a. Fungsi konsumsi dan tabungan

advertisement
Materi Pengantar Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


Pengantar
Alfred Marshal dalam bukunya Principles of Economies menyatakan bahwa “Ilmu
Ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang umat manusia dalam
kehidupan sehari – hari”.
Setiap insan tidak terkecuali disadari atau tidak pasti akan terlibat dalam permasalahan
ekonomi
3 alasan belajar ekonomi
o Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata (Marcella Zalianty )
o Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai
dalam perekonomian. Mahasiswa memilih jurusan dan program studi
o Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan
ekonomi, potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan
tersebut?



PRINSIP DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM PEREKONOMIAN
o Terdapat Trade Off ( Pilihan ) = Efisiensi vs equity
o Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu (
Opportunity )
o Orang rasional berpikir secara bertahap ( Sunslik & Prodent )
4. Setiap orang bereaksi terhadap Insentif
5. Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak ( absolut adv, comparatif adv,
competitif adv)
6. Pasar adalah Wahana untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi
7. Pemerintah Ada kalanya Dapat memperbaiki Hasil – Hasil mekanisme Pasar. Kegagalan
pasar ( Market Failure )
8. Standart Hidup Suatu Negara Tergantung pada kemampuannya memproudksi barang dan
jasa
9. Harga – Harga Meningkat Jika pemerintah Mencetak Uang.

TEORI EKONOMI —> Mikro
—> Makro

Mikro : perilaku pelaku ekonomi secara individual
Konsumen —> Demand
Produsen —> Supply
• Produksi
• Biaya
• Penerimaan
ü Makro : perilaku variabel-variabel ekonomi secara agregat
Rumah tangga —> c
Perusahaan —> I
Pemerintah —> G —> kebijakan
luar negeri —> x & m













ASAL MULA PERKEMBANGAN ANALISIS EKONOMI
Pada awal tahun 1930an, terjadi kemunduran perekonomian dunia dimulai dari
kemerosotan perekonomian di Amerika
Kondisi ini dikenal dengan sebutan The Great Depression
ekonom Inggris John Maynard Keynes untuk mengemukakan teori – teori yang tertuang
dalam buku “The General Theory of Employment, Interest and Money”
Revolusi ilmu ekonomi Keynes
Perubahan penekanan teori moneter dari penentuan tingkat harga uang ke penentuan
tingkat output dan kesempatan kerja.
Keynes lebih mementingkan permintaan moneter efektif atau pengeluaran total. Di sini
velocity (percepatan peredaran uang) digantikan pengeluaran konsumsi sebagai variabel
yang diperlakukan stabil dan dapat diperkirakan.
Revolusi ilmu ekonomi Keynes
o Menekankan bahwa tidak terdapat kecenderungan secara otomatis dalam sistem
harga bebas untuk menuju posisi keseimbangan jangka panjang termasuk full
employment dari semua faktor produksi.
Ekonomi makro menarik untuk dipelajari karena
menggeluti masalah – masalah ekonomi pokok dan aktual, menyederhanakan
perekonomian dan mencoba memecahkan masalah ekonomi yang muncul dari
waktu ke waktu.
Tujuan utama perekonomian secara makro
Tercapainya General Welfare ( Kesejahteraan masyarakat ) secara optimum.
Tujuan utama tersebut bisa diturunkan menjadi
Mencapai tingkat full employment ( pengerjaan penuh, tidak ada faktor – faktor produksi yang
menganggur ). Terdapat perbedaan yang signifikan antara faham Klasik dan Keynes mengenai
full employment
- Mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat
- Mengusahakan tingkat inflasi yang relatif stabil dan rendah
- Menciptakan neraca pembayaran yang selalu meningkat dan berimbang
- Mengusahakan pemerataan ekonomi dan pendapatan

Permasalahan – permasalahan pokok yang ada di dalam ekonomi makro adalah
- Masalah pertumbuhan ekonomi
- Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
- Masalah pengangguran dan inflasi
- Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

BAB II
PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator keadaan ekonomi suatu negara
Istilah :
GNP ( Gross National Product ) atau Produk Nasional Bruto yaitu keseluruhan nilai barang dan
jasa yang menjadi milik warga negara baik diproduksi di dalam maupun di luar negeri pada
periode waktu tertentu (biasanya 1 tahun ).

Istilah
o

Istilah
o


GDP ( Gross Domestic product ) atau Produk Domestik Bruto yaitu keseluruhan
nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri baik oleh warga negara
maupun warga negara asing ataupun oleh perusahaan asing dalam suatu negara
pada periode waktu tertentu ( biasanya satu tahun ).
NNP ( Net National Product ) atau produksi nasional bersih, yaitu Produksi
Nasional Bruto yang telah dikurangi dengan penyusutan – penyusutan.
o Net National Income atau Pendapatan Nasional bersih, yaitu NNP dikurangi
dengan pajak tdk langsung.
Secara detail
GDP :
Gross Domestic Product
Pendapatan LN di DN –
dan pendapatan DN di LN +

GNP :
Gross National Product
Penyusutan

-
NNP :
Net National Product
Indirect Tax

-
NNI :
Net National Income
Social security tax Transfer Payment +

PI
:
Personal Tax

Saving
DI
Pendapatan perseorangan
-
:
Pendapatan yang bisa dibelanjakan
-
Pengeluaran konsumsi ( CE )







Produk Nasional Bruto dibedakan menjadi 2 macam yaitu
Produk Nasional Bruto Nominal, yaitu mengukur nilai out put pada harga yang berlaku
selama periode produksi
Produk Nasional Bruto Riil, yaitu mengukur nilai out put yang diproduksi dalam setiap
periode berdasarkan harga tahun dasar yang ditentukan.
Hubungan antara PNB Riil dan Nominal bisa digambarkan sebagai berikut :
PNB NOMINAL
PNB Nominal meningkat lebih cepat dibandingkan PNB Riil. Perbedaan ini disebabkan
pengaruh inflasi di mana harga barang berubah sepanjang waktu. PNB Nominal berubah
karena adanya faktor inflasi, Sehingga meskipun jumlah produksinya tetap tapi karena
adanya perubahan harga maka Pendapatan Nasional Brutonya meningkat
PNB Riil berubah karena :
o Tersedianya jumlah sumber daya ( resources ) dalam suatu perekonomian
o Pengerjaan dari sumber daya yang tersedia untuk produksi
o Efisiensi dalam pengerjaan faktor produksi.

Sehingga perubahan PNB Riil akan terjadi apabila terjadi perubahan dalam produksi atau
out put secara keseluruhan. Dalam membicarakan masalah output kita membedakannya
menjadi output yang sifatnya potensial dan out put yang sifatnya Aktual.


Output potensial, adalah produksi yang diharapkan akan mampu dicapai oleh suatu
negara apabila diasumsikan terjadi pengerjaan penuh ( full employment ).
Out put aktual, adalah produksi yang akhirnya mampu dicapai oleh negara tersebut dari
target yang diharapkan pada otuput potensial.
Perbedaan antara PNB Potensial dengan aktual disebut dengan Kesenjangan PNB (The
GNP Gap ).
Apabila digambarkan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :

Manfaat perhitungan dan analisis pendapatan nasional/ daerah :


- Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian
- Membandingkan perekonomian dari waktu ke waktu
- Membandingkan perekonomian antar daerah yang ditunjukkan dengan PDRB.

cara menghitung pendapatan nasional
Pendekatan Pengeluaran , merupakan cara yang paling penting karena akan dapat
menunjukkan kegiatan ekonomi yang dicapai, selain itu juga bisa memberikan gambaran
tentang baik buruknya kondisi perekonomian. Cara menghitungnya adalah dengan
menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai golongan masyarakat atas barang – barang jadi
dan jasa – jasa yang diproduksikan dalam perekonomian tersebut. Barang – barang yang
diimpor tidak dihitung sebagai pendapatan, demikian juga barang – barang yang masih akan
diproses ulang atau barang setengah jadi tidak dihitung untuk menghindari terjadinya double
counting

Komponen – komponen penghitungan pendapatan dengan metode pengeluaran ini adalah
:
o Pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu nilai perbelanjaan barang dan jasa
yang dilakukan oleh rumah tangga dalam satu tahun. Pengeluaran investasi
seperti pembelian tanah dan rumah tidak dihitung sebagai konsumsi rumah
tangga.

Pengeluaran pemerintah, pengeluaran yang dilakukan baik rutin ( untuk membayar gaji
pegawai, perjalanan dinas dan sebagainya ) maupun pengeluaran pembangunan untuk
mengembangkan infrastruktur yang digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, rumah sakit dan pemberian beasiswa
maupun bantuan – bantuan sosial tidak dihitung sebagai pengeluaran pemerintah karena
bukanlah untuk membeli barang dan jasa.

Pembentukan modal sektor swasta, atau sering disebut sebagai investasi pada hakikatnya
berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi
barang dan jasa di masa akan datang.


Eksport netto,
Apabila kita Rumuskan pendekatan pengeluaran sebagai berikut :
=C+I+G+X–M
Y









C
= Konsumsi masyarakat
I = Investasi masyarakat
G
= Pengeluaran pemerintah
X
= Eksport
M
= Import
Pendekatan Nilai Tambah ( Add Value ) atau Produk Netto,
yaitu nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Dengan demikian cara
kedua untuk menghitung pendapatan nasional adalah dengan cara menjumlahkan nilai
tambah yang diwujudkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian
Digunakan untuk menghindari double counting
Misalnya dalam proses produksi pakaian
Hasil Produksi





Kapas
Benang
Kain
Baju
Nilai jual
Rp 5.000
Rp 10.000
Rp 30.000
Rp 50.000 +
Rp 95.000
Nilai tambah
Rp 5.000
Rp 5.000
Rp 20.000
Rp 20.000 +
Rp 50.000
Yang dihitung sebagai pendapatan bukan sebesar Rp 95.000,- tapi nilai tambah produksi yaitu
Rp 50.000,




Yr
Cara Pendapatan
menghitung semua pendapatan yang diterima oleh faktor – faktor produksi seperti
tenaga kerja, sumber daya alam, kapital, tehnologi dan keahlian, baik yang berupa gaji,
upah, sewa, bunga dan keuntungan yang diterima selama satu tahun.
Rumus
Y
= Yi + Yr + Yw + Ycpr
+ Ycpd
Yi
= Pendapatan dari bunga investasi
= Pendapatan sewa atau rent atas lahan


Yw= Pendapatan upah atas tenaga kerja
Ycpr = Pendapatan atas laba ditahan ( Corporate Profits Retained )

Ycpd= Pendapatan atas laba dibagi ( Corporate Profits Distributed )
o ARUS LINGKAR PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB III
MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

FUNGSI KONSUMSI
Adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel pendapatan nasional ( Y )
dengan variabel konsumsi ( C ). Fungsi konsumsi menurut JM Keynes dirumuskan sebagai
C = Co + cY
Karakteristik Fungsi Konsumsi Keynes adalah :
- Besarnya pengeluaran konsumsi ( C ) dipengaruhi secara positif dan searah oleh besarnya
pendapatan
- Merupakan fungsi konsumsi jangka pendek, ditunjukkan adanya konsumsi otonom ( Co )
yaitu


Pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan sama dengan nol (0 )
Pengeluaran konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan
3.
c = Marginal Propensity to Consume ( MPC ) yaitu besarnya kecenderungan
perubahan konsumsi ketika pendapatan berubah ( D C / DY ). 0 < c < 1, atau MPC positif tapi
kurang dari 1. (Ini berdasarkan Fundamental Psychological Law). Dimana c merupakan slope
kurva konsumsi.
4.
Y adalah pendapatan yang siap dibelanjakan atau disebut disposible income yaitu Y d
= Y – tax + subsidi
Average Propensity to Consume atau kecenderungan rata – rata untuk berkonsumsi .
5.
APC
= C/Y
= Co + cY
=c +
Co / cY
Y



Besarnya APC tidak konstan, tetapi membesar dengan semakin besarnya C
Dalam jangka pendek APC > MPC
APC ( pada satu tingkat pendapatan ) adalah slope garis yang dibuat dari titik origin ke
suatu titik pada kurva konsumsi ( pada tingkat pendapatan tertentu
6. Fungsi konsumsi jangka panjang Keynes mempunyai sifat – sifat sebagai berikut:








Fungsinya C = kY
MPC = APC
MPC jangka panjang > MPC jangka pendek
Tidak ada autonomous consumption, karena dalam jangka panjang apabila tidak ada
pendapatan maka tidak bisa berkonsumsi.
o FUNGSI TABUNGAN
Tabungan merupakan fungsi pendapatan S = s Y. Besar kecilnya tabungan dipengaruhi
secara positif oleh besar kecilnya pendapatan nasional. Di mana tabungan adalah sisa
pendapatan setelah digunakan untuk konsumsi atau dapat ditulis sebagai S = Y – C
o PEREKONOMIAN 2 SEKTOR
Pada perekonomian negara yang masih tertutup dan sederhana, komponen perekonomian
terdiri atas dua sektor yaitu rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen dengan
variabel – variabel yang digunakan konsumsi ( C ) dan tabungan ( S )
Hubungan antar variabel
C
= f ( Yd ) Þ konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan
0<DC<1
DY


C
= a + cYd
Yd
=C+S
Yd
= ( a + cYd ) + S
S
= Yd – ( a + cYd )
S
= -a + (1 – c ) Yd
Di mana





Yd
=
C
=
S
=
a
=
c = MPC

Selain mpc kita juga mengenal adanya mps ( marginal propensity saving), yaitu
seberapa besar perubahan tabungan dengan adanya perubahan pendapatan. Dari
hubungan tabungan dan konsumsi, maka kita akan menemukan
Pendapatan yang bisa langsung dibelanjakan
Konsumsi
Saving, tabungan
konsumsi autonomos/ Co
Mpc+ Mps = 1.

Pada titik pendapatan tertentu terdapat kondisi di mana semua pendapatan dihabiskan
untuk konsumsi. Hal ini disebut dengan pendapatan break event point. Juga kondisi
ketika pendapatan tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsinya, sehingga terjadi saving
yang sifatnya negatif atau terjadi hutang.
Secara grafis, hubungan pendapatan, tabungan dan konsumsi bisa digambarkan sebagai
berikut :




Contoh
Pada tingkat pendapatan sebesar 100 mrp pertahun, besar konsumsi 95 mrp
Pada tingkat pendapatan nasional 120 mrp per tahun, besar konsumsi 110 mrp.
Dicari
a. Fungsi konsumsi dan tabungan
b. Titik Break even point
c. Pada tingkat pendapatan Rp 90 milyar berapa konsumsi dan tabungannya

Jawab
a. APC100 = C100 / Y100 = 95 / 100 = 0,95
APC120 = C120 / Y 120 = 110/120
= 0,9166
MPC = D C /D Y = ( 110 – 95 ) / ( 120 – 100 )
= 15 / 20 = 0,75

Maka dengan menggunakan rumus di atas bisa dicari
= ( APCn – MPC ) Y + MPC. Y
C
= ( 0,95 - 0,75 ) . 100 + 0,75 Y
= 0,20 x 100 + 0,75 Y
= 20 + 0,75 Y

Y = C
Tingkat Break even
Þ
Y - C = 0
Y - ( 20 + 0,75 Y ) = 0
Y - 0,75 Y - 20 = 0
0,25 Y = 20
Y = 80 mrp
Artinya pada tingkat pendapatan sebesar Rp 80 milyar, seluruh pendapatan digunakan untuk
berkonsumsi. Sebelum tingkat pendapatan sebesar Rp 80 milyar, kekurangan konsumsi akan
ditutup dengan tabungan negatif (hutang).




Fungsi Saving
S = Y - C
C = a + cY maka
S = Y - ( a + cY )
= Y - a - cY

= ( 1- c ) Y - a
Dari soal di atas, fungsi savingnya adalah
S = ( 1 - c ) Y - a
S = ( 1 - 0,75 ) Y - 20
= ( 0,25 ) Y - 20

C
Pada tingkat pendapatan Rp 90 milyar, maka konsumsinya
= 20 + 0,75 ( 90 )
= 87,5 milyar
= 0,25 ( 90 ) – 20
S
= 2,5 milyar rupiah







Beberapa faktor yg menentukan tk konsumsi & tabungan RT
Kekayaan yg telah terkumpul
Tingkat bunga
Sikap berhemat
Keadaan perekonomian
Distribusi pendapatan
Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi
EKONOMI 2 SEKTOR YANG SUDAH MEMASUKKAN INVESTASI















Investasi/ penanaman modal = Pengeluaran/ perbelanjaan investor atau perusahaan untuk
membeli barang modal & perlengkapan produksi barang/ jasa yg tersedia dalam
perekonomian
Yang digolongkan sbg investasi
Pembelian berbagai jenis barang modal (mesin – mesin) & peralatan produksi lain untuk
mendirikan berbagai industri
Perbelanjaan untuk membangun rumah, bangunan kantor/ pabrik dan lainnya
Pertambahan nilai stock brg yg masih dlm proses produksi pd akhir tahun pnghitungan
pendapatan nasional
Penentu tingkat investasi
Tigkat keuntungan yg diramalkan akan diperoleh (Keuntungan yang diperoleh
perusahaan)
Tingkat bunga
Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa mendatang
Kemajuan tehnologi
Tingkat pendapatan nasional & perubahannya
Tingkat pengembalian modal
Untuk menghitung tk pengembalian modal dilakukan dengan menghitung nilai sekarang (
Present Value ).
Dikatakan menguntungkan bila PV pendapatan di masa depan > investasi
PV = Y1 + Y2
+ Y3 + …… + Yn
(1+r) (1+r)2 (1+r)3
(1+r)n
r = tingkat bunga
Bila M = modal, maka investasi akan untung bila NS > M



Efisiensi Modal Marginal
Suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian investasi dengan
jumlah modal yang diinvestasikan
Kegiatan investasi akan dilakukan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau
sama dengan tingkat bunga
Ekonomi periode ke-0 ( pendapatannya ) digunakan pada periode ke-1. Periode ke 1 digunakan
untuk periode ke2 dan seterusnya maka akan diperoleh :
Co
+ Io = Yo
Yo
= C1 + S1
C1 + I1 = Y1
Y1
= C2 + S2 dan seterusnya
Y nasional equilibrium adalah tingkat pendapatan nasional di mana tidak ada kekuatan ekonomi
yang mempunyai tendensi untuk mengubahnya. Yo = Y1 = Y2 dan seterusnya. Karena
konsumsi tergantung Y maka Ceq saat Co
= Y1 = Y2 dst
Demikian juga untuk saving. Maka kita bisa menyimpulkan bahwa S1 = I1

Pada perekonomian dua sektor yang sudah memasukkan variabel investasi ini terdapat 2
cara untuk menghitung pendapatan nasional equilibrium
Cara I
Y
= C + I
C
= a + cY
Y
= a + cY + I
Y – cY
=a + I
(1–c) Y
=a + I
Y
=(a+I)
1
c
=a + I
1- c

Cara II
S
= I
Y - C
= I
Y - ( a + cY )
= I
Y - a - cY
= I
Y - cY
= a + I
(1–c) Y
Y
1–c
= a + I
= 1
. (a+I)

Contoh :
Diketahui Fungsi konsumsi
C = 0,75 Y + 20 mrp
Investasi/ th
I = 40 mrp
a. Hitung besar pendapatan nasional equilibrium
b. Hitung besar konsumsi equilibrium
c. Besar saving equilibrium

Jawab
a. Y =
1
. ( 20 + 40 )
( 1 – 0,75 )
= 4 x 60 = 240 mrp
b. Ceq
= a + cY
= 20 + 0,75 ( 240 )
= 200 mrp
c. S eq = -20 + 0,25 ( 240 )
= 40 mrp
Download