Uji Sifat Fisik dan Aktivitas Olvia Becatami, dkk 186 UJI SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PETAI CINA (Leucaena glauca, Benth) DALAM BERBAGAI TIPE BASIS SALEP SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR EVALUATION OF PHYSICAL PROPERTIES AND ACTIVITY TEST OF EXTRACT OF (Leucaena glauca), Benth LEAVES IN VARIATION TYPE OF BASE OINTMENT AS WOUND HEALING Olvia Becatami Widyantoro, Nining Sugihartini Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Email: [email protected] ABSTRAK Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang dapat disebabkan kontak dengan sumber panas. Daun petai cina mengandung senyawa aktif saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang mempunyai aktivitas sebagai penyembuh luka bakar. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tipe basis salep terhadap aktivitas penyembuhan luka bakar dan sifat fisiknya. Ekstrak daun petai cina diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak dibuat salep dengan basis salep hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Salep dievaluasi sifat fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, proteksi dan daya penyembuh luka bakar menggunakan hewan uji marmut. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistika dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji menunjukkan bahwa urutan basis salep yang memberikan homogenitas yang bagus adalah hidrokarbon, absorbsi dan larut air. Urutan daya sebar terluas adalah hidrokarbon, larut air, absorbsi dan tercuci air. Dari hasil uji daya lekat urutan daya lekat dari yang terlama adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air, sedangkan urutan kecepatan penyembuhan luka bakar dari yang tercepat adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Diketahui pula bahwa tipe basis tidak mempengaruhi nilai pH. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan basis salep dari urutan terbaik adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Kata kunci : ekstrak daun petai cina, tipe basis salep, obat luka bakar, sifat fisik salep ABSTRACT Burn is a type of damage on skins tissue that is caused contact with high temperature. Petai Cina leaves content active compounds like saponin, alkaloid, flavonoid, and tannin that have activity as a wound healing. This research have purpose to know effect of ointment base on the activity of wound healing and the physical properties of the ointment. Petai Cina leaf extract is get with 187 Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198 macerations method by used ethanol 70%. Extract is formulated in ointment with variation type of the base, hydrocarbon, absorption, soluble water, and washable water. Then ointment was evaluated the physical characteristic like organoleptic, homogeneity, pH, adhesively, spread ability, protection and wound healing activity with guinea pig. The result show that the best of base of ointment which have best homogeneity are hydrocarbon, absorbs and soluble water; the best spread ability are hydrocarbon, soluble water, absorbs, and washable water. The best adhesively are hydrocarbon, absorbs, soluble water, and washable water, the best wound healing activity are hydrocarbon, absorbs, soluble water and washable water; and the type of base did not influence of pH. Data is analyse statistic methode with 95% level of confident. Variation of the type base of ointment gives different in physical properties ecxept pH. Beside that the type base of ointment influenced the wound healing activity. Ointment base of best sequence is a hydrocarbon, absorption, soluble and washable. Keywords : Petai Cina leaf extract, ointment base, wound healing, physical property of ointment kolagen yaitu, protein struktur yang PENDAHULUAN Luka bakar adalah berperan dalam proses penyembuhan kehilangan jaringan yang disebabkan luka kontak dengan sumber panas seperti kemampuan air, api, bahan kimia, listrik dan sehingga efektif untuk penyembuhan radiasi (Moenadjat, 2003). Luka luka terbuka (Fitriani et al., 2011). bakar akan mengakibatkan tidak Proses terrsebut akan meningkatkan hanya kerusakan kulit, tetapi juga kecepatan epitelisasi jaringan luka akan mempengaruhi seluruh sistem (Igbinosa tubuh pasien. Pada pasien dengan Selain itu kandungan taninnya yang luka bakar (mayor) tubuh tidak merupakan polifenol dapat berfungsi mampu lagi untuk berkompensasi mengikat dan mengendapkan protein. sehingga timbul berbagai macam Penelitian lain tentang ekstrak daun komplikasi petai cina menunjukkan hasil bahwa yang memerlukan sekaligus dan sebagai mempunyai pembersih Aiyegoro, 2009). penanganan khusus (Effendi, 1999). ekstrak daun petai cina memiliki Salah satu bahan alam yang dapat manfaat sebagai antiinflamasi. digunakan dalam pengobatan luka bakar adalah daun cina. perlu dilakukan penelitian untuk Saponin dalam daun petai cina memformulasikan ekstrak daun petai mampu cina ini sebagai obat luka bakar memacu petai Berdasarkan uraian di atas, pembentukan 188 Olivia Becatami, dkk Uji Sifat Fisik dan Aktivitas dalam sediaan salep dengan berbagai Alat yang digunakan dalam tipe basis. Salep dipilih sebagai penelitian ini meliputi timbangan, sediaan kandang, karena diaplikasikan dapat gelas, alat penginduksi panas modifikasi, alat sehingga akan memberikan efek pencukur bulu marmut, lempeng yang diinginkan. Selain itu sediaan kaca berskala, alat uji daya sebar, salep juga mudah digunakan. Dalam alat uji daya lekat, alat uji daya formulasi salep perlu diketahui tipe proteksi, alat uji homogenitas, kertas basis yang cocok agar pelepasan zat pH, pot salep, perban, kapas, plester, aktif gunting, dan penggaris. diperoleh tempat alat-alat luka dapat pada langsung maksimal efek sehingga terapetik yang Hewan percobaan yang maksimal. Untuk itu, perlu dilakukan digunakan marmut (Cavia porcellus) penelitian untuk mengetahui basis yang yang cocok dalam pembuatan salep individual. ekstrak Jalannya Penelitian daun petai cina agar mendapatkan efek optimum sebagai 1. dipelihara Cina digunakan Ekstrak adalah basis penelitian hidrokarbon, ini kandang Pembuatan Ekstrak Daun Petai penyembuh luka bakar. Basis yang dalam dalam daun petai cina basis diperoleh dengan metode maserasi absorpsi, basis larut air dan basis menggunakan etanol 70%. Serbuk tercuci air. dibagi menjadi dua bagian yang sama banyak dan masing-masing METODE PENELITIAN Daun petai cina (Leucaena ditambah pelarut ertanol 70% sebanyak 1500 ml sampai semua glauca, Benth.) yang diperoleh dari bahan Bantul. Basis salep dengan derajat diperoleh farmasetis yaitu : PEG 400, PEG disatukan, diuapkan diatas penangas 4000, vaselin putih, lemak bulu air dengan menggunakan cawan domba, stearil alkohol, malam putih, porselin hingga diperoleh ekstrak natrium lauril sulfat, propilen glikol kental dan aquadest, etanol 70% sebagai kemudian pelarut dan etil klorida sebagai mengetahui beratnya. anastesi. terendam. Maserat melalui daun petai yang penyaringan cina ditimbang yang untuk 189 2. Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198 Pembuatan Sediaan Salep dengan Variasi Tipe Basis daun petai cina kemudian diaduk hingga homogen. Salep dimasukkan Formula sediaan salep dalam dalam pot salep. basis hidrokarbon, basis absorbsi, c. Pembuatan Salep Basis Larut Air basis larut air, dan basis tercuci air PEG 4000 dilelehkan bersamaan disajikan dalam tabel I. kemudian diaduk hingga homogen. a. Pembuatan Salep Basis Hidrokarbon dengan PEG 400, kemudian diaduk hingga homogen. Basis salep Vaselin putih dan minyak mineral dicampur dengan ekstrak daun petai dilelehkan di atas waterbath, diaduk cina dalam mortir Salep kemudian hingga diletakkan dalam pot salep. homogen. Basis salep dicampur dengan ekstrak daun petai d. Pembuatan salep Basis Tercuci cina dalam mortir kemudian diaduk Air sampai homogen dan didiamkan Stearil alkohol dengan vaselin sampai dingin. Salep kemudian putih dilelehkan di atas waterbath dimasukkan dalam pot salep. hingga suhu 750C. Dan Na lauril b. Pembuatan Salep Basis Absorpsi sulfat, propilen glikol dan aquadest Malam putih dilelehkan di atas dipanaskan hingga suhu 750C. Kedua waterbath, lalu ditambahkan vaselin masa lelehan lalu dicampurkan dan putih, stearil alkohol, dan lemak bulu diaduk sampai dingin. Masa basis domba. kemudian ditambah ekstrak daun sampai Campuran mencair, dipanaskan diaduk hingga petai cina dan diaduk homogen dan kemudian diangkat dan homogen. dipindahkan dalam mortir. Basis dimasukkan dalam pot salep. kemudian dicampur dengan ekstrak Salep hingga kemudian 190 Olivia Becatami, dkk Uji Sifat Fisik dan Aktivitas Tabel I. Formula Salep Ekstrak Daun Petai Cina dalam Berbagai Tipe Basis. Formula Salep Ekstrak Daun Petai Cina FI F II F III 3,75 g 3,75 g 3,75 g 19,125 g 18,232 g 5,313 g 2,125 g 0,638 g 0,638 g 5,313 g 1,7 g 0,212 g 2,55 g 7,862 g 25 g 25 g 25 g Bahan Ekstrak daun petai cina Vaselin putih Parafin cair Lemak bulu domba Stearil alkohol Malam putih Natrium lauril sulfat Propilen glikol PEG 4000 PEG 400 Aquadest Salep ad Keterangan: FI : Formula salep dengan basis Hidrokarbon F II : Formula salep dengan basis Absorbsi F III : Formula salep dengan basis Larut Air F IV : Formula salep dengan basis tercuci Air F IV 3,75 g 8,5 g 12,75 g 25 g 3. Uji Sifat Fisik Salep selama 1 menit. Diameter salep yang a. Uji Daya Lekat menyebar diukur dengan mengambil Salep di letakkan di atas panjang rata-rata diameter dari objek gelas, dan objek gelas yang beberapa sisi. Diameter salep yang lain menyebar diletakkan di atasnya dan ditekan dengan beban seberat 1 kg selama 5 menit. Objek dicatat sampai beban seberat 200 gram (Oetary, 1987). gelas dipasang pada alat uji. Beban seberat 80 g dilepaskan dan dicatat waktunya c. Uji pH Uji pH dilakukan dengan sehingga kedua objek gelas tersebut menggunakan kertas pH. terlepas (Oetary, 1987). d. Uji Homogenitas b. Uji Daya Sebar Sediaan salep daun petai cina Menimbang 500 mg salep dioleskan pada obyek glas. Sediaan daun petai cina dan diletakkan di salep kemudian digosok dan diraba tengah untuk mengetahui homogenitasnya. kaca bulat berskala. Sebelumnya ditimbang dahulu kaca yang lain dan diletakkan kaca tersebut diatas salep dan dibiarkan 191 Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198 e. Uji Daya Proteksi Analisis Data Salep dioleskan pada kertas saring yang sudah penyembuhan luka bakar dianalisis ditetesi fenolftalein. Kertas tersebut menggunakan SPSS 16 for windows ditempelkan dengan lainnya sebelumnya Data sifat fisik salep dan daya pada yang kertas saring kemudian uji Kolmogorov-Smirnov ditetesi untuk melihat homogenitasnya dan larutan KOH 0,1 N. Pengamatan uji Levene untuk melihat profil dilakukan pada waktu 15 detik, 30 distribusinya. detik, 45 detik, 60 detik, 3 menit, dianalisis dan 5 menit setelah KOH diteteskan parametrik atau non-parametrik pada dengan mengamati munculnya warna taraf kepercayaan 95%. Selanjutnya data menggunakan metode merah. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada pengujian daya penyembuhan luka bakar diperlukan sebanyak 4 kelompok marmut. A. Identifikasi Senyawa Ekstrak Daun petai Cina Identifikasi kandungan senyawa aktif Pengelompokan dan perlakuannya dalam adalah tiap marmut dibuat luka bakar dilakukan dengan uji tabung dan uji pada bagian punggung sebanyak 4 KLT. Hasil uji tabung pada ekstrak bagian. Setiap marmut mendapat daun petai cina menunjukkan bahwa perlakuan yang sama yaitu diolesi ekstrak mengandung salep saponin, alkaloid, absorbsi, basis larut air dan basis flavonoid seperti tercuci gambar 1 dan hasil uji KLT disajikan basis hidrokarbon, air. basis Kemampuan penyembuhan luka bakar diukur berdasarkan diameter luka sampai hari ke-30. ekstrak daun petai cina senyawa tanin dan disajikan pada pada tabel II dan gambar 2. Olivia Becatami, dkk Uji Sifat Fisik dan Aktivitas a. b. c. d. 192 e. Gambar 1.Hasil Uji Tabung Ekstrak Daun Petai Cina a. Uji saponin, b. Uji Tanin, c. Uji Alkaloid, d. Uji Alkaloid, e. Uji Flavonoid a. b. c. d. Gambar 2. Hasil uji KLT Senyawa Aktif Dalam Ekstrak Daun Petai Cina Keterangan: a. Flavonoid b. Alkaloid c. Saponin d. Tannin P = Rutin P = Quinin P = Saponin P = Tannin S = Ekstrak S = Ekstrak S = Ektrak S = Ekstrak Tabel II. Nilai Rf Kandungan Senyawa Aktif Ektrak Daun Petai Cina Senyawa Nilai Rf Saponin 0,78 Alkaloid Falvonoid Tannin 0,65 0,7 0,8 B. Uji Sifat Fisik Salep Ekstrak 1. Hasil uji organoleptis salep Daun Petai Cina ekstrak daun petai cina dengan Uji Organoleptis variasi basis salep disajikan pada tabel III. 193 Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198 Tabel III. Hasil uji organoleptis salep dengan variasi tipe basis Organoleptis Basis Salep Absorbsi Larut Air Coklat Coklat Khas Khas Hidrokarbon Coklat Khas Warna Bau Data pada tabel menunjukkan 2. bahwa perbedaan basis salep pada Tercuci Air Kuning kecoklatan Khas Uji Homogenitas Hasil uji menunjukkan bahwa sediaan akan mempengaruhi warna salep dengan basis dan konsistensi salep ekstrak daun absorbsi petai cina tersebut. Salep ekstrak tercampur daun basis berdasarkan tidak adanya gumpalan hidrokarbon memiliki massa yang maupun butiran kasar pada sediaan lebih lembek karena mengandung salep minyak, sehingga akan menurunkan Dengan demikian diharapkan sediaan viskositasnya dihasilkan salep tersebut dapat terdistribusi rata lembek. pada kulit dan tidak menimbulkan petai cina dengan dan konsistensi yang lebih Sedangkan salep dengan basis dan hidrokarbon, larut air homogen. ekstrak daun sudah Hal petai itu cina. iritasi. absorbsi, larut air dan tercuci air memiliki massa yang tidak terlalu lembek karena lebih 3. sedikit Uji pH Hasil uji pH menunjukkan komposisi bagian lemaknya atau bahwa pH salep ekstrak daun petai tidak cina terdapat sediaannya, minyak sehingga dalam pada berbagai tipe basis dihasilkan memiliki pH yang sama yaitu 5. Hal konsistensi yang lebih keras. Warna ini menunjukkan bahwa tipe basis salep dengan basis salep hidrokarbon, tidak mempengaruhi pH absorpsi dan larut air adalah coklat sediaan. Sediaan memiliki pH yang sedangkan pada basis tercuci air masih aman karena masih masuk memiliki warna kuning kecoklatan. dalam pH kulit (Tranggono, 2007). yaitu 4,5-6,5 4. Uji Daya Lekat Hasil uji menunjukkan bahwa 194 Olivia Becatami, dkk Uji Sifat Fisik dan Aktivitas 5. Uji Daya Sebar Hasil uji daya basis hidrokarbon memiliki daya menunjukkan lekat lebih lama daripada basis perbedaan daya sebar yang signifikan absorbsi,larut air dan tercuci air. Hal antara ini dikarenakan basis hidrokarbon absorbsi, basis larut air dan tercuci mengandung minyak mineral atau air (p<0,05). Dari data tersebut daya parafin cair yang bersifat lemak sebar yang paling luas yaitu basis sehingga melekat lama pada kulit. hidrokarbon sedangkan yang paling Semakin tinggi kandungan bahan sempit yaitu basis tercuci air. Hal ini bersifat lemak dalam formula basis dikarenakan masa maka daya lekat menjadi semakin hidrokarbon memiliki meningkat. Dari uji LSD dapat yang lebih lembek dibandingkan diketahui bahwa basis hidrokarbon dengan bais yang lain. Urutan daya mempunyai daya lekat yang berbeda lekat dari yang memiliki daya sebar dengan basis absorbsi, basis larut air paling luas adalah basis hidrokarbon, dan basis tercuci air (p<0,05). Urutan basis larut air, basis absorbsi dan tipe basis dari yang paling lama yaitu daya sebar yang sempit adalah basis basis hidrokarbon, basis absorbsi, tercuci air seperti disajikan pada basis larut air dan yang paling gambar 4. basis bahwa sebar terdapat hidrokarbon, basis singkat adalah basis tercuci air. Profil uji daya lekat dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Diagram Uji Daya Lekat Salep dengan Variasi Tipe Basis basis salep konsistensi 195 Daya Sebar(cm2) Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198 14 12 10 8 6 4 2 0 Hidrokarbon Absorbsi Larut Air Tercuci Air Basis Gambar 4. Diagram Uji Daya Sebar Salep dengan Variasi Tipe Basis 6. Uji Daya Proteksi Hasil uji daya proteksi sampai menit ke-3. Hal daya proteksi ini disebabkan pada basis menunjukkan bahwa salep dengan hidrokarbon, basis absorbsi dan basis basis hidrokarbon, basis absorbsi, larut air mengandung komponen dan basis larut air memiliki daya lemak sehingga mampu memberikan proteksi lebih lama karena pada proteksi lebih lama. waktu 5 menit belum menimbulkan noda merah. Sedangkan pada basis lama waktu sembuh (hari) tercuci air hanya dapat memberikan 50 40 30 20 10 0 Hidrokarbon Absorbsi Larut Air Tercuci Air Basis Gambar 5. Diagram Lama Waktu Sembuh pada Tiap Tipe Basis Uji Sifat Fisik dan Aktivitas 7. Olivia Becatami, dkk 196 Lama Waktu Penyembuhan Luka dan fase minyak sehingga proses Bakar hidrasi yang ditimbulkan tidak sebaik Hasil uji lama penyembuhan basis larut air yang tidak luka bakar disajikan pada Gambar 5. mengandung bahan berlemak dan Waktu meskipun yang diperlukan untuk mengandung bahan menyembuhkan luka bakar dengan berlemak, basis ini tidak mempunyai indikator kesembuhan diameter 0 cm derajat (persentase 100% sembuh) berturut- diberikan oleh basis hidrokarbon dan turut dari yang paling cepat adalah absorpsi sehingga absorpsi obat tidak basis hidrokarbon (23,5 hari), begitu cepat. basis absorbsi (24,5 hari), Dengan basis larut air (31 hidrokarbon seperti demikian yang dapat hari), dan dinyatakan bahwa waktu kontak hari). sediaan dengan permukaan kulit juga basis tercuci air (42,5 Basis penutupan memiliki berpengaruh pada absorpsi obat kecepatan penyembuhan luka yang melalui kulit. Semakin besar waktu tercepat, karena memiliki daya lekat kontak paling lama sehingga obat dalam konsentrasi obat yang diabsorpsi oleh salep lebih lama menempel dan kulit kemudian terserap ke dalam kulit hidrokarbon dan absorpsi memiliki lebih waktu banyak. Basis absorpsi obat semakin kontak pada kulit meningkat. maka Basis yang lebih lama merupakan salep berlemak yang dibandingkan dengan lainnya karena memiliki basis sifat dari basis hidrokarbon dan tidak absorpsi sebagai penutup yang baik memiliki derajat penutupan pada pada kulit, sedangkan basis tercuci kulit hidrokarbon air dan larut air merupakan basis sehingga absorpsi obat tidak begitu yang mudah dicuci maupun larut cepat. Basis larut air memiliki sifat dalam air sehingga waktu kontak suka air, tidak berlemak dan larut dengan permukaan kulit relatif lebih dalam air sehingga kadar yang dapat cepat. terserap basis mempengaruhi proses penyembuhan absorbsi. luka karena dengan semakin luas Basis tercuci air mengandung fase air penyebaran, maka semakin luas pula sifat hidrokarbon, menyerupai akan sebaik basis tidak hidrokarbon tetapi dan sebanyak basis Selain itu, daya sebar 197 Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198 luka tertutup oleh obat sehingga luka waktu penyembuhan luka (Haris, cepat sembuh. 2011). Saponin dan tanin dalam Berdasarkan hasil uji normalitas dengan uji ekstrak diketahui dapat merangsang Kolmogorov-Smirnov terjadinya angiogenesis (Majewska diperoleh nilai p< 0,05 sehingga data dan Gendaszewska, 2011 dan Li et terdistribusi kemudian al., 2011) yang nerupakan salah satu dilakukan uji homogenitas dengan uji bagian dalam proses penyembuhan levene nilai p> 0,05 sehingga data luka (Morison, 2003). Selain itu, homogen. Selanjutnya dilakukan uji saponin dapat memacu pertumbuhan analisis LSD pada taraf kepercayaan kolagen dalam proses penyembuhan 95%. Dari hasil uji statistic dapat luka (Igbinosa dan Aiyegoro, 2009). disimpulkan Selain normal bahwa tidak ada itu kandungan flavonoid perbedaan yang bermakna antara bekerja dalam proses membunuh salep basis hidrokarbon dengan basis atau absorbsi, hal ini ditunjukkan dengan mikroorganisme pada jaringan yang nilai > 0,05. Hal ini disebabkan hidup seperti pada permukaan kulit komposisi basis dan membran mukosa dan juga dapat hidrokarbon hampir sama dengan mengurangi inflamasi dengan cara basis absorbsi sehingga pelepasan menghambat bahan aktifnya hampir sama dengan lipooksigenase (Harris, 2011). minyak pada menghambat pertumbuhan siklooksigenase dan basis lainnya. Aktivitas ekstrak daun petai cina disebabkan kandungan tannin dan saponin yang dapat KESIMPULAN 1. Perbedaan tipe basis salep merangsang mempengaruhi warna, daya lekat, pembentukan sel epitel baru dan daya proteksi dan daya sebar mendukung salep namun tidak mempengaruhi sehingga proses dapat epitelisasi menyebabkan pengecilan ukuran luka bakar yang pH pada sediaan a. Variasi basis salep memberikan berkorelasi dengan proses re- pengaruh epitelisasi, semakin cepat re- penyembuhan luka bakar. Basis epitelisasi maka semakin mengecil hidrokarbon memberikan aktivitas ukuran luka sehingga mempersingkat terhadap lama Uji Sifat Fisik dan Aktivitas tertinggi atau efek optimal pada proses penyembuhan luka bakar. Ucapan Terima Kasih Mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Effendi, C., 1999, Perawatan Pasien Luka Bakar, Puspa Swara, Jakarta : 97-102. Fitri, Ana., Ferariani., Tyas , Atiah Hestining., Irmmal., 2011, Petai Cina sebagai Obat luka, diakses dari http://fmipa.uny.ac.id/berita/p etai-cina-sebagai-obatluka.html pada tanggal 9 Mei 2015. Haris, M., 2011, Penentuan Kadar Flavanoid Total dan Aktivitas Antioksidan dari Getah Jarak Pagar dengan Spektrofotometer UVVisibel, Skripsi, Fakultas Farmasi. Universitas Andalas, Padang. Igbinosa E.O., and Aiyegoro, O.A., 2009, Antimicrobial Activity and Phytochemical Screening of Steam Bark Extracts from Jatropha curcas (Linn). Olivia Becatami, dkk 198 African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 3(2): 058062. Li, K., Dao, Y., Zhang, H., Wang, S., Zhang, Z., Yu, B., Huang, S., and Yang, H., 2011, Tannin Extracts from Immature Fruits of Terminalia chebula Fructus Retz Promote Cutaneous Wound healing in rats, BMC Complementary and Alternative Medicine. Majewska, I. dan Gendaszewska, E, Proangiogenic Activity of Plant Extracts in Acceleraty Wound healing- A New Face of Old Phytomedicine, ACTA ABP Biochimica Polonica, 58 : 449460. Moenadjat., 2003, Luka Bakar, Edisi IV, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 1-5, 112 – 113. Morison, J.Moya., 2003, A Colour Guide The Nursing Management of Wounds, EGC, Jakarta : 10-20. Oetary, S., 1987, Pengaruh Surfaktan Non Ionik yang Dicampur Dalam Basis Salep Hidrofil (USP) Terhadap Pelepasan Asam Salisilat Secara In Vitro, Thesis, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta. Tranggono., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengantar Kosmetik, Jakarta,Gramed