Pada Kurikulum 2013 (1)

advertisement
STRATEGI DALAM MENYONGSONG
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Das Salirawati
Pesatnya
kemajuan IPTEK
Informasi diperoleh tanpa
batas ruang dan waktu
diperoleh scr formal, informal, non
formal, bahkan otodidak
Disesuaikan dgn
perkembg IPTEK
Seharusnya terjadi dan
tidak pernah berhenti
Tuntutan & kebutuhan masyarakat
Esensi perubahan hrs
ditangkap & diimplementasikan
dlm kegiatan pembelajaran
HARUS
Kurikulum
Selalu diperbaiki
Bukan
disempurnakan
Sesungguhnya tak ada kurikulum yang sempurna, karena
kurikulum hanya baik dan cocok di jamannya
Perubahan kurikulum merupakan upaya Pemerintah agar
tdk tertinggal & mengejar kemajuan negara lain
TEACHER CENTERED KE STUDENT CENTERED
DITERIMANYA PENDEKATAN, METODE, MODEL
PEMBELAJARAN BARU
munculnya kesadaran bahwa
informasi/pengetahuan dapat diakses lewat berbagai cara dan media oleh peserta didik
teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi
(TI) mulai diterapkan
orientasi pendidikan bukan hanya pada
pengembangan SDM (human resources
development), tetapi juga pada pengembangan
kapabilitas manusia (human capability development)
diperkenalkannya e-learning; dependence ke
independence; individual ke team work oriented;
dan large group ke small class
KENYATAANNYA PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH SEBAGIAN BSR MSH DIDOMINASI GURU
GURU AKTIF
PESDIK PASIF
masih terlihat guru krg mengoptimalkan pengembangan kapabilitas pesdik, baik yg menyangkut
cipta, rasa, & karsa, serta pesdik krg memiliki
kesempatan utk berpikir kritis, logis, kreatif, inovatif
sebagai upaya ke arah peningkatan kualitas
pendidikan, krn di era globalisasi ini sgt dituntut
adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yg memiliki
keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai
standar mutu nasional dan internasional.
Ujung tombak pelaksanaan
pendidikan di tingkat pembelajaran
memegang peranan penting dalam mendukung
terciptanya SDM yang berkualitas
hampir semua usaha reformasi dlm pendidikan
akhirnya keberhasilannya tergantung pd GURU
menguasai bahan ajar & memahami cara mendidik yg baik  sgl upaya peningkatan mutu pendidikan tdk akan mencapai hasil yang optimal.
JADI seorang guru diharapkan mampu menguasai bdg ilmu yg diajarkan dgn baik & mendalam sekaligus memiliki kompetensi pedagogik
yg dpt membekalinya mjd pendidik berkualitas.
Indonesia telah empat kali berpartisipasi
dalam TIMSS, yaitu tahun 1999, 2003, 2007,
dan 2011, tetapi hanya mengikutkan peserta
didik grade 8 (peserta didik kelas 8 SMP/MTs).
Capaian peserta didik kelas 8 di Indonesia
dalam Sains berada di papan bawah
dibandingkan capaian peserta didik setingkat
di beberapa negara di Asia (Hongkong, Japan,
Korea, Taiwan, Malaysia, Thailand)
No.
Tahun
Peringkat
Skor Rata-rata
1.
1999
32 dari 38 negara
435
2.
2003
37 dari 46 negara
420
3.
2007
35 dari 49 negara
433
4.
2011
40 dari 42 negara
406
Advanced International Benchmark (625)
High International Benchmark (550)
TIMSS
Intermediate International Benchmark (475)
Low International Benchmark (400)
Dengan demikian rata-rata skor prestasi Sains peserta didik
Indonesia pada TIMSS tahun 2011 yang sebesar 406 berarti
Indonesia termasuk dalam kategori Low International
Benchmark atau di bawah skor rata-rata internasional
yang sebesar 500.
Advanced International Benchmark (625)
High International Benchmark (550)
TIMSS
Intermediate International Benchmark (475)
Low International Benchmark (400)
Dengan capaian tersebut, rata-rata peserta didik
Indonesia hanya mampu mengenali sejumlah fakta
dasar, tetapi belum mampu mengkomunikasikan dan
mengaitkan berbagai topik Sains, apalagi menerapkan
konsep-konsep yang kompleks dan abstrak.
pesdik kita sgt piawai ketika menghadapi soal yg
bersifat teoretis/hafalan & terpuruk jatuh ketika
menghadapi soal yg mengungkap aspek tingkat
tinggi  soal yg memerlukan aplikasi (applying)
dan penalaran (reasoning).
pembelajaran di Indonesia relatif blm memadai
dlm memberikan bekal kpd pesdik utk menciptakan pembelajaran yg menantang  mampu meng
ajak pesdik utk menggunakan konsep-2 yg dipelajarinya dlm menyelesaikan soal & menggunakan logika berpikirnya (menalar).
thd Kurikulum 2013 menunjukkan sebagian
besar masyarakat Indonesia sesungguhnya tidak
setuju dgn perubahan kurikulum,
mereka menganggap bukan kurikulumnya yang
hrs diubah ttp kemampuan dan keprofesionalan
guru yg perlu ditingkatkan. Usulan ini kemudian
ditindaklanjuti Mendiknas melalui rancangan
program pelatihan guru yg direncanakan akan
dilakukan awal tahun 2013.
penting bagi yg berkecimpung
di dunia pendidikan utk mempersiapkan diri sbg bentuk
kompetensi adaptif & antisipatif thd segala kemungkinan
perubahan yg terjadi
K
U
R
I
K
U
L
U
M
Kejelasan arti & tujuan
Keseragaman pemahaman
Keterlibatan semua pihak yg terkait
dgn pendidikan
Persiapan yang matang dalam penerapannya melalui pelatihan guru secara
komprehensif
Apa sebenarnya perubahan
mendasar pada Kurikulum
2013 ini?
Pengertian kurikulum TETAP,
nafas KTSP ADA
Standar Nasional Pendidikan yang
berjumlah 8, 4 diantaranya HARUS
disesuaikan dgn KURIKULUM 2013
 Standar Isi (SI)
 Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
 Standar proses
 Standar pendidik dan tenaga kependidikan
 Standar sarana dan prasarana
 Standar pengelolaan
 Standar pembiayaan
 Standar penilaian pendidikan
STANDAR ISI MERUPAKAN ...
kriteria ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dlm kompetensi
muatan, kompetensi mata
pelajaran.
Dikembangkan sesuai dgn
fungsi Diknas berdasarkan
Pancasila & UUD 45 dituangkan dlm UU Sisdiknas N0 20/
2003 & PP No 19/2005 (SNP)
hrs mampu menjamin pemerataan kesempatan pend,
peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi
manajemen pend.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dlm
program wajar 9 th & dimulainya Pend Menengah
Umum 12 th mulai th pljrn baru 2013.
Peningkatan mutu pend diarahkan utk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah
hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga agar memiliki
daya saing dlm menghadapi tantangan global.
Peningkatan relevansi pend utk menghasilkan lulusan yg sesuai dgn tuntutan kemajuan zaman dan
kebutuhan pembangunan nasional.
Peningkatan efisiensi manajemen pend dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Disesuaikan dgn substansi tujuan pendidikan
nasional dalam domain sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian dan kecukupan materi,
serta keluasan dan kedalaman materi ditentukan
sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta
lintasan perolehan kompetensi tersebut.
SI dikembangkan utk menentukan ruang lingkup
yg bersesuaian dgn kompetensi lulusan yg dirumuskan pada SKL, yakni (1) sikap dan perilaku,
(2) keterampilan dan (3) pengetahuan.
Sikap & perilaku dibentuk melalui aktivitasaktivitas: “Menerima, Menjalankan, Menghargai, Menghayati, Mengamalkan.”
Keterampilan diperoleh melalui aktivitasaktivitas: “Mengamati, Menanya, Mencoba,
Menalar, Menyaji, Mencipta.”
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitasaktivitas: “Mengetahui, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi,
Mencipta.”
Berdasarkan PP 32
Th 2013, Standar Isi
adalah …
Kriteria mengenai ruang
lingkup materi & tingkat
kompetensi utk mencapai
kompetensi lulusan pada
jenjang & jenis pendidikn
tertentu.
Muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Konsep keilmuan
Karakteristik satuan pendidikan dan
program pendidikan
Tingkat perkembangan peserta didik
Kualifikasi kompetensi
Penguasaan kompetensi yang berjenjang
Tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi
Fungsi satuan pendidikan
Keterpaduan antar jenjang yang relevan
Tingkatan kompetensi dlm
Kurikulum 2013 adalah …
Tingkat 0
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Tingkat 4
Tingkat 4A
Tingkat 5
Tingkat 6
:
:
:
:
:
:
:
:
TK/PAUD
Kelas I-II SD/MI
Kelas III-IV SD/MI
Kelas V-VI SD/MI
Kelas VII-VIII SMP/MTs
Kelas IX SMP/MTs
Kelas X-XI SMA/MA/SMK
Kelas XII SMA/MA/SMK
Tingkat kompetensi 0, 1, 2, 3, 4, dan 5
masing-masing mencakup 2 kelas yang
berbeda, sedangkan tingkat kompetensi 4A
dan 6 hanya mencakup satu (1) kelas.
Tingkat 4A merupakan kemampuan peralihan
jenjang pendidikan dasar ke pendidikan
menengah dan tingkat kompetensi 6
merupakan kemampuan peralihan ke jenjang
pendidikan tinggi.
berimplikasi terhadap proses pembelajaran dan
penilaian. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran
dan penilaian pada tingkat yang sama memiliki
karakteristik yang relatif sama dan memungkinkan terjadinya AKSELERASI.
Untuk tingkat kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus
dan penekanan yang berbeda. Semakin tinggi
tingkat kompetensi, semakin kompleks intensitas pembelajaran dan penilaian.
Bgmn dgn
SKL?
Pasal 35 UU Nomor 20/
2003, SKL dirumuskan
sbg kualifikasi kemampuan lulusan yg mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta
didik yg hrs dipenuhinya
atau dicapainya dari
suatu satuan pendidikan
tertentu
Pd setiap jenjang dikembangkan utk
memenuhi tuntutan kebutuhan kompetensi abad 21, persaingan yg semakin
mengglobal, dan kebutuhan lokal serta
nasional Indonesia.
dikembangkan bersesuaian dgn Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) sbgmn dimanatkan Perpres No
8/2012, ttg KKNI.
diturunkan bdsr amanat PP 32/2013 ttg
perubahan atas PP 19/2005 ttg SNP
SKL terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan
pesdik yg diharapkan dpt
dicapai stlh menyelesaikan
masa belajarnya di satuan
pendidikan.
Dimensi
SD/MI/SDLB*/PAKET A
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dlm berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dlm
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, & peradaban terkait fenomena & kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan
abstrak sesuai dgn yg ditugaskan kepadanya.
SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
& bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dlm ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir & tindak yg produktif
& kreatif dlm ranah konkret dan abstrak sesuai
dgn yg dipelajari di sekolah & sumber lain
sejenis
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
& bertanggung jawab dlm berinteraksi secara
efektif dgn lingkungan sosial & alam serta dlm
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dlm pergaulan dunia
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, & metakognitif dlm ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir & tindak yg produktif
dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri
Strategi penyampaian Materi Pelajaran dgn
berbagai pendekatan baru yg inovatif dan
menantang
1. Problem Based Learning
2. Project Based Learning
3. Discovery learning
4. Scientific Approach
5. Tematik integratif
BAGAIMANA DENGAN PERUBAHAN
SUMBER BELAJAR DALAM
KURIKULUM 2013
segala sesuatu yg dpt digunakan seseorang utk
belajar, dpt berupa orang, tempat, maupun buku
(Ahmad Rohani, 1997).
semua sumber, baik berupa data, orang, dan
wujud tertentu yg dpt digunakan oleh peserta
didik dlm belajar, baik scr terpisah maupun terkombinasi, shg mempermudah peserta didik dlm
mencapai tujuan belajar atau kompetensi
tertentu (Depdiknas, 2004)
 sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design) yg merupakan sumber
belajar yg scr khusus dirancang atau dikem
bangkan sbg komponen sistem instruksional utk memberikan fasilitas belajar yg
terarah dan bersifat formal
 sumber belajar yang dimanfaatkan (learning
resources by utilization) yg merupakan
sumber belajar yg tdk didesain khusus utk
keperluan pembelajaran & keberadaannya
dpt ditemukan, diterapkan, & dimanfaatkan
utk keperluan pembelajaran
Buku bukan satu-satunya sumber belajar
Sumber belajar
semakin variatif
Semua kecanggihan
teknologi dpt menjadi
sumber belajar
Menjadi GURU yg serba tahu dan
serba kreatif dalam menggunakan
berbagai sumber belajar.
INTERNET  Segala yang diperlukan ada dan
mudah dicari dalam internet, tinggal bagaimana
peserta didik mampu menggunakannya.
“jika ingin tahu apa saja tanyakan
pada mbah Google”.
Penting mencari sumber bahan/materi dari
seseorang yg ahli, terpercaya, dan kompeten di
bdg ilmu yang dibutuhkan pesdik, shg tdk akan
menyesatkan kebenaran konsep yg dicari.
yang dilakukan oleh pesdik dgn pengarahan
dari guru juga dpt digolongkan sbg sumber
belajar, spt simulasi, karyawisata, maupun
penggunaan modul sebagai sumber belajar
mandiri.
Saat ini juga berkembang berbagai buku
pengayaan, ensiklopedia, & VCD pendidikan
interaktif yg juga dpt digunakan sbg sumber
belajar, jika buku pelajaran atau buku teks
dianggap kurang mencukupi bagi pemenuhan
rasa ingin tahu peserta didik.
ketersediaan buku sbg bahan ajar dan sumber
belajar yg mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum jelas sangat dibutuhkan. Oleh
karena itulah dalam rangka implementasi
Kurikulum 2013 akan disusun:
(1) buku peserta didik yg berisi substansi pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar,
(2) buku panduan guru yang berisi panduan
pelaksanaan proses pembelajaran & panduan
pengukuran dan penilaian hasil belajar, serta
silabus, & (3) dokumen kur yg berisi struktur
kur, SKL, Kompetensi Inti, KD, & pedoman.
“nantinya akan disediakan buku
induk yg telah berisi tema
kurikulum baru, dilengkapi dgn
latihan soal yang komprehensif,
shg tidak diperlukan lagi
keberadaan LKS.”
Bagaimana dengan nasib
BSE nantinya ??!!
Nantinya jika muncul buku pelajaran baru 
BSE msh relatif dpt relevan digunakan utk bljr &
melengkapi sumber belajar baru yg berlaku.
Namun untuk jenjang SD, kemungkinan ada
bbrp buku BSE yg dpt digunakan hanya sbg
acuan sekunder jk ada materi yg krg jls.
IPA & IPS diintegrasikan dlm mapel Bhs Indon,
math, & PPKn (tematik integratif)  jk pesdik
ingin mendalami materi IPA & IPS scr lengkap
dapat mengakses BSE mapel IPA dan IPS.
semua yang ada di sekitar kita dapat dijadikan
sumber belajar, asalkan memenuhi kriteria
sumber belajar yang baik, yaitu
Ekonomis, praktis, mudah (tersedia di sekitar
kita), fleksibel (dpt digunakan utk berbagai
tujuan), & bermakna (sesuai tujuan & mampu
membangkitkan motivasi dan minat belajar)
Buku teks, media cetak/elektronik, lingk sekitar,
dsb yg dpt meningkatkan kadar keaktifan dlm
proses pembelajaran, semua dpt digunakan sbg
sumber belajar.
Download