PENUNTUN BELAJAR PENYUNTIKAN KB PROGESTIN Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan. 2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / 3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. NO 1. LANGKAH Persiapan tempat Ruangan tertutup, aman, nyaman dan bersih 2. Persiapan alat Obat / suntikan KB progestin Handscoen (sebagai proteksi diri) Korentang Spuit 3 cc Kapas alcohol dan kapas DTT Bengkok Tensi meter, stetoskop Timbangan berat badan Buku catatan dan register KB Informed Consent Larutan Klorin 0,5 % 3. Memberikan salam dan memperkenalkan diri dengan ramah dan tanyakan maksud dan tujuan kedatangan pasien 4. Menanyakan alasan klien dengan menggunkan KB suntik 5. Memanyakan keadaan klien, yaitu : Usia ibu saat ini NILAI 1 2 3 Meanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia anak terkecil Riwayat mestruasi (HPHT, siklus, durasi, volume) Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya Riwayat hubungan seksual terakhir 6. Menanyakan riwayat kesehatan klien, meliputi : Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6 mg an 6 bln Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya ? Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut (virus hepatitis ) ? Apakah klien berusia > 35 tahun dan merokok (tanyakan juga keluarga ) ? Apakah klien sedang mengkonsumsi obat – obatan yang mengganggu kerja hormone (obat epilespi, tuberkolosis ) ? Apakah kien mempunyai riwayat jantung ? Apakah klien mempunyai riwayat terjadi stroke ? Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah > 180/110 mmHg ? Apakah klien mempunyai riwayat kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala / migrant ? Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis dengan komplikasi atau kencing manis > 20 th Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma (terutama payudara) 7. Melakukan konseling awal 8. Melakukan informed consent 9. Menganjurkan pasien menimbang berat badan 10. Mengukur tekanan darah pasien 11. Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur atau boleh duduk 12. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan 13. Mendekatkan alat – alat 14. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 15. Memakai handscoen 16. Memeriksa tanggal kadaluarsa obat suntik dalam botol dosis tunggal 17. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan 18. Mengocok botol / vial dengan baik sehingga menjadi homogeny, ingat hindari terjadinya gelembung – gelembung udara 19. Buka dan buang tutup logam atau plastic vial yang menutupi karet (jangan sampai tersentuh, namun apabi;la tersentuh hapus karet bagian atas di bagian atas vial dengan kapas alcohol dan biarkan kering ) 20. Buka kemasan spuit sekali paka, kencangkan jarum dengan memegang pangkal jarum dalam keadaan tutup jarum masih terpasang 21. Tusukkan jarum suntik ke dalam vial melalui penutup karet, putar vial hingga terbalik dengan mulut vial ke bawah, masukkan cairan suntik dalam spuit, jaga agar ujung jarum tetap dalam cairan, jangan memasukkan udara ke dalam alam suntik. 22. Untuk mengeluarkan gelembung udara, bairkan jarum dalam vial dan pegang alat suntik, dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik kemudian secara perlahan – lahan tekan pendorong ke tanda batas dosis, cabut jarum dari vial. 23. Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikkan pada klien ( dengan tehnik pengambilan yang benar, tidak akan mengurangi ketajaman jarum. 24. Membebaskan daerah yang akan disuntik (musculus gluteus kuadran luar) dari pakaian dan menentukan lokasi penyuntikan (temukan SIAS dan os coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas SIAS sebagai tempat penyuntikan. 25. Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan dengan air DTT dengan melingkar kea rah luar, bairkan kering 26. Menusukkan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM 27. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit 28. Jika tidak telihat darah terhisap, suntikan obat secara perlahan – lahan hingga habis dan cabut jarum. 29. Tekan sebentar daerah bekas suntikan dengan kapas DTT yang baru agar obat suntikan tidak keluar dari bekas suntikan (bukan memasase) 30. Jangan memasase / memijat daerah suntikan, jelaskan pada pasien bahwa dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan obat dari tempat suntikan dengan akibat masa efektif kontrasepsinya menjadi lebih pendek. 31. Sedot larutan klorin ke dalam spoit untuk membilas spuit dan jarum kemudian buang spuit tanpa ditutup ke dalam tempat sampah khusus ( jarum tidak mudah tembus ) 32. Merapikan pasien 33. Membereskan alat 34. Melepas sarung tangan dalam larutan klorin 35. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan 36. Mendokumentasikan hasil tindakan 37. Melakukan konseling akhir (jangan lupa menyampaikan kunjungan ulang 12 minggu kemudian). SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 111 TANGGAL PARAF PEMBIMBING