Pengambilan Darah Vena

advertisement
Pengambilan Darah Vena
I. Hari/Tanggal : Selasa / 25 Sepember 2012
II. Tujuan
: Dapat melakukan pengambilan darah vena dengan benar dan aseptis serta
memperoleh sampel darah sesuai kebutuhan.
III. Bahan
: Darah Vena
IV. Prinsip Kerja : Darah vena diambil secara aseptis dengan menggunakan spuit.
V. Reagen
:
- Alkohol 70%
- Na2EDTA
VI. Alat
:
- Spuit+jarum 1 kali pakai
- Torniquet
- Kapas
- Botol penampung
VII. Dasar Teori
:
Pada pengambilan darah vena , contoh darah umumnya diambil dari vena mediana cubital,
pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan
kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan darah besar. Apabila tidak memungkinkan, vena
chephalica atau vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya dekat
dengan artri brachialis dan syaraf median.
Jika vena chephalica dan vena basilica ternyata tidak bisa digunakan maka pengambilan
darah dapat dilakukan di vena daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan
sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil.
VIII. Cara Kerja
:
- Menyiapkan alat dan bahan
- Memilih vena mediana cubital atau yang lain , yang tidak memperlihatkan gangguan
peredaran darah
- Membersihkan tempat yang mau diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan sampai
kering
- Memasang torniquet pada lengan atas dan meminta pasien mengepal dan mebuka
tangannya berkali-kali agar vena terlihat jelas. Pembendungan vena tidak perlu dengan
ikatan erat-erat
- Menegangkan kulit diatas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak
bergerak-gerak
- Menusuk kulit dengan lubang jarum menghadap keatas (vena ditusuk pelan-pelan). Bila
berhasil, pada indikator jarum paki tainer akan muncul darah dan segera akan terlihat
darah memasuki semprit dan pengambilan dilanjutkan dengan menarik toraknya pelanpelan sampai didapat darah dengan jumlah yang diinginkan.
- Melepaskan tali pembendung/torniquet, menaruh kapas kering diatas jarum. Jarum dan
spuit dikeluarkan perlahan-lahan.
-
Meminta pasien untuk meneruskan menekan potongan kapas tersebut selama 1-2
menit sampai darah tidak keluar lagi.
Melepas jarum dari semprit dan memasukkan dara dalam botol penampung yang sudah
diberi antikoagulan melalui dinding botol pelan-pelan
Mengocok pelan-pelan supaya darah bercanpur dengan antikoagulan
IX. Hasil
-
:
Probandus
Nama
: Sita Putri
Umur
: 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Jumlah darah yang diambil tidak terlalu banyak/ sesuai dengan kebutuhan yaitu kurang
lebih 1 mL , karena hanya dibutuhkan untuk pemeriksaan HB sahli.
X. Pembahasan :
Pada praktikum ini dilakukan pengambilan darah vena, pada mediana cubital. Jumlah darah
yang diperoleh tidak terlalu banyak/ sesuai kebutuhan yaitu 1 ml, karena hanya dibutuhkan
untuk pemeriksaan HB sahli. Banyaknya jumlah darah yang diambil disesuaikan dengan
jumlah kebutuhan. Jika menghendaki pemeriksaan darah rutin, bisa dilakukan pengambilan
darah vena sebanyak 3 mL.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena yaitu :
- Pemasangan torniquet yang terlalu lama dan keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi dan peningkatan kadar substrat. Jangan melepas torniquet sesudah
jarum dilepas karena dapat menyebabkan hematoma.
- Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan
masuknya udara kedalam tabung dan merusak eritrosit.
- Penusukan berkali-kali menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengakibatkan pembekuan dan berpotensi menyebabkan hematom
- Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan nyeri pada pasien saat dilakukan
penusukan.
XI. Kesimpulan
:
Pengambilan darah vena berhasil dilakukan dengan benar dan jumlah darah yang diperoleh
sesuai kebutuhan.
Dosen Pengampu
Retno susilowati, Amd
Semarang, 25 Sepember 2012
Praktikan
1. Setya Mahanani
2. Shinta Puspanie P
3. Sita Putri A
4. Siti Karimah
Download