Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 1 MAGNET DAN ELEKTROMAGNET A. MAGNET Adalah benda yang dapat menarik benda-benda lain. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Sebuah magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah ke arah yang sama. Magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan sehingga efeknya saling meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub di ujung logam. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet tidak tetap tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. B. MEDAN MAGNET/INDUKSI MAGNET Daerah disekitar magnet dimana benda lain masih mengalami gaya magnet dinamakan dengan medan magnet. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis – garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 2 Garis Gaya Magnet adalah garis khayal yang keluar dari kutub utara magnet dan masuk di kutub selatan magnet. Garis-garis ini berfungsi untuk membantu memvisualisasikan medan magnet yang ada disekitar magnet. Selanjutnya disepakati bahwa garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk di kutub selatan. 1. Medan magnet batang Bila kita letakkan magnet batang pada serbuk besi, maka akan terbentuk pola-pola garis yang mengarah dari utara ke selatan. Induksi magnetik pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini : Garis gaya magnet di sekitar magnet batang Garis gaya magnet di antara kutub U dan kutub S 2. Terjadinya medan magnet oleh arus listrik Terjadinya medan magnetik disekitar arus listrik ditunjukkan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan. Percobaan yang dilakukan Oersted mengamati jarum kompas yang diletakkan di bawah kawat yang dilalui arus listrik. Hasil percobaan diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. Gambar b memperlihatkan posisi jarum kompas ketika tidak dialiri arus, jarum kompas menunjuk arah utara. Selanjutnya jarum kompas dialiri arus ke arah utara seperti diperlihatkan pada Gambar a, akibatnya penunjukan jarum menyimpang ke arah timur. Apabila jarus kompas dialiri arus ke arah selatan maka penunjukan jarum menyimpang ke arah barat (Gambar c). Sehingga arahmedan magnet/induksi medan magmetik disekitar arus listrik bergantung pada arah arus listrik dan dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Perhatikan gambar berikut! Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 3 Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis. 3. Medan Magnet Bumi Bumi dipandang sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Magnet bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memengaruhi jarum kompas dan magnet batang yang tergantung bebas. Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi. Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat menunjuk arah utara dengan tepat. Penyim- pangan jarum kompas itu terjadi karena letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah utaraselatan bumi (geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebutdeklinasi (Gambar bawah). Pernahkah kamu memerhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi ka- rena garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas me- nyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 4 disebut inklinasi (Gambar bawah). Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator. Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan : C. Hukum – hukum Kemagnetan 1. Induksi magnetic disekitar kawat berarus a. untuk kawat lurus dan panjang Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya. B = Medan magnet dalam tesla ( T ) μo = permeabilitas ruang hampa I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m) Contoh : Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 5 miliampere berada diruang hampa . Tentukan besarnya induksi magnetik pada titik yang berada sejauh 10 cm disebelah kanan kawat, bila kawat vertikal ? Jawab : Diketahui : I = 5 miliampere = 5 . 10 – 3 Ampere a = 10 cm = 0,1 meter Ditanya : B = ………….? Dijawab : Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 5 b. untuk kawat melingkar Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan rumus : Keterangan: B = Medan magnet dalam tesla ( T ) μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/Amp. m I = Kuat arus listrik dalam Ampere ( A ) a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m) = jari-jari lingkaran yang dibuat Contoh : Sebuah kawat melingkar dialiri arus listrik sebesar 4 A (lihat gambar). Jika jari-jari lingkaran 8 cm dan arak titik P terhadap sumbu kawat melingkar adalah 6 cm maka tentukan medan magnet pada : a. pusat kawat melingkar ( O ) b. dititik P BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T) I = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A ) a = jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m ) r = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m ) θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat dalam derajad (°) x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m ) Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung Jawab : Diketahui : I = 4 A a = 8 cm = 8 . 10 – 2 m x = 6 cm = 6 . 10 – 2 m sin θ = a / r = 8 / 10 = 0,8 Ditanya : a. Bo = ……. ? b. BP = ……. ? Dijawab : Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 6 c. untuk solenoida Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang. Contoh : Suatu solenoida terdiri dari 300 lilita berarus 2 A. panjang solenoida 30 cm. Tentukanlah: a. induksi magnet di tengah-tengah solenoida b. induksi magnet pada ujung solenoida Penyelesaian: N = 300 lilitan I=2A L = 30 cm = 0,3 = 4 x 10-7 wb/A.m n = N/l = 300/0,3 = 1000 lilitan/m ditanya : a. B ditengan solenoida b. B diujung solenoida jawab: a. B = n = 4 x 10-7 x 2 x 1000 = 8x 10-4 wb/m2 b. B = n 2 = 8x 10-4 = 4x 10-4 wb/m2 d. untuk toroida Tanda Tanda = arah menembus bidang kertas = arah keluar bidang kertas induksi magnet pada ujung solenoida B 0 .i.N 2 induksi magnet ditengah solenoida B 0 .i.N 0 .i.n Keterangan: l = panjang solenoida (m) i = arus pada solenoida (A) N = banyaknya lilitan n = banyaknya lilitan persatuan panjang (N/ l ) Toroida adalah solenoida yang dilengkungkan, besar induksi magnet pada sumbunya: B 0 .i.n l = 2R (keliling slingkaran) Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 7 Contoh: Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 1 A. Jika toroida tersebut memiliki 60 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya. Arah gaya magnetic atau gaya lorentz bergantung pada arah arus dan arah medan magnet, dapat ditunjukkan dengan kaidah tangan kanan. Penyelesaian Diketahui: r = 50 cm = 0,5 m, N = 60, I = 1 A Ditanya : B pada sumbu toroida? NI 4 10 7 60 1 Dijawab : B 0 2,4 10 5 Tesla 2r 2 0,5 D. GAYA MAGNETIK (GAYA LORENTZ) Kawat yang berarus listrik atau muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet homogen, akan mendapatkan suatu gaya karena pengaruh medan magnet tersebut yang disebut gaya Lorentz. 1. Kawat berarus listrik Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua kawat sama, kawat itu saling menarik. Penjelasannya sebagai berikut : Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P. Kesimpulan : Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak. a. Kawat berumuatan listrik yang bergerak dalam medan magnet. F = B I l sin Dimana: F = gaya Lorentz (N) B = Induksi magnetic (Wb) I = kuat arus listrik (A) L = panjang kawat (m) = sudut antara kawat dengan medan magnet Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 8 L = 4 cm = 4 x 10-2 m Sin 900 = 1 b. Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet F B = BI l sin 90 = (2 x 10-4)(5)( 4 x 10-2) = 4 x 10-5 Newton 0 i B Contoh soal 6 F = q v B sin Dimana = sudut antara v dan B. Bila tidak ada gaya lain yang mempengaruhi gerakan partikel, maka berlaku: FgayaLorentz Fgaya sentripetal v2 qvB R mv R qB F m Penyelesaian: Diketahui: v = 2 x 107 m/s B = 1,5 wb/m2 q =1,6 x10-19 C = 600 Ditanya: F ? Diawab: F = B q v = 1,5 x 1,6 x10-19 x 2 x 107 = 4,8 x 10-12 E. PEMAKAIAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET c. untuk dua kawat yang bermuatan listrik yang bergerak sejajar; F 0 I1 I 2 2a Contoh : Sebuah kawat penghantar berarus listrik 5 A arahnya keluar bidang gambar, memotong tegak lurus garis-garis gaya magnet dengan besar induksi magnet B = 2 x 10-4 tesla Bila panjang kawat yang terpengaruh B adalah 4 cm, i B tentukan besar dan arah gaya magnetic yang timbul pada kawat! Penyelesaian: Diketahui: i=5A B = 2 x 10-4 tesla Medan magnet banyak digunakan dalam peralatan yang digunakan sehari-hari misalnya pada alat ukur listrik, piranti komunikasi, motor listrik, generator listrik, komputer, televisi, tabung sinar katoda, siklotron, spektrograf massa, mikroskoop elektron, dsb. Interaksi medan magnet dengan kumparan yang dilalui arus listrik memungkinkan dikontruksi alat-alat ukur besaran-besaran listrik, misalnya arus listrik, beda potensial, muatan yang dipindahkan dari dan ke kapasitor, daya dan tenaga listrik. Disamping alat-alat ukur listrik interaksi antara medan magnet dan arus listrik juga digunakan dalam motor arus searah. Dalam paragraf ini akan dibicarakan prinsip dari galvanometer, amper meter, voltmeter, galvanometer balistik dan dinamometer. Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 9 1. Alat Ukur a. Galvanometer Prinsip dari suatu galvanometer adalah simpangan kumparan yang dilalui arus listrik dalam medan magnet. Akan tetapi gerakannya dibatasi oleh kedua pegas. Makin besar arus listrik yang mengalir, kumparan terputar semakin besar. Akibatnya, jarum penunjuk akan menunjuk ke arah skala yang lebih besar. Galvanometer yang memiliki letak skala nol di tengah dapat digunakan untuk mengukur besar arus listrik tanpa memandang arahnya.Namun apabila titik nolnya berada di ujung sebelah kiri, harus diperhatikan kutub positif dan negatif galvanometer. b. Amperemeter. Galvanometer hanya untuk mengukur arus dalam orde mikroampere, sedang sehari-hari kita memerlukan arus dalam orde Ampere, karena itu perlu alat ukur arus ini disebut ampermeter. Suatu ampermeter adalah suatu galvanometer yang diberi tahanan luar paralel dengan tahanan galvanometer (disebut tahanan shunt). Fungsi dari tahanan shunt adalah untuk mengalirkan arus sedemikian hingga arus maksimum yang lewat galvanometer tetap dalam orde mikroamper. Misalnya suatu galvanometer dengan tahanan 25 ohm hanya mampu dialiri arus 100 mikroamper pada simpangan maksimum, galvanometer ini akan dijadikan ampermeter yang mampu mengukur 330 arus sebesar 100 ampere pada simpangan maksimum. Arus sebesar 100 ampere – 100 mikroampere harus dilewatkan pada tahanan shunt Rsh (Gambar 11.20). Besarnya tahanan shunt yang harus dipasang pada galvanometer agar mampu menjadi ampermeter dengan batas ukur 100 A (simpangan maksimum bila dilalui arus 100 A) dapat dihitung sebagai berikut : 0,0001 x 25 = (100 – 0,0001)Rsh 0,0001 - 1000 0,0001 x 25 Rsh = = 2,5 x 10-5 ohm. c. Voltmeter. Prinsip suatu voltmeter adalah galvanometer yang diberi tahanan muka (tahanan luar yang seri dengan tahanan galvanometer). Misalkan tahanan galvanometer 25 ohm, simpangan maksimum galvanometer terjadi bila galvanometer dilalui arus 0,1 mikroampere. Galvanometer akan dijadikan voltmeter dengan batas ukur 100 volt, tahanan muka yang dipasang Rs (Gambar 11.18) harus sedemikian sehingga bila dipasang pada antara titik a dan b yang beda potensialnya 100 volt, arus yang lewat galvanometer 100 mikroampere. Tahanan seri pada galvanometer agar dapat dipakai sebagai voltmeter dengan batas ukur 100 volt dapat dihitung sebagai berikut (Rs + 25)10-4 = 100 ohm. 2. Gelombang elektromagnetik dan spektrumnya Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ elektron bergerak bolakbalik, dengan kata lain dalam kawat PQ terjadi getaran listrik. Perubahan tegangan menimbulkan perubahan medan listrik dalam ruangan disekitar kawat, sedangkan perubahan arus listrik menimbulkan perubahan medan magnet. Perubahan medanlistrik dan medan magnet itu merambat ke segala jurusan. Karena rambatan perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik maka rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet lazim disebut Gelombang Elektromagnetik. Percobaanpercobaan yang teliti membawa kita pada kesimpulan : Percobaan-percobaan yang teliti membawa kita pada kesimpulan : 1. Pola gelombang elektromagnetik mempunyai pola yang sama dengan gelombang transversal dengan vektor perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan medan magnet. 2. Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala : Pemantulan, pembiasan, difraksi, polarisasi seperti halnya pada cahaya. Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 10 3. Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator. Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya telah mengungkapkan tiga aturan gejala kelistrikan : Hukum Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat. Hukum Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet disekitarnya. Hukum Faraday : Perubahan medan magnet (B) dapat menimbulkan medan listrik (E). Didorong oleh keyakinan atas keteraturan dan kerapian hukum-hukum alam, Maxwell berpendapat : Masih ada kekurangan satu aturan kelistrikan yang masih belum terungkap secara empirik. Jika perubahan medan magnet dapat menimbulkan perubahan medan listrik maka perubahan medan listrik pasti dapat menimbulkan perubahan medan magnet, demikianlah keyakinan Maxwell. Dengan pengetahuan matematika yang dimilikinya, secara cermat Maxwell membangun teori yang dikenal sebagai teori gelombang elektromagnetik. Baru setelah bertahun-tahun Maxwell tiada, teorinya dapat diuji kebenarannya melalui percobaanpercobaan. Menurut perhitungan secara teoritik, kecepatan gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada permitivitas ( 0 ε ) dan permeabilitas ( 0 μ ). Diperoleh nilai c = 3.108 m/s, nilai yang sama dengan kecepatan cahaya. Oleh sebab itu Maxwell mempunyai cukup alasan untuk menganggap cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik. Gejala gelombang elektromagnetik baru dapat ditunjukkan beberapa tahun setelah Maxwell meninggal yaitu oleh H.R. Hertz. Beberapa glombang-gelombang yang dapat dilihat oleh mata yaitu gelombang cahaya yang mempunyai panjang gelombang antara 8.10-7 meter yaitu warna merah - 4.10-7 meter yaitu warna ungu. Gelombang yang mempunyai daya tembus yang sangat besar adalah sinar X dan sinar γ. Sinar X dihasilkan oleh radiasi ‘pengereman’ brehmstrahlung) sewaktu elektron yang dipercepat menumbuk target/logam dan kehilangan energinya berupa sinar X. Selain itu sinar X juga dihasilkan karena eksitasi (menyerap energi) dan deeksitasi (memancarkan energi) elektron-elektron atom kulit dalam sedangkan sinar γ dihasilkan oleh inti-inti yang tidak stabil (bersifat radioaktif). Manfaat gelombang elektromagnet dapat diterangkan sesuai urutan spektrumnya : 1. Daerah frekuensi antara 104 sampai 107 Hz dikenal sebagai gelombang radio, yaitu sebagai salah satu sarana komunikasi. Karena sifat gelombangnya yang mudah dipantulkan ionosfer, yaitu lapisan atmosfir bumi yang mengandung partikel-partikel bermuatan, maka gelombang ini mampu mencapai tempat-tempat yang jaraknya cukup jauh dari stasiun pemancar. Informasi dalam bentuk suara dibawa oleh gelombang radio sebagai perubahan amplitudo (modulasi amplitudo). 2. Daerah frekuensi sekitar 108 Hz, gelombang elektromagnetik mampu menembus lapisan ionosfer sehingga sering digunakan sebagai sarana komunikasi dengan satelit-satelit. Daerah ini digunakan untuk televisi dan radio FM (frekuensi modulasi) dimana informasi dibawa dalam bentuk perubahan frekuensi (modulasi frekuensi). 3. Daerah frekuensi sekitar 1010 Hz, digunakan oleh pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging). Informasi yang dikirim ataupun yang diterima berbentuk sebagai pulsa. Bila pulsa ini dikirim oleh pesawat radar dan mengenai suatu sasaran dalam selang waktu t, maka jarak antara radar ke sasaran : 4. Daerah frekuensi 1011 – 1014 Hz, ditempati oleh radiasi infra merah, dimana gelombang ini lebih panjang dari gelombang cahaya tampak dan tidak banyak dihamburkan oleh partikel-partikel debu dalam atmosfir sehingga mengurangi batas penglihatan manusia. Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 11 5. Daerah frekuensi 10 – 10 Hz, berisi daerah cahaya tampak (visible light), yaitu cahaya yang tampak oleh mata manusia dan terdiri dari deretan warna-warna merah sampai ungu. 6. Daerah frekuensi 1015 – 1016 Hz, dinamakan daerah ultra ungu (ultra violet). Dengan frekuensi ultra ungu memungkinkan kita mengenal lebih cepat dan tepat unsur-unsur yang terkandung dalam suatu bahan. 7. Daerah frekuensi 1016 – 1020 Hz, disebut daerah sinar X. Gelombang ini dapat juga dihasilkan dengan menembakkan electron dalam tabung hampa pada kepingan logam. Karena panjang gelombangnya sangat pendek, maka gelombang ini mempunyai daya tembus yang cukup besar sehingga selain digunakan di rumah sakit,banyak pula digunakan di lembaga-lembaga penelitian ataupun industri. 8. Daerah frekuensi 1020 – 1025 Hz, disebut daerah sinar gamma. Gelombang ini mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar X, dan dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil. 14 15 TUGAS 1 1. Tentukan arah medan magnet dari gambar-gambar di bawah ini! i i i xxx xxx i xxx i ooo ooo i ooo 2. Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak 3 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik 15 A? 3. Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 5 cm. Berapa besar induksi magnet dititik P, bila: a. titik P berada disumbu lingkaran yang berjarak 5 cm dari pusat lingkaran b. titik P berada di pusat lingkaran 4. Suatu solenoida terdiri dari 500 lilitan berarus 50 cm. Tentukanlah: a. induksi magnet di tengah-tengah solenoida b. induksi magnet pada ujung solenoida 2,5 A. panjang solenoida 5. Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 2,5 A. Jika toroida tersebut memiliki 100 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya. 6. Seutas kawat penghantar panjangnya 200 cm, berarus listrik 10 A, berada dalam medan magnet homogen dengan induksi magnet 0,02 tesla, dan membentuk sudut 300 terhadap arus listrik. Hitung besar gaya loretz yang ditimbulkan pada kawat tsb. 7. Sebuah penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Bilakah penghantar itu mengalami gaya magnetic dan bilakah penghantar itu tidak mngalami gaya? Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Eko Nur Wahyudi, S.Pd 12 LEMBAR JAWAB TUGAS 1 Nama :……………….. Kelas :………………… Tanggal :…………… NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JAWABAN