Data Pokok Pembangunan 2013 PEMBANGUNAN MANUSIA Proses pembangunan yang sedang dilaksanakan terutama pada Negara berkembang hakikatnya adalah pembangunan terhadap manusianya. Taraf kualitas kehidupan manusia merupakan tujuan utama dari segala jenis pembangunan yang dilaksanakan. Untuk mengukur tingkat kualitas kehidupan tersebut dapat diukur dengan salah satu indikator yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Indeks ini pula lah yang biasa dipakai dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu wilayah. Adapun mekanismen penghitungan IPM ditunjukkan oleh diagram berikut ini. Gambar 5. Mekanisme Penghitungan IPM Diagram Penghitungan IPM DIMENSI Umur Panjang dan Sehat INDIKATOR Angka Harapan Hidup pada saat lahir INDEKS Indeks Harapan Hidup Pengetahuan Angka Melek Huruf (Lit) Rata-rata Lama Sekolah (MYS) Indeks Pendidikan Kehidupan yang Layak Pengeluaran per Kapita Riil disesuaikan (PPP Rupiah) Indeks Pendapatan INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 31 Data Pokok Pembangunan 2013 Diagram penghitungan IPM menunjukkan bahwa penghitungan IPM didasarkan pada keberhasilan pembangunan dari aspek kualitas kehidupan yang dinyatakan dalam indeks harapan hidup, kualitas pendidikan yang dijabarkan melalui angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta kualitas pendapatan yang dinyatakan oleh pengeluaran per kapita riil disesuaikan. Jika ditinjau perkembangannya, Kabupaten Murung Raya sedikit namun pasti mengalami peningkatan. Secara series (berturut-turut) IPM Kabupaten Murung Raya disajikan dalam grafik di bawah ini. Gambar 6 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Murung Raya 2006 - 2013 Sumber: Badan Pusat Statistik Grafik di atas menunjukkan bahwa peningkatan pembangunan di Murung Raya terus meningkat. Hal ini harus diimbangi pula dengan BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 32 Data Pokok Pembangunan 2013 pembangunan yang berkualitas yang menitikberatkan perbaikan taraf kualitas kehidupan masyarakat Murung Raya. Pada tahun 2013 IPM Murung Raya mencapai 73,98 persen. Ini artinya proses pembangunan manusia yang dibangun dari empat indikatornya telah mencapai 73,98 persen dari standar maksimal nilai keempat indikator tersebut yang ditetapkan oleh United Nation Development Programme (UNDP) atau lembaga PBB yang menangani monitoring proses pembangunan di Negara-negara berkembang. Adapun nilai-nilai standar yang ditetapkan tersebut disajikan dalam tabel berikut. Tabel 5.1. Nilai Minimum dan Maksimum Indikator IPM Komponen IPM 1. Angka Harapan Hidup (tahun) 2. Angka Melek Huruf (persen) 3. Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 4. Daya Beli (Rp) Maksimum Minimum Keterangan 85 25 Standar UNDP 100 0 Standar UNDP 15 0 732.720 360.000 UNDP menggunakan combined gross enrolment ratio UNDP menggunakan PDB Riil disesuaikan Dari angka IPM sebesar 73,98 persen tersebut perlu diketahui lebih mendalam seberapa jauh capaian pembangunan dari setiap indikatornya. Dengan melihat besaran capaian dari setiap indikator IPM maka dapat diperoleh gambaran tingkat keberhasilan proses pembangunan pada sectorsektor tertentu serta dapat pula digunakan sebagai acuan pembangunan di masa yang akan datang sehingga pembangunan yang akan dilaksanakan BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 33 Data Pokok Pembangunan 2013 lebih efektif, efisien dan tepat sasaran serta berhasil guna. Untuk mempertajam gambaran capaian pembangunan dari setiap indikator IPM Murung Raya berikut disajikan nilai capaian keempat indikator tersebut. Tabel 5.2. Nilai Capaian Komponen Pembangun IPM Kabupaten Murung Raya 2012 - 2013 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) (persen) (tahun) (ribu rupiah PPP) 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 68,26 68,28 99,95 99,96 7,52 7,53 645,00 647,49 Sumber: Badan Pusat Statistik Dari 2012 ke 2013 setiap indikator IPM menunjukkan peningkatan, angka harapan hidup di Murung Raya 2011 mencapai 68,28 tahun, ini berarti bahwa dapat dikatakan perkiraan rata-rata lama hidup masyarakat Murung Raya adalah 68,28 tahun. Semakin berkualitasnya kehidupan masyarakat maka akan semakin tinggi pula angka harapan hidup. Oleh karena itu peningkatan taraf atau kualitas kehidupan mutlak dihasilkan dari proses pembangunan manusia yang berkesinambungan dan merata di seluruh wilayah Murung Raya. Angka melek huruf atau banyaknya masyarakat Murung Raya yang dapat membaca dan menulis mencapai 99,96 persen, ini merupakan capaian yang sangat bagus di tengah kondisi geografis wilayah Murung Raya yang sebagian wilayahnya masih tergolong sulit dalam hal aksesibilitas terhadap fasilitas pendidikan. Namun angka tersebut mutlak harus ditingkatkan agar tidak ada lagi masyarakat yang tidak BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 34 Data Pokok Pembangunan 2013 mengenal baca tulis di tengah era globalisasi ini serta proses menuju Murung Raya emas 2030 mendatang. Indikator berikutnya adalah capaian rata-rata lama sekolah menunjukkan angka 7,53 tahun. Ini berarti bahwa secara umum masyarakat Murung Raya menempuh pendidikan sekolah dalam tempo 7,53 tahun. Jika distandarkan dalam jenjang pendidikan maka dapat disimpulkan setara dengan SMP kelas satu. Ini merupakan preseden yang kurang baik mengingat program wajib belajar yang terus ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun. Maka usaha ekstra keras mutlak harus ditempuh penentu kebijakan, praktisi pendidikan serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sehingga partisipasi masyarakat akan pendidikan akan lebih tinggi. Adapun capaian nilai pengeluaran per kapita riil disesuaikan adalah Rp 647.490. Angka ini masih jauh dari angka maksimum yang ditetapkan UNDP, di samping itu tingginya harga barang kebutuhan sehari-hari di Murung Raya semakin menunjukkan daya beli masyarakat yang masih rendah. Untuk mengukur seberapa jauh pencapaian proses pembangunan manusia yang telah dilaksanakan terhadap target dalam kondisi ideal yang harus dicapai terdapat satu indikator lagi yang dapat digunakan yakni Reduksi Shortfall. Secara berturut-turut sejak 2004 sampai dengan 2013 angka reduksi shortfall Kabupaten Murung Raya disajikan dalam grafik di bawah ini. BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 35 Data Pokok Pembangunan 2013 Gambar 7. Reduksi Shortfall Kabupaten Murung Raya Sumber: Badan Pusat Statistik Capaian IPM 2012 ke 2013 yang direfleksikan dari angka Reduksi Shortfall ditunjukkan sebesar 0,8 persen. Ini berarti bahwa capain peningkatan IPM 2012 ke 2013 masih harus dipacu lagi sebesar 0,8 persen dari target capaian IPM 2012 terhadap IPM ideal (=100). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa capaian peningkatan pembangunan manusia pada tahun 2013 masih harus dipacu lagi sebesar 0,8 persen dari target capaian pembangunan manusia dalam kondisi ideal. Dalam periode 2004 sampai dengan 2013 capaian Reduksi Shortfall tertinggi terjadi pada periode 2004 – 2005, hal ini tidak terlepas dari proses pembangunan besar-besaran pasca pemekaran wilayah. Namun tidak lama dari periode tersebut Reduksi Shortfall Murung Raya mengalami penurunan tajam hingga 0,08 persen pada periode 2006 – 2007, hal ini diindikasikan oleh tidak menentunya kondisi perekonomian regional termasuk memburuknya harga komoditi andalan produksi masyarakat Murung Raya yakni getah karet. Fenomena BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 36 Data Pokok Pembangunan 2013 tersebut berulang kembali pada tahun 2013, yang mengakibatkan penurunan nilai Reduksi Shortfall hingga ke titik 0,8. Secara lengkap angka IPM dan Reduksi Shortfall seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 5.3. IPM dan Reduksi Shortfall Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah 2012 - 2013 Kode (1) 6200 2012 2013 2012-2013 Ranking IPM Kabupaten/ Kota dalam Provinsi 2013 (3) (4) (5) (6) Provinsi (2) KALIMANTAN TENGAH Reduksi Shortfall IPM 71,41 71,47 0,88 - 6201 Kotawaringin Barat 71,75 71,79 1,65 4 S6202 Kotawaringin Timur 69,84 69,92 1,07 3 6203 Kapuas 71,02 71,11 0,58 6 6204 Barito Selatan 68,42 68,47 0,77 5 6205 Barito Utara 72,36 72,39 0,68 2 6206 Sukamara 67,98 68,04 1,33 13 6207 Lamandau 67,36 67,45 0,62 12 6208 Seruyan 68,09 68,12 0,43 11 6209 Katingan 67,70 67,72 0,62 10 6210 Pulang Pisau 67,74 67,79 1,56 14 6211 Gunung Mas 68,23 68,28 0,72 7 6212 Barito Timur 67,98 68,00 0,43 9 6213 Murung Raya 68,26 68,28 0,80 8 6271 Kota Palangka Raya 73,61 73,69 1,06 1 Sumber: Badan Pusat Statistik BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 37 Data Pokok Pembangunan 2013 Penjelasan singkat mengenai capaian pembangunan manusia Kabupaten Murung Raya di atas akan lebih lengkap lagi jika didukung dengan data-data capaian indicator-indikator IPM seperti kependidikan dan kesehatan. Adapun data-data capaian sector kesehatan dapat disajikan fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Murung Raya sebagaimana disajikan tabel di bawah ini. Tabel 5.4. Fasilitas Kesehatan menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Murung Raya 2013 Kecamatan (1) Puskes mas Puskesmas Pembantu Rumah Posyandu Jumlah Bersalin (2) (3) (4) 01. Permata Intan 1 10 - 12 23 02. Sungai Babuat 1 3 - 6 10 03. Murung 3 15 - 25 43 04. Laung Tuhup 3 12 - 37 52 05. Barito Tuhup Raya 1 5 - 13 19 06. Tanah Siang 2 19 - 27 48 07. Tanah Siang Selatan - 4 - 6 10 08. Sumber Barito 1 6 - 10 17 09. Seribu Riam 1 5 - 5 11 10. Uut Murung 1 4 - 6 11 14 83 - 147 244 Jumlah/Total (5) (6) Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Murung Raya Tabel di atas menunjukkan bahwa fasilitas Puskesmas yang notabene fasilitas penting bagi masyarakat hanya Kecamatan Tanah Siang Selatan yang belum terdapat puskesmas. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat utamanya Kecamatan Tanah Siang Selatan. Sementara itu fasilitas rumah sakit hanya BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 38 Data Pokok Pembangunan 2013 tersedia di Beriwit Kec. Murung dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 65 tempat. Di samping ditinjau dari fasilitas kesehatan, capaian sector kesehatan juga perlu ditelaah ketersediaan tenaga kesehatan. Adapaun tenaga kesehatan yang tersedia di Murung Raya disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 5.5. Jumlah Tenaga Kesehatan menurut Jenis dan Kecamatan di Murung Raya 2013 (2) (3) (4) Pengatur Rawat (5) 01. Permata Intan 1 1 6 16 02. Sungai Babuat - - 4 8 03. Murung 16 2 26 37 04. Laung Tuhup 2 - 15 23 05. Barito Tuhup Raya 1 - 3 12 06. Tanah Siang 2 2 15 37 07. Tanah Siang Selatan - - 4 5 08. Sumber Barito 1 - 7 8 09. Seribu Riam - 1 4 8 10. Uut Murung - - 3 9 23 6 87 163 Kecamatan Dokter Farmasi Bidan (1) Jumlah Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Murung Raya Dari total 23 orang dokter yang terdapat di Kabupaten Murung Raya, hanya Kecamatan Sungai Babuat, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kecamatan Seribu Riam, dan Uut Murung yang tidak tersedia dokter.Hal ini perlu menjadi perhatian lebih dalam hal peningkatan kualitas kesehatan di wilayah tersebut. BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 39 Data Pokok Pembangunan 2013 Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaksana pembangunan tersebut. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan, karena kecerdasan dan ketrampilan manusia dapat ditingkatkan. Kualitas pendidikan yang baik diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang semakin kompetitif. Pendidikan level dasar yakni sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) merupakan sorotan awal dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas pendidikan. Berikut disajikan ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Murung Raya tahun 2013. Tabel 5.6. Fasilitas Pendidikan di Murung Raya 2013 Jenis Sekolah (1) 1. TK 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. SMK Sekolah Murid Guru Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3 107 49 4298 19 404 163 11 22.727 992 1.505 85 56 7 5.100 332 432 61 19 2 3.008 76 225 6 2 521 39 - Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Murung Raya BPS KABUPATEN MURUNG RAYA– BAPPEDA KABUPATEN MURUNG RAYA 40