Cranberry: Paradigma baru dalam Profilaksis ISK dan ISK Rekuren DR.dr.Budi Iman Santoso,SpOG (K) POKOK BAHASAN • PENDAHULUAN • CRANBERRY – Data fisik dan kimia • KLAIM KESEHATAN untuk CRANBERRY • MEKANISME KERJA dan MANFAAT CRANBERRY • SAFETY PROFILE CRANBERRY • PENELITIAN BERBASIS BUKTI untuk CRANBERRY • KESIMPULAN PENDAHULUAN Penggunaan herbal semakin banyak AS, tahun 1990-1997 penggunaan obat herbal sebagai obat alternatif telah meningkat hingga 380%. Pertimbangan umum yang perlu dipikirkan sebelum memilih obat herbal sebagai pengobatan alternatif: Keamanan Kemungkinan toksisitas dari bahan herbal Kontaminasi bahan Potensi interaksi antara obat herbal dan obat resep Efektivitas Standar pembuatan obat yang baik /good manufacturing practice (GMP) Dokter sebaiknya tidak merekomendasikan obat herbal tanpa bukti penelitian yang jelas. Di Amerika Serikat, sediaan herbal perlu memenuhi syarat yang dikeluarkan oleh Badan Khusus di bidang herbal, yakni Dietary Supplement and Health Education Act (DHEA) Obat herbal dapat dipasarkan tanpa persetujuan dari badan pengawasan obat dan makanan atau BPOM AS (FDA approval) untuk efektivitas maupun keamanannya Cranberry – Data Fisik dan Struktur Kimia Cranberry merupakan buah buni atau buah arbei yang berasal dari Amerika Utara. Nama latin: Vaccinium marcrocarpon Cranberry merupakan tanaman perdu yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah seperti tanaman anggur pH: 1.8 – 2.3 Cranberry – Data Fisik dan Struktur Kimia PACs chemical structure Source: Foo et al., Phytochemistry,2000 Senyawa aktif: Proanthocyanidins (PACs) PACs tipe-A memiliki kemampuan sebagai anti-adhesi bakteri. Cranberry yang telah distandarisasi sebagai obat herbal setidaknya mempunyai 7,2% konsentrasi PAC A-linked Dosis efektif PAC A-linked sebagai anti adhesi bakteri adalah 36 mg Klaim Kesehatan Cranberry Tahun 2004, Agence Française de Sécurité Sanitaire des Aliments (NOW :ANSES, French Agency for Food Safety menyetujui klaim kesehatan bahwa North American Cranberry (Vaccinium macrocarpon) dengan dosis PACs 36 mg : ” dapat membantu mengurangi adhesi bakteri E. coli tertentu pada dinding saluran kemih” Tahun 2009 ,Korean Food and Drug Administration (KFDA) menyetujui klaim kesehatan sediaan extract cranberry dengan brand (PACran©) yaitu bahwa : dengan mengkonsumsi (PACran©) 500 – 1000 mg akan dapat membantu mengurangi adhesi bacteri pada dinding saluran kemih sehingga dapat mensupport kesehatan saluran kemih. Mekanisme Kerja Cranberry Proanthocyanidins (PACs) mengasamkan urin efek antibakteri Mencegah bakteri menempel ke sel uroepitel di dinding kandung kemih dengan menghambat ekspresi molekul fimbrae pada E. Coli Manfaat Cranberry Keuntungan utama penggunaan produk cranberry terhadap kesehatan saluran kemih dibandingkan penggunaan antibiotik profilaksis adalah produk ini tidak menimbulkan resistensi antibiotika Membantu mengurangi adhesi bakteri di dinding saluran kemih, sehingga dapat memberikan dukungan "kesehatan yang baik bagi saluran kemih" Manfaat lainnya : Mensupport kesehatan jantung, anti-diabetes, kesehatan dalam pencernaan, sebagai Antioxidant. Safety Profile Cranberry Safety Profile Cranberry Safety Study – JAFC “Long-Term Effects of Three Commercial Cranberry Products on the Antioxidative Status in Rats: A Pilot Study”, 2010 (J. Agric. Food Chemistry) No adverse effects reported Hematological parameters, body weight, food consumption unaffected Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry Sengupta, et al (2011) Source : K. Sengupta, K.V. Alluri, T. Golakoti, G.V. Gottumukkala, J. Raavi, L. Kotchrlakota, S.C. Sigalan, D. Dey, S. Gosh and A. Chatterjee, A Randomized, Double Blind, Controlled Dose Dependent Clinical Trial to Evaluate the Efficacy of a Proanthocyandines Standardized Whole Cranberry (Vaccinium Macrocarpon) Powder on Infections of the Urinary Tract. Current Bioactive Compounds, Volume 7, Number 1, March 2011 pp. 39-46. Penurunan Infeksi E.coli sampai hari ke-90 pada penggunaan Proanthocianidin Membuktikan bahwa penggunaan PAC dapat membantu mensupport kesehatan Saluran Kemih Hasil: PAC (Proanthocianidin) efektif mencegah terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK) berulang Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry 10 studi dengan 1049 partisipan menunjukkan pemberian jus cranberry dan derivatnya dapat menurunkan jumlah gejala ISK selama periode > 12 bulan, terutama pada wanita dengan ISK berulang. Sebuah meta-analisis dari 4 RCT (randomized clinical trial) menunjukkan bahwa produk cranberry secara signifikan mengurangi insiden ISK jika dibandingkan dengan plasebo. Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry Penelitian Berbasis Bukti untuk Cranberry Cochrane 2008: konsumsi jus cranberry dapat menurunkan gejala ISK pada wanita setelah penggunaan selama 12 bulan Drop out : rasa yang asam, kalori, biaya Cochrane 2012: konsumsi jus cranberry hanya memberikan perlindungan yang sedikit terhadap ISK. Trustwell: penelitian berbasis bukti untuk bahan nutrisi tidak dapat dinilai begitu saja dengan metaanalisis Cochrane Clinical Guideline Sejumlah petunjuk klinis (clinical guidelines) di sejumlah negara sudah merekomendasikan cranberry bersama dengan antibiotik sebagai pengobatan profilaksis untuk ISK berulang Dean : penelitian yang disponsori oleh industri karena dapat mempengaruhi interpretasi hasil penelitian - bias dan konflik kepentingan KESIMPULAN Obat herbal mempunyai kelebihan dan kekurangan Peranan sponsor pihak industri untuk penelitian dan uji klinis berbasis bukti masih cukup besar dan sangat penting Praktisi kesehatan dapat memilah – milah obat herbal yang mana yang aman dan baik berdasarkan dari uji klinis yang teruji dan terpercaya untuk diberikan kepada pasien. KESIMPULAN Adanya obat – obatan herbal justru dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan dapat dikembangkan sebagai terapi tambahan untuk pengobatan. Ektrak Cranberry dengan kandungan 36 mg PAC (Proanthocyanidin) dapat dijadikan pilihan sebagai profilaksis ISK dan ISK berulang sehingga dapat mengurangi kejadian resistensi antibiotika