Format disini adalah : Rumus ---> Satuan --> Dimensi dan ingat : massa --> kg --> M panjang --> m --> L waktu --> s --> T 1. BESARAN POKOK DAN TURUNAN Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar dan cukup dinyatakan dengan sebuah angka dan sebuah satuan, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang selain memiliki besar juga memiliki arah. Berikut daftar beberapa besaran skalar dan vektor : Besaran Pokok Besaran Turunan 3. KONVERSI SATUAN Awalan-awalan satuan yang sering digunakan dapat anda lihat pada tabel berikut ini. 2. SKALAR DAN VEKKTOR Konversi Satuan SI Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil. 4. ALAT UKUR DASAR FAKTOR KONVERSI 5. GERAK LURUS JARAK DAN PERPINDAHAN Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda terhadap titik acuan. Jarak (s) didefinisikan sebagai panjang seluruh lintasan yang ditempuh. Perpindahan (Δx) merupakan selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal dan tidak bergantung lintasan yang ditempuh benda. KECEPATAN DAN KELAJUAN SUATU BENDA Kecepatan termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Kecepatan Rata-rata Hubungan antara jarak (s), kecepatan (v), waktu (t) dan waktu pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ditunjukkan pada rumus : v : kecepatan rata-rata (m/s) Δx : perpindahan (m) Δt : perubahan waktu (sekon) GERAK LURUS BERATURAN (GLB) Benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika bergerak dengan kecepatan tetap (v = tetap). s=v·t atau jarak yang ditempuh = luas daerah dibawah grafik v. Grafik gerak lurus berubah beraturan sebagai berikut : Gerak Jatuh Bebas adalah gerak benda yang jatuh tanpa kecepatan awal dari suatu ketinggian tertentu. Gesekan udara diabaikan dan benda mengalami percepatan dengan a = +g. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya berubah dan percepatan yang tetap. Jadi, percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : Keterangan : a : percepatan (m/s²) : +a : percepatan : – a : perlambatan Δv : perubahan kecepatan (m/s) Δt : perubahan waktu (t) Gerak Benda dilempar Vertikal ke bawah adalah suatu benda yang dilempar vertikal kebawah dengan kecepatan awal dan mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dipercepat dengan a = +g. Contoh : Dari atap rumah, anda melempar sebuah bola ke bawah dengan kecepatan 10 m/s. Jika anda berada pada ketinggian 20 m dari permukaan tanah, berapa lama bola yang anda lemparkan berada di udara sebelum menyentuh permukaan tanah ? g = 10 m/s2 Panduan jawaban : Untuk menghitung selang waktu yang dibutuhkan bola ketika berada di udara, kita bisa menggunakan persamaan : vt = vo + gt Berhubung kecepatan akhir bola (vt) belum diketahui, maka terlebih dahulu kita hitung kecepatan akhir bola sebelum menyentuh permukaan tanah : Karena diketahui telah diketahui h, vo dan g, maka kita menggunakan persamaan : vt2 = vo2 + 2gh vt2 = (10 m/s)2 + 2(10 m/s2) (20 m) vt2 = 100 m2/s2 + 400 m2/s2 vt2 = 500 m2/s2 vt = 22,36 m/s Sekarang kita masukan nilai vt ke dalam persamaan vt = vo + gt 22,36 m/s = 10 m/s + (10 m/s2)t 22,36 m/s – 10 m/s = (10 m/s2)t 12,36 m/s = (10 m/s2) t t = (12,36 m/s) : (10 m/s2) t = 1,2 sekon Jadi setelah dilempar, bola berada di udara selama 1,2 sekon. Gerak Benda dilempar Vertikal ke atas adalah gerak benda yang dilempar ke atas dengan kecepatan awal dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang mengalami perlambatan sehingga percepatan bendanya a = -g. Ketika mencapai titik tertingi kecepatan benda akhit adalah nol. Sebuah bola dilempar ke atas dan mencapai titik tertinggi 10 meter. Berapa kecepatan awalnya ? g = 10 m/s2 Panduan jawaban : Ingat ya, pada titik tertinggi kecepatan bola = 0. Soal ini gampang… karena diketahui kecepatan akhir (vt = 0) dan tinggi (h = 10 m), sedangkan yang ditanyakan adalah kecepatan awal (vo), maka kita menggunakan persamaan vt2 = vo2 – 2gh 0 = vo2 – 2(10 m/s2) (10 m) vo2 = 200 m2/s2 vo = 14,14 m/s GERAK MELINGKAR BERATURAN Gerak melingkar beraturan (GMB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa melingkar dimana dalam waktu yang sama menempuh sudut sama (ω=tetap,α=0). Contoh bendabenda angkasa seperti planet dan satelit melakukan gerak melingkar beraturan mengelilingi matahari. Karena besar maupun arah kecepatan sudut tetap maka besaran vektor yang tetap pada GMB adalah kecepatan sudut. Dengan demikian, kita bisa menyatakan bahwa GMB merupakan gerak benda yang memiliki kecepatan sudut tetap. Pada GMB, kecepatan sudut selalu tetap (baik besar maupun arahnya). Karena kecepatan sudut tetap, maka perubahan kecepatan sudut atau percepatan sudut bernilai nol. 6. GAYA A. JENIS GAYA B. MENGHITUNG DAN MENGGAMBARKAN GAYA YANG BEKERJA PADA SEBUAH BENDA C. MENGHITUNG DAN MENGGAMBARKAN RESULTAN GAYA 7. HUKUM NEWTON A. MENJELASKAN HUKUM NEWTON 8. USAHA DAN ENERGI A. KONSEP DAN PENGERTIAN USAHA B. HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK D. BENTUK-BENTUK ENERGI 9. PESAWAT SEDERHANA A. PRINSIP KERJA PESAWAT SEDERHANA B. KEUNTUNGAN MEKANIK PESAWAT SEDERHANA 10. FLUIDA A. KONSEP DAN PERSAMAAN TEKANAN HIDROSTATIK B. MENERAPKAN PRINSIP PASCAL C. MENERAPKAN HUKUM ARCHIMEDES D. TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAITANNYA ADHESI DAN KOHESI 11. GETARAN A. MENDESKRIPSIKAN FREKUENSI, PERIODE, DAN AMPLITUDO 12. GELOMBANG A. HUBUNGAN FREKUENSI, CEPAT RAMBAT, DAN PANJANG GELOMBANG B. MENGENALI SUMBER GELOMBANG 13. BUNYI A. MENGENALI SUMBER BUNYI B. BESARAN TINGKAT INTENSITAS BUNYI C. KONSEP NADA DAN TANGGA NADA D. PEMANTULAN, RESONANSI, INTERFERENSI, DAN DIFRAKSI SERTA EFEK DOPPLER 14. CAHAYA A. CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG E.M 15. PEMANTULAN A. PEMANTULAN CAHAYA DATAR, CEKUNG, DAN CEMBUNG B. PEMBENTUKAN BAYANGAN CERMIN DATAR, CEKUNG, DAN CEMBUNG. 16. PEMBIASAN A. PEMBIAS DATAR (PRISMA DAN PLAN PARALEL), CEKUNG, DAN CEMBUNG B. PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH LENSA TIPIS (POSITIF DAN NEGATIF) 17. DIFRAKSI DAN INTERFERENSI A. DIFRAKSI DAN INTERFERENSI 18. ALAT-ALAT OPTIK 19. SUHU DAN TERMOMETER A. SUHU DAN SKALANYA B. PRINSIP KERJA TERMOMETER 20. PENGARUH KALOR A. KONSEP KALOR JENIS PADA PERUBAHAN SUHU DAN KALOR LATEN PADA PERUBAHAN WUJUD 21. PEMUAIAN 22. PERPINDAHAN KALOR (KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI) 23. LISTRIK STATIS A. JENIS DAN SIFAT PROSES PEMBERIAN DAN INTERAKSI MUATAN LISTRIK B. MENGHITUNG GAYA LISTRIK ANTARA MUATAN SEGARIS 24. SUMBER GGL A. PRINSIP KERJA GGL PRIMER DAN SEKUNDER 25. KONDUKTOR, ISOLATOR, DAN SEMIKONDUKTOR 26. RANGKAIAN SEDERHANA ARUS SEARAH A. MENGANALISIS RANGKAIAN ARUS SEARAH 27. ENERGI DAN DAYA LISTRIK A. MENGHITUNG ENERGI DAN DAYA LISTRIK 28. MAGNET DAN SIFATNYA A. MENJELASKAN MAGNET DAN SIFATNYA 29. MEDAN MAGNET A. MENJELASKAN TIMBULNYA MEDAN MAGNET DI SEKITAR PENGHANTAR (LURUS, LINGKARAN, SOLENOIDA, TOROID) 30. GAYA MAGNETIK A. MENJELASKAN GAYA MAGNETIK PADA PENGHANTAR ARUS DAN MUATAN LISTRIK YANG BERGERAK DALAM MEDAN MAGNET 31. GGL INDUKSI MAGNETIK A. MENJELASKAN KONSEP GGL INDUKSI B. KONSEP GGL INDUKSI PADA TRAFO, GENERATOR AC DAN DC, MOTOR LISTRIK, DINAMO 32. SISTEM TATA SURYA A. SISTEM TATA SURYA DAN ANGGOTANYA 33. MATAHARI, BUMI DAN BULAN A. ORBIT BUMI, BULAN DAN SATELIT BUATAN SERTA KAITANNYA DENGAN PASANG SURUT DAN GERHANA 34. KAITANNYA PROSES DI LAPISAN LITOSFER DAN ATMOSFER DENGAN CUACA, IKLIM, DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN