MAKALAH “ MEDIA PEMBELAJARAN “ TAQWIM 12601040067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun 2014/2015 i KATA PENGANTAR Segala puji kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Media Pembelajaran” dengan segala kemudahan. Dewasa ini pengaruh – pengaruh perkembangan IPTEK berdampak besar dalam bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan tersebut terlihat jelas dalam upaya pembaharuan – pembaharuan dalam system pendidikan. Di era globalisasi ini, pendidik di harapkan berupaya untuk memanfaatkan alat modern menjadi media pendidikan yang menarik, murah, mudah, serta efisien dalam proses pembelajaran. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman sejawatserta semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, serta bantuan selama penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang jauh dari kesempurnaan. Namun demikian, penulis mengharapkan pengertian dari pembaca, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman menulis. Untuk itu penulis mengharapkam kritik dan sarannya. Semoga dengan pembuatan makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pemakainya. Tarakan, 28 maret 2014 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran B. Sejarah Media Pembelajaran C. Jenis Media Pembelajaran D. Klasifikasi Media Pembelajaran E. Kriteria Media Pembelajaran F. Pentingnya Media Pembelajaran BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Kata Penutup i BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam proses belajar mengajar ada dua unsuryang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran.Dalam makalah ini akan membahas tentang apa itu media pembelajaran sejarah perkembangannya dan apa manfaat dari media pembelajaran itu sendiri. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode pengajaran dan media pendidikan sebagai alat bantu dan alat penyalur informasi pengajaran. Sedangkan penilaiaan adala untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Kedudukan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi sebagai salah satu lingkungan belajar yang di atur oleh pendidik. Di sini juga akan di bahas tentang penggunaan media pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu memiliki ragam bentuk. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakanmedia pembelajaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian makalah ini. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu media pembelajaran ? 2. Bagaimana sejarah perkembangan media pembelajaran ? 3. Apa saja jenis dari media pembelajaran ? 4. Apa saja kriteria pemilihan media belajar? i 5. Apa pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian media pembelajaran 2. Mengetahui sejarah perkembangan media pembelajaran 3. Mengetahui jenis dari media pembelajaran 4. Mengetahui kriteria dari pemilihan media belajar 5. Mengetahui pentingnya media pembelajaran i BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengertian media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya, sehingga banyak orang membedakan pengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama (interchangeable). Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harafiaf berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.namun banyak pendapat para ahli mengenai pengertian media pembelajaran. Di bawah ini ada beberapa pendapat tentang pengertian media : a. NEA (National Education Association) menyatakan media adalah bentukbentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual seta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Selanjutnya AECT (Association Of Education dan Communication Technology) Amerika mengemukakan bahwa media sebagai salah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. i b. Menurut Gagne (1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Sedangkan Briggs (1970) mengemukakan media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar contohnya adalah buku, film, kaset, film bingkai, dan lain-lain. c. Arief S. Sadiman menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Adapun Umar Hamalik, pakar pendidikan Indonesia menyatakan media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah d. E. De Corte dalam WS.Winkel menyatakan media pembelajaran adalah suatu sarana non personal yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan intruksional. e. Russell (1993) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Mereka mencontohkan media ini dengan film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. B. Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran Pada awalnya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual misalnya model objek dan lain – lain. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat visual kurang memperhatikan desain perkembangan pembelajaran produksi dan evaluasinya. Berbagai peralatan digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan i kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran dengan maksud menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu visual saja. Pada tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio-visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu namun juga sebagai penyalur. Sekitar tahun 1960-1965 siswa mulai di perhatikan sebagai komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Pada saat itu teori tingkah laku (behaviorism theory) ajaran B.F.Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan belajarmengajar. Teori ini mendorong untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar-mengajar .menurut teori ini mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku ini di tanamkan pada diri siswa sehingga menjadi adat kebiasaan, untuk itu jika ada perubahan tingkah laku positif ke arah yang dikehendaki, perlu di berikan penguatan berupa pemberitahuan tentang hal tersebut Dengan demikian, dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunaannya diintegrasikan kedalam tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Selain itu media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah mencermati beberapa pengertian di atas, bahwa media pembelajaran itu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan dibawanya (message/software). Unsur pesan (software) adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/topik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari anak, sedangkan unsur perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan tersebut. i Pada sekitar tahun 1965-1970 pendekatan sistem media pembelajaran mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran perlu direncanan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program pengajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karateristik siswa serta diarahkan kepada media yang seharusnya dapat digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara yang ddigunakan telah dii tentukan dengan seksama. Jadi dengan masuknya pengaruh teknologi audio sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkongkritkannya ajaran ini dilengkapi dengan audio visual sehingga kta kenal dengan audio visual atau audio visual aids(AVA). Pada dasarnya para pendidik telah menyambut baik perubahan ini, pendidik mulai merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Untuk mencapai tujuan itu, mulai dipakai berbagai format media. Berdasarkan pengalaman, keberhasilan siswa akan sangat berbeda jika diguanakan suatu jenis media. Ada siswa yang lebih senang menggunakan media audio, namun ada juga yang lebih menginginkian media visual, maka dari itu digunakan berbagai macam media sesuai dengan minat siswa.Berdasarkan perkembangan media diatas ternyata arca(relief) sebagai salah satu bentuk relief dapat dikatakan sebagai cikal bakalnya media pendidikan, hanya saja sesuai perkembangan, relief sepertinya terkubur dan telah tergantikan oleh media pendidikan modern yang muncul belakangan. Sebagai pembawa dan penyalur pesan, maka media dalam hal tertentu dapat menggantikkan peran guru untuk menyampaikan informasi secara teliti dan menarik. Fungsi tersebut dapat di terapkan tanpa kehadiran seorang guru secara fisik, dengan demikian pandangan tentang guru satu-satunya sumber informasi tidak berlaku lagi. Sehingga pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan dan membantu memotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, media dapat menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian media dapat membantu tugas guru dan siswa mencapai kompetensi dasar yang ditentukan. i C. Klasifikasi media pembelajaran Bretz dalam Arief dkk. (1996:38) mengelompokkan media pembelajaranke dalam delapan kelompok besar berdasarkan unsur pokok yang terkandung didalamnya (suara gambar, grafik garis, simbol verbal tercetak, dan gerak). Kedelapankelompok itu adalah: 1) Media cetak; ukuran utamanya simbol verbal, 2) Mediaaudio; unsur utamanya suara, 3) Media semi gerak; unsur utamanya garis, symbol verbal, clan gerak, 4) Media visual diam; unsur utamanya garis, simbol verbal, dan gambar, 5) Media visual gerak; unsur utamanya gambar, garis, simbol verbal, clan gerak. 6) Media audio; unsure utamanya suara, dan simbol verbal 7) Media audio visual diam; unsur utamanya suara, gambar, garis, dan simbol verbal, 8) Media audio visual gerak; unsur utamanya mencakup kelima - limanya yaitu suara,gambar, garis, simbol verbal dan gerak Berbeda dengan Bretz, Kemp dalam Arsyad (2006;42)mengelompokkan media pembelajaran yang banyak digunakan sebagai sumberbelajar di lingkungan pendidikan dan pelatihan berdasarkan cara pengoperasiannya dia membagi media atas enam kelompok yaitu : 1) Benda nyata, 2) Bahan yang tidak diproyeksikan, seperti: bahan cetak, papan tulis, bagan balik (flip chart), diagram,bagan, Grafik, foto, 3) Rekaman audio audio dalam kaset atau piringan, 4) Gambar diam yang diproyeksikan, seperti; Slide (film bingkai), film rangkai, OHT (transparansi). Program Komputer, i 5) Gambar bergerak yang diproyeksikan, Contoh : film, rekaman video, 6) Gabungan media, seperti bahan dengan pita video, slide dengan pita audio, film rangkai dengan pita audio, mikrofilm dengan pita audio,komputer interaktif dengan pita audio atau piringan video. Pengelompokan media oleh Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Arsyad, (2006:36) dibagi dalam lima kelompok, yaitu 1. Media Berbasis Manusia Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif. Disamping itu, pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan. 2. Media Berbasis Cetakan Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misatnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah. Selanjutnya, huruf yang i dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari karena membuat kata itu sulit dibaca. 3. Media berbasis Visual Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi bentuk visual bisa berupa : (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materia; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka. 4. Media Berbasis Audio-Visual Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. ti arasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan i sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan 5. Media Berbasis Komputer Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama ComputerManaged Instruction (CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer. Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terprogram, tutorial intelijen, drill and practice, dan simulasi. Tutorial terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan. Secara berurut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah diprogram oleh guru (perancang), dan berdasarkan hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian materi pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia, semakin luwes program tersebut menyesuaikan dengan perbedaan individual siswa. Media tambahan lain biasanya digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti tugas-tugasbacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan latihan, simulasi, dan interaktif dengan videodisc.Manfaat tutorial terprogram akan tampak jika menggunakan kemampuan teknologi. D. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran i Setiap jenis media mempunyai karakteristik atau ciri tertentu clan masingmasingnya memiliki kelebihan clan kekurangan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk dikembangkan clan digunakan. Yang pertama dan terutama sekali adalah kesesuaiannya dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Oleh karena media merupakan salah satu komponen system pembelajaran, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran, dan alokasi waktu juga perlu dipertimbangkan. Selain itu bagi media tertentu yang memerlukan fasilitas pendukung, perlu dipertimbangkan apakah fasilitas itu tersedia atau tidak; dan bagi media yang harganya atau biaya pembuatannya mahal juga perlu dipertimbangkan efektifitas biaya dalam jangka waktu lama. Adakalanya, ada media yang kalaupun biayanya mahal tetapi penggunaannya dapat berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang, sebaliknya ada media yang walaupun biaya pembuatan murah, karena hanya dapat digunakan untuk sekali waktu saja, akhirnya kalau dihitung untuk jangka panjang, malah jadi lebih mahal. Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantumempertinggi proses pembelajaran.Sebuah poster sederhana yang dapat menggugah pentingnya memelihara kebersihan lingkungan, jauh lebih berharga daripada pemutaran film mengenai gambaran sebuah kota yang bersih, untuk sekadar mencapai tujuan pembelajaran berkenaan dengan sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan. Demikian juga gambar peta Jawa Barat yang dibuat guru di papan tulis mempunyai manfaat yang tinggi dibandingkan dengan globe yang mahal harganya, apabila tujuannya hanya menunjukkan letak kota kabupaten di Jawa Barat. Oleh sebab itu, penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahah pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pengpjaran antara lain jenis clan manfaat media i pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai, alat bantu mengajar clan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa. Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan pembelajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, clan beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksi. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Menilai keefektifan media pembelajaran penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain di luar media pembelajaran. Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran menurut Sudjana & Rivai (2002:34) sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: a) Ketepatannya dengan tujuan pelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. b) Dukungan terhadap isi bahan ajar; artinya bahan ajar yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. Umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya. Keterampilan guru dalam menggunakannya apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alatalat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apaapa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. i Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pembelajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir yang tinggi.Ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, yaitu: 1. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lain. 2.Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja., tetapi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan terjadi. 3.Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media. 4.Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. 5.Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi. 6.Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak i sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula. 7.Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media yang kongkrit wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat. E. Manfaat atau Pentingnya Media Pembelajaran Berikut ini secara lebih mendetail dijelaskan mengenai nilai-nilai yang dimiliki media pembelajaran dalam mengoptimalkan pencapaian hasil belajar. Nilai-nilai media pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut ini : 1.Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda, dari latar belakang kehidupan keluarga, lingkungan yang berbeda; maka anak akan mempunyai pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena berbedanya “kesempatan untuk mengalami” yang diperoleh anak-anak, misalnya : adanya keterbatasan tersedianya buku, bacaan-bacaan, letak geografis, kesempatan berdarmawisata, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan-perbedaan ini jika siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah yang dibawa ke siswa. 2.Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dan sebagainya bisa menggunakan media gambar atau bagan sederhana 3.Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa. Ini disebabkan oleh: i a. objek terlalu besar, misalnya lingkungan pasar, terminal, stasiun, pelabuhan, candi, , dan lain-lain. Dengan media seperti gambar, foto, slide, atau film, kita dapat menampilkannya ke hadapan siswa; b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang buas, seperti harimau, beruang, gajah, jerapah, atau bahkan hewan-hewan yang sudah punah seperti dinosaurus, dan sebagainya c. beberapa objek, makhluk hidup, dan gerakan-gerakan terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang, misalnya: bakteri, sel darah, protozoa, dan lain-lain. Dengan bantuan gambar, film, dan mikroskop sebagai media pembelajaran dapat memperbesar dan memperjelas objek-objek tadi. d. gerakan-gerakan yang terlalu lambat untuk diamati seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat diikuti prosesnya dalam beberapa saat saja dengan teknik time-lapse dengan media fotographi, film, atau komputer; e. gerakan-gerakan yang terlalu cepat dan sulit ditangkap mata biasa, misalnya kepakan sayap burung, laju peluru, komet, dan lain-lain dapat diamati dengan media yang dapat memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat, sehingga dengan menggunakan media film (slow motion) guru bisa memperlihatkan lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan proses suatu ledakan.; f. ada kalanya objek yang akan dipelajari terlalu kompleks seperti peredaran darah atau siklus air hujan dapat ditampilkan dengan gambar, skema, atau simulasi komputer; g. bunyi-bunyi yang amat halus yang semula tidak mungkin ditangkap telinga menjadi jelas didengar dengan menggunakan media; h. rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan geografi secara umum dapat diatasi. Kehidupan ikan-ikan di dasar laut atau kehidupan gajah di hutan dapat dihadirkan di depan kelas melalui media; i. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, dan slide; i j. kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video. 4. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. 5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki masingmasing siswa akan berbeda, apabila mereka hanya mendengar saja, belum pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba, dan merasakannya. Untuk itu media dapat membantu memberikan persepsi yang sama, setelah dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh siswa secara bersama-sama dan diarahkan kepada hal-hal yang penting yang dimaksudkan oleh guru. 6. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis. Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima sebagai konsepsi yang berbeda oleh siswa yang berbeda pula. Penggunaan media seperti gambar, film, objek, model, grafik, dan lain-lain bisa memberikan konsep dasar yang benar. 7.Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar. Pemasangan gambar-gambar di papan tempel, pemutaran film, mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar. 8.Media membangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan menggunakan media pembelajaran,horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul. 9.Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari konkret sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi Borobudur misalnya, dapat memberikan imaji yang konkret tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan sebagainya. Keberadaan media dalam proses pembelajaran tentu saja akan memberikan banyak manfaat terutama bila media tersebut digunakan sesuai dengan kondisi yang ada. Dalam Encyclopedia of Educational Reasearch yang dikutip oleh Umar Hamalik (1994 : 3) bahwa manfaat media pendidikan yaitu : i 1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi “Verbalisme” 2. Memperbesar perhatian siswa 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap 4. Memeberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama terdapat daam gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pemikiran dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa 7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisisensi yang lebih mendalam yang lebih banyak dalam belajar Manfaat dari media juga diungkapkan oleh Nana Sudjana (2002) yang mengungkapkan manfaat media dalam proses belajar siswa antara lain : 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih diapahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik 3.Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guruy tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap pelajaran 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll. Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah untuk membantu siswa maupun guru dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga guru dapat dengan mudah menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, begitu pula dengan siswa mereka akan lebih mudah i memehami materi pelajaranyang diberikan oleh guru. Media juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat belajar mandiri tanpa adanya kehadiran guru. Beberapa manfaat media pembelajaran adalah mengatasi keterbatasan pengalaman, mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, adanya interaksi langsung dengan lingkungan, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis, membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar, membangkitkan keinginan dan minat guru serta memberikan pengalaman yang integral BAB III PENUTUP i A. Kesimpulan Dalam kenyataanya pembelajaran itu akan sangat mudah di lakukan apabila terdapat media yang menjadi penopang dalam penyampaian materi kepada peserta didik.maka dari itu media adalah komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ditinjau dari proses pemebelajaran sebagai proses komunikasi, maka fungsi media adalah sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) ke penerima (siswa). B. Saran Media pembelajaran sangat mempengaruhi dalam penerimaan informasi kepada peserta didik. Oleh karena itu seharusnyalah kepada para pendidik untuk menggunakan media yang inovatif sehingga mampu meningkatkan gairah belajar para pesertanya. C. Kata Penutup Segala puji bagi allah swt karena rahmatnya sehingga tulisan ini dapat selesai dan didalam makalah ini ada npengetahuan yang insyaallah berguna bagi kita semua. Dengan adanya makalah ini kita bias sedikit lebih mengerti apa sebenarnya media pembelajaran itu dan bagaimana awal mulanya sehingga akan membantu dalam proses pembelajaran. Dalam penulisan makalah ini kami sadari masih banyak kekurangan di dalamnya. Mudah – mudahan makalah ini berguna bagi kita semua. i DAFTAR PUSTAKA i Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, danpemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali. Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Alumni. Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali. i