teori barang publik

advertisement
TEORI BARANG
PUBLIK

Dalam system perekonomian yang demokratis melalui
wakil di DPR harus nbisa mengalokasikan sumbersumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan barang
public dan barang swasta.
Barang
pemerintah
ALOKASI BARANG SWASTA DAN
BARANG PUBLIK
K
B
75
A
25
L
0
25
75
Barang
swasta

Titik A merupakan titik optimal dimana merupakan titik
yang dikendaki masyarakat yaitu 75% barang swasta dan
25% barang public.

Titik B dimana 75% dari GNP poduksi barang public dan
25% produksi barang swasta maka sumber ekonomi tidak
optimal.

Pengalokasian barang public tergantung dengan sebagaimana
kepuasan masyarakat dalam menggunakannya.

Tidak semua orang menikmati fasilitas public yang disediakan
pemerintah,misalnya bendungan jatiluhur tidak dinikmati
penggunaannya oleh masyarakat papua.

Pemerintah dalam hal ini harus tau fasilitas apa yang menjadi
pilihan masyarakatnya, untuk mengalokasikan sumber2
ekonomi.

Sumber dana swasta: meminjam bank,menjual
saham,keuntungan dari pemegang saham.

Sumber dana pemerintah: pinjaman LN, mencetak uang
memungut pajak.
Teori Pigou


Pigou berpendapat bahwa barang publik harus
disediakan sampai suatu tingkat dimana kepuasan
marginal
akan
barang
publik
sama
dengan
ketidakpuasan marginal akan pajak yang dipungut
untuk membiayai program pemerintah (menyediakan
barang publik).
Pada teori ini kurva kepuasan akan barang publik
ditunjukan oleh kurva UU. Dimana kurva tersebut
mempunyai bentuk menurun yang menunjukan bahwa
semakin banyak barang publik yang dihasilkan maka
akan semakin rendah kepuasan marginalnya yang
dirasakan masyarakat. Di lain pihak, semakin banyak
pajak
yang
dipungut,
semakin
besar
rasa
ketidakpuasan marginal masyarakat. Oleh karena itu
kurva ketidakpuasan marginal akan pembayaran pajak
mempunyai bentuk yang meninggi

Kelemahan: didasarkan pada ketidakpuasan
marginal masyarakat dalam membayar pajak
dan rasa kepuasan marginal akan barang
publik, sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan
adalah sesuatu yang tidak dapat diukur secara
kuantitatif karena sifatnya ordinal.
BOWEN

teori yang didasarkan pada teori harga sama
halnya pada penentuan harga pada barang
swasta.

Bowen mendefinisikan barang publik sebagai
barang dimana pengecualian tidak dapat
ditentukan. Jadi sekali suatu barang publik
sudah tersedia maka tidak ada seorang pun
yang dapat dikecualikan dari manfaat barang
tersebut.

Kelemahan: karena Bowen menggunakan permintaan dan penawaran. Yang
menjadi masalah adalah karena pada barang publik tidak ada prinsip
pengecualian sehingga masyarakat tidak mau mengemukakan kesenangan
mereka akan barang tersebut sehingga permintaan kurva permintaan
menjadi tidak ada.
Teori Erick Lindahl

Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan
oleh Bowen, hanya saja pembayaran masingmasing konsumen tidak dalam bentuk harga
absolut akan tetapi berupa presentase dari
total biaya penyediaan barang publik. Analisa
Lindahl didasarkan pada analisa kurva
indifferen dengan anggaran tetap yang
terbatas (fixed budget costrains).

Kelemahan : teori ini hanya membahas mengenai
barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan
barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.

kelemahan utamanya adalah penggunaan kurva
indifferen. Sifat barang publik tidak dapat
dikecualikan menyebabkan tidak ada seorang individu
juga yang bersedia menunjukan prefrensinya terhadap
barang publik.

kritikan lainya ialah teori ini hanya melihat penyediaan
barang publik saja tanpa memperhitungkan jumlah
barang swasta yang seharusnya diproduksi agar
masyarakat mencapai kesejahteraan optimal.
Samuelson

Samuelson menyatakan bahwa adanya barang
yang mempunyai dua karakteristik, yaitu : non
exclusionary dan non rivalry, tidaklah berarti
bahwa perekonomian tidak dapat mencapai
kondisi Pareto Optimal atau tingkat
kesejahteraan masyarakat yang optimal.

Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan public
antara 2 individu R dan S.

Kurva indeferens R dan S dengan mengambil R sebagai patokan
kesejahteraan.

Asumsi bila Barang public oL1 maka barang swasta sebanyak T

Dari LR1 diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak 0T1,
jadi sisa barang yang ada yakni 0T-0T1=0T6 akan dikonsumsi S.

Asumsi barang public oL2 maka barang swasta sebesar oT3 ,maka R akan
berkurang kesejahteraannya,

maka R harus mengkonsumsi barang swasta sebanyak oT4 sehingga yang
tersedia bagi S sebanyak oT7= oT3-oT4.

Jika itu dilakukan akan menunjukkan kurva DGF pada panel C, yaitu kurva
yg menunjukkan kombinasi barang public dan swasta yg tersedia bagi S
dengan kondisi kesejahteraan R tidak berubah.
KELEMAHAN
1. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat
kesejahteraan individu mana yang dipilih dan
tingkat kesejahteraan mana yang mula-mula
dipilih.
2. Samuelson menunjukkan kondisi pareto
optimal tapi kita tidak tahu akan
menunjukkan pebaikan atau penurunan
kesejahteraan sseluruh masyarakat.
3. Konsumen secara terus terang mengemukakan
kesukaan mereka terhadap barang public dan
kesukaan mereka inilah yang menjadi dasar
pengenaan biaya untuk menghasilka barang
public.
4. Barang public yg dibahas mempunyai sifat kebersamaan yaitu barang public
yang dipakai oleh konsumen dalam jumlah yg sama.
TEORI ANGGARAN

Didasarkan pada analisa dimana setiap
orang membayar atas penggunaan
barang-barang public dengan jumlah
yang sama, yaitu sesuai dengan sistem
harga untuk barang-barang swasta.

Hasil analisis teori ini lebih sesuai
dengan kenyataan karena bertitik
tolak pada distribusi pendapatan awal
diantara individu-individu dalam
masyarakat dan dapat digunakan untuk
menentukan beban pajak.

Garis anggaran adalah A dan B,persinggungan di ttik F.

Bila A mengkonsumsi barang publik sebesar Go dengan
penghasilan 0M0,dan A mengkonsumsi barang swasta
sebesar MM0, sehingga B akan mengkonsumsi barang
swasta sebanyak CC0-MM0=NN0

Bila A merubah garis anggarannya, maka A akan
mengkonsumsi barang public sebesar G1 dan barang
swasta sebesar MM1 dan B akan konsumsi barang swasta
sebesar CC1-MM1=NN1

NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk inddividu
B, B akan mencapai nilai optimum mengkonsumsi
barang public dan swasta dititik Q.

MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A.
Sehingga A berada pada tingkat keseimbangan konsumen
di titik F dan total produksi di titik E.

KELEMAHAN
Digunakannya kurva indeferens sebagai alat analisis yang baik dari segi teori
akan tetapi kurang bermanfaat untuk aplikasi penggunaannya dalam
kenyataan sehari hari.
Download