Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 1 Modul 1 Pengertian Komunikasi 1.1. Definisi Komunikasi : Istilah Komunikasi dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama ini dimaksudkan adalah sama makna, yaitu sama makna tentang suatu hal. Berikut ini berbagai definisi tentang komunikasi dari berbagai ahli, walaupun ada beberapa pendapat yang nampaknya berbeda, tetapi kalau kita cermati tetap merujuk pada obyek material yang sama hanya dalam sudut pandang atau penekanan yang berbeda-beda. 1. Onong Uchjana effendi (2000:3), Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. 2. Harold Lasswell Menyatakan bahwa komunikasi dapat di gambarkan dengan pertanyaan who, says what, in chich channel, to whom, with what effect ? atau siapa mengatakan apa melalui media apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana. 3. Raymond Ross menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pemikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. 4. Everett M. rogers menyatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. 5. Geraald R Miller menyatakan bahwa komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. 6. Carl I. Hovland menyatakan bahwa the process by which an individual (the communicator) transmit stimuli (usually verbal symbol) to modify the behavior of other individuals (communicates), komunikasi Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 2 sebagai suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). 7. New Comb menyatakan bahwa setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai transmisi informasi suatu yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber kepada penerima. 8. Bernard Barelson dan Garry A. Steiner menyatakan bahwa komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan sebaginya dengan menggunakan simbol-simbolkata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. 9. Colin Cherry Komunikasi : suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling menggunakan informasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan. Proses ini dan kaitan hubungan yang ada diantara para peserta dalam proses. Komunikasi bukan merupakan jawabannya sendiri, tapi pada hakekatnya merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerusan rangsangan dan pembangkitan balasannya. 10. D.C. Barnlund (1962) : Komunikasi ditimbulkan oleh adanya keperluan untuk mengurangi ketidak pastian, keperluan untuk bertindak secara efektif. Komunikasi juga ditimbulkan oleh adanya keperluan untuk mempertahankan atau memperteguh keakuan …….. Komunikasi akan berhenti jika makna-makna yang sudah ada cukup dan dimulai lagi jika diperlukan makna-makna yang baru. 11. Charles Osgood.Komunikasi terjadi bila suatu sistem / sumber mempengaruhi yang lain (tujuan) dengan jalan mengolah pemakaian isyarat-isyarat pilihan yang dapat diteruskan melalui saluran yang menghubungkan kedua belah pihak. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 3 12. Charles Horton Cooley, Komunikasi adalah the mecanism through which human relation exist and develop – all the symbol of the mind together with the means of conviying them through space and preserving them in time (mekanisme yang menyebabkab adanya hubungan antar menusia dan memnungkinkan berkembang serta lambang-lambang pikiran bersama-sama dengan alat-alat untuk meneruskannya dalam ruang dan menyimpannya dalam dimensi waktu). 13. Louis Forsdale (1981) ; communication is the process by which a system is established, maintained ang altered by means of shared signal that operate according to roles. Komunikasi adalah suatu proses memberikan sinyal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah. 14. Brent D. Ruben : Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individdu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. 15. William J.Seller : Komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan non verbal dikirimkan dan diberi arti. 16. Mass communication (Dominick, 2002 : 12) refers to the process by which a complex organization with the aid of one or more machines producess and transmits public messages that are directed at large, heteregeneous, and scatered audiensces 1.2. Proses Komunikasi Dari beberapa definisi diatas dapat diambil benang merah bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (baik verbal maupun non verbal) dari komunikator kepada komunikan, dengan tujuan komunikan paham sehingga berubah sikap dan atau perilakunya. Dalam setiap proses komunikasi, adanya komunikator (yang menyampaikan pesan) yang mana komunikator akan meng-endcode pesan (menyusun pesan) sedemikian rupa dan disampaikan pada komunikan (penerima pesan). Selanjutnya komunikator dapat pula disebut sebagai sumber atau endcoder sedangkan komunikan dapat disebut pula sebagai decoder (memaknai pesan). Dominick (2002:4) says, at a general level, communication events involve the folloving : 1. A Source (sumber/komunikator) 2. A process of endcoding (menyusun pesan) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 4 3. A Message (pesan) 4. A Chanel (media) 5. A process of decoding (menyandi balik/memaknai pesan) 6. A receiver (komunikan) 7. The potential for feed back 8. The chanel of noise (ganguan; semantic, mechanical and environmental noise) Verdeber (1984:6) menguraikan elemen-elemen pesan sebagai berikut : Mesage have at least three elements : meaning, the symbol uses to comunicate the meaning, and form or organization. Meaning, as we said ealier, are the ideas and feeling are expressed throught symbol. Symbol are words, sound, or action that represent meaning. (Pesan memiliki tiga elemen, yaitu pengertian atau makna, simbol yang digunakan untuk mengekpresikan pengertian dan bentuk atau unsur-unsur diatas tersusun sehingga memiliki makna. Pengertian yang kami sebut dahulu adalah ide atau gagasan dan perasaan ini diekpresikan melalui symbol. Symbol dapat berupa kata-kata, suara atau aktifitas yang mewakili atau mewujudkan pengertian). Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dengan mengunakan bahasa verbal, baik dengan cara diucapkan atau dituliskan, yang tidak saja merepresentasikan benda yang nyata– kelihatan-kongkrit, tetapi juga dapat merepresentasikan hal-hal yang bersifat abstrak dan rumit dengan kata atau lambang bahasa yang sederhana. Proses komunikasi dapat secara dua arah (two-way communication) artinya pesan dari komunikator disampaikan kepada komunikan, dan pada saat itu juga komunikan dapat memberikan respon balik, atau posisi koimunikan-komunikator saling bergantian. Sedangkan komunikasi searah apabila pesan dari komunikator kepada komunikan dapat disampaikan secara langsung, tetapi hanya sedikit (dapat dikatakan) tidak ada umpan balik secara langsung-masih tertunda. Disamping hal tersebut bahwa “pesan” dapat sampai dari komunikator ke komunikan dapat dengan cara satu tahap (on step flow), dua tahap (two step flow), dari komunikator ke komunikan lalu disampaikan pada komunikan lain, atau yang lebih kompleks adalah dengan banyak tahap ( multi step flow of communication). 1.3. Bentuk-bentuk Komunikasi a. Komunikasi intra personal Komunikasi intra personal bukan merupakan bentuk komunikasi antar manusia, tetapi merupakan proses saat diterimanya stimulus - pengolahan pesan dalam diri manusia sampai Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 5 timbulnya sikap atau perilaku. Komunikasi intra personal tidak saja pada saat individu dihadapkan pada stimulus dari luar, tetapi dapat juga terjadi pada saat kita berfikir, atau merenungkan sesuatu hal. Rice mengemukakan tahap-tahap pemprosesan informasi Rice (1999 : 157). sebagai berikut : S T I M U L U S S E L E C T I O N I N T E R P R E T A T I O N M E M O R Y T H I N K I N G Problem solving A C T I O N Sedangkan Persepsi menurut Desirato (1976, dalam Rahmat 2000 : 51) adalah: pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensor stimuli). Hubungan antara sensasi dan persepsi sudah jelas, sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori. Secara singkat bahwa apabila ada stimuli atau pesan, misalnya tentang Kampanye Public Relation “Pelayanan Prima”, bertemunya indra dengan rangsang tersebut sebagai proses sensasi. Karena indra manusia memiliki keterbatasan untuk menangkap berbagai stimuli pada saat bersamaan, maka secara sadar atau tidak sebenarnya adanya proses seleksi (pemilihan) terhadap berbagai stimuli yang ditangkap oleh indra terjadi pada saat itu. Pada tahap selanjutnya terjadilah peroses persepsi dan interpretasi yang melibatkan memory (pengetahuan yang dimiliki, pengalaman, wawasan, keyakinan, ketrampilan dsb), proses berfikir, motivasi dsb sehingga individu memiliki respon yang berbeda-beda dengan stimuli yang sama. b. Komunikasi antar pribadi (antar persona) Pada saat mahasiswa datang ke kampus bertemu dengan seorang teman baiknya, bertegur sapa dan bercakap-cakap dengan asyikya sampai-sampai terlambat masuk kelas, itulah sebagai Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 6 gambaran bentuk komunikasi antar persona. Komunikasi antar pribadi ini dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face communication) maupun mengunakan media komunikasi, misalnya telepon, HT, surat, dsb. Ciri khas dari bentuk komunikasi antar pribadi adalah arus pesan dapat mengalir secara dua arah (two way) dengan saling bargantian posisi antara komunikatorkomunikan, maka respon terhadap stimuli/pesan baik verbal maupun non verbal dapat terjadi pada saat itu juga, sehingga bentuk komunikasi inilah yang paling efektif. Waluapun ada beberapa istilah yang berbeda seperti komunikasi antar pernonal, komunikasi antar pribadi, komunikasi antar personal, komunikasi antar diri (antara diri dengan seorang diri lain) dsb selama merujuk pada bentuk komunikasi antara seorang dengan seorang yang lain, itulah sebagai bentuk komunikasi ini. Verderber (1984 : 15) mengemukakan tentang komunikasi antar persona sebagai berikut : Komunikasi antar persona meliputi bermacam-macam interaksi, yang terbanyak yaitu percakapan dari individu ke individu dalam berinteraksi dengan orang lain-dengan sekumpulan orang dalam jumlah yang sedikit secara informal. Bicara dengan teman di kampus, bicara melalui telpon dengan teman sekolah tentang ujian, atau diskusi tentang film di bioskop..., itu semua interaksi antar persona. Hubungan yang intim dan pertemanan adalah bentuk dan pemeliharaan komunikasi antar persona. Pada bentuk ini umpan balik adalah segera, interaksi total adalah hukumnya. Menurut Hovland (dalam Blake dan Haroldsen, 1979 : 26) komunikasi antar persona adalah : komunikasi antar persona sebagai suatu situasi interaksi, yaitu individu mengirimkan pesan (stimuli ) dalam hal ini berupa simbol verbal untuk merubah perilaku individu lain di dalam situasi tatap muka. (interpersonal communication transmit stimuli (usually ) verbal symbol to modify the behavior of other individuals ( communicates ) in face to face setting). c. Komunikasi Kelompok (Group communication) Komunikasi kelompok merupakan bentuk komunikasi antara seorang (komunikator) dengan beberapa orang komunikan pada suatu tempat tertentu dan adanya ko-orientasi yang sama antar orang-orang yang terlibat didalamnya. (adanya ko-orientasi antar anggotanya untuk membedakan antara kelompok dengan kerumunan). Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 7 Ahmadi (2000:103) mengemukakan bahwa terbentuknya kelompok karena adanya komunikasi. Terjadinya kelompok karena individu berkomunikasi dengan yang lain, sama-sama memiliki motif dan tujuan. Dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam suatu hubungan fungsional satu sama lain inilah yang akan membentuk suatu kelompok. Sherif dan Sherif (1956, dalam Ahmadi, 1999 : 44) mengemukakan bahwa, kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu-individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tentang yang khas bagi kelompok itu. Caterwright dan Zander (1968, dalam Yusuf 1989 : 20-21) menyatakan bahwa : kelompok adalah sekumpulan individu-individu yang melakukan hubungan dengan orang lain (sesama anggota) yang menunjukkan saling ketergantungan pada tingkat (derajat) yang berarti (A group is a collection of individuals who have relation one another that make them interdependent to some significant degree). Pendapat Engel (1994 : 167) menyatakan bahwa kelompok merupakan referensi memberikan norma dan nilai yang dapat menjadi perspektif/penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku. Sedangkan Solomon E. Ash (dalam Engel, 1994:167) mengemukakan bahwa orang engan berbeda dengan konsesnsus kelompok. Besarnya pengaruh tersebut tergantung pada intensitas interaksi atau kontak seseorang dengan kelompok referensinya. Komunikasi kelompok ini dapat merupakan kelompok kecil (small group) maupun kelompok besar (large group), baik kelompok formal maupun non formal. Tidak ada batasan yang tetap dan memuaskan semua pihak berapa jumlah orang yang digolongkan sebagai bentuk komunikasi kelompok. Menurut penulis, selama antar anggota kelompok dapat berinteraksi secara langsung face to face walaupun tidak harus dapat melihat wawan bicara secara jelas maka dapat digolongkan sebagai bentuk komunikasi kelompok. Dalam kelompok yang anggotanya lebih sedikit tentunya lebih memungkinkan untuk terjadinya kontak personal, dan tentunya akan mempengaruhi tangapan pesan dari komunikator secara psikologis dan sosial akan berbeda. Sedangkan aspek-aspek yang terdapat dalam proses interaksi sosial menurut Mar’at (1984:108) adalah komunikasi, proses persepsi, proses belajar, proses pengalaman dan kerangka rujukan. Didalam komunikasi, interaksi sosial mengikutsertakan pengaruh dua arah yang saling mempengaruhi dan saling dipengaruhi. Dalam bentuk komunikasi ini tidak lepas dari bagaimana terbentuknya kelompok. Terbentuknya kelompok secara singkat karena adanya beberapa persamaan, apakah persamaan karaktertik personal, kepentingan, motivasi, tempat tinggal, kebutuhan, kesenangan, harapan, ide, Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 8 dsb. Pada diri anggota kelompok ada perasaan bahwa ia merupakan bagian kelompok (orang lain), walaupun pada beberapa kondisi supaya ia tetap diterima sebagai bagian yang lain, ia “terpaksa” memposisikan dirinya sebagai bagian yang lain. Dari sinilai muncul adanya aturan yang disepakati dan diterima oleh anggota kelompok, adannya kecenderungan untuk tidak berbeda pendapat dengan kelompok, indentitas kelompok dsb. d. Komunikasi Organisasi Dalam setiap organisasi tentu adanya struktur organisasi yang menempatkan individu sesuai hierarki yang berghubungan dengan trugas dan tanggungjawab. Dalam struktur juga melibatkan prosedur kerja – tata hubungan antar bagian dan antar individu, demikian juga merepresentasikan bagaimana arus informasi mengalir dari atasan kebawahan, antar bagian, individu dengan departemen tertentu baik vertikal maupun horizontal. Dalam konteks komunikasi organisasi juga melibatkan bentuk komunikasi intra persona (bagaimana individu mengolah informasi, berfikir, memahami pekerjaan dsb), komunikasi antar pribadi, dan komunikasi kelompok maupun antar kelompok. Sedangkan proses komunikasinya dapat dilakukan dengan bahasa verbal dan non verbal, baik yang berhubungan dengan bentuk komunikasi formal maupun informal. Dalam komunikasi verbal dapat merupakan komunikasi tatap muka (face to face communication) maupun dengan menggunakan media komunikasi (mediated communication) baik tulisan, disket, HT, telepon, intranet dsb. Dalam organisasi, roda organisasi akan berjalan lancar apabila antar elemen pembentuk organisasi tersebut dapat saling berintraksi. Berbagai interaksi, kebijakan, program, tugas, kegiatan, dan ketergantungan antar bagian dapat berlangsung dengan adanya komunikasi, dengan demikian efektifitas organisasi salah satunya dapat dibangun dengan tercapainya efektifiktas komunikasi keorganisasian. Dalam organisasi profit atau non profit oriented, swasta atau pemerintah, komunikasi organisasi dapat merupakan komunikasi didalam organisasi, antara atasan ke bawahan dan sebaliknya atau sesama karyawan. Komunikasi tersebut dapat komunikasi verbal-non verbal, tatap muka atau mengunakan media, baik komunikasi formal dan non formal, komunikasi vertikal, jorizontal dan diagonal. Komunikasi pada eksternal organisasi dapat merupakan komunikasi top managemen organisasi (mewakili organisasi keseluruhan) atau kebijakan managemen yang dilaksanakan oleh divisi atau beberapa divisi pada ekternal stakeholder. e. Komunikasi Massa Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 9 Yang dimaksud komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan media (wahana) yang dapat menjangkau khalayak luas dan tersebar secara serentak. Yang membedakan bentuk komunikasi ini dengan bentuk komunikasi yang lainnya adalah adanya media (wahana) yang mampu menghantarkan pesan kepada khalayak yang banyak pada saat bersamaan, menghilangkan batas-batas letak geografis. Proses komunikasi massa ini biasanya mengunakan media massa yang memiliki organisasi yang jelas, proses produksi dan distribusi pesan yang teratur, dibutuhkan komunikator yang memiliki keahlian tertentu karena pesanya ditujukan pada sebanyak-banyaknya masyarakat. Media massa tersebut apakah media televisi, surat kabar, radio, majalah dsb. Arus pesan dalam komunikasi massa lebih banyak searah, yaitu dari komunikator ke komunikan, walaupun dengan perkembangan teknologi sekarang memungkinkan adanya bentuk-bentuk komunikasi yang lebih interaktif antara komunikator dan komunikan, namum komunikator massa (orang-orang yang bekerja di media massa dan berhubungan dengan peroses penyusunan pesan hingga sampai pada khalayak) masih dominan. Studi tentang komunikasi massa tidak dapat lepas dengan bentuk komunikasi manusia secara keseluruhan dalam Ilmu Pengetahuan Komunikasi yang didalamnya termasuk teori-teori komunikasi (bentuk-bentuk komunikasi). Komunikasi massa menempati pringkat organisasi sosial tertinggi, terlihat dalam gambar berikut ini : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA Public Relation - FIKOM Universitas Mercubuana 10 Gambar : Proses Komunikasi Dalam Masyarakat (McQuail, 1996 : 6) Masyarakat Luas (Komunikasi Massa) Institusi/Organisasi Komunikasi Antar Kelompok Komunikasi dalam Kelompok Komunikasi Antar Pribadi (inter personal) Komunikasi dalam Pribadi (Intra personal) Setiap tingkat prioritas meliputi berbagai bidang prioritas tertentu, yang memiliki realitas yang berbeda-beda dan teori-teori yang berbeda dalam konteksnya. Misalnya pada peringkat Komunikasi dalam Pribadi (intra personal); bagaimana pemprosesan pesan, persepsi, interpretasi, berfikir, mengingat, memahami, sikap dsb. Karena permasalahan komunikasi massa bersifat komprehensip, maka komunikasi massa melibatkan proses komunikasi dari peringkat bawah sampai atas (lihat gambar 1). Disamping hal tersebut Ilmu Komunikasi Massa tidak dapat lepas dari berbagai disiplin ilmu atau bidang kajian ilmu lainnya, terutama ilmu sosial lainnya, seperti ilmu Sosiologi-Anthropologi, Psikologi, Bahasa, dsb. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Juwono Tri Atmojo.,MSi KOMUNIKASI MASSA