Sintesisl-Metilalilamin-HCI SebagaiBahanDasar PembuatanLigan MIBI (RatnalvatiKukuh) /SSN/4//-348/ SINTESIS 2-METILALILAMIN-HCI SEDAGAI DAHAN DASAR PEMDUATAN LIGAN MIDI Ratnawati Kukuh Puslitbang Teknik Nuklir-BATAN, Bandung ABSTRAK SINTESIS 2-METILALILAMIN HIDROKLORIDA SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN LIGAN MIBI. Ligan 2-Metoksiisobutilisonitril (MIBI) digunakan sebagai suatu bahan dasar pembuatan 99mTc-MIBI. Senyawa kationik ini banyak digunakan secaraklinis sebagaisediaan penyidik perfusi miokardiak. Beberapa metode telah dikemukakan untuk mensintesis MIBI. Pada tahun 1994 G.Ferro Flores clan kawan-kawan berhasil mensintesis ligan MIBI dengan rendemen yang cukup tinggi menggunakan bahan dasar 2-metilalilamin hidroklorida hanya dalam dua tahap reaksi. Mengingat 2-metilalilamin hidroklorida yang digunakan sebagai bahan dasar tidak terdapat dipasaran, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut di[akukan sintesis metilalilamin hidroklorida. Sebagai bahan dasar digunakan 3-kJoro-2-metil-l-propena yang diubah ke dalam bentuk garam amin hidroklorida dengan amonia dalam larutan alkoholik. Reaksi amonolisis menghasilkan kristal tidak berwarna dengan titik lel~h ] 79DC -18] DC. Kristal memberikan hasil negatif dengan pereaksi ,ninhidrin , yang berarti senyawa tidak mengandung gugus NH2, clan memberikan hasi.l positif dengan CCI4-Br2, berarti senyawa mengandung ikatan rangkap. Analisis dengan spektrofotometri infra metah memberikan resapanpada panjang gelombang 2700 cm-l -3000 cm-1yang ditimbulkan o[eh vibrasi ulur NH dari NH3+, 1140 cm-1oleh vibrasi ulur C-N, clan 3070 cm-1 oleh vibrasi ulur =C-H. Dari data yang diperoleh dapat disimputkan bahwa senyawa hasil reaksi amonolisis adalah 2-metilalilamin hidroklorida. Kata kunci : sintesis, 2-metilalilamin hidroklorida, 2-metoksiisobutilisonitri (MIBI). ABSTRACT SYNTHESIS OF 2-METHYLALLYLAMINE HYDROCHLORIDE AS A STARTING MATERIAL FOR THE PREPARATION OF 2-METHOXYISOBUTYLISONITRILE LIGAND. 2-Methoxyisobutylisonitrle (MIBI) was used as a starting material in the preparation of 99mTc-MIBI. This cationIc complex has been reported to be clinically useful as a myocardial perfusion agent. Several methods have Jurnal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJOI/mal ofNuclearScienceand Technology Vol.I. No. I. Februari 1000.. 1-11 /SSN/4/ /.348/ been recently reported for synthesis of 2-methoxyisobutylisonitrile. In 1994 G. Ferro Flores et al have designed a procedure for synthesis of MIBI from 2-methylallylamine hydrochloride in a two step process with a high chemical yield. Since the 2methylallylamine hydrochloride is not available commercially, in order to achieve the objective above, it is necessaryto acquire expect in its synthesis. As a starting material is used 3 Chloro-2-methyl-l-propene , and then converted into the amine salt by treatment with alcoholic solution of ammonia. The ammonolysis reaction yielded colorless crystaline product having a melting point of 179°C -181oC. It ga'ie a negative reaction with ninhydrin showing absenceof a NH2 group, and gave a positive reaction with CCI4-Br2 showing a characteristic of compound containing the carbon-carbon double bond. Infrared spectrophotometry showed the presence of absorption between 270Ocm-\-300Ocm-1 due to stretching vibration of NH from NH3+, 1140 cm-1 due to stretching vibration of C-N, and 3070 cm-1due to stretching vibration of =C-H. From the data obtained it can be concluded that the product of the ammonolysis rea.:::tionis 2-methylallylamine hydrochloride. Key words: synthesis, 2-methylallylamine hydrochloride, 2-methoxyisobutylisonitrile. PENDAHULUAN Senyawa 2-Metoksi isobutilisonitril atau lebih dikenal dengan singkatan MIBI merupakan suatu ligan dalam pembuatan 99mTc-MIBI. Senyawa komplek kationik ini banyak digunakan secara klinis sebagai sediaan penyidik perfusi miokardiak. Mengingat kebutuhan rumah sakit bagian kedokteran nuklir akan sediaanradiofarmaka penyidik otak yang harus diimport dari luar negeri dengan harga yang sangat mahal, maka hat ini merupakan tantangan bagi BA TAN untuk mengembangkan pembuatan ,sediaanini. Beberapa metode telah dikemukakan untuk mensintesis ligan MIBI. Pada tahun 1987, Angelberger dan kawan-kawan melakukan sintesis MIBI melalui 6 lahar reaksi. Ramalingham berhasil mensintesis 2-metoksi isobutil isonitril menggunakan bahan dasar 2- hidroksi isobutironitril melalui 4 tahap reaksi (1). Selanjutnya pada tahun 1990 Wyk dan kawan-kawan juga melakukan sintesis MIBI dengan bahan dasar 2- 2 Sintesis 2-Metilalilamin-HCI Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Ligan MIBI (Ratnawati Kukuh) rnetilalilarnin hidroklorida oleh peneliti Thonghyoi /SSN14/1-3481 rnelalui 3 tahap reak~i (2). Hal yang sarna dilakukan pada tahun 1994 (3). Pada tahun yang sarna pula (1994) FI)/TO Flores clan kawan-kawan berhasil rnensintesis ligan tersebut rnenggunakan bahan dasar 2-rnetilalilarnin hidroklorida hanya rnelalui 2 tahap reaksi (I). Dengan diketernukannya jalur sintesis yang lebih pendek clan basil rendernen yang cukup tinggi, rnerupakan tantangan bagi penulis untuk rnencoba rnengernbangkan rnetode sintesis ligan MIBI 2-rnetilalilarnin hidroklorida ini di Indonesia. Tetapi sangat disayangkan bahwa senyawa yang rnerupakan bahan dasar tidak terdapat di pasaran, sehingga untuk rnernenuhi kebutuhandi atas perlu dilakukan sintesis senyawa tersebut. Mengingat prosedur baku untuk pernbuatan senyawa tersebut belurn diternukan dalarn literatur rnaka rnetilalilarnin tujuan penelitian ini adalah rnengernbangkan pernbuatan senyawa hidroklorida sebagai bahan dasar untuk pernbuatan ligan MmI, 2- dengan rnetode Ferro Flores. Dalam penelitian ini, 2-metilalilamin hidroklorida kloro-2 metil-l-propena, disintesis dari senyawa 3- suatu senyawa alii halida yang diubah ke dalam bentuk garam amin hidroklorida denganamonia dalam larutan alkoholik. TATA KERJA Bahan dan peralatan Bahan yang digunakan adalah 3-kloro-2-metil-l-propena, diperoleh dari TCI., metanol anhidrous, dietil eter, CCI4, ninhidrin; brom dari E. Merk yang mem:punyai tingkat kemurnian analitik, clangas amoniak dari Aneka Gas. Peralatan yang digunakan untuk sintesis 2-metilalilamin hidroklorida dapat dilihat pada Gambar I, yang terdiri dari labu leher tiga berukuran 250 mL clan diperlengkapi dengan tabung pengering sodalime serta corong pemisah. Untuk menganalisis hasil sintesis digunakan alat penentuan titik leleh Fisher John, clan alat spektrofotometer IR Perkin Elmer 1310. 3 iak Jurnal Sains dan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal ofNuclearScienceand Technology Vol./, No.1, Februari2000: 1-12 Gambar /SSN /4/ /.348/ Rnngkoinn oint pndo sintesis metil alii nmin HCI Sintesis2-metilalilamin hidroklorida Sintesis yang menggunakan amon dilakukan dalam lemari asam yang dilengkapi decngansuatu sistem exhaust yang memadai. Sebelum reaksi dimu.lai, peralatan dipersiapkan dalam lemari asam, clan untuk mengusir udara maka sebelum kran tangki amoniak dibuka, ke dalam sistem peralatan dialirkan gas nitrogen. Senyawa 3-kloro-2-metil-l-propena yang digunakan sebagai bahan dasar reaksitilasi.imas dimurnikan terlebih dahulu dengancara des Mula-mula ke dalam labu leher tiga di 150 mL metanol anhidrous clan dialiri gas amoniak untuk mendapatkan larutan metanol jenuh amoniak. Lama pengaliran lebih kurang 15 menit, clan kecepatan pengaliran disesuaikan dengan 4 Sintesisl-Metilalilamin-HCI SebagaiBahanDasar PembuatanLigan MIBI (RalnawatiKukuh) /SSN /4//.348/ kebutuhan. Ke dalam corong pemisah dimasukkan 50 mL senyawa 3-kloro-2-metil -1propena. Selanjutnya ke dal"ro larutan metanol jenuh amoniak ditambahkan tet'.'s demi tetes senyawa 3-kloro-2-metil-l-propena. Waktu penambahan lebih kurang 60 menit, sambil terus dialiri gas amoniak. Agar terjadi monoalkilasi pengaliran gas amoniak dilanjutkan selama 15 menit setelah seluruh jumlah senyawa 3-kloro-2-metilI-propena ditambahkan. Reaksi dilakukan pada temperatur kamar selama semalam. Hasil reaksi kemudian disaring, lalu filtrat diuapkan hingga kering. Pemumian senyawa 2-metilalilamin hidroklorida dilakukan dengan pengendapan menggunakan eter. Optimasi reaksi 'dilakukan dengan memvariasi jumlah pereaksi yang diguilakan, yaitu senyawa 3-kloro-2-metil-l-propena clan metanol anhirlrous dengan perbandingan volume 1 : 1; 1 : 3; I : 4; clan 1 : 7. Analisis daft uji kemurnian basil sintesis dengan kromatografi lapis tipis Hasil sintesis 2-metilalilamin hidroklorida diuji kemurniann~a dengan kromatografi lapis tipi~ (KL T). Sebagai pelat KL T digunakan pelat metil selulosa dengan ukuran 2,5 x 12 em, dan dielusi dengan campuran pelarut n-butanol : asam asetat : air dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Untuk mendeteksi noda digunakan uap iodium. Analisis basil sintesis dengan spektrometer infra merah Pengujian dilakukan dengan teknik lempeng KBr. Cuplikan yang akan dianalisis digerus halus dan dicampur homogen dengan 1 mg serbuk KBr kering. Campuran kemudian ditekan dengan alat penekan hidrolik pada tekanan I 0.000 ~ 15.000 pon/inci2 sehingga terbentuk suatu lempeng KBr yang bulat, tipis dan transparan. Lempeng KBr ini kemudian dipasang dalam set dan ditempatkan dalam jalan berkas sinar cuplikan untuk dibuat spektrumnya. 5 Jurnal Sains dan Teknologi ,Vuklir Indonesia Indonesian Journal oj,Vl/clear Science and Technolog,,' "01. I. No I Februari 2000 1-/2 fSSN/4f f-J48f Pengujian dilakukan masing-masing pada senyawa 3-kloro-2-metil-l-propena sebagaisenyawa asal clan 2-metilalilamin hidroklorida basil sintesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini 2-metilalilamin halida (3-kloro-2-metil-l-propena) gugus halogen hidroklorida disintesis dari senyawa alii dengan amonia dalam larutan alkoholik dengan NH3 menghasilkan merupakan reaksi substitusi nukleofilik garam amina. Amonolisis Pertukaran halida ini SN2. Amonia mempunyai pasangan elektron bebas clan dapat bertindak sebagai suatu nukleofil adalah dalam reaksi substitusi dengan alii halida. suatu garam amina. Mekanisme reaksi Pro,iuk reaksi dengan amonia pembentukan 2-metilalilamin hidroklorida adalah sebagaiberikut: ~ ~N + 0-12- CI CII Q-t, t_~ CH3 NH, .HCI 3 II CH, ~2 3-kloro-2-metil-1-propena garam metilalilamin hidroklorida Kekurangan reaksi amonolisa ini ialah pembentukan garam amina lebih dari satu kelas. Garam amina primer yang terbentuk dari reaksi substitusi yang mula-mula dapat mempertukarkan proton dengan amonia menghasilkan garam amonia clan amina primer bebas. Reaksi amonolisis selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2. Pertukaran proton ini menghasilkan dua nukleofil atau 1ebih, yang bersaing dengan alkil halida dan seringkali menyebabkan hasi1 yang diperoteh merupakan campuran mono- , di-, trialkil amin serta garam kuartemer dari suatu reaksi antara amonia dan suatualkil halida. ~ Sintesis 2-Metilalilamin-HCI Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Ligan MIBI (Ratna\I'ati Kukuh) Usaha untuk mencegah terjadinya /SSN/4/ /-348/ reaksi di atas maka digunakan amonia jumlah yang berlebih, agar diperoleh monoalkilasi. metil-l-propena alkilasi. dalam Dalam hat ini molekul 3-kloro 2- lebih mungkin menabrak molekul pereaksi clan bukan molekul produk Dibandingkan dengan senyawa halida lainnya, bentuk aliI halida dengan adanya ikatan rangkap akan mempermudah perpindahan gugus tinggal sehingga dapat mempercepat reaksi (4). Untuk memperoleh kondisi reaksi yang optimal dilakukan percobaan dengan memvariasikan volume 3-kloro-2-metil-l-propena dan metanol anhidrous serta waktu pengaliran gas amoniak. Hasil yang optimal diperoleh pada perbandingan volume 3kloro-2-metil-l-propena dan metanol anhidrous (I : 3), dan lama pengaliran gas amoniak 1,5 jam yaitu 15 menit sebelum reaksi dimulai, 60 menit selama reaksi berlangsung, serta 15 menit setelah seluruh jumlah pereaksi ditambahkan. Reaksi 3kloro-2-metil-l-propena dengan amonia dalam larutan metanol anhidrous menghasilkan filtrat dan endapan berwarna putih. Endapan dipisahkan, dan setelah dllakukan pengujian temyata endapan putih tersebut adalah senyawa NH4CI yang mempunyai titik leleh >300°C. Filtrat kemudian diuapkan hingga kering dan diperoleh senyawa yang bersifat higroskopis. Hasil pemumian memberikan kristal tidak berwarna dengan titik leleh 179°C -181°C, data pustaka 184°C -186°C, dan bersifat sangathigroskopis. Uji kemurnian dengan kromatografi lapis tipis memberikan noda dengan Rf 0,78. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. Pengujian dengan pereaksi ninhidrin memberikan hasil negatif, yang berarti senyawa tidak mengandunggugus amina bebas, clan memberikan hasil positif setelah ditambahi larutan NaOH. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa adalah suatu garam amina. Senyawa tersebut juga dapat menghilangkan warna CCI4 -Br2 yang berarti senyawa mengandung ikatan rangkap. Analisis dengan spektrometer infra merah memberikan resapan pada panjang gelombang 2700 cm-l- 3000 cm -I yang ditimbulkan oleh vibrasi ulur NH dari -NH3+, 1140 cm-\ oleh vibrasi ulur C-N, dan 3070 cm-1oleh vibrasi ulur =C-H. Hasil seleng- 7 "'" Jurnal Sains don TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal ofNuclearScienceand Technology Vol.I, No.1, Februari1000: 1-11 /SSN/4//-348/ kapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Oari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah 2-meti.Jalilaminhidroklorida. CH 1 3 CH2= C- ~H3 I CH2 + - + C -CH2NH~1 NH3 ~ CH.fIH2 + metilalilamin 2-metilalilamin HCI CH U2 ;--- ,f -CH3 NH2 + CH2- C1 <;:H3 CH=C-CH2 2 CH " 2 CH 1 3 C-CH I CH2=C-CH2- N -CH2- 3 Ci H2 garam dali am in sekunder NH3 CH II CH I 3 CH=C2 tt CI CH2 N-CH I CH2- CH2 2 2 CH3 ~ y- CI-HC 2 \. f1 CH3 rH3 H + CHF C-CH2- Cf I C-CH 1\ CH2 If "' 3 /' ~ / Y-CH3 N -CH2 NH4CI / CH2 garam dari amin tersier CH3 CH3 1 I CHFC-C~~-CHrC=~ + - + NH.O dst CH2 I c- CH, ~H2 trimetilalilamin Gambar 2. Reaksi amonolisis 3-kloro-2-metil-1-propena dengan amonia 8 ~ Silllesis 2-Melilalilamill-HCI Sebagai Bahall Dasar Pemh'lalall Ligall MIDI (Ratnau'Qli Kukuh) /SSN/4//-348/ ---~ --0' Gambar 3. Hasil analisis kromatografi lapis tipis menaik menggunakan pelat metil selulosa, daD eluen campuran pelarut n-butanol : asam asetat: air dengan perbandingan 4:1:5, serta penampak noda uap iodium memberikan Rf = 0,78 9 Jurnal Sains don Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of.~'uclear 5cience and Technolog}' Vo/./.Nol. Februari2000: 1-12 /SSN/4//-3481 Gambar 4. Hasil analisis spektrum infra merah 10 Sintesis2-Meti/ali/amin-HC/SebagaiBahanDasar PembuatanLigan MIBI (Ratna\l~ti Kukuh) ISS/','14/1-3481 KESIMPULAN Reaksi amonia dengan senyawa 3-kloro-2-metil-l-propena dalam larutan metanol anhidrous menghasilkan suatu garam 2-metilalilamin hidroklorida, dengan titik leleh 179°C -181°C. Hasil reaksi yang optimal diperoleh pada perbandingan volume 3-kloro-2-metil-l-propena clan metanol anhidrous (I :3) clan lama pengaliran gas amoniak 1,5jam. Hasil sintesis ini diharapkan akan sangat bermanfat bagi pembuatan ligan MIBI, yangpada akhimya sangatmenunjang bagi pengembangansedlaanradiofarmaka 99mTc-MIBI untuk sidikjantung. DAFTARPUSTAKA 1. FERRO-FLORES, G., RAMIREZ-GARCIA, GARCIA, P., TENDILLA, J.T., L., LEZAMA, J., GARCIA- An improved procedure for synthesis of 2- methoxyisobutylisonltrile: An efficien complexing agent for 99mTc.J. Radioanal. Nuc. Chem., Letters 188 (6) (1994) 409- 415. 2. CHUCHA T THONGYOI, Preparation and quality control of Technetium 99m- methoxyisobutylisonitrile (M.lBI) for myocardial imaging. IAEA Research Contract No. 6708/RB, 1994. 3. V AN WYK, A.J., et al., Synthesis and 99mTc labelling of MMI (MfBf) and its ethyl analogueEMf. Appr. Radiat. Isot., 11, (7), (1991), 687-689. 4. MORRISON, R.T., BOYD, R.N., Ammonolysis of hatides, "Organic Chemistry", Second Edition, Allyn and Bacon, Inc., 1966: 731-733. 5. SILVERSTEIN, R.M., BASSLER, G.C and MORRILL, T.C., "Spectrometric Identification of Organic Compound", fourth edition, John Willey & Sons, 1981: 109-128. Jumal Sains dan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal ofNuclearScienceand Technology Vol.l.No.I, Februari2000: 1-12 /SSN/4//-348/ UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesar-besamya kami sampaikan kepada Sdri, Natalia Adventini atas bantuannya dalam melaksanakanpenelitian ini. Kembali ke Jurnal 12