SISTEM INFORMASI PENANGANAN TRANSAKSI PEMESANAN PRODUK TERPUSAT BERBASIS WEB PADA PT CITRA VITA BUANA 1) Muhammad Heru Argadiawan 2) Bambang Hariadi 3) Kurniawan Jatmika S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya email: 1) [email protected] , 2) [email protected] , 3) [email protected] Abstract PT Citra Vita Buana is a supplier of medical devices in Indonesia that becomes the sole vendor of 7 trademarks which has many types of product with price ranged between 20 million and 400 million rupiah. In carrying out the process, occurred a few things that hade not optimalized in PT Citra Vita Buana this, and for immediate it takes a system that able to handle transactions reservations products centrally and can be accessed by branch offices and the headquarters of the PT Citra Vita Buana. After implementation and testing, the web based system proven been able handle transactions reservations centrally, and could minimize errors happened and could produce reports needed either by branch offices and the headquarters of the PT Citra Vita Buana. Keywords: Information System, Transaction Handling, Web PENDAHULUAN PT Citra Vita Buana adalah supplier alat-alat medis di Indonesia yang sampai saat ini telah mempunyai 5 cabang di seluruh Indonesia, yaitu : Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Bekasi, dan Jakarta Pusat. Selain menjadi agen tunggal pemegang merk untuk beberapa produk medis Eropa, PT Citra Vita Buana total memegang 7 merk dagang yang memiliki puluhan tipe produk dengan kisaran harga masing-masing tipe antara 20 juta sampai 400 juta rupiah. Dalam menjalankan proses administrasinya, PT Citra Vita Buana beberapa hal yang belum optimal, antara lain : (1) Pemesanan produk masih dilakukan secara manual melalui telepon dan fax antara kantor cabang dan kantor pusat sehingga rentan akurasi kurang optimal, terutama dalam hal pemberian diskon, (2) Akurasi yang kurang optimal penghitungan insentif untuk bagian marketing yang menjadi ujung tombak perusahaan, (3) Kantor Cabang membutuhkan laporan yang up to date terkait performa penjualan per periode, per customer, per merk, dan per kategori yang dibutuhkan, dan (4) Kantor Pusat memerlukan tindak lanjut yang segera terkait proses pemesanan produk dan mendapatkan laporan performa penjualan dari masing-masing cabang. Menyikapi beberapa hal tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu untuk menangani transaksi pemesanan produk secara terpusat dan dapat diakses oleh kantor cabang maupun kantor pusat PT Citra Vita Buana. Dengan demikian, sistem berbasis web dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Dengan diterapkannya sistem berbasis web untuk menangani transaksi pemesanan secara terpusat, diharapkan dapat meminimalisir kekeliruan-kekeliruan yang terjadi dan dapat menghasilkan laporan-laporan yang dengan demikian baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat PT Citra Vita Buana. Sehingga proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih cepat dan mampu memberikan pelayanan yang baik bagi para pelanggannya. LANDASAN TEORI 1. Marketing Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Stanton (1993), Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. 1 Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database relasional dan non relasional. Pada database non relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file. Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), security (masalah keamanan), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data ). 2. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Neuschel (1976) sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.” Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuschel (1976), adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” 6. Database Management System Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. 3. Konsep Dasar Sistem informasi Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” 7. PHP Menurut Wiswakarma (2009,12), PHP atau Hypertext Processor adalah salah satu jenis bahasa pemrograman web yang open source, sehingga dapat digunakan oleh siapa saja secara cuma-cuma. Selain gratis, PHP juga memiliki kelebihan diantaranya, kemudahan dalam menggunakannya serta dapat digunakan untuk membuat website dinamis Dengan PHP kita dapat membuat situs kita lebih interaktif. Misalnya untuk pengisian formulir, pengisian buku tamu dan lain lain. PHP juga dapat menghubungkan website yang kita buat dengan database, sehingga menciptakan website yang dinamis. Struktur dari file PHP biasanya didahului oleh tag <?php serta ditutup dengan tag ?>. dan file-nya ber-ekstensi .php. 4. Data Flow Diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. 5. Konsep Dasar Basis Data 2 Desain sistem terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut : 1. System Flow 2. Data Flow Diagram (DFD) 3. Entity Relationship Diagram (ERD) 4. Struktur Database 5. Desain Input/Output ANALISA DAN PERANCANGAN 1. Analisa Permasalahan Untuk menggali informasi tentang permasalahan yang ada, maka dilakukan beberapa tahap berikut : observasi terhadap sistem yang berjalan, dan wawancara terhadap Bagian Marketing dan Admin Pusat PT Citra Vita Buana. 3.1. System Flow Penggambaran arus informasi akan dijabarkan pada alur sistem yang akan diimplementasikan dengan komputer berupa penjaluran antara data, proses dan laporan bentuk desain umum aplikasi sistem informasi manajemen transaksi pembelian terpusat berbasis web adalah sebagai berikut : 2. Model Pengembangan Model penelitian dalam penelitian ini diterangkan dalam gambaran sistem dan block diagram. 2.1. Gambaran Sistem yang akan dibangun Sistem yang akan dibangun berbasis web yang di-hosting di lingkungan cloud internet. Hal ini menyebabkan sistem yang dibangun dapat diakses oleh kantor cabang maupun kantor pusat. Sistem Informasi Manajemen Transaksi Pemesanan Terpusat Marketing Sistem Mulai Tabel Tipe Produk Input Nama Produk Admin Pusat Pencarian Produk Web Server Hasil Pencarian produk Kantor Cabang 1 Customer Tidak Pilihan Tipe Produk Kantor Pusat Update Keranjang Belanja Maarketing Cloud Internet Selesai? Ya Checkout Keranjang Belanja Kantor Cabang 2 Simpan Data Pemesanan Kantor Cabang 3 Gambar 1. Gambaran Sistem Tabel Transaksi 2.2. Block Diagram Block diagram dalam penelitian ini terdiri dari blok masukan, proses dan blok keluaran. Tabel Detil Transaksi Cek Pemesanan Request Laporan Transaksi Ya Masukan Data Produk Data Customer Data Marketing Data Pemesanan Produk Data Diskon Proses Rekapitulasi Pemesanan Produk : - Per Periode - Per Customer - Per Merk - Per Kategori -Per Cabang Perhitungan Insentif Marketing Berdasarkan Kinerja Laporan Transaksi Keluaran Laporan Pemesanan Produk: - Per Periode - Per Customer - Per Merk - Per Kategori Approve Pemesanan? Update Approve Transaksi Tidak Update Tolak Transaksi Selesai Laporan Penghitungan Insentif Marketing Gambar 3. Flow sistem informasi manajemen transaksi pemesanan produk Laporan Volume Penjualan Barang per Cabang Gambar 2. Block Diagram 3.2. Data Flow Diagram DFD merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang baik. A. Context Diagram Diagram ini menggambarkan rancangan global/ keseluruhan dari proses yang ada pada DFD. Gambar 4. berikut ini merupakan tampilan dari context diagram sistem yang dirancang. 3. Desain Sistem Desain yang diawali dengan identifikasi/pencarian permasalahan, analisis permasalahan, serta menentukan tujuan dan pengembangan sistem, akan dapat djadikan acuan dalam mengolah data transaksional yang terjadi ke dalam bentuk-bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 3 Data Merk Data Kategori D. DFD Level 1 Melakukan Transaksi Dari DFD Level 1 Melakukan Transaksi, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Mencari Produk, subproses Memesan Produk, subproses Melakukan Approval Pemesanan, dan subproses Mengecek Status Pemesanan. Admin_Pusat Data Negara Data Propinsi Data Kota Data Cabang 0 Data Admin Pusat Kriteria Pencarian Tipe Produk Rekap Pemesanan Marketing Data Marketing Approval Pemesanan Marketing Data Pemesanan Produk Marketing Laporan Insentif Per Marketing Sistem Informasi Manajemen Pemesanan Rekap Pemesanan Spesifik Marketing Rekap Data Tipe Produk Laporan Penjualan Per Customer Laporan Penjualan Per Cabang Data Hasil Pencarian Customer Laporan Penjualan Per Kategori Laporan Penjualan Per Merk + Data Customer Laporan Penjualan per Periode 1 10 Gambar 4. Context Diagram dari DFD 2 Tipe_Produk Mencari Produk [Data Pemesanan Produk] 4.2 [Data Output Tipe Produk Transaksi] [Rekap Data Tipe Produk] Memesan Produk [Data Input Detil Transaksi] [Data Input Transaksi] Data Output Transaksi Approval Data Output Customer Transaksi [Data Output Detil Transaksi Approval] 12 Data Output Detil Transaksi Approval + [Data Negara] Data Output Marketing Transaksi [Data Propinsi] [Data Kota] Data Input Transaksi Marketing Data Output Detil Transaksi Laporan 12 11 Admin_Pusat Detil_Transaksi 10 Transaksi Tipe_Produk 1 Data Input Tipe Produk Data Input Kategori Data Output Kategori Tipe Produk Data Output Kategori Laporan Data Input Marketing 9 Kategori Data Input Merk Data Output Marketing Laporan Data Output Merk Tipe Produk Data Output Merk Laporan 3 8 Memelihara Data Marketing Data Output Transaksi Laporan Memelihara Data Master Merk Data Input Negara [Data Marketing] [Data Cabang] Data Output Negara Tipe Produk [Data Admin Pusat] 3 Negara Data Output Propinsi Kota [Data Kategori] Data Input Propinsi 4 + Marketing Admin_Pusat [Approval Pemesanan Marketing] Detil_Transaksi Data Output Transaksi Rekap Mengecek Status Pemesanan [Rekap Pemesanan Spesifik Marketing] E. DFD Level 1 Melakukan Pelaporan Dari DFD Level 1 Melakukan Pelaporan, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Memilih Laporan, subproses Melaporkan Per Merk, subproses Melaporkan Per Kategori, subproses Melaporkan Per Customer, subproses Melaporkan Per Cabang, subproses Melaporkan Per Periode, subproses Melaporkan Insentif per Marketing. Data Output Detil Transaksi Rekap Spesifik Marketing Marketing 1 [Rekap Pemesanan Marketing] Gambar 7. DFD Level 1 Melakukan Transaksi [Rekap Pemesanan Marketing] [Data Hasil Pencarian] Transaksi 4.4 Data Output Tipe Produk Transaksi Melakukan Transaksi [Kriteria Pencarian Tipe Produk] Melakukan Approval Pemesanan [Data Output Detil Transaksi Rekap Spesifik Marketing] Data Input Detil Transaksi [Rekap Data Tipe Produk] 11 4.3 [Approval Pemesanan Marketing] 4 Rekap Pemesanan Spesifik Marketing [Data Pemesanan Produk] [Data Hasil Pencarian] Customer [Data Output Customer Transaksi] B. DFD Level 0 Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa proses, yaitu Memelihara Data Master, Memelihara Data Customer, Memelihara Data Marketing, Melakukan Transaksi, dan Melakukan Pelaporan. [Kriteria Pencarian Tipe Produk] 4.1 Marketing [Data Output Marketing Transaksi] [Data Merk] Propinsi 5 12 11 Detil_Transaksi Transaksi [Laporan Insentif Per Marketing] [Laporan Penjualan Per Merk] Data Output Customer Laporan [Data Output Detil Transaksi Laporan] [Laporan Penjualan Per Kategori] Melakukan Pelaporan [Laporan Penjualan Per Customer] + 5.1 [Laporan Penjualan per Periode] [Data Output Transaksi Laporan] [Laporan Penjualan Per Cabang] 2 5 Data Output Kota Customer Memelihara Data Customer Kota Memilih Laporan Data Input Kota 8 Merk 5.2 [Laporan Penjualan Per Merk] Data Output Cabang Laporan [Data Output Merk Laporan] [Data Customer] Data Input Customer Customer Melaporkan Per Merk Data Laporan Transaksi Per Merk 7 Cabang Data Input Cabang Data Output Cabang Marketing 9 Kategori [Data Output Kategori Laporan] 5.3 Melaporkan Per Kategori [Laporan Penjualan Per Kategori] Data Laporan Transaksi Per Kategori Gambar 5. Level 0 dari Data Flow Diagram (DFD) 2 Customer [Data Output Customer Laporan] 5.4 [Laporan Penjualan Per Customer] Melaporkan Per Customer Data Laporan Transaksi Per Customer 7 Cabang 5.5 [Data Output Cabang Laporan] C. DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master Dari DFD Level 1 Proses Pemeliharaan Data Master, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses memelihara. Melaporkan Per Cabang 5.6 Data Laporan Transaksi Per Periode [Laporan Penjualan per Periode] Melaporkan Per Periode 1 Marketing [Data Output Marketing Laporan] Data Laporan Insentif Per Marketing [Laporan Penjualan Per Cabang] [Laporan Insentif Per Marketing] 5.7 Melaporkan Insentif per Marketing Marketing Gambar 8. DFD Level 1 Melakukan Pelaporan 1.4 [Data Cabang] Memelihara Data Cabang 7 [Data Input Cabang] Cabang 3.3. Entity Relationship Diagram ERD Merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem ini telah dibuat ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan menggunakan DFD. 1.1 [Data Negara] [Data Input Negara] Memelihara Data Negara 3 [Data Merk] Negara 1.2 Admin_Pusat [Data Propinsi] Memelihara Data Propinsi [Data Input Propinsi] 4 [Data Kategori] Propinsi 1.3 [Data Output Propinsi Kota] 1.6 [Data Kota] Proses Pemeliharaan Data Kategori Memelihara Data Kota [Data Input Kota] 5 Kota 1.8 1.5 Memelihara Data Merk [Data Input Kategori] [Data Admin Pusat] Memelihara Data Admin Pusat Tipe_Produk 1.7 9 Kategori 8 Merk [Data Output Kategori Tipe Produk] [Data Input Merk] 10 [Data Output Merk Tipe Produk] Memelihara Data Tipe Produk [Data Input Tipe Produk] [Data Output Negara Tipe Produk] Gambar 6. DFD Level 1 Memelihara Data Master 4 A. Conceptual Data Model Merk ID_Merk Nama_Merk Status_Kontr ak Tipe_Produk ID_Tipe_Produk Nama_Tipe_Produk Des kripsi_Tipe_Produk Harg a_Tipe_Produk Stok_Tipe_Produk Gambar_Tipe_Produk Mendefinisikan Merk Kateg ori ID_Kateg ori Nama_Kateg ori Mendefinisikan_Kategori Mendefinisikan Negara Produsen Digunakan Pada Neg ara Detil_Transaksi ID_Neg ara Nama_Neg ara Jumlah_Produk Diskon_Produk Mempunyai Detil Marketing Trans aksi ID_Trans aks i Tang g al_Pengajuan_Transaksi Total_Bayar_Trans aksi Tang g al_Approval_transaks i Melakukan Pemesanan Melakukan Pembelian Propins i ID_Propins i Nama_Propinsi Cus tomer ID_Cus tomer Nama_Cus tomer Alamat_Cus tomer Telepon_Customer Lokasi Administratif Gambar 11. Cek Shopping Chart ID_Marketing Nama_Marketing Username_M arketing Pass word_M arketing Menaungi Cabang ID Cabang Alamat_Cabang Telepon_Cabang Kota ID_Kota Nama_Kota Tempat Berada Tempat Beroperasi Gambar 9. Conceptual Data Model (CDM) dari ERD Gambar 12. Lihat merk produk B. Physical Data Model (PDM) TIPE_PRODUK ID_TIPE_PRODUK ID_MERK ID_KATEGORI ID_NEGARA NAMA_TIPE_PRODUK DESKRIPSI_TIPE_PRODUK HARGA_TIPE_PRODUK STOK_TIPE_PRODUK GAMBAR_TIPE_PRODUK ID_MERK = ID_MERK MERK ID_MERK NAMA_MERK STATUS_KONTRAK integer varchar(100) varchar(15) ID_KATEGORI = ID_KATEGORI KATEGORI ID_KATEGORI integer NAMA_KATEGORI varchar(100) ID_NEGARA = ID_NEGARA integer integer integer integer varchar(100) varchar(255) integer integer long binary ID_TRANSAKSI = ID_TRANSAKSI NEGARA ID_NEGARA integer NAMA_NEGARA varchar(100) TRANSAKSI ID_TRANSAKSI ID_MARKETING ID_CUSTOMER TANGGAL_PENGAJUAN_TRANSAKSI TOTAL_BAYAR_TRANSAKSI TANGGAL_APPROVAL_TRANSAKSI ID_KOTA = ID_KOT A integer integer varchar(100) varchar(100) varchar(30) DETIL_TRANSAKSI JUMLAH_PRODUK integer ID_TIPE_PRODUK integer ID_TRANSAKSI integer DISKON_PRODUK integer MARKETING integer ID_MARKETING integer ID_CABANG integer ID_MARKETING = ID_MARKETING NAMA_MARKETING timestamp USERNAME_MARKETING integer PASSWORD_MARKETING timestamp integer integer varchar(100) varchar(30) varchar(30) Gambar 13. Lihat Produk untuk merk ID_CABANG = ID_CABANG ID_CUSTOMER = ID_CUSTOMER CUSTOMER ID_CUSTOMER ID_KOTA NAMA_CUSTOMER ALAMAT_CUSTOMER TELEPON_CUSTOMER ID_TIPE_PRODUK = ID_TIPE_PRODUK PROPINSI ID_PROPINSI integer NAMA_PROPINSI varchar(100) ID_PROPINSI = ID_PROPINSI KOTA ID_KOTA integer ID_PROPINSI integer NAMA_KOTA varchar(100) CABANG ID_CABANG ID_KOTA ALAMAT_CABANG TELEPON_CABANG integer integer varchar(100) varchar(30) ID_KOTA = ID_KOT A Gambar 10. Physical Data Model (PDM) dari ERD HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Implementasi Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.4.7 dengan database engine MySQL 5.5.27. Tahap akhir implementasi program adalah upload directory project website web PT Citra Vita Buana dan melakukan konfigurasi agar directory program tersebut dapat diakses secara public melalui alamat http://www.citravitabuana.com/transaksi . Setelah login, user admin pusat dapat melakukan proses pemesanan produk. Proses pemesanan produk ini terdiri dari: cek shopping cart (gambar 11), lihat merk produk (gambar 12), lihat produk untuk tiap merk (gambar 13), peringatan produk kosong (gambar 14), pemesanan produk berhasil di shopping cart (gambar 15), update diskon shopping cart (gambar 16), pilih data customer (gambar 17), finishing order transaksi (gambar 18). Gambar 14. Peringatan Produk Kosong Gambar 15. Pemesanan Produk Berhasil di Shopping Cart Gambar 16. Update Diskon Shopping Cart 5 2. Saran Adapun saran yang bisa diberikan untuk tugas akhir ini : 1. Sistem yang sudah dibuat bisa dikembangkan ke arah visualisasi informasi untuk memperjelas pencapaian performa penjualan dari masing-masing kategori. 2. Sistem bisa dikembangkan ke arah aplikasi mobile untuk meningkatkan mobilitas dari pihak marketing dalam melayani pihak customer. Gambar 17. Pilih Data Customer DAFTAR PUSTAKA Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta. Gambar 18. Finishing Order Transaksi 2. Evalusi Tahapan evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu: evaluasi hasil uji coba sistem dan analisis hasil uji coba sistem. Evaluasi hasil uji coba sistem dilakukan untuk menguji kembali ke semua tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian berlangsung dan analisis hasil uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap hasil-hasil uji coba yang dilakukan terhadap sistem. Kotler, Philip, 1997, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control, Prentice Hall, New Jersey. Leitch, R.A., Davis, K.R., 1997, Accounting Information Systems: Theory and Practices, Prentice Hall, New Jersey. Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta PENUTUP 1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Sistem Informasi Manajemen Pemesanan Produk Terpusat Berbasis Web adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji coba, Sistem Informasi Manajemen Pemesanan Produk Terpusat Berbasis Web telah mampu dibuat dan berjalan dengan baik dan sudah cukup baik dalam memfasilitasi proses bisnis dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pemesanan produk di PT Citra Vita Buana. 2. Sistem yang dibangun telah mampu menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak marketing maupun pihak admin pusat. Neuschel, Richard F., 1976, Management Systems for Profit and Growth, McGraw-Hill, New York. Stanton, William J., 1993, Fundamentals of Marketing, McGraw-Hill, New York. Wiswakarma, Komang, 2009, Membuat Katalog Online dengan PHP dan CSS, Lokomedia, Yogyakarta. Yuswanto, dan Subari, 2005, Mengolah Database dengan SQL Server 2000, Prestasi Pustaka, Jakarta. 6