5 BAB II KAJIAN TEORI Hasil belajar merupakan salah satu faktor

advertisement
5
BAB II
KAJIAN TEORI
Hasil belajar merupakan salah satu faktor yang penting untuk mengukur
keberhasilan seseorang dalam belajar. Belajar dapat diartikan sebagai produk dari
proses belajar atau diartikan sebagai perolehan siswa pada materi tertentu setelah
mereka menjalani kegiatan belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar
siswa biasanya akan diketahui setelah guru melakukan pengukuran dengan
mempergunakan tes baik itu tes tertulis maupun lisan.“Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami
pengalaman belajar”.[6]
Pengembangan Tes
 Pengembangan
Pengembangan adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan agar lebih sempurna dari sebelumnya.
 Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. [2] Tes terbagi atas tiga
yaitu:
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta
didik dengan memberikan jawaban tertulis, jenis tes tertulis secara umum
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tes objektif (pilihan ganda,
6
jawaban singkat atau isian, benar salah, dan bentuk menjodohkan) dan tes
uraian.
b. Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta
didik.
c.
Tes perbuatan
Tes perbuatan adalah tes yang penugasannya disampaikan dalam
bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan
perbuatan atau unjuk kerja.
Pengembangan tes adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya melalui tes yang digunakan dalam
pembelajaran.
Tinjauan Umum Materi Gerak Lurus
a. Pengertian gerak
Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap suatu titik
acuan. Semua benda di alam ini bergerak contohnya mobil, motor balap,
kereta api dan lain sebagainya.
b. Jarak
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam
selang waktu tertentu.
7
c. Perpindahan
Perpindahan adalah seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik
awalnya. Untuk melihat perbedaan antara jarak total dan perpindahan,
bayangkan seseorang yang berjalan sejauh 70 m ke arah timur dan kemudian
berbalik ke arah barat dan berjalan menempuh jarak 30 m. Jarak total yang
ditempuh adalah 100 m, tetapi perpindahannya hanya 40 m karena orang itu
pada saat ini hanya berjarak 40 m dari titik awalnya. [3] Perpindahan
dirumuskan dengan
x  x2 x1
(1)
Dimana x 2 : kedudukan akhir
x1 : kedudukan awal
d. Kelajuan
Istilah laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam
suatu selang waktu tertentu. Jika sebuah mobil menempuh 240 kilometer
dalam 3 jam, kita katakan bahwa laju rata-ratanya adalah 80 km/jam. Secara
umum, laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak
tersebut .[3]
laju rata  rata 
jarak tempuh
waktu tempuh yang diperlukan
(2)
8
e. Kecepatan
Kecepatan digunakan untuk menyatakan baik besar mengenai
seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya.Kecepatan
terbagi atas kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat .[3]
 Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu
yang diperlukan, dapat dituliskan :[3]
v
x 2  x1 x

t 2  t1 t
(3)
 Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata – rata pada
limit t yang menjadi sangat kecil, mendekati nol. Dapat dituliskan kedalam
persamaan: [3]
v  lim
x 0
x
t
(4)
f. Percepatan
Percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda
berubah. Percepatan terbagi atas percepatan rata-rata dan percepatan
sesaat.[3]
 Percepatan rata – rata
Percepatan rata – rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan
dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan, dapat dituliskan :[3]
9
a 
v 2  v1
v

t 2  t1
t
(5)
 Percepatan sesaat
Percepatan sesaat dapat didefinisikan dengan analogi terhadap
kecepatan sesaat, untuk suatu saat tertentu. Secara matematis dapat duliskan
kedalam persamaan :[3]
a  lim
t 0
v
t
(6)
g. Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat
lintasan yang berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh
tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arahnya .[4]
h. Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda titik yang
membuat lintasan yang berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang
ditempuh tiap satu satuan waktu tidak sama besar, sedangkan arah gerak
tetap.[4]
i. Gerak Vertikal
 Gerak jatuh bebas
Satu dari contoh yang paling umum mengenai gerak lurus berubah
beraturan adalah benda yang dibiarkan jatuh bebas dengan jarak yang tidak
jauh dari permukaan tanah. Untuk jatuh bebas, Galileo mendalilkan bahwa
semua benda akan jatuh dengan percepatan konstan yang sama jika tidak ada
udara atau hambatan lainnya.[3]
10
 Gerak vertical ke atas
Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar tegak
lurus ke atas dengan kecepatan awal tertentu ( jadi v 0 # 0 ). Benda yang
mengalami gerak vertikal ke atas dalam setiap kedudukannya selalu
mengalami percepatan tetap, yaitu percepatan gravitasi yang selalu berarah ke
bawah. Dengan demikian a = -g.[3]
 Gerak vertical ke bawah
Gerak vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilempar
tegak lurus ke bawah dengan kecepatan awal (v 0 ) tertentu, jadi v 0 # 0. Dalam
keseluruhan geraknya benda selalu mengalami percepatan tetap yang sama
dengan percepatan gravitasi (g), sehingga a = g.[3]
Download