M13 SKB.

advertisement
RISIKO, PENYESUAIAN
TINGKAT BUNGA DAN
FAKTOR RISIKO DALAM
INVESTASI
RISIKO
Risiko adalah penyimpangan kejadian dari yang diharapkan
Dalam usulan investasi pendapatan yang diinginkan adalah tingkat bunga yag
digunakan dalam menghitung NPV.
Semakin tinggi risiko investasi semakin tinggi tingkat bunga yang digunakan.
Risiko dapat dihitung sebagai berikut:
 
 X
 Xi 
2
n
dimana :
 : risiko
X : nilai rata - rata atau tingk at keuntungan yang diharapkan
X i : observasi ke i
n : jumlah observasi
Beta koefisisen
Risiko dalam investasi terdiri dari risiko sistematis dan
risiko non sistematis. risiko yang dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi adalah risiko non sistematis.
Dalam investasi saham, model CAPM menyatakan bahwa
tingkat keuntungan suatu saham tergantung pada tingkat
keuntungan bebas risiko dan premi atas risiko. Risiko ini
dinyatakan dalam bentuk Beta yang menunjukkan kepekaan
suatu saham terhadap portofolio pasar.
Portofolio pasar adalah tingkat keuntungan yang diperoleh
dari semua kesempatan investasi yang ada di pasar.
Rj


 R f  Rm  R f 
Rj 
Rm  R f
2
m
r
jm j m
j

dimana :
R j : tingkat keuntungan saham j
R m : tingkat keuntungan saham m
R f : tingkat keuntungan saham f
r jm : tingkat korelasi tingkat keuntungan saham j
dengan tin gkat keuntungan pasar
 j : deviasi standar ti ngkat keuntungan saham j
 m : deviasi standar ti ngkat keuntungan saham m
 m2 : varian tin gkat keuntungan portofolio pasar
PENYESUAIAN TINGKAT BUNGA DALAM
MENGHITUNG NPV
Konsep CAPM dapat digunakan untuk menentukan tingkat bunga yang layak
dari usulan investasi, dengan penyesuaian perhitungan beta karena
struktur modal dari perusahaan.
Jika perusahaan menggunakan hutang maka perusahaan akan menanggung
risiko finansial yang besar sehingga tingkat bunga yang disyaratkan
semakin tinggi.
Dalam menghitung beta industri hanya dihitung beta aktivanya saja.
Beta aktiva menunjukkan risiko usaha. Perbedaan antara beta aktiva
dengan beta modal sendiri menunjukkan beta finansial.
Penyesuaian Tingkat Bunga Dalam
Menghitung NPV
H
MS




a  h 
   ms 

 H  MS 
 H  MS 
dimana :
 a : beta aktiva
 h : beta hutang
H : hutang
MS : modal sendiri
Penyesuaian Tingkat Bunga Dalam
Menghitung NPV
Dengan anggapan investasi semua dibelanjai dengan modal
sendiri maka NPv dapat dihitung sebagai berikut:
n
NPV   A0  
t 1
At
1  i n
dimana :
 A0 : pengeluara n investasi pada tahun ke 0
At : aliran kas masuk bersih pada tahun ke t
i : tingkat keuntungan yg diinginkan pemilik modal
sendiri , hanya dengan memperhati kan risiko usaha
n : umur ekonomis investasi
Penyesuaian Terhadap Aliran Kas
Dalam Menghitung NPV
Aliran kas bersih dimasa datang meupakan sesuatu
yang tidak pasti, oleh karena itu harus diubah
menjadi kepastian dengan menggunakan koefisien
tertentu.
Jika kita merubah aliran kas yang tidak pasti
menjadi kepastian ini maka tingkat bunga yang
digunakan adalah tingkat unga bebas risiko.
Perhitungan PV
a1 Aˆ1
PV 
1  R f 

C1  Cov Cˆ1 , Rm
PV 
1  R f 
PV 



1  R 
C1   rC1 , Rm  C1 Rm
f
dimana :
PV : nilai sekarang
C1 : penerimaan yang diharapkan di tahun ke 1
R f : tingkat keuntungan bebas risiko
R m : tingkat keuntungan pasar
PENDEKATAN PRAKTIS UNTUK MEMASUKKAN
FAKTOR RISIKO DALAM INVESTASI
ada 4 pendekatan yaitu:
a)
Modifikasi metode certainty equivalnt
b)
Analisis sensitivitas
c)
Analisis break event
d)
Metode simulasi
Modifikasi metode certainty equivalnt
Metode ini menghitung NPV suatu usulan investasi dengan mengunakan tingkat
keuntungan bebas risiko tetapi tidak menyesuaikan aliran kasnya.
Metode ini mengukur berapa probabilitas investasi akan memperoleh NPV
sama dengan atau lebih besar dari Rp. 0,Bila suatu usulan investasi mempunyai NPV yang diharapkan sama tetapi
mempunyai satnadr deviasi yang lebih besar maka dengan sendirinya investasi
ini mempunyai probabilitas lebih besar untuk mendapatkan NPV nol.
Untuk menghindari perhitungan ganda maka investasi didiskontokan dengan
tingkat bunga bebas risiko.
Modifikasi metode certainty equivalnt
Aliran kas independen
Aliran kas independen adalah aliaran kas yang dimana yang
terjadi ditahun t-1 tidak mempengaruhi tahun t.
Dengan adanya aliran kas tersebut aliran kas yang diharapkan
dihitung dengan rumus sbb:
n
Dimana:
EC  C t Pt
EC : cash flow yang diharapkan
Ct : cash flow di periode ke t
Pt : probabilitas terjadinya aliran kas pada periode ke t
n : periode aliran kas
t 1
Modifikasi metode certainty equivalnt
sedangkan standar deviasi aliran kas setiap tahunnya adalah:
n

 t   Ct  EC 2 Pt
t 1

Sedangkan deviasi standar dari investasi dapat dihitung dengan
rumus sbb:
 investasi 
n
 t2
 1  R 
t 0
2
f
Dimana:
2 t
: variance aliran kas pada tahun ke t
Rf
: tingkat binga investasi bebas risiko
Modifikasi metode certainty equivalnt
Untuk mengetahui probabilitas memperoleh NPV sama enganatau
lebih kecil dari nol, akan digunakan rumus sbb:
Z
X  E (NPV )
Dimana:

Z
: deviasi standar yang distandardisir
X
: nilai yang ingin dicari probabilitasnya ( dalam hal ini NPV=0)
E(NPV) :NPV yang diharapkan

: deviasi standar investasi
Nilai Z ini kemudian kita lihat pada tabel dibawah kurva normal.
Modifikasi metode certainty equivalnt
2.
Ketergantungan aliran kas
dalam praktek terdapat ketergantungan aliran kas dari waktu ke
waktu. Ketergantungan ini bisa sempurna (korelasi sempurna), tetapi
yang lebih umum adalah korelasi moderat.
Untuk investasi dengan aliran kas yang berkorelasi sempurna maka
deviasi standar investasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
n
 
t 0
t
1  R 
2
f
Perhitungan untuk probabilitas NPV sama dengan nol dihitung
dengan rumus seperti sebelumnya
Modifikasi metode certainty equivalnt
Untuk investasi dengan aliran kas yang berkorelasi moderat maka
deviasi standar investasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
 investasi 
 NPV  NPV  P
n
t 1
2
t
t
Dimana:
NPVt : NPV pada periode ke t
Pt
NPV
: probabilitas aliran kas pada periode t
: rata-rata tertimbang dari NPV
Analisis Sensitivitas


Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara
memperhitungkan NPV aliran kas pada kondisi suatu variabel
yang optimis atau pesimis dan variabel yang lainnya ada pada
kondisi yang diharapkan, dari beberapa aspek.
Analisis ini mempunyai kelemahan:
a. pengertian pesimis dan optimis bagi tiap individu adalah
relatif
b. sangat mungkin antar variabel terdapat hubungan,
sehingga harus digunakan asumsi bahwa suatu variabel
berada dalam kondisi pesimis sedangkan variabel-vaiabel
lainnya dalam kondisi yang diharapkan tidaklah tepat.
Analisis Break Event
Analisis break event tradisional
Dengan analisis ini dapat diketahui berapa minimal perusahaan harus
berproduksi atau menjual agar tidak mengalami kerugian.
Asumsi:

biaya dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel

Perusahaan hanya menjual satu jenis produk. Kalaupun perusahaan
memproduksi banyak jenis produk komposisi produk-produk ini
dianggap tetap

Unit yang dihasilkan sama dengan unit yang terjual
Rumus yang digunakan:
Dimana Q
: unit terjual
FC : total biaya tetap
P
: harga jual perunit
V
: biaya variabel perunit
Q=FC/(P-V)
Analisis Break Event
Analisis break event yang dimodifikasi
Disini akan dihitung break event dalam arti NPV=0
Titik break event diambil dari perpotongan garis PV cash inflow dan
garis PV cash out flow
Persamaan garis yang digunakan adalah: Y=a + bX
Dimana
Y : PV aliran kas
X : jumlah penjualan
a : aliran kas saat X=0
b : kemiringan garis persamaan
Simulasi Monte Carlo


Simulasi adalah usaha memperkirakan keadaan senyatanya dengan menggunakan
modal tertentu.
Langkah dalam simulasi Monte Carlo ini sebagai berikut:
1. membuat model
Model semakin sederhana jika variabel semakin sedikit, tidak ada hubungan antar
variabel dan antar waktu
2. menentukan probabilitas
Probabilitas untuk memperoleh nilai nilaitertentu dari berbagai faktor yang
digunakan ataupun kombinasinya harus ditentukan dalam simulasi. Probabilitas
ditentukan berdasar judgement manajemen
3. Melakukan simulasi
Simulasi dilakukan untuk menghitung aliran kas setiap periode sehingga dapat
diperoleh taksiran rata-rata aliran kas setiap tahunnya.dengan demikian dapat
dihitung NPV yang diharpkan dari investasi tsb. Jika menghitung dengan cara ini
maka hendaknya digunakan tingkat bunga bebas risiko.
Pendekatan Praktis Dalam Memilih Sumber
Pembelanjaan
1. Analisis rentabilitas ekonomis (RE) dan rentabilitas modal sendiri (RMS)
EBIT
RE 
 100%
TA
EAT
RMS 
 100%
MS


Dari pertimbangan RMS penggunaan hutang menguntungkan jika RMS
dengan menggunakan hutang lebh besar dari pada RMS dengan modal
sendiri.
Analisis ini hanya memperhatikan pemilihan sumber dari sisi RMS
Pendekatan Praktis Dalam Memilih Sumber
Pembelanjaan
2. Analisis aliran kas
Dengan analisis ini pemilihan sumber pembelanjaan ditekankan
pada pertimbangan likuiditas perusahaan.
Jika makin banyak hutang digunakan berarti beban tetap
perusahaan semakin besar. Aliran kas keluar tetap sedangkan
arus kas masuk tidak tetap.
Download