Lingkungan Politik Aktifitas pemasaran global mengambil tempat dalam lingkungan politik institusi pemerintah,partai politik, dan organisasi melalui orang-orang dan aturan negara dengan menggunakan kekuatan. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis di luar negara dengan asalnya harus hati-hati mempelajari struktur pemerintahan di negara yang menjadi sasarannya dan menganalisis isu-isu yang menyolok yang timbul dari lingkunan politik. Hal ini termasuk sikappihak pemerintah terhadap kedaulatan, risiko politik, pajak, ancaman pencarian saham dan penyitaan. Masing-masing negara berbeda keadaan politik dan dasar hukum yang dianutnya. politik suatu negara dicerminkan oleh satu pemerintahan dan system partai politiknya. Pemerintah suatu negara dibedakan antara system parlemen (republic dan monarki konstitusional) dan absolute (monarki absolute dan diktatoriat). System keartaian dibedakan antara dua-partai, multi partai, atau satu partai yang dominan. Negara Kebangsaan dan Kedaulatan Kedaulatan dapat didefinisikan sebagai otoritas politik yang tertinggi dan independen. Seabad yang lalu, ketua Mahkamah Agung A.S Justice Fuller mengatakan, “ stiap negara berdaulat terikat untuk menghormati kemerdekaan kedaulatan negara lain, dan pengadilan di suatu negara tidak akan bersidang di wilayahnya. “Baru-baru ini, Richard Stanley memberikan definisi dingkat berikut: Sebuah negara berdaulat dan merdeka. Negara tersebut mengatur perdagangan, mengelola arus masuk dan keluarnya orang-orang dari batas wilayah negaranya, dan menggunakan hak hukum yang tidakterpisah atas semua orang dan barang yang berada dalam wilayahnya.negara mempunyai hak, otoritas, dan kemampuan untukmemimpin urusan-urusan domestiknya tanpa campur tangan pihak negara luar dan menggunakan kekuatan dan pengaruh internasionalnya dengan penuh kebijaksanaan. Tindakan pemerintah atas nama kedaulatan terjadi dalam konteks dua kriteria yang penting: tahap perkembangan suatu negara serta system politik da ekonomi yang diterapkan di negara tersebut. Banyak pemerintah di negara-negara berkembang mengendalikan perembangan perekomian nasional mereka dengan melakukan proteksi melalui hukm dan regulasi sasarannya adalah untuk mendorong perkembangan perekonomian ekonomi dengan memproteksi perkembangan ekonomi yang tinggi, pemerintah mereka mengumpulkan (paling tidak dalam teori) bahwa setiap praktik atau kebijakan yang menghambat perdagangan bebas itu aadalah illegal. Undang-ndang dan regulasi antitrust dibuat dan dipertahankan menjadi aturan social suatu bangsa; hukum dapat memperluas tingkah laku politik menjadi aturan social suatu bangsa; hukum dapat emperluas tingkah laku politik, menjadi aturan social suatu bangsa;hukum dapat memperluas tingkah laku politik, budaya dan bahkan aktifitas intelektual dan social. Kekuatan politik kedaulatan menggabngkan elemen-elemen system pemerintah dan pasar, kekuatan politik kedaulatan dalam suatu perekonomian yang mengutamakan perintah dan pasar, kekuatan politik kedaulatan dalam suatu perekonomian yang mengutamakan perintah cukup jauh mencapai umur ekonomis suatu negara. Sebaliknya, di negara-negara kapitalis, demokrasi yang berorientasi pasr, kekuatan tersebut cenderung lebih banyak menjadi hambatan. Fenomena global terkini di dalam struktur perintah dan pasar cenderung mengacu pada swastanisasi, yaitu, tindakantindakan pemerintah dirancang untuk mengurangi keterlibatan langsung pemeritah dalam perekonomian sebagai pemasok barang dan jasa. intinya, setiap tindakan swastanisasi memperkecil porsi perintah dari bauran sistem ekonomi. Resiko Politik Risiko politik atau resiko perubahan kebijakan pemerintah yang pengaruhnya akan merugikan kemampuan perusahaan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan kemampulabaannya dapat menghalangi perusahaan yang ingin berinvestasi di luar negeri. Apabila tingkat resiko politik dirasa lebih rendah, sebuah negara berkemungkinan lebih menarik untuk tenpat berinvestasi. Tingkat risiko politik proporsional dengan tahap perkembangan ekonomi sebuah negara: yang lain adalah sama, semakn kecil perkembangan di suatu negara, semakin besar risiko politiknya. Perubahan yang cepat belakangan ini di Eropa tengah dan pembubaran Uni Sovyet secara jelas menunjukkan risiko politik yang besar; tekanan politik secara drastic dapat mengubah lingkungan bisnis tanpa sedikitpun peberitahuan terlebih dahulu. Karena adanya potensi terjadi hal-hal seperti perubahan yang tiba-tiba,pebisnis perlu diberitahukan tentang pembentukkan dan evolusi artai-partai politik Rusia, khususnya partai-partasi yang berorientasi ultranasionalis (yaitu yang anti-barat).meskipun beberapa perusahaan telah menyimpulkan bahwa risiko politik di Rusia dan Commonwealth of ndependent State (CIS) terlalu tinggi untukmembearkan jika dilakukan investasi pada saat ini, tetap dilakukan pengawasan yang seksama untuk memperkirakan resiko yang akan terjadi guna menentukan risiko itu telah turun ke tingkat yang dapat diterima. Resikopolitik dapat digolongkan menjadi: (1) resikokepemilikan (ownership risk) menyangkut kehidupan dan kekayaan perusahaan (konsfiskasi, ekspropriasi, dan domestikasi). (2) resikooperasional (operating risk) berkaitan dengan kelancaran usaha, dan (3) resikopengalihan (transfer risk) berkaitan dengan resiko pelarian modal. Politik internasional diwarnai oleh berbagai berbagai relasi yang bersifat globaldan kekuatan politik dunia. Dengan kata lain, pengaruh politik dunia. Dengan kata lain,pengaruh politik dunia dapat dibedakan oleh: (1) relasi global, (2) politik trannasional, dan (3) kekuatan politik tinggi. Meskipun demikian, pengaruh politik internasional pada bisnis internasional secara khush ditentukan oleh politik bilateral antara negara asal dengan dengan negara tujuan juga oleh perjanjian multilateral antar beberapa negara. Tidak selalu pengaruh politik internasional bersifat negatif.jika hubungan bilateral antar negara berkembang positif, maka bisnispundapat merasakan manfaatnya. Kerugian akibat dari: Kerugian meliputi: Tindakan kekuasaan pemerintah Pelaku diluar kendali pemerintah Kerugian secara paksa atas kekayaan tanpa atau dengan kompensasi yang layak Eksproriasi total atau sebagian Penarikan investasi secara paksa Konsifikasi Penundaan investasi Perang Revolusi Terorisme Pemogokan Pemerasan Pengurangan nilai atas anfaat yang diharapkan dari cabang di negara asing Tidak berlakunya kesepakatan nasional Pembatasan pasar financial, tenaga kerja, material Pengendalian harga; output,kegiatan Pembatasan mata uang Permintaan nilai-tambah dan ekspor Nasionalisme pembeli atau pemasok Ancaman terhadap terhadapoperasional perusahaan oleh kelompok yang bermusuhan Kendala ekternalkeuangan Pembatasan eksternal atas eksport dan import Kontrol terhadap Saham Tekanan Politik terhadap kendali nasional dari perusahaan asing merupakan bagian dari lingkungan bisnis global di negara-negara yang penapatannya lebih rendah. Tujuan terpenting dari pemerintah nasional adalah untuk melindungi hak kedaulatan nasional, khususnya dalam segala aspek kegiatan bisnis domestic. Pemerintah setempat kadang-kadang mencoba untuk mengendalikan kepemilikan perusahaan yang dipunyai asing yang beroperasi di dalam batas wilayah mereka. Di negara-negara berkembang, tekanan politik kadang-kadang menyebabkan perusahaan mengambil mtra local. Peraturan yang mengharusnkan perusahaan untuk mencairkan sahamnya tidak pernah disukai dalam ruang rapat direksi, sekalipun demikiaan konsekwensi dari peraturan seperti itu seringkali secara mengherankan ternyata menguntungkan. Terdapa empat buah plihan yang tersedia bagi perusahaan yang menghadapi ancaman pecairan saham: 1. Mengikuti isi undang-undang yang berlaku. 2. Meningalkan negara itu 3. Melakukan negoisasi di bawah undang-undang itu 4. Mengambil tindakan yang mendahului Studi yang dilakukan Encarnation dan Vachani mengajarkan beberapa hal penting: 1. Telitilah berbagai kemungkinan. 2. Gunakanlah undang-undang untuk mencapai tujuan anda sendiri 3. Antisipasilah perubahan kebijakan pemerintah 4. Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh manajer setempat. Ancaman terus menerus atas kehilanganhak milik telah enyebabkan beberapa perusahaan yang beroperasi di negara asing lewat usaha patungan atau aliansi strategis.alternatif ini menimbulkan asalah legalkhusus;harus ada klausul dalam kesepakatan kerjasaa patungan atau aliansi kalau terjadi pembubaran usaha, sama halnya dengan kepemilikan paten, merek dagang, atau teknologi yang mungkin timbul dari usaha patungan tersebut termasuk pengalihan lisensi setelah pembubaran hak kepemilikan intelektual itu berkembang di bawah operasi kerjasama patungan tersebut. Lingkungan Sosial dan Budaya Aspek Dasar Budaya Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah "cara hidup" yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya memainkan peran dalam kehidupan dalam konteks institusi sosial, termasuk keluarga, pendidikan, agama, pemerintahan, dan institusi bisnis. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang dibentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjr«nya. Dalam arti ini, budaya tidak mengacu pada penyelesaian yang hanya berlaku sekali untuk masalah-masalah unik, atau moda dan gava yang berganti-ganti. Seperti didefinisikan oleh seorang.ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah "tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya. Pemasar global harus mengenali dan menghadapi perbedaan-perbedaan dalam lingkungan sosial dan budaya di pasar dunia. Bab ini memfokuskan pada pentingnya perbedaan di pasar dunia, yang sama pentingnya dengan persamaan yang menunjukkan kenyataan akan adanya budaya yang universal. Untuk membantu pemasara agar lebih memahami kedinamisan sosial dan budaya dengan lebih baik di pasar global, akan dijelaskan beberapa pendekatan analitis yang berguna. Termasuk di dalamnya hirarki Maslow, tipologi budaya Hofstede, kriteria referensi diri, dan teori difusi. Pendekatan Analitis Faktor-Faktor Budaya Pertanyaan penting untuk pemasar global adalah mengetahui budaya universal. Budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya. Aspek universal dari lingkup budaya menunjukkan peluang bagi pemasar global untuk menstandarisasi beberapa atau seluruh elemen program pemasaran. Daftar budaya universal yang diambil dari studi klasik ahli antropologi budaya George P Murdock adalah sebagai berikut: olah raga atletik, hiasan badan, memasak, masa berpacaran, menari, seni dekoratif, pendidikan, etika, etiket, pesta keluarga, pantangan makanan, bahasa, pernikahan, waktu makan, obatobatan, perkabungan, musik, ritual keagamaan, peraturan penduduk, perbedaan status, dan perdagangan.4 Pemasar global yang cerdik wring menemukan bahwa keragaman budaya di dunia mengakibatkan cara yang berbeda dalam menyelesaikan hat yang sama. Marilah kita mengambil musik sebagai contoh untuk menjelaskan cara penerapan sifat universal terhadap pemasaran. Musik adalah bagian dari semua budaya yang ada, yang diterima sebagai ekspresi artistik dan sumber hiburan. Namun, musik juga merupakan bentuk seni yang dikarakteristikkan dengan keanekaragaman gaya yang luas. Oleh karma itu, meskipun pada dasarnya musik dapat digunakan secara efektif pada siaran komersial, tipe musik yang cocok di suatu bagian dunia mungkin tidak dapat diterima atau tidak efektif di bagian dunia yang lain. Sebuah jingle mungkin menggunakan ritme bossa nova untuk Amerika Latin, ritme rock untuk Amerika Utara, dan "kehidupan tinggi" untuk Afrika. Maka musik merupakan budaya universal sehingga pemasar global dapat mengadaptasinya untuk preferensi budaya di negara atau Wilayah yang berbedabeda. Pemasar global yang berada dalam bisnis selalu bersiaga dengan potensi perluasan kesuksesan mereka melampaui Batas-Batas negara. Sebagai contoh, sukses Robyn (seorang vokalis Swedia yang menyanyi dalam bahasa Inggris) di Swedia dan Eropa Utara, yang menyadarkannya akan,potensi untuk memperluas pasar melampaui pasar pasar ini. Kadja Nin, seorang vokalis Burundi yang menyanyi di. Swahili dan Prancis, diposisikan sebagai jenis suara baru-penuh kenikmatan dan internasional. Banyak yang merasa bahwa dia punya potensi yang sangat besar untuk ke pasar global. Dengan bertambahnya tingkat perjalanan dan komunikasi banyak sikap nasional terhadap gaya dalam pakaian, warm, musik, dan makanan serta minuman yang muncul. Globalisasi budaya telah dikapitalisasi, dan secara signifikan telah dipercepat oleh perusahaan yang mempunyai peluang besar untuk mendapatkan pelanggan dari seluruh dunia. Coca-Cola, Pepsi, Levi Straus, McDonald's, IBM, Heineken, dan BMG Entertainment merupakan beberapa contoh perusahaan A.S. yang mendobrak ciri budaya dengan perluasan ke pasar baru dengan produk-produk mereka. Sama pula halnya dengan undang-undang baru dan perubahan sikap terhadap penggunaan kredit yang menyediakan peluang global yang besar bagi penyelenggara jasa keuangan seperti American Express, VISA, dan MasterCard Internasional. Menurut perkiraan, volume penjualan kartu kredit global akan berkembang sampai $2 triliun pada tahun 2005. Namun, untuk mencapai level tersebut, perusahaan kartu kredit akan menggunakan usaha-usaha komunikasi untuk membujuk sejumlah besar masyarakat untuk menggunakan kartu-kartu itu. Kecenderungan untuk "membayar dengan uang plastik" sekarang ini jauh lebih rendah di belahan dunia lain daripada di Amerika Serikat. Lingkungan Sosial Dan Budaya Berbagai faktor budaya yang telah dijelaskan sebelumnya mempunyai pengaruh penting pada pemasaran produk industri di selunih dunia dan harus dikenali dalam merumuskan rencana pemasaran global. Beberapa produk industri dapat menunjukkan sensitifitas lingkungan yang rendah, sebagai contoh dalam kasus chip komputer, atau tinggi, seperti dalam kasus generator turbin yang many kebijakan pemerintah untuk "pembelian nasional" menunjukkan bahwa tawaran dari penawar asing itu ticlak menguntungkan. Strategi pertumbuhan Motorola di tahun 1980-an adalah bahwa mereka ingin memasuki pasar Jepang. Perusahaan memutuekan untuk menjadi pensuplai bagi Nippon Telephone and Telegraph, perusahaan telekomunikasi nasional, pemegang monopoli Komplikasi Lintas Budaya Dan Saran Pemecahannya Kegiatan pemasaran global dilaksanakan dalam lingkungan yang selalu berubah oleh bauran ekonomi, budaya, dan tekanan social. Dalam meletakkan perspektif global kita harus menjawab satu hal: Bahkan dalam transaksi komersial yang mana semua pihak termasuk dalam masyarakat konteks rendah-sebagai contoh, Amerika Serikat-dan persyaratan perjaniian dituangkan dalam bentuk "hitam dan putih", pemahaman yang berbeda atas masing-masing kewajiban setiap pihak seringkali terjadi. Hubungan bisnis antara pihak-pihak yang terlibat dengan budaya dan/atau kebangsaan yang berbeda dapat dipengaruhi oleh tantangan tambahan. Pihak-pihak dari ncgara yang berbeda mungkin mengalami kesulitan mencapai kesepakatan persyaratan kontrak karma perbedaan hukum yang mengatur kegiatan mereka masing-masing dan masalah yang timbul karna melintasi batas-batas internasional. Apa pun yang dinyatakan dalam kontrak. biasanya akan sulit dan mahal untuk mcnuntut salah satu pihak karna melanggar kontrak kecuali di wilayah negaranya sendiri, yang mungkin saja merupakan keunggulan yang tidak dapat diatasi bagi peserta negara asalnva. Bila salah satu pihak dari budaya konteks tinggi mengambil bagian dalam kesepakatan bisnis, faktor-faktor yang dibahas dalam dua paragraf di atas mungkin bahkan lebih rumit karena keyakinan berbeda mengenai signifikansi dari kesepakatan bisnis formal dan kewajiban yang mengikat semua pihak. Lingkungan bisnis di banyak negara di luar pasar Triad dapat dikarakteristikkan dengan semua elemen sikap "permusuhan": bencana alam yang disebabkan oleh manusia, masalah politik, valuta asing yang tidak dapat ditukarkan, kurs pertukaran valuta asing yang banyak berubah, depresi, dan perubahan dalam prioritas ekonomi nasional serta penetapan besar bea. Seseorang tidak dapat meramalkan dengan tepat mengapa rencana yang dibuat dengan hati-hati menjadi serba salah, sampai hal itu terjadi. Eksekutif pemasaran dan manajer yang berkecimpung di pasar asing harus memupuk rasa saling percaya, menjalin hubungan, dan empati dengan rekan bisnisnya karena itulah yang diperlukan untuk mempertahankan hubungan yang tahan lama. Menunjuk warga nasional sebagai perwakilan penjualan di luar negeri tidak menghilangkan masalah tersebut. Perusahaan yang memindah-mindahkan staf internasionalnya ke berbagai bagian belahan dunia, ini akan berisiko menghalangi terbentuknya apa yang kita sebut dengan "subbudaya konteks tinggi" antara orang-orangnya dan warga setempat dan bisa mengurangi peluangnya untuk mengatasi krisis bisnis. India adalah pemasok penting hasil pertanian yang masih mentah maupun yang sudah diproses dan bahan baku hasil hutan ke pasar dunia. Pengumpul, pengolah, dan penjual bahan-bahan ini biasanya perusahaan kecil milik keluarga, harus menawarkan produk olahan beberapa bulan sebelum hash dipanen untuk dikirimkan kepada pembeli asing. Pembeli itu sendiri harus membuat kontrak komitmen jangka panjang dengan pelanggan mereka sendiri. Bagi perusahaan India ini tidak mungkin mengamankan keandalannya dengan membeli hash panen terlebih dahulu karena biasanya petani clan penjual produk hash hutan tidak mempunyai sumber daya untuk menutup penjualan mereka bila panen gagal dan tidak ada pertukaran komoditi yang diatur untuk produk Mi. Hampir setiap musim terjadi masalah besar karena: Bencana clam clan penanaman yang tidak memadai menghasilkan panen yang tidak cukup; pemogokan, kekurangan tenaga kerja berkepanjangan, clan kekurangan suku cadang yang mengakibatkan penundaan pengiriman clan menurunnya kapasitas. Menurunnya bisnis atau perubahan yang tidak diharapkan dalam tingkat sediaan yang diperlukan oleh pembeli (dan konsumsi) menyebabkan pembeli meminta dan bahkan memaksa bahwa pengiriman ditunda dan harga diturunkan walaupun tindakan seperti itu akan menyebabkan pemasok menderita kesulitan keuangan yang parah. Kadang-kadang, pemasok tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak dan, oleh karena itu, mereka mengganti pesanan (hiasanya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pembelinya), dengan harapan bahwa pembeli secara tidak sengaja akan membayar sebelum menyadari adanya perubahan dan kemudian terpaksa menerima barang dagangan dan hanya dengan sedikit penyesuaian.