RANGKUMAN PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO “TEORI KONSUMSI” DISUSUN OLEH : KELOMPOK 15 KELAS 1DF02 NAMA KELOMPOK : 1. EVY YULIANDARI : 52212584 2. FIKRI SYLVIA SAAN : 52212949 3. RIZA TEMAS MIKO : 56212520 Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Hubungan yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan. Variabel-variabel itu diantaranya tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lainlain. Inflasi Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan tidak singkronnya antara program sistem pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi bukanlah masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi yang diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat pendapatan yang lebih besar. Biaya produksi untuk menghasilkan komoditi semakin tinggi yang menyebabkan harga jualnya menjadi relatif tinggi, disisi lain tingkat pendapatan masyarakat relatif tetap. Maka, barulah inflasi ini menjaadi membahayakan jika berlangsung dalam waktu yang relatif lama dengan porsi berbanding terbalik antara tingkat inflasi terhadap tingkat pendapatan. Pengangguran Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan.Pengangguran bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dari yang dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur.Pengangguran selalu saja ada dalam suatu perekonomian, maka sebenarnya pengangguran itu bukanlah masalah berat dan membahayakan, karena sesuatu yang selalu ada dan bahka harus selalu ada termasuk hal yang sangat menguntungkan bila bisa dikelola dengan baik dalam kondisi yang juga baik. Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara terhadap negara lainnya dalam kurun waktu tertentu. Dalam neraca pembayaran akan terlihat kemampuan penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain yang tercermin dari defisit atau surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal. Sepintas akan sangat menguntungkan jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus dan sangat merugikan defisit, tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang tinggi Penduduk merupakan orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah itu. Misalkan mempunyai bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Secara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila diikuti dengan tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tiggi Tingginya pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup. Peningkatan Kapasitas Produksi Kapasitas produksi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan upaya meningkatkan laba perusahaan disamping usaha-usaha seperti pemilihan material yang ekonomis, kontrol kualitas, promosi guna menambah permintaan pasar dan sebagainya. Kapasitas produksi dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar, semakin tinggi kapasitas produksi yang dapat diusahakan maka semakin banyak produk yang mampu dihasilkan setiap jam, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahunnya. Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat ivestasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. jadi, bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan haruslah ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat. TEORI KONSUMEN 1. Pendahuluan Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintahan (government consumption) dan konsumsi rumah tangga masyarakat (household consumption/privateconsumption) A . 2 jenis pengeluaran konsumsi 1.Konsumsi Pemerintah Bersifat Eksogenius Dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor faktor lain yang dianggap mempengaruhinya , karena kita dapat menyusun teori dan model ekonomi yang menghasilkan pemahaman tentang hubungan tingkat konsumsi dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Teori dan model tersebut dikenal sebagai teori dan model konsumsi (consumption theories/ models). Teori dan model konsumsi telah terbukti bermanfaat bagi perekonomian makro. 2. Konsumsi Rumah Tangga Endogenius Pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi terbesar dalam total pengeluaran agregat mengingat porsinya yang besar dibandingkan pengeluaran pemerintah, maka konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh yang besar pula terhadap stabilitas perekonomian. Pada dasarnya, faktor utama yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adalah pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif yaitu : Semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya (C) juga makin tinggi C = F(Y) 2. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model) tentang konsumsi : A. Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini ( current consumption ) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini ( current disposable income ). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi , walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus ( autonomous consumption ). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsinya juga meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel. C = Co + b Yd > Di mana : C = konsumsi Co = konsumsi otonomus b = marginal propensity to soncume ( MPC ) Yd = pendapatan disposabel 0≤b≤1 Catatan Fungsi Konsumsi Keynes di atas: Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi Keynes menunjukan hubungan anatara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal. Merupakan pendapatan yang terjadi ( current income ), bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang diharapkan) Merupakan pendapatan absolut , bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen. B. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal ( Marginal Propensity to Consume ) Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal (Marginal Propensity to Consume, disingkat MPC) adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit Rumus : MPC = əC əYD C. Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata ( Average Propensity to Consume ) Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata (Average Propensity to Consume, disingkat APC) adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total. Rumus : APC = C Yd D. Hubungan Konsumsi dan Tabungan Pendapatan disposabel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi , sedangkan sisanya ditabung. Dengan demikian kita dapat menyatakan Rumus : Yd = C + S Di mana S = tabungan ( saving ) Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal ( Marjinal Propensity to Save, disingkat MPS ) sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata rata ( Average Propesity to Save, disingkat APS ) 3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi A. Faktor-faktor Ekonomi Pendapatan Rumah Tangga (Household Income) Pendapatan rumah tangga amat besar pengaruhnya terhadap tingkat kosumsi. Biasanya makin tinggi tingkat pendaptan, tingkat konsumsi makin tinggi. Atau mungkin juga pola hidup menjadi makin konsumtif setidak-tidaknya semakin menuntut kualitas yang baik. Contoh : Jika pendapatan sang Ayah masih rendah, biasanya beras yang dipilih untuk konsumsi juga beras kelas menengah, lauknya pun hanya ikan asin murahan. Kekayaan rumah tangga (Household Wealth) Kekayaan riil ( mislanya rumah , tanah , mobil ) dan finansial ( deposito berjangka, saham, surat-surat berharga ). Kekayaan-kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposabel. Contoh : Bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima tiap tahun menambah pendapatan rumah tangga. Jumalah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat (consume durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Contoh : Apabila makin banyak jumlah pesawat televisi terdapat di masyarakat, maka akan mengurangi orang pergi menonton bioskop. Tingkat Bunga(Interest Rate) Tingkat bunga yg tinggi dapat mengurangi/mengerem keinginan konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi (opportunity cost) dari kegiatan konsumsi akan semakin mahal. Contoh : Meminjam uang dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik menguraqgi konsumsi. Perkiraan tentang Masa Depan (Household Expectation About the Future) Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi, karena pengeluaran konsumsi cenderung meningkat, jika rumah tangga memeperkirakan masa depanya makin jelek, mereka pun mengambil ancang-ancang dengan menekan pengeluaran konsumsi. Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan MPC pada kelompok masyarakat berpendapatan tinggi lebih rendah dibanding MPC pada kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah. Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan akan bertambahnya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan. B. Faktor–faktor Demografi (Kependudukan) Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang banyak akan mempebesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang/per keluarga relatif rendah. Contoh : Walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absolut tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada Singapura, sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh satu kali lipat penduduk Singapura. Komposisi Penduduk Konsumsi penduduk suatu negera dapat dilihat dari bebrapa klasifikasi diantaranya = visla ( produktif dan tidak produktif ) dan wilayah tinggal ( perkotaan , pedesaan ) Pengaruh komposisi penduduk terhadap tinkat konsumsi dijabarakan sbb : a) Makin banyak penduduk yg berisi kerja / usia produktif ( 15thn – 64 thn )Makin besar tingkat konsumsi , sebab makin banyak penduduk yg bekerja penghasilan makin besar b) Makin tinggi pendidikan masyarakat tingkat konsumsinya semakn tinggi c) Makin banyak penduduk yg tinggal diwilayah perkotaan (urban) pengeluaran konsumsi semakin tinggi , karena masyarakat perkotaan lebih konsumptif dibanding masyarakat pedesaan. C. Faktor-Faktor Non Ekonomi Faktor yg paling berpengaruh adalah faktor sosial dan budaya masyarakat misalnya : berubahnya pola kebiasaan makan , perubahan etika dan tatanilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yg diangga lebih hebat ( tipe ideal ) dalam dunia nyata sulit meilih milih faktor apa yg mempengaruhi , sehingga menyebabkan terjadinya perubahan / peningkatana konsumen. SOAL Pilihan Ganda 1. Pernyataan berikut ini yang benar mengapa Ilmu ekonomi dipelajari, adalah : a. Membantu seseorang dalam mengelola kekayaannya. b. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk memecahkan masalah ekonomi. c. Untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan. d. Membantu pengusaha dalam menentukan harga. jawab : B. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk memecahkan masalah ekonomi. 2. Permalahan ekonomi makro mencakup dua hal yakni masalah jangka panjang dan masalah jangka pendek. Masalah jangka pendek meliputi : a. Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran. b. Inflasi dan pertambahan penduduk. c. Pengangguran dan pertambahan kapasitas factor produksi. d. Inflasi dan ketersediaan dana investasi. jawab : A. Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi adalah seperti dibawah, kecuali : a. Distribusi pendapatan nasional. b. Kebijaksanaan finansial perusahaan. c. Ramalan diwaktu yang akan datang. d. Jauh-dekatnya dari pasar. jawab : B. Kebijakan financial perusahaan 4. Fungsi konsumsi Keynes menunjukan hubungan pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi yang dinyatakan dengan : a. Tingkat harga berlaku. b. Pendapatan absolut. c. Tingkat harga konstan. d. Keuntungan absolut. jawab : A. Tingkat harga berlaku 5. Buku yang menjadi dasar analisis Makro ekonomi dikarang oleh : a. Adam Smith. b. David mc Celland c. John Maynard Keynes d. Milton Fredman. jawab : C. John Maynard Keynes 6. Seorang ekonomi yang memperjelas garis yang membatasi teori kuantitas uang dengan teori lainnya adalah : a. Adam Smith. b. John Maynard Keyness. c. Milton Friedman d. Thomas M. Humphrey. jawab : B. John Maynard Keyness 7. Faktor utama yang dapat memengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adalah : a. Pendapatan. b. Tingkat harga. c. Transaksi d. Tingkat bunga. jawab : A. Pendapatan 8. Dalam ilmu ekonomi makro yang menjadi perhatian utama adalah : a. Rumah tangga b. Perusahaan c. Pasar d. Individu jawab : C. Pasar 9. Teori Keynes timbul sebagai kritik terhadap teori klasik karena tidak mampu memberikan analisis yang tepat mengenai masalah : a. Harga b. Suku Bunga c. Pengangguran d. Pendapatan jawab : C. Pengangguran 10. Permintaan uang menurut Keynes akan menjadi elastis sempurna pada saat : a. Suku bunga sangat rendah b. Suku bunga rendah c. Suku bunga amat tinggi d. Suku bunga tinggi jawab : A. Suku bunga sangat rendah SOAL ESSAY 1. Sebutkan faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi ? 2. Apa pengertian dan tujuan Pengantar Ilmu Ekonomi Makro ? 3. Jelaskan tentang Kecenderungan Mengonsumsi Marjinal ! 4. Jelaskan tentang Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata ! 5. Apa yang anda ketahui tentang Inflasi ? Jawaban Essay 1. a) Pendapatan rumah tangga (household income) b) Kekayaan rumah tangga (household wealth) c) Jumlah barang-barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat d) Tingkat bunga (interest rent) e) Perkiraan tentang masa depan (household expectation about the future) f) Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan 2. Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. 3. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal (Marginal Propensity to Consume, disingkat MPC) adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit 4. Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata (Average Propensity to Consume, disingkat APC) adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total. 5. Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan tidak singkronnya antara program sistem pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pengantar_Ilmu_Ekonomi_Makro Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemasaran Sumber : Buku Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro & Makro Edisi Ketiga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia