Peran Public Relations PT. Cimory Hospitality Sejahtera

advertisement
PROPOSAL SKRIPSI
KOMUNIKASI KRISIS DALAM KAJIAN PUBLIC RELATIONS
(KASUS PEMBERITAAN NEGATIF PT. CIMORY HOSPITALITY SEJAHTERA)
FITHRIYAH SHOLIHAH
I34120066
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Dengan ini menyatakan bahwa proposal skripsi:
Nama Mahasiswa
: Fithriyah Sholihah
NIM
: I34120066
Judul Proposal Skripsi
: Komunikasi Krisis dalam Kajian Public Relations
(Kasus Pemberitaan Negatif Perusahaan PT.
Cimory Hospitality Sejahtera)
telah memenuhi persyaratan untuk dilanjutkan dengan penelitian lapangan.
Bogor, 18 Februari 2016
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si
NIP. 19690108 199303 2 001
Mengetahui
Ketua Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc
NIP. 19670903 199212 2 001
Tanggal Pengesahan:
RIWAYAT HIDUP
Fithriyah Sholihah, putri pertama dari pasangan Solihin dan Lusiana
Yunita. Lahir sebagai seorang muslim di Bogor tanggal 03 Maret 1995. Tahun
2000-2001, pendidikan taman kanak-kanak ditempuh penulis di Taman Kanakkanak Insan Kamil, Bogor. Tahun 2001-2007, penulis melanjutkan pendidikan
dasarnya ke yayasan yang sama yaitu Sekolah Dasar Insan Kamil, Bogor. Tahun
2007-2010, pendidikan menengah pertama ke Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Insan Kamil, Bogor. Tahun 2010-2012, penulis melanjutkan pendidikannya ke
Sekolah Menengah Atas (SMA) Insan Kamil, Bogor. Pada tahun 2012, penulis
diterima sebagai mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur
undangan.
Selama penulis menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif
mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan dan juga kepanitiaan. Penulis aktif
menjadi sekretaris divisi HRD, Ketua Divisi HRD, dan Dewan Komisaris HRD
berturut-turut selama tiga tahun periode 2013-2015 di UKM Century IPB. Selain
itu penulis juga memiliki pengalaman menjadi anggota divisi HRD di Leadership
and Entrepreneurship School IPB angkatan IX tahun 2015 dan anggota dari
Komunitas Klub Buku Bogor sejak tahun 2013 hingga saat ini. Di samping itu,
penulis juga mempunyai berbagai pengalaman kepanitiaan yaitu CSR UKM
Century IPB 2013, Kopdar 4 dan 5 KlubBuku Bogor, Century’s Entrepreneur
Week 2013, IPB Business Festival 2013 dan 2014, Kampus Fiksi Road Show
Bogor 2014, Gebyar Nusantara 2014, KPM Garang 2014, dan masih banyak lagi.
Penulis juga pernah menjadi finalis di berbagai kompetisi kewirausahaan nasional
seperti E-day UI Depok 2013, FST Entrepreneurship UIN Jakarta 2014, dan
Business Plan Universitas Padjajaran Bandung 2014.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, ridho, dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
“KOMUNIKASI KRISIS DALAM KAJIAN PUBLIC RELATIONS (KASUS
PEMBERITAAN NEGATIF PT. CIMORY HOSPITALITY SEJAHTERA)”
dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Ninuk
Purnaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memperhatikan kinerja
penulis dalam menyelesaikan laporan studi pustaka dan telah memberikan banyak
saran, motivasi, dan masukan pada penulis selama proses penulisan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, Bapak
Solihin dan Umi Lusiana Yunita, serta adik tersayang Hikmah Sholihah, Adilah
Sholihah, dan Muhammad Zikri Najib Sholih atas segala dukungan moral,
semangat, dan doa yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan
laporan ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada para
sahabat Eii, Aini, Devi, Rohmah, dan Mitha yang selalu mendukung dan
memberikan semangat dalam proses penyelesaian laporan proposal skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan di
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat angkatan 49, yang
selalu menemani dalam proses perkuliahan selama beberapa tahun ini dan
memberikan pelajaran bermanfaat kepada penulis. Semoga hasil tulisan ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, 18 Februari 2016
Fithriyah Sholihah
NIM. I34120066
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... vi
PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1
MASALAH PENELITIAN ................................................................................. 3
TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................... 4
KEGUNAAN PENELITIAN .............................................................................. 4
PENDEKATAN TEORITIS ........................................................................................... 5
Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 5
Public Relations ............................................................................................... 5
Krisis ................................................................................................................ 6
Komunikasi Krisis ........................................................................................... 8
Citra ............................................................................................................... 10
Karakteristik Pengunjung............................................................................... 11
Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 13
Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 13
Definisi Operasional .......................................................................................... 14
PENDEKATAN LAPANGAN .................................................................................... 17
Metode Penelitian .............................................................................................. 17
Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 17
Teknik Pengambilan Responden dan Informan ................................................ 18
Teknik Pengambilan Data ................................................................................. 18
Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21
LAMPIRAN .................................................................................................................... 23
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 24
Tabel 2. Kerangka Sampling Responden .............................................................. 25
Tabel 3. Dummy Table Karakteristik Pengunjung terhadap Citra Perusahaan ..... 33
Tabel 4. Dummy Table Peran PR terhadap Citra Perusahaan ............................... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Komunikasi Krisis dalam Kajian Public
Relations ...................................................................................................... 13
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian ................................................................................ 23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 23
Lampiran 2. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 24
Lampiran 3. Kerangka Sampling .................................................................................. 25
Lampiran 4. Paduan Pertanyaan/Pengamatan ............................................................. 26
Lampiran 5. Kuesioner .................................................................................................. 28
Lampiran 6. Format Catatan Lapangan ....................................................................... 32
Lampiran 7. Dummy table............................................................................................. 33
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Subsektor peternakan yang merupakan bagian dari sektor pertanian,
memiliki peranan penting dalam menopang perekonomian regional maupun
nasional. Selain itu pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari
pembangunan sektor pertanian yang dilakukan untuk menciptakan suatu agribisnis
yang kuat di masa mendatang. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengarah
pada pengembangan peternakan yang maju, efisien, dan mempunyai daya saing
global.
Pembangunan subsektor peternakan memiliki nilai strategis, antara lain
dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat bertambahnya
jumlah penduduk, peningkatan rata-rata pendapatan penduduk serta menciptakan
lapangan pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan Kebijakan Revitalisasi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Perkembangan populasi ternak dan besarnya potensi sumberdaya alam yang
dimiliki Indonesia memungkinkan untuk pengembangan subsektor peternakan1.
Sampai saat ini konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk susu masih
tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya
yaitu 12,10 liter/tahun setara susu segar, jika dibandingkan dengan negara lain
yaitu Fillipina yang mencapai 17,8 kg/kapita/tahun, Malaysia 36,2
kg/kapita/tahun, Thailand 22,2 kg/kapita/tahun serta Myanmar 26,7
kg/kapita/tahun2. Konsumsi susu memiliki potensi untuk meningkat seiring
dengan adanya perubahan pada konsumen Indonesia. Perubahan yang terjadi pada
konsumen disebabkan adanya peningkatan kesadaran terhadap kesehatan yang
didukung faktor informasi, tingkat pendidikan, status sosial dan teknologi (Fauzia
2008). Selain itu dengan adanya variasi produk susu dapat meningkatkan
konsumsi produk susu di Indonesia karena susu dapat dikonsumsi dalam bentuk
susu segar dan susu olahan.
Pemenuhan kebutuhan nasional akan susu dapat dilakukan dengan dua bentuk
usaha, diantaranya usaha industri susu atau yang biasa disebut Industri Pengolahan
Susu (IPS). Cimory Group of Company atau yang lebih dikenal dengan nama
Cimory merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri susu. Cimory
telah sukses menyajikan berbagai macam olahan susu yang telah terjual diseluruh
Indonesia juga beberapa negara lainnya. Produk dari Cimory antara lain susu
segar, yoghurt, coklat, dan lainnya. Perusahaan yang terletak di daerah Puncak,
Bogor ini menjadi salah satu ikon Puncak yang telah dikenal sejak tahun 2006.
Cimory Group of Company memiliki beberapa unit usaha, dalam penelitian
ini peneliti berfokus pada salah satu unit usaha yaitu PT. Cimory Hospitality
Sejahtera yang merupakan restoran Cimory yang bertempat di Cimory Mountain
View. Cimory Mountain View ini merupakan restoran Cimory yang pertama kali
didirikan oleh perusahaan.
1
Persusuan
Indonesia.
Kondisi,
Masalah
dan
Arah
Kebijakan.
http://www.worldpress/blog/from_the_desk_of_arief_daryanto. [20 Januari 2016].
2
detikFinance. Konsumsi Susu Per Kapita Indonesia Terendah di ASEAN, Hanya 12,1
Liter/tahun. 17 Oktober 2015. http//:www.detik.com. [20 Januari 2016].
2
Dengan mulai banyaknya persaingan terhadap bisnis pengolahan susu
mengharuskan Cimory terus memikirkan cara untuk tetap eksis sebagai penyedia
olahan susu yang bermutu dan disenangi banyak orang. Maka dari itu perlu
adanya peran public relations dalam melakukan strategi untuk membentuk citra
positif dengan berbagai macam stakeholder terkait agar eksistensi perusahaan
Cimory tetap terjaga.
Public Relations atau dalam arti hubungan masyarakat (humas) merupakan
suatu profesi yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
tugas seorang public relations adalah menjaga citra baik dan kepercayaan dengan
pihak di luar perusahaan. Sesuai menurut Jefkins (1982) yang mengutip pada
Institute of Public Relations, definisi public relations adalah keseluruhan upaya
yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya.
Selama berdirinya sebuah perusahaan, akan ada pasang surut yang dirasakan
oleh setiap perusahaan. Hal itu dikarenakan adanya krisis yang dapat mengancam
perusahaan baik krisis yang berasal dari internal perusahaan maupun eksternal.
Krisis merupakan suatu masa kritis yang hampir bisa dipastikan dialami oleh
semua perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu siap dengan kedatangan krisis
agar bisa melakukan pencegahan ataupun penanganan untuk mengantisipasinya.
Salah satu krisis yang menimpa restoran Cimory adalah pemberitaan kurang
baik atau negatif mengenai adanya ulat yang terdapat di dalam makanan yang
dikonsumsi oleh salah satu pengunjung yang kebetulan ia adalah wartawan yang
sedang melakukan pertemuan di restoran Cimory. Kejadian tersebut terjadi pada
tanggal 9 Mei 2015 lalu yang menyebabkan mencuatnya peristiwa tersebut oleh
media. Walaupun tidak banyak media yang mengangkat peristiwa ini ke publik,
namun tetap berdampak buruk bagi restoran Cimory terhadap kepercayaan
pengunjung yang mengenal Cimory dengan baik.
Secara umum penanganan krisis dilakukan dengan cara Preventive Public
Relations, yaitu perencanaan penanganan krisis dengan Rencana Aksi yang
dilakukan dalam waktu cepat, tetapi efektif. Assegaf dalam Soemirat dan
Ardiantoro (2002) menyatakan ada dua hal yang harus dilakukan jika terjadi
krisis, yaitu (1) menghubungi pejabat pemerintah yang bersangkutan dan (2)
menghubungi media massa untuk dipublikasikan.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 7
mengamanatkan bahwa setiap badan publik wajib membangun dan
mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi
publik secara baik dan efisien sehingga dapat memberikan akses layanan
informasi dengan mudah. Bahkan setiap badan publik perlu melakukan
pengelolaan informasi dan dokumentasi yang dapat menjamin penyediaan
informasi yang mudah, cermat, cepat, dan akurat. Pengelolaan informasi dan
dokumentasi dimaksud mengacu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Hal tersebut dapat berguna apabila
perusahaan mengalami krisis, hubungan antara perusahaan dan publik bisa tetap
terjaga melalui media massa.
Sesuai dengan pernyataan diatas menggambarkan bahwa setiap perusahaan
harus dapat memberikan pelayanan informasi yang baik dan efisien agar khalayak
3
dapat mengakses informasi mengenai perusahaan tersebut baik dalam kondisi
normal maupun pada saat terjadi krisis dengan mudah. Tujuan dari kemudahan
akses informasi itu sendiri adalah untuk memberikan dan menghasilkan opini
publik yang baik terhadap perusahaan. Hal inilah yang dianggap sangat penting
bagi suatu perusahaan agar perusahaan tersebut terjaga eksistensi dan citra
baiknya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui peranan public
relations dalam komunikasi krisis untuk menjaga citra baik perusahaan.
MASALAH PENELITIAN
Pada umumnya, setiap perusahaan akan mengalami berbagai masalah mulai
dari masalah internal seperti produksi, hasil produksi, manajemen kerja karyawan,
dan sebagainya, juga masalah eksternal yang berhubungan dengan masyarakat
sekitar, konsumen, investor, dan stakeholder lainnya yang bersangkutan. Masalah
yang dialami oleh perusahaan berdampak pada kestabilan dan juga bisa mencapai
pada perubahan citra perusahaan itu sendiri. Ketidak stabilan perusahaan tersebut
dinamakan dengan masa krisis. Pada masa krisis inilah public relations turun
tangan untuk mengatasi masalah perusahaan. Dari pernyataan tersebut perlu
dilihat sejauh mana krisis yang terjadi pada perusahaan dapat
mempengaruhi citra perusahaan.
Public Relations merupakan suatu profesi yang memiliki peran penting bagi
suatu perusahaan. Tugas seorang public relations adalah menjalin komunikasi
antara perusahaan dengan publik agar tercipta hubungan dan citra yang baik. Hal
itu dapat bermanfaat apabila perusahaan secara tiba-tiba mengalami krisis yang
dapat menurunkan citra perusahaan. Diperlukan strategi public relations untuk
melakukan manajemen komunikasi krisis yang baik agar penyampaian informasi
kepada publik dapat membantu pemecahan masalah krisis perusahaan. Dari
pernyataan diatas penting untuk melihat bagaimana karakteristik pengunjung
Cimory dapat mempengaruhi citra perusahaan..
Citra merupakan kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang
muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Citra merupakan
tujuan utama yang hendak dicapai oleh public relations agar perusahaan yang
menjadi tanggungjawabnya memiliki citra baik bagi publik. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa peran public relatios memiliki keterhubungan dengan citra
perusahaan. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana peran public relations
dalam mempertahankan citra baik pasca krisis yang terjadi pada
perusahaan.
4
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan tentang pengaruh krisis perusahaan terhadap citra
perusahaan.
2. Menghasilkan analisis tentang pengaruh karakteristik pengunjung terhadap
citra perusahaan.
3. Menghasilkan analisis tentang peran public relations dalam
mempertahankan citra baik pasca krisis yang terjadi pada perusahaan.
KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber
referensi mengenai peran public relations dalam manajemen komunikasi
krisis untuk mempertahankan citra baik perusahaan.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menerapkan manajemen komunikasi krisis untuk
mempertahankan citra perusahaan.
3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait manajemen krisis.
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Public Relations
Public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang
direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau
lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian,
simpati, dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan,
dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga
tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk
memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan
yang terencana dan tersebar luas (Reza 2013). Sedangkan menurut Rumanti
(2005) Public relations adalah kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya
melalui empat tahap, yaitu: (a) penelitian yang didahului penemuan, analisis,
pengolahan data, dan sebagainya; (b) perencanaan yang direncanakan; (c)
pelaksanaan yang tepat; dan (d) evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi
keseluruhan.
Public relations memegang peranan penting dalam mengelola komunikasi
dalam perusahaan agar senantiasa berjalan dengan baik. Hal itu dilakukan dengan
membentuk komunikasi dua arah yang diselenggarakan di antara perusahaan
dengan publiknya secara timbal balik. Selain itu public relations bertugas untuk
mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan hukum atau instansi
sehingga terbentuk opini publik yang favorable (imej positif).
Peran Public Relations
Dari hasil penelitian Lianty (2011) menyatakan bahwa pengaruh public
relations dapat ditinjau dari empat peran public relations yaitu sebagai Penasehat
Ahli (Expert Prescriber): ahli praktisi public relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dalam membantu mencari solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan dengan publik; Fasilitator Komunikasi (Communication
Fasilitator): praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh publik dari perusahaan sekaligus harus mampu menjelaskan
kembali keinginan, kebijakan dan harapan perusahaan kepada publiknya;
Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator): tim
manajemen yang membantu pimpinan perusahaan baik sebagai penasehat
(advisor) hingga mengambil tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara profesional dan rasional; dan
sebagai Teknisi Komunikasi (Communication Technician): menyediakan layanan
teknis komunikasi dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tindakan.
Menurut Effendy (1998) seorang public relations memiliki peranan penting
dalam perusahaan, yakni: (1) sebagai informator. Public relations memiliki peran
sebagai pemberi informasi dan pencari informasi yang dibutuhkan perusahaan
atau publiknya. Informasi sangat diperlukan perusahaan dalam mencapai
6
tujuannya. (2) sebagai fasilitator. Public relations memiliki peran sebagai
jembatan penghubung antara perusahaan dengan publiknya. Sebagai fasilitator
public relations harus dapat menerima pendapat, saran, dan kritik dari publiknya,
mampu memfasilitasi kepentingan dan keperluan publiknya. (3) sebagai mediator.
Public relations memiliki peran sebagai alat mediasi yang digunakan untuk
menyelesaikan konflik yang terjadi antara publik dan perusahaan.
Sedangkan menurut Prafitri (2008) dalam penelitiannya membagi peranan
public relations menjadi tiga, yakni sebagai informator, komunikator, dan
fasilitator. Informator merupakan peranan public relations untuk memberikan
informasi mengenai perusahaan yang diwakilinya bagi publik internal dan
eksternal perusahaan. Komunikator adalah peranan public relations untuk
berkomunikasi dengan publiknya baik secara langsung atau tidak langsung,
melalui media cetak atau elektronik dan cetak. Fasilitator merupakan peranan
public relations untuk menjadi jembatan penghubung antara perusahaan yang
diwakilinya dengan publik internal maupun eksternal.
Krisis
Kata krisis berasal dari bahasa Yunani “kpion”, yang berarti “keputusan”.
Ketika krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan
bergerak ke kiri, atau bergeser ke kanan, ke bawah atau ke atas, bertarung atau
melarikan diri. Krisis identik dengan implikasi negatif bagi perusahaan.
Pengertian krisis menurut Suharyati dan Sutawidjaya (2013) adalah sebuah situasi
yang tidak terduga, artinya perusahaan umumnya tidak dapat menduga bahwa
akan muncul krisis yang dapat mengancam keberadaannya. Selain itu, krisis dapat
didefinisikan sebagai ancaman signifikan terhadap operasi yang dapat memiliki
konsekuensi negatif jika tidak ditangani dengan baik.
Krisis sering kali dianggap sebagai “turning point in history life”, yaitu
suatu titik balik dalam kehidupan yang dampaknya memberikan pengaruh
signifikan, ke arah negatif maupun positif, tergantung reaksi yang diperlihatkan
oleh individu dan kelompok masyarakat. Sehingga segala tindakan serta
keputusan yang diambil oleh perusahaan saat krisis terjadi, akan menentukan
bagaimana publik mencitrakan perusahaan tersebut (Wijaya 2013).
Krisis merupakan suatu situasi yang membuat perusahaan menjadi subyek
pembicaraan kalangan luas, yang memiliki potensi untuk tidak disukai, mendapat
perhatian dari berbagai media baik nasional maupun internasional dan kelompok
lainnya seperti konsumen, pemegang saham, karyawan serta keluarganya, politisi,
serikat perdagangan, dan kelompok lingkungan hidup yang memiliki ketertarikan
terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Menurut Partao (2005) krisis adalah kejadian atau peristiwa yang dapat
mengganggu, merusak, menghancurkan atau mempengaruhi jalannya seluruh
kegiatan perusahaan. Dampak yang timbul selain kerugian material, merusak
lingkungan, juga dapat menyebabkan jatuh korban jiwa atau minimal
mengakibatkan orang yang terkena dampak atau musibah tersebut mengalami
luka-luka –ringan maupun berat– hingga cacat tetap (permanen).
Krisis bisa mengubah image sebuah perusahaan yang sudah dibangun
selama bertahun-tahun dengan drastis. Krisis juga merusak kredibilitas
perusahaan, salah satunya ia menyebabkan orang takut berhubungan dengan
7
perusahaan tersebut. Perusahaan ditinggalkan oleh pemegang saham, dimusuhi
publik ataupun ditinggal konsumennya. Akibatnya, tidak saja identitas perusahaan
hancur, reputasi hilang, kinerja keuangan morat-marit, pegawai menuntut jaminan
nasibnya, konsumen menjauh, lingkungan memusuhi dan terakhir muncul
tuntutan class action. Puncak dari seluruh krisis tersebut adalah perusahaan mati
(Partao 2005).
Manajemen Krisis
Manajemen krisis menurut Putra (2012) adalah sebuah proses dimana terjadi
tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan
pengawasan yang dilakukan seorang public relations untuk mengatasi krisis yang
menimpa organisasi atau perusahaan. Definisi lainnya adalah kemampuan seorang
public relations untuk memimpin, melakukan peranan komunikasi dan mengatur
atau mengelola arus informasi untuk menciptakan pemahaman dari permasalahan,
mengatasi krisis, kepentingan publikasi dan menciptakan citra positif bagi
lembaga atau perusahaan yang diwakilinya.
Manajemen krisis yang efektif tidak hanya meredakan atau mengakhiri
krisis tapi juga ada kalanya dapat memberikan organisasi reputasi yang lebih
positif dari sebelum terjadi krisis. Krisis dalam kacamata public relations tidak
selalu diidentikkan dengan ancaman. Krisis dapat disebabkan oleh faktor internal
(konflik karyawan, konflik manajemen, kegagalan produk) ataupun faktor
eksternal (tuntutan konsumen, perubahan kebijakan pemerintah ataupun konflik
elit politis) seringkali dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk membangun
citra secara lebih cepat. Tentu saja, itu sepenuhnya tergantung pada bagaimana
krisis tersebut dikelola. Dan juga bagaimana krisis bisa diprediksi sejak awal.
Kasali (dalam Partao 2005) menjelaskan, ada 3 pilihan tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghadapi krisis. Pertama, Defensive Strategy yaitu dengan
cara mengulur waktu, tidak melakukan apa-apa (sehingga krisis tersebut selesai
karena waktunya telah berlalu), atau melakukan upaya membentengi diri. Kedua,
Adaptive Strategy yaitu dengan cara mengubah kebijakan, memodifikasi
operasional, kompromi, dan meluruskan citra. Ketiga, Dynamic Strategy yaitu
melakukan merger atau akuisisi, investasi baru, menjual saham, meluncurkan
produk baru dan menarik yang lama, menggandeng kekuasaan (pemerintah) atau
mengalihkan perhatian dengan membuat aksi tandingan dan sebagainya.
Peran Public Relations di Masa Krisis
Kehadiran public relations bagi suatu instansi, organisasi, atau perusahaan
memang dirasakan menjadi sebuah keharusan. Pelbagai kegiatan, peristiwa,
bahkan kasus yang melibatkan kepentingan masyarakat semakin menuntut
hadirnya pengelolaan public relations yang handal. Terlebih dalam situasi krisis
peran public relations menjadi sangat krusial. Peran public relations dalam
mencegah dan menanggulangi krisis sangatlah penting dan merupakan jawaban
untuk pemecahan masalah yang ada.
Krisis tidak bisa menjadi pilihan yang dapat ditolak oleh organisasi. Krisis
hidup dan terus berkembang seiring dengan lajunya organisasi dan lajunya
komunikasi organisasi tersebut. Ketika krisis muncul maka peluangnya adalah
memanage krisis tersebut menjadi lebih terkendali. Public relations hadir sebagai
bagian dalam organisasi yang menjembatani antara organisasi dengan publiknya.
8
Keputusan public relations dalam penanganan situasi krisis bukanlah
keputusan yang mengandalkan intuisi belaka melainkan berdasar pada riset dan
keputusan top manajemen dengan dasar pertimbangan dari public relations,
dimana posisi public relations seharusnya berdekatan atau memiliki akses
langsung dengan top manajemen. Sehingga ketika public relations berperan
sebagai mata, telinga dan corong dari perusahaan, public relations tidak bergerak
sendiri melainkan bergerak bersama seluruh komponen organisasi tersebut.
Terlebih jika krisis tengah melanda perusahaan. Karena itu peran public
relations yang dewasa ini lebih ditekankan pada membantu pemecahan masalah di
perusahaan menjadi suatu keharusan. Manajemen krisis (Crisis Management)
merupakan area keahlian yang harus dimiliki oleh setiap public relations, yang
berorientasi kepada masa depan dan mencoba mengantisipasi kejadian yang dapat
mengganggu hubungan-hubungan penting.
Public Relations memiliki peran penting dalam merencanakan program
persiapan krisis, manajemen krisis itu sendiri pada waktu terjadi krisis dan strategi
setelah krisis selesai ditanggulangi. Hal itu hanya dimungkinkan bila praktisi
public relations mengenal gejala-gejala krisis dari awal dan melakukan tindakan
yang terintegrasi dengan aktor-aktor penting lainnya dalam perusahaan.
Komunikasi Krisis
Komunikasi
Menurut Chandra (dalam Partao 2005) komunikasi adalah suatu proses dan
transaksi pengiriman pesan dari pihak tertentu melalui media tertentu dalam
bentuk-bentuk tertentu sehingga mencapai sasarannya yaitu pihak lain sedemikian
rupa sehingga sebagai akibatnya muncullah feedback dan akhirnya terjadi
hubungan tertentu di antara pihak yang berkomunikasi tadi.
Curtis et.al., (dalam Partao 2005) mengatakan bahwa sebuah perusahaan
melakukan komunikasi salah satu tujuannya adalah memberikan informasi kepada
para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor). Selain itu, tujuan
komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain. Komunikasi berguna untuk
merangsang minat, mengurangi permusuhan, dan menggerakkan masyarakat
untuk melakukan sesuatu tugas atau mendidik perilaku. Tujuan lain dari
komunikasi adalah untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
Terakhir, adalah mengevaluasi perilaku.
Krisis Komunikasi dan Komunikasi Krisis
Partao (2005) membedakan pengertian krisis komunikasi dengan
komunikasi krisis. Krisis komunikasi adalah masalah atau krisis yang terjadi
dalam sebuah perusahaan yang disebabkan oleh unsur-unsur komunikasi. Hal itu
dicirikan sepeti public relations gagal memproduksi informasi, tidak dipercaya
dan orang mencari ke sumber informasi lain; gagal meredam rumor; tidak
mengetahui perkembangan yang terjadi dalam internal perusahaan; dan manajer
enggan menggunakan informasi dari public relations.
Sedangkan, komunikasi krisis adalah kegiatan pemberian informasi untuk
menjelaskan tentang terjadinya krisis, baik yang disebabkan oleh bencana alam,
gangguan teknis, kesalahan manusia maupun karena krisis komunikasi, termasuk
upaya-upaya yang telah dilakukan dan akan dilakukan oleh manajemen
9
perusahaan untuk dapat segera menyelesaikan atau membantu menyelesaikan
krisis sehingga krisis tersebut bisa segera ditanggulangi, tidak menimbulkan
kerugian yang lebih besar lagi dan tentunya tidak menimbulkan korban jiwa
manusia maupun korban luka-luka.
Windriati (2011) memberikan pengertian komunikasi krisis yaitu
komunikasi antara perusahaan dengan publik sebelum, selama, dan setelah
kejadian krisis. Ketika perusahaan mengalami krisis maka kebutuhan akan
informasi seputar krisis terus meningkat. Hal ini karena berkaitan dengan berbagai
kepentingan publik perusahaan tersebut. Publik yang memiliki kepentingan akan
merasa khawatir ketika perusahaan mengalami krisis. Kekhawatiran ini dapat
mengarah pada tindakan-tindakan yang mungkin merugikan perusahaan, seperti
penarikan modal, mundurnya investor dan sebagainya.
Tujuan komunikasi krisis adalah dalam rangka mencapai tujuan manajemen
krisis yakni menghindari krisis lebih di atas segalanya. Namun bila tidak dapat
dihindari, tujuannya adalah menghentikan krisis dengan cepat, membatasi
kerugian, memulihkan dan mengembalikan kepercayaan publik, meraih kembali
reputasi perusahaan yang sudah rusak atau hilang.
Dalam penelitian Suharyati dan Sutawidjaya (2013), komunikasi krisis
dibagi dalam tiga tahap: (1) Pra krisis: Organisasi berkomunikasi dengan berbagai
stakeholder dalam rangka menciptakan, mempertahankan atau meningkatkan citra
positif perusahaan. Apabila hubungan perusahaan dengan stakeholder terjalin
dengan baik, maka stakeholder akan memberikan dukungan pada saat perusahaan
dilanda krisis, begitupun sebaliknya. Dikarenakan hubungan antara perusahaan
dengan media massa begitu erat, mutual understanding antara perusahaan dengan
media menjadi penting. Perusahaan yang bersikap terbuka dan jujur terhadap
media cenderung memperoleh perlakuan yang adil dari media. (2) Krisis:
Diperlukannya crisis communication plan yang menjadi bagian dari aktivitas
crisis management team. Penanganan krisis melibatkan banyak aspek dan divisi
dalam perusahaan. Public relations sendiri merupakan ujung tombak bagi
perusahaan yang menjadi tumpuan perusahaan, khususnya dalam menyiapkan dan
melaksanakan strategi komunikasi guna menghadapi berbagai pertanyaan, kritik,
saran, hingga hujatan dan caci maki dari berbagai pihak. (3) Pasca krisis:
Menindaklanjuti semua yang komitmen dan membangun kembali hubungan
positif dengan stakeholder. Aktivitas yang dilakukan menurut antara lain: crisis
tracking, dengan memberikan informasi kepada stakeholder langkah-langkah
penyelesaian krisis; cooperation with investigator, menyanggupi langkah-langkah
untuk mengatasi krisis sesuai komitmen organisasi; dan follow up, dengan
mengembalikan situasi normal.
Komunikasi krisis perlu disusun dengan mempertimbangkan model
komunikasi, strategi pesan, publik organisasi dan tujuan perusahaan secara luas.
Upaya membina hubungan dengan publik sejak dini merupakan faktor pendukung
krusial ketika perusahaan mengalami krisis. Sebuah rencana komunikasi krisis
yang baik paling tidak mempertimbangkan publik perusahaan, model komunikasi
yang mencakup tujuan untuk masing-masing publik, pesan yang harus
disampaikan, juru bicara, dan upaya mendapatkan dukungan pihak ketiga. Dalam
upaya komunikasi krisis, bentuk modis yang biasa digunakan oleh public
relations menurut Windriati (2011) adalah: (1) Press release, merupakan
pernyataan tertulis yang menjelaskan bagaimana organisasi menangani krisis dan
10
pimpinan yang berwenang. (2) Press kits, merupakan map yang berisi beberapa
press release yang memiliki nilai berita bagi media massa. Biasanya perusahaan
juga melampirkan profil organisasi, atau daftar telepon juru bicara perusahaan. (3)
Konferensi pers, merupakan upaya agar media massa menerima informasi yang
tepat dari juru bicara organisasi dan menghindari mis-informasi seandainya
wawancara dilakukan secara terpisah. (4) Newsletter, merupakan publikasi
perusahaan yang berisi berita dan perkembangan terbaru perusahaan.
Citra
Menurut Lianty, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu
tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya
(2011). Citra merupakan tujuan utama yang hendak dicapai oleh public relations
sebagai suatu lembaga. Penilaian terhadap citra itu sendiri sangat abstrak karena
tidak dapat diukur menggunakan rumus tertentu, karena persepsi yang diberikan
oleh publik berbeda satu sama lain.
Sedangkan menurut Jefkins dalam Vellayati, Arifin dan Yulianto (2014)
citra perusahaan adalah citra dari suatu perusahaan secara keseluruhan, jadi bukan
sekedar citra atas produk atau layanannya. Selain itu menurut Lianty dalam
Vellayati, Arifin dan Yulianto (2014) berpendapat bahwa citra merupakan tujuan
utama, sekaligus prestasi atau reputasi yang hendak dicapai oleh public relations
sebagai lembaga.
Menciptakan citra organisasi yang positif merupakan salah satu tugas
penting dari public relations. Segala tindakan ataupun keputusan yang diambil
oleh perusahaan akan mempengaruhi citra perusahaan tersebut di mata publiknya,
jika apa yang dilakukan negatif maka publik akan memberikan penilaian yang
buruk pada perusahaan, begitu juga sebaliknya apabila perusahaan memberikan
kontribusi yang positif, maka publik pun akan memberikan penilaian yang baik
terhadap perusahaan.
Reputasi perusahaan yang baik akan memudahkan perusahaan diterima oleh
publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan
pengakuan atas keberadaan perusahaan. Fondasi untuk mendapatkan pengakuan
terhadap keberadaan perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi,
profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan (Prafitri
2008).
Citra sendiri menurut Wijaya (2013) memiliki empat elemen, yakni
Familiarity: mengarah kepada pengenalan publik mengenai perusahaan, baik
tentang produk-produk dari organisasi, layanan, kebijakan yang diambil oleh
perusahaan, dan hal-hal lainnya. Characteristic: mengarah kepada kesan yang
ditunjukkan oleh publik dengan menggunakan kata ganti tertentu yang diingat
oleh publik. Position: yang menunjukkan posisi perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan lain. Terakhir adalah Reference: merupakan elemen yang melihat
pernyataan dari narasumber yang dipilih oleh media untuk menggambarkan
persepsinya tentang perusahaan yang bersangkutan.
Peran Public Relations dalam Mempertahankan Citra dalam Situasi Krisis
Citra perusahaan terbentuk dari segala pengalaman publik akan organisasi.
Sebuah krisis dapat mempengaruhi citra perusahaan di mata publiknya, sehingga
11
perlu dilakukan evaluasi citra setelah krisis. Salah satu cara untuk melakukan
evaluasi citra perusahaan yaitu melalui pemberitaan di media massa, karena media
massa memiliki peran dalam membentuk opini publik.
Media adalah faktor penting dalam menstransformasi sebuah krisis menjadi
krisis public relations. Kredibilitas dan reputasi perusahaan sangat bergantung
dari keseriusan perusahaan merespon krisis yang terjadi. Dikatakan krisis public
relations apabila krisis yang terjadi mengakibatkan rusaknya citra dan reputasi
perusahaan di mata publik, dan sebuah krisis biasanya menjadi konsumsi publik
lewat media.
Hal ini menunjukan arti penting komunikasi dalam membangun persepsi
atau citra masyarakat mengenai suatu lembaga, tanpa ada komunikasi masyarakat
tidak akan mengetahui apa yang telah dilakukan oleh perusahaan, akibatnya
dukungan masyarakat terhadap perusahaan tidak akan diperoleh. Komunikasi
yang terbuka dan konsisten memainkan peran yang penting dalam berkontribusi
terhadap kesuksesan berkomunikasi selama krisis.
Peran public relations yang cukup urgen dalam situasi krisis adalah bagaimana
upaya komunikasi public relations dalam memulihkan kembali citra perusahaan yang
sempat terganggu oleh krisis. Sebab, sebuah krisis pasti akan membawa dampak pada
citra perusahaan itu sendiri (White dan Mazur, 1995: 208-209). Apalagi, ketika krisis
muncul, harus segera ditangani. Sebab, jika tidak, krisis tersebut akan menghancurkan
bisnis perusahaan serta buruknya citra perusahaan, khususnya di mata publik
(Newsom, Vanslyke, and Krukerberg, 1996: 516-517).
Maka Inti dari kegiatan public relations adalah melakukan komunikasi, baik
kedalam maupun keluar lembaga. Komunikasi yang baik bersifat kedalam
maupun keluar ini sama pentingnya sebagai upaya membangun corporate image.
Tanpa adanya koordinasi dalam penyampaian informasi, dapat menimbulkan
kontrovesi yang dapat merugikan citra lembaga.
Di samping itu, membuka saluran informasi atau timbal balik serta tetap
menjaga hubungan yang baik dengan kalangan instansi terkait, khususnya pihak
pers atau media massa dengan tetap mempertahankan kepercayaan publik serta
citra baik bagi lembaga atau perusahaan atau produk yang diwakilinya (Ruslan
2008).
Karakteristik Pengunjung
Dalam mempelajari kasus mengenai citra perusahaan yang terdedah oleh
krisis yang melanda perusahaan, kita harus mengetahui siapakah yang dapat
menilai bagaimana dampak krisis terhadap citra perusahaan tersebut. Individu
bertindak sebagai receiver atau sebagai pihak yang mengonsumsi media. Individu
memiliki kuasa dalam memilih informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil
penelitian Hendrik (2011), Sutardji (2009), Wulandari (2009) dan Ninawati
(2002), penilaian citra perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik pengunjung
seperti:
1. Usia. Menurut Sutardji (2009) umur adalah tingkat kematangan seseorang yang
terjadi sebagai hasil dari perkembagnan mental dan emosional serta
pertumbuhan fisik dalam kurun waktu tertentu.
2. Jenis pekerjaan. Menurut Wulandari (2009) karakteristik pekerjaan seseorang
dapat mencerminkan pendapatan, status sosial, pendidikan status sosial
12
ekonomi, resiko cedera atau masalah kesehatan dalam suatu kelompok
populasi. Pekerjaan juga merupakan suatu determinan risiko dan determinan
terpapar yang khusus dalam bidang pekerjaan tertentu serta merupakan
prediktor status kesehatan dan kondisi tempat suatu populasi bekerja.
3. Tingkat pendidikan. Sutardji (2009) menyatakan bahwa pada umumnya tingkat
pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan
yang diperoleh. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi
peluang kerja serta semakin tinggi pendapatan dan status sosialnya.
4. Tingkat pendapatan. Hendrik (2011) mengatakan tingkat pendapatan adalah
penerimaan atau penghasilan yang diterima dalam bentuk uang yang berasal
dari usaha maupun di luar usaha dalam kurun waktu satu bulan.
5. Motivasi. Menurut Ninawati (2002) motivasi adalah suatu alasan atau
dorongan yang menyebabkan individu berbuat sesuatu atau melakukan
tindakan tertentu. Motif-motif tersebut pada saat tertentu akan menjadi aktif
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan.
13
Kerangka Pemikiran
Krisis kepercayaan terjadi apabila publik mulai dihantui keragu-raguan dan
pesimisme terhadap perusahaan. Hal itu terjadi dikarenakan adanya gangguan
pada hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Pada saat terjadi krisis
inilah diperlukannya peran public relations untuk mengembalikan dan
memperbaiki hubungan baik antara perusahaan dengan publik dengan cara
melakukan pengkomunikasian krisis secara terbuka dan jelas. Dalam menjalankan
tugas komunikasi krisis, public relations berperan sebagai informator,
komunikator, dan pelayanan sebagai strategi aktivitas pengkomunikasian krisis.
Selain peranan PR, karakteristik pengunjung seperti jenis kelamin, usia,
pendidikan, pendapatan, dan motivasi menjadi pengaruh pembentukan citra
Cimory. Dengan penanganan krisis yang tepat, diharapkan public relations dapat
mengembalikan atau memperbaiki citra baik perusahaan.
Karakteristik Pengunjung
PT. Cimory Hospitality
Sejahtera
- Jenis kelamin
- Usia
- Pendidikan
- Pendapatan
- Motivasi
Citra PT. Cimory
Hospitality Sejahtera
- Kepercayaan publik
Peran Public Relations
PT. Cimory Hospitality
Sejahtera
- Informator
- Komunikator
- Fasilitator
: mempengaruhi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Komunikasi Krisis dalam Kajian Public Relations
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian ini
adalah:
1. Diduga karakteristik pengunjung mempengaruhi citra perusahaan PT. Cimory
Hospitality Sejahtera.
2. Diduga peran public relations mempengaruhi citra perusahaan PT. Cimory
Hospitality Sejahtera.
14
Definisi Operasional
Definisi operasional untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
Karakteristik pengunjung merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam diri
pengunjung Cimory dan berkaitan langsung dengan dirinya.
1. Jenis kelamin merupakan sifat fisik responden seperti yagn tercatat dalam
kartu identitas responden, yakni perempuan dan laki-laki. Jenis kelamin ini
diukur dengan menggunakan skala nominal.
Laki-laki
: kode 1
Perempuan : kode 2
2. Usia merupakan lama hidup responden saat penelitian dilakukan yang
dihitung sejak hari kelahiran responden dan dinyatakan dalam satuan tahun.
Usia responden digolongkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan
rentang usia Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2009).
a. Masa dewasa
: 18-29 tahun
b. Usia pertengahan
: 30-50 tahun
c. Usia tua
: >50 tahun
3. Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang
pernah ditempuh oleh responden. Variabel tingkat pendidikan termasuk data
interval.
a. Rendah : tamat SD dan SMP
b. Sedang : tamat SMA dan Diploma
c. Tinggi : tamat Sarjana dan Pascasarjana
4. Tingkat pendapatan adalah rata-rata jumlah penerimaan yang diterima oleh
responden dalam setiap bulannya.
a. Rendah : Rp500000 – Rp1000000
b. Sedang : Rp1500000 – Rp2500000
c. Tinggi : >Rp2500000
5. Motivasi merupakan alasan yang mendorong responden untuk berkunjung
ke Cimory. Variabel ini dikelompokkan ke dalam beberapa kategori sesuai
dengan fungsi Cimory.
Wisata/rekreasi
: kode 1
Edukasi peternakan sapi : kode 2
Penelitian
: kode 3
Kunjungan perusahaan : kode 4
Gathering
: kode 5
Lainnya
: kode 6
Peranan public relations dalam penelitian ini merupakan posisi atau tugas
yang dilakukan oleh seluruh staf public relations PT. Cimory Hospitality
Sejahtera untuk mencapai keberlangsungan, keberlanjutan, dan tujuan
15
perusahaannya. Adapun peran public relations adalah sebagai informator,
komunikator, dan pelayanan.
1. Informator merupakan peranan public relations Cimory yang
memberikan layanan informasi dan pencari informasi yang dibutuhkan
oleh karyawan maupun pengunjung Cimory. Jenis data interval dengan
pengkategorian sebagai berikut:
Rendah : skor 6-9
Tinggi
: skor 10-12
2. Fasilitator merupakan peranan public relations Cimory dalam
memberikan pelayanan terhadap pengunjung, berupa penyedia fasilitas
dan pemberi pelayanan secara santun, menarik, informatif, luwes, dan
enerjik kepada publiknya. Jenis data interval, dengan pengkategorian
sebagai berikut:
Rendah : skor 3-4
Tinggi
: skor 5-6
3. Komunikator merupakan peranan public relations Cimory untuk
berkomunikasi dengan publiknya baik secara langsung atau tidak
langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan. Jenis data
interval, dengan pengkategorian sebagai berikut:
Rendah : skor 3-4
Tinggi
: skor 5-6
Citra adalah kesan pengunjung atau konsumen terhadap PT. Cimory
Hospitality Sejahtera sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
Pengukuran dari citra perusahaan dilakukan dengan memberikan beberapa
pernyataan dan skoring pada kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun
skoring dilakukan dengan menggunakan skala likert yakni sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), setuju (S), sangat setuju (SS). Penilaian terhadap positif
atau negatif perusahaan dilakukan dengan penyajian data interval. Data yang
digunakan adalah total skor dari citra yang terbentuk dengan menggunakan uji
regresi.
a. Positif apabila total skor
: 10-16
b. Negatif apabila total skor
: 4-9
16
PENDEKATAN LAPANGAN
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif
digunakan melalui penelitian eksperimental dan kuesioner kepada responden
yakni pengunjung dengan cara uji one group pre-test post-test dan metode survei.
Sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan melalui observasi dan wawancara
mendalam dengan pihak staff public relations. Menurut Singarimbun dan Effendi
(2008), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksplanatif (explanatory
research) dengan tujuan untuk menerangkan dan menguji hipotesis dari variabelvariabel penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan
antara variabel (Singarimbun et al. 1989). Penelitian eksplanatif memerlukan
perencanaan. Perencanaan sangat diperlukan agar uraian tersebut benar-benar
sudah mencakup seluruh persoalan dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan
yang tepat akan menunjukkan informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan.
Dengan metode eksplanatif, penelitian digunakan dengan jenis penelitian survei.
Pendekatan kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan dalam upaya
memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti. Apabila
informasi kuantitatif yang diperoleh dalam bentuk tabel lalu ditambahkan dengan
informasi kualitatif, maka gambaran tentang fenomena sosial yang disajikan
dalam tabel tersebut menjadi semakin jelas dan semakin hidup, dan nuansanuansa fenomena sosial dapat ditampilkan.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Cimory Hospitality Sejahtera (restoran
Cimory) yang berlokasi di Jl. Raya Puncak KM. 77, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan
pertimbangan bahwa perusahaan Cimory merupakan perusahaan besar yang
sukses memproduksi olahan susu di Bogor. Selain itu, lokasi ini belum pernah
dijadikan penelitian mengenai peran public relations dalam mempertahankan citra
perusahaan Cimory. Cimory memiliki visi dan misi. Visi dan misinya adalah
menjadi perusahaan publik yang memproduksi dan mendistribusi makanan dan
minuman berbasis protein. Atas dasar visi dan misi tersebutlah Cimory selalu
berusaha memberikan pelayanan terbaik dari pihak internal untuk para
pengunjung yang bertujuan untuk wisata, edukasi, dan kuliner.
Lokasi dipilih karena akses yang mudah dijangkau oleh peneliti. Sebelum
menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan survei langsung ke lokasi
penelitian, penelusuran informasi dan kasus yang pernah terjadi pada perusahaan
Cimory, penelusuran kepustakaan hasil penelitian dari beberapa penelitian
sebelumnya, jurnal dari internet, serta berita-berita online yang memberitakan
kasus yang pernah terjadi di Cimory. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Januari 2016 sampai dengan Mei 2016 (Lampiran 2). Kegiatan dalam penelitian
ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi,
18
pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji
petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi.
Teknik Pengambilan Responden dan Informan
Responden pada penelitian ini merupakan responden yang dipilih
berdasarkan teknik cluster random sampling. Teknik ini merupakan teknik yang
mengambil sampel yang dikategorikan pada waktu kunjung responden, yakni
weekday dan weekend. Kemudian setiap cluster diacak sedemikian rupa sehingga
tiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. Teknik tersebut dipilih karena populasi bersifat homogen dan
keadaan populasi tidak tersebar secara geografis. Responden yang menjawab
pertanyaan adalah pengunjung/ konsumen dari PT. Cimory Hospitality Sejahtera.
Populasi sampel pada penelitian ini adalah seluruh pengunjung/konsumen PT.
Cimory Hospitality Sejahtera selama penelitian bulan Maret 2016. Sedangkan
sampel dari penelitian ini dibedakan sesuai dengan kedatangan dan kegiatan yang
dilakukan responden di restoran Cimory. Responden akan diberikan pertanyaan
mengenai kasus yang pernah terjadi di restoran Cimory. Selain itu, responden juga
akan diberikan pertanyaan mengenai sejauh mana komunikasi krisis yang
dilakukan oleh pihak Cimory mengenai kasus/krisis yang terjadi di Cimory
terhadap citra perusahaan. Pihak Cimory tersebut merupakan staff public relations
atau manajer public relations. Adapun informan dalam penelitian ini merupakan
staff juga manajer public relations.
Jumlah pengunjung yang diperoleh dari data sekunder PT. Cimory
Hospitality Sejahtera sebanyak kurang lebih 19.800 orang dalam jangka waktu
satu bulan. Berdasarkan jumlah tersebut maka ditentukan jumlah sampel yang
diambil melalui perhitungan rumus Slovin sehingga jumlah sampel yang akan
diambil sebanyak 99,50 orang, atau dibulatkan menjadi 100 orang responden yang
diambil dalam jangka waktu satu bulan.
𝑛=
𝑁
19800
19800
=
=
= 99,4975 ≈ 100
1 + 𝑁𝑒 2
1 + 19800(0,1)2
199
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : nilai frekuensi galat 10%
Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui pengumpulan data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner pre-test post-test dengan para
pengunjung restoran Cimory. Kuesioner digunakan sebagai suatu daftar
pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden,
serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian. Selain kuesioner, pengumpulan data penelitian ini juga diperoleh dari
wawancara mendalam dengan pihak staff public relations. Hasil dari pengamatan
dan wawancara di lapangan dituangkan dalam catatan harian dengan bentuk
uraian rinci dan kutipan langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
dokumen restoran Cimory, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian
19
ini, seperti buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian sebelumnya, dan penelusuran
internet.
Adapun penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1. Mengadakan pre-test untuk responden berupa kuesioner penilaian peran
PR dan citra terhadap perusahaan Cimory.
2. Pemberian berita mengenai kasus ulat di Cimory kepada responden
melalui kertas berita.
3. Mengadakan post-test untuk responden. Pertanyaan-pertanyaan pada
post-test sama dengan pre-test. Bandingkan antara hasil pre-test dan
post-test.
4. Mengadakan wawancara mendalam dengan beberapa staff public
relations dan juga manajer public relations.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini memiliki dua data yang harus dianalisis, yakni data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif diolah dengan melakukan beberapa langkah.
Pertama, melakukan pengkodean pada pertanyaan dan pernyataan yang telah
diajukan, kemudian memasukkan data ke buku kode atau lembar data (code
sheet). Kedua, membuat tabel frekuensi. Ketiga, mengoreksi kesalahan-kesalahan
yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi saat melakukan pengisian
kuesioner, pengkodean, atau pemindahan data dari lembar kode ke komputer
(Singarimbun dan Effendi 2006). Data hasil kuesioner kemudian diolah dengan
menggunakan Microsoft Excel 2010, dan SPSS 16,0. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier untuk melihat pengaruh yang
nyata antar variabel dengan data berbentuk interval. Statistik deskriptif juga
digunakan dalam pengolahan data, yakni statistik yang menggambarkan
sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan yang
digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi.
Sedangkan data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan
observasi akan disajikan secara deskriptif untuk mendukung analisis kuantitatif.
Gabungan dari kedua data ini, kemudian akan diolah dan dianalisis untuk
kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif, matriks, bagan dan juga gambar.
Tahap terakhir yaitu melakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian Seluruh hasil penelitian ini kemudian dituliskan
dalam rancangan skripsi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Chatra E, Nasrullah R. 2008. Public Relations – Strategi Kehumasan dalam
Menghadapi Krisis. Bandung [ID]: Maximalis.
Effendy OU. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung [ID]: PT.
Remaja Rosdakarya.
Fajar A. 2011. Sistem Kendali dan Strategi Penanganan (Manajemen) Krisis
dalam Kajian Public Relations. Jurnal Komunikasi. [Internet]. [Dikutip
tanggal 6 Oktober 2015]. 1(3). Dapat diunduh dari: http://jurnal.aspikom.o
rg/wp-content/uploads/2015/02/jka-vol-1-no-3-juli-2011-fajar1.pdf
Hendrik. 2011. Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Nelayan Danau Pulau Besan dan Danau Bawah di Kecamatan Dayun
Kabupaten Siak Propinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. [Internet].
[Dikutip tanggal 21 Februari 2016]. 16(1). Dapat diunduh dari: http://dow
load.portalgaruda.org/article.php?article=31697&val=2272.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 2004. Public Relations. Jakarta: PT Gelora
Aksara Partama.
Lianty Y. 2011. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations terhadap Citra Hero
Supermarket. Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara. [Internet].
[Dikutip tanggal 5 Oktober 2015]. 3(1). Dapat diunduh dari: http://journal.
tarumanagara.ac.id/i ndex.php/FIKOM/article/view/1143
Luhukay MS. 2008. Penerapan Manajemen Krisis di Indonesia: Memotret Krisis
dalam Kacamata Public Relations. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA. [Internet].
[Dikutip tanggal 29 September 2015]. 2(1). Dapat diunduh dari: http://scri
ptura.petra.ac.id/index.php/iko/ article/view/16953
Ninawati. 2002. Motivasi Berprestasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 4(8).
Partao ZA. 2005. Optimalisasi Fungsi Media Relations untuk Keberhasilan
Komunikasi Krisis. Jurnal Komunikasi. [Internet]. [Dikutip tanggal 5
Oktober 2015]. 2(1). Dapat diunduh dari: http://ejurnal.esaunggul.ac.id/in
dex.php/Kom/article/view/171
Prafitri R. 2008. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
pada Perusahaan berbasis Agrowisata. [Skripsi]. Fakultas Ekologi Manusia.
Institut Pertanian Bogor
Purwaningwulan MM. 2013. Public Relations dan Manajemen Krisis. Majalah
Ilmiah UNIKOM. [Internet]. [Dikutip tanggal 6 Oktober 2015]. 11(2).
Dapat diunduh dari: http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/
01-miu-11-2-melly.pdf/pdf/01-mi u-11-2-melly.pdf
Putra OWM. 2012. Manajemen Krisis PT. Lion Mentari Airlines dalam
Menangani Berita-berita Negatif di Media Massa (Kasus Maskapai Sering
Delayed dan Pilot Sabu). [Skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
Reza TS, Prihandini D. 2013. Public Relations. Jakarta [ID]: Mandala Nasional
Publishing. 216 hal.
Rumanti SMA. 2005. Dasar-dasar Public Relations – Teori dan Praktik. Jakarta
[ID]: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sinatra L, Darmastuti R. 2008. Kajian Peran Public Relations dalam
Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah. Jurnal
Ilmiah SCRIPTURA. [Internet]. [Dikutip tanggal 6 Oktober 2015]. 2(2).
22
Dapat diunduh dari: http://scriptura.petra.ac.id/index.php/iko/article/view/
16943
Suharyanti, Sutawidjaya AH. 2013. Analisis Krisis pada Organisasi berdasarkan
Model Anatomi Krisis dan Perspektif Public Relations. Journal
Communication Spectrum. [Internet]. [Dikutip tanggal 5 Oktober 2015].
2(2). Dapat diunduh dari: http://journal.bakrie.ac.id/index.php/Journal_Co
mmunication_spectrum/article/view/281.
Sutardji. 2009. Karakteristik Demografi dan Sosial Ekonomi Pemulung. Jurnal
Geografi FIS-UNNES. [Internet]. [Dikutip tanggal 21 Februari 2016]. 6(2).
Dapat diunduh dari: http://www.academia.edu/11035137/KARAK
TERISTIK_DEMOGRAFI_DAN_SOSIAL_EKONOMI_PEMULUNG_Sut
ardji.
Utomo P. 2005. Strategi Public Relations dalam Pelayanan Informasi. Jurnal
Komunikasi. [Internet]. [Dikutip tanggal 5 Oktober 2015]. 2(1). Dapat
diunduh dari: http://ejurnal. esaunggul.ac.id/index.php/Kom/article/view/1
74
Vellayati TA, Arifin Z, Yulianto E. 2014. Pengaruh Marketing Public Relations
terhadap Citra Perusahaan dan Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan
(Survei pada Pelanggan Toyota Auto 2000 Jl. Letjend Sutoyo No. 25,
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis. [Internet]. [Dikutip tanggal 5 Oktober
2015]. 11(1). Dapat diunduh dari: http://administrasibisnis.studentjournal.
ub.ac.id/index.php/jab/article/view/472
Wijaya RP. 2013. Citra Telkomsel Pasca Kasus Pailit dalam Bisnis Indonesia dan
Investor Daily. Jurnal E-Komunikasi. [Internet]. [Dikutip tanggal 15
September 2015]. 1(2). Dapat diunduh dari: http://studentjournal.petra.ac.i
d/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/901
Windriati FS. 2011. Analisa Manajemen Krisis PT. Pelabuhan Indonesia II
(Persero) Cabang Pontianak dalam Peristiwa Tenggelamnya Kapal di Alur
Pelayaran Pelabuhan. [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”.
Wulandari AP. 2009. Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor
Sosiodemografi dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Blimbing
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. [Skripsi].
23
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian
PETA LOKASI PT. CIMORY HOSPITALITY SEJAHTERA
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian
24
Lampiran 2. Jadwal Penelitian
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN TAHUN 2016
Kegiatan
Penyusunan
proposal skripsi
Uji Kelayakan
Kolokium
Perbaikan
proposal skripsi
Pengambilan
data lapang
Pengolahan dan
analisis data
Penulisan draft
skripsi
Uji petik
Sidang skripsi
Perbaikan
laporan skripsi
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Januari
Februari
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
25
Lampiran 3. Kerangka Sampling
KERANGKA SAMPLING PEMILIHAN RESPONDEN
Tabel 2. Kerangka Sampling Responden
Rataan
Hari
Sampling Responden
Pengunjung
Weekday
Senin
450
9
Selasa
450
9
2250⁄
4950 × 100
Rabu
450
9
=
45
responden
Kamis
450
9
Jumat
450
9
Total
2250
2700⁄
Weekend
Sabtu
1350
28
4950 × 100
Minggu
1350
27
= 55 responden
Total
2700
Total keseluruhan
4950
100
*) Total keseluruhan rataan pengunjung merupakan asumsi total pengunjung
yang datang selama satu minggu
**) Pencarian sampling responden dilaksanakan selama satu bulan
26
Lampiran 4. Paduan Pertanyaan/Pengamatan
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KEADAAN UMUM
Apa visi dan misi perusahaan?
Bagaimana struktur organisasi yang dijalankan (dalam bentuk gambar)?
Apakah letak departemen mencerminkan bentuk-bentuk organisasi?
Dalam struktur tersebut dimana kedudukan divisi public relations?
Dari posisi itu apakah public relations memiliki posisi yang penting?
Untuk membangun citra, bagaimana posisi public relations (apakah masih
dalam satu departemen dengan kantor pusat)?
Berapakah sumberdaya dalam divisi public relations seluruhnya?
Dalam pelaksanaan tugas, bagaimana pembagian kerja dari masing-masing
bagian?
Apakah yang menjadi karakteristik PT. Cimory Hospitality Sejahtera sebagai
perusahaan penyedia susu segar dibandingkan perusahaan yang lainnya di
Indonesia?
B. FUNGSI DAN PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS
1. Citra Cimory seperti apa yang ingin dibangun oleh perusahaan?
2. Jelaskan fungsi, letak, ruang lingkup kerja dan tanggung jawab divisi public
relations dalam perusahaan?
3. Bagaimana konsep public relations dalam perusahaan?
4. Apakah arti penting public relations dalam mendukung pembentukan citra
perusahaan PT. Cimory Hospitality Sejahtera?
5. Bagaimana peranan public relations dalam perusahaan? (melalui kegiatan apa
saja)?
6. Bagaimana peran public relations dalam building relationship dengan publik
strategis perusahaan?
7. Bagaimana peran public relations dalam mendukung program membangun
citra Cimory?
8. Strategi apa yang ditetapkan perusahaan untuk membangun citra?
9. Bagaimana pengembangan strategi public relations yang ditetapkan
perusahaan?
10. Kebijakan apa saja yang ditetapkan dalam divisi public relations yang
ditetapkan perusahaan?
11. Menurut divisi public relations, bagaimana peran perusahaan yang telah
dijalankan dan kontribusinya selama ini dalam mendukung perusahaan untuk
membangun citra Cimory?
12. Bagaimana koordinasi yang dilakukan mengenai kegiatan public relations di
setiap kantor cabang Cimory?
C. PUBLIC RELATIONS
Gambaran umum divisi public relations
1. Sejarah dan perkembangannya
a. Apakah divisi public relations sudah ada bersama dengan berdirinya
perusahaan?
b. Apa yang melatar belakangi pembentukan divisi public relations?
27
2.
3.
4.
c. Apa tujuan/orietasi dibentuknya divisi public relations?
Kedudukan dalam perusahaan
a. Bagaimana posisi public relations dalam struktur organisasi perusahaan?
b. Bagaimana struktur organisasi dalam bagian public relations sendiri?
Hubungan kerja dengan bagian lain dalam perusahaan
a. Bagaimana hubungan kerja (sesering apa, dengan bagian apa saja, dalam
hal apa saja, dan bagaimana mekanismenya) antara bagian public relations
dengan bagian lainnya?
Lingkup kerja dan peran divisi public relations
a. Sejauh mana lingkup kerja/peran divisi public relations?
b. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan berdasarkan peran tersebut?
c. Apakah tugas dan wewenang public relations dalam melaksanakan
aktivitasnya?
d. Bagaimana sebuah keputusan-keputusan ke-public relations-an diambil?
e. Sejauh manakah peran public relations dalam pengambilan keputusan
tersebut?
f. Bagaimanakah keterkaitan antara peran yang dijalankan public relations
dengan pencapaian tujuan perusahaan?
g. Bagaimana tanggapan bagian lain atas peran yang dijalankan public
relations?
D. MANAJEMEN KRISIS
1. Bagaimana sikap public relations Cimory dalam menyikapi pemberitaan yang
dikeluarkan oleh media massa tentang Cimory yang menyuguhkan makanan
ber-ulat kepada pelanggan?
2. Bagaimana strategi manajemen krisis yang dilakukan public relations Cimory
dalam mempertahankan loyalitas pelanggan pasca pemberitaan oleh media?
3. Siapakah pihak public relations Cimory yang merancang atau membuat
strategi manajemen krisis perusahaan?
4. Adakah pihak lain dari public relations Cimory yang ikut merancang atau
membuat strategi manajemen krisis perusahaan?
5. Program atau kegiatan apa saja yang dilakukan dalam strategi manajemen
krisis perusahaan?
6. Bagaimana cara melaksanakan program atau kegiatan strategi manajemen
krisis tersebut?
7. Apakah ada cara cepat dalam strategi manajemen krisis yang dimiliki oleh
public relations Cimory? Seperti apa strateginya?
8. Bagaimana pelaksanaan dari strategi tersebut?
9. Bagaimana
perusahaan
menyampaikan
pesan/informasi
kepada
pelanggannya? Melalui media apa saja?
10. Bagaimana hubungan Cimory dengan pihak media massa?
11. Bagaimana cara pihak public relations Cimory dalam menjaga hubungan baik
dengan pihak media?
28
Lampiran 5. Kuesioner
KUESIONER
No. Responden:
KUESIONER SURVEI Peran Public Relatios dalam Manajemen
Komunikasi Krisis untuk Mempertahankan Citra Perusahaan
Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari responden dalam rangka penulisan skripsi program
sarjana yang dilakukan oleh:
Nama
: Fithriyah Sholihah
Departemen/Fakultas : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat/
Fakultas Ekologi Manusia
Universitas
: Institut Pertanian Bogor
Saya harap Anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini
dengan jujur. Dalam mengisi kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau
salah. Apapun jawaban Anda, akan menjadi data berharga bagi kelancaran
penelitian ini. Identitas dan jawaban Anda akan saya jamin kerahasiaannya dan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas ketersediaan dan
waktu Anda mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Nama
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
No. HP
:
:
:
:
:
Perempuan
Laki-laki
A. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG
1. Usia Anda saat ini :................tahun
2. Apa pendidikan terakhir Anda?
Tidak Tamat SD
Diploma
Tamat SD atau sederajat
Sarjana
SMP atau sederajat
Pascasarjana
SMA atau sederajat
3. Berapakah pendapatan Anda setiap bulan?
....................................................................................
4. Apa motivasi Anda berkunjung ke Cimory?
Wisata/rekreasi
Edukasi peternakan
Penelitian
Kunjungan perusahaan
Gathering
29
Lainnya, sebutkan: ............................................
Frekuensi Pengunjung
5. Apakah Anda pernah berkunjung ke Cimory ini sebelumnya?
a. Ya
b. Tidak
6. Berapa kali Anda pernah mengunjungi Cimory?
(Coret jumlah kunjungan Anda)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
B. PERANAN PUBLIC RELATIONS
 Peran sebagai komunikator
7. Apakah pihak perusahaan memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk
memberikan kritik apabila terdapat pelayanan yang kurang baik?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah Bapak/Ibu mengetahui publikasi yang dilakukan perusahaan melalui
media massa cetak? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 10)
a. Ya
b. Tidak
9. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang Bapak/Ibu
ketahui?
a. Koran
b. Majalah
c. Lainnya (sebutkan bila ada).........................................................................
10. Apakah Bapak/Ibu mengetahui publikasi yang dilakukan perusahaan melalui
media massa elektronik? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 12)
a. Ya
b. Tidak
11. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang
Bapak/Ibu ketahui?
a. Televisi
b. Radio
c. Website
 Peran sebagai informator
12. Berapa kali Bapak/Ibu berkunjung ke Cimory?
13. Dari mana Bapak/Ibu pertama kali mengetahui Cimory?
a. Majalah/koran
b. Radio/TV
c. Brosur/leaflet
d. Spanduk/selebaran
e. Internet
f. Orang lain
g. Lainnya (sebutkan bila ada).........................................................................
14. Apakah informasi yang diberikan menarik minat Bapak/Ibu untuk
berkunjung?
a. Ya
b. Tidak
30
15. Apakah informasi yang diberikan jelas dan memberi Bapak/Ibu gambaran
tentang Cimory?
a. Ya
b. Tidak
16. Apakah informasi yang diberikan lengkap?
a. Ya
b. Tidak
17. Hal apa yang membuat Bapak/Ibu pertama kali memutuskan untuk
berkunjung ke Cimory?
a. Lokasi yang mudah dicapai
b. Dekat dengan tempat tinggal
c. Objek wisata yang terkenal
d. Fasilitas yang lengkap
e. Pelayanan yang memuaskan
f. Lainnya (sebutkan bila ada).........................................................................
18. Pernahkah Bapak/Ibu mengenal iklan/berita tentang Cimory? (jika tidak
lanjut pada pertanyaan no. 21)
a. Ya
b. Tidak
19. Jika ya, dimana Bapak/Ibu melihat/mendengarnya?
a. Surat kabar
b. Radio/TV
c. Lainnya (sebutkan bila ada).........................................................................
20. Bagaimana isi iklan/berita tersebut?
a. Menarik
b. Biasa saja
21. Apakah strategi promosi yang dilakukan oleh Cimory sudah baik?
a. Ya
b. Tidak
22. Pernahkan Bapak/Ibu memberikan tanggapan terhadap strategi promosi yang
dilakukan oleh Cimory? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 24)
a. Ya
b. Tidak
23. Jika ya, bagaimana cara Bapak/Ibu menyampaikan tanggapan tersebut?
a. Langsung kepada pihak karyawan
b. Melalui surat pembaca
c. Melalui e-mail/fax
d. Lainnya (sebutkan bila ada).........................................................................
24. Saran Bapak/Ibu terhadap strategi promosi yang dilakukan Cimory
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
 Peran sebagai fasilitator
25. Apakah pihak perusahaan telah memberikan fasilitas yang baik kepada Anda
selama berkunjung ke Cimory?
a. Ya
b. Tidak
31
26. Pernahkah Ada memiliki keluhan terhadap pelayanan yang diberikan
Cimory? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 29)
a. Ya (sebutkan)...............................................................................................
b. Tidak
27. Apakah Anda sampaikan keluhan tersebut pada pihak perusahaan?
a. Ya
b. Tidak
28. Jika ya, bagaimana tanggapan perusahaan terhadap keluhan Anda?
a. Segera memperbaiki permasalahan yang Anda keluhkan
b. Biasa saja
29. Apakah Anda diberikan kesempatan untuk memberikan saran kepada pihak
perusahaan? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 31)
a. Ya
b. Tidak
30. Jika ya, melalui media apa saran tersebut dapat disampaikan?
a. E-mail
b. Kotak saran
c. Lainnya (sebutkan).......................................................................................
31. Saran Bapak/Ibu untuk Cimory?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
C. CITRA CIMORY
Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan pendapat Anda!
32. Deskripsikan mengenai informasi apa saja yang Anda dapatkan dari Cimory!
33. Deskripsikan mengenai pelayanan yang Anda dapatkan di Cimory!
34. Deskripsikan mengenai fasilitas yang Anda dapatkan pada Cimory!
35. Deskripsikan mengenai publikasi yang dilakukan oleh pihak Cimory secara
umum!
Berdasarkan beberapa hal yang telah dideskripsikan maka berikan tanda checklist
(√) pada pernyataan berikut ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!
No
Pernyataan
STS TS
S
SS
36 Informasi mengenai Cimory mudah didapatkan
37 Cimory memberikan pelayanan yang baik
38 Cimory memiliki fasilitas yang menarik
39 Publikasi yang dilakukan oleh Cimory sudah
baik dan sesuai
40. Apakah kritik dan saran Anda untuk karyawan Cimory atau publikasi yang
dilakukan oleh pihak Cimory?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
32
Lampiran 6. Format Catatan Lapangan
CATATAN HARIAN
Nama Informan
Lokasi Wawacara
Hari & Tanggal
Waktu & Durasi
Pewawancara
:
:
:
:
:
Situasi pada saat wawancara berlangsung:
Fakta hasil wawancara:
Analisis peneliti terhadap hasil wawancara:
33
Lampiran 7. Dummy table
Tabel 3. Dummy Table Karakteristik Pengunjung terhadap Citra Perusahaan
Rendah
Tinggi
Citra
Karakteristik
N
%
N
%
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan
Usia
Dewasa
Pertengahan
Tua
Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi
Pendapatan
Rendah
Sedang
Tinggi
Motivasi
Wisata
Edukasi
Penelitian
Kunjungan
Gathering
Lainnya
Total
Tabel 4. Dummy Table Peran PR terhadap Citra Perusahaan
Rendah
Tinggi
Citra
Peran PR
N
%
N
%
Informator
Rendah
Tinggi
Fasilitator
Rendah
Tinggi
Komunikator
Rendah
Tinggi
Total
Download