Filsafat Gorgias - Afid Burhanuddin

advertisement
Kajian Pemikiran Tokoh Yunani Kuno
Filsafat Gorgias
Oleh: Desi Eka Purnamasari
Dalam kehidupan ini, filsafat masih sering dianggap sebagi ilmu yang tidak
bermanfaat dibandingkan dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Hal ini disebabkan
karena banyaknya pemikiran-pemikiran yang masih meragukan bahkan tidak tahu tentang
pentingnya ilmu filsafat dalam kehidupan manusia. Padahal, seperti yang kita ketahui saat
ini bahwa filsafat mempunyai peran penting dalam berbagai aspek kehidupan kita, baik
dalam aspek pendidikan, kemasyarakatan, maupun untuk diri kita sendiri.
Filsafat menjadi sebuah landasan dan dasar kehidupan yang tergantung dalam
perkembangan pola pikir kita masing-masing dan bagaimana cara kita dalam menyikapi
suatu permasalahan yang sedang kita hadapi dengan cara membuka cakrawala
pengetahuan dan pengalaman sehingga kita dapat menyelesaikan masalah kita sendiri
dengan cara kita sendiri. Orang yang berilmu dan berfilsafat akan kelihatan cenderung
berbeda dengan orang-orang yang kurang mempunyai ilmu tentang hal tersebut. Perbedaan
itu akan terlihat saat mereka menghadapai sebuah permasalahan dan bagaimana cara
mereka menyikapinya. Selain itu cara bersikap mereka juga berbeda dalam mengambil
sebuah keputusan, serta mereka akan lebih arif dan bijaksana. Seperti yang kita ketahui
bahwa filsafat mengajarkan kita tentang kesadaran, kemauan, dan kemampuan manusia
dalam menyikapi atau membentuk sikap dan kepribadiannya.
Filsafat sudah ada sejak jaman dahulu. Dengan adanya berbagai perkembangan
teknologi dan informasi, filsafat muncul sejak jaman Yunani kuno sampai jaman modern.
Pada jaman yunani kuno mempunyai pemikiran dan kepercayaan yang bersifat rasional
(cultural religion) sehinngga menimbulkan pergeseran dan muncul sebuah pemikiran dari
para ahli pikir yunani kuno yaitu tentang konsep mula awal alam semesta yang mana pada
Yunani klasik berkembang dan beralih ke pemikiran tentang tanggungjawab terhadap
segala tindakan manusia. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bangsa
Yunani kaya akan mitos, dan pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari babilonia.
Adapun para filosofis yunani kuno diantaranya Thales, Socrates, Plato, Gorgias dan
sebagainya. Dalam makalah ini akan membahas tentang latar belakang pemikiranpemikiran dari salah satu filosofis yaitu Gorgias. Hal ini digunakan unutk mengetahui
bagaimana cara pikirnya dan sebagai pemenuhan tugas filsafat ilmu.
A. Biografi Tokoh
Gorgias lahir di Leontinoi, sisilia sekitar tahun 483 SM. Dia adalah murid
Empedokles. Kemudian dia dipengaruhi oleh dialektika Zeno. Pada tahun 427 SM ia
datang ke atena sebagai duta kota asalnya untuk meminta pertolongan melawan kota
Syrakusa. Gorgias merupakan seorang legendaris dan menjadi guru seni retorikasofis
untuk tujuan politik dan hukum. Dia juga mempunyai empat karya tulis yaitu :
1. On Non –Keberadaan
2. Pertahanan Palamedes
3. The Encomium
4. Pada Helen dan Epitophios
Tetapi dalam tradisi Yunani diceritakan bahwa sesudah mengarang karya harus
berbalik kepada filsafat sehingga Gorgias mulai mencurahkan perhatiannya kepada
ilmu retorika. Ia juga mengarang dua pidato yang disisipkan sebagai contoh dalam
Desi Eka Purnamasari | 2012 | Filsafat Georgias
1
suatu buku pegangan mengenain ilmu retorika yang dianggap sebagai seni untuk
menyakinkan (the art of persuasion ). Oleh karena itu semua yang dikemukakan tidak
hanya diarahkan kepada akal budi tetapi juag kepada penyentuhan perasaan. Dari hal
tersebut ia terkenal sebagai orang yang pandai berdebat dan berpidato sehingga
membuka sekolah yang disebut “Akademia”.
Sebagai sofis ia mengelilingi kota yunani terutama Athena. dia mengalami
kesuksesan besar karena ia sangat luar biasa fasih dalam berpidato atau membujuk
sehingga dijunjung tinggi sebagai guru dan mempunyai banyak murid. Gorgias
meninggal dunia dalam usia 108 tahun sekitar tahun 375 SM.
B. Pemikiran Tokoh
Gorgias adalah salah satu tokoh sofisme. Sofisme bukan merupakan suatu
aliran atau ajaran tetapi lebih merupakan suatu gerakan dalam bidang intelektual yang
disebabkan oleh pengaruh kepesatan minat orang terhadap filsafat. Ia adalah tokoh
sofisme yang paling banyak mempunyai murid walaupun banyak tokoh-tokoh kecil
seperti Hippias, Prodikos dan Kritias. Beliau terkenal karena mempunyai pendapat yang
penting yaitu tentang bagaimana dapat menyakinkan orang lain agar dapat menerima
pendapat kita. Dengan demikian dalam suatu perdebatan bukan bagaimana cara mencari
kebenaran tetapi bagaimana cara memenangkan perdebatan. Ia juga mempunyai
pemikiran-pemikiran yang penting yaitu:
a. mencari keterangan tentang asal usul yang ada.
b. bagaimana peran manusia sebagai makhluk yang mempunyai kehendak berfikir
karena itulah yang nantinya akan menentukan sikap hidupnya.
c. norma yang sifatnya umum tidak ada dan yang ada adalah norma yang
individualistis (subyektivisme).
d. kebenaran tidak dapat diketahui sehingga ia juga termasuk penganut skeptisisme.
Selain hal diatas, gorgias juga mengemukakan tiga proporsi yaitu 1). tidak ada
yang ada, maksudnya realitas itu sebenarnya tidak ada. Hal itu disimpulkan oleh Zeno
bahwa hasil pemikiran itu selalu tiba pada paradoks. Dan sesungguhnya realitas itu
tunggal dan banyak, terbatas dan tidak terbatas, dicipta dan tidak dicipta. Oleh karena
kontra diksi tidak dapat diterima maka menurutnya pemikiran ini lebih baik tidak
menyatakan apa-apa tentang realistas. 2). Bila sesuatu itu ada, ia tidak akan dapat
diketahui. Ini disebabkan bahwa pengindraan itu tidak dapat dipercaya dan hanya
sebagai sumber ilusi. Akal menurutnya juga tidak mampu menyakinkannya tentang
bahan alam semesta karena telah dikungkum oleh dilema subyektif. 3). Sekalipun
realitas itu dapat diketahui, ia tidak akan dapat diberitahukan kepada orang lain itu
menunjukkan bahwa kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan.
Meskipun demikian ada beberapa perbedaan pendapat dari beberapa tokoh
terhadap aliran sofisme yaitu adanya anggapan bahwa aliran sofisme sebagai aliran
yang merusak dunia filsafat tetapi sebaliknya aliran ini membawa pengaruh positif
yang cukup terasa karena ia membangkitkan semangat berfilsafat, mengajarkan kepada
orang-orang agar kita dapat berfikir secara kritis dan tidak memberikan jawaban final
tentang etika agama dan metafisika.
Desi Eka Purnamasari | 2012 | Filsafat Georgias
2
C. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa gorgias lahir di leontinoi,
sisilia sekitar tahun 483 SM. Dia adalah murid Empedokles. Pada tahun 427 SM ia
datang ke atena sebagai duta kota asalnya untuk meminta pertolongan melawan kota
Syrakusa. Dia mempunyai empat karya tulis yaitu : On Non –Keberadaan, Pertahanan
palamedes, the encomium, pada Helen dan Epitophios dan dua pidato yang disisipkan
sebagai contoh dalam suatu buku pegangan mengenain ilmu retorika yang dianggap
sebagai seni untuk menyakinkan (the art of persuasion ). Gorgias meninggal dunia pada
usia 108 tahun sekitar tahun 375 SM.
Gorgias adalah salah satu tokoh sofisme yang paling banyak mempunyai
murid. Beliau terkenal karena mempunyai pendapat yang penting yaitu tentang
bagaimana dapat menyakinkan orang lain agar dapat menerima pendapat kita sehingga
dalam suatu perdebatan bukan bagaimana cara mencari kebenaran tetapi bagaimana
cara memenangkan perdebatan. Ia juga mempunyai pemikiran-pemikiran yang penting
yaitu mencari keterangan tentang asal usul yang ada, bagaimana peran manusia sebagai
makhluk yang mempunyai kehendak berfikir karena itulah yang nantinya akan
menentukan sikap hidupnya, norma yang sifatnya umum tidak ada dan yang ada adalah
norma yang individualistis (subyektivisme), kebenaran tidak dapat diketahui sehingga
ia juga termasuk penganut skeptisisme. Gorgias juga mengemukakan tiga proporsi yaitu
1). tidak ada yang ada, 2). Bila sesuatu itu ada, ia tidak akan dapat diketahui, 3).
Sekalipun realitas itu dapat diketahui, ia tidak akan dapat diberitahukan kepada orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
http://bukanpedia.web.id/%3Fp%3D47&q=
R. Ravert, Jerome. 2004. Filsafat Ilmu. Pustaka pelajar : Yogjakarta
*)
Penyusun
Nama
Mata Kuliah
Dosen
Prodi
: Desi Eka Purnamasari
: Filsafat Ilmu
: Afid Burhanuddin, M.Pd.
: Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan.
Desi Eka Purnamasari | 2012 | Filsafat Georgias
3
Download