Monitoring, Evaluasi dan Implementasi Pelaporan e-Report PBF Disampaikan pada : Moh Bisri, SKM, M. Kes Pertemuan Coaching Sistem E-Report PBF Bagi Petugas Provinsi Batam, 10-12 September 2014 KAB. NATUNA Luas : 95.237 km2 Darat : 2.645 km2 Laut : 92.591 km2 KAB. KEP. ANAMBAS Luas : 46.664 km2 Darat : 590 km2 Laut : 46.074 km2 KOTA BATAM Luas : 1.570 km2 Darat : 715 km2 Laut : 855 km2 KAB. BINTAN Luas : 59.852 km2 Darat : 1.946 km2 Laut : 57.905 km2 KOTA TANJUNGPINANG Luas : 812 km2 Darat : 239 km2 Laut : 573 km2 KAB. KARIMUN Luas : 7.984 km2 Darat : 1.524 km2 Laut : 6.460 km2 KAB. LINGGA Luas : 40.482 km2 Darat : 2.117 km2 Laut : 38.364 km2 WILAYAH PROVINSI KEPRI Provinsi Kepulauan Riau Terletak antara: 04°15’ LU dan 0°45’ LS 1031°1’ – 109°10’ BT Batas wilayah Provinsi Kepulauan Riau: • Utara : Negara Vietnam & Kamboja • Selatan : Prov. Bangka Belitung & Jambi • Barat : Negara Singapura, Malaysia • Timur : Malaysia Timur & Prov.Kalimantan Barat GAMBARAN UMUM Dibentuk berdasarkan UU No 22 Th 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau Luas wilayah 252.602 km2 (96 % lautan ) Luas daratan 9.777 Km2 (4 % daratan) Jumlah pulau 2.409 buah (1.350 buah telah bernama & 1.059 buah belum bernama), 354 buah telah dihuni JUMLAH PENDUDUK Jumlah Penduduk Kepri 2,080,483 jiwa (data Profil Kesehatan Prov. Kepri 2013) Terdiri dari 2 Kota dan 5 Kabupaten yaitu : Kota Batam 1,235,651 jiwa Kota Tanjungpinang 228,918 jiwa Kabupaten Bintan 160,331 jiwa Kabupaten Karimun 225,861 jiwa Kabupaten Lingga 103,052 jiwa Kabupaten Natuna 81,966 jiwa Kabupaten Kep. Anambas 44,704 jiwa VISI & MISI VISI ditandai dengan : Penduduknya : • Sehat • Sejahtera • Memiliki aksesabilitas dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan : • Berkualitas • Merata • Berkeadilan Masyarakat : • Mandiri • Memiliki derajat kesehatan yang optimal MISI STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Seksi Farmasi Makanan dan Minuman DATA SARANA NO Kabupaten/Kota PBF PUSAT CABANG APOTEK RS PUSKESMAS 1. Kota Batam 9 23 153 16 19 2. Kota Tanjungpinang - 2 37 3 6 3. Kab. Bintan - 11 2 12 4. Kab. Karimun - 18 2 9 5. Kab. Lingga - 6 2 7 6. Kab. Natuna - 6 1 13 7. Kab. Kepulauan Anambas - 2 2 7 233 28 73 Total 34 ABSENSI PENERIMAAN LAPORAN E-REPORT PBF NO TAHUN PBF YANG LAPOR PBF YANG TIDAK MELAPOR PERSENTASE 1. 2012 29 3 85,29 % 2. 2013 31 3 91,17 % 3. 2014 30 4 88,24 % KETERANGAN Laporan sampai Triwulan II 2014 GRAFIK PENERIMAAN LAPORAN E-REPORT PBF 2012-2014 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 35 % PBF LAPOR 31 30 30 29 25 85.29 88.24 20 PBF LAPOR PBF TIDAK LAPOR 15 91.17 10 3 5 4 3 0 2012 2013 2014 2012 2013 2014 KEGIATAN YANG DILAKUKAN DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM PENERAPAN E-REPORT PBF • SOSIALISASI DAN ADVOKASI PENERAPAN E-REPORT PBF • UJI COBA PENERAPAN E-REPORT PBF • EVALUASI • TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI Melakukan pembinaan di lapangan Melakukan Inventarisasi masalah di PBF Membantu PBF mencari solusi yang tepat terhadap masalah yang di hadapi Memberi surat peringatan terhadap PBF yang tidak melaporkan laporannya melalui e-report PBF Kendala Belum semua PBF melakukan proses pembaharuan izin sesuai dengan Permenkes Nomor : 1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi (4 PBF). 1 PBF minta ditutup karena tidak dapat Apoteker Penanggung Jawab PBF. 3 PBF masih dalam proses di Provinsi (berkas belum lengkap karena belum mendapatkan rekomendasi dari Balai POM Batam dan Dinkes Kota Batam) Tahun 2013 terdapat 4 PBF yang tutup. Kurangnya Kepatuhan dari PBF untuk melaporkan laporannya. Sering terjadi pergantian Apoteker Penanggung Jawab PBF sehingga laporan e-report PBF juga jadi terhambat. Kurangnya minat Apoteker untuk bekerja di daerah luar Pulau Jawa khususnya Kepulauan Riau sehingga sulit untuk mendapatkan Apoteker Penanggung Jawab PBF. Susah untuk masuk ke server e-report PBF Kurangnya Tenaga SDM di Dinas Kesehatan Provinsi kepri dalam pembinaan dan Pengawasan PBF.