketika dibutuhkan saat ujian.3 Maka dari itu, guru harus mampu
memberi rangsangan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Selain itu,
ketika mereka tersenyum atau tertawa aliran darahnya akan semakin lancar
“menjalar” keseluruh tubuh yang membuatya semakin aktif. Otak mereka
menerima suplai darah yang memadai (ketika tersenyum), ini akan memudahkan
mereka berpikir dan memperoleh informasi.4
Sebuah lagu sebagai sisi lain yang selama ini dianggap sebagai penghibur
belaka dikala waktu penat oleh sebagian orang, ternyata mempunyai pengaruh
yang positif guna menciptakan suasana belajar yang kondusif. Seperti yang
diungkap oleh M. Hasim AS. pada penelitiannya mengatakan bahwa musik
apabila diperdengarkan kepada seseorang siswa akan membantu untuk
meningkatkan cara belajarnya.5 Seorang tokoh musik Indonesia, Addie MS, dalam
kata pengantar untuk buku Simfoni Otak mengemukakan bahwa musik bukan
semata-mata untuk kesenangan kita saja, melainkan juga berguna untuk
perkembangan anak. Dan hal tersebut dapat membuat seorang anak lebih lentur,
cepat tanggap, dan kemauan belajarnya tinggi.6 Sebagaimana dikatakan Bobbi
DePorter, dkk bahwa musik sekurang-kurangnya bermanfaat untuk: (1) menata
suasana hati, (2) meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, dan (3) menyoroti
hal-hal yang sangat penting.7
3
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, (Jakarta:Bumi
Aksara, 2010), hal. 3.
4
Darmansyah, Ibid, hal. 4.
5
M. Hasim AS, “Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil Belajar Matematika”, Skripsi pada
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta:2004), hal. 46 tidak di publikasikan.
6
Sandra L. Bernhard, DipABRSM, Les Musik untuk Anak Anda, (Jakarta:Gramedia, 2007),
hal. 6-7.
7
Darmansyah, Op.Cit, hal. 36.
4
Berbagai penelitian yang kerap dilakukan menyatakan pengaruh musik
berpengaruh terhadap kekuatan otak. Seperti yang dikatakan Manfred Clynes,
dalam bukunya berjudul Music, Mind, and Brain menyatakan bahwa musik punya
efek terhadap otak.8 Dalam penjelasannya dikatakan pula bahwa irama musik
punya pengaruh meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Serotonin adalah
sebuah neuro-transmiter (pemancar sel saraf) yang berperan penting dalam
menyalurkan getaran-getaran saraf dan membantu memunculkan perasaan
gembira. Saat otak menghasilkan serotonin, keteganganpun menurun.9 Banyak
orang dewasa berani bernyanyi hanya di saat mereka sendiri, tapi tidak untuk
anak-anak, mereka bernyanyi dengan enjoy dan tidak merasa malu. Daryono
Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS, melakukan penelitian tentang kontribusi musik
saat melakukan stimulasi otak. Beliau mengatakan apabila mampu menggunakan
fungsi kedua belahan otak secara seimbang, mereka akan menjadi manusia yang
berpikir logis dan intuitif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur dan tajam perasaannya.10
Dari salah satu penelitian yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari media audio lagu dapat membuat anak-anak merasa lebih baik.
Selain itu, menyanyikan lagu juga penting untuk perkembangan bahasa anak.
Hasil
belajar
mempengaruhinya.
seseorang
Salah
satu
ditentukan
faktor
yang
oleh
dapat
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi
yaitu
kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan
metode, strategi, maupun pendekatan yang tepat yang memberi kemudahan bagi
siswa untuk mempelajari materi pelajaran. Selain itu, penggunaan media dalam
proses pembelajaran juga penting untuk mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan
efisien perlu dikembangkan agar dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga
dapat menimbulkan percaya diri pada siswa, yang pada akhirnya mereka dapat
mengembangkan kemampuan yang telah ada tanpa mereka sadari.
8
Munif Chatib, Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua Anak
juara, (Bandung:Kaifa, 2013), cet. 10, hal. 101.
9
Munif Chatib, Ibid.
10
Munif Chatib, Ibid, hal. 102
5
Berdasarkan observasi awal penulis di kelas II SD Muhammadiyah 12
Pamulang, tahun ajaran 2013/2014 peneliti mendapatkan data bahwa proses
pembelajaran IPS masih bersifat konvensional. Konvensional dalam artian guru
masih menggunakan metode ceramah dan hal tersebut masih melekat pada proses
pembelajaran di sekolah tempat peneliti melaksanakan penelitian, sehingga
pelajaran didominasi oleh guru yang mengakibatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran kurang karena pelajaran yang disampaikan secara verbal. Minat
siswa terhadap mata pelajaran IPS pada saat observasi terlihat masih rendah,
terbukti dengan sikap siswa mengabaikan mata pelajaran tersebut saat proses
pembelajaran, hal ini karena guru enggunakan metode ceramah yang biasa saja
sehingga mengakibatkan hasil belajar IPS siswa menjadi rendah. Selanjutnya,
penggunaan media pada saat pembelajaran belum pernah dilakukan di kelas II Al
mawardi pada khususnya, baik media audio, visual maupun audio visual.
KKM (Kriteria Ketuntasa Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal
tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan musyawarah
guru mata
pelajaran di satuan pendidikan yang memiliki karakteristik hamper sama. KKM
mata pelajaran IPS di SD Muhammadiyah 12 Pamulang adalah 70. Dan 60%
siswa yang nilainya masih di bawah KKM diduga masih kurang memiliki
semangat belajar yang baik. Semangat belajar dapat ditimbulkan melalui
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Oleh sebab itu guru harus
kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran dengan menggunakan media
yang tepat.
Sangat setuju apabila guru dapat menerapkan moto „Not only teach, but
also touch !’ bukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh hati mereka. Sebab,
hal itu akan menguatkan hubungan antara guru dan peserta didiknya. Pandai saja
tidak cukup, keluwesan dalam mengembangkan keterampilan mengajar itu juga
harus dimiliki oleh seorang guru.
Biasanya, anak-anak senang mengapresiasi irama yang mereka dengar, hal
ini bisa kita padukan antara kecerdasan musikal dengan kecerdasan kognitif. Lagu
merupakan media yang semua orang suka, mulai dari anak-anak sampai orangtua
6
menyukainya. Lagu menjadi hal yang penting bagi mereka, ditambah lagi industri
musik yang semakin pesat, serta tayangan-tayangan televisi yang didominasi
dengan acara-acara musik. Media audio lagu, merupakan sumber bahan ajaran
yang ekonomis, menyenangkan, mudah disiapkan untuk digunakan oleh siswa.11
Guru berkewajiban untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang mampu
mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif bagi siswa agar
mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Berikut adalah salah satu strategi belajar siswa dalam menghafal
menggunakan media lagu, karena anak-anak suka bernyanyi. Pendekatan belajar
dengan menyanyikan lagu sebagai teknik pembelajaran, tentulah sangat efektif.
Sayangnya lagu-lagu edukatif, apalagi yang menunjang pembelajaran jumlahnya
masih terbatas. Lagu-lagu hasil gubahan dari lagu yang dikenal oleh anak-anak
dapat membantu peserta didik dalam menghafal materi pembelajaran.
Ditinjau dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana
penerapan media lagu dalam pembelajaran IPS dengan melakukan penelitian
tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Media Audio Lagu untuk
Peningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa”
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi area dalam penelitian
tindakan kelas ini, yaitu :
1. Hasil belajar siswa yang rendah.
2.
Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran yang mendukung
dalam proses pembelajaran baik media visual, audio, ataupun audio visual.
3. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional.
4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
Adapun pada penelitian ini, difokuskan pada peningkatan hasil belajar IPS siswa
melalui penerapan media audio lagu.
11
Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,
(Jakarta:Rajawali Pers, 1987), hal. 127.
7
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Media audio lagu
2. Hasil belajar IPS siswa
3. Materi IPS SD kelas II tentang kewajiban dan hak anggota keluarga serta
kerjasama di lingkungan tetangga.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan media audio lagu dalam pembelajaran IPS kelas II SD
Muhammadiyah 12 Pamulang ?
2. Bagaimana penerapan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas II SD Muhammadiyah 12 Pamulang ?
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penerapan media audio lagu pada proses pembelajaran IPS siswa
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas II SD Muhammadiyah
12 Pamulang setelah diterapkannya media audio lagu.
Selanjutnya, kegunaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru, dapat memberikan informasi dan masukan pada guru bahwa
penggunaan media audio lagu merupakan salah satu alternatif dalam
pembelajaran IPS SD.
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk
meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan bahwa penerapan media audio lagu
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL,
INTERVENSI TINDAKAN
A. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam sistem pendidikan di Indonesia baru
dikenal sejak lahirnya kurikulum 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu
sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-ubah sesuai
dengan situasi politik pada masa itu. Misalnya kurikulum 1964 menggunakan
istilah Pendidikan Kemasyarakatan.
Menurut Trianto, bahwa: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu sosial dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner
dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial:
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi
sosial.1
IPS sebagai suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial dan
bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi dan tata negara. Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, IPS
merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya
mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora.2
Selanjutnya,
menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Ilmu Pengetahuan Sosial
1
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 171.
2
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu,
(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011) h.8.
8
9
(IPS) adalah ilmu yang mempelajari seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu isu sosial3.
Dapat dikatakan ilmu pengetahuan sosial merupakan pelajaran yang terdiri
dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi
politik, hukum, dan budaya. IPS juga merupakan mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial.
IPS di sekolah dasar secara umum menggambarkan penekanan secara
akhir yang hendak dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses dan menyelesaikan
pendidikan dalam program Sekolah Dasar. Istilah IPS di sekolah dasar sebagai
mata pelajaran yang dikemas secara terpadu dari bahan kajian sejarah, geografi,
ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan ekologi.4 Pola pembelajaran
pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada siswa.
Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya memberikan siswa dengan
sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar
mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.5
Selanjutnya menurut Sapriya, IPS di sekolah penekanannya pada aspek
pengembangan berpikir peserta didik sebagai bagian dari masyarakat yang
berperan serta dalam memecahkan masalah. Kajian IPS di sekolah adalah sebagai
program pendidikan yang selalu terkait dengan masalah pendekatan, metodologi,
penilaian di dalam kerangka proses pendidikan di sekolah.6
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa IPS di SD/MI termasuk ke
dalam program pendidikan yang terkait dengan pengembangan berpikir peserta
didik sebagai bagian dari masyarakat.
b. Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
3
Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Undang- undang
Permendiknas No 20 Tahun, 2006), h. 175
4
Sapriya, dkk, Pengembangan Pendidikan IPS SD, (Bandung:UPI PRESS, 2007) hal. 21.
5
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning:Analisis Model Pembelajaran IPS,
(PT. Bumi Aksara,2005) hal.15.
6
Sapriya, dkk, Op.Cit, hal. 4.
10
Ibtidaiyah (SD/MI) menggunakan pendekatan secara terpadu, disesuaikan dengan
karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD/MI yang masih pada taraf
berpikir konkret. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS terdiri dari Ekonomi,
Geografi, Sosiologi, dan Sejarah yang keempat itu dberikan secara terintegrasi.
Ada beberapa karakteristik dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Diantaranya sebagai berikut :7
1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi,
Sejarah, Ekonomi, Hukum dan Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi,
bahkan juga bidang Humaniora, Pendidikan dan Agama.
2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)
tertentu.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekataan interdisipliner dan
multidisipliner.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwaperistiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab
akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti
pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan.
Selanjutnya menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, secara garis
besar ruang lingkup IPS meliputi aspek-asek sebagai berikut8 :
a. Manusia, tempat, dan lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
7
8
Trianto, Op.Cit., hal. 175
Undang- undang Permendiknas tahun 2006, op.cit., h. 175
11
Adapun menurut Sapriya bahwa yang menjadi ruang lingkup mata
pelajaran IPS, dapat dilihat pada tabel berikut :9
TABEL 2.1
Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
ASPEK
1) Manusia, tempat, dan lingkungan
SUB ASPEK
Individu, keluarga, dan masyarakat
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Interaksi sosial
Sosialisasi
Pranata sosial
Struktur sosial
Kebudayaan
Perubahan sosial budaya
2) Waktu, keberlanjutan, dan
perubahan.
Sistem informasi geografi
Interaksi gejala fisik dan sosial
Struktur
internal
suatu
tempat/wilayah
Interaksi keruangan
Persepsi lingkungan dan kewajiban
3) Sistem sosial dan budaya
Berekonomi
Ketergantungan
Spesialisasi dan pembagian kerja
Perkorasian
Kewirausahaan
Pengelolaan keuangan perusahaan
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Dasar-dasar Ilmu Sejarah
Fakta, peristiwa, dan proses
Dilihat dari karakteristik dan ruang lingkup mata pelajaran IPS di atas,
dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu program
pendidikan yang pada pokoknya membahas manusia, alam, fisik maupun
9
Sapriya, dkk. opcit, hal.19
12
lingkungan sosialnya. Bahan-bahan yang diambil dari ilmu-ilmu sosial adalah
ilmu ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, hukum dan politik
c. Tujuan Pembelajaran IPS SD/MI
Ada beberapa pendapat mengenai tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS), bahwa IPS bertujuan untuk “mengembangkan kemampuan berpikir, sikap,
dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Menurut
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar
siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 10
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki
komitmen
dan
kesadaran
terhadap
nilai-nilai
sosial
dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Selanjutnya menurut Sapriya, materi pendidikan IPS di SD, dikembangkan
dan digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat, materinya berpijak
pada kenyataan kehidupan yang riil. Berdasarkan pada liputan materi IPS SD,
tujuan pendidikan IPS di sekolah diantaranya:11
1) Membina pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan
bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang.
2) Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk mencari,
mengolah/memproses informasi.
3) Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/value demokratis dalam
kehidupan bermasyarakat.
4) Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran/bagian dalam
kehidupan sosial.
10
11
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri. H. 10
Sapriya, dkk, Op.Cit, hal.10
13
Berdasarkan ketiga pendapat tentang tujuan IPS di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya tujuan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam bersosialisasi, berpikir kritis, logis dan kreatif, serta menjunjung tinggi
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Selain itu IPS juga bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, juga memiliki sikap mental
yang terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari.
Di dalam buku Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tujuan
mata pelajaran IPS di SD/MI dari kelas satu sampai kelas enam dirumuskan dalam
sejumlah kompetensi yang harus dikuasai. Tujuan tersebut, dijabarkan dalam
standar kompetensi lulusan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah
Dasar yang meliputi :12
1) Memahami identitas diri dan keluarga serta mewujudkan sikap saling
menghormati dalam kemajemukan keluarga.
2) Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan
tetangga, serta kerjasama di antara keduanya.
3) Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
4) Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajemukan teknologi
di lingkungan kabupaten, kota dan provinsi.
5) Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku
bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
6) Menghargai
peranan
tokoh
pejuang
dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
7) Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara Asia
Tenggara serta benua-benua.
8) Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara
tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam.
12
45.
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan, (Jakarta:BP. Dharma Bhakti, 2006) hal.
14
9) Memahami peranan Indonesia di era global.
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS di sekolah dasar adalah untuk
mendidik, mengembangkan diri dan menambah wawasan keilmuan pengetahuan
sosial mulai dari mengenal dan memahami identitas keluarga sampai memahami
peran Indonesia di era global. Hal ini tentu disesuaikan dengan tuntutan zaman
yang berubah-ubah.
B. Hasil Belajar IPS
Sebelum menguraikan apa yang dimaksud dengan hasil belajar, terlebih
dahulu akan dikemukakan beberapa definisi belajar menurut para ahli. Hilgrad
dan Bower, dalam buku Theories of learning (1975) mengemukakan, “belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalaman berulang-ulang dalam situasi itu,
dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar respon
pembawaaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya
kelelahan, pengaruh obat, dan lain sebagainya).”13 Menurut Winkel, “belajar
merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan keterampilan dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.14
Sedangkan menurut Muhibin Syah secara kuantitatif, belajar berarti
kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya.
Kemudian,
belajar
secara
kualitatif
ialah
proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman.15 Selanjutnya menurut
Dimyati dan Mudjiono, belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleks belajar
ini dapat dipandang dari dua aspek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi
siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental
dalam menghadapi bahan belajar. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak
13
Ngalim Purwanto, Psikologi Belajar, (Bandung:PT.Rosda Karya, 1985), cet. ke 2. hal.80
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h.5
15
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), cet. 1, hal. 90
14
15
sebagai perilaku suatu hal. Belajar merupakan proses internal yang kompleks yang
meliputi seluruh ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.16
Sejalan dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono, Gagne merumuskan,
bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, yaitu setelah belajar orang
memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.17
Dari definisi yang dipaparkan para ahli, dapat dikatakan sal ah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan pada diri orang
yang belajar, yaitu terjadinya perubahan pada perilaku, pengertahuan, atau
keterampilan yang bersifat konstan dan berbekas. Apabila proses pembelajaran itu
diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan
untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
Selama proses belajar mengajar interaksi yang terjadi pada saat itu
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :18
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri. Faktor internal
ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis,
dan faktor kelelahan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri (artinya bahwa
perilaku belajar terjadi karena faktor luar). Faktor eksternal ini juga
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan
faktor masyarakat.
a. Pengertian Hasil Belajar IPS
Hasil belajar merupakan kemampuan aktual yang berupa penguasaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan yang dicapai peserta didik sebagai hasil dari suatu
yang dipelajarinya. Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian
16
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:DEPDIKBUD bekerjasama
dengan Rineka Cipta, 2002), hal. 8
17
Dimyati dan Mudjiono , Ibid, hal. 10
18
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi, (jakarta:PT. Rineka Cipta,
2010), hal.54-60
16
kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi.19
Hasil belajar yang dicapai siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan
instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh
kemampuan guru sebagai perancang (designer) belajar-mengajar.
Bloom dalam Ahmad Sofian mengklasifikasi hasil belajar secara garis
besar terdiri dari :20
1) Ranah kognitif, yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari hafalan (C1), pemahaman (C2), aplikasi/penerapan (C3), analisis (C4),
sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
a) Hafalan (C1), meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.
b) Pemahaman (C2), meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi
yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik,
menerjemahkan suatu pernyataan verbal kedalam rumusan matematis atau
sebaliknya.
c) Aplikasi/penerapan (C3), meliputi kemampuan menggunakan prinsip,
aturan, metode yang dipelajari pada situasi baru atau pada situasi konkret.
d) Analisis (C4), meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang
dihadapi menjadi komponen-komponennya, sehingga struktur informasi
serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas.
e) Sintesis (C5), meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian yang
terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
f) Evaluasi (C6), meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu
pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan.
2) Ranah afektif dirinci oleh Kratwohl dkk dalam Ahmad Sofyan dalam 5
jenjang21, yaitu perhatian/penerimaan (receiving), tanggapan (responding),
penilaian/penghargaan
19
(valuing),
pengorganisasian
(organization),
Ahmad sofian, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis kompetensi”, (Jakarta:UIN
Jakarta, Press, 2006), hal.13
20
Ahmad sofian, dkk, Ibid, hal. 14-27
21
Ahmad sofian, dkk, Ibid, hal. 15-17
dan
17
karakterisasi terhadap suatu nilai atau beberapa nilai (characterization by a
value complex).
a) Perhatian/penerimaan (receiving), merupakan kepekaan atau keinginan
menerima atau mempernhatikan fenomena dan stimuli, menunjukan
perhatian yang terkontrol dan terseleksi.
b) Tanggapan (responding), menunjukkan perhatian aktif, melakukan sesuatu
fenomena, setuju, ingin dan puas menanggapi.
c) Penilaian/penghargaan (valuing), menunjukkan konsistensi perilaku yang
mengandung nilai, termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai yang pasti.
d) Pengorganisasian (organization), seperti mengorganisasikan nilai-nilai
yang relevan ke dalam suatu sistem.
e) Pembentukan karakter (characterization) menginternalisasi nilai-nilai
menjadi karakter.
3) Ranah psikomotorik menurut Dave dalam Uzer Usman mengklasifikasikan
dalam lima kategori, yaitu peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan
pengalamiahan.22 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu.23
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa
berdasarkan evaluasi setelah mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu
tertentu.
b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor
yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar dari dalam diri orang yang belajar
dan ada pula yang dari luar dirinya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Slameto dalam bukunya, bahwa hasil belajar disebabkan oleh dua
22
Uzer Usman, menjadi guru professional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2008),
hal.36-37.
23
Ahmad Sofyan, dkk.,loc.cit, hal.23
18
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.24 Berikut penjelasan dari masingmasing faktor tesebut.
1. Faktor Internal (Faktor dari dalam diri siswa)
Sehubungan dengan faktor intern ini ada beberapa yang perlu dibahas menurut
Slameto yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.
a.
Faktor Jasmani
Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang, kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi
fisik yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat mempengaruhi proses dan
hasil belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Faktor jasmani ini juga berkaitan erat dengan kondisi panca indera.
Panca indera yang dimiliki setiap orang memiliki manfaat baik dan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Akan ada perbedaan hasil
belajar antara panca indera siswa yang baik dengan yang kurang baik.
b. Faktor psikologis
Faktor psikologis ini berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi,
kematangan, kesiapan.
1) Intelegensi
Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar
siswa, salah satu karakteristik individu yang memiliki intelegensi tinggi, daya
tangkapnya cepat dan semakin besar peluang individu tersebut meraih hasil
belajar yang tinggi. Untuk itu, pengetahuan dan pemahaman tentang
kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru profesional, sehingga tahu
tindakan apa yang perlu diberikan pada siswa sesuai dengan kebutuhannya.
24
Slameto, ….. Op.Cit, hal.54-60
19
2) Perhatian
Untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan
pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa bisa belajar dengan baik,
maka harus memfokuskan perhatiannya dalam belajar.
3) Bakat
Setiap orang memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar
sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu juga bakat
diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas
tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang
telah mempunyai bakat tertentu, akan dengan mudah menyerap informasi
yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa yang
berbakat di bidang IPS akan lebih mudah mempelajari sejarah-sejarah dan
penghitungan ekonomi.
4) Minat
Minat merupakan aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat
memiliki pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar
membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau
pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap
materi pelajaran yang akan dihadapinya atau dipelajarinya.
5) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan atau daya penggerak yang ada di dalam
diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan.
Motivasi erat sekali hubungannya dalam mencapai tujuan belajar.
Individu yang memilii motivasi tinggi dalam belajar tentu dengan mudah
menerima materi ajar yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya, individu
yang kurang memiliki motivasi dalam belajar tentu sulit dalam menerima
penjelaan materi yang disampaikan guru. Bisa dikatakan bahwa
motivasilah yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
20
6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam perkembangan
seseorang, dimana psikologinya sudah siap melaksanakan tugas
perkembangan.
Apabila
dalam
diri
seseorang
telah
mencapai
kesanggupan untuk menjalankan fungsinya, masing-masing kematangan
itu datang dengan sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih
berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses
belajar mengajar.
7) Kesiapan
Menurut James Drever dalam buku Slameto adalah preparedes to respon
or react, artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi. Jadi,
dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar,
sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan demikian prestasi
belajar siswa dapat berdampak positif bilamana siswa itu sendiri
mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan baik.
c.
Faktor kelelahan
Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani
terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah
kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus
menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan
sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian.
Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat
mempengaruhi prestasi belajar, agar siswa belajar dengan baik haruslah
menghindari terjadinya kelelahan dalam belajarnya seperti lemah lunglainya
tubuh. Perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan rohani seperti
memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena
terpaksa tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Ini semua besar sekali
pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa sebaiknya harus
menghindari terjadinya kelelahan fisik dan psikis.
21
2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)
Faktor
ekstern
yang
berpengaruh
terhadap prestasi
belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu :
a.
Faktor keluarga
Faktor keluarga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, antara lain :
cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga,
pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan
dan suasana rumah.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain
dapat berupa cara guru mengajar, media pembelajaran, kurikulum, waktu
sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan media pendidikan.
c.
Faktor masyarakat
Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain teman
bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan
keluarganya.
c. Pengukuran Hasil Belajar IPS
Lord dan Novick
dalam buku Evaluasi Pendidikan mendefinisikan
pengukuran sebagai berikut : “A procedure assigning numbers ( usually called
score) to a specified attribute or characteristic of persons in such a manner as to
maintain the real world relationship among the person with the regard to the
attribute being measured”.25 Suatu prosedur untuk memberikan angka (biasanya
disebut skor) kepada suatu sifat atau karakteristik tertentu seseorang sedemikian
sehingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang dengan orang
lain sehubungan dengan sifat yang diukur itu.
Untuk mengukur seseorang menurut batasan tersebut di atas, perlu :
1. Mengidentifikasi orang yang hendak diukur itu.
2. Mengidentifikasi karakteristik orang yang hendak diukut itu.
25
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : PT Rieneka Cipta, 2012), hal. 100
22
3. Menetapkan prosedur yang hendak dipakai untuk dapat memberikan angkaangka pada karakteristik tersebut.26
Proses pembelajaran bagi setiap individu tidak selamanya dapat
berlangsung dengan wajar. Kadang-kadang lancar dan kadang-kadang tidak,
kadang-kadang cepat menangkap materi yang diberikan, kadang-kadang teramat
sulit. Begitu pula dalam merespon apa yang dijelaskan guru, kadang-kadang
mudah berkonsentrasi, kadang-kadang sulit untuk melakukan konsentrasi.
Begitulah yang sering kita jumpai dalam proses pembelajaran berlangsung.
Pengukuran hasil belajar merupakan bagian yang terpenting dalam proses
pembelajaran, karena hal tersebut dapat menentukan keberhasilan suatu program.
Untuk menilai hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat bantu atau
teknik evaluasi. Secara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu: teknik tes dan teknik non-tes.27
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dapat dikelompokkan
kepada dua macam, yaitu : tes objektif dan tes subjektif.
a) Tes Objektif
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butirbutir soal (items) yang dapat dijawab oleh teste dengan jalan memilih salah satu
atau lebih jawaban di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah
dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan
(mengisikan) jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat
yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Tes
objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu :
1) Benar salah, adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang
bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan jawaban yaitu huruf B
26
H. Daryanto, Ibid. Hal. 101
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya:1989), hal. 28.
27
23
yang berarti pernyataan tersebut benar dan S yang berarti pernyataan tersebut
salah.
2) Menjodohkan, terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap
pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya.
3) Isian, terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang
dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar
pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar.
4) Pilihan ganda, merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang
belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari
beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan.
b) Tes Subjektif
Tes subjektif adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau
suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif
panjang. Tes subjektif dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
1) Tes uraian terbuka, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam:
menghasilkan, mengorganisasi, mengekspresikan ide, mengintegrasikan
pelajaran dalam berbagai bidang, membuat desain eksperimen, mengevaluasi
manfaat suatu ide.
2) Tes uraian terbatas, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam:
menjelaskan hubungan sebab akibat, menerapkan suatu prinsip atau teori,
memberikan alasan yang relevan, menjelaskan prosedur, dll.
2. Non Tes
a) Observasi
Obsevasi adalah pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan
berbagai hal yang menarik. Masing-masing individu siswa dapat diamati
secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah
usai pembelajaran.
24
b) Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaanpertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
c) Skala sikap
Skala sikap berguna untuk menilai sikap seseorang terhadap objek tertentu.
d) Daftar cek
Daftar cek berguna untuk menyatakan ada atau tidak adanya suatu unsur,
komponen, karakteristik, atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas, atau satu
kesatuan yang kompleks.
e) Catatan anekdot
Catatan anekdot memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam
kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Catatan
anekdot mencatat kejadian di dalam kelas secara informal dalam bentuk
naratif.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar IPS siswa peneliti
menggunakan tes objektif jenis isian, terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik).
C. Media Pembelajaran Audio Lagu
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Proses
pembelajaran di kelas merupakan suatu komunikasi tersendiri dimana guru dan
siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide-ide dan pengertian. Dalam
komunikasi tersebut sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan,
sehingga komunikasi menjadi tidak efektif dan efisien. Hal tersebut dapat terjadi
antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan
siswa dan guru juga kurangnya minat dan gairah.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan cara
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Dalam melaksanakan kemampuan
25
pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk didalamnya penguasaan
dalam penggunaan media pembelajaran.28
Dalam proses pembelajaran, media berperan sangat penting sebagai alat
bantu dalam proses belajar mengajar supaya pembelajaran menjadi lebih menarik
dan efektif. Suatu apapun dapat dikatakan sebuah media pembelajaran apabila
media tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran. Perlu
diketahui bahwa media pembelajaran harus dapat memotivasi siswa. Selain itu
juga harus dapat merangsang siswa untuk mengingat materi yang diajarkan.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, salah satunya adalah media
audio lagu. Media ini merupakan media pembelajaran berupa suara yang
diperdengarkan kepada siswa. Dalam penggunaan media audio lagu yang perlu
diperhatikan adalah isi pesan, cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima
pesan.
a. Pengertian Media Audio Lagu
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumbernya secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif.29 Dalam konteks pembelajaran, media
terletak pada bahasa guru yang dipakai dalam menyampaikan pesan baik secara
verbal maupun non verbal.
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya
melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.30
Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal
analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Maka
dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan
pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata,
28
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung Persada
Press, 2012), cet.4, hal.1
29
Yudhi Munadi Ibid, hal.7-8
30
Yudhi Munadi, Loc.Cit, hal. 55
26
sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti
gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.31
Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang
perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. Samsul F.B.Morse, pada
tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka
lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau bunyi bisa
disalurkan melalui kawat, mengapa suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell
melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian dalam rentang waktu yang tidak
begitu lama, suara manusia dapat disiarkan ke seluruh dunia melalui radio.
Kemudian lahir alat perekam suara dari tangan Thomas Edison dengan
ditemukannya alat Phonograf. Melalui alat ini orang merekam suara melalui
piringan hitam. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka orang dapat
merekam suara dengan alat perekam yang disebut Casette tape Recorder. Kini
media ini semakin berkembang dengan ditemukannya berbagai perangkat baru
yang bersifat digital seperti compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain.
Pembahasan
menggunakan
media
tentang
audio
proses
lagu
komunikasi
tidak
lepas
pembelajaran
dari
pembahasan
dengan
aspek
pendengarannya itu sendiri. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan.
Sebelum Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada 1440-an, kebanyakan
informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan. Banyak orang
menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode
komunukasi lainnya.
Dengan kata lain, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk
mendengarkan
daripada
untuk
melakukan
metode
komunikasi
lainnya.
Mendengarkan sesungguhnya merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4
unsur:32
1. Mendengar
2. Memperhatikan
3. Memahami
31
Yudhi Munadi, Loc.Cit, hal 5
Yudhi Munadi, Op.Cit. hal. 57
32
27
4. Mengingat
Dapat disimpulkan bahwa mendengarkan adalah proses selektif untuk
memperhatikan,
mendengar,
memahami,
dan
mengingat
simbol-simbol
pendengaran.
Selanjutnya, media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi 4
kelompok besar, masing-masing dijelaskan dalam table 2.1.:33
Tabel 2.2 Kelompok Media Pembelajaran
Indra yg Terlibat
Pendengaran
Nama Media
Media Audio
Sifat Pesan
Audio
Verbal
Program (Software)
dan
nonverbal
Penyalur (Hardware)
Program radio
-
Siaran Langsung
-
Siaran Tunda (rekam)
Program Audio Rekam:
Penglihatan
Media Visual
Visual Verbal
Visual
Nonverbal-
grafis
Peralatan Proyeksi
Radio
Alat-alat rekam :
-
Sajian bahan diskusi
-
Phonograph (Gramaphone)
-
Entertainment (Musik)
-
Audio Tape :
-
Narasi
-
Dongeng
-
Drama, Poetry
-
Pengemb. Kosakata
-
Belajar konsep
-
Model (Meniru suara)
*Open real tape (reel to reel)
*Cassate tapes
-
Tulisan Verbal
Compact Disc
Buku
Opaque
Majalah
Projector
Sketsa, lukisan, photo, grafik,
Koran
diagram, bagan, peta
Poster
Modul
Komik
Atlas
Papan visual
Visual nonverbal tiga
Model
Transparansi
OHP
Komputer
Digital Projector
Maket (miniatur)
dimensi
Mock up (alat tiruan)
Specimen (barang contoh)
Diorama
Pen-dengaran
Media
Verbal dan nonverbal
Program audio visual :
Dan pengliha-
Audio
terdengar dan terlihat
-
Film dokumeter
Tan
Visual
-
Film docudokumen-ter
-
Film drama
Multi- media
Pengalaman langsung
Multi indera
Film 8 mm, 16 mm, 35 mm
Film projector
Video :
Digital projector
-
Pita magnetic
-
Video disc
-
Chip memory
-
Televisi
Computer
Pengalaman berbuat: lingkungan nyata dan karyawisata
Pengalaman terlibat: permainan dan simulasi, bermain peran, dan
forum teater.
33
Yuhi Munadi, Op.Cit, hal.54-55
28
b. Fungsi Media Pembelajaran
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran lebih difokuskan pada dua
hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan analisis berdasarkan
penggunaannya. Berikut adalah fungsi media pembelajaran didasarkan pada
medianya :
1) Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa media pembelajaran
merupakan “bahasanya guru”, maka media pembelajaran dapat menggantikan
salah satu fungsi guru, yakni sebagai sumber belajar. Hal ini karena kalimat
“sumber belajar” dapat pula diartikan sebagai penyalur atau penyampai materi
pelajaran.
Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip Pengelolaan
Pusat Sumber Belajar” (1992:1-2). Menyebutkan bahwa sumber belajar pada
hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan,
orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.34 Dapat dikatan bahwa sumber belajar adalah
segala sesuatu yang ada diluar diri seseorang dan mungkin memudahkan
terjadinya proses belajar.
2) Fungsi Semantik
Fungsi semantik pada media pembelajaran adalah kemampuan media dalam
menambah perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya
benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
3) Fungsi Manipulatif
Fungsi ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya
sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media
memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan
mengatasi keterbatasan inderawi.
34
Yudhi Munadi, Loc.cit, hal.37
29
4) Fungsi Psikologis
Fungsi psokologis dari penggunaan media pembelajaran adalah :
a) Fungsi atensi, yang mampu meningkatkan perhatian siswa tarhadap materi
ajar.
b) Fungsi afektif, yang mampu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c) Fungsi kognitif, yang mampu membuat siswa memperoleh dan
menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang
dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau peristiwa.
d) Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengembangkan imajinasi siswa.
e) Fungsi motivasi
Seperti yang kita ketahui bahwa motivasi merupakan seni mendorong
siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Media, dalam hal ini, tentu mempunyai peran
penting.
5) Fungsi Sosio-Kultural
Fungsi sosio kultural, yakni media mampu mengatasi hambatan sosio kultural
antar peserta komunikasi pembelajaran.
Dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran tidak hanya sebagai alat
bantu guru dalam proses pembelajaran, namun fungsi media pembelajaran juga
berfungsi baik bagi siswa. Misalnya, fungsi semantik dapat membantu siswa
menambah perbendaharaan kata. Selanjutnya dari aspek psikologis siswa, fungsi
media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan perhatian dan motivasi siswa
dalam menerima materi pelajaran.
Dengan memperhatikan dan memahami fungsi media pembelajaran,
diharapkan proses pembelajaran di kelas menjadi mudah dan menyenangkan bagi
peserta didik.
30
c. Karakteristik Media Audio Lagu
Karakteristik media pembelajaran audio lagu yang menjadi fokus
pembahasan adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam
membangkitkan indra pendengaran. Ciri utama media audio lagu ini adalah pesan
yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif
baik verbal maupun non verbal.
Hakekat media audio lagu adalah berupa pesan yang disampaikan atau
dituangkan kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki
karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam
dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan
guru.
d. Media Lagu Menurut Islam
Banyak strategi yang dapat digunakan sebagai pelengkap dalam
pendidikan dan membantu memudahkan pesan cepat sampai serta dapat diterima
oleh siswa secara baik. Salah satu diantaranya adalah kesenian dengan berbagai
cabangnya, yang mempunyai daya tarik tersendiri dan tidak membosankan.
Melalui puisi misalnya, seoarang penyair dapat menyampaikan pesan pendidikan,
begitupula melalui nyanyian yang didengarkan melalui iringan musik oleh grup
Nasyid Raihan misalnya. Lewat iringan musik itu akan lebih mudah merangsang
emosi, minat dan mempertahankan memori si pendengar.
Pendidikan adalah proses yang sangat berat dan melelahkan, dengan
menggunakan pendidikan estetika sebagai metode dan pengarahannya, pendidikan
akan dijalani dengan keindahan. Pendidikan estetika adalah cabang dari filsafat
yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan
manusia
Kita mengetahui bahwa kesenian Islam sebagai salah satu cabang dari
kebudayaan Islam. Pada masa Rasulullah SAW, ketika Hijaz menjadi pusat
politik, perkembangan musik tidak berkurang. Saat itu, orang-orang di Hijaz
31
menggunakan musik mensural yang mereka namakan iqa’ (irama yang berasal
dari semacam gendang, berbentuk rhythm).35 Dalam buku-buku hadits terdapat
nas-nas yang membolehkan seseorang menyanyi, menari, dan memainkan alat
musik, tetapi kebolehan itu hanya terbatas pada acara-acara pesta perkawinan,
khitanan dan ketika menyambut tamu yang baru datang atau memuji-muji orang
yang mati syahid atau juga menyambut kedatangan hari raya dan yang sejenisnya.
Firman Allah SWT : “… dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruknya suara adalah bunyi keledai.” (Lukman:19). Imam Al Ghazali
mengambil pengertian ayat ini dari mafhum mukhalafah. Allah SWT, memuji
suara yang baik. Dengan demikian dibolehkan mendengarkan nyanyian yang
baik.36
Islam sebenarnya menghidupkan rasa keindahan dan mendukung kesenian,
namun dengan syarat-syarat tertentu, yakni jika itu membawa perbaikan dan tidak
merusak. Sejak dulu, bangsa Arab terkenal di bidang seni sastra, tentu kemudian
mereka memperkaya keilmuan mereka dengan belajar dari bangsa-bangsa lain.
Kemudian datanglah Al-Qur’an yang memberi nilai seni sastrawi. Membaca dan
mendengarkan Al-Qur’an bagi orang-orang yang mau berpikir merupakan
santapan rohani yang tidak dapat dibandingkan.
Pada dasarnya setiap manusia adalah seniman, sepertu tiap-tiap kita adalah
makhluk sosial, manusia ekonomi, politik, budiawan dan manusia agama. Tujuan
seni dalam Islam adalah untuk mencapai keimanan dan amal shaleh serta
membina kesenangan untuk mencapai keselamatan. Hal ini bukan karena makna
dari setiap hurufnya, tetapi lagu, tajwid dan aspek ekstrinsik yang menyertainya
sehingga menyebabkan telinga kita mendengarkan dan membuat hati bergetar,
apalagi jika yang membacanya adalah orang yang bersuara indah.
Adapun pendapat ulama tentang seni lagu dan musik adalah:37
35
Abdurahman Al Baghdadi, Seni dalam Pandangan Islam: Seni Vokal, Seni Musik dan
Tari. (Jakarta:Gema Insani Press, 1991), cet. Ke-1, hal. 15
36
Abdurahman Al Baghdadi, Ibid, cet. Ke-1, hal. 33
37
Abdurahman Al Baghdadi, Op.Cit., hal. 24
32
1. Ulama-ulama
Syafi’iyah
berpendapat
bahwa
Nas-Nas
syara
telah
menunjukkan bahwa menyanyi, menari, memukul rebana sambil bermain
dengan perisai dan senjata-senjata perang pada hari raya adalah mubah (boleh)
sebab hari seperti itu adalah hari yang berbeda, seperti khitanan dan semua
hari kegembiraan yang memang dibolehkan syara.
2. Al-Ghazali mengutip perkataan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa
sepanjang pengetahuannya tidak ada seorangpun dari para ulama hijab yang
benci mendengarkan nyanyian suara alat-alat musik, kecuali di dalamnya tidak
lain bercampur dengan hal-hal yang dilarang oleh syara.
3. Para Hanafiyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkan adalah
nyanyian yang mengandung kata – kata tidak baik (tidak sopan).
Adapun tentang nyanyian-nyanyian atau lagu maka hukumnya boleh.
Bahkan sunnah melakukannya ketika membaca ayat-ayat Al-Qur’an asal tidak
sampai mengubah aturan-aturan bacaannya. Hukum musik dan nyanyian akan
menjadi makruh apabila dilakukan terus-menerus. Dan haram apabila telah
bercampur dengan bentuk kemungkaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa, siapa saja yang niatnya
bernyanyi, mendengarkan nyanyian, atau bermain musik untuk melakukan suatu
kemaksiatan kepada Allah, maka hukumnya haram. Sedangkan jika dilakukan
untuk sesuatu hal yang baik seperti menambah semangat ketika berperang,
memotvasi seseorang dalam belajar hukumnya dibolehkan.
e. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio Lagu
Media lagu lagu mempunyai manfaat dalam proses pembelajaran, karena
selain dapat menarik perhatian siswa, lagu juga dapat merangsang perkembangan
otak. Dengan media lagu pembelajaran akan lebih menyenangkan karena lagu
memiliki irama yang bisa diikuti siswa, selain itu media lagu juga dapat melatih
daya analisis siswa.
Secara umum, media audio lagu memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Kelebihannya: fleksibel, relatif murah, ringkas, mudah dibawa (portable).
33
Sedangkan
keterbatasannya:
memerlukan
peralatan
khusus,
memerlukan
kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
D. Media Pembelajaran Audio Lagu dan Hasil Belajar IPS
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Sebagaimana yang dipaparkan oleh
WS. Winkel sebelumnya, bahwa belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas.”38
Manfred Clynes, Ph.D., dalam bukunya berjudul Music, Mind, and Brain
menyatakan bahwa musik punya efek terhadap otak.39 Dalam penjelasannya
dikatakan pula bahwa irama musik punya pengaruh meningkatkan produksi
serotonin dalam otak. Serotonin adalah sebuah neuro-transmiter (pemancar sel
saraf) yang berperan penting dalam menyalurkan getaran-getaran saraf dan
membantu memunculkan perasaan gembira. Saat otak menghasilkan serotonin,
keteganganpun menurun.40 Banyak orang dewasa berani bernyanyi hanya di saat
mereka sendiri, tapi tidak untuk anak-anak, mereka bernyanyi dengan enjoy dan
tidak merasa malu. Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS, melakukan
penelitian tentang kontribusi musik saat melakukan stimulasi otak. Beliau
mengatakan apabila mampu menggunakan fungsi kedua belahan otak secara
seimbang, mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intuitif,
sekaligus cerdas, kreatif, jujur dan tajam perasaannya.41
Dari salah satu penelitian yang disebutkan di atas dapat disimpulkan
bahwa manfaat dari media audio lagu dapat membuat anak-anak merasa lebih
38
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h.5
Munif Chatib, Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua Anak
juara, (Bandung:Kaifa, 2013), cet. 10, hal. 101.
40
Munif Chatib, Ibid.
41
Munif Chatib, Ibid, hal. 102
39
34
gembira, sehingga otaknya dapat berpikir dengan baik. Selain itu, dengan
menyanyikan lagu juga penting untuk perkembangan bahasa anak. Guru
berkewajiban
untuk
mencapai
kegiatan
pembelajaran
yang
mampu
mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif bagi siswa agar
mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Berdasarkan teori yang diperkenalkan oleh seorang psikiater Bulgaria,
Georgi Lazanov, cara terbaik untuk melakukan proses mengingat kembali
pelajaran dapat dibantu dengan cara mendengarkan lagu atau mengulangi
informasi bersamaan dengan irama musik.42 Dengan begitu dari setiap lagu yang
dinyanyikan dan imajinasi yang ditimbulkan akan dikodekan ke dalam otak,
sehingga akan mudah disalurkan kembali setiap kali membutuhkannya, dengan
kata lain akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang atau longtherm memory.
Konsep di atas dikenal juga dengan istilah sinestasia dimana sebuah
pembelajaran seharusnya dilakukan agar informasi pelajaran yang diterima tetap
teringat lebih lama. Menggunakan media audio lagu dapat terjadi karena hal
tersebut dapat menyalakan trilyunan sel syaraf dalam otak dan membentuk cabang
yang gemilang dalam pikiran, ingatan, dan pengetahuan yang beraneka ragam,
membentuk variasi dan kombinasi yang baru. Cabang yang gemilang tersebut
akan mudah diperoleh setiap kali membutuhkannya ketika proses mengingat
pelajaran yang diterima pada saat siswa mengerjakan soal.43
Dalam kenyataannya, manusia tidak bisa lepas dari yang namanya musik.
Pada abad 20 para pembuat iklan menemukan bahwa jingle membantu orang
mengingat produk klien mereka. Namun para pendidik masih belum menyadari
manfaat musik dalam proses belajar. Padahal, hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap kemampuan longtherm memory atau memori jangka panjang.
Musik dapat dijadikan sebagai media pengajaran untuk mencapai tujuan
dan dengan media tersebut pendidikan akan menarik penglihatan, pendengaran,
42
May Lwin, et.al, How to Multiply Your Child’s Intelligence. (Yogyakarta:Indeks, 2008)
hal. 141.
43
Stephany Merrit, Simfoni Otak, (Bandung : Kaifa, 2002), hal. 156
35
pikiran, serta kewaspadaan yang kuat dari anak didik. Ketika musik telah
berintegrasi dengan inti kurikulum, maka perlu diperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan kurikulum tersebut.
Unsur
Mendengar
pertama
adalah
dalam
proses
proses
fisiologis
mendengarkan
otomatik
adalah
mendengar.
penerimaan
rangsangan
pendengaran. Dalam tahap inilah gangguan fisik pada pendengaran sesesorang
dapat menimbulkan kesulitan dalam proses mendengarkan. Mendengar adalah
sebuah proses dimana gelombang suara masuk melalui saluran telinga bagian luar
terhubung dengan gendang telinga dibagian tengah telinga dan menimbulkan
getaran-getaran yang kemudian merangsang implus-implus saraf sampai ke otak.
Unsur kedua dalam pendengaran adalah perhatian. Memperhatikan
rangsangan dilingkungan kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan
khusus tertentu. Indera penerima kita seacara konstan dihujani sekian banyak
rangsangan sehingga kita tidak mungkin menanggapi semuanya sekaligus pada
saat yang sama. Sel khusus dalam sistem saraf kita (saraf penghambat) berfungsi
membuang sejumlah sensasi datang. Unsur ketiga dalam proses mendengar adalah
memahami.
Apabila hasil pencitraan lagu sudah tertanam maka otomatis dalam
mengerjakan soal pun dengan mudah mengenang apa yang ia dengar selama
proses pembelajaran menggunakan media audio lagu. Dengan demikian melalui
kegiatan pencitraan lagu terjadi keseimbangan kerja dimana otak kiri yang
bertugas untuk berpikir logis bekerja secara konvensional mengerjakan soal,
sementara melalui pemanfaatan otak kanan maka kita akan mencapai hasil yang
maksimal dalam kegiatan belajar IPS.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rinrin Rimayanti pada tahun 2012, dalam
skripsi S1 jurusan Bahasa Indonesia Universitas Galuh yang berjudul
36
“Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memparafrasekan Puisi Dengan
Menggunakan Media Lagu ( Penelitian Tindakan Kelas Pada SMP Terpadu
Ar-Risalah Kelas VII F )”. Hasil penelitian menunjukkan dari 23 orang siswa
pada
tindakan
pertama,
kemampuan
mengidentifikasi
karakteristik
memparafrasekan puisi dengan media lagu rata-rata dari tiga indikator adalah
71,74 %. Sedangkan pada pembelajaran tindakan kedua kemampuan
mengidentifkasi karakteristik memparafrasekan puisi dengan media lagu ratarata dari 3 indikator adalah 89,13%. Maka terjadi peningkatan hasil belajar
siswa pada pembelajaran mengubah puisi menjadi prosa sebesar 17,39 % dari
71,74 % menjadi 89,13%
2. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Rumliyani pada tahun 2011, dalam
skkripsi S1 jurusan PAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul
“Efektifitas Pembelajaran PAI Melalui Media Lagu Di Taman Kanak-Kanak
‘Aisyiyah Notoprajan Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
media lagu sangat efektif digunakan dengan cara pembiasaan menyanyi dan
memperdengarkan lagu Islami saat pembelajaran, karena dengan satu lagu
dapat dintegrasikan dengan lebih dari satu aspek yang berkaitan dengan anak
usia dini.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah diurutkan, maka hipotesis dari penelitian
tindakan kelas ini bahwa penerapan media audio lagu pada pembelajaran IPS
kelas II dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di SD Muhammadiyah 12
Pamulang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Sekolah
Dasar ini beralamat di Jl. Surya Kencana No.29 Pamulang Barat – Tangerang
Selatan.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada Maret sampai dengan Juni
2014.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No.
Kegiatan
1
Persiapan
2
Perencanaan
April
Mei
Juni
Juli
Agustus September
(Studi Lapangan)
3
Pelaksanaan
Pembelajaran
4
Analisis Data
5
Laporan
Penelitian
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau yang
lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi
Arikunto, PTK terdiri dari tiga kata, yaitu, penelitian, tindakan, dan kelas.1
PTK merupakan suatu kegiatan reflektif bagi guru yang dapat
dipergunakan untuk peningkatan proses pembelajaran yang telah dilakukan.2 PTK
1
Suyadi, Buku Panduan Guru professional Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian
Tindakan Sekolah, (Yogyakarta:ANDI Offset, 2012), hal. 3
37
38
juga merupakan penelitian yang ditujukan untuk menemukan pemecahan masalah
yang dihadapi guru. Selain untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru, PTK
juga bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik
dalam menangani proses pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba
melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik dan
proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan
meningkatkan kualitas pendidikan.
Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan penelitian-penelitian lain pada umumnya. Karakteristik tersebut, yaitu :3
a) Guru menyadari bahwa ada sesuatu yang dalam praktik pembelajarannya yang
harus dibenahi dan Ia terpanggil untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu
untuk memperbaiki persoalan tersebut.
b) Refleksi diri, guru harus mampu mendiagnosis dirinya sendiri terkait
kelemahan dan kelebihan pola pembelajaran yang telah dipraktikannya.
Kemudan, berusaha mengatasi berbagai kelemahannya dan menyempurnakan
kelebihannya.
c) Penelitian ini dilakukan di dalam kelas sehingga fokus perhatiannya adalah
proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi.
d) Esensi penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pola pembelajaran secara
terus-menerus. Siklus demi siklus didalamnya mencerminkan perbaikanperbaikan yang dicapai. Siklus sebelumnya merupakan dasar bagi siklus
selanjutnya yakni hingga hasil pada siklus berikutnya ditemukan model
pembelajaran yang terbaik.
Dalam penelitian tindakan kelas perlu diperhatikan prinsip-prinsip yang
harus dipegang oleh peneliti. Prinsip-prinsip tersebut yaitu :4
a) PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang alamiah;
b) Adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran;
c) Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar bertindak;
2
Nur Hidayah, Panduan Praktis Penyusunan dan Pelaporan PTK, (Jakarta:PT.Prestasi
Pustakaraya, 2013). Hal.7.
3
Suyadi, Op.Cit. hal. 4-5
4
Suyadi Op.Cit. hal. 7-9
39
d) Adanya upaya secara kongkret;
e) Merencanakan dengan SMART (Specific, Managable, Acceptable, Realistic,
Time-Bound).
2. Rancangan Siklus
Rancangan siklus dalam penelitian tindakan kelas ini memakai gambaran
siklus menurut pendapat Kemmis, Mc. Taggart, digambarkan sebagai berikut :5
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS II
REFLEKSI
SIKLUS
SELANJUTNYA
Bagan 3.1 Rancangan Siklus
5
Nur Hidayah, Loc.Cit, hal.19
PENGAMATAN
40
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas II Al
Mawardi SD Muhammadiyah 12 Pamulang yang berjumlah 32 orang siswa.
Alasan dipilihnya kelas Al Mawardi karena kelas tersebut memenuhi karakteristik
penelitian.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian tidakan kelas ini peran dan posisi peneliti adalah sebagai
guru dan peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II Al Mawardi SD
Muhammadiyah 12 Pamulang.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya prapenelitian atau
penelitian pendahuluan dan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus,
terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi,
serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I,
peneliti melanjutkan dengan tindakan II, penelitian ini dilakukan hanya dua kali
siklus karena telah mencapai hasil intervensi yang diharapkan. Bagan kegiatan
penelitian ini adalah sebagai berikut :6
Identifikasi Masalah
(refleksi awal
Perencanaan
tidakan/untuk
siklus selanjutnya
PELAKSANAAN
TINDAKAN DAN
OBSERVASI
Perumusan Masalah
Tindakan/Indikator
keberhasilan
Hipotesis Tindakan
Kajian Teori dan
Empiris
Analisis Data
Indikator
Keberhasilan
Stop atau
Pemantapan
Tercapai
Bagan 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan
6
Nur Hidayah, Loc.Cit, hal. 23
41
Adapun uraian kegiatan penelitian sebagai berikut :
2) Pra Penelitian
a) Pengamatan keadaan kelas
Waktu pelaksanaan : 24 dan 25 Maret 2014
Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap proses
pembelajaran di kelas II Al Mawardi SD Muhammadiyah 12 Pamulang.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran IPS di kelas II Al Mawardi.
b) Wawancara
Waktu pelaksanaan : 25 Maret 2014
Wawancara dilaksanakan terhadap guru kelas untuk mengetahui, hasil
belajar IPS siswa dan permasalahan yang dihadapi guru dalam
pembelajaran IPS di kelas tersebut.
c) Analisis dan Refleksi
Waktu pelaksanaan : 26 Maret 2014
Analisis dan refleksi dari kegiatan pra penelitian ini adalah menganalisa
data yang diperoleh pada pra penelitian dan kemudian dilakukan refleksi
untuk memperoleh cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang
muncul sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat pada tahap
pelaksanaan pembelajaran nanti.
3) Siklus I
a) Tahap Perencanaan
Waktu pelaksanaan : 27 - 30 Maret
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang didalamnya mencakup penggunaan media lagu dan
membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas
belajar siswa, lembar soal untuk pelaksanaan pretes dan tes pada akhir
siklus I.
42
b) Tahap Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan : 31 Maret dan 1, 7, 8, 14, 15, 21 April 2014
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario dan
rencana pembelajaran dengan menggunakan media lagu yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam tahap ini, peneliti yang dalam hal ini sebagai
pelaksana
tindakan,
menyampaikan
materi
dengan
media
yang
direncanakan. Selain melaksanakan tindakan, peneliti juga melakukan tes
pada akhir siklus.
c) Tahap Observasi
Tahapan Observasi dilaksanakan sejalan dengan proses pembelajaran,
yaitu pada tanggal : 31 Maret dan 1, 7, 8, 14, 15, 21 April 2014
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media lagu selama proses
pembelajaran berlangsung.
d) Tahap Analisa dan Refleksi
Waktu pelaksanaan : 22 – 25 April 2014
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan
hasil tes siklus yang diberikan pada akhir siklus I, kemudian hasil refleksi
digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
4) Siklus II
a) Tahap Perencanaan
Waktu pelaksanaan : 26 dan 27 April 2014
Pada tahap ini peneliti membuat skenario dan rencana pembelajaran yang
akan dilakukan pada siklus II. Pada kegiatan ini peneliti mempersiapkan
hal-hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan siklus II sesuai
hasil refleksi pada siklus I.
b) Tahap pelaksanaan
Waktu pelaksanaan : 28, 29 April dan 05, 06, 12, 13, 19, Mei 2014
43
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan rancangan
pembelajaran dengan menggunakan media lagu yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam tahap ini, peneliti bermaksud meningkatkan hasil
belajar IPS siswa yang masih kurang pada siklus I.
c) Tahap observasi
Tahapan Observasi dilaksanakan sejalan dengan proses pembelajaran,
yaitu pada tanggal : 30 April dan 07, 09, 14, 16, 21, 23 Mei 2014
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media lagu selama proses
pembelajaran berlangsung.
d) Tahap analisa dan refleksi
Waktu pelaksanaan : 24 – 31 Mei 2014
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada
siklus II. Dari hasil siklus II sudah menunjukan bahwa indikator
keberhasilan tercapai maka penelitian dihentikan.
Sesudah siklus I dilanjutkan pada siklus II, berdasarakan refleksi siklus I
dan siklus II penelitian dihentikan karena telah mencapai hasil intervensi yang
diharapkan .
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut :
1) Rata-rata persentase respon positif siswa dapat mencapai minimal 70 % saat
proses pembelajaran.
2) Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada setiap akhir siklus harus
mencapai lebih dari atau sama dengan 70 sesuai dengan KKM yang telah di
tentukan oleh sekolah tersebut.
44
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan
peneiti
1. Data kualitatif merupakan hasil observasi proses pembelajaran, hasil
wawancara terhadap guru, dan hasil dokumentasi (berupa foto dan video
kegiatan pembelajaran).
2. Data kuantitatif merupakan nilai hasil tes pada tiap akhir siklus.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini untuk mengumpulkan data
penelitian, terdiri atas :
1. Instrumen tes
Untuk tes digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap
akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran, tes ini
bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar IPS siswa dan ketuntasan
belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada kedua siklus
sebagai implikasi dari PTK.
2. Instrumen non tes
Dalam instrumen non tes ini digunakan instrument sebagai berikut :
1. Hasil observasi proses pembelajaran
Peneliti bersama observer mengamati respon positif siswa terhadap
penggunaan media audio lagu. Berikut ini tabel observasi respon positif
siswa terhadap pembelajarn IPS.
Tabel. 3.2
Observasi Partisipasi Aktif Siswa
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
1
2
3
4
45
Keterangan:
a. Kategori penilaian 1 kali pertemuan, sebagai berikut:
Sangat Baik
: 13 – 16
Baik
: 9 – 12
Cukup Baik
:5–8
Kurang Baik
:≤4
b. Kategori penilaian setiap 1 siklus, sebagai berikut:
Sangat Baik
: 72 – 96
Baik
: 49 − 72
Cukup Baik
: 25 − 48
Kurang Baik
: ≤ 24
2. Lembar wawancara
Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui secara langsung persepsi terhadap siswa terhadap media lagu
serta untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah
yang dihadapi di kelas.
I. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data dalam peneltian ini adalah sebagai berikut :
1. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir siklus yang
dilakukan pada setiap akhir siklus.
2. Hasil observasi proses pembelajaran. Adapun aktivitas yang akan dinilai
berupa rasa ingin tahu siswa dalam KBM, Minat siswa dalam KBM,
keaktifan
siswa
mengajukan
pertanyaan
dan
keberanian
siswa
mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran.
3. Wawancara, yang dilakukan terhadap guru kelas pada tahap pra penelitian
dan pada akhir siklus.
4. Dokumentasi, yakni berupa foto-foto yang diambil pada saat proses
pembelajaran yang diperoleh dari setiap siklus.
46
Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama
guru kolaborator
melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang
perkembangan hasil belajar IPS siswa pada pembelajaran IPS, tentang kelebihan
dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
J. Tekhnik Pemeriksaan Keterpercayaan
Agar hasil penelitan ini objektif, maka setiap akhir siklus selalu dilakukan
pembicaraan antara peneliti dengan kolaborator. Hal ini dilakukan untuk
mencocokan temuan yang diperoleh di lapangan. Dengan demikian peneltian yang
dilakukan sesuai dengan program yang telah direncanakan.
Selanjutnya, dalam penelitian ini juga menguji instrument tes. Uji
instrumen yang dipakai pada penelitian ini menggunakan expert judgement atau
pertimbangan ahli. Begitu juga untuk uji validitas instrumen tes hasil belajar IPS
siswa yakni menggunakan validitas teoritik atau logik. validitas teroritik adalah
validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan ahli (Expert
Judgement) teoritik atau logika. Agar hasil pertimbangan tersebut memadai, maka
pertimbangan alat evaluasi dilakukan oleh para ahli atau yang dianggap ahli untuk
itu. Orang yang dianggap ahli dalam validitas instrumen ini adalah dosen
pembimbing. Berdasarkan hasil pertimbangan dari dosen yang ditinjau dari
validitas isi (Content Validity) dan validitas muka
(Face Validitas), maka
instrumen tes layak untuk digunakan.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Sebelum
melakukan
analisis
data,
peneliti
memeriksa
kembali
kelengkapan data dari berbagai sumber. Kemudian analisis data dilakukan pada
semua data yang sudah terkumpul yaitu berupa hasil wawancara, hasil observasi,
hasil jurnal harian siswa, hasil tes siswa dan catatan komentar observer pada
lembar observasi. Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Tahap analisis data dimulai dengan menyajikan keseluruhan data yang
diperoleh dari berbagai sumber, membaca data dan kemudian mengadakan
47
rekapitulasi data dan menyimpulkannya. Data yang diperoleh berupa kalimatkalimat yang bermakna.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar
siswa terhadap pembelajaran IPS maka akan ditindaklanjuti untuk melakukan
tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri
dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi serta analisis dan
refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator
keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II.
Penelitian berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil
menguji penerapan media lagu dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan
1. Profil SD Muhammadiyah 12 Pamulang
SD Muhammadiyah 12 Pamulang merupakan Amal Usaha PCM Setiabudi
Karet Jakarta Selatan, berdiri pada tahun 1991. Pada Tahun Pelajaran 2005/2006
Terakreditasi “A” dengan jumlah nilai (98,89). SD Muhammadiyah 12 Pamulang
ini juga merupakan sekolah terpadu, tidak hanya terdapat SD Muhammadiyah 12
saja melainkan terdapat pula TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal 12 Pamulang, SMP
Muhammadiyah 22 Pamulang, dan SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.
Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Pamulang memiliki ciri khas Islam
yang sama seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sebagai lembaga pendidikan, SD
Muhammadiyah 12 Pamulang selain meningkatkan pengetahuan peserta didik
sekaligus menjadi wahana “pelatihan” dan fokus pada orientasi pembentukan
karakter (character building) yang berasaskan pada prinsip akhlaq al-karimah.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
SD Muhammadiyah 12 Pamulang memiliki visi dan misi, yaitu :
a. Visi
“Brought progressive school of Islamic and a global perspective to
actualize the value of faith, knowledge and charity”
Mewujudkan Sekolah Islam berkemajuan dan berwawasan global
yang dapat mengatualisasikan nilai iman, ilmu dan amal).
b. Misi
Adapun misi SD Muhammadiyah 12 Pamulang, adalah :
1. Membentuk generasi yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia
serta munguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berwawasan
global.
48
49
2. Menanamkan nilai-nilai Islami melalui pembinaan tertib beribadah dan
beramal sholeh.
3. Membentuk sumber daya manusia yang disiplinn, bertanggungjawab,
aktif, kreatif, inovatif dan berprestasi sesuai dengan perkembangan
zaman.
4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan pelayanan bimbingan yang
efektif dan maksimal.
3. Sarana dan Fasilitas
Dalam menunjang kelancaran proses pendidikan di SD Muhammadiyah 12
Pamulang, terdapat sarana penunjang antara lain:
Tabel. 4.1
Sarana dan Fasilitas SD Muhammadiyah 12 Pamulang
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
15
16
17
18
Fasilitas / Sarana
Ruang kepala sekoah
Ruang guru wanita
Ruang guru laki-laki
Ruang TU
Ruang belajar 3 lantai
Toilet siswa
Toilet guru
Labaratorium Bahasa
Laboratorium IPA
Labaratorium Housekeeping
Laboratorium Kitchen
Laboratorium Tehnik Informatika dan
Proyektor
Sarana Olahraga
Sarana Ibadah
Perpustakaan,
Kantin
Jumlah
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
30 ruang
8 ruang
4 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 Lapangan
1 ruang
1 ruang
1 ruang
50
4. Data Guru
Guru di SD Muhammadiyah 12 Pamulang berjumlah 48 orang, dimana
guru di sekolah tersebut berstatus sebagai guru tetap dan tidak tetap. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Kepala Sekolah
: Syafruddin Ilyas, S.Pd
Wakasek Bid. Kurikulum
: Sumardi, S.Pd
Wakasek Bid. Kesiswaan
: Husni Thamrin, S.Ag
Wakasek Bid. Humas
: Tatang Garnita, S.Pd
Tabel. 4.2
Data Guru SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Tahun Pelajaran 2012-2013
No
1
2
Mata
Pelajaran
Pendidikan
Agama Islam
(untuk
sekolah
umum)
B.Indonesia,
Matematika,
PKn,
IPS,
IPA
Kls
Nama Guru Pengampu
Pengalaman
Mengajar
1
Arif Maqrufianto, S.Ag
8 Tahun
2
Endang Iskandar, S. Ag
8 Tahun
3
Umanih, S.Ag
4 Tahun
4
Iswandi, S.Ag
10 Tahun
5
Rohimatul Jannah, S.Pd.I
4 Tahun
6
Drs. H. Yahya Harus A.R
20 Tahun
Siti Hilwani, S.Ag
10 Tahun
Ides Kurniasih, S.Ag
12 Tahun
Nur Aisyah Ruslam, S.Pd.I
20 Tahun
Dedeh Sukarsih, S.Si
6 Tahun
Sri Irnaningsih, S.Ag
14 Tahun
Hj. Wahyuni, S.Ag
16 Tahun
1
(Guru Kelas)
2
51
3
4
Sri Yanti, S.Pd
17 Tahun
Syarifah Hidayah, S.Pd
10 Tahun
Isye Istiqomah, S.Ag
10 Tahun
Sulistrikhaeni, S.Pd
17 Tahun
Ummu Hafidah, S.Pd
5 Tahun
Nur Aisyah Meneger, S.Ag
10 Tahun
Hj. Robiah Hadawiah, S.Pd
19 Tahun
Nursery Eka Hayati
5 tahun
Eden Chusnul, S.Ag
10 Tahun
Eulis Maulina Haq, S.Pd
5 Tahun
Hj. Diah Ilmi A, S.Pd
5 Tahun
Pepen Ruspendi, A.Ma. Pd
8 Tahun
Afrilda Megarani, S.Pd
10 Tahun
Siti Halimatusa‟diah, S.Pd
6 Tahun
Aam Siti Lesmana, S.Pd
7 tahun
Dra. Rosyidah
13 Tahun
Sugiyati, S.Pd
20 Tahun
Didin Zahrudin, S.Th.I
10 Tahun
Sukartini, A.Ma.Pd
14 Tahun
Yunita Heni Susilawati, S.Pd
10 Tahun
Yanto, A.Ma.Pd
16 Tahun
Aten Syarif Usman, S.Pd
17 Tahun
Asep Hermawan, S.Pd
11 Tahun
5
6
52
Bahasa
Inggris
3
Tatang Garmita, S.Pd
15 Tahun
1&2
Budi Riyanto, S.Pd
17 Tahun
3&4
Ainun Rodiah, S.Pd
14 Tahun
5&6
Kristianeva Teza Dilazuardi,
8 Tahun
S.Pd
1
-
2
-
4
Bahasa Arab
3
4,5,6
5
6
7
Kemuhamma
diyahan
Husni Thamrin, S.Ag
17 Tahun
Mu‟Azizah, S.Pd.I
7 Tahun
1
-
2
-
3
Husni Thamrin, S.Ag
17 Tahun
4,5,6 E Firdaus Ezmazi, S.Pd.I
8 Tahun
1,2,3 Ati Wiyanti, S.E
13 Tahun
4,5,6 Hikmatul, S.Si
8 Tahun
1&4
Anang Supriatna, S.Pd
5 Tahun
2&5
Asep Kurnia Nenggala, S.Pd
10 Tahun
3&6
Rosyid Syaksani, S.Pd
15 Tahun
TIK
PJOK
5. Data Siswa
SD Muhammadiyah 12 Pamulang memiliki 913 siswa yang terdiri dari siswa
perempuan dan laki-laki. Di bawah ini tabel data siswa Tahun Pelajaran 20132014 :
53
Tabel. 4.3
Data Siswa SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Tahun Pelajaran 2012-2013
No
Kelas
Jumlah
Jenis Kelamin
Jumlah
Rombel
L
P
1
I
5
84
82
166
2
II
6
85
79
164
3
III
5
81
65
146
4
IV
4
83
68
151
5
V
5
65
59
124
6
VI
5
85
75
160
Total
913
6. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pra penelitian dengan
memberikan surat izin kepada Bapak Syafrudin Ilyas, S.Pd selaku kepala sekolah
SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Pada saat yang bersamaan pula peneliti
melakukan pertemuan dengan Ibu Ummu Hafidah S.Pd selaku guru kelas II.
Dalam pertemuan, peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian
di sekolah tersebut. Sehubungan dengan hal itu pula, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum menyambut dengan baik kedatangan peneliti. Berdasarkan beberapa
pertimbangan, kelas II Al Mawardi menjadi sumber penelitian dengan alasan
kelas tersebut memenuhi karakteristik penelitian. Kelas tersebut memiliki jumlah
54
siswa sebanyak 30 orang, dengan jumlah siswa perempuan 12 orang dan siswa
laki-laki 18 orang.
Pada tanggal 18 Maret 2014 peneliti melakukan observasi langsung ke
kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama
proses pembelajaran. Bardasarkan pengamatan di kelas tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS masih menggunakan model pembelajaran
konvensional yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga
kemampuan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran cenderung lebih banyak
menempatkan siswa pada aktivitas mengisi soal yang di tulis oleh guru di papan
tulis atau dengan cara memberi tugas pada buku LKS (Lembar Kerja Siswa).
Kemudian, ketika pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang ngobrol, bahkan
berlari-lari di dalam kelas, ini terlihat bahwa mereka merasa bosan dengan metode
yang digunakan oleh gurunya tersebut. Di perkuat lagi ketika beberapa siswa
menyampaikan keluhannya terhadap cara mengajar gurunya tersebut.
Selain itu peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II Al
Mawardi. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS di
kelas II Al Mawardi. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru IPS diperoleh
informasi bahwa masalah yang biasa dihadapi guru pada saat mengajar di kelas
tersebut yaitu, masih banyak siswa yang kurang serius belajar, misalnya masih ada
siswa ngobrol dan bercanda dengan temannya, mengantuk, bahkan ada juga yang
tidur saat jam pelajaran berlangsung. Selain aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran, guru juga menginformasikan hasil belajar yang diperoleh
bervariasi, ada yang nilainya bagus, namun ada juga yang nilainya tidak
memenuhi KKM yang ditentukan.
Adapun hasil belajar IPS siswa yang didapat pada saat pra penelitian,
yaitu:
55
Tabel. 4.4
Daftar Nilai Semester I Kelas II Al Mawardi
No
Nama
L/P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
L
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
L
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
Skor Nilai
Nilai
Ketuntasan
75
Tuntas
58
Tidak tuntas
37
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
75
Tuntas
55
Tidak tuntas
71
Tuntas
70
Tuntas
41
Tidak tuntas
57
Tidak tuntas
70
Tuntas
62
Tidak tuntas
54
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
57
Tidak tuntas
74
Tuntas
57
Tidak tuntas
70
Tuntas
76
Tuntas
63
Tidak tuntas
61
Tidak tuntas
74
Tuntas
74
Tuntas
59
Tidak tuntas
64
Tidak tuntas
76
Tuntas
62
Tidak tuntas
73
Tuntas
53
Tidak tuntas
75
Tuntas
76
37
63,76
Dari data semester I yang didapat peneliti, dapat dilihat bahwa ada 13
siswa yang tuntas dan 17 siswa yang tidak tuntas. Sehingga jika dianalisis lebih
lanjut bahwa ketuntasan dari hasil nilai semester I adalah 13/30 x 100% = 43 %,
dengan nilai rata-rata siswa 63,76. Pencapaian ini belum maksimal maka perlu
ditingkatkan lagi karena KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan
56
adalah 70. Maka dapat diketahui masih ada 17 anak yang belum memenuhi
KKM.
Dari masalah di atas maka peneliti mencoba menerapkan strategi yang
belum pernah digunakan oleh guru kelas II Al Mawardi, yaitu dengan
menggunakan media lagu sebagai sarana menghafal materi pelajaran IPS serta
meminimalisir rasa bosan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media
lagu ini dibuat oleh peneliti dengan cara meggubah lagu anak-anak dengan
megganti lirik lagunya menjadi isi materi pelajaran IPS. Dan dalam proses
pelaksanaannya siswa diajak untuk bernyanyi lagu aslinya terlebih dahulu yang
kemudian pada kegiatan inti para siswa diarahkan untuk bernyanyi lagu tersebut
kembali dengan lirik yang sudah peneliti buat. Dengan pembelajaran seperti itu
diharapkan siswa dapat mengikuti pelajaran dengan serius tetapi juga
menggembirakan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan memungkinkan hasil
belajar IPS siswa dapat meningkat. Selama
pelaksanaan penelitian, peneliti
sebagai guru IPS didampingi oleh guru kelas sebagai kolaboratif.
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilakukan ketika telah mendapatkan data hasil belajar
siswa pada semester satu yang telah dianalisis. Tindakan pembelajaran pada siklus
I merupakan tindakan pembelajaran yang sangat penting, karena analisis tindakan
pertama ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti untuk melanjutkan
kepada tindakan pembelajaran siklus berikutnya. Kegiatan pembelajaran pada
siklus I ini dilaksanakan sebanyak tujuh kali pertemuan termasuk tes akhir siklus I
dengan alokasi waktu 2 X 30 menit setiap pertemuannya.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan I dilakukan pada tanggal 27-30 maret 2014 yang
meliputi penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mata pelajaran
IPS SD kelas II Al Mawardi. Dalam siklus I, materi pelajaran yang dibahas
mengenai “Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga”. Instrumen penelitian dibuat
57
sendiri oleh peneliti. Instrumen tersebut terdiri dari lembar observasi siswa,
lembar observasi guru, lembar penilaian dan lembar kerja siswa atau lembar soal
tes. Selain itu digunakan pula media lagu yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan
menggubah lirik dari lagu yang sudah tidak asing didengar siswa pada setiap
pertemuannya. Lembar tes akhir siklus I dibuat untuk mengetahui hasil belajar
IPS siswa kelas II Al Mawardi setelah selesai proses pembelajaran selama 6 kali
pertemuan.
Pada siklus I peneliti ingin mengetahui apakah dengan menerapkan media
audio lagu, hasil belajar IPS siswa dapat meningkat. Dan jika hasil penilaian pada
siklus I ini belum seperti yang diharapkan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1 (Selasa, 31 Maret 2014)
Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran)
dimulai pada pukul 08.00 s,d 09.00. Sebelum masuk kelas, siswa berbaris di
depan kelas, siswa masuk ke dalam kelas dengan tertib sambil bersalaman kepada
guru (peneliti). Setelah semua siswa masuk dan duduk rapih siswa bersama guru
membaca doa untuk mengawali pembelajaran dan surat-surat pendek. Guru juga
tidak lupa mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru
mengkondisikan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan ataupun tebaktebakan sebagai apersepsi yang berhubungan dengan meteri yang akan
disampaikan dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru bertanya pada siswa apa yang dilakukan siswa ketika dirumah dan
menuliskan jawaban siswa di papan tulis. Selanjutnya, guru menuliskan lirik lagu
yang sudah disiapkan sebelumnya di papan tulis dan mengajak siswa bernyanyi
bersama. Saat guru menulis, siswa ada yang bertanya “itu lagu apa sih bu yang
ditulis?” guru menjawab “itu lagu yang akan kita pelajari hari ini, nak. Nanti
dengarkan ibu bernyanyi dahulu dan kalian ikuti ya”. Setelah guru selesai menulis
lirik lagunya, belum selesai beberapa siswa mengikuti. Hal ini karena lagu
tersebut merupakan lagu yang biasa mereka nyanyikan dan sedang popular pada
58
saat itu. “itu aku tau bu lagu apa”, “bisa dah ibu ganti-ganti” sahut mereka
menanggapi lagu yang baru saja ditulis. Berikut adalah lirik lagunya:
Tabel. 4.5
Media Lagu Pembelajaran IPS
Lirik Asli
Aku Yang Dulu – Tegar
Lirik Gubahan
Aku Yang Dulu – Tegar
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu ditendang sekarang ku disayang
Dulu dulu dulu ku menderita,
Sekarang aku bahagia
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu ku manja sekarang ku sudah besar
Dulu dulu dulu ku dibantuin
Sekarang ku bisa sendiri
Cita-citaku menjadi orang kaya
Dulu ku susah sekarang Alhamdulillah
Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa
Memberi jalan untukmu semua..
Kewajibanku menghormati orangtua
Membantu tugas rumah yang aku bisa
Belajar, menjalankan tugas sekolah
Sebagai seorang pelajar
Hidupku dulunya seorang pengamen
Pulang malam, selalu bawa uang
recehan
Mengejar cita-cita paling mulia
Membantu keluarga di rumah
Hidupku kini seorang anak-anak
Juga berhak mendapatkan hak yang
pantas
Memperoleh nafkah dari ayah dan ibu
Mendapatkan kasih sayang semua
Sekolah dulu ku gak punya biaya
Terpaksa ku harus mencari nafkah
Tetapi, aku tak berputus asa
Pasti yang kuasa memberi jalannya
Aku juga berhak ikut pendidikan
Itu pula hak yang harus kudapatkan
ku berjanji ku takkan berputus asa
menjadi anak yang dibanggakan
Setelah bernyanyi dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan pada siswa
tentang kewajiban apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang anak ketika di
rumah didalam lagu tersebut. guru meminta siswa mencatatnya di dalam buku
catatannya. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa sekaligus
memberikan penguatan
dan penyimpulan. Namun belum ada yang bertanya,
mungkin karena mereka baru mengenal peneliti. Diakhir pembelajaran guru
bersama siswa menyanyikan lagu yang menjadi media pembelajaran hari itu
59
dengan penuh rasa senang. Selanjutnya mereka diperkenankan untuk istirahat.
Dengan diperbolehkannya istirahat, berarti penelitian tindakan pada pertemuan
pertama itu selesai.
2) Pertemuan ke-2 (1 April 2014)
Pada pertemuan ke dua ini, mata pelajaran IPS dijadwalkan setelah jam
istirahat. Maka hal utama yang guru lakukan adalah mengabsen siswa untuk
mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan
menanyakan kabar “bagaimana kabarnya anak-anak ? bagaimana istirahatny a?”
mereka antusias menjawab “baik, Alhamdulillah. Seru bu (beberapa menceritakan
pengalaman istirahatnya)” Guru juga tidak lupa menyampaikan tujuan
pembelajaran pada siswa.
Gambar 4.1
Peneliti menuliskan lirik lagu yang dibuatnya
Saat mulai pembelajaran inti guru bertanya kembali pada siswa apa yang
dilakukan siswa ketika dirumah. Selanjutnya, guru mengajak siswa bernyanyi lagu
yang telah diberikan pada pertemuan lalu. Pertemuan kedua ini masih membahas
60
mengenai kewajiban apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang anak ketika
dirumah yang belum sempat dijelaskan. Guru juga memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas (LKS). Setelah guru memberikan LKS guru meminta
beberapa siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan
memberikan penghargaan. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa
yang lainnya sekaligus memberikan penguatan dan penyimpulan. Ternyata di
pertemuan kedua ini masih belum ada siswa yang ingin bertanya, akhirnya guru
yang memberikan pertanyaan pada mereka. “coba Risky, beritahu ibu apa itu
kewajiban?” “kewajiban itu sesuatu yang harus dikerjakan oleh seseorang” jawab
Risky. “nah coba barisan Shila, sebutkan kewajiban kalian ketika berada di
rumah?” tanya guru kembali. “membantu ibu, mengerjakan PR, belajar.” begitu
mereka menjawab. Diakhir, guru bersama siswa menyanyikan lagu yang menjadi
media pembelajaran hari itu. Guru juga tidak lupa memberikan soal latihan atau
PR, selanjutnya membimbing do‟a
3) Pertemuan ke-3 (Selasa, 7 April 2014)
Sebelum masuk ke kelas, siswa berbaris di depan kelas, siswa masuk ke
dalam kelas dengan tertib sambil bersalaman kepada guru. Setelah semua siswa
masuk dan duduk rapih, ketua kelas memimpin doa untuk mengawali
pembelajaran dan surat-surat pendek. Guru juga tidak lupa mengabsen siswa
untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan
mengajukan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi yang berhubungan dengan
meteri yang akan disampaikan. Guru juga tidak lupa menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Memberi tahu pada siswa bahwa yang mempunyai kewajiban dan berhak
mendapatkan hak itu tidak hanya anak-anak, kemudian bertanya pada siswa apa
yang dilakukan ibu dan ayah ketika dirumah serta menuliskan jawaban siswa di
papan tulis. Setelah itu menuliskan lirik lagu dengan memutar musiknya juga.
Mengajak siswa bernyanyi bersama seperti pertemuan di minggu lalu.
61
Tabel. 4.6
Media Lagu Pembelajaran IPS
Dangdut
ada brondong tua
tebar-tebar pesona
sukanya daun muda
dia lupa usia
ada brondong tua
funky abis gayanya
sukanya hura-hura
happy aja maunya
brondong brondong tua
jelalatan cari mangsa
keluar masuk lubang buaya
jadi santapan wanita wanita muda
Dangdut
Ibu dan bapak kita
Adalah orang tua
haruslah dihormati
Janganlah disakiti
ibu dan bapak kita
mempunyai tanggung jawab
berupa kewajiban
yang harus dikerjakan
Selain punya kwajiban
Mereka mempunyai hak
Hak yang harus dierima
Setelah melaksanakan kewajibannya
Usai bernyanyi guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang kewajiban
ayah dan ibu dan memberikan penjelasan tentag hak yang harus diterima orang
tua. Pada kegiatan ini guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang sama
seperti pertemuan minggu lalu. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian
tugas.
Setelah siswa mengerjakan soal yang diberikan, guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan memberi penghargaan
pada siswa yang berani tampil. Pertemuan ini diakhiri dengan bernyanyi dan
dilanjutkan dengan doa sebagai tanda berakhirnya pembelajaran pada pertemuan
ke 3.
4) Pertemuan ke-4 (Rabu, 8 April 2014)
Pada pertemuan ini, hal utama yang guru lakukan adalah mengabsen siswa
untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru mengkondisikan siswa dengan
cara bernyanyi bersama, menyanyikan lagu yang pada pertemuan lalu diberikan
sebagai
apersepsi. Setelah bernyanyi guru bertanya pada siswa “siapa yang
mempunyai nenek dan kakek?”, serentak siswa menjawab “aku bu, aku punya”.
Guru bertanya lagi pada siswa “apa yang anak-anak lakukan bersama nenek atau
kakek ketika dirumah?” Beberapa siswa menjawab “main, disuapin kalau makan,
62
suka dimandiin juga bu”. Setelah guru melakukan beberapa pertanyaan, guru tidak
lupa memuji para siswa sebagai sikap menghargai pada mereka yang sudah berani
menjawab. Kemudian guru menampilkan lirik lagu di papan tulis dan mengajak
siswa bernyanyi bersama. Berbeda dengan pertemuan ke-3, guru memberikan lagu
yang sedang membuming pada saat itu dan seringkali mereka nyanyikan, hal ini
agar guru bisa masuk ke dunia mereka dan disukai siswa terlebih dahulu. Lagu
pada pertemuan kali ini merupakan jenis lagu anak-anak yang sudah tidak asing
lagi di telinga mereka. Hal itu dibuat agar mereka terbiasa mendengar lagu sesuai
dengan perkembangan usianya.
Tabel. 4.7
Media Lagu Pembelajaran IPS
Nama-Nama Rasa
Siapa tahu apa rasa gula
Manis manis manis itu rasanya
Siapa tahu apa rasa cabai
Pedas pedas pedas aku tak suka.
Cobalah katakan apa rasa garam
Asin asin asin
Siapa tahu apa rasa kopi
Pahit pahit pahit aku tak suka
Siapa tahu apa rasa lada
Pedas pedas pedas aku tak suka.
Cobalah rasakan apa rasa cuka
Asam asam asam
Versi Nama-Nama Rasa
Siapa tahu kewajiban nenek kakek ?
Menyayangi cucu, pengganti orangtua
Siapa tahu hak yang didapatkannya ?
Harus dihormati, disayangi, dikasihi
Ayolah semua sayangi nenekmu
Juga sayangilah kakekmu
Siapa tahu kewajiban pembantu ?
Membersihkan rumah, memasak dan
mencuci
Siapa tahu hak yang didapatkannya ?
Harus dihargai dan diberikan gaji
Janganlah kalian se enak-enaknya
Mari… menghargai
Setelah bernyanyi, guru menjelaskan pada siswa kalau sebenarnya seorang
nenek dan kakek memiliki kewajiban. “coba sebutkan apa saja kewajiban nenek
dan kakek yang tertulis pada lirik lagu tersebut?” tanya guru pada siswa. Subjek 3
“menyayangi cucu dan pengganti orangtua” jawab siswa antusias. “lalu apa hak
yang didapat nenek dan kakek dari cucunya?” tanya guru. “disayang, dihormati,
dikasihi” jawab subjek 5 sambil melihat lirik lagu di papan tulis.
Guru juga memberitahu siswa bahwa pembatu rumah tanggapun memiliki
kewajiban yang harus dikerjakan dan hak yang harus didapatkannya. Guru tidak
63
lupa pula memberi pemahaman pada siswa bahwa seorang pembantu bukanlah
orang yang bisa disuruh-suruh begitu saja. “siapa disini yang kalau pulang sekolah
tmenaruh tas dan sepatunya berantakan atau dilempar begitu saja?” tanya guru.
Ternyata ada pula siswa yang menjawab “kadang-kadang bu”.
Pada pertemuan ini, guru memberikan tugas dengan menuliskan soalnya di
papan tulis dan dengan posisi duduk secara normal. Ketika awal mengerjakan
tugas yang peneliti sampaikan siswa cukup tenang namun keadaan tersebut tidak
berlangsung lama. Saat-saat mereka mulai berisik guru mengajak siswa bernyanyi.
Diakhir pembelajaran, guru memberikan soal latihan atau PR, selanjutnya
membimbing do‟a.
Gambar 4.2
Siswa menulis soal
5) Pertemuan 5 (14 April 2014)
Pembelajaran pada pertemuan ini adalah “Menjelaskan mengenai sikap
anak terhadap orangtua, adik dan kakak melalui bercerita”. Seperti biasa, diawal
pembelajaran guru mengajak siswa bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan adalah
lagu yang sudah diberikan pada pertemuan-pertemuan lalu. Setelah itu guru
64
melakukan tanya jawab kepada siswa ”anak-anakku pada beberapa pertemuan
yang lalu kita sudah mempelajari mengenai kewajiban dan hak anggota keluarga,
coba kalian sebutkan kembali apa saja kewajiban anggota keluarga mulai dari ibu
sampai pembantu”. Subjek 8 menjawab ”kewajiban ibu itu mendidik anak,
mengurus rumah tangga”, subjek 15 menjawab ”kalau ayah kewajibannya
mencari nafkah untuk keluarga”. Mendengar teman-temannya menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, siswa yang lain pun akhirnya terpancing untuk
menyampaikan pendapatnya juga. ”Baik anak-anak sekarang coba tuliskan
pengalaman anak-anak bersama anggota keluarga di rumah” guru mengajak siswa
mengerjakan LKS.
Gambar 4.3
Siswa mengerjakan LKS dengan posisi duduk berkelompok
Pada pertemuan ini guru mengubah posisi duduk siswa agar tidak merasa
jenuh dan mudah terkontrol dengan membuat kelompok yang terdiri dari 4-5
orang. Sebelum pembelajaran pertemuan ke-5 berakhir, beberapa siswa
65
membacakan hasil tulisan mereka. Guru memberikan reward pada siswa yang
berani maju ke depan berupa pujian dan tepuk tangan bersama siswa lainnya.
Karena waktunya tidak mencukupi, maka dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke-5 ini diakhiri dengan membaca Alhamdulillah dan bernyanyi
bersama.
6) Pertemuan 6 (15 April 2014)
Pada pertemuan ke 6 pembelajarannya masih melanjutkan materi
pertemuan ke-5. Diawal pembelajaran guru bernyanyi lagu bangun tidur, berikut
adalah lirik lagunya :
Bangun tidur
Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi ku tolong ibu
Membersihkan tempat tidurku
Guru melakukan cerdas cermat untuk mengetahui ingatan para siswa
terhadap materi yang telah disampaikan. Suasana begitu kondusif. Terlihat
beberapa siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Mereka
menyanyikan lagu dengan suara pelan. Hal ini membuat peneliti semakin yakin
bahwa media lagu dapat membantu siswa dalam mengingat materi pelajaran IPS.
Pada pertemuan ke 6 ini indikator yang harus dicapai siswa adalah: “siswa
mampu menceritakan pengalamannya dalam melakukan kewajiban serta hak apa
yang pernah mereka terima sebagai seorang anak”. Sebelum guru memberikan
tugas, beberapa siswa diminta untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil
kerja mereka yang sempat tertunda pada pertemuan yang lalu.
Ketika siswa terlihat mulai merasa jenuh, guru melakukan ice breaking
dengan lagu atau tepukan yang dapat membuat mereka kembali bersemangat.
Contohnya “Mana Al Mawardi ? Ini Almawardi. Yang mana ? yang ini. Dimana ?
disini. Yes Yes Yes, Allahu Akbar”. Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa
bernyanyi bersama dan kemudian berdoa.
66
7) Pertemuan 7 (23 April 2014)
Pada pertemuan ketujuh, guru melakukan tes akhir siklus. Tes akhir siklus
I dihadiri oleh seluruh siswa yang berjumlah 30 orang. Tes ini berupa pemberian
soal dengan 10 pertanyaan yang telah peneliti buat. Ketika memasuki kelas siswa
sudah siap untuk mengikuti tes akhir siklus I. Sebelum memulai tes akhir siklus I,
ketua kelas memimpin doa sebelum belajar. Guru menghimbau siswa untuk
menyiapkan alat tulis. Saat membagikan soal, guru mengingatkan siswa untuk
mengisi kolom nama, kelas, dan tanggal.
Gambar 4.4
Keadaan siswa saat mengerjakan soal siklus I
Saat tes siklus berlangsung, peneliti mengawasi para siswa dalam
mengerjakan soal yang diberikan. Tidak lebih dari 2 jam pembelajaran
berlangsung, beberapa siswa sudah ada yang menyelesaikan soal yang peneliti
berikan.
67
c. Data Hasil Evaluasi Belajar IPS dan Observasi Belajar Siswa Siklus I
Setelah peneliti melaksanakan tindakan selama 7 kali pertemuan dengan 1
kali tes siklus I, peneliti bersama kolaborator menganalisis hasil tes yang telah
diperoleh siswa pada tes akhir siklus I dan hasil observasi siswa selama siklus I
berlangsung. Berikut adalah tabel data hasil belajar IPS siswa kelas II AlMawardi:
Tabel. 4.8
Data Hasil Tes IPS Siklus I Kelas II Al Mawardi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
L/P
L
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
L
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
Skor Nilai
Siklus I
Ketentuan
Tuntas
70
Tuntas
80
60
Tidak tuntas
85
Tuntas
Tidak
tuntas
60
75
Tuntas
65
Tidak tuntas
70
Tuntas
85
Tuntas
80
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
65
Tidak tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
70
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
65
Tidak tuntas
75
Tuntas
70
Tuntas
70
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
85
60
70,50
68
Pada tes IPS akhir siklus I, masih terdapat 10 siswa yang belum tuntas dan
20 orang siswa yang tuntas. Nilai siswa menunjukkan rata-rata angka 70,50. Dari
data tabel di atas diketahui, bahwa dari 30 siswa yang tuntas hanya 20 siswa
sedangkan yang tidak tuntas ada 10 siswa. Jika dianalisis lebih lanjut, 20/30 x
100% = 67 % artinya terdapat peningkatan sebesar 24% dari hasil ketuntasan
belajar di semester I atau pra penelitian (43 %). Berdasarkan data di atas masih
ada siswa yang belum tuntas, maka perlu di tindak lanjuti.
Selain itu, untuk mengetahui partisipasi aktif pada proses pembelajaran
IPS menggunakan media audio lagu, guru melakukan pengamatan melalui
observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama 1 siklus. Berikut
adalah tabel partisipasi aktif siswa :
Tabel. 4.9
Hasil Observasi Respon Positif Siswa Siklus I
Pertemuan Ke1
Aktivitas
1
Rasa
ingin
tahu
siswa dalam KBM
3

Minat siswa dalam

KBM
Keaktifan
2
2
4
1
2
3
3
4
1
2
4
3
4
1







2
5
3

4
1
2
6
3
4
1
2
3




siswa

mengajukan





pertanyaan
Keberanian
siswa
mengemukakan




pendapat
Jumlah
5
5
8
6
8
10
Persentase
31,25 %
31,25 %
50%
37,50%
50%
62,5 %
Kategori
Cukup Baik
Cukup Baik
Baik
Cukup Baik
Baik
Baik
Total
42
Rata-rata
7
Cukup Baik
Kategori
Berdasarkan tabel 4.7 yang merupakan hasil observasi respon positif siswa
selama proses pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa
cukup baik. Di tiap pertemuan partisipasi aktif siswa menunjukkan cukup baik
dan belum mencapai baik . karena sebelum penelitian siswa belum terbiasa aktif
4
69
untuk bertanya. Hal ini juga dikarenakan pembelajaran yang menggunakan media
audio lagu baru pertama kali diikuti, sehingga siswa masih merespon biasa saja.
Selain itu, meskipun awalnya tampak antusias, tapi masih banyak di antara siswa
yang terlihat malu-malu ketika peneliti bertanya kepada mereka. Hal ini peneliti
sadari karena pada tahap pra-penelitian sebelumnya, peneliti tidak sempat
berinteraksi secara intens dengan siswa.
Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus I, persentase ratarata respon positif siswa yaitu baru mencapai 43,75%, yang termasuk dalam
kategori “cukup baik”. Dalam penelitian ini, intervensi tindakan yang diharapkan
yaitu hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada akhir siklus
menunjukan peningkatan aktivitas belajar dan kategori aktivitas mencapai >70%.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu harus dilanjutkan pada
siklus berikutnya atau siklus II.
d. Refleksi tindakan siklus I
Pada tahap ini, peneliti bersama kolaborator melakukan analisis tindakan
siklus I. Dari keseluruhan data, perlu ada perbaikan untuk meningkatkan hasil
belajar IPS siswa yang masih belum tuntas. Meskipun nilai rata-rata siswa pada
siklus ini sudah mencapai indikator yang diharapkan, namun pada observasi
partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran belum mencapai prosentase
yang diharapkan yaitu sebesar >70%. Ketika proses pembelajaran berlangsung
masih ada siswa yang belum mengerti materi yang disampaikan. Hal ini karena
mereka baru mengikuti metode pembelajaran menggunakan media audio lagu,
sehingga percaya diri mereka masih kurang dan peneliti belum memberi banyak
kesempatan pada individual untuk mengajukan pertanyaan. Saat peneliti
menuliskan lirik lagu di papan tulis, kondisi kelas tidak kondusif sehingga waktu
yang dibutuhkan kurang dan di beberapa pertemuan siswa masih ada yang pasif.
Langkah selanjutnya pada siklus II adalah merencanakan pembelajaran
dengan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Guru harus merencanakan
alokasi waktu pembelajaran yang lebih efektif, sehingga peran aktif siswa dalam
70
proses pembelajaran semakin meningkat dan guru lebih memperhatikan proses
aktivitas individual dan berusaha menumbuhkan rasa percaya diri.
2.
Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan setelah tindakan siklus I dianalisis dan
direfleksi. Adapun tujuan dari tindakan II adalah lanjutan dari tindakan siklus I
yang kurang berhasil, sehingga peneliti harus melakukan tindakan kembali di
siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan sebanyak 7 kali
pertemuan dengan 1 kali tes akhir siklus II.
Kegiatan pada siklus II ini
menggunakan alokasi waktu 2 X 30 menit atau 2 jam pembelajaran setiap
pertemuannya.
a. Perencanaan Tindakan
Pada tindakan I siswa dalam proses pembelajaran masih terlihat gaduh dan
sedikit membutuhkan waktu lebih lama ketika mengkondisikan kelas saat guru
menulis teks lagu yang akan dinyanyikan siswa. Maka pada tindakan II ini, guru
tidak lagi menuliskan teks lagu di papan tulis, tetapi menyiapkan teks lagu
tersebut pada media dan di tempelkan di papan tulis. Hal ini bertujuan untuk lebih
mengefisiensikan waktu.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan
pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 7
kali pertemuan dengan 1 kali tes siklus II pada pertemuan ketujuh.
1) Pertemuan 8 (Selasa, 28 April 2014)
Pada pertemuan ke-8 ini, materi yang dibahas tentang “Kerjasama di
Lingkungan Rumah”. Pertemuan ini diawali dengan membaca doa sebelum
belajar, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Pada
pertemuan ini seluruh siswa hadir. Dalam kegiatan inti, guru bertanya pada siswa
71
“apakah anak-anak pernah melakukan kerjasama?” Subjek 20 menjawab dengan
semangat sambil mendekati guru “pernah bu”. Guru bertanya lagi “kerjasama apa
yang pernah anak-anak lakukan?” Subjek 15 menjawab “bantu ayah cuci mobil”.
Subjek 12 menjawab “bantu ibu nyapu”. Subjek 5 menjawab “bantuin mamah
nyuci piring”. Subjek 8 menjawab “kalo aku merapihkan mainan bersama adik”
Kemudian, menuliskan jawaban siswa di papan tulis dengan melanjutkan
menampilkan lirik lagu. Sebelumnya guru mencontohkan bagaimana lagu tersebut
dinyanyikan agar mudah diikuti oleh siswa. Di bawah ini teks lagu pada
pertemuan ke-8.
Tabel. 4.10
Media Lagu Pembelajaran IPS
Soleram
Versi Soleram
Soleram, Soleram
Soleram anak yang manis
Anak manis janganlah dicium sayang
Kalau dicium merah lah pipinya
Kerjasama itu menyenangkan
Tugas berat terasa ringan
Kalau kita ingin cepat selesaikan
Ajaklah kawan ikut kerjasama
Satu dua tiga dan empat
Lima enam tujuh delapan
Kalau tuan dapat kawan baru sayang
Kawan yang lama jangan ditinggalkan
Kerjasama itu mengasyikan
Bisa dilakukan dimana saja
Kalau kita suka ikut kerjasama
Pastilah semua menyukai kita
Setelah bernyanyi bersama guru menjelaskan pada siswa “nah, anakanakku melakukan kerjasama itu memang menyenangkan karena membuat
pekerjaan menjadi cepat selesai”. Subek 25 bertanya pada guru “bu, boleh tidak
kalo kerjasama mengerjakan soal?”. “Tentu tidak boleh nak, soal yang biasa ibu
berikan itu untuk membuktikan kalau kalian sebenarnya sudah atau belum
mengerti yang dipelajari” jawab guru kepada siswa.
Selanjutnya, guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas
(LKS), dan mengelompokkan siswa ke dalam 5 kelompok dengan masing-masing
kelompok terdiri dari 6 siswa. Usai mengerjakan tugas yang diberikan, guru
meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Guru
memberi penghargaan pada siswa yang berani maju ke depan kelas berupa pujian.
72
Disela-sela siswa memaparkan hasil kerjanya, guru memberikan kesempatan pada
mereka untuk bertanya.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pada pertemuan ke-8 ini, bahwa
kerjasama merupakan ciri perilaku bangsa Indonesia, tentunya kerjasama dalam
hal yang baik-baik seperti kerjabakti membersihkan rumah, membantu ayah dan
ibu, merapihkan mainan bersama adik, dan lain-lainarus dibiasakan. Di akhir,
pembelajaranpun diakhiri dengan bernyanyi bersama.
2) Pertemuan 9 (Rabu, 29 April 2014)
Pada pertemuan ini siswa hadir semua. Sebelum memulai pembelajaran,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian mengajak siswa bernyanyi
dengan lagu yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Sebagai apersepsi
setelah bernyanyi bersama, guru bertanya pada siswa tentang kerjasama apa yang
pernah di kerjakan di sekolah? Menuliskan jawaban siswa di papan tulis dengan
diselingi penjelasan singkat.
Pada pertemuan ke-9 ini, guru memberikan tugas untuk siswa untuk
membuka buku tulis latihan, kemudian mencatat kerjasama apa saja yang pernah
dilakukan di sekolah selama 1 minggu. Setelah mereka mengerjakan tugas yang
diberikan,
guru
memanggil
beberapa
siswa
untuk
membacakan
hasil
pekerjaannya. Guru meminta subjek 20 untuk maju dan membacakan hasil
pekerjaannya “aku bantu ibu guru membagikan buku ke teman-teman, bantu pak
Anang (guru olahraga) membawa perlengkapan olahraga”. Berikutnya guru
meminta salah satu siswa dari kelompok 3 untuk membacakan hasil pekerjaannya.
Banyak siswa yang antusias ingin maju ke depan membacakan hasilnya. Akhirnya
subjek 5 dari kelompok 3 yang maju kedepan membacakan hasil pekerjaannya.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan
ke-9 ini, “Hal yang bisa dilakukan dengan cara bekerjasama itu banyak sekali,
membersihkan rumah bersama ibu, merapikan mainan bersama adik, dll”. Guru
pun memberikan reward pada siswa yang hari itu berani maju ke depan kelas
73
berupa pensil. Sebelum pembelajaran diakhiri dengan berdoa, siswa meminta
bernyanyi lagu yang diberikan guru diawal pembelajaran.
Gambar 4.5
Siswa bernyanyi bersama
3) Pertemuan 10 (Selasa, 05 Mei 2014)
Pada peretemuan ke-10 ini, guru menyampaikan materi mengenai :
”Bentuk-Bentuk Kerjasama di Lingkungan Tetangga”. Guru mengajak siswa
untuk membuka buku paket IPS halaman 66. Guru memulai pembelajaran dengan
bertanya pada siswa ”coba sebutkan ada berapa bentuk kerjasama di lingkungan
tetangga?”. Siswa menjawab bersamaan ”2, 3, 5”. Guru bertanya lagi pada siswa
”coba yang menjawab 2 sebutkan apa saja bentuk kerjasama?” mereka diam. guru
juga melakukan pertanyaan pada siswa yang menjawab 3 dan 5. Subjek 14 yang
menjawab dengan antusias ”ada 3 bu, di rumah, di sekolah, di masyarakat.” Guru
pun memberikan respon pada murid tersebut dengan memberitahu bahwa
jawabannya itu kurang tepat. Guru mengajak siswa untuk menyimak buku paket
IPS mereka dan meminta subjek 26 untuk membacanya. Siswa tersebut membaca
dengan suara lantang dan penuh percaya diri. ”macam-macam bentuk kerjasama
ada 3, yaitu di bidang sosial, di bidang kebersihan, di bidang keamanan”.
Bersamaan dengan itu, guru menulis di papan tulis.
74
Sebelum membahas materi lebih jauh, guru menyanyikan lagu yang sudah
disiapkan untuk pertemuan ke-10 ini. Pada pertemuan ini, guru bernyanyi dengan
gaya yang membuat mereka dapat tersenyum dan fokus menyimak.
Berikut
adalah lirik lagu yang dinyanyikan bersama.
Tabel. 4.11
Media Lagu Pembelajaran IPS
Gundul-Gundul Pacul
Gundul gundul pacul cul
gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul
gembelengan
Versi Gundul-Gundul Pacul
Bentuk kerjasama
Itu ada tiga
Di bidang sosial
Di bidang kebersihan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Juga ada di bidang keamanan
Itulah bentuk-bentuk kerjasama
Siswa dengan cepat hafal lagu tersebut yang kemudian dinyanyikan secara
bersama. Seusai beryanyi, guru memberikan penjelasan mengenai contoh-contoh
dari 3 bentuk kerjasama yang tertulis di lagu tersebut. Untuk mengetahui mereka
telah paham materi yang disampaikan, sesudah bernyanyi diadakan tanya jawab
seputar materi yang telah disampaikan dan guru membolehkan siswa melihat buku
paketnya. Dengan antusias mereka menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Seperti biasa, diakhir pembelajaran guru bersama siswa bernyanyi bersama,
kemudian berdoa.
4) Pertemuan 11 (Rabu, 06 Mei 2014)
Pada pertemuan ke-11, indikator yang harus dicapai, yaitu: “Siswa mampu
memberikan contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga melalui bercerita.”
Sebelum memulai pembelajaran, guru mengulang materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya, sebab pertemuan hari ini merupakan lanjutan dari
materi yang lalu. Karena pertemuan ini hanya 2 X 30 menit, guru memfokuskan
pembelajaran pada materi „Bentuk Kerjasama di Bidang Sosial. Selanjutnya guru
meminta siswa menceritakan pengalaman mereka bekerjasama di bidang sosial.
Ketika guru akan memulai kegiatan inti pembeajaran, subjek 17 mendekati
guru dan bertanya “bu, kita tidak bernyanyi dahulu?”. Guru mengajak siswa
75
bernyanyi lagu yang berkaitan dengan materi „Contoh Kerjasama di lingkungan
tetangga‟. Dengan perasaan gembira guru bersama siswa bernyanyi. Berikut lirik
lagu yang dinyanyikan pada pertemuan ke-11:
Tabel. 4.12
Media Lagu Pembelajaran IPS
Anaka Kambing
Mana dimana anak kambing saya
Anak kambing tuan ada di pohon waru
Mana dimana jantung hati saya
Jantung hati tuan ada di kampung baru
Caca marica he hei
Caca marica he hei
Caca marica ada di kampung baru
Versi Anak Kambing
Contoh kerjasama bidang kebersihan
Suka gotong royong membersihkan
lingkungan
Bidang keamanan ikut ronda malam
Di bidang sosial membantu yang kesusahan
Ayolah jangan malas
Ikut bergotong royong
Anak Indonesia
Harus berhati mulia
Setelah bernyanyi dan siswa sudah merasa senang, guru meminta 2 orang
siswa untuk menceritakan pengalaman bekerjasama di lingkungan tetangga
dilanjutkan dengan guru menjelaskan bekerjasama di bidang sosial, keamanan dan
kebersihan. Diakhir pembelajaran, guru bersama siswa bernyanyi kembali lagu
yang dinyanyian di awal pembelajaran.
5) Pertemuan 12 (Selasa, 12 Mei 2014)
Pada pertemuan ke-12, materi yang dibahas masih mengenai pengalaman
siswa melakukan kerjasama. Sebelum memulai pembelajaran, guru bersama siswa
berdoa untuk memulai pembelajaran dan dilanjutkan dengan bernyanyi. Untuk
pertemuan ini, guru memfokuskan pembelajaran pada materi kerjasama di
lingkungan tetangga dalam bidang keamanan dan kebersihan. Sebelum memulai
pembelajaran guru bersama siswa membahas materi kerjasama di lingkungan
tetangga dalam bidang sosial, sebab pertemuan hari ini merupakan lanjutan dari
materi tersebut. selanjutnya siswa diberikan tugas untuk menceritakan
pengalaman bekerjasama di lingkungan tetangga dalam bidang keamanan dan
kebersihan.
76
Gambar 4.6
Siswa mengerjakan tugas bercerita
Dengan tenang siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Subjek 12
menghampiri guru dan mengatakan “bu guru, kalau bidang kebersihan itu seperti
kerjabakti ya bu? Kalau keamanan itu menjaga rumah bisa kan bu?” Guru pun
membenarkan pernyataan siswa tersebut. Tidak lama setelah siswa mengerjakan
tugas yang diberikan, guru bertanya “Siapa yang sudah selesai
menuliskan
pengalamannya, silahkan maju ke depan untuk menceritakannya. Subjek 17 dan
subjek 21 mengangkat tangan dan dengan semangat maju ke depan. Akhirnya,
guru meminta keduanya untuk bercerita secara bergantian.
Di akhir pembelajaran, guru melakukan cerdas cermat sebagai cara untuk
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang sudah dibahas pada
pertemuan ini dan pertemuan-pertemuan yang lalu. Setelah cerdas cermat, siswa
bernyanyi dengan gembira dan dilanjutkan dengan membaca doa sebagai tanda
berakhirnya pertemuan ke-12.
6) Pertemuan 13 (Rabu, 13 Mei 2014)
Pada pertemuan ke 13 ini, pembelajaran diawali dengan mengucapkan
salam pembuka, berdoa dan tentunya mengajak siswa bernyanyi lagu-lagu yang
telah diberikan pada pertemuan lalu. Terlihat, hampir seluruh siswa ingat dengan
77
lirik lagunya. Pada pertemuan yang ke-13 ini, guru menyampaikan materi tentang
“Manfaat Dari Kerjasama di Lingkungan Tetangga”. Sebelum memulai
pembelajaran, seperti biasa guru bersama siswa berdoa terlebih dahulu. Usai
berdoa, guru menyampaikan tujuan pembejarannya dan mengingatkan siswa
bahwa senang bekerjasama adalah ciri khas bangsa Indonesia. Sebagai apersepsi,
guru bertanya pada siswa “siapa yang tahu ada berapa manfaat kerjasama?”
subjek 9 menjawab “ada 4 bu”, subjek 19 ikut menjawab “ada 5 bu”. Setelah
mendengar jawaban siswa, guru meminta siswa untuk membuka dan menyimak
isi dari buku paket IPS halaman 70.
Sama seperti pertemuan sebelumnya, guru menyiapkan media kertas yang
sudah bertuliskan lirik lagu dan menempelkan di papan tulis. Siswa diajak
bergembira dahulu agar dapat masuk ke dalam situasi belajar yang kondusif.
Terlebih dahulu guru yang menyanyikan lagunya, kemudian diikuti oleh seluruh
siswa yang hadir pada pertemuan itu. Pada saat bernyanyi, terlihat siswa begitu
gembira, beberapa siswa bernyanyi dengan menggerak-gerakan badan sambil
bertepuk tangan. Berikut ini adalah lirik lagunya :
Tabel. 4.13
Media Lagu Pembelajaran IPS
Balonku
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau DOR!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
Versi Balonku
Manfaat kerjasama
Itu adanya lima
Mempererat persatuan
Mempererat persaudaraan
Menciptakan kepedulian
Menjauhkan sikap egois
Menciptakan ide cemerlang
Kita semua bersaudara
Guru menjelaskan satu per satu 5 manfaat kerjasama yang ada pada lagu
tersebut. kemudian guru mengajak siswa untuk mencatat di buku catatannya apa
saja manfaat kerjasama yang dibahas pada pertemuan itu. Usai penjelasan, guru
memberikan tugas yang harus dikerjakan secara individu yaitu merangkum materi
78
yang sudah dipelajari. Sebagai tanda berakhirnya pembelajaran pada pertemuan
ini, guru bersama siswa bernyanyi bersama.
7) Pertemuan ke-14 ( Selasa, 19 Mei 2014)
Pertemuan ke-14 merupakan pertemuan terakhir di siklus II. Pada
pertemuan ini guru melakukan tes akhir siklus II. Tes akhir siklus II dihadiri oleh
seluruh siswa yang berjumlah 30 orang. Tes ini berupa pemberian soal dengan 10
pertanyaan yang telah peneliti buat dalam bentuk isian. Ketika memasuki kelas,
siswa sudah siap untuk mengikuti tes akhir siklus II. Sebelum memulai tes akhir
siklus, ketua kelas memimpin doa belajar. Guru menghimbau siswa untuk
menyiapkan alat tulis dan mengerjakan soal dengan teliti. Saat membagikan soal,
guru mengingatkan siswa untuk mengisi kolom nama, kelas, dan tanggal. Ketika
20 menit berlalu, siswa terlihat tenang, setelahnya terdengar beberapa siswa
dengan suara pelan menyanyikan lagu yang diberikan selama tindakan siklus II
berlangsung. Tidak sampai 2 jam pelajaran beberapa siswa telah selesai
mengerjakan soal tes siklus II.
Gambar 4.7
Keadaan siswa saat mengerjakan soal tes siklus II
c. Data Hasil Evaluasi Belajar IPS dan Observasi Belajar Siswa Siklus II
Setelah guru melaksanakan tindakan siklus II selama 7 kali pertemuan
dengan 1 kali tes akhir siklus II, peneliti bersama kolaborator menganalisis hasil
tes yang telah diperoleh siswa pada tes akhir siklus II dan hasil observasi siswa
79
selama siklus II berlangsung. Berikut adalah tabel data hasil belajar IPS siswa
kelas II Al-Mawardi:
Tabel. 4.14
Data Hasil Tes IPS Siklus II Kelas II Al Mawardi
No
Nama
L/P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
L
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
L
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
Skor Nilai
Siklus II
Ketuntasan
90
Tuntas
85
Tuntas
75
Tuntas
90
Tuntas
70
Tuntas
90
Tuntas
70
Tuntas
70
Tuntas
90
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
75
Tuntas
90
75
79,16
Dari data tabel di atas dapat diketahui dari 30 siswa yang mengikuti tes
akhir siklus II 100% tuntas, artinya terdapat peningkatan 33% dari ketuntasan
belajar pada siklus I (67%). Data pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa
hasil nilai rata-rata siswa 79,16. Dapat disimpulkan hasil belajar IPS siswa
meningkat.
80
Selain itu, untuk mengetahui respon positif siswa terhadap mata pelajaran
IPS guru melakukan pengamatan melalui observasi partisipasi aktif siswa dalam
proses pembelajaran siklus II berlangsung. Berikut adalah tabel respon positif
siswa :
Tabel. 4.15
Hasil Observasi Respon Positif Siswa Siklus II
8
Aktivitas
1
Rasa
ingin
tahu
siswa dalam KBM
Minat siswa dalam
KBM
Keaktifan
2
Pertemuan Ke10
9
3

4
1
2
3

4
1
2
3
4
1
11
2
12
3




4
1
2
13
3
4
1
2
3
4






siswa

mengajukan







pertanyaan
Keberanian
siswa

mengemukakan



pendapat
Jumlah
9
10
10
14
14
15
Persentase
56,25%
62,50 %
62,50%
87,50%
87,50%
93,75 %
Kategori
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Total
72
Rata-rata
12
Kategori
Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.13 yang merupakan hasil observasi terhadap siswa
selama proses pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa respon siswa terhadap
pembelajaran IPS dengan penerapan media audio dikatakan sangat baik dan
proses pembelajarannya berjalan lebih aktif. Di tiap pertemuan siswa terlihat
sangat menikmati cara guru dalam memberi materi dengan penerapan media audio
lagu. Siswa juga aktif dan berani dalam proses tanya jawab. Selain itu, di siklus II
ini siswa tampak antusias, meskipun masih ada di antara siswa yang terlihat malumalu ketika peneliti bertanya kepada mereka.
Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus II, persentase ratarata respon positif siswa yaitu baru mencapai 75 %, yang termasuk dalam kategori
81
“Sangat baik”. Dalam penelitian ini, intervensi tindakan yang diharapkan telah
berhasil yaitu hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada akhir siklus
menunjukan peningkatan respon positif siswa mencapai >70%. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan
menggunakan media audio lagu berhenti pada siklus ini.
d. Refleksi
Dari hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus II diketahui bahwa
hasil belajar IPS siswa kelas II sudah memenuhi indikator keberhasilan yang
diharapkan, yaitu memenuhi KKM yang di tentukan oleh pihak sekolah yaitu 70
dan sudah diketahui pula ketuntasan belajar siswa telah mencapai 100%.
Selain itu, hasil prosentase observasi aktivitas siswa juga sudah mencapai
angka >70%. Maka dapat dikatakan indikator yang diharapkan telah tercapai. Hal
ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya
atau berhenti sampai pada siklus II saja.
B. Analisis Data
Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar IPS dengan mengunakan media audio lagu. Hal ini
sesuai dengan teori yang diperkenalkan oleh seorang psikiater Bulgaria, Georgi
Lazanov, cara terbaik untuk melakukan proses mengingat kembali pelajaran dapat
dibantu dengan cara mendengarkan lagu atau mengulangi informasi bersamaan
dengan irama musik.1 Dengan begitu dari setiap lagu yang dinyanyikan dan
imajinasi yang ditimbulkan akan dikodekan ke dalam otak, sehingga akan mudah
disalurkan kembali setiap kali membutuhkannya, dengan kata lain akan tersimpan
dalam ingatan jangka panjang atau longtherm memory.
Penggunaan media audio lagu dalam proses pembelajaran juga dapat
menyalakan trilyunan neuron dalam otak dan membentuk cabang-cabang yang
gemilang dalam pikiran, ingatan, dan pengetahuan yang beraneka ragam, serta
1
May Lwin, et.al, How to Multiply Your Child’s Intelligence. Terj. hal. 141.
82
membentuk variasi dan kombinasi yang baru. Cabang yang gemilang tersebut
akan mudah diperoleh setiap kali membutuhkannya ketika proses mengingat
pelajaran yang diterima pada saat siswa mengerjakan soal.2
Sebagaimana yang dijelaskan pada bab III, bahwa intervensi tindakan
menyatakan :
1. Rata-rata hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus
harus mencapai KKM, yaitu 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai
kurang dari 70.
Penilaian dilakukan ketika tindakan ditiap siklus berakhir. Dari penilaian
hasil belajar IPS siswa pada siklus I dan Siklus II, didapatkan hasil rata-rata
sebagai berikut:
Tabel 4.17
Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Siswa
Hasil Tes
Nilai tertinggi
Siklus I
85
Siklus II
90
Nilai terendah
60
75
Rata-rata Nilai
70,50
79,16
2. Rata-rata persentase respon positif siswa dapat mencapai minimal 70 %.
Penilaian dilakukan ketika tindakan ditiap siklus berakhir. Dari penilaian
respon positif siswa pada siklus I dan Siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.16
Rekapitulasi Prosentase Respon Positif Siswa
Jumlah skor rata-rata
2
Hasil Prosentase
Siklus I
Siklus II
7
12
Nilai prosentase
43,75 %
75 %
Kriteria
Kurang baik
Sangat Baik
Stephany Merrit, Simfoni Otak, (Bandung : Kaifa, 2002), hal. 156
83
Indikator keberhasilan pada penelitian ini berdasarkan intervensi tindakan,
maka respon positif siswa pada siklus I sebesar 43,75% dan siklus II 75%
memberikan arti ada peningkatan sebesar 31,25%. Dan hasil belajar IPS siswa
pada saat pra siklus dapat kita ketahui dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan
belajar sebanyak 13 siswa dengan nilai rata-rata 63,76 dengan tingkat ketuntasan
siswa sebesar 43%. Hasil tes siklus I dapat kita ketahui dari 30 siswa mencapai
standar ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa dengan nilai rata-rata 70,50 dengan
tingkat ketuntasan siswa sebesar 67 % maka peningkatan yang diperoleh adalah
24% dari pra siklus ke siklus I. Setelah ditindak lanjut ke siklus II dapat kita lihat
bahwa data yang didapat dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar adalah
100% dengan peningkatan 33% dari siklus I dan nilai rata-rata 79,16. Dapat
dikatakan bahwa semua siswa telah mampu mencapai standar ketuntasan belajar
yang telah ditetapkan.
C. Pembahasan
Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa
menyenangi proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio lagu.
Rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada siklus I siswa cukup senang dan semangat dalam belajar sambil bernyanyi.
Walaupun masih banyak kekurangan pada siklus I dikarenakan mereka
sebelumnya belum pernah merasakan pembelajaran dengan menggunakan media
audio lagu ini. Pada siklus II terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran, hal
ini terjadi karena siswa sudah melakukan penyesuaian diri terhadap proses
pembelajaran menggunakan media audio lagu. Sehingga keadaan kelas cukup
tertib dan terkendali dibandingkan dengan siklus I dimana keadaan kelas belum
terlalu kondusif. Siswa sudah mulai memahami tahapan proses pembelajaran yang
digunakan, alokasi waktu yang tersedia lebih optimal karena siswa yang mulai
kondusif dalam belajar.
Dari penerapan media audio lagu sebagaimana yang telah dijelaskan
secara terperinci pada setiap tahapan siklus, mulai pelaksanaan siklus I dan siklus
II telah memberi dampak yang positif terhadap kemampuan belajar siswa
84
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan nilai awal siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan media audio lagu.
Berdasarkan
hasil
tindakan
dan
hasil
observasi
selama
proses
pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio lagu
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran melalui penggunaan media lagu pada mata pelajaran
IPS ternyata menunjukan hasil belajar ke arah yang lebih baik. Siswa sangat
antusias dan bersemangat melakukan kegiatan belajar di kelas selama
menggunakan media audio lagu. Melalui penggunaan media audio lagu, materi
yang disampaikan mudah dipahami dan peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih luas dan menarik.
Sebagaimana dibahas pada bab IV, hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPS dengan penggunaan media audio lagu, dilihat dari hasil belajar IPS pada saat
pra siklus sampai pada tindakan siklus I dan siklus II terjadi peningkatan yang
cukup memuaskan. Diperoleh hasil belajar IPS siswa pada saat tes siklus I dari 30
siswa mencapai standar ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa dengan nilai ratarata 70,5. Sehingga dapat diketahui tingkat ketuntasan siswa sebesar 67 %.
Namun, prosentase rata-rata respon positif siswa baru mencapai 43,75% (cukup
baik). Selanjutnya siklus II dari 30 siswa mencapai standar ketuntasan belajar
sebesar 100% dengan peningkatan 33% dari siklus I dan nilai rata-rata 79,16.
Prosentase rata-rata respon positif siswa yaitu baru mencapai 75 %, yang
termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Dari hasil tes dan respon positif siswa
tersebut, dapat dikatakan bahwa semua siswa telah mampu mencapai standar
ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.
Penggunaan media audio lagu dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dikarenakan media audio lagu ini tidak membuat siswa merasa bosan dan jenuh
dalam menerima pelajaran, melainkan siswa menjadi lebih tertarik dalam
menerima pelajaran.
85
86
B. Implikasi
Setiap hasil penelitian tentunya mempunyai implikasi yang dapat diterapkan
pada bidangnya masing- masing, begitupun pada penelitian ini, implikasinya
dalam bidang pendidikan adalah:
1. Dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru
menggunakan media audio lagu
2. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran yang
menyenangkan yang meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis
mangajukan beberapa saran sebagai perbaikan dimasa mendatang, sebagai berikut
:
1. Hendaknya para pendidik atau guru-guru dapat menggunakan media audio
lagu dalam proses pembelajaran IPS. Karena media audio lagu dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Situasi belajarpun lebih kondusif dan
efektif sehingga proses belajar mengajar itu lebih bermakna.
2. Guru harus betul-betul memahami dan menguasai prosedur penggunaan media
audio lagu sebelum menerapkannya pada proses belajar mengajar. Hal ini
dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Guru
hendaknya
mengekspresikan
memberikan
kemampuannya
keleluasaan
sesuai
kepada
dengan
siswa
pengetahuan
untuk
yang
dimilikinya. Dengan demikian siswa dapat memberikan ide-ide baru dalam
proses belajar mengajar IPS.
4. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka
disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran yang
menggunakan media audio lagu pada pokok bahasan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Al Baghdadi, Abdurahman. 1991. Seni dalam Pandangan Islam: Seni Vokal, Seni
Musik dan Tari. Jakarta:Gema Insani Press.
Ahmadi, Iif Khoiru. Sofan Amri. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS
Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Azhar, Arsad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.
Bahri, Syaiful. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.
Rieneka Cipta.
Bernhard, Sandra L. DipABRSM. 2007. Les Musik untuk Anak Anda,
Jakarta:Gramedia.
Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan
semua Anak juara. Bandung:Kaifa.
Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor,
Jakarta:Bumi Aksara.
Daryanto, H. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rieneka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta
: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:DEDIKBUD
bekerjasama dengan Rineka cipta.
Hidayah, Nur. 2013. Panduan Praktis Penyusunan dan Pelaporan PTK,
Jakarta:PT.Prestasi Pustakaraya.
Lwin, May. et.al. 2008. How to Multiply Your Child’s Intelligence.
Yogyakarta:Indeks.
87
88
M. Hasim AS, “Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil Belajar Matematika”,
Skripsi
pada
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta:Perpustakaan
UIN
Jakarta:___, tidak dipublikasi
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru,
Jakarta:Gaung Persada Press.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sofian, Ahmad. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis kompetensi”.
Jakarta:UIN Jakarta Press.
Solihatin,
Etin.
Raharjo.
2005.
Cooperative
Learning:Analisis
Model
Pembelajaran IPS. Jakarta:PT. Bumi Aksara.
Syah, Muhibin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru.
Bandung:Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung:PT.Rosda Karya.
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. 2006. Jakarta:BP. Dharma
Bhakti
Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,
(Jakarta:Rajawali Pers, 1987
Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rajawali Pers,
2011),
Sapriya, dkk. 2007. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Bandung:UPI PRESS.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta:PT.
Rineka Cipta.
89
Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Jakarta: Undangundang Permendiknas No 20 Tahun 2006.
Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru professional Penelitian Tindakan Kelas dan
Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta:ANDI Offset.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
(Jakarta: PT Bumi Aksara.
Usman, Uzer. 2008. menjadi guru professional. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
90
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Pertemuan keAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
I.
II.
III.
Kompetensi Dasar
2.2 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam
anggota keluarga.
Indikator
 Menjelaskan definisi kewajiban
 Menyebutkan kewajiban sebagai anak ketika di rumah
 Menjelaskan definisi hak
 Menyebutkan hak yang diterima anak ketika selesai menjalankan
kewajiban
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu;




IV.
V.
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
: Ilmu Pengetahuan Sosial
: II/ II
: 1-2
: 4 x 35 menit
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan
Siswa dapat menjelaskan definisi kewajiban
Siswa dapat menyebutkan kewajiban sebagai anak ketika di rumah
Siswa dapat menjelaskan definisi hak
Siswa dapat menyebutkan hak yang diterima anak ketika selesai menjalankan
kewajiban
Materi Pokok
Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga
Media dan Sumber Bahan
a) Media/ alat bantu:
1. Kertas buram
2. Lirik lagu
3. Media audio
b) Sumber Bahan :
1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia
2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2
oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto
91
VI.
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Cooperative Learning
Metode
: Corak Tim,
VII.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Bertanya pada siswa apa
yang
dilakukan
siswa
ketika dirumah
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Menampilkan slide lirik
lagu (terlampir) dengan
memutar musiknya juga.
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
 Bertanya
pada
siswa
tentang kewajiban yang
harus dilakukan sebagai
seorang
anak
ketika
dirumah didalam lagu
tersebut
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif
92









Elaborasi
Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;





Konfirmasi
Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
Guru
memberi
penghargaan
Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
93
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
 Siswa
kesimpulan
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Komunikatif
 Mandiri
 Religius
Pertemuan ke-2
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan
Inti
(15 menit)
Eksplorasi
 Bertanya pada siswa apa
yang
dilakukan
siswa
ketika dirumah
 Bertanya apa yang mereka
dapat
ketika
mereka
melaksanakan kewajiban
tersebut
 Menjelaskan
pengertian
hak pada siswa dengan
contoh-contoh yang mereka
sebutkan tersebut
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif
94









Elaborasi
Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
Guru
memberi
penghargaan
Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
95
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru membimbing do’a
 Siswa
kesimpulan
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Komunikatif
 Mandiri
 Religius
IX. Penilaian
A. Prosedur penilaian : penilaian akhir
B. Jenis tes/ penilaian : tes
Jenis
Indikator
penilaian
 Menyusun daftar kewajiban
Tes
yang dilakukan siswa di





rumah
Menjelaskan arti kewajiban
Menunjukan perasaan yang
mereka rasakan ketika
melaksanakan kewajiban
Menyebutkan apa yang
mereka dapat setelah
melaksanakan kewajiban
Memahami arti hak
Menceritakan pengalaman
mereka membantu ayah dan
ibu dirumah.
Bentuk
penilaian
Soal instrumen
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Pamulang, 31 Maret 2015
Peneliti
Yuliyanti
NIM. 1110018300018
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Pertemuan keAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
: Ilmu Pengetahuan Sosial
: II/ II
:3&4
: 4 x 35 menit
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan
VIII. Kompetensi Dasar
2.3 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam
anggota keluarga.
IX.
Indikator
 Menjelaskan kewajiban orang tua
 Menjelaskan hak orang tua
 Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek,
pembantu)
 Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu)
 Menceritakan kewajiban semua anggota keluarga
X.
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu;
 Menjelaskan kewajiban orang tua
 Menjelaskan hak orang tua
 Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek,
pembantu)
 Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu)
 Menceritakan kewajiban semua anggota keluarga
XI.
Materi Pokok
Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga
XII. Media dan Sumber Bahan
a) Media/ alat bantu:
1. Lembar kerja siswa
2. Lirik lagu
3. Media audio
b) Sumber Bahan :
1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia
2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2
oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto
97
XIII. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Cooperative Learning
Metode
: Corak tim
XIV. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Memberi tahu pada siswa
bahwa yang mempunyai
kewajiban dan berhak
mendapatkan hak itu tidak
hanya anak-anak
 Bertanya pada siswa apa
yang dilakukan ibu dan
ketika dirumah
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Menampilkan slide lirik
lagu (terlampir) dengan
memutar musiknya juga.
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
 Bertanya
pada
siswa
tentang kewajiban ayah dan
ibu didalam lagu tersebut
 Memberikan
penjelasan
yang sesungguhnya tentang
kewajiban orangtua dan
hak yang harus diterima
orang tua.
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif
98





Elaborasi
Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun
tertulis (terlampir)
Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru
memberi
penghargaan
 Guru
memberikan
kesempatan bertanya
 Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
99
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
 Siswa
kesimpulan
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Komunikatif
 Mandiri
 Religius
Pertemuan ke-4
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Memberi tahu pada siswa
bahwa
nenek,
kakek,
pembantu juga mempunyai
kewajiban dan berhak
mendapatkan hak
 Bertanya pada siswa apa
yang dilakukan mereka
ketika di rumah
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Menampilkan slide lirik
lagu (terlampir) dengan
memutar musiknya juga.
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
 Bertanya
pada
siswa
tentang kewajiban mereka
dan
hak
yang
didapatkannya
didalam
lagu tersebut
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif
100
 Memberikan
penjelasan
yang sesungguhnya tentang
kewajiban mereka dan hak
yang harus diterima mereka
Elaborasi
 Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun
tertulis (terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;




Konfirmasi
Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
Guru
memberi
penghargaan
Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
101
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
 Siswa
kesimpulan
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Komunikatif
 Mandiri
 Religius
IX. Penilaian
A. Prosedur penilaian : penilaian akhir
B. Jenis tes/ penilaian : tes
Indikator

Menjelaskan
ayah dan ibu

Menjelaskan hak ayah dan
ibu
Menjelaskan
kewajiban
anggota keluarga lain
(nenek, kakek, pembantu)
Menjelaskan hak anggota
keluarga
lain
(nenek,
kakek, pembantu)
Menceritakan kewajiban
semua anggota keluarga



kewajiban
Jenis
penilaian
Bentuk
penilaian
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Soal instrumen
Pamulang, 07 April 2015
Peneliti
Yuliyanti
NIM. 1110018300018
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Pertemuan keAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
XV.
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
: Ilmu Pengetahuan Sosial
: II/ II
:5&6
: 4 x 35 menit
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan
Kompetensi Dasar
2.4 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam
anggota keluarga.
XVI. Indikator
 Menjelaskan sikap anak terhadap orangtua, adik dan kakak
 Menjelaskan sikap anak terhadap nenek, kakek dan pembantu
XVII. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu;
 Siswa dapat menjelaskan sikap anak terhadap orangtua, adik dan kakak
 Siswa dapat menjelaskan sikap anak terhadap nenek, kakek dan
pembantu
XVIII. Materi Pokok
Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga
XIX. Media dan Sumber Bahan
a) Media/ alat bantu:
1. Kertas buram
2. Lirik lagu
3. Media audio
b) Sumber Bahan :
1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia
2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2 oleh:
Kuswanto dan Y. Suharjanto
XX.
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Cooperative Learning
Metode
: Corak Tim
103
XXI. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-5
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Bertanya
pada
siswa
bagaimana sikap kalian
terhadap ayah, ibu, kakak
dan adik.
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Menampilkan slide lirik
lagu (terlampir) dengan
memutar musiknya juga.
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
Elaborasi
 Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
104
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru
memberi
penghargaan
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
 Siswa
kesimpulan
 Komunikatif
 Guru
memberikan
kesempatan bertanya
 Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Mandiri
 Religius
Pertemuan ke-6
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Bertanya
pada
siswa
bagaimana sikap kalian
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif
105
terhadap nenek, kakek, dan
pembantu di rumah
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Menampilkan slide lirik
lagu (terlampir) dengan
memutar musiknya juga.
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
Elaborasi
 Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru
memberi
penghargaan
 Guru
memberikan





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
106

Kegiatan
Akhir
(5 menit)



kesempatan bertanya
Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
Guru memberikan soal
latihan atau PR
Guru membimbing do’a
IX. Penilaian
A. Prosedur penilaian : penilaian akhir
B. Jenis tes/ penilaian : tes
Jenis
Indikator
penilaian
 Menyebutkan sikap baik
Tes
terhadap oangtua
 Menyebutkan sikap baik
terhadap adik dan kakak
 Menyebutkan sikap baik
terhadap nenek dan kakek
 Menyebutkan sikap baik
terhadap pembantu
 Siswa
kesimpulan
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Komunikatif
 Mandiri
 Religius
Bentuk
penilaian
Soal instrumen
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Pamulang, 14 April 2015
Peneliti
Yuliyanti
NIM. 1110018300018
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Pertemuan keAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
: Ilmu Pengetahuan Sosial
: II/ II
: 8 dan 9
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan
XXII. Kompetensi Dasar
2.5 Memberikan contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga
XXIII. Indikator
 Menjelaskan pengertian kerjasama
 Menyebutkan contoh kerjasama dirumah
 Menyebutkan kerjasama di sekolah
 Menceritakan kerjasama yang pernah dilakukannya
XXIV. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu;
 menjelaskan pengertian kerjasama
 menyebutkan contoh kerjasama dirumah
 menyebutkan kerjasama di sekolah
 menceritakan kerjasama yang pernah dilakukannya
XXV. Materi Pokok
Kerjasama di lingkungan rumah dan sekitar
XXVI. Media dan Sumber Bahan
3. Media/ alat bantu:
1. Kertas buram
2. Lirik lagu
3. Media audio
4. Sumber Bahan :
1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia
2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2
oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto
108
XXVII.
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Cooperative Learning
Metode
: Corak Tim
XXVIII.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-8
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Apersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Bertanya
pada
siswa
apakah mereka pernah
melakukan kerjasama? Dan
kerjasama
apa
yang
dilakukan.
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Menampilkan slide lirik
lagu (terlampir) dengan
memutar musiknya juga.
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
Elaborasi
 Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
109
tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;




Kegiatan
Akhir
(5 menit)
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
Guru
memberi
penghargaan
Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
 Siswa
kesimpulan
 Komunikatif
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Mandiri
 Religius
Pertemuan ke-6
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
 Mengajak siswa bernyanyi
Kegiatan Siswa
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
Nilai Yang
dikembangkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
110
Kegiatan
Inti
(15 menit)
dengan lagu yang diberikan
pda pertemuan sebelumnya.
Eksplorasi
 Bertanya
pada
siswa
kerjasama apa yang pernah
di kerjakan di sekolah?
 Menuliskan jawaban siswa
di papan tulis
 Mengajak siswa bernyanyi
bersama
Elaborasi
 Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru
penghargaan
memberi
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Komunikatif
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
111
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Guru
memberikan
kesempatan bertanya
 Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
IX. Penilaian
A. Prosedur penilaian : penilaian akhir
B. Jenis tes/ penilaian : tes
Jenis
Indikator
penilaian
 Menyebutkan arti kerjasama
Tes
 Menyebutkan kerjasama di
rumah
 Menyebutkan kerjasama di
sekolah
 Menguraikan pengalaman
mereka melakukan
kerjasama
 Siswa
kesimpulan
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Komunikatif
 Mandiri
 Religius
Bentuk
penilaian
Soal instrumen
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Pamulang, 28 April 2015
Peneliti
Yuliyanti
NIM. 1110018300018
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Pertemuan keAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
: Ilmu Pengetahuan Sosial
: II/ II
: 10 dan 11
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan
XXIX. Kompetensi Dasar
2.6 Memberikan contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga
XXX. Indikator
 Menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama
 Menyebutkan contoh kerja sama di bidang sosial
 Menyebutkan contoh kerja sama di bidang kebersihan
 Menyebutkan contoh kerja sama di bidang keamanan
 Menguraikan pengalaman bekerjasama di bidang sosial, keamanan,
dan kebersihan
XXXI. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu;
 Menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama
 Menyebutkan contoh kerja sama di bidang sosial
 Menyebutkan contoh kerja sama di bidang kebersihan
 Menyebutkan contoh kerja sama di bidang keamanan
 Menguraikan pengalaman bekerjasama di bidang sosial, keamanan,
dan kebersihan
XXXII.
Materi Pokok
Kerjasama di lingkungan rumah dan sekitar
XXXIII.
Media dan Sumber Bahan
a) Media/ alat bantu:
1. Kertas buram
2. Lirik lagu
3. Media audio
b) Sumber Bahan :
1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia
113
2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2
oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto
XXXIV.
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Cooperative Learning
Metode
: Corak Tim
XXXV.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-10
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Apersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Mengajak siswa bernyanyi
dengan lagu yang sudah
disiapkan.
 Membacakan hasil kerja
siswa yang minggu lalu
 Mengajak siswa untuk
membagikan mana yang
termasuk kedalam masingmasing bentuk kerjasama
dan menuliskannya di
papan tulis.
Elaborasi
 Membentuk
siswa
ke
dalam 5 kelompok masingmasing terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan
maupun
tertulis
(terlampir)
dengan
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif





 Kerja sama
Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Rasa
tahu
ingin
114
memberikan hasil yang
sudah mereka tulis, dan
menugaskan
untuk
mendaftar
mana
yang
termasuk kerjasama di
bidang sosial, kebersihan,
keamanan.
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk
meningkatkan
prestasi belajar;




Kegiatan
Akhir
(5 menit)
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju
ke depan kelas untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
Guru
memberi
penghargaan
Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Guru
meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan penyimpulan.
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa
menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Menghargai
 Rasa ingin
tahu
 Siswa
kesimpulan
 Komunikatif
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Mandiri
 Religius
115
Pertemuan ke-11
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
 Mengajak siswa bernyanyi
dengan lagu yang diberikan
pda pertemuan sebelumnya.
Eksplorasi
 Membacakan beberapa hasil
pekerjaan rumah siswa.
 Mengajak
siswa
untuk
menganalsis secara sederhana
hasil pekerjaannya
 Mengajak siswa bernyanyi.
Elaborasi
 Membentuk siswa ke dalam 5
kelompok
masing-masing
terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun
tertulis (terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa
rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif





 Kerja sama
Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Rasa
tahu
ingin
116
belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju ke
depan
kelas
untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru memberi penghargaan
 Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Guru meluruskan kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan dan penyimpulan.
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa menanyakan halhal yang belum dipahami
 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Menghargai
 Rasa
ingin
tahu
 Siswa
kesimpulan
 Komunikatif
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Mandiri
 Religius
IX. Penilaian
A. Prosedur penilaian : penilaian akhir
B. Jenis tes/ penilaian : tes
Indikator
 Menyebutkan 3 bentuk
kerjasama
 Menyebutkan kerjasama di
bidang sosial
 Menyebutkan kerjasama di
bidang kebersihan
 Menyebutkan kerjasama di
bidang keamanan
 Menguraikan pengalaman
siswa melakukan kerjasama
Jenis
penilaian
Bentuk
penilaian
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Soal instrumen
Pamulang, 05 Mei 2015
Peneliti
Yuliyanti
NIM. 1110018300018
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Pertemuan keAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
: Ilmu Pengetahuan Sosial
: II/ II
: 12 dan 13
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan
XXXVI.
Kompetensi Dasar
2.7 Memberikan contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga
XXXVII.
Indikator
 Menyebutkan manfaat kerjasama
 Mendeskripsikan kerjasama/gotong royong sebagai ciri khas bangsa
Indonesia
 Memahami makna kerjasama
XXXVIII.
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa mampu;
 Menyebutkan manfaat kerjasama
 Mendeskripsikan kerjasama/gotong royong sebagai ciri khas bangsa
Indonesia
 Memahami makna kerjasama
XXXIX.
Materi Pokok
Kerjasama di lingkungan rumah dan sekitar
XL.
Media dan Sumber Bahan
a) Media/ alat bantu:
1. Kertas buram
2. Lirik lagu
3. Media audio
b) Sumber Bahan :
1. Buku IPS kelas II SD karangan TIM Pena Cendekia
2. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar/Mi kelas 2
oleh: Kuswanto dan Y. Suharjanto
XLI. Strategi Pembelajaran
118
Pendekatan : Cooperative Learning
Metode
: Corak Tim
XLII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-12
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Apersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Eksplorasi
 Mengajak siswa bernyanyi
dengan lagu yang sudah
disiapkan.
 Bertanya lagu itu isinya
tentang apa, ada berapa
manfaat kerjasama
 Mengajak
siswa
untuk
menyebutkan
manfaat
kerjasamanya
Elaborasi
 Membentuk siswa ke dalam 5
kelompok
masing-masing
terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun
tertulis (terlampir) dengan
memberikan hasil yang sudah
mereka tulis, dan menugaskan
untuk mendaftar mana yang
termasuk kerjasama di bidang
sosial, kebersihan, keamanan.
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa
rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif





 Kerja sama
Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Rasa
tahu
ingin
119
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi
belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju ke
depan
kelas
untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru memberi penghargaan
 Guru
memberikan
kesempatan bertanya
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa menanyakan halhal yang belum dipahami
 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Menghargai
 Rasa
ingin
tahu
 Siswa
kesimpulan
 Komunikatif
 Guru meluruskan kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Mandiri
 Religius
Pertemuan ke-13
Kegiatan Guru
Kegiatan
Awal
(3 menit)
Kegiatan
Inti
(15 menit)
 Guru membimbing berdo’a
 Absensi siswa
 Appersepsi
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
 Mengajak siswa bernyanyi
dengan lagu yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya.
Eksplorasi
 Memberikan siswa tentang
kejadian sosial
 Mengajak
siswa
untuk
menganalsis secara sederhana
deskripsi yang disampaikan
guru
Kegiatan Siswa
Nilai Yang
dikembangkan
 Berdo’a bersama
 Menyatakan kehadiran
 Siswa menyanyi
 Siswa mendengarkan
 Religius
 Jujur
 Komunikatif
 Siswa menjawab
 Siswa mendengarkan
 Siswa bernyanyi
 Aktif
 Komunikatif
120
 Mengajak siswa bernyanyi.
Elaborasi
 Membentuk siswa ke dalam 5
kelompok
masing-masing
terdiri dari 6 siswa.
 Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas
(LKS), diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun
tertulis (terlampir)
 Memberi kesempatan untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa
rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik
dalam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi
belajar;
Konfirmasi
 Guru meminta siswa maju ke
depan
kelas
untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
 Guru memberi penghargaan
 Guru
memberikan
kesempatan bertanya
Kegiatan
Akhir
(5 menit)
 Guru meluruskan kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan dan penyimpulan.
 Menyimpulkan
hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan
 Guru memberikan soal
latihan atau PR
 Guru membimbing do’a
IX. Penilaian
A. Prosedur penilaian : penilaian akhir





Siswa berkelompok
Siswa menerima LKS
Siswa diskusi
Siswa bertanya
Siswa berdiskusi
 Kerja sama
 Rasa
tahu
ingin
 Siswa presentasi
 Siswa tepuk tangan
 Siswa menanyakan halhal yang belum dipahami
 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
 Aktif
 Menghargai
 Rasa
ingin
tahu
 Siswa
kesimpulan
 Komunikatif
membuat
 Siswa mengerjakan
 Do’a bersama
 Mandiri
 Religius
121
B.
Jenis tes/ penilaian : tes
Indikator
 Menyebutkan manfaat
kerjasama
 Mendeskripsikan sikap
sosial dalam bekerjasama
 Menguraikan pengalaman
siswa melakukan kerjasama
Jenis
penilaian
Bentuk
penilaian
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Tes
Uraian
Terlampir
Soal instrumen
Pamulang, 12 Mei 2015
Peneliti
Yuliyanti
NIM. 1110018300018
122
Lampiran 2
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
1. Apa kedudukan kalian di dalam keluarga?
Jawab :
2. Sebutkan kewajiban yang kalian lakukan dirumah !
Jawab :1.
2.
3.
4.
5.
6.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kewajiban ?
Jawab :
4. Sebutkan apa yang kalian dapatkan ketika selesai melaksanakan kewajiban !
Jawab :
5. Apa yang kalian rasakan ketika selesai meaksanakan kewajiban ?
Jawab :
123
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
1. Menjelaskan kewajiban ayah dan ibu
No.
Ayah
Ibu
2. Menjelaskan hak ayah dan ibu
Jawab :
3. Menjelaskan kewajiban anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu)
Pembantu
No.
Nenek dan Kakek
4. Menjelaskan hak anggota keluarga lain (nenek, kakek, pembantu)
Jawab :
124
LKS I
(Lembar Kerja Siswa)
Tulislah sikap yang kalian terhadap orang tua, kakak dan adik kalian !
Terhadap orang tua
Terhadap kakak
Terhadap adik
LKS II
(Lembar Kerja Siswa)
Tulislah sikap yang kalian terhadap nenek, kakek dan pembantu kalian !
Terhadap Nenek
Terhadap adik
125
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
ARTI KERJASAMA
kerjasama di
Rumah
kerjasama di
Sekolah
126
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
uraikan kerjasama yang sudah kalian lakukan selama satu minggu !
BIDANG SOSIAL
BIDANG KEBERSIHAN
BIDANG
KEAMANAN
127
Lampiran 3
Bangun Tidur
Aku Yang Dulu – Tegar
Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi ku tolong ibu
Membersihkan tempat tidurku
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu ku manja sekarang ku sudah besar
Dulu dulu dulu ku dibantuin
Sekarang ku bisa sendiri
Versi Bunda Piara
Bila kuingat mereka
Ayah bunda orangtuaku
Yang melahirkan aku
Ke dunia dengan selamat…
Ayah dan ibu berperan menjaga aku
Dan menciptakan keluarga yang
sejahtera
dan harmonis didalam rumah dan
dimanapun…
ayah dan ibu selalu memberi smangat
dan mendoakanku
serta menegurku di saat tingkah laku ku
tidak sesuai dengan norma yang
berlaku…
Versi Berondong Tua
Ibu dan bapak kita
Adalah orang tua
haruslah dihormati
Janganlah disakitii
ibu dan bapak kita
mempunyai tanggung jawab
berupa kewajiban
yang harus dikerjakan
Selain punya kwajiban
Mereka mempunyai hak
Hak yang harus dierima
Setelah melaksanakan kewajibannya
Kewajibanku menghormati orangtua
Membantu tugas rumah yang aku bisa
Belajar, menjalankan tugas sekolah
Sebagai seorang pelajar
Hidupku kini seorang anak-anak
Juga berhak mendapatkan hak yang
pantas
Memperoleh nafkah dari ayah dan
bunda
Mendapatkan kasih sayang semua
Aku juga berhak ikut pendidikan
Itu pula hak yang harus kudapatkan
ku berjanji ku takkan berputus asa
menjadi anak yang dibanggakan
Versi Siapa Tahu ?
Siapa tahu kewajiban nenek kakek ?
Menyayangi cucu, pengganti
orangtua
Siapa tahu hak yang didapatkannya ?
Harus dihormati, disayangi, dikasihi
Ayolah semua sayangi nenekmu
Juga sayangilah kakekmu
Siapa tahu kewajiban pembantu ?
Membersihkan rumah, memasak dan
mencuci
Siapa tahu hak yang didapatkannya ?
Harus dihargai dan diberikan gaji
Janganlah kalian se enak-enaknya
Mari… menghargai
128
Versi Soleram
Versi Anak Kambing
Kerjasama itu menyenangkan
Tugas berat terasa ringan
Kalau kita ingin cepat selesaikan
Ajaklah kawan ikut kerjasama
Contoh kerjasama bidang kebersihan
Suka gotong royong membersihkan
lingkungan
Bidang keamanan ikut ronda malam
Di bidang sosial membantu yang
kesusahan
Kerjasama itu mengasyikan
Bisa dilakukan dimana saja
Kalau kita suka ikut
kerjasama
Pastilah semua menyukai
kita
Ayolah jangan malas
Ikut bergotong royong
Anak Indonesia
Harus berhati mulia
Versi Gundul-Gundul Pacul
Versi Balonku
Bentuk kerjasama
Itu ada tiga
Di bidang sosial
Di biidang kebersihan
Juga ada di bidang keamanan
Itulah bentuk-bentuk kerjasama
Manfaat kerjasama
Itu adanya lima
Mempererat persatuan
Mempererat persaudaraan
Menciptakan kepedulian
Menjauhkan sikap egois
Menciptakan ide cemerlang
Karna semua bersaudara
129
Lampiran 4
KISI – KISI SOAL SIKLUS I
Sekolah / Madrasah
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Kelas / Semester
: II (Dua) / II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi waktu
: 35 Menit
Standar kompetensi
: 2. Memahami kedudukan dan peran
Jumlah soal
: 15 Soal
anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga
Kompetensi dasar
Aspek yg Diukur
Indikator
Menjelaskan definisi kewajiban
Tingkat Pengetahuan
C1
C2


Menjelaskan definisi hak
Menyebutkan kewajiban
2.2 menceritakan pengalamannya dalam
melaksanakan peran dalam anggota keluarga
orangtua
Menyebutkan hak yang didapat
orangtua
Menyebutkan kewajiban
sebagai seorang anak
Menyebutkan hak yang harus
No. Soal
1
4

2

5

3

6
130
didapat seorang anak
Menjelaskan kewajiban sebagai

seorang anak ketika di rumah
7
dan disekolah
Menyebutkan kewajiban
anggota keluarga lain (nenek,

8

9
kakek, pembantu)
Menyebutkan hak yang harus
diterima anggota keluarga lain
(nenek, kakek, pembantu)
Menjelaskan sikap anak
terhadap anggota keluarga besar

10
131
KISI – KISI SOAL SIKLUS II
Sekolah / Madrasah
: SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Kelas / Semester
: II (Dua) / II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi waktu
: 35 Menit
Standar kompetensi
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota
Jumlah soal
: 10 Soal
dalam keluarga dan lingkungan tetangga
Kompetensi dasar
Aspek yg Diukur
Indikator
Menjelaskan definisi kerjasama
Menyebutkan siapa yang harus
Tingkat Pengetahuan
C1
C2

No. Soal
1

2,3,
Menyebutkan bentuk-bentuk kerjasama

4
2.2 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama
Menjelaskan bidang kerjasama

5
di lingkungan tetangga
Menyebutkan dimana bisa dilakukan

7

6,8,9

10
melakukan kerjasama ?
kerjasama
Menyebutkan contoh kerjasama di
rumah, sekolah, dan lingkungan tetangga
Menyebutkan manfaat kerjasama
132
Lampiran 5
SOAL TES SIKLUS I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Coba tuliskan pengertian kewajiban ! 5
Sebutkan 3 kewajiban orangtuamu ! 15
Sebutkan 3 kewajiban sebagai seorang anak ! 15
Tuliskan pengertian hak ! 5
Apa saja hak yang didapat orangtuamu ? 5
Sebutkan 3 hak seorang anak setelah melaksanakan kewajiban ? 15
Uraikanlah kewajiban seorang anak di sekolah dan di rumah ? 10
Sebutkan kewajiban anggota keluarga di bawah ini !
Kakek dan Nenek
Pembantu
9. Sebutkan hak-hak anggota keluarga di bawah ini !
Kakek dan Nenek
10. Jelaskan sikap sebagai seorang anak terhadap semua anggota keluarga ! 10
Pembantu
133
SOAL TES SIKLUS II
1. Tuliskanlah arti kerja sama !
2. Siapakah yang dapat mengikuti kerjasama di lingkungan sekolah ?
3. Siapakah yang dapat mengikuti kerjasama di rumah ?
4. Tuliskanlah 3 bentuk kerjasama !
5. Di bidang apakah membantu tetangga yang kesusahan ?
6. Kerjasama apa yang dapat dilakukan di rumah ?
7. Dimana kita dapat melakukan kerjasama?
8. Tuliskan kerjasama yang dapat dilakukan di sekolah !
9. Apa contoh kerjasama yang dapat dilakukan dengan tetangga ?
10. Tuliskan 3 manfaat melakukan kerjasama ?
134
Pedoman Penskoran Tes Silus I
No.
1
Soal
Menyebutkan 3 kewajiban
orangtuamu
3
4
No.
6
Menuliskan pengertian
kewajiban
2
Skor
10
Skor
Menyebutkan 3 hak seorang anak
Jawab 2 poin : 10
setelah melaksanakan kewajiban
Jawab 1 poin : 5
Jawab 2 poin : 10
Jawab 1 poin : 5
Menyebutkan 3 kewajiban
Jawab 2 poin : 10
sebagai seorang anak
Jawab 1 poin : 5
7
Menyebutkan hak yang
Jawab 2 poin : 10
didapat orangtuamu
Jawab 1 poin : 5
Jawab 2 poin : 10
Jawab 1 poin 5
8
Menuliskan pengertian hak
Menguraikan kewajiban seorang
anak di sekolah dan di rumah
Menyebutkan kewajiban anggota
keluarga (kakek nenek & pembantu)
10
5
Soal
9
Menyebutkan
hak-hak
Jawab 1 poin 5
anggota Jawab 2 poin : 10
keluarga (kakek nenek & pembantu)
10
Jawab 2 poin : 10
Jawab 1 poin 5
Menjelaskan sikap sebagai seorang
anak
terhadap
keluarga
semua
anggota
10
135
Pedoman Penskoran Tes Silus II
Soal
Skor
No.
1
Menuliskanlah arti kerja sama
10
6
2
Menyebutkan siapa saja yang
dapat mengikuti kerjasama di
Menyebutkan
siapa
Jawab 1 poin : 5
7
Menyebutkan kerjasama apa yang
Jawab 2 poin : 10
dapat dilakukan di rumah
Jawab 1 poin : 5
Menyebutkan dimana kita dapat
10
melakukan kerjasama
yang
dapat mengikuti kerjasama di
Skor
Jawab 2 poin : 10
lingkungan sekolah
3
Soal
10
rumah
4
5
Menuliskan 3 bentuk
Jawab 2 poin : 10
kerjasama
Jawab 1 poin : 5
Menyebutkan bidang apayang
Jawab 2 poin : 10
di dalamnya ada kegiatan
Jawab 1 poin : 5
8
dilakukan di sekolah
9
membantu tetangga yang
kesusahan
Menuliskan kerjasama yang dapat Jawab 2 poin : 10
Menyebutkan
contoh
yang
dilakukan
dapat
Jawab 1 poin 5
kerjasama
dengan
Jawab 2 poin : 10
Jawab 1 poin 5
tetangga
10
Menuliskan 3 manfaat melakukan Jawab 2 poin : 10
kerjasama
Jawab 1 poin : 5
136
Lampiran 6
PEDOMAN JAWABAN TES SIKLUS I
1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
2. 3 kewajiban orang tua :
a. Memberi nafkah
b. Memperhatikan kesehatan dan pendidikan
c. Menasehati dan membimbing anaknya
3. Kewajiban seorang anak :
a. Belajar
b. Hormat pada orangtua
c. Membantu orangtua di rumah
4. Hak adalah sesuatu yang harus diterima
5. Hak orangtua :
a. Mengatur urusan rumah tangga
b. Disayangi anggota keluarga
c. Dihormati anggota keluarga
6. Hak anak :
a. Mendapat nafkah
b. Mendapat pendidikan
137
c. Mendapat kasih sayang orangtua
7. Kewajiaban anak di sekolah dan di rumah :
Di rumah
Membantu orang tua
Menyayangi adik dan kakak
Menghargai pembantu
Di sekolah
Menghormati guru
Menyayangi teman
Barkata sopan
8. kewajiban anggota keluarga di bawah ini !
Kakek dan Nenek
Pembantu
Menyayangi cucu
Menyelesaikan tugas rumah
Pengganti peran orangtua
Menyiapkan keperluan anggota keluarga
9. hak anggota anggota keluarga di bawah ini !
Kakek dan Nenek
Pembantu
Dihormati dan disayangi
Diberi wwaktu istirahat yang cukup
Boleh menikmati perlengkapan rumah yang ada
Mendapat gaji yang layak
10. harus saling menyayangi, menghargai, dan menghormati
138
PEDOMAN JAWABAN TES SIKLUS II
1. Kerja sama adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan
2. Warga sekolah, guru, siswa.
3. Masyarakat
4. Bentuk kerjasama :
a. Bidang sosial
b. Bidang kebersihan
c. Bidang keamanan
5. Bidang sosial
6. Menolong warga yang kesusahan, membangun tempat-tempaat penting di lingkungan sekitar
7. Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
8. Gotong royong membersihkan kelas
9. Kerja bakti membersihkan lingkungan
10. Manfaat kerjasama :
a. Mempererat persatuan
b. Menciptakan kepedulian
c. Tugas berat teasa ringan
138
Lampiran 8
(PRA SIKLUS)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
1. Peneliti
: …………………….………………………………………
2. Kelas
: …………………………………………………………….
3. Waktu
: …………………………………………………………….
4. Tanggal
: …………………………………………………………….
NO
ASPEK YANG DIAMATI
I
Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-masing siswa
2. Kesiapan menerima pembelajaran
II
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru
III
2. Mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi pelajaran
1. Memperhatikan penjelasan materi
pelajaran
2. Bertanya saat proses penjelasan materi
3. Interaksi antar siswa
4. Interaksi antara siswa-guru, siswamateri pelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar
2. Mengemukakan pendapat ketika
diberikan kesempatan
3. Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
4. Mengikuti proses pembelajaran
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
1. Interaksi antara siswa dan media
pembelajaran yang digunakan guru
2. Tertarik pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
3. Ketekunan dalam mempelajari sumber
belajar yang ditentukan guru
D. Penilaian Proses
1. Mengerjakan tugas/latihan yang
diberikan guru
2. Menjawab pertanyaan guru dengan
benar
E. Penggunaan Bahasa
1. Mengemukakan pendapat
DESKRIPSI
139
IV
2. Mengajukan pertanyaan
PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Tanda Tangan
:………………………………..
Mengetahui,
Guru Kelas II Al Mawardi
Ummu Hafidah, S.Pd
140
Lampiran 9
(PRA SIKLUS)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR
1. Nama Peneliti
: …………………….………………………………………
2. Kelas
: …………………………………………………………….
3. Waktu
: …………………………………………………………….
4. Tanggal
: …………………………………………………………….
NO
I
II
III
ASPEK YANG DIAMATI
Pra Pembelajaran
1. Pengaturan tempat duduk masingmasing siswa
2. Pengkondisian kesiapan
pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi
2. Memberikan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi pelajaran
1. Memberikan penjelasan materi
pelajaran
2. Mengajukan pertanyaan saat
proses penjelasan materi
3. Memfasilitasi adanya interaksi
antar siswa
4. Memfasilitasi interaksi antara
siswa-guru, siswa-materi pelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
1. Melaksanakan pembelajaran aktif
2. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
3. Memberikan respon terhadap
pertanyaan dan jawaban siswa
4. Memotivasi siswa untuk bertanya
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
1. Kemampuan menggunakan media
pembelajaran
2. Kesesuaian media dengan materi
dan strategi
3. Penggunaan sumber belajar selain
DESKRIPSI
141
IV
buku ajar dan LKS
D. Penilaian Proses
1. Memberikan tugas/latihan
2. Melakukan penilaian
E. Penggunaan Bahasa
1. Ketepatan penggunaan bahasa
yang sesuai dengan perkembangan
peserta didik
2. Ketepatan penggunaan bahasa
yang sesuai dengan kaidah
PENUTUP
Melakukan konfirmasi
Memberikan kesimpulan dan tindak
lanjut
Tanda Tangan
:………………………………...
Mengetahui,
Guru Kelas II Al Mawardi
Ummu Hafidah, S.Pd
142
Lampiran 10
DAFTAR NILAI IPS SISWA SEMESTER I
KELAS II AL MAWARDI
No
Nama
L/P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
L
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
L
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
Skor Nilai
Nilai
Ketuntasan
75
Tuntas
58
Tidak tuntas
37
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
75
Tuntas
55
Tidak tuntas
71
Tuntas
70
Tuntas
41
Tidak tuntas
57
Tidak tuntas
70
Tuntas
62
Tidak tuntas
54
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
57
Tidak tuntas
74
Tuntas
57
Tidak tuntas
70
Tuntas
76
Tuntas
63
Tidak tuntas
61
Tidak tuntas
74
Tuntas
74
Tuntas
59
Tidak tuntas
64
Tidak tuntas
76
Tuntas
62
Tidak tuntas
73
Tuntas
53
Tidak tuntas
75
Tuntas
76
37
63,76
143
Lampiran 11
DATA HASIL TES IPS SIKLUS I
KELAS II AL MAWARDI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
L/P
L
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
L
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
Skor Nilai
Siklus I
Ketentuan
Tuntas
70
Tuntas
80
60
Tidak tuntas
85
Tuntas
Tidak tuntas
60
75
Tuntas
65
Tidak tuntas
70
Tuntas
85
Tuntas
80
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
65
Tidak tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
70
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
65
Tidak tuntas
75
Tuntas
70
Tuntas
70
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
85
60
70,50
144
Lampiran 12
DATA HASIL TES IPS SIKLUS II
KELAS II AL MAWARDI
No
Nama
L/P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12
S13
S14
S15
S16
S17
S18
S19
S20
S21
S22
S23
S24
S25
S26
S27
S28
S29
S30
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
L
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
L
P
P
P
L
L
L
P
P
P
L
L
L
L
P
L
L
Skor Nilai
Siklus II
Ketuntasan
90
Tuntas
85
Tuntas
75
Tuntas
90
Tuntas
70
Tuntas
90
Tuntas
70
Tuntas
70
Tuntas
90
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
75
Tuntas
90
75
79,16
145
Lampiran 13
Observasi Respon Positif Siswa
Siklus 1
Pertemuan ke-1
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Pertemuan ke-2
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
Pertemuan ke-3
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
146
Pertemuan ke-4
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Pertemuan ke-5
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
Pertemuan ke-6
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
Kategori Penilaian:
Pertemuan keJumlah Maks.
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
16
Rentang Nilai
13 − 16
9 − 12
5−8
≤4
147
Observasi Respon Positif Siswa
Siklus 2
Pertemuan ke-8
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Pertemuan ke-9
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
Pertemuan ke-10
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
148
Pertemuan ke-11
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Pertemuan ke-12
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
Pertemuan ke-13
Hasil :
No
Aktifitas yang dinilai
1
Rasa ingin tahu siswa dalam KBM
2
Minat siswa dalam KBM
3
Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
4
Keberanian siswa mengemukakan pendapat
Kategori Penilaian:
Pertemuan keJumlah Maks.
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
16
Rentang Nilai
13 − 16
9 − 12
5−8
≤4
149
149
Lampiran 14
Hasil Perhitungan Observasi
Respon Positif Siswa
No.
1
2
3
4
Jumlah
Total
Kategori
1
1
2
1
1
5
2
1
1
2
1
5
Siklus I
3 4 5
2 2 1
2 1 3
2 1 2
2 2 2
8 6 8
42
Cukup Baik
6
3
3
2
2
10
8
2
2
2
3
9
Siklus II
9 10 11
2 2 4
3 3 4
2 3 3
3 2 3
10 10 14
72
Baik
12 13
4 4
4 4
3 4
3 3
14 15
Kategori Penilaian:
Siklus keJumlah Maks.
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik9
Kurang Baik
I
96
II
96
Rentang Nilai
73 − 96
49 − 72
25 − 48
≤ 24
73 − 96
49 − 72
25 − 48
≤ 24
151
Lampiran 15
PEDOMAN WAWANCARA GURU
Narasumber: Guru IPS di Kelas II (dua)
Tujuan
: untuk mengetahui gambaran keadaan pembelajaran dan siswa kelas
II (dua).
Daftar Pertanyaan untuk Pra-Penelitian:
1. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa kelas II (dua)?
2. Berapakah nilai KKM untuk mata pelajaran IPS kelas II (dua) di sekolah ini?
3. Metode pembelajaran apa sajakah yang pernah Anda terapkan dalam
pembelajaran IPS? Kendala apa saja yang biasanya dihadapi siswa?
Tujuan
: Untuk mengetahui bagaimana penerapan media lagu di kelas
penelitian dan kendalanya serta rencana perbaikan untuk siklus selanjutnya.
Daftar Pertanyaan untuk Akhir Siklus:
1. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pembelajaran dengan penerapan
Penerapan media audio lagu?
2. Apakah penerapan media audio lagu cukup efektif dalam pembelajaran IPS di
MI/SD?
3. Menurut Anda, apakah ada manfaat dari penerapan media audio lagu bagi
guru dan siswa? Adakah kendalanya?
4. Apa saran Anda untuk kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan media
audio lagu ini?
152
Lampiran 16
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA GURU
Pra-penelitian: (19 Desember 2014)
4. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa kelas II (dua)?
Alhamdulillah cukup baik
mba. Hanya saja masih banyak yang belum
mencapai KKM, kira-kira 40% dari keseluruhan siswa yang nilainya diatas
KKM. Yaa.. Maklumlah, mungin karena banyak siswa yang kurang gemar
membaca, apalagi untuk pelajaran IPS sifatnya hafalan nggak seperti
pelajaran matematika misalnya yang tidak banyak menghafalnya.
5. Berapakah nilai KKM untuk mata pelajaran IPS kelas II (dua) di sekolah
ini?
Untuk KKM kelas II di sini 70 mba. Karena kan kita juga lihat dari
kemampuan anak-anaknya, jadi gak mau tinggi-tinggi, kasihan mereka nanti.
6.
Metode pembelajaran apa saja yang pernah Ibu terapkan dalam
pembelajaran IPS? Kendala apa saja yang biasanya dihadapi siswa?
Kalau untuk metode sih, nggak macem-macem, mba. Saya ngajarinnya ya
biasa aja, dijelasin, terus kasih soal latihan kalau engga ya tanya jawab,
nanti juga kan dari situ ketahuan, bisa/paham atau nggaknya mereka.
7. Menurut Ibu, bagaimana respon siswa terhadap mata pelajaran IPS ?
Kebanyakan siswa kurang semangat, mungkin karena isi bukunya wacana kali
ya mba. Terus juga anak-anak kurang tertarik kalau disuruh baca bukunya
153
Akhir Siklus I: (23 April 2014)
5. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pembelajaran dengan
penerapan media audio lagu?
Awalnya agak bingung kelihatannya sih, mba. Karena anak-anak baru yang
namanya beajar sambil nyanyi-nyanyi begitu. Tapi ada bagusnya, misalnya
biar anak-anak mudah menghafal dan mengingat materi ajar dan materi yang
ada di buku paketnya.
6. Apakah penerapan media audio lagu cukup efektif dalam pembelajaran
IPS di MI/SD?
Ya, ini kan baru beberapa kali pertemuan ya, mba. Jadi sepertinya
belum,terlihat jelas efektif atau nggaknya karena anak-anak belum terbiasa
sama proses pembelajaran yang mba terapin.
7. Menurut Anda, apakah ada manfaat dari penerapan media audio lagu
bagi guru dan siswa? Adakah kendalanya?
Ya itu tadi mba, murid jadi nggak harus selalu disuapin sama guru, mulai
belajar mandiri,lah. Memahami materiya juga jadi lebih mudah, dan itu
membuat siswa tidak kesulitan menghafal materi.
Kendalanya ya, kalau
belum terbiasa kaya’ gini, mba. Sepertinya waktunya kurang cukup kalau lirik
lagunya ditulis dahulu di papan tulis,
8. Apa saran Anda untuk kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan
media audio lagu ini?
Kalau untuk saran, ya..lebih baik itu lirik lagunya dibuat di media kertas dan
tinggal di temple di papan tulis. Jadi waktunya habis buat nulis lirik, terus
pembahasannya jadi terburu-buru. Padahal kan itu yang paling penting.
154
Akhir Siklus II: (19 Mei 2014)
1. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pembelajaran dengan
penerapan media audio lagu?
Ya.. kalau dilihat dari hasil observasi sih udah lebih baik dibanding yang
kemarin (siklus I-red), mba. Anak-anak udah terbiasa mengikuti proses
pembelajarannya dan siswa terlihat antusias dan lebih bersemangat
mengikuti pelajaran IPS, jadi lebih berani untuk bertanya dan presentasiin
jawaban ke depan.
2. Apakah penerapan media audio lagu cukup efektif dalam pembelajaran
IPS di MI/SD?
Iya, cukup efektif, mba. Karena anak-anak kelihatan suka kalau diajak
bernyanyi. Apalagi kalau ada musiknya.
3. Menurut Anda, apakah ada manfaat dari penerapan media audio lagu
bagi guru dan siswa? Adakah kendalanya?
Siswa jadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran dan jadi lebih aktif.
Mereka juga belajar jadi berani berpendapat/bertanya terus jadi hidup
suasana belajarnya. Kendalanya akan lebih baik bila dengan music
instrumennya mba.
4. Apa saran Anda untuk kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan
media audio lagu ini?
Itu sih mba, sebaiknya ada instrument musiknya, agar menarik siswa lebih
bergembira dengan pelajaran IPS.
Lampiran 15
I
150
KEM
AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
#*i
L!{!Jj
l.
No. Dokumen
FORM (FR)
lgL
ierOit-
:
FITK-FR-AKD.O85
:
1 Maret 201O
lr. H. Jucnd. tlo 95 Ctipul* l6112 t tdot osio
pEBryroHoNAN SURAT B|MBINGAN SKRtpSt
Nomor
Lampiran
: Istimewa
: Satu berkas Proposal
Perihal
: Bimbingan Skripsi
Jakarta,
l0
Februari 2014
Kepada Yth.
Ka. Subbag Akademik & (bmahasiswaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
di
Tempat
Assalamu'alaikum wr. vtb.
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
Semester
Yuliyanti
r I 10018300018
Pendidikan Guru Madrasah Ibridaiyah (pGMI)
VIII (Delapan)
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah
satu syarat menyelesaikan progranr S-l (Strata l) UIN Syarit'Hidayatullah
Jakarta. Adapun judul skripsi yang diajukan adalah:
"Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Matematis Melilui Pen.lekatan
Matematika Realistik: Penelitian Tindak;ln Kelas oada Siswa :(elas v di SDIT
AzZahra''
Dosen Pembimbing Skriosi yang diusulkan:
Pembimbing I
: _ Dra. Eni Rosda Syarbaaini, M.Psi
Pembimbing II
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan
proposal.
-?
Demikian pdrmohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya 'diucapkan
terima kasih.
Hlassa I amu' alai kum v, r.
y, b.
Mengetahui,
Ketu3 Jurusan
!
'fembusan:
l.
Pemohon,
...
Dr. Fauzan, MA
NIP. 19761107 20070
Dosen Penasehat Akademik
I l0rl
I
i
YULIYANTI
NIM.lll00l83000l8
Lampiran
16
151
MAJELTS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PERGURUAN MUHAMMAD IYAH S ETIABTIO i i}i TVT U LA
NG
SD MUHAMIVIADIYAH 12 PAMULANG
TERAKREDITASI A
n
rva Kenci a -".,?#n:'All
ns seraran ffi li';Ti i,lin
;trilrr?
website: http:/Avww.sdml2pamurang.net
Ja ra
Piagarn Pendirian
No ?264/102/Kep/l:.92
Su
n
sera
Ba
n
ten
E-mair: [email protected]
No
:22[I(ET/IV.4/SD M l2l N2014
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepla sD Muhamrnadiyah 12 pamulang
Nama
TempaUtanggal lahir
Jenis Kelamin
:
Jabatan
: Kepala Sekolah
NBM
Alamat
:572929
: Syafrudiq S.Pd.I
: Cikarang,4 Juni 1961
LakiJaki
Dr. Setiabudi Gg. Sukun No. 125 Pamulang Barat RT 003/05
Kec. Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan
:.J1.
Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa
:
Nama
:YLILIYANTI
NIM
:1110018300018
: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakuitas
Jurusan
:
Nama tersebut di atas telah melalsanakan penelitian (riset) di SD Muhammadiyah 12 Pamulang sejak
tanggal 3l Maret yd 19. mei ,2014 dengan judul skripsi "Penerapan Media Audio Lagu Untuk
Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswar.
Demikianlah surat kcterangan ini dibuat agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
lang, l8 Agustus 2014
DIN
t52
Larnpiran
17
.\
LEMBAR UJI REFERENSI
:)
Yuliyanti
Nama
:
NIM
:11100183600t9
Judul
: Penerapan Media Audio Lagu UntukPeningkatan Hasil
-.
Belajar Ips Siswa (Penelitian Tindakan Pada Kelas
II SD
Muhammadiyah 12 Pamutang)
Dosen
Pembimbing : Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi
Paraf
Footnote
No
pembimbing
BAB 1
I
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
lndonesia, (Jakarta : Balai Pustak4 2007), Cet. Ke-4, h.
-/
263.
2
Syaiful Bahd dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta : PT. Rieneka Cipta, 2006), h.38
)
-/
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan
dengan Humor,(Jakarta:Bumi Aksara, 2010), hal. 3.
4
Darmansyah, Ibid, hal. 4.
5
M. Hasim AS, "Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil
Belajar Matepatika", Skripsi pada UIN Syarif
-{"
4-
,/
Hidayatullah Jakarta, (Iakarta:2004), hal. 46 tidak di
publikasikan.
6
Sandra
I
. Bemhard,
DipABRSM,Ies MusikuntukAnak
Ando, (Jakarta:Gramedia, 2A0T, hal. 6-7
7
Darmansyah, Op. Cit, hal. 36.
8
Munif Chatib, Gurunya
.
Manusia: Meniadikan semua
Anak Istimewa dan semua Anakiuara, (Bandung:Kaifa,
2013), cet. 10, hal. 101.
a
a)
.t
3
9
Munif Chatib,Ibid.
4"
4_.
7-
I53
l0
Munif Chatib, Ibid, hal. 102
l1
Ronald H.Anderson, Pemilihqn dan Pengembongan
Media untuk Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali
1987),hal.127.
Pers,
;
/
BAB
I
-'{'
-'/(--/
II
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep,
S tr at
e
gi, dan Impl e m ent a s iny a dal am Kur ilatlum
Tingkat Satuan Pendidiknn (KTSP), (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2010),h.17I.
2
Iif Khoiru Ahmadi
dan Sofan Amri, Mengembangkan
Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 20l
J
\
l)
-/
h.8.
Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
(Jakarta: Undang- undang Permendiknas No 20 Tahun,
2006), h.575
4
Sapriya,
dhJr,
Pengembangan Pendidikan IPS SD,
(Bandung:UPl PRESS, 2007) hal. 21.
5
Z
-z
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative
Learning:Analisis Model Pembelajaran IPS, (PT. Bumi
Aksara,2005) hal.l5.
6
Sapriya, dL*., Op.Cit, hal. 4.
7
-tL- 2
8
Undang- undang Permendiknas tahun 2006, Ibid., h. 575
9
Sapriya, Opcit, hal.19
10
Iif Khoiru Ahmadi
11
Sapriya, dk*, Op. C it, hal.lO
t2
Panduan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan,
dan Sofan
Affi.
H.
-{>
4-z
10
<>
(Jakarta:BP. Dharma Bhakti, 2006) hal. 45.
13
N[hlim Purwanto, P sikologi
(B andung : PT. Ro sda
*i
-t
4;
4.
4;
Belai ar,
Karya, 20 I 0),
cet.Z 4. hal.
8
0
4
-/-//
r
-
ts4
t4
u
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana, 2009), h.5
l5
Muhibin Syah,
P s iko I o gi.B
e I aj
-{
ar, (Jakarta: Raj a
Grafindo Persada, 200i,cet. 1, hal.67-68.
t6
-{
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,
(Jakarta:DEPDIKBUD bekerj asama dengan Rineka
./
Cipta, 2002),ha1.12
t7
Slameto, Belajar Dan Faktor-FaWor Yang
Me mp
e
garuhi,
Q
akafia: PT. Rineka Cipta, 20 I 0), hal. 5 4-
60
18
Ahmad sofian,
dlrJr.,
Evaluasi Pembelajaran IPA
B e r b as i s ko mp e t e n s i
", (I akarta:UlN Jakarta, Press,
2006), hal.13
{
Ahmad sofian, dkk, Ibid,hal.14-27
20
Ahmad sofran,
2t
Uzer Usman, menjadi guru professional, (Bandung:
Ibid, hal. 15-17
PT.Remaj a Rosdakarya, 2008), hal.3 6-37 .
22
Ahmad Sofyan, dkk.,loc. cit, hal.23
23
Slameto, .. ... Op.Cit, hal.54-60
24
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikare. (Jakarta: PT
H. Daryanto lbid,. Hal.
26
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses
/)
4'^
>{
I
-/,U
+n
-{-{.
101
Belajar
Me n gaj ar . (B andung : PT Remaj a Rosdakarya : I 9 8 9), hal.
28.
27
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah
Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung Persada Press, 2012),
-/
cet.4, hal.1
a.
28
Yudhi Munadi Ibid, hal.7-8
29
Yudhi Munadi, Loc. GL hal.
a-/
-'{'
+/,r)
12
-{,
F
.'l
-
-L
Rieneka Cipta, 2012), hal. 100
25
{/
4'o
t9
dkJr,"
/
j
T:
155
\
30
Yudhi Munadi , I,oc.Cit,hal5
31
Yudhi Munadi, Op.Cit. hal. 57
)z
Yuhi Munadi, Op.Crt, hal.54-55
JJ
Yudhi Munadi, Loc.cit, hat3T
34
Abdurahman Al Baghdadi, Seni dalam Pandangan
.
4>
/D
-{h
4
Islam: Seni Voknl, Seni Musik dan Tari. (Jakarta:Gema
Insarri Press,
l99l),
cet. Ke-1, hal. 15
35
Abdurahman Al Baghdadi, Ibid, cet. Ke-1, hal. 33
36
Abdurahman A1 Baghdadi, Op.Cit., hal.24
37
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran,
zbo
4;
I
(Jakarta: Kencana, 2009), h.5
38
Munif Chatib, Guruny a Manus
ia
:
Menj adikan
se
4
mua
Anak Istimewa dan semua Anakjuara, (Bandung:Kaifa,
\
.J
2013), cet. 10, hal. 101.
,/)
42
39
Munif Chatib,Ibid.
40
Munif Chatib, Ibid, hal.
4l
May Lwin, et.al, How to Multiply Your Child's Intelligence.
4*
102
(Yogyakarta:Indeks, 2008) hal. 14l.
BAB
III
-{
?
Suyadi, Buku Panduan Guru professional Penelitian
Tindakan Kelas dan Penelitian Tindoknn Sekolah,
(Yogyakartd:ANDl Offset, 2012), hal.
2
PTK,
(J akarta:PT.Prestasi Pustakaraya,
/
2013). Ha1.7.
a
J
Suyadi, Op.Cit. hal. 4-5
4
Suyadi Op.Cit.hal.7-9
5
Nur Hiday ah, Lo
c. C it,
6
Nur Hiday ah, Lo
c. C
.i
/)
4)
hal.I9
it, hal.l9
L
f.d
/
Nur Hidayah, Panduan Prahis Penyusunan dan
P elaporan
\
3
4;
-{;
-f;
3
1
a
156'
:
'\
l
i
a
BAB
\
&,,u
*l*,
1
t
lbw
(Yoryakarta:lndeks, 2008) hal-. l4l.
May Lwin, et.al, How to Multiply
IV
Child's Intelligence.
{
Jakarta Jmi 2015
D{a. Eni Roeda Svq*abir hfl.Psi
NIP. 19530813.198003.2.001
IE"\.,;
Q,.,,'.'+
s
rt ,-
,'
...
Download