LAPORAN PHLEBOTOMI Hari/Tanggal : Selasa,15 Desember 2015 Judul : Phlebotomi Tujuan : Untuk dapat mengambil darah dengan baik dan benar Dasar Teori : Phlebotomi adalah proses pengambilan darah dengan teknik yang benar sehingga komponen analitnya bisa dipertahankan.Tujuan phlebotomi ini untuk mendapatkan sampel darah dengan meminimalisir kesalahan sehingga tidak mengganggu hasil pemeriksaan laboraturium .Phlebotomis adalah istilah tenaga kesehatan yang terlatih serta tersertifikasi untuk melakukan pengambilan sampel darah baik itu dari vena, arteri, maupun kapiler. Tugas utama seorang phlebotomis adalah untuk mendapat spesimen darah untuk tes diagnostik, baik dengan penusukan vena, penusukan arteri, penusukan kulit.Tiap langkah dalam proses plebotomi berpengaruh pada kualitas spesimen dan sangat berperan dalam mencegah terjadinya kesalahan hasil laboraturium , kecelakaan pada pasien dan bahkan kematian. Pengambilan darah yang baik harus disertai dengan adanya informed consent.Informed consent adalah pesetujuan pasien atau keluarganya secara sadar mengizinkan diperiksa, dilakukan tindakan medis atau diobati oleh tenaga kesehatan. Alat dan Bahan : 1. Spuit 2. Alkohol 70%(jika pasien mudah iritasi maka diberi iodium) 3. Tangan palsu 4. Vacuum tube 5. Holder 6. Tourniquet 7. Kapas 8. Vacountainer 9. Hepasit 10. Needle Cara Kerja : a. Phlebotomi dengan spuit: 1. Siapkan alat-alatnya terlebih dahulu seperti : tourniquet,kapas alkohol, kapas kering, spuit, tabung dan plester 2. Posisi lengan pasien harus lurus , jangan membengkok 3. Pasangkan tourniquet pada lengan pasien agar dapat membendung ,telapak tangan pasien harus menggegam dan rilex 4. Cari daerah vena yang akan diambil darahnya 5. Basahi kapas dengan alkohol 70% atau iodium untuk pasien yang gampang sensitif dengan arah dari dalam keluar 6. Tunggu kering lalu masukkan spuid sesuai arah vena 7. Jika darah telah terambil ,tarik spuid keluar dan ditutup dengan kapas kering serta diberi hepasit 8. Kemudian lepaskan torniquit yang ada dilengan 9. Lalu sampel darah masukkan ke botol dan jarum dibuang b. Phlebotomi dengan vauntainer(jarum vacuntainer): 1. Menyiapkan tourniquet ,kapas alkohol, kapas kering, jarum, holder, tabung dan plester/hepavyx 2. Memasang jarum holder dengan cara memasukkan bagian jarum yang tertutup karet dalam lubang holder lalu memutarnya searah jarum jam hingga kencang. 3. Memasang tourniquet pada lengan lebih kurang 3 jaridiatas lipatan siku dan mendesinfeksi lokasi vena yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan sekali usap. 4. Menusukan jarum pada vena pasien dengan posisi lubang jarum mengahadap keatas. 5. Memasukkan tabung vacuntainer kedalam holder dengan cara mendorongnya hingga tertancap pada jarum dan darah akan terhisap masuk kedalam tabung dan akan berhenti sendiri jika volume telah sesuai dengan kapasitas isi tabug. 6. Melepas torniquet lalu menarik tabung dalam holder dan menarik jarum dari vena , menutup vena yang ditusuk dengan kapas, ditekan dan ditutup dengan plester atau hepavyx. PEMBAHASAN : 1. Spuit Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil , volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml, bahkan ada yang sampai 50 ml yang biasanya digunakanuntuk pemberia cairan sonde atau syring pump 2. Tourniquet Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet sintesis yang bisa merenggang. Digunakan untuk membendung pembuluh darah pada organ yang akan dilakukan penusukan plebotomi. Adapun tujuan pembendungan ini adalah untuk fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses penyedotan darah kedalam spuit. 3. Kapas Alkohol Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan. 4. Needle Ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vacum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta container vacuum.Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan dengan jarum kecil. 5. Holder Adalah tempat memasang needle, pada phlebotomi metode vacuntainer. Metode ini merupakan metode pengambilan sampel darah vena tanpa spuit. 6. Vacuum tube Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik.Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai. a. Tabung tutup merah Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingnya, Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi. b. Tabung tutup hijau terang Tabung ini berisi gel separator (plasma separatortube/PST) dengan anti koagulan lithum heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada dibagian atas gel dan sel darah berada dibawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kima darah c. Tabung tutup ungu atau lavender Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch). d. Tabung tutup biru Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah. e. Tabung tutup biru gelap Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam , umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper, mercury) dan toksikologi. f. Tabung tutup abu-abu Tabung ini berisi natrium fluoride dan kaium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa g. Tabung tutup hitam Tabung ini berisi pottasium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan imunohematologi. h. Tabung tutup putih Pottasium EDTA , digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi-aerob, anaerob dan jamur 7. Blood Container Adalah tabung tempat penampungan darah yang tidk bersifat vakum udara. Tabung ini biasa digunakan untuk pemeriksaan manual, dan dengan keperluan tertentu 8. Plester Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi , sehingga membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi akibat perlukaan atau trauma akibat penusukan.