Strongyloides stercoralis

advertisement
Nematoda Usus II
Oleh kelompok 4 :
1.Annisa Duma Sari
2.Dela Adrianti
3.Devi Melani
4.Nia Novita
5.Vera Supia Marpiana
Strongyloides stercoralis
Strongyloides
stercoralis
Morfologi dan
siklus hidup
Patologi dan
gejala klinis
Diagnosis
Klasifikasi
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species
: Nemathelminthes
: Nematoda
: Rhabditia
: Rhabditoidea
: Strongyloides
: Strongyloides stercoralis
Morfologi dan siklus hidup
a.Morfologi
cacing dewasa betina hisup sebagai parasit di vilus
duodenum dan jejenum. Bentuknya filiform, halus,
tidak berwarna, dan memiliki panjang kira-kira 1
mm, sedangkan cacing jantan 0,75 mm yang
mempunyai ekor melelengkung dengan dua
spikulum.
cara berkembang biak diduga denga
partenogenesis, telur parasitik diletakkan di
mukosa usus kemudian akan menetas menajdi
larva rabditiform yang masuk ke rongga usus serta
dikeluarkan bersama tinja.
b. siklus hidup
Siklus
hidup
Siklus
langsung
Siklus tidak
langsung
autoinfeksi
1.Siklus langsung
telur yang menetas selama 2-3 hari di tanah menajdi larva
rabditiform kemudian berubah menjadi larva filaform
yang merupakan bentuk infektif. Bila larva filariform
menembus kulit manusia, larva tumbuh dan masuk ke
dalam sistem peredarandarah vena dan kemudian melalui
jantung kanan sampai ke paru. Dari paru menembus
alveolus, masuk ke trakea dan laring kemudian terjadi
reflek batuk sehingga parasit tertelan ke usus halus
menjadi dewasa.
2. Siklus tidak langsung
larva rabditiform yang berada ditanah menajdi
cacing dewasa dalam bentuk bebas. Cacing betina
menghaslkan telur yang menetas menjadi larva
radditiform dan dalam beberapa hari menjadi larva
filariform yang infektif dan masuk ke dalam hospes.
Larva rabditiform ini dapat juga mengulang fase
hidup bebas. Siklus tidak langsung ini terjadi bila
mana keadaan lingkungan sekitarnya optimum
yaitu daerah tropik dan beriklim lembab.
3. Autoinfeksi
larva rabditiform kadang-kadang menjadi larva
filariform di usus atau disekitar parianal. Bila larva
filariform menembus mukosa usus atau parienal
akan terjadi siklus perkembangan dalam hospes.
Adanya autoinfeksi menyebabkan Strongylodiasis
menahun pada penderita yang hidup di daerah non
endemik.
2. Patologi dan gejala klinis
jenis cacing ini membahayakan bagi bayi karena
dapat ditularkan melalui ASI. Spesies ini hidup pada
daerah beriklim tropis dan subtropis. Hanya cacing
betina pada spesies ini yang hidup sebagai parasit
pada tubuh manusia, terutama di duodenum dan
jejenum.
larva filariform bisa juga terbentuk dalam usus
sehingga terjadi infeksi yang disebut auto infeksi
interna. Tipe nama penyakit yang disebabkan
organisem ini:
- tipe ringan (hampir tidak menimbulkan gejala)
-tipe sedang (mengalami gangguan di usus)
-tipe berat (seluruh tubuh dan menyebabkan
kematian )
apabila larva filariform dalam jumlah besar
menembus kulit akan timbul kelainan pada kulit
yang dinamakan creeping eruptuon yang disertai
rasa gatal. Cacing dewasa menyebabkan kelainan
pada mukosa usus.
infeksi ringan biasabya terjadi tidak
menimbulkan gejala. Infeksi sedang menyebabkan
sakit di daerah epigastrium. Pada Strongyloidiasis
ada kemungkinan autoinfeksi dan hiperinfeksi.
Pada pemeriksaan darah mungkin ditemukan
eosinofilia atau tripereosmofilia.
3. Diagnosa
diagnosis ditujukan apabila menemukan larva
rabditiform di feses segar. Biakan feses yang
didiamkan selama 48 jam menghasilkan larva
filariform dan cacing dewasa Strongyloides
stercolaris yang hidup bebas.
Oxyuris
vermicularis
Morfologi
dan siklus
hidup
gejala klinis
Epidemologi
Pengobatan
dan
pencegahan
Klasifikasi
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species
: Nemathelminthes
: Nematoda
: Rhabditida
: Rhabditoidea
: Oxyuris
: Oxyuris vermicularis
1. Morfologi dan siklus hidup
a.Morfologi
Cacing dewasa berukuran kecil, berwarna putih,
yang betina jauh lebih besar daripada jantan. Ukuran
cacing jantan 2-5 mm, cacing jantan mempunyai sayap
dan ekornya melingkar seperti tanda tanya. Sedangkan
ukuran cacing betna 8-13 mm x 0,4 mm. Cacing betina
mempunyai sayap, bulbus, esophagus jelas sekali,
ekornya panjang dan runcing.
Bentuk khas dari cacing dewasa ini adalah tidak
terdapat rongga mulut tetapi dijumpai adanya 3 buah
bibir, bentuk esofagus bulbus ganda, didaerah anterior
sekitar leher kutikulum cacing melebar, pelebaran ini yang
disebut sayap leher.
b. Siklus hidup
Manusia merupaka hospes definitif spesies ini
dan tidak diperlukan hospes perantara. Cacing
dewasa betina mnegandung banyak telur pada
malam hari dan akan melakukan migrasi keluar
melalui anus ke daerah parienal dan parinium.
Migrasi ini disebut Natural Migration.
Cara penularan Oxyurus vermicularis
1
2
3
• Dari tangan ke mulut penderita sendiri atau orang
lain
• Melalu udara yang tercemar telur infektif
• Penularan secara retrioinfeksi yaitu penularan yang
terjadi pada penderita sendiri, karena larva yang
menetas melakukan migrasi kembali ke usus
2. Gejala klinis
enterobius sering tidak menimbulkan gejala
(asimptarasis). Gejala klinis yang menonjol berupa
pruritus ani, disebabkan oleh iritasi disekitar anus
akibat migrasi cacing betina keprional untuk
meletakan telur-telurnya. Gatal-gatal pada anus
terjadi pada malam hari.
cacing betina gravie sering mengembara dan
bersarang di vagina serta tuba fallopi. Sementara
sampai di tuba fallopi meyebabkan stialphyngitis.
Kondisi ini sangat berbahaya, terutama pada
wanita usia subur, sebab dapat menyebabkan
kemandulan.
3. Epidiomologi
- insiden tinggi di negara-negara barat terutama
USA 35-41%
- merupakan penyakit keluarga
- tidak merata dilapisan masyarakat
- yang sering diserang yaitu anak-anak usia 5-14
tahun.
- pada daerah tropis insiden sedikit karena cukup
sinar matahari, udara, panas, kebiasaan ke
WC(yaitu sehabis defekasi dicuci dengan air
bukan dengan tissue toilet)
- udara yang dingin, ventilasi jelek dan lembek
merupakan kondisi yang baik bagi
pertumbuhannya.
4. pengobatan dan pencegahan
pengobatan entorobiasis infektif jika semua
penghuna rumah juga diobati, infeksi ini dapat
mneyerang semua orang yang berhunbugan dengan
penderita. Obat-obatan yang digunakan antara lain
piperazin, pirvimum, tiabendazol, dan stiabazim
rodida.
Pengobatan Enterobius adalah sebagai
berikut :
1
2
3
• Piperazin sulfat diberikan dengan dosis
2x1 gram/hari selama 8 hari
• Pirvinium pamoat, dg dosis 5 mg/kg
berat badan, diulangi 2 minggu
kemudian
• Phirantel pamoat, dg dosis 11 mg/kg
berat badan
4
• Stribazium iodida, dg dosis tunggal 1015 m/kg, warna tinja akan menjadi
merah
5
• Pencegahan dengan menjaga
kebersihan, cuci tangan sebelum makan,
potong kuku secara rutin, dan lainnya.
6
• Selain ini peningkatan kesehatan
perorangan dan kelompok dengan terapi
kelompok.
Trichinella spiralis
Morfologi
Cacing
dewasa
sangat
halus menyerupai rambut,
ujung anterior langsing,
mulut kecil
Individu
jantan
panjangnya 1.6 mm dan
diameternya 50mm.
ujung
posterior
tubuh
tumpul dan memilki papilla
kopulasi
yang
besar
berbentuk kerucut pada
setiap sisi anus.
Individu
betina,
panjangnya sampai 4 mm
ujung posterior tumpul dan
anus terminal.





Siklus Hidup
Siklus hidup alami yang
terjadi antara babi dan
tikus -> babi
mengandung kista yang
infektif -> manusia
terinfeksi olh karena
makan daging babi atau
mamalia lain yang
mengandung kista ->
cacing dewasa hidup di
dalam dinding usus ->
larva membentuk kista
di dalam otot bergaris
Patologi
•Penyakitnya disebut trichinosis,
Penyakit
disebabkan oleh :
1.Cacing dewasa, masuk ke dlm intestinum &
mengeluarkan larva akan menyebabkan
iritasi dan intoksikasi, menyebabkan diare,
mual, muntah, sakit perut, panas, sakit
kepala dan urtikaria
Hospes dan Nama Penyakit
Cacing ini hidup dalam mukosa duodenum,
sampai sekum manusia. Selain menginfeksi
manusia, cacing ini juga menginfeksi
mamalia lain, seperti tikus, kucing, anjing,
babi, beruang, dll. Penyakit yang
disebabkan parasit ini disebut trikinosis,
trikinelosis, dan trikiniasis.
Gejala
Sebagian besar waktu, trichinosis terjadi tanpa gejala.
Beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, sakit
sendi, dan nyeri otot. Jika ada banyak larva, orang
mungkin memiliki gejala yang lebih parah, seperti:
• abdomen tertekan
• diare
• mual
• muntah
Ketika cacing meninggalkan usus dan bermigrasi melalui
jaringan, gejala dapat mencakup sebagai berikut:
• mata bengkak
• demam
• nyeri otot
• perdarahan mata kecil
Penularan dan penyakit pada manusia
- Sumber penularan utama adalah daging babi.
- Gejala umum pada manusia adalah enteritis, diare dan sakit
perut karena penetrasi cacing dewasa pada mukosa usus.
- Manusia dapat terinfeksi cacing taenia dewasa di usus apabila
makan daging yang mengandung siste. Juga dapat terbentuk
siste pada otot dan organ lain apabila tertelan telur cacing.
- Sembilan hari setelah siste termakan, larva memasuki
peredaran darah dan memberikan gejala seperti influenza, rasa
sakit pada otot (serupa reumatik) yang disebabkan oleh toksin
yang diproduksi pada otot atau organ lain.
- Penyakit pada manusia tergantung dari jumlah siste yang
tertelan. Diperkirakan adanya 2000 larva pada otot memberikan
gejala dan 8000 larva akan dapat menyebabkan kematian.
- Larva dapat menyebabkan myokarditis dan ensefalitis.
Pengobatan dan diagnosis
- Albendazole telah ditunjukkan untuk menghilangkan larva
pada 10 mg / kg.
Pencegahan
-Memusnahkan sisa-sisa potongan daging mentah khusus
daging babi yang diduga mengandung parasit
-Pengoalahan daging babi hendaknya benar-benar baik
-Melaui proses pembekuan secara cepat,padasuhu17.80c
mematiakan larva dalam waktu 48-72jam pada suhu 350c
larva mati dalam 2 jam
-radiasi dengan sinar cobalt 60.
-Yang paling sederhana adalah memasak daging babi
secara sempurna
Download