MATERI SISTEM EKONOMI INDONESIA 1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI Adalah suatu sistem yang mengatur, menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subyek, barang-barang ekonomi sebagai obyek, dan seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun non formal), cara kerja, mekanisme hubungan, hukum dan peraturan perekonomian, kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis), yang dipilih atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan berlangsung. Jadi , dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat serta bagaimana mereka terapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan (Dumairy, 1996: 30). Tulus Tambunan (2011), sistem ekonomi diartikan sebagai susunan organisasi ekonomi yang mantap dan teratur, dimana dibahas juga mengenai persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan ekonomi masyarakat dalam mewujudkan tujuan nasional. 2. SISTEM-SISTEM EKONOMI 1) 2) 3) 4) 5) 2. Sistem Ekonomi Kapitalis Sistem Ekonomi Sosialis Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi Pancasila Sistem Ekonomi Sharia (Islam) Sistem Ekonomi Kapitalis (SEK) Adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual. Adapun tujuan pemilikan secara pribadi untuk memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup besar dan hasil menggunakan kekayaan yang produktif (Sanusi dalam Tambunan, 2011: 2). 6 asas dari ciri-ciri SEK: 1) Kebebasan milik pribadi > alat-alat produksi atau sumber daya ekonomi (SDA, modal , TK) dimiliki oleh individu dan lembaga swasta. 2) Kebebasan berusaha (kegiatan produksi dengan bebas dapat dilakukan oleh siapa saja yang memiliki inisiatif) dan memilih (kedaulatan konsumen dan pengusaha dalam memperoleh SD ekonomi untuk memproduksi suatu produk yang dipilih sendiri dalam rangka mencari keuntungan maksimal). 6 asas dari ciri-ciri SEK: 3) Motif untuk kepentingan diri sendiri. 4) Persaingan bebas di pasar, dalam rangka memaksimumkan keuntungan. 5) Harga ditentukan oleh mekanisme pasar. 6) Pemerintah memiliki peran terbatas , perannya lebih membatasi kebebasan individu (praktik monopoli, melindungi hak konsumen dan pekerja). 2. Sistem Ekonomi Sosilais (SES) Sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan dari SEK. SES dibagi dalam subsistem (Tambunan, 2011): 1) SES Marxis (sistem ekonomi komando), dimana seluruh unit ekonomi (produsen, konsumen, pekerja) tidak diperkenankan untuk mengambil keputusan secara sendiri-sendiri yang menyimpang dari komando otoritas tertinggi yaitu partai. SES ini dianut semasa Uni Sofyet, Korea Utara, Kuba). 2) SES Demokrat (sistem ekonomi pasar sosial), mendekati SEK tetapi pemerintah masih memiliki peran yang lebih besar (penetapan upah dan harga; kebijakan perlindungan usaha, konsumen dan pekerja). SES ini dianut oleh negara Eropa Barat terutama Jerman. Menurut Mubyarto dalam Tambunan (2011), berdasarkan pengalaman di Jerman maka terdapat 6 kriteria SES Demokrat, yaitu: a) Ada kebebasan individu dan sekaligus kebijaksanaan perlindunganusaha, persaingan di antara perusahaan kecil menengah harus dikembangkan. b) Prinsip kemerataan sosial menjadi tekad masyarakat. c) Kebijakan siklus bisnis dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. d) Kebijakan pertumbuhan menciptakan kerangka hukum dan prasarana (sosial) yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi. e) Kebijakan struktural. f) Konformitas pasar dan persaingan. Perbedaan lainnya menurut Mubyarto (2000) dalam Tambunan (2011) yang cukup nyata antara SES Demokrat dengan SEK adalah pada aspek sosialnya (peningkatan standar hidup kelompok berpendapatan terendah dan perlindungan terhadap semua warga masyarakat dari kesulitan hidup serta masalah sosial lainnya sebagai akibat dari resiko kesulitan hidup). Pembagian pendapatan yang adil dijaga dengan cara memberikan perhatian pada tingkat dan pertumbuhan upah, sistem perpajakan, stabilitas harga, persamaan peluang (bekerja dan berusaha) bagi semua warga masyarakat dan adanya asuransi sosial minimal (pengangguran, hari tua, kesehatan dan kecelakaan). 2. Sistem Ekonomi Campuran (SEC) SEC adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis (Tambunan, 2011) karena saat ini tidak ada ada negara yang menerapkan SEK atau SES secara murni (100%) kecuali di Korea Utara, tetapi lebih bersifat campuran dengan berbagai variasi kadar dominasinya. 2. Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) Perbedaan antara SEK atau SES dengan sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah pada kedua makna yang terkandung dalam keadailan sosial, sebagai bagian dari sila ke-5 (Pancasilla) yaitu prinsip pembagian pendapatan yang adil (disertai dengan pertumbuhan ekonomi) dan prinsip demokrasi ekonomi. Hal ini diperjelas lagi dengan konstitusi kita pada pasal 27, 33, dan 34 UUD 1945 dan amandemennya (10 Agustus 2002), yaitu: Pasal 27 : setiap warga negara berhak atas pekerjaan serta penghidupan yang layak. Pasal 34 : kaum masyarakat miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negara. 2. Sistem Ekonomi Pancasila (SEP)…. lanjutan Pasal 33 : a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara. c) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkadung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. e) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. 2. Sistem Ekonomi Islam (SEI) adalah upaya pengalokasian sumber-sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan petunjuk Allah Swt. dalam rangka memperoleh ridho-Nya. Terdapat karakteristik SEI, yaitu sbb. : 1) Tidak adanya transaksi yang berbasis bunga (riba); 2) Mengakui kebebasan berusaha (freedom of enterprise); 3) Mengakui mekanisme pasar (market mechanism); 4) Mengakui motif mencari keuntungan (profit motive); 5) Berfungsinya institusi zakat; 6) Kerjasama ekonomi (Didin Hafidhuddin, 2003: 18-19). .