MEDIKASI (Pemberian Obat-obatan)

advertisement
By : Lisna Annisa F.,S.Kep.,Ners, M.Kes
 PENGERTIAN
Obat Adalah Zat atau substansi
yang diberikan kepada manusia
atau binatang dengan tujuan :
-Menentukan diagnosa
-Mengobati/menyembuhkan
-Mengurangi penderitaan
-Pencegahan penyakit
Nama Obat :
1. Kimia : as.asetil salisilat
2.Generik : aspirin, parasetamol
3.Pabrik/Dagang/paten : panadol
Farmakologi klinik :
Ilmu yang mempelajari efek obat
terhadap proses kehidupan.
Farmakognosi :
Ilmu yg m’pelajari sumber2 obat.
Ex : tumbuh-tumbuhan, mineral,
hewan, sintetis.
AKSI OBAT : kemampuan obat
Waktu Paruh : Interval waktu yang
dibutuhkan utk proses eliminasi tubuh utk
mengurangi konsentrasi obat didalam tubuh
separuhnya.
Ex : waktu paruh 8 jam, awalnya 100 %.
Setelah 8 jam : 50 %
Setelah 16 jam : 25 %
Setelah 24 jam : 12,5 %
Setelah 32 jam : 6,25 %
Farmakokinetik : suatu proses yang
mencakup nasib obat dalam tubuh.
Mulai dari absorbsi
ekskresi
Bioavailibilitas : kadar obat yg mencapai
sirkulasi darah.
Obat
lambung
usus 12 jari
Vena porta hepatika
hepar
V. Cava inferior
jantung
Seluruh TUBUH
Farmakokinetik :
1. Absorbsi : proses penyerapan obat dari
tempat pemberian, menyangkut kelengkapan.
2. Distribusi : setelah diabsorbsi obat akan
didistribusikan keseluruh tubuh melalui
sirkulasi darah.
ex : transportasi obat dari tempat absorsi
ke tempat aksi (target organ)
3. Biotransformasi : proses perubahan
struktur obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalis oleh enzim.
ex : molekul obat diubah menjadi lebih
polar atau lebih mudah larut dalam air dan
kurang larut dalam lemak. Sehingga lebih
mudah diekskresi melalui ginjal
4. Ekskresi : proses dikeluarkannya obat dari tubuh
melalui berbagai organ eksresi dalam bentuk metabolit
hasil biotransformasi
ex : obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat
dari pada obat larut lemak. Organ ekskresi yaitu
ginjal, paru-paru, dan kulit.
Faktor – faktor yg mempengaruhi
aksi obat :
1. Usia
2. Waktu pemberian
3. Berat badan
4. Jenis kelamin
5. Lingkungan
6. Faktor genetik
7. Kondisi Individu
Efek OBAT ??
1. Efek terapeutik : efek yang diinginkan,
efek utama
Ex :- Morfin sulphat : analgesia
- Diazepam : penenang,mengurangi
kecemasan
2. Efek samping : efek sekunder, efek yg
tidak diinginkan, dapat diprediksi
Ex : Digitalis : meningkatkan konstraksi
miokard
ES : mual, muntah
3. Toksisitas
efek obat yang merusak
disebabkan oleh :
- overdosis
- obat eksternal : ditelan
- Gangguan metabolisme / ekskresi :
ggn.hepar, ggn.ginjal
4. Alergi
reaksi imunologi terhadap obat
pada orang yang sudah pernah kontak dengan
obat tersebut sebelumnya
ex: alergi -> penisilin
Terpapar pertama kali dengan zat/obat shg
tubuh memproduksi anti body
5. Toleransi Obat: terjadi pada orang yang
respon fisiologi terhadap obat rendah dan
membutuhkan peningkatan dosis utk
mempertahankan efek terapeutik.
- opiat : menghilangkan nyeri
- barbiturat
6. Interaksi Obat : terjadi pada pemberian
obat sebelum, bersamaan atau sesudah obat
lain merubah efek satu obat atau keduanya.
Efeknya : - meningkat
- menurun/menghambat
Contoh interaksi obat:
 Aspirin + kodein : me kan efek
menurunkan sakit
 Tetrasiklin + antasid : membentuk komponen yg
tidak dpt diabsorbsi, menggumpal
 Tetrasiklin + susu : menggumpal
 Cimetidin : menghambat enzim dgn menurunkan
metabolisme teofilin, agar konsentrasi teofilin
dalam plasma meningkat, maka dosis perlu
diturunkan
 Quinidin : menurunkan ekskresi digoksin ->
toxisitas
Aspek legal pemberian obat :
a. Obat yang diberikan ke pasien
atas order/permintaan dokter
(penulisan resep)
b. Perawat bertanggung jawab
atas sampainya obat ke pasien
c. Hak asasi pasien harus
diperhatikan.
RIWAYAT PENGOBATAN
1. Obat apa yang diterima saat ini / terakhir kali.
- Obat dokter (dengan resep dokter) ?
- Obat bebas / warung ?
- Obat terlarang ?
2. Riwayat alergi obat
- Tanyakan pada pasien, apakah ada riwayat
alergi terhadap obat tertentu.
- Kemungkinannya : pasien mengetahui/ tdk
3. Kaji kemungkinan ketergantungan obat
Hal2 yg perlu diperhatikan dalam
pemberian obat (5 benar) :
1. Pasien :
- Pastikan pasien yg akan menerima obat
- Papan nama
- Medical record number
- Tanya nama klien
2. Obat : pastikan obat yang akan diberikan
( nama obat, label obat)
3. Dosis : pastikan dosis yang harus diterima
4. Metode pemberian/route
- oral
- parenteral : IM, IV, SC,IC
- topikal : kulit
5. Waktu Pemberian
- 3 x 24 jam
- 2 x 24 jam
- 1 x 24 jam
Perhitungan Dosis :
 Dosis Anak
1. Body surface area (BSA)
nomogram : TB. BB
BSA rata2 dewasa : 1,7 m 2
Dosis anak :
BSA Anak/1,7 m 2 x dosis dewasa
Dik : BSA anak : 0,4 m 2
Dosis dewasa : 250 mg
Dosis anak : 0,4/1,7 x 250 = 58,8 mg
2.
rule
Clark’s
Kebutuhan
CAIRAN
Dosis anak : BB anak/150 Lb x dosis dewasa
150 lb : berat rata-rata dewasa.
membagi dosis Vial dan ampul
3. Vial : X = D/H x Q
D : dosis yang diperlukan
H : dosis yang ada
Q : quantitas
X : jml yang diberikan.
Ex : beri pasien 40 mg dentacimin yang tersedia
multidose vial 80 mg/2ml. Berapa jml yg
diperlukan ?
X = 40/80 x 2 ml = 1 ml
4. Ampul = Vial
 Dosis dewasa :
1. Jml yg diberikan = dosis order/dosis yg
tersedia x jml yg tersedia
Ex : digoxin 0,25 mg/tablet yg ada, diorderkan
0,125 mg/hari
jml yg diberikan = 0,125/0,25 x 1 tablet
= 0,5 tablet
2. Vial : Penisilin (3 gr = 3 jt unit)
Brp jumlah yg diberikan jika dosis order 1,2 jt
unit ?
Penisilin diencerkan 10 ml
X = 1,2 jt/3 jt x 10 ml
= 4 ml
3. Insulin
Syringe : 1 ml = 40 unit
Brp ml insulin yg dibutuhkan jika
order 20 unit ?
X = 20/40 unit x 1 ml
= 0,5 ml
CARA PEMBERIAN
OBAT (ROUTE)
1. Oral
Indikasi :
- Pasien harus dapat menelan
- obat dapat bertahan dalam lambung
Kontra indikasi:
- muntah-muntah
- Kuras/bilas lambung/usus
- pasien tidak sadar
2. Parenteral
- diabsorbsi  cepat
- tak dapat ditarik/diurungkan bila sdh
diinjeksikan  hati-hati
Perlengkapan
 Syringe : - plastik (disposible)
- kaca (re-use)
- Jenis (hypodermia, insulin &
tuberkulin)
 Jarum
: - disposible/re-use harus tajam
- ukuran/nomer ssi dgn kebutuhan
(1 ml : IC, SC)
 Ampul/Vial
Kemasan obat parenteral steril
a. Intra cutan (IC)
Memasukkan obat pada lap.kulit
- Skin test alergi
- Mantoux tes
- Vaksinasi
- Melalui kapiler diarea penyuntikan
- Tdk boleh di masase
- Diabsorbsi scr lambat
b. Sub cutan (SC) 45 o
Memasukkan obat dibawah kulit
- Vaksin
- Pre operasi medication
- Insulin/heparin
- Lokasi: deltoid, rectus femoris, abdomen
bawah
c. Intra muskular (IM) 45 o - 90 o
dimasukkan sampai ke otot. Diabsorbsi
cepat daripada Sc karena suplay darah
>>besar di otot. Otot dapat menampung
volume obat >>banyak dr pd SC.
Lokasi : dorso gluteal, ventro gluteal,
rectus femoris, vactus lateralis, deltoid,
post tricep
d. Intra Vena (IV)
bila diperlukan efek yg cepat pada emergency
bila obat dapat mengiritasi jaringan
lokasi : Vena, Cephalic, Vena-Vena Accessory Cephalic, Vena
radial, Vena Medial Antebrachial, basilic vein, Vena Medican
cubital, Vena Basilic, Vena Cephalic, vena dorsal metacarpal.
Karena efeknya cepat :
- berikan secara perlahan
- amati reaksi pasien selama pemberian obat
- stop segera bila tumbuh reaksi yang tdk diinginkan
Jenis :
- Continus infusion
- Additional container
- Intravenaus push/bolus
TERIMA KASIH
Selamat Belajar !!
Download