MAKALAH SISTEM INFORMASI KOMPUTER OTOMATISASI PERKANTORAN DAN SISTEM PAKAR NAMA KELOMPOK 1. 2. 3. 4. Luciana Hendrika Loekito Gianita Intan Septiadin Nurul Qoiriyah Ana Komaidah Ayu Winda Septiani (14101057) (14101227) (14101316) (14101297) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER STIKOM INDONESIA ( STIKI ) 2015 – 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6 2.1 Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer (CBIS) ............................................. 6 2.2 Pengertian Otomatisasi Komputer ................................................................................ 7 2.3 Tujuan Otomatisasi Komputer ...................................................................................... 8 2.4 Manfaat Otomatisasi Komputer .................................................................................... 8 2.5 Fasilitas dalam Otomatisasi Komputer ......................................................................... 9 2.6 Peranan otomatisasi perkantoran dalam pemecahan suatu masalah ........................... 10 2.9 Model Otomatisasi Perkantoran .................................................................................. 13 2.10 Penggunaan Peralatan dalam Otomatisasi Kantor .................................................... 14 2.12 Sistem Pakar.............................................................................................................. 17 2.13 Kelebihan Sistem Pakar ............................................................................................ 17 2.14 Kelemahan Sistem Pakar .......................................................................................... 18 2.15 Tahapan-tahapan pengembangan sistem pakar ......................................................... 18 2.16 Bentuk Sistem Pakar ................................................................................................. 19 2.17 Struktur Sistem Pakar ............................................................................................... 20 2.18 Model konseptual sistem pakar ................................................................................. 25 BAB III KESIMPULAN ................................................................................................................. 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat kebutuhan manusia akan teknologi terutama system informasi pun semakin meningkat. Melalui computer segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Sehingga manusia akan lebih mengandalkan computer sebagai alat untuk membantu pekerjaan mereka. Terlebih lagi perusahaan sudah semakin berkembang maka dari itu setia perusahaan sangat memerlukan system informasi yang dapat mempermudah mereka dalam membuat sebuah laporan juga catatan yang akan mereka pakai sebagai suatu data dalam perusahaan. Maka dari itu kita akan membahas tentang system informasi computer dimana system ini dapat membantu dan digunakan untuk mempermudah setiap pekerjaan yang dapat dilakukan di dalam sebuah perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Apakah pengertian Sistem informasi komputer? Apakah pengertian dari Otomatisasi Perkantoran? Bagaimana tujuan dari Otomatisasi perkantoran tersebut ? Bagaimana manfaat yang didapat dari Otomatisasi Perkantoran teraebut? Apa saja fasilitas dalam Otomatisasi perkantoran? Bagaimana peranan otomatisasi perkantoran dalam pemecahan suatu masalah? Siapa saja pengguna Otomatisasi Perkantoran? Bagaimana tahap penerapan Otomatisasi Perkantoran? Bagaimana model Otomatisasi Perkantoran? Apa saja peralatan yang digunakan dalam Otomatisasi Perkantoran? Apa saja jenis – jenis Otomatisasi Perkantoran? Bagaimana dampak dari Otomatisasi perkantoran tersebut? Apakah pengertian dari Sistem pakar? Apa saja kelebihan dari Sistem Pakar? Apa saja kekurangan dari Sistem Pakar? Bagaimana tahap pengembangan Sistem Pakar? Bagaimana bentuk dari Sistem Pakar? Bagaimana struktur dari Sistem Pakar? Bagaimana model dari Sistem Pakar? Bagaimana system pakar dapat menunjang sebuah keputusan? 1.3 Tujuan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain: Dapat memberikan informasi tentang pengertian system informasi kompuer Dapat memberikan penjelasan mengenai pengertian otomatisasi computer Dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan dari otomatisasi computer Dapat memberikan informasi dari manfaat dari otomatisasi computer Dapat memberikan informasi mengenai fasilitas dalam otomatisasi komputer Dapat memberikan penjelasan mengenai dampak dari otomatisasi computer Dapat memberikan penjelasan mengenai peranan otomatisasi computer dalam pemecahan masalah Dapat mengetahui siapa saja pengguna dari otomatisasi computer Dapat memberikan penjelasan mengenai tahap penerapan otomatisasi perkantoran Dapat memberikan penjelasan mengenai model otomatisasi perkantoran Dapat memberikan penjelasan mengenai peralatan yang digunakan dalam otomatisasi komputer Dapat memberikan penjelasan mengenai jenis – jenis otomatisasi perkantoran Dapat memberikan penjelasan mengenai dampak dari otomatisasi computer Dapat memberikan pengertian mengenai system pakar Dapat memberikan pengertian mengenai kelebihan system pakar Dapat memberikan pengertian mengenai kekurangan system pakar Dapat memberikan pengertian mengenai tahap pengembangan system pakar Dapat memberikan pengertian mengenai bentuk dari system pakar Dapat memberikan pengertian mengenai struktur dari system pakar Dapat memberikan pengertian mengenai model dari system pakar Dapat memberikan penjelasan bagaimana dampak system pakar dalam penunjang keputusan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer (CBIS) CBIS atau Computer Base Information System mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis komputer. Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa system informasi berbasis computer adalah system pengolah suatu data yang berkualitas dan di pergunakan untuk membantu mengambil sebuah keputusan dan untuk menentukan peranan teknologi dalam kehidupan ini. 2.2 Pengertian Otomatisasi Komputer Otomatisasi kantor merupakan penggunaan alat elektronik yang digunakan untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang didalam dan diluar perusahaan. O’Brien ( 1996 ) mendefinisikan otomatisasi kantor sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya diantara individual, grup-grup kerja dan organisasi Otomatisasi perkantoran berawal dari tahun 1960, ketika IBM menciptakan istilah word-processing untuk menjelaskan kegiatan devisi mesin TIK listriknya. Pada tahun 1964, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis. Kata "Otomatisasi" memiliki pengertian penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasa dilakukan oleh manusia. Otomatisasi kantor biasanya dikenal dengan istilah Office Automation atau OA. Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000) menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai secara bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi, dimana digunakannya perangkat komputer untuk keperluan perkantoran. Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih efektivitas dan efisiensi kegiatan perkantoran. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang menuntut untuk menyelesaikan proses pengolahan informasi secara cepat dan fleksibel, maka kebutuahan dari metode manual ke otomatis sudah menjadi keharusan untuk dipenuhi. Namun, bukan berarti meninggalkan seluruh proses manual dan memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi dikantor. 2.3 Tujuan Otomatisasi Komputer Otomatisasi Perkantoran, OA atau Office Automation bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja melalui : Meminimalkan pengeluaran pada biaya, munculnya komputer dapat menghemat biaya dimana komputer dapat menggantikan dan meringankan tugas pekerja dari berat menjadi ringan. Pemecahan masalah kelompok, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik dalam memecahkan masalah. Pelengkap bukan pengganti, dalam hal ini tidak akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional, seperti percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. Pelengkap informasi ini digunakan agar dapat lebih baik dalam berkomunikasi. Penggabungan dan penerapan teknologi, misalnya antara telepon, komputer, jaringan internet, serta satelit. Dimana semua digabung untuk memperlancar informasi dari luar perusahaan maupun didalam perusahaan, selain itu untuk mengetahui canggihnya tekhnologi di era globalisasi . Memperbarui proses pelaksanaan pekerjaan di kantor, produk office automation memungkinkan para pekerja kantor memproses lebih banyak dokumen secara lebih cepat, lebih baik, dan lebih efisien Meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan. Peningkatan komunikasi dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat 2.4 Manfaat Otomatisasi Komputer Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam pemanfaatan sistem otomatisasi perkantoran, diantaranya : Otomatisasi perkantoran membuat informasi menjadi lebih murah dan mudah digunakan, dipindahkan, dan dirawat. Dapat meletakkan landasan yang kuat untuk integrasi informasi sehinggga perusahaan mampu berkompetisi lebih baik. Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, komputer mampu menunda penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah. Pemecahan masalah kelompok/tim. Cara OA berkontribusi pada komunikasi ke dan dari manajer membuatnya sangat cocok diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok. Sebagai pelengkap bukan pengganti. Sebagai suatu cara komunikasi bisnis. OA tidak akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional seperti percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. OA hanya melengkapi komunikasi tradisional. Meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan. Peningkatan komunikasi dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat 2.5 Fasilitas dalam Otomatisasi Komputer Dilihat dari tenaga penggeraknya Mesin manual ialah mesin-mesin yang digerakkan oleh tenanga manusia Mesin listrik (elektrik) ialah mesin-mesin yang digerakkan dengan tenanga listrik atau baterai Dilihat dari car kerja dan komponen mesinnya Mesin mekanik yaitu mesin-mesin yang rangkaian komponennya tampak bergerak dalam operasinya. Mesin elektronik yaitu mesin-mesin dengan rangkaian komponen elektronik,berupa kabel-kabel Dilihat dari fungsinya dalam berbagai pekerjaan kantor Mesin-mesin untuk mencatat bahan keterangan, diantaranya adalah mesin tulis, mesin dikte,mesin penomor, dan asalah pensil. Mesin-mesin untuk menghimpun bahan keterangan diantaranya adalah pembuka surat mesin penjilid, hectmachine, pemotong kertas, dan pencatat uang kas Mesin-mesin untuk mengolah bahan keterangan diantaranya adalah mesin jumlah, mesin hitung, dan komputer Mesin-mesin untuk memperbanyak bahan keterangan diantaranya adalah mesin stensil,mesin stensil spiritus, mesin fotocopy, mesin perekam sheet, mesin offset, dan berbagai mesin cetak Mesin-mesin untuk mengirimkan bahan keterangan diantaranya adalah telepon, dan interphone, teleprinter, dan facsimile Mesin-mesin untuk menyimpan bahan keteragan diantaranya adalah mikrofilm, penghancur kertas, dan pelubang kertas/kartu (perforator) 2.6 Peranan otomatisasi perkantoran dalam pemecahan suatu masalah Banyak aplikasi dalam otomatisasi kantor, membuat seorang manajer harus melakukan suatu pemilihan dalam membuat suatu sytem yang baik, yang kiranya dapat memberikan kepuasaan baik dari pelanggan maupun dalam perusahaan itu sendiri. Adapun yang mempengaruhi peranan otomatisasi perkantoran dalam pemecahan suatu masalah adalah berikut: Jenis Organisasi, yaitu seorang manajer diperusahaan dengan satu lokasi tidak akan mempertimbangkan konferensi audio dan video. Pilihan pribadi, manajer yang memilih komunikasi tatap muka tertarik pada konferensi video dan memanfaatkan kalender elektronik. Sumber daya OA yang tersedia paduan manajer dibatasi oleh sumber oleh sumber daya OA yang tersedia dalam perusahaan. 2.7 Pengguna Otomatisasi Komputer Otomatisasi Kantor digunakan oleh semua orang yang bekerja di dalam kantor. Pada dasarnya terdapat 4 kategori pengguna Otomatisasi Kantor, yaitu : 1) Manajer : orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM. 2) Profesional : profesional tidak mengelola orang, tetapi menyumbangkan keahlian khususnya. Misalnya : pembeli, wiraniaga, dan asistenstaff khusus Manajer dan professional secara bersama dikenal sebagai pekerja terdidik. 3) Sekretaris : biasanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan. 4) Pegawai administratif : melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotocopy, menyusun dokumen, menyimpan dokumen. 2.8 Tahap Penerapan Otomatisasi Perkantoran Tahap-tahap Penerapan Otomatisasi Kantor Dalam penerapan otomatisasi kantor, ada beberapa tahap yang penting untuk diperhatikan sebagai berikut: 1. Tradisional : penggunaan teknologi utamanya ditujukan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas. Terfokus pada penggunaan word processing, fax, telepon dan lain-lain. 2. Transisional ; ditandai dengan mulai digunakannya proses data secara elektronik serta dibangunnya aplikasi untuk keperluan pengarsipan, penyimpanan, dan komunikasi yang berbasis komputer. Contoh : pembuatan database (oracle), general ledger (informasi keuangan), EAS (sistem approval elektronik) dan lain-lain. 3. Transformasional ; merupakan konvergensi telekomunikasi dan informasi (ICT). Contoh : teleconference, videoconference dan lain-lain. Cara Menerapkan (Virtual Office) a. Menyediakan sumber daya komputer b. Menyediakan sarana akses ke sumber daya informasi c. Menyediakan perlengkapan non komputer d. Menyiapkan sarana telepon yang dapat dialihkan e. Menyediakan kelengkapan untuk panggilan konferensi f. Membuat jadwal pertemuan reguler g. Melaksanakan urutan-urutan pekerjaan secara teratu Manfaat Menerapkan Kantor Virtual dalam Bisnis Penerapan kantor virtual dalam dunia bisnis memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai berikut : a. Lebih fleksibel b. Hemat biaya c. Banyak pilihan pekerjaan d. Penghasilan tak terbatas e. Banyak mempunyai waktu luang dengan keluarga Keuntungan dan Kerugian Kantor Virtual Keuntungan dari kantor virtual : a. Pengurangan biaya fasilitas b. Pengurangan biaya peralatan c. Jaringan komunikasi formal d. Pengurangan penghentian kerja e. Kontribusi sosial Kerugian dari kantor virtual : a. Rasa tidak memiliki b. Takut kehilangan pekerjaan c. Semangat kerja yang rendah d. Ketegangan keluarga 2.9 Model Otomatisasi Perkantoran Keterangan : Karena OA tidak memiliki mengelola data, penggunaan database dibatasi pada isi informasi. Informasi dikumpulkan dari sistem fisik perusahaan. Informasi juga disediakan oleh lingkungan. Informasi berfungsi sebagai input bagi aplikasi OA berbasis computer seperti pengolah kata, e-mail, dann konferensi komputer Pemecah masalah lain berada ditengah-tengah garis yang memisahkan perusahaan dengan lingkungan. Ini berarti bahwa orang-orang itu mungkin berada di kedua area tersebut. Model tersebut juga mencerminkan penggunaan aplikasi OA berbasis nonkomputer seperti konferensi video dan audio. 2.10 Penggunaan Peralatan dalam Otomatisasi Kantor 1. Dilihat dari tenagan penggeraknya : a. Mesin manual ialah mesin-mesin yang digerakkan oleh tenanga manusia b. Mesin listrik (elektrik) ialah mesin-mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik atau baterai 2. Dilihat dari cara kerja dan komponen mesinnya a. Mesin mekanik yaitu mesin-mesin yang rangkaian komponennya tampak bergerak dalam operasinya b. Mesin elektronik yaitu mesin-mesin dengan rangkaian komponen elektronik, berupa kabel-kabel 3. Dilihat dari fungsinya dalam berbagai pekerjaan kantor a. Mesin-mesin untuk mencatat bahan keterangan, diantaranya adalah mesin tulis, mesin dikte, mesin penomor, dan asalah pensil b. Mesin-mesin untuk menghimpun bahan keterangan diantaranya adalah pembuka surat mesin penjilid, hectmachine, pemotong kertas, dan pencatat uang kas c. Mesin-mesian untuk mengolah bahan keterangan diantaranya adalah mesin jumlah, mesin hitung, dan komputer d. Mesin-mesin untuk memperbanyak bahan keterangan diantaranya adalah mesin stensil,mesin stensil spiritus, mesin fotocopy, mesin perekam sheet, mesin offset, dan berbagai mesin cetak e. Mesin-mesin untuk mengirimkan bahan keterangan diantaranya adalah telepon, dan interphone, teleprinter, dan facsimile f. Mesin-mesin untuk menyimpan bahan keteragan diantaranya adalah mikrofilm, penghancur kertas, dan pelubang kertas/kartu (perforator) 2.11 Jenis-jenis Aplikasi Otomatisasi Kantor Perkantoran merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan dalam perolehan,pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Berikut ini adalah jenis-jenis aplikasi otomatisasi perkantoran yang dapat digunakan : 1. Pengolahan Kata (Word Processing) Word processing adalah penggunakan suatu aperalatan elektronik yang secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untukmembuat dokumen ketik atau cetak. Contoh dari word processing adalah Ms. Word dari Microsoft Office 2. Surat Elektronik (Electronic Mail/E-mail) Surat elektronik yang dikenal sebagai e-mail adalah penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan dengan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan. 3. Voice Mail Voice mail memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital dan kemudian mengubahnya kembali menjadi audio saat dipanggil. Tiap pemakai mempunyai voice mailbox dalam penyimpanan sekunder, dan peralatan khusus mengubah pesan audio ke dan dari bentuk digital. 4. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring) Adalah penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan memanggil acara yang telah ditetapkan oleh manajer. Kalender elektronik bersifat khusu diantara aplikasi otomatisasi kantor, karena ia hannya menyusun terjadinya komunikasi bukan mengkomunikasikan informasi. Cara kerjanya mirip dengan organizer. 5. Konferensi Audio (Audio Conferencing) Adalah penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio diantara orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan konferensi. Konferensi audio tidak memerlukan komputer, hanya melibatkan fasilitas komunikasi audio dua arah. 6. Konferensi Video Adalah penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konferensi yang tersebar secara geografis. Peralatan tersebut menyediakan hubungan audio dan video serta tidak memerlukan komputer. 3 konfigurasi dasar konferensi video berdasarakan sinyalnya adalah : - Video satu arah dan audio satu arah - Video satu arah dan audio dua arah - Video dan audio dua arah 7. Konferensi Komputer (Computer Conferencing) Adalah penggunaan jaringan komputer, sehingga memberi kemampuan seseorang untuk melakukan pertukaran informasi selama proses terjadinya konferensi. Aplikasi ini hamper sama dengan electronic mail, karena kedua aplikasi ini menggunakan hardware dan software yang sama. 8. Transmisi Faxsimili (Facsimile Transmission) FAX adalah penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca citra dokumen pada satu ujung saluran komunikasi dan membuat salinannya di ujung yang lain. Fax sangat mudah diimplementasikan dan dioperasikan. Jalur telepon suara dapat berfungsi sebagai channel-nya dan pengoperasian peralatannya tidak lebih sulit daripada mengoperasikan mesin fotocopy. 9. Pencitraan (Imaging) Untuk menyimpan dokumen yang berukuran/bervolume besar diperlukan penyimpanan khusus sehingga mudah untuk memanggil dan mendapatkan kembali informasi yang diperlukan dalam dokumen tersebut. Penggunaan microfrom yang berupa microfilm dan microfiche dapat mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan sebesar 97% sehingga efektif digunakan untuk dokumen besar. 10. VideoText Adalah penggunaan komputer untuk tujuan memberikan tampilan materi tekstual pada layar CRT. Penggunaan komputer untuk menampilkan pada layar CRT materi narasi dan grafik yang tersimpan. Untuk menyediakan informasi dalam bentuk videotext, terdapat 3 sumber utama bahannya, yaitu: - menciptakan file videotext pada komputernya sendiri - berlangganan jasa videotext - memperoleh akses ke file videotext dari perusahaan lain 11. Desktop Publishing (DTP) Adalah penggunaan komputer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat mirip dengan yang dihasilkan oleh typesetter. Sistem DTP berbentuk suatu konfigurasi komputer mikro yang mencakup layar CRT resolusi tinggi dan printer laser, dan dikendalikan oleh perangkat lunak DTP. 2.12 Sistem Pakar Konsep sistem pakar adalah menirukan metodologi dan kinerja seorang manusia yang ahli dalam bidang atau domain tertentu yang spesifik.(Setiawan, 1993). Sistem pakar adalah program pemberian nasehat (advice giving) atau program konsultasi yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasuki oleh satu atau banyak pakar kedalam satu domain pengetahuan tertentu. Agar setiap orang biasa memanfaatkannya untuk memecahkan suatu masalah. (Suparman,1991). Sistem pakar sangat inovatif dalam menghimpun dan mengemas pengetahuan, keunggulan yang utam terletak pada kemampuan dan penggunaan praktisnya bila disuatu tempat tidak ada seorang pakar dalam suatu bidang ilmu.(Andi, 2003). 2.13 Kelebihan Sistem Pakar Kelebihan yang diperoleh dari sistem pakar yaitu: Memungkinkan orang awam bisa melakukan pekerjaan seorang pakar. Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan meningkatkan efisiensi pekerjaan. Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang kompleks. Menyederhanakan beberapa operasi. Pengolahan berulang-ulang secara otomatis. Tersedianya pengetahuan pakar bagi masyarakat luas 2.14 Kelemahan Sistem Pakar Sedangkan kelemahan sistem pakar yaitu: Pengembangan sistem pakar sangat sulit, seorang pakar yang baik sulit diperoleh. Memedatkan pengeahuan seorang pakar dan mengalihkannya menjadi sebuah program merupakan pekerjaan yang melelahkan dan memerlukan biaya yang besar. Sistem pakar sangat mahal untuk mengembangkan, mencoba dan mengirimkannya ke pemakai terakhir memerlukan biaya tinggi. Hampir semua sistem pakar (expert system) masih harus dapatdimplementasikan dalam komputer besar, sistem pakar yang dijalankan pada komputer pribadi tergolong sistem apkar kecil dan kurang canggih. Sistem pakar tidak 100 % menguntungkan karena produk seseorang tidak ada yang sempurna dan tidak selalu benar, oleh karena itu perlu dikaji ulang secara teliti sebelum digunakan. 2.15 Tahapan-tahapan pengembangan sistem pakar Tahapan-tahapan pengembangan sistem pakar antara lain: Tahap-Tahap Pengembangan Sistem Pakar Identifikasi, Merupakan tahap penentuan hal-hal yang penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis. Konseptualitas, Hasil identifikasi masalah, dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan. Formalisasi, Konsep-konsep dari konseptualisasi diimplementasikan secara formal dalam tahap formalisasi. Implementasi, Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah kedalam modul-modul. Evaluasi, Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibangun dan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang masih ada. Pengembangan sistem, Fungsi dari pengembangan sistem adalah agar sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem dimana didalamnya tersimpan semua hal penting yang menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang. 2.16 Bentuk Sistem Pakar Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu : Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdirisendiri tidak tergantung dengan software yang lainnya. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakanprogram dimana didalamnya memanggil algoritma subrutin lain(konvensional). Menghubungkan ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan systempakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khususyang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar. 2.17 Struktur Sistem Pakar Sistem pakar teridiri-dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. Struktur Sistem Pakar Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja di dalam domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu : Cara representasi sistem pakar Ada tiga teknik cara representasi dalam sistem pakar, yaitu: Production rule, Adalah model ide dasar dari sistem yang mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan kondisi-aksi (jika-maka). Semantic network, Merupakan gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri node atau simbol dan hubungan atau link yang memperhatikan hubungan hirarkis antar objek. Contoh Semantik Network Frame, Adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek tertentu. Contoh Frame Kategori umum dari sistem pakar Berdasarkan penggunaannya sistem pakar diklasifikasikan menjadi dua bagian, seperti pada tabel dibawah ini: Kategori Masalah yang diselesaikan Menduga kegagalan sistem dari observasi, Diagnosa contoh mendiagnosa kerusakan mesin mobil. Interpretasi Menduga gambaran situasi dari observasi Menduga akibat yang terjadi situasi tertentu. Contoh prediksi cuaca besok berdasarkan data- Prediksi data sebelumnya. Mengembangkan rencana-rencana untuk Perencanaan mencapai tujuan tertentu. Membandingkan observasi terhadap rencana Monitoring hasil. Debugging Memberikan obat bagi kegagalan fungsi. Mengeksekusi rencana dengan obat Reference penyembuhan. Instruksi Mendiagnosa, menunjukkan unjuk kerja. Mengimplementasikan, memprediksi, mengontrol kegiatan yang membutuhkan posisi Kontrol yang tinggi. Contoh beberapa sistem pakar XSEL Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai asisten penjual yang membantu penjual komputer DEC memilihkan pesanan pelanggan sesuai dengan kebutuhan. MYCIN Sistem ini dikembangkan di Universitas Stanford pada pertengah-an 1970-an dengan tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan oleh bakteri PROSPECTOR Sistem ini diciptakan oleh Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh pada tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seperti seorang pakar di bidang geologi. Sebuah sistem pakar mempunyai kemampuan berdialog dengan pemakai dan kemudian memberikan suatu saran, pandangan, atau kesim-pulan. Contoh berikut menunjukkan kemampuan tersebut. Sistem pakar : Apakah buah berbentuk bulat? Pemakai : Ya. Sistem pakar : Apakah buah berwarna hijau ketika muda dan kuning ketika sudah tua? Pemakai : Tidak. Sistem pakar : Apakah buah berwarna hijau ketika muda dan merah ketika sudah tua? Pemakai : Ya. Sistem pakar : Apakah berbatang? Pemakai : Ya Sistem pakar : Menurut pengetahuan yang saya miliki, apel memenuhi kriteria yang Anda sebutkan. 2.18 Model konseptual sistem pakar Model konseptual sistem pakar yang paling umum diperlihatkan pada Gambar 5.21. Tampak bahwa terdapat 4 buah komponen penting, yakni basis pengetahuan (knowledge base), mesin inferensi (inference engine), fasilitas penjelasan, dan antarmuka pemakai. Model konseptual sistem pakar Basis pengetahuan merupakan komponen yang berisi pengetahuanpengetahuan yang berasal dari pakar. Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta berupa situasi masalah dan teori tentang area masalah. Aturan adalah suatu arahan yang menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah pada bidang tertentu. Mesin inferensi adalah komponen yang menjadi otak sistem pakar. Bagian inilah yang berfungsi melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan. Fasilitas penjelas merupakan komponen yang berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada pemakai yang memintanya. Jenis pertanyaan ;ang dapat ditangani biasanya berupa “Mengapa” dan “Bagaimana”. Tidak semua sistem pakar menyediakan bagian ini. Contoh berikut mem-berikan gambaran tentang penjelasan oleh sistem pakar. Antarmuka pemakai merupakai bagian yang menjembatani antara sistem dan pemakai. Melalui bagian inilah pemakai berkomunikasi dengan sistem. BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM (Sistem Informasi Manajemen) dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM (Sistem Informasi Manajemen) menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Otomatisasi kantor (office automation/OA) memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik. OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, elektronik calendaring, facsimile transmission. Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Daftar Pustaka http://fairuzelsaid.com/konsep-sistem-pakar/ https://blogaanwati.wordpress.com/2013/01/11/otomatisasi-kantor/. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_otomatisasi_kantor. http://nove82.blogspot.co.id/2014/10/otomatisasi-perkantoran-a.html