1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan yang biasa

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat adalah jenis ikan air tawar dan
ikan air laut. Ikan laut yang merupakan salah satu hasil dari kegiatan perikanan
tangkap mempunyai keunggulan manfaat diantaranya adalah sebagai sumber
protein yang tinggi, mengandung sedikit lemak jenuh namun kaya akan berbagai
gizi mikro penting yang diperlukan manusia. Ikan laut juga menjadi sumber utama
asam lemak tak jenuh omega-3, EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA
(docosahexaenoic acid) (Burroughs & Burdge 2004) dan juga sumber fosfor, besi
dan kalsium yang tinggi (Choo & Williams 2003). Apabila dibandingkan dengan
ikan air tawar, ikan laut mempunyai beberapa keunggulan tertentu, diantaranya
adalah dagingnya yang lebih tebal dan kenyal, serta ikan yang hidup di laut
banyak mengandung ion-ion yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu ikan laut
memiliki rasa yang lebih enak dan gurih dibandingkan ikan air tawar yang
dagingnya masih berbau lumpur (Sudihastuti 2008).
Jawa Barat dengan ibukota Bandung adalah salah satu provinsi di
Indonesia yang memiliki potensi pasar yang cukup besar bagi komunitas sektor
perikanan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat adalah berupa pegunungan atau
dataran tinggi yang jauh dari laut, sedangkan produk perikanan mempunyai sifat
yang cenderung mudah rusak atau busuk sehingga diperlukan sistem pemasaran
yang baik dan benar dikarenakan jarak yang cukup jauh dari tempat penangkapan
sampai ke pasar tempat para pedagang pengecer.
Untuk memenuhi kebutuhan ikan di pasar lokal, maka sangat penting
untuk mengkaji saluran distribusi pemasaran (distribution channel) ikan laut.
Pengaruh suplai ikan laut yang masuk ke Jawa Barat jumlahnya terbatas
menjadikan masyarakat lebih cenderung untuk mengkonsumsi ikan air tawar yang
jumlahnya melimpah (Saleh et al, 1990). Berdasarkan hal tersebut maka penulis
tertarik untuk meneliti tingkat konsumsi dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat kota Bandung dalam mengkonsumsi ikan laut.
1
2
Dipilihnya Pasar Ciroyom Bandung sebagai lokasi penelitian, dikarenakan
berdasarkan data awal yang didapat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Bandung, Pasar Ciroyom merupakan pasar dengan jumlah penjual ikan
terbanyak di Kota Bandung dengan jumlah penjual ikan sebanyak 180 orang,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Pedagang di Pasar-pasar Kota Bandung
No.
Nama Pasar
Jumlah Pedagang Ikan
1
Pasar Ciroyom
180 orang
2
Pasar Baru
154 orang
3
Pasar Caringin
140 orang
4
PIH Gedebage
50 orang
5
Pasar Kiara Condong
14 orang
6
Pasar Kosambi
13 orang
7
Pasar Ujung Berung
12 orang
8
Pasar Ciwastra
5 orang
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung (2012)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana keragaan sistem pemasaran yang terjadi di Pasar Ciroyom.
2. Sejauhmana tingkat efisiensi kegiatan pemasaran ikan laut yang terjadi di Pasar
Ciroyom.
3. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat konsumsi ikan laut
masyarakat Kota Bandung.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui keragaan sistem pemasaran ikan laut yang terjadi di Pasar
Ciroyom.
2. Menganalisis tingkat efisiensi kegiatan pemasaran ikan laut di Pasar Ciroyom.
3. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat
konsumsi ikan laut masyarakat kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Bagi Pemerintah adalah agar dapat digunakan sebagai landasan dalam
pengembangan serta pengambilan keputusan kebijakan pada sistem pemasaran
hasil ikan laut di masa mendatang. Selain itu diharapkan dapat menjadi masukan
bagi pemerintah pusat maupun daerah kajian, terutama bidang perikanan guna
memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Bagi penulis, hasil penelitian
ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sebagai sarana untuk melatih diri dalam
mengamati dan menganalisis fenomena yang terjadi di masyarakat.
1.5 Kerangka Pemikiran
Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi pasar
yang cukup besar bagi komoditas sektor perikanan. Sebagian besar wilayah
Bandung adalah berupa pegunungan atau dataran tinggi yang jauh dari laut,
sehingga keberadaan produk hasil perikanan tangkap di daerah ini jumlahnya
terbatas yang kemudian akan berakibat pada tingkat konsumsi ikan laut
masyarakat disamping faktor lain seperti tingkat pendapatan, pengetahuan gizi
dan tingkat pendidikan.
Kegiatan pemasaran ikan laut dalam pelaksanaannya memerlukan
lembaga-lembaga pemasaran yang berfungsi untuk menyampaikan produk sampai
ke tangan konsumen akhir yang kemudian akan membentuk saluran pemasaran.
Saluran pemasaran yang terbentuk dari kegiatan tataniaga komoditas ikan laut
akan terbentuk lebih dari satu, maka perlu diketahui saluran mana yang paling
efisien dalam pendistribusian ikan laut untuk mengurangi resiko penurunan
4
kualitas ikan laut sehingga harga jual di pasar stabil. Untuk lebih jelas, kerangka
pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Ikan laut hasil
penangkapan
Lembaga-lembaga
pemasaran
Nelayan/Produsen
Pedagang
Pengumpul Lokal
Pedagang Besar
Pasar Ciroyom
Bandung
Pedagang
Pengecer
Konsumen
(Masyarakat Kota
Bandung)
Pendidikan
Tingkat konsumsi masyarakat
terhadap ikan laut
Tingkat Pengetahuan Gizi
Pendapatan
Preferensi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Analisis Pemasaran dan Tingkat Konsumsi
Masyarakat Kota Bandung
Download