NASIB OBAT DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIKA)

advertisement
NASIB OBAT DALAM TUBUH
(FARMAKOKINETIKA)
REZQI HANDAYANI S.Farm, M.P.H., Apt
KEGUNAAN FARMAKOKINETIKA
1.
Bidang farmakologi
Farmakokinetika dapat menerangkan mekanisme kerja suatu obat dalam tubuh,
khususnya untuk mengetahui senyawa yang mana yang sebenarnya bekerja dalam
tubuh; apakah senyawa asalnya, metabolitnya atau kedua-duanya. Data kinetika obat
dalam tubuh sangat penting untuk menentukan hubungan antara kadar/jumlah obat
dalam tubuh dengan intensitas efek yang ditimbulkannya. Dengan demikian daerah
kerja efektif obat (therapeutic window) dapat ditentukan. (Cahyati, 1985)
2.
Bidang farmasi klinik
a) Untuk memilih route pemberian obat yang paling tepat.
b) Dengan cara identifikasi farmakokinetika dapat dihitung aturan dosis yang tepat
untuk setiap individu (dosage regimen individualization).
c) Data farmakokiketika suatu obat diperlukan dalam penyusunan aturan dosis
yang rasional.
d) Dapat membantu menerangkan mekanisme interaksi obat, baik antara obat
dengan obat maupun antara obat dengan makanan atau minuman.
3.
Bidang toksikologi
Farmakokinetika dapat membantu menemukan sebab-sebab terjadinya efek toksik
dari pemakaian suatu obat.
Pharmacokinetics: science that studies routes of administration, absorption*
and distribution*, bioavailability, biotransformation, and excretion of drugs.
DISTRIBUSI
METABOLISME
EKSKRESI
Cara/jalur pemberian
(Routes of administration)



Bagaimana dan di mana obat memasuki tubuh akan
menentukan seberapa banyak obat mencapai tempat
aksinya dan, pada gilirannya, menentukan besarnya efek
Jalur pemberian dapat mempengaruhi absorpsi obat
Yang menentukan adalah :
􀁺 Luas permukaan absorpsi
􀁺 Banyaknya membran/barrier yang harus dilewati
􀁺 Banyaknya obat yang terdegradasi
􀁺 Jumlah ikatan dengan depot
Keuntungan-Kerugian
ABSORPSI OBAT



Adalah perpindahan obat dari tempat pemberian menuju
ke sirkulasi darah dan target aksinya
Untuk memasuki aliran sistemik/pembuluh darah => obat
harus dapat melintasi membran/barrier => merupakan
faktor terpenting bagi obat untuk mencapai tempat
aksinya ( misal: otak, jantung, anggota badan lain)
Obat harus dapat melewati berbagai membran sel
(misalnya sel usus halus, pembuluh darah, sel glia di otak,
sel saraf)
TRANSPORT OBAT
Jalur absorpsi :
ABSORPTION OF DRUGS FROM THE ALIMENTARY
TRACT :
 Oral Cavity and Sublingual Absorption
(absorpsi melalui rongga mulut dan sublingual).
 Absorption from the Stomach
(absorpsi melalui lambung).
 Absorption from the Small Intestine
(absorpsi melalui usus halus).
 Absorption from the Large Intestine
(absorpsi melalui usus besar).
Jalur Absorpsi (lanjutan...)
 ABSORPTION
OF DRUGS FROM THE LUNG
(absorpsi obat melalui paru-paru)
 ABSORPTION OF DRUGS THROUGH THE SKIN
(absorpsi obat melewati kulit)
 ABSORPTION OF DRUGS AFTER PARENTERAL
ADMINISTRATION
(absorpsi obat setelah pemberian parenteral)
• Im & sc
• Iv
a. Oral Cavity and Sublingual Absorption



Obat akan langsung masuk ke dalam sirkulasi darah
melalui rongga mulut.
Obat akan diabsorpsi secara cepat jika memiliki koeefisien
partisi lipid – air tinggi.
Absorpsi obat dibatasi oleh waktu disolusi yang lambat
dan sulitnya menjaga kontak dengan mukosa rongga mulut
(hal ini ditangani dengan cara pemberian sublingual / bukal,
cara ini memungkinkan waktu disolusi obat yang cepat
dalam kelenjar ludah).
b. Absorption from the Stomach



Fungsi utama lambung bukan untuk absorpsi, namun
karena banyak pembuluh darah dan waktu kontak yang
cukup lama antara obat dengan lapisan epitel mukosa
lambung menyediakan tempat absorpsi yang potensial.
Dipengaruhi oleh kecepatan pengosongan lambung, shg
kemampuan absorpsi berbeda-beda tiap individu.
pH lambung (1-3) dapat mempengaruhi derajat ionisasi
obat.
c. Absorption from the Small Intestine



Usus halus memiliki luas permukaan yang besar dan
kecepatan perfusi darah yang cepat, memiliki kapasitas
absorpsi yang lebih besar dari pada lambung.
Utamanya dengan cara absorpsi, meskipun juga melalui
beberapa cara lainnya yaitu : transpor aktif, difusi
terfasilitasi, filtrasi.
Kondisi yang dapat mempersingkat waktu transit di usus
(mis. Diare), dapat menurunkan absorpsi obat.
d. Absorption from the Large Intestine



Termasuk didalamnya rektal.
Luas permukaan lebih kecil dibanding usus halus.
Tempat absorpsi untuk obat yang belum terabsorpsi
selurunya di usus halus.
Contoh konsentrasi relatif :
Faktor yang mempengaruhi absorpsi
gastrointestinal :

Waktu pengosongan lambung

Motilitas usus
Makanan
Faktor formulasi obat
Metabolisme



Absorpsi obat melalui paru-paru



Lokasi utama untuk beberapa obat untuk tujuan lokal
maupun sistemik.
Obatnya dapat berupa gas (ex. Anastetik volatil) atau
aerosol
Dipengaruhi oleh : Luas permukaan alveolus paru-paru
sangat luas (50 – 100 m2); membran pembatas yang sangat
tipis (2 µm); dan aliran darah yang tinggi pada alveolus.
Absorpsi obat melewati kulit


Kemampuan difusi obat dipengaruhi oleh koeefisien partisi
kandungan lipid – air.
Jika obat tidak dapat berdifusi menembus dermis, maka
dapat melalui folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar
keringat.
ABSORPTION OF DRUGS AFTER
PARENTERAL ADMINISTRATION
a.
Intramuscular and Subcutaneous Administration
 Absorpsi lebih cepat, karena aliran darah dalam
jaringan tinggi dan kemampuan cairan injeksi
menembus jaringan secara difusi.
 Dipengaruhi oleh : jumlah dan komposisi jarigan ikat;
densitas pembuluh darah; kecepatan perfusi vaskular.
 Keuntungan : absorpsi dan onset obat cepat.
 Kerugian : sakit; nekrosis jaringan lokal; kontamisani
mikroba; kerusakan jaringan otot.
b.
Intravenous Administration
 Menjamin respon farmakologi segera.
 Masalah pada absorpsi adalah aliran obat, karena
jumlah obat yang dinjeksikan seluruhnya masuk
kedalam pembuluh darah secara bersamaan.
BIOAVAILABILITY

Bagian/seluruhnya dari obat yang diberikan yang dapat
masuk kedalam sirkulasi sistemik.
Faktor yang mempengaruhi :






Metabolisme hati lintas pertama
Kelarutan dari obat
Ketidakstabilan kimia
Sifat dari formulasi obat
Biokuivalen : jika dua obat dapat menunjukkan F yang
mirip dan waktu yang hampir sama untuk mencapai
konsentrasi puncak
Ekuivalen terapetik : jika dua obat memiliki efikasi dan
keamanan yang dapat disejajarkan.
HATUR
NUHUN
TERIMA
KASIH
THANK
YOU
MATUR
NUWUN
TRIM’S
Download