VIII. Jenis-jenis HPT yang Penting Bagi mereka yang dalam pekerjaan sehari-harinya tidak banyak berkecimpung dalam HPT, ada baiknya diperkenalkan dahulu istilah-istilah dan nama sebutan dari beberapa bagian rumput, supaya pembaca lebih mudah mencerna isi buku ini. Rumput,, balk rumput lokal maupun rumput unggul, terdiri atas akar, batang yang lunak, daun dan bunga (Gambar 8.1). Walaupun pada umumnya rumput berbatang lunak, tetapi ada juga tumbuhan yang tergolong rumput tetapi berbatang keras atau agak keras. Yang berbatang keras adalah bambu, sedangkan yang berbatang agak keras misalnya gelagah. Sebagian rumput ada yang tumbuh membentuk rumpun, ada yang memiliki stolon (batang yang menjalar di permukaan tanah), 77 I _ r_ r_ Vr_ V dan ada juga yang memiliki rhizoma (rimpang) yaitu batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Dari buku-buku stolon dan rhizoma ini tumbuh akar serabut. Semua rumput berakar serabut. Daun rumput biasanya berbentuk garis, yaitu tulang daun yang sejajar dan ujungnya lancip, balk rumput yang kecil (rumput kawat) maupun rumput yang besar (rumput gajah). Namun ada juga yang daunnya berbentuk lanset atau tombak. 8.1. Rumput lokal Pada umumnya peternak di desa-desa tidak membedakan antara rumput dari keluarga Gramineae dengan tumbuhan lain dari keluarga bukan Gramineae. Bagi mereka semua tumbuhan (herba) yang dapat dimakan ternak adalah "rumput". Dengan demikian yang dimaksud dengan "rumput" bagi peternak 53 termasuk tumbuhan berdaun lebar dan teki-tekian. Namun yang dalam d spesies yang termasuk keluarga Gramineae saja. 8.2. Rui panjang dimaksud dengan rumput lokal di dalam buku ini hanya spesies- ~ Run rumput I ndonesi hijauan ~ sudah d sudah di Rurr antara h brachiar dan rur i ntroduk sehingg~ sering d Keu atau pr( Keterangan A: akar serabut B: batang atau stolon yang terdiri atas ruas dan buku C:.batang bawah tanah atau rhizoma D: daun,biasanya berben tuk pita dengan tulang daun sejajar E: bunga Gambar 8.1. Morfologi dan bagian bagian rumput "Rumput" lain yang tidak termasuk keluarga Gramineae tetapi sering diberikan kepada dan dimakan oleh ternak dilampirkan di 54 rumput-i selalu i karena persyan demikia l okal. Di i ntroduk I ndones dalam daftar tersendiri (Lampiran 5) dan tidak diuraikan dengan panjang lebar. 8.2. Rumput introduksi Rumput introduksi atau rumput unggul adalah jenis-jenis rumput (khususnya rumput pakan) yang sengaja didatangkan ke I ndonesia karena mempunyai keunggulan dalam hal produksi hijauan dibadingkan dengan rumput lokal. Beberapa di antaranya sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat peternak sehingga sudah dianggap sebagai rumput asli Indonesia atau rumput lokal. Rumput-rumput yang sudah dianggap sebagai rumput lokal antara lain, rumput gajah (aspa, kolonjono), sorghum dan rumput brachiaria yang sering disebut sebagai rumput bebe, rumput bede dan rumput beha. Rumput setaria juga sebenarnya rumput i ntroduksi, namun sekarang sudah menyebar di mana-mana sehingga banyak yang menganggapnya sebagai rumput lokal dan sering dinamai atau disebut dengan nama rumput lampung. Keunggulan dari rumput introduksi terutama pada daya hasil atau produktivitasnya yang sangat tinggi dibandingkan dengan rumput-rumput lokal. Sekalipun demikian rumput unggul ini tidak selalu memperlihatkan daya hasil seperti di tempat asalnya karena untuk tumbuh baik dan berproduksi tinggi diperlukan persyaratan tumbuh seperti di tempat asalanya. Namun walaupun demikian hasilnya tetap lebih tinggi dibandingkan dengan rumput l okal. Di dalam buku ini diuraikan secara singkat beberapa rumput i ntroduksi yang banyak ditanam dan diberikan kepada ternak di I ndonesia, dengan cara-cara budidayanya secara singkat. 55 8.3. Leguminosa l ahan-lah; dalam (akar tunggang) yang bisa mencapai kedalaman tinggi ditanam Semua leguminosa perdu/pohon mempunyai perakaran yang untuk mendapatkan air maupun nutrisi. Sehingga mempunyai kemampuan untuk berfungsi sebagai tanaman penghijauan, reklamasi daerah kritis. Beberapa jenis leguminosa pohon ada yang digunakan sebagai pagar hidup, atau sebagai tanaman pelindung/penaung di perkebunan, juga sebagai tanaman untuk peternakan lebah. Karena tidak semua daun leguminosa perdu/pohon disukai ternak (palatabel), sebagian ternak mungkin memerlukan waktu sebagai I Jenis c cajan) pekaranc biasanya Sebc juga dita seperti k Sep4 sebelum menyukai jenis-jenis leguminosa yang belum biasa tumbuh untuk mengenalnya terlebih dahulu. bisa diberikan sebelumnya. Untuk itu kepada ternak perlu dibiasakan Hijauan leguminosa, balk herba maupun pohon, adalah hijauan yang mempunyai nilai gizi lebih tinggi dibandingkan dengan rumput. Kandungan protein kasarnya juga tinggi, selain itu juga mengandung mineral yang dibutuhkan oleh ternak lebih tumbuh to memper terutam; kemasa Yan banyak dibandingkan dengan rumput. Leguminosa pohon juga adalah yang dikombinasikan dengan leguminosa sangat disarankan sebagai merupakan sumber vitamin A, oleh karenanya pemberian rumput karena disamping relatif murah clan mudah dibudidayakan, daun l eguminosa dapat mengurangi kebutuhan akan konsentrat yang harganya relatif mahal. Biasanya leguminosa ditanam dengan bijinya. Beberapa l eguminosa pohon bisa juga ditanam dengan stek batangnya, seperti misalnya gamal. Di Indonesia leguminosa terdapat di 56 atau be pakan t tanah d teras d diuraik~ l ahan-lahan pertanian. Gamal dan lamtoro banyak ditanam . sebagai pagar hidup, sementara leguminosa menjalar biasanya ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan-perkebunan. Jenis-jenis yang bisa dimakan manusia seperti hiris ( Cajanus cajan) dan turf ( Sesbania grandiflora) biasa terdapat di pekarangan atau di lahan pertanian. Sebagai pakan, leguminosa biasanya dipotong dan diberikan di kandang (cut and carry). Sebagai tanaman konservasi tanah, leguminosa perdu biasa juga ditanam di bibir teras-teras. Sedangkan leguminosa pohon seperti kaliandra ditanam di lereng-lereng dan tebing. Seperti tanaman lainnya, tidak semua leguminosa bisa tumbuh dengan baik di semua kondisi iklim. Beberapa jenis tumbuh baik pada tanah masam sedangkan sebagian lain tidak bisa tumbuh. Komponen iklim dan kondisi tanah yang mempengaruhi tanaman pakan ternak antara lain musim, terutama panjangnya musim kemarau, suhu, kesuburan tanah, kemasaman tanah dan aerasi. Yang dimaksud dengan leguminosa herba di dalam buku ini adalah jenis-jenis leguminosa yang pertumbuhannya menjalar atau berupa perdu, seperti sentro, kalopo, arachis, stylo dan sebagainya. Leguminosa ini selain dapat digunakan sebagai pakan ternak biasanya juga digunakan sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan atau sebagai penguat bibir dan tampingan teras di lahan-lahan yang miring. Beberapa jenis di antaranya diuraikan secara singkat seperti berikut ini. 57 8.4. Deskripsi beberapa HPT yang penting Berikut ini diuraikan deskripsi beberapa HPT yang penting yang banyak digunakan atau diberikan kepada ternak, atau yang berpotensi untuk dimanfaatkan oleh peternak di Indonesia. Deskripsi yang diuraikan ini masih jauh dari Iengkap, namun dipandang cukup menggambarkan bagaimana ciri-ciri atau sifatsifat morfologinya, penyebarannya dan persyaratan tumbuhnya. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan Iainnya juga diuraikan. Gambar diupayakan sesuai dengan aslinya, baik bentuk maupun warnanya. Namun karena terdapat kesulitan teknis dalam pengambilan foto, apabila tidak diperoleh foto yang balk, ditampilkan gambar (drawing) hitam-putih. Gambar-gambar ini diambil dari berbagai sumber, namun sebagian besar diambil dari Prosea (L. 'tMannetje dan R.M. Jones, 1992). 58 1. Rumput karpet Nwo. lain Axonopus compressus ( Mama botani), rum put pahit (Indonesia), papahitan, jukut pait (Sunda), paitan (Jawa). eiri-eid Rumput parit (Melayu) • Perakarannya dangkal. • Akar keluar dari buku-buku di stolon. • Stolonnya panjang, bercabang keberbagai arah. • Helai daunnya rapat, berbulu halus di pinggirnya dan pangkalnya. Panjang daun btsa mencapai 30 cm, lebarnya sampai 1,5 cm. • Bunga majemuk berbentuk bulir. AmW den pear sbersn • Berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Arnerika Selatan, antara Meksiko sampai Brasil. Sekarang menyebar ke wilayah-wilayah tropis termasuk Asia Tenggara. Pmkxnbuhan • Tumbuh menjaiar • Rumput ini mudah ditanam, penanamannya cukup dengan pots (sobekan rumpun) Persyrast n Wmbuh • Tumbuh sangat baik pada tanah berpasir • Apabila sudah tumbuh dapat membentuk hamparan yang padat. 59 • Walaupun sering diarit atau digembalai dapat tumbuh kembali dengan cepat • Tumbuh balk di tempat terbuka, namun cukup tahan naungan • Di Indonesia ditemukan pada ketinggian 2300 m dpl Gambar 8.2. Rumput karpet Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Rumput pahit termasuk rumput yang disenangi kambing dan domba. • Tahan potong dan tahan penggembalaan berat • Seperti 60 kebanyakan rumput lain, rumput ini merupakan tumbuhan yang dapat hidup sepanjang tahun. • Apabila dipupuk dapat memberikan hasil bahan kering sampai 5 t/ha • Yang ditanam di perkebunan kelapa sawit di Malaysia memberikan hasil bahan kering 1 t/ha • Dilaporkan rumput ini dapat menambat N dari udara • Kandungan N berkisar antara 1-2% • Digunakan juga sebagai penutup tanah atau pengendali erosi 61 2. Rumput kawat Nama lain Cynodon dactylon (Nama botani), jukut kakawatan, jukut raket, gigirinting, (Sunda), suket kawat, suket grinting, grintingan (Jawa), gerinteng, rebha core koko (Madura), Ciri-ciri padang kawat (Bali), hu maneek, marae, piku (Timor) Gt • Merupakan tanaman tahunan, berdaun halus. • Perakarannya dangkal. • Rhizomanya bisa masuk ke dalam tanah hingga 1 m. • Berkembang dengan stolon dan rhizoma, dapat membentuk formasi hijauan yang lebat. • Daunnya ramping dengan panjang sekitar 1-15 cm, l ebarnya 2-5 mm. Tangkai bunganya tegak dengan panjang tangkai bunga hingga 10 cm. • Tinggi tanaman 10 - 40 cm. -~ ~~ Asal dan penyebaran • Berasal dari Afrika, Asia Selatan dan Asia Tenggara Sekarang menyebar ke seluruh dunia, termasuk Eropa dan di ketinggian 4.000 m dpl di Himalaya. • Penyebarannya sangat cepat sehingga di perkebunan-perkebunan karet digolongkan ke dalam gulma. Karena pertumbuhannya cepat di padangpadang rumput juga bisa bertahan, walaupun sering direnggut ternak. 62 ~~ • Di Indonesia penyebarannya di dataran rendah sampai 1650 m dpl, pads curah hujan 500-1300 mm per tahun. Pertumbuhan • Tumbuh menjalar • Rumput ini mudah ditanam, penanamannya cukup dengan stolon Gambar 8.3. Rumput kawat Persyaratan tumbuh • Tumbuh sangat balk pada temperatur di atas 24 ° C • Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, namun yang terbaik pada pH > 5,5. • Tidak tahan naungan 63 • Termasuk rumput tahan kering, tahan genangan dan tahan salinitas. Di Aceh terbukti masih bisa tumbuh baik di lahan-lahan yang bekas genangan air laut akibat tsunami. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Rumput ini termasuk rumput yang disenangi ternak. • Tahan potong dan tahan penggembalaan berat • Seperti kebanyakan rumput lain, rumput ini merupakan tumbuhan yang dapat hidup sepanjang 3. Rumps Nama lain H Ciri-ciri ac Di ra j e; KE tahun. ku kering sampai 7 Vha dan kandungan N sekitar 1% sa • Apabila dipupuk dapat memberikan hasil bahan • Digunakan juga sebagai penutup tanah atau bL pengendali erosi Asal dan p~ 64 3. Rumput kumpai Nama lain Hymenachne acutigluma (Nama botani), Panicum Ciri-ciri acutigluma (Sinonim), jujuket (Sunda), blem bern (Jawa) Dikenal berbagai jenis rumput kumpai yang tumbuh di rawa-rawa di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Setiap jenis mempunyai nama yang berbeda seperti di Kalimantan Timur dikenal nama kumpai betongan, kumpai minyak, kumpai besi, kumpai batu dan kumpai bulu, namun pada umumnya memiliki ciri morfologi yang sama atau hampir sama. • Perakarannya dangkal. • Stolon atau batangnya berupa tabung kosong atau berisi jaringan spons berwarna putih. • Percabangan dan perakarannya keluar dari buku-buku batang. • Karena stolonnya panjang, di perairan dalam bisa mengambang. Panjang stolonnya mencapai 4-6 m. • Daunnya ramping dengan panjang mencapai 40 cm, l ebarnya 1-4 cm. Warna daun hijau tua. • Tangkai bunganya tegak dengan panjang tangkai bunga bisa mencapai 50 cm Asal dan penyebaran • Banyak terdapat di rawa-rawa gambut di Asia Tenggara, India, Cina, Jepang dan Australia 65 ∎ Gambar 8.4. Salah satu jenis rumput kumpai di Kaltim Pertumbuhan ~ • Tumbuhan perenial, hidup di air atau perairan. Di perairan dangkal tumbuhnya tegak, Persyaratan tumbuh • Habitatnya di perairan, saluran irigasi, rawa-rawa atau gambut pada ketinggian 0 - 1200 m dpl. • Bisa tumbuh baik pada tanah dengan pH 4 - 4,8. • Tidak tahan naungan, tidak tahan kering • Menyenangi wilayah dengan curah hujan tinggi 66 Am = ' • Dapat dikembang-biakkan melalui stolonnya yang sudah berakar. Sebaiknya ditanam pada tanah yang j enuh air. Daya hasil, mutu hijauan clan kegunaan lain • • Baik sebagai pakan ternak khususnya di daerah- daerah yang sering kebanjiran atau rawa-rawa. Di Thailand hasil hijauan segarnya bisa 24 t/ha 67 4. Alang-alang Nama lain Imperata cylindrica (Nama botani), Ilalang (Indonesia), Alalang, Hilalang, ilalang (Minang), Lioh (Lampung), Eurih (Sunda), Alang-alang, Kambengan (Jawa), Kebut, Lalang (Manado), re (Sumbawa), Ati ndolo (Bima), Kii (Flores), Urmamu, Omosa (Irian), Kusu (Ternate), Le (Toraja) Reya (Makasar), Naleueng lakoe (Aceh), Rih Ciri-ciri (batak), Lalang ( Malaysia), kusu-kusu (Manado), • Tumbuhan yang sangat agresif • Rimpang atau rhizomanya bisa tertanam kuat di dalam tanah pada kedalaman sampai 1 meter, berwarna putih Rimpang yang bercabang sangat rapat ini bisa • • membentuk tunas dan daun di permukaan tanah yang sangat rapat pula Batangnya tegak, tingginya bisa mencapai 1,5 m, tidak bercabang Daunnya lurus, tegak, sepanjang 1-2 m dengan lebar daun 2-3 cm. Asal dan penyebaran • Walaupun penyebarannya hampir di seluruh wilayah tropika, alang-alang boleh dikatakan sudah merupa- • 68 kan rumput ash Indonesia. Merupakan tumbuhan yang penyebarannya paling l uas. • Di Indonesia diduga Iuasnya mencapai 1 juta ha, tetapi tidak banyak digunakan sebagai pakan, kecuali alang-alang muda yang baru tumbuh setelah padang alang-alang tua dibakar. Pertumbuhan • Penyebaran melalui rimpangnya sangat cepat. Persyaratan tumbuh • Tumbuh pada berbagai jenis tanah termasuk yang kadang-kadang tergenang, tanah sangat masam dan tidak subur. • Dijumpai di daerah dengan curah hujan tahunan 500 sampai 5000 mm, pada ketinggian 0 - 2700 m dpl. Gambar 8.5. Padang aiang-aiang 69 Daya hasil, mutu hijauan clan kegunaan lain • Rumput ini, bukan pakan yang cukup palatabel. • Di Bali selatan merupakan tanaman yang dibudidayakan untuk pura, atap, dinding halaman. • Di banyak daerah di Sumatera merupakan tempat penggembalaan kerbau. 70 5. Rumput pahit Nama lain Paspalum conjugatum (Nama botani), jampang pait, jukut pait (Sunda), jampang canggah jandon, paitan, (Jawa), kiamaran (Madura), Legit (Flores), Ngengalo (Sangir), jela-jela (Ternate), Gocole (Tidore), Pangalo Ciri-ciri weru (Minahasa), Kokaleda (Halmahera utara). • Tumbuhan tahunan • Stolonnya menjalar ke berbagai arah, • Panjang daun 8 - 20 cm, lebar 5 - 12 mm. Helai-helai daunnya rapat. Asal dan penyebaran • Rumput ini berasal dari Brasilia dan wilayah tropis Amerika yang menyebar ke wilayah-wilayah tropis di • seluruh dunia. Sekarang sangat banyak dijumpai di Indonesia, Malaysia, Filipina dan puiau-puiau di Pasifik. Tumbuh baik di Indonesia dari dataran rendah hingga 1700 m dpl. Pertumbuhan • Tumbuh menjalar dengan stolon yang panjang. Akar tumbuh di buku-buku ruas stolon. Tinggi tangkai bunga bisa mencapai 80 cm. 71 Gambar 8.6. Rumput pahit Persyaratan tumbuh • Tanaman ini tumbuh balk di daerah-daerah tropis yang lembab • Menyukai tanah agak Hat dengan kelembaban cukup. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Rumput ini balk untuk makanan ternak terutama kerbau (oleh karena itu disebut juga buffalo grass,) dan juga bagus untuk penutup tanah. • Cocok untuk padang penggembalaan tapi bisa juga sebagai rumput potong. 72 • • • Di perkebunan kelapa sangat banyak dijumpai sebagai rumput pangonan, tapi bisa juga sebagai gulma di perkebunan dan di tanaman pangan. Pemberian pada ternak sebaiknya masih muda, bila sudah berbiji dapat menggangu kerongkongan ternak yang memakannya. Berkembangnya yang cepat kadang juga sebagai gulma yang menyulitkan. 73 6. Rumput merakan Nama lain dan sironoim Heteropogon contortus Ciri-ciri (Nama botani), Andropogon contortus (Sinonim) bejeng-benjeng, merakan (Jawa), • Termasuk rumput perenial • Batangnya tegak, tingginya bisa mencapai 1,5 m, kadang-kadang bercabang di bagian atas • Akarnya Iemah, terutama pada musim kemarau • Daun hijaun kebiru-biruan, berbentuk pita, panjang daun 3-30 cm, lebarnya tidak sampai 1 cm, agak Penyebaran kasar. • Daerah asalnya diduga dari daerah subtropis. Paling • Di Indonesia dijumpai di padang-padang rumput NTB banyak teredapat di Australia, Afrika dan India. dan NTT. Pertumbuhan dan ekologi • Rumput ini merupakan rumput pembentuk padang • rumput yang menyenangi iklim kering. Relatif tahan kering, tidak tahan genangan dan salinitas tinggi • Curah hujan tahunan yang ideal untuk rumput ini 600 - 1000 mm, namun masih bisa tumbuh di bawah 600 mm per tahun atau di atas 1000 mm per tahun. 74 ____---~ 11 rr-:~~1 '"7''" _- '~ 1 U Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Kualitas dan daya hasil rumput ini sangat bervariasi antara musim hujan dan musim kemarau • Kandungan nitrogennya antara 0,3% (pada akhir musim kemarau) sampai 2,5% pada awal musim hujan ketika rumput mulai tumbuh • Daya hasil bahan kering berkisar antara 500 kg/ha (pada musim kemarau) sampai 8 t/ha Gambar 8.7. Rumput merakan 75 7. Rumput gajah. Nama lain Pennisetum purpureum (Nama botani), Kolonjono (Jawa), aspa (Sunda), elephant grass, napier grass, uganda grass (Inggeris) Asal dan j Jenis dan kultivar Ada beberapa kultivar yang dikenal, antara lain • P. purpureum cv Afrika (tinggi dan sangat produktif), • P. purpureum cv Hawai (lebih kecil daripada cv Afrika) • P. purpureum cv Merkeri (tidak tinggi, daun dan • • Ciri-ciri P. purpureum cv Trinidad, (tidak tahan penyakit), batang sangat kecil, tahan kering), P. purpureum cv pengembalaan). Mott (kerdil, cocok untuk • Tumbuhnya membentuk rumpun • Perakarannya cukup dalam, rhizoma atau rimpang pendek, pada umur 4-5 tahun kumpulan batang di bagian bawah membentuk bonggol sehingga perlu diremajakan. • Batangnya tegak, berbuku dan keras bila sudah tua. Tinggi tanamannya bisa mencapai 1.8 sampai 4.5 m, tergantung pada cultivarnya dengan diameter batang 3 cm. Di Afrika dilaporkan bisa mencapai tinggi 7 m. Sebaliknya di Amerika dikenal juga rumput gajah kerdil (kultivar Mott) tetapi nilai gizinya cukup tinggi. 76 Persyamt Daya has Daunnya keras dan berbulu, panjangnya bisa mencapai 90 cm dan lebarnya 8 - 35 cm. • Bunganya berbentuk tandan (seperti es liiin), namun bijinya sulit didapat. Asal dan penyebaran • Berasal dari Nigeria dan tersebar luas di seiuruh wilayah tropis. • Rumput ini masuk ke Indonesia dari Afrika pada akhir masa penjajahan Belanda sejak tahun 1926. • Di I ndonesia mula-mula disebarkan di daerah peternakan sapi perah, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun sekarang sudah tersebar juga di wilayah peternakan sapi potong. Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh balk di dataran rendah dan dataran tinggi dan pads berbagai jenis tanah dengan curah hujan diatas 1.000 mm/tahun. • Rumput ini dilaporkan juga tahan terhadap naungan. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Kandungan protein rumput ini sekitar 7.6 (tergantung pada kultivar), sedangkan daya hasil mencapai 350 sampai 525 ton bobot segar per ha per tahun. • Dengan hasil setiap panen (interval 45 hari) 8 - 12 ton bobot segar, berarti cukup untuk kurang lebih 32 - 46 ekor sapi dengan berat badan 300 kg. 77 Budidaya • Penanaman dengan pols dan stek, panjang stek 20 30 cm ( mempunyai dua mats tunas) • Jarak tanaman 1 m x 1 m, dapat disesuaikan dengan kondisi tanah • Pemanenan pertama umur 60 - 80 hari setelah tanam • Pada musim hujan interval panen 30 - 40 had clan musim kemarau 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan 15 - 20 cm dari permukaan tanah Gambar 8.8. Pertanaman rumput gajah 78 8. Rumput benggala Nama lain Panicum maximum (Nama botani), rumput benggala (Indonesia), suket londo (Jawa). Gunggung, rebha luhbuluhan (Madura), Guinea grass (Inggris). Jenis dan kultivar • P. maximum cv Hamil (tidak tahan kering) • P. maximum cv Coloniao (agak tahan kering) • P. maximum cv Comon (tidak tahan embun beku ) • P. maximum cv Gatton (tahan dalam kondisi kering) • P. maximum cv Makueni (tahan pengembalaan) • P. maximum cvTrichoglune (tahan naungan) • P. maximum cv Riverdsdale (tahan naungan) Ciri-ciri • P. maximum cv Purple guinea (tahan kering) • Akar serabut dengan rhizoma pendek. Rumput ini berakar dalam sehingga dapat bertahan agak lama pada musim kemarau, walaupun tidak betul-betul tahan kering. • Daun halus, panjang 30-50 cm, lebar 1-2 cm, sedikit berbulu. • Bunga membentuk mayang, apabila berbiji, mudah rontok Asal dan penyebaran • Berasal dari Afrika tropika dan sub tropika, sekarang tumbuh disemua daerah tropika 79 • Budidaya Masuk ke Indonesia tahun 1865 sebagai tanaman makanan ternak dan dibudidayakan karena nilai gizi yang tinggi sebagai makanan ternak. Pertumbuhan • Membentuk rumpun • Tingginya varietasnya bisa mencapai 1,25 m, tergantung Persyaratan tumbuh • Cocok untuk dataran rendah dan dataran tinggi (1700 m dpi) dengan curah hujan 600 - 1800 mm/th. • Pada ketinggian diatas 1400 m dpi tidak dapat berbunga. • Masih bisa tumbuh pada tanah dengan solum tipis dan berbatu, tahan terhadap naungan kekeringan. Tumbuh balk pada pH tanah 5 - 8. • Cocok ditanam pohonnya. di l ahan-lahan yang dan banyak Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Hijauan segar bisa mencapai 100 - 150 t/ha/th. • Kandungan protein kasar 5,5 - 9,5 % tergantung pada varietasnya • Dengan produksi berat segar 100 sampai 150 ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 hari adaiah 12.5 - 18.75 ton) berarti dapat mencukupi kebutuhan ternak sebanyak kurang lebih 9 -13 ekor sapi dengan berat badan 300 kg 80 -74 Budidaya, • Penanaman dengan biji dan pols, bisa juga dengan stek batang. • Jarak tanam 60 X 60 m atau disesuaikan dengan kondisi tanah • Pemanenan pertama umur 90 hari setelah tanam • I ninterval panen pada musim hujan 30 - 40 hari dan musim kemarau 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan sebaiknya 5-10 cm dari permukaan tanah uamnar 6.y. Kumput benggala 81 9. Rumput Rhodes Nama lain Chioris gayana (Nama botani), Pioneergrass (Inggris) Jenis dan kultivar • C. gayana cv Pioneer (tinggi dan rimbun) • C. gayana cv Samford (tahan terhadap embun beku) Ciri-ciri • C. gayana cv Katambora (tahan terhadap kekeringan) • Rumput menahun, perakaran sangat kuat • Batang bercabang cabang lebat dan berkembang dengan stolon membentuk hamparan. • Daun halus tidak berbulu, panjang daun 50 cm dan l ebarnya 0.5 - 1 cm • Bunga berbentuk mayang jari berwarna coklat keunguan, berbiji (penghasil biji produktif) Asal dan penyebaran • Berasal dari Afrika Selatan dan Afrika Timur kemudian meluas ke Afrika Barat sebelum menyebar ke daerah-daerah tropis. Pertumbuhan • Tumbuh membentuk hamparan, namun tinggi tanaman bisa mencapai 1.5 m. • Menyebar, terutama dengan stolonnya sehingga cepat menutup tanah. • Rumput ini juga cepat tumbuh kembali setelah terbakar. 82 Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh pada curah hujan 650 -1200 mm/th, • Toleran terhadap jenis tanah dengan pH 6.5 - 7. • Tahan terhadap kekeringan, pengembalaan berat, kebakaran dan salinitas. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Produksi berat segar 30 sampai 45 t/ha/th. • Kandungan protein kasar 8 - 9 % tergantung pada kultivar. Karena cepat menyebar, banyak digunakan sebagai tanaman pengendali erosi. Rumput ini cukup disenangi ternak. • Dengan produksi berat segar 30 sampai 50 ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 hari adalah 3,75 - 6,26 ton) berarti cukup untuk kurang Budidaya l ebih 3 - 5 ekor sapi dengan berat badan 300 kg • Penanaman terutama dengan stolonnya sehingga cepat menutup tanah. • Beberapa leguminosa bisa ditanam bersama dengan rumput ini, seperti siratro dan sentro. • Jarak tanam 40 X 40 cm atau disesuaikan dengan kondisi tanah • Pemanenan pertama umur 90 setelah tanam • Pada musim hujan interval panen 40 hari dan musim kemarau 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan 5 - 10 cm dari permukaan tanah 83 Gambar 8.10. Rumput rhodes 84 10. Rumput pangola Nama lain Digitaria decumbens (nama botani), Pongola grass, digit grass, Common finger grass (Inggris) Jenis dan kultivar Ciri-ciri Digitar/a decumbens, D. sanguina/ls • Merupakan tanaman tahunan. • Dapat menghasilkan biji • Perakaran sangat kuat membentuk stolon yang panjang • Buku-buku pada stolonnya ada yang berbulu ada juga yang tidak berbulu • Daun halus agak berbulu. Ukuran daun, panjang 5 15 cm dan lebar 0.5 - 1 cm • Bunga berbentuk mayang jari Asal dan penyebaran • Berasal dari Afrika subtropika dan menyebar ke negara-negara tropis Karibia, Amerika Hawaii. maupun subtropis seperti Tengah, Amerika Selatan dan Pertumbuhan • Tumbuh membentuk hamparan yang tidak rapat • Tinggi tanaman bisa mencapai 0.6 - 1,2 m. Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh pada curah hujan 1000 mm/th. 85 • Toleran terhadap jenis tanah dengan kisaran yang l uas (tanah berpasir dan berliat yang rendah kesuburannya). • Tahan terhadap kekeringan, dan genangan air. • Mampu beradaptasi pada tanah berpasir miskin. 2 Gambar 8.11. Rumput pangola 86 r~ Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Kandungan protein 13 - 15 % tergantung kultivarnya. • Daya hasil berat segar 53 - 55 ton/ha/th. • Dengan produksi 55 ton berat segar/ha/tahun (hasil satu kali pemotongan dengan interval 45 hari adalah 6,87 ton) berarti dapat mencukupi kebutuhan untuk 5 ekor sapi dengan berat badan 300 kg. • Kandungan kadar gula yang lebih tinggi dibanding Budidaya jenis rumput lainnya. • Penanaman dengan stek dan pots • Jarak tanam 40 x 40 cm atau disesuaikan dengan kondisi tanah • Pemanenan pertama umur 45 - 60 hari setelah tanam • I nterval panen pada musim hujan 45 hari dan musim MTI kemarau 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan 5 - 10 cm dari permukaan tanah _ V U-, r_ 87 11. Rumput setaria Nama lain Rumput lampung (Indonesia) Jenis dan kultivar • S. anceps (Tahan embun beku) Daya hg • S. nandi (tahan terhadap tanah masam genangan air) • S. Kazungula, S. Narok (keduanya mengandung asam oksalat yang tinggi) Ciri-ciri • S. sphacelata (tahan terhadap genangan air) G - ~ • Rhizoma pendek serta stolon dengan buku-buku yang rapat • Pangkal batang biasanya berwarna kemerahan. • Banyak menghasilkan anakan • Daun lebar agak berbulu pada permukaan atas, tekstur daun halus dan sangat lunak • Bunga berbentuk tandan warna cokiat keemasan Asal dan penyebaran • Rumput ini berasal dari Afrika tropika dan sub tropika, sekarang menyebar ke Asia dan Australia. Pertumbuhan • Tumbuh membentuk rumpun • Tinggi tanaman dapat mencapai 1 m. Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh pada curah hujan tidak kurang dari 750 sampai 1000 mm/th. 88 Budiday • Toleran terhadap jenis tanah dengan kisaran yang cukup luas dari berpasir sampai fiat. • Agak tahan terhadap kekeringan apabila lapisan olah tanahnya cukup dalam, tahan terhadap embun beku. I ir - T--, U F w • Responsif terhadap pemupukan nitrogen. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Kandungan protein 6 - 7 % tergantung cultivar • Produksi berat segar 100 - 110 ton/ha/thn tergantung varietas. • Mengandung kadar asam oksalat yang cukup tinggi (7% dari bahan kering) dan dapat menyebabkan kematian pada ternak. • Dengan produksi berat segar 100 sampai 110 ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 had adalah 12.5 - 13.75 ton) berarti dapat mencukupi kebutuhan ternak sebanyak kurang lebih 9-11ekor Budidaya sapi dengan berat badan 300 kg • Penanaman dengan pots atau biji (dosis 2 - 5 kg/ha) • Apabila ditanam dengan pols jarak tanamnya 40 X 40 cm atau disesuaikan dengan kondisi tanah. Sebagai penguat teras bisa ditanam dengan jarak 20 cm. • Panen pertama umur 45-60 hari setelah tanam • I nterval panen pada musim hujan 40 hari dan pada musim kemarau 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan 5 - 10 cm dari permukaan tanah 89 Gambar 8.12. Setarla sphacelata 90 Ow-' Wr 12. Rumput brachiaria Nama lain Rumput bebe, Rumput bede (Indonesia), jukut inggris (Sunda) Signal grass, palisade grass, para grass, buffalo grass, water grass, ruzigrass(Inggris). Jenis dan kultivar • B. mutica cocok untuk tanah-tanah yang lembab tetapi tidak tahan terhadap penggembalaan berat. • B. humidicola cocok untuk ditanam di dataran rendah dan basah. Rumput ini tahan penggembalaan berat. • B. ruziziensis tahan terhadap kekeringan tidak Iebih dari 3-4 bulan, lebih sesuai untuk pastura ternak kecil, tidak tahan injakan dan rengutan. • B. decumbens merupakan rumput penggembalaan yang sangat balk dan sangat balk apabila ditanam bersama dengan stilo ( Stylosanthes spp.). • B. brizantha merupakan rumput penggembalaan yang tumbuh balk pada tanah kering. Namun ada kelemahannya, di Australia dilaporkan menyebabkan ternak Ciri-cin yang matahari. memakannya peka terhadap sinar • Perakaran dangkal sampai dalam tergantung varietas • Batang agak kasar dan beruas pendek-pendek • Daun pendek kaku berbulu berstektur halus • Bunga berbentuk mayang bendera 91 Asal dan penyebaran • Asal dari Uganda, Afrika Selatan, Kongo dan Kenya Pertumbuhan • Tumbuh membentuk hamparan lebat • Tinggi tanaman dapat mencapai 20 sampai 250 cm, tergantung pada varitas tanaman. Gambar 8.13. Brach/area brizantna Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh pada curah hujan 1000 mm/th • Toleran terhadap jenis tanah dengan kisa ran cukup l uas mulai dari berstruktur ringan dengan pH 6-7. 92 O .- • Tahan terhadap kekeringan selama 6 bulan, dan terhadap cuaca dingin, juga toleran terhadap pengembalan. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Kandungan protein 8 - 10 % tergantung kultivar. • Produksi berat segar 80 -150 ton /ha/th/ tergantung varitas. • Responsif terhadap pemupukan nitrogen • Dengan produksi berat segar 100 sampai 150 ton/ha per tahun atau sekitar 12,5 - 18,75 ton satu kali pemotongan, berarti mencukupi kebutuhan untuk 9 -13 Budidaya ekor sapi dengan berat badan 300 kg. • Penanaman dengan biji atau pols • Jarak tanam: apabila ditanam dengan pols sebaiknya 30 X 30 cm atau disesuaikan dengan kondisi tanah. Kalau ditanam sebagai penguat teras jarak tanamnya bisa 20 cm. Apabila ditanam dengan biji, takarannya kl. 2 kg/ha. • Pemanenan pertama umur 60 hari setelah tanam • Pada musim hujan interval panen 40 hari dan musim kemarau 50 - 60 hari. • Tinggi pemotongan 5-10 cm dari permukaan tanah 93 13. Rumput meksiko Nama lain Teosinte (teosinte grass) Jenis dan kultivar Ciri-ciri • • Euchlaena mexicana (E. luxurians) Euchlaena perennis • Rhizoma yang bersifat perenial • Batang beruas pendek-pendek • Daunnya pendek kaku, terkulai dan kasar (coarse). • Bunga berbentuk mayang seperti bunga jagung Asal dan penyebaran • Berasal dari Amerika Tengah dan Mexico. • Dimasukkan ke P. Jawa tahun 1878. Pertumbuhan • Batangnya kaku dan tegak menyerupai tanaman jagung. Tinggi tanaman dapat mencapai 1 - 5 m. Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh pada curah hujan 1000 mm/th • Toleran terhadap berbagai jenis tanah • Tidak tahan terhadap kekeringan Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Dengan produksi bobot segar 100 sampai 120 ton/ha/ tahun atau 12.5 - 15 ton/ha berarti dapat mencukupi kebutuhan untuk kurang lebih 9 -11 ekor sapi dengan berat badan 300 kg 94 • Kandungan protein 8-13 % tergantung cultivar • Ternak kecil tidak begitu menyukai. Gambar 8.14. Rumput meksiko 95 Budidaya • Penanaman dengan biji atau dengan pols. Daya kecambah bijinya bisa mencapai 90%. • Apabila ditanam dengan pols jarak tanam sebaiknya 90 x 90 cm, atau 100 x 100 cm disesuaikan dengan kondisi tanah, kalau dtanam sebagai penguat teras 14. Ruml ~~ Nama lain ~_- Jon's dan bisa ditanam dengan jarak 30 - 40 cm. • Pemanenan pertama umur 60 hari setelah tanam • Pada musim hujan interval panen 45 hari dan musim kemarau 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan 15 - 20 cm dari permukaan tanah • Setelah dipotong memerlukan air lebih banyak untuk Ciri-ciri bertunas lagi. Pada musim kering agak panjang tidak bertunas. Tangkai dan daun yang belum terlalu tua sangat digemari sapi dan kerbau. Kadar air yang tinggi pada rumput segar dapat menyebabkan diarhe, sebaiknya dilayukan %2 hari sebelum diberikan. Penyeban Pertumbul Persyarat 96 14. Rumput cenchrus Nama lain Cenchrus ciiiaris (Nama botani), Buffe/grass, African foxtaii dan Rhodesian foxtaii(I nggris). Jenis dan kultivar • C. ciiiaris cv. Biloela, Molopo, Boorara, Lawes, Nunbank, Tarewinnabar ( tinggi tanaman 1,5 m), • C.ciiiaris cv Gayndah dan American, tinggi tanaman 1 r.~+1 1 Or1w-- rv-+~ rr IF I m. Ciri-ciri • C. ci//aris cv West Australia tinggi tanaman 0,75 m • Perakaran kuat dan dalam • Batang beruas pendek, tidak berbulu • Panjang daun 30 cm, lebarnya 8 mm • Bunga berbentuk tandan Penyebaran • Afrika sub-tropis, India, Indonesia Pertumbuhan • Membentuk hamparan • Tinggi tanaman dapat mencapai 1.5 m tergantung cultivarnya.. Persyaratan tumbuh • Dapat tumbuh pada curah hujan 300 - 900 mm/th • Toleran terhadap berbagai jenis tanah, namun lebih menyukai tanah bertekstur tingan. 97 • Tahan terhadap kekeringan, kebakaran dan penggembalaan berat. Namun tidak tahan terhadap genangan air. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Produksi berat segar 30 - 40 ton /ha/th • Dengan produksi berat segar 20 sampai 30 ton • Kandungan protein 9 ton/ha/tahun atau sama dengan 2.5 - 3.75 ton setiap satu kali pemotongan, berarti dapat mencukupi kebutuhan untuk ternak sebanyak kurang lebih 2 - 3 ekor sapi dengan berat badan 300 kg. Gambar 24. Rumput cenchrus 98 Budidaya • Penanaman dengan biji atau pots • Apabila ditanam dengan pots jarak tanam sebaiknya 40 x 40 cm, atau disesuaikan dengan kondisi tanah. • Pemanenan pertama umur 45 - 60 hari setelah tanam • Pada musim hujan umur panen 45 hari • Pada musim kemarau umur panen 50 - 60 hari • Tinggi pemotongan 10 -15 cm dari permukaan tanah ME r 99 15. Arachis ~ Nama lain, jenis dan kultivar • Yang dimaksud dengan arachis perennial adalah l eguminosa dari keluarga Arachis (seperti kacang tanah) namun hidupnya menahun, artinya setelah menghasilkan bunga dan bush, tanaman tidak mati. • Keuntungan Arachis perennial ini sebagai pakan ternak adalah bisa tetap hidup dan berkembang biak walaupun sudah dipangkas atau sehingga tidak perlu menanam ulang. digembalai, • Ada beberapa spesies kacang arachis perennial yang dikenal saat ini di Indonesia diantaranya A. glabrata, A. pintoii, A. repens, dan A. hybrid. • Karena tanaman ini baru diintroduksi di Indonesia maka belum ada nama Iokalnya. Namun di beberapa penjual tanaman hias (arachis juga ditanam sebagai tanaman hias) dikenal dengan nama "pintonia" Ciri-ciri ( mungkin diambil dari A. pinto!). • Perakarannya kuat dan dalam, akarnya berkembang dengan banyak cabang • Batangnya menjalar di permukaan tanah. Bisa distek untuk perbanyakan vegetatif. • Daunnya mirip daun kacang tanah • Bunganya mirip bunga kacang tanah, berbentuk bunga kupu-kupu, berwarna kuning 100 Asal dan penyebaran • Amerika Selatan • Di Indonesia tanaman ini telah mulai dikembangkan sebagai tanaman pakan walaupun penyebarannya masih sangat terbatas. wilayah • Di beberapa wilayah Indonesia seperti di Lampung sudah ditanam sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan lada, sekaligus sebagai pakan kambing yang dipelihara di dekat kebun lada. Pertumbuhan • Tanaman tahunan • Menjalar • Biji/polong di bawah tanah seperti kacang tanah. • Penyebarannya dengan rhizoma. Persyaratan tumbuh • Tumbuh baik pada wilayah dengan curah hujan 1000 mm - 2000 mm per tahun, namun bisa juga tumbuh di daerah dengan curah hujan dibawah 750 mm per tahun. • pH tanah yang cocok adalah antara 5,0 - 6,5. • Tanaman ini juga bisa tumbuh pada kondisi tanah yang kurang subur. • Tidak cocok untuk daerah dengan musim kering yang panjang, • Sebagai tanaman pakan tahunan, arachis tahan terhadap pangkasan dan renggutan ternak. 101 • A. pintoi relatif lebih tahan terhadap kekeringan dan musim kemarau panjang, sementara A. glabrata l ebih tahan terhadap intensitas cahaya yang rendah. 7r~ . G ~~~ Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain Budidaya • Mempunyai nilai gizi (protein) tinggi. G • Penanaman dengan biji atau stek batan 9 ~ • Jarak tanam 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm tergantung pada keperluan. Semakin rapat jarak tanam semakin cepat menutup tanah. 1 -~ ~ L. _ -3 T - Gambar 8.16. Arachisglabrata 102 16. Sentro Nama lain, jenis dan kultivar • Ada beberapa spesies kacang sentro yang dikenal saat ini di Indonesia diantaranya pubescensdan C. macrocarpom. Centrosema • Di Jawa Centrosema piumieridikenal sebagai kacang ketopong. • Merupakan hijauan pakan ternak dengan kualitas Ciri-ciri tinggi, mengandung protein yang tinggi, • Batang lunak, hijau tua, berbuku-buku, agak berbulu, panjangnya bisa mencapai 5 m • Berdaun tiga helai pada tangkainya, daun berbentuk oval, agak meruncing di ujungnya, berukuran panjang 2,5 cm, berbulu lembut di kedua permukaannya. • Bunga berbentuk bunga kupu-kupu, berwarna violet keputih-putihan. • Polongnya panjang, sekitar 10 cm, berwarna hijau, setelah tua menjadi kecoklat-coklatan, tiap polong berisi 12-20 biji. Asal dan penyebaran • Amerika Selatan yang beriklim tropis, sekarang sudah menyebar ke wilayah tropis di seluruh dunia. • Di Indonesia tanaman ini mula-mula dikembangkan sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan. 103 Pertumbuhan • Tanaman berumur panjang • Tumbuh merambat dan memanjat • Akarnya dapat masuk sangat dalam ke dalam tanah, membentuk akar tunggang dan akar serabut. Persyaratan tumbuh • Cocok untuk daerah tropis basah, dengan curah hujan 1.500 mm atau lebih. • Dapat beradaptasi pada tanah yang tidak terlalu subur dan tanah masam. Juga bisa tumbuh pada tanah tergenang atau drainasenya jelek. • Responsif terhadap pemupukan P. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Mempunyai nilai gizi (protein) tinggi. • Kandungan protein kasar: 16-19% dari bahan kering. Di Australia pada musim panas kandungan PK bisa mencapai 23%. • Apabila - ditanam secara monokultur daya hasilnya bisa Budidaya sampai 12 t BK/ha/th, namun di dalam pertanaman campuran hanya 3 t BK/ha/th. • Biasanya ditanam dengan biji. • Semakin rapat penanaman semakin cepat menutup tanah. T T T Gambar 8.17. Centrosema pubescens 17. Stylosanthes Nama lain, jenis dan kultivar • Brazilian lucerne (Inggris) • Spesies dan kultivar yang dikenal di Indonesia antara l ain Sty/osanthes guianensis (cv. cook; cv. Schofield; cv. graham; cv. Endeavour). S. hamata cv. Verano; S. Ciri-ciri humilis, dan S. scabra. • Akar tunggang sangat kuat • Batang berwarna coklat, berambut, agak keras dan semakin • • • l ama semakin Percabangannya banyak. keras dan berkayu. Daun berbentuk elips (bulat telur) sampai lancip, panjang 4-5 cm, lebar 2 cm. Bunga kecil-kecil berwarna kuning atau jingga. Bisa menghasilkan polong berbiji tunggal. Bijinya berwarna kuning kecoklat-coklatan. Asal dan penyebaran • • Berasal dari Brazilia, Argentina dan Meksiko. Sekarang sudah tersebar di daerah tropis, terutama di padang-padang rumput. Pertumbuhan • Berupa perdu pendek yang tumbuhnya agak tegak sampai tegak. Tingginya bisa mencapai 1,5 m. • Dapat ditanam dengan rumput pakan, khususnya rumput guinea dan rumput molases, tetapi sebaiknya 106 j angan ditanam dengan rumput menjalar yang agresif seperti rumput pangola. Gambar 8.18. Sty/osanthes sp. Persyaratan tumbuh • Dapat beradaptasi pada berbagai kondisi iklim dan tanah, termasuk tanah kurang subur dan tanah masam. • Sangat cocok untuk wilayah iklim lembab dan hangat dengan curah hujan 1500 mm/th. Namun ada juga jenis yang mampu tumbuh pada curah hujan di bawah 1500 mm/th Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain 107 • Tanaman monokultur dapat menghasilkan bahan kering 10 t/ha. Apabila ditanam dengan rumput, hasilnya 2-6 t/ha dengan protein kasar 13 ,0 - 18,9 %. • Dapat digunakan juga sebagai penutup tanah di Budidaya perkebunan dan sebagai pupuk hijau. • Penanaman dengan biji yang ditebar pada musim hujan, biji yang baru daya kecambah 5 % tapi setelah scarification dapat mencapai 90 %. • Bisa juga disemaikan terlebih dahulu di persemaian. • Takaran yang biasa digunakan adalah 2-3 kg biji per ha. • I nokulasi biji perlu dilakukan. 10 8 18. Lablab Nama lain, jenis dan kultivar • Lablab purpureus (nama botani), Dolichos lablab (sinonim), Lablab bean (Inggris). belmbohne, arbila, kekara, kara-kara,kacang bado, kacang biduk (Timor); kacang jeriji, kacang peda, roay katopes (Sunda); kara, kekara, kara andong, kara useng, kara wedus Ciri-ciri (Jawa); komak (Madura); ndoto, loto, rato (Roti). • Batang berwarna hijau dan agak lunak • Daunnya tiga helai di satu tangkai daun. Helain daun berbentuk oval dengan ukuran 10-15 cm • Bagian bawah daun berbulu halus • Karangan bunga terdiri dari beberapa kuntum • Polong berukuran 4-5 cm yang berisi 2-4 biji Asal dan penyebaran • Tersebar di daerah sub tropis Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. • Juga terdapat di Asia Tenggara termasuk Indonesia Pertumbuhan • Merupakan leguminosa semusim atau setahun • Pertumbuhannya menjalar, tebalnya mencapai 100 cm dengan membentuk masa yang padat menutup tanah. • Termasuk l eguminosa tahan naungan dan sangat produktif. 10 9 Gambar 8.19. Lablab Persyaratan tumbuh • Tumbuh baik pada kondisi lembab, namun termasuk tanaman tahan kering sehingga masih dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 500 mm/th. • Pada musim kering yang panjang daunnya tetap hijau • • 110 dan merupakan makanan ternak yang disukai. Beradaptasi baik dengan berbagai kondisi tanah, termasuk tanah masam Sangat responsif dengan pemupukan P r rr Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Termasuk leguminosa yang disukai ternak • Kandungan proteinnya tinggi dengan kandungan protein kasar 22 %. • Sebagai leguminosa potong, tinggi pemotongan sebaiknya 25 cm dari permukaan tanah. • Dengan pemotongan dan perawatan yang balk produksi segarnya bisa mencapai 6 - 10 t/ha/tahun. I 11 1 19. Siratro Nama lain, jenis dan kultivar • Ciri-ciri Macroptillum atropurpureum (nama botani), Atro, purple bean (Inggris) • Batang agak berbulu, menghasilkan akar sekunder • Daun berwarna hijau tua, di permukaannya agak berbulu, di bagian bawah bulunya lebat. Helai daun berbentuk oval. • Perakarannya dalam • Panjang tangkai bunga 10-30 cm. Warna bunga ungu tua kehitam-hitaman • Panjang polong 8 cm berwarna cokiat kehitam-hitaman dengan isi 12-13 biji Asal dan penyebaran • Tanaman asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan • Sekarang tersebar di Australia, Tenggara Pasifik dan Asia Pertumbuhan • Tanaman tahunan yang menjalar. Dibandingkan dengan l eguminosa menjalar lainnya tumbuhnya lebih lambat • Berkembang-biak dengan biji Persyaratan tumbuh • Cocok untuk daerah sub-tropis sampai tropis dengan curah hujan 700-1800 mm/th. Namun di Meksiko bisa tumbuh di daerah dengan curah hujan 250 mm/th. 112 Daya has! • Tumbuh balk pada berbagai jenis tanah, mulai tanah berpasir sampai tanah fiat • Kurang tahan naungan • Tidak baik pada ketinggian di atas 1600 m dpi. Gambar 8.20. Siratro Daya hasil, mutu hijauan clan kegunaan lain • Termasuk leguminosa yang disenangi ternak • Bisa • Bisa digunakan sebagai tanaman penutup tanah menghasilkan hijauan segar 5-7 Vha dengan protein kasar 14,5 - 16,44 %. • Tahan terhadap penggembalaan berat 113 20. Kalopo Nama lain, jenis dan kultivar • • • Ciri-ciri • • • • Ca/opogonium mucunoides (Nama kalopogonium (Indonesia), kacang asu (Jawa) Selain botani). C. mucunoides yang banyak ditanam di I ndonesia adalah C. caeruleum Merupakan hijauan pakan ternak yang berfungsi juga sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan Batang lunak, hijau, agak berbulu, panjangnya bisa sampai beberapa meter dan tumbuh menjalar atau memanjat Berdaun tiga helai pada tangkainya, berbentuk oval, agak meruncing di ujungnya, panjangnya sampai 10 cm, lebar 2-5 cm, berbulu di kedua permukaannya. Bunga berbentuk bunga kupu-kupu, berwarna kebirubiruan. Polongnya panjang atau melengkung, sekitar 4 cm, berwarna hijau, setelah tua coklatan, tiap polong berisi 3-8 biji. menjadi kecoklat- Asal dan penyebaran • • 11 4 Berasal dari wilayah Amerika yang beriklim tropis, sekarang sudah menyebar ke wilayah tropis di seluruh dunia. Masuk ke Indonesia sebagai tanaman penutup tanah dan pupuk hijau di perkebunan pada tahun 1922 . ~~ Pertumbuhan • Tanaman ini tumbuhnya sangat cepat dengan produksi daun yang tinggi, bisa membentuk hamparan yang tebal (0,5 - 1,0 m) dalam waktu 4 - 5 T bulan. • Umurnya tidak panjang, hanya 1-2 tahun 4woo A.- 77 0 4 77 \t. 6 l Gambar 8.21. Kalopo 11 5 Persyaratan tumbuh • Cocok untuk daerah tropis basah, dengan curah hujan 1.250 mm atau lebih dengan ketinggian sampai 2000 m dpl. Yang paling cocok pada ketinggian 300 1500 m dpl. • Dapat beradaptasi pada tanah masam (pH 4,5 - 5). • Agak tidak tahan naungan. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Bukan pakan yang palatabel • Kandungan protein kasarnya hanya 2,6 - 3,8% dari bahan kering. Walaupun demikian tetap ditanam di padang padang rumput untuk menyuburkan tanah. • Sebagai pakan ternak telah ditanam sejak tahun Budidaya 1925 dengan pemberian 2 kg/hari/ekor. Biasanya ditanam dengan biji 1 - 3 kg/ha, semakin rapat penanaman semakin cepat menutup tanah. Pertumbi 11 6 21. Kembang Telang Nama lain, jenis dan kultivar • Ciitoria ternatea (nama botani). Bunga biru (Maluku), bunga kelentit, bunga telang (Sunda), kembang teleng (Jawa), ( Makasar), Ciri-ciri bunga kembang teleng, temenraleng menteleng (Bugis), Bisi (Halmahera), Saya ma gulele (Ternate). • • • • • Batang lunak, tumbuh membelit kekiri, hidup menahun dan memanjat sehingga kurang cocok untuk pupuk hijau. Berdaun tiga helai per tangkai, berbentuk oval. Bunga berwarana biru, sering digunakan sebagai tanaman hias. Polongnya panjang atau melengkung, sekitar 4 cm, berwarna hijau, setelah tua menjadi putih tiap polong berisi 3-5 biji. Tanaman ini menghasiikan banyak daun. Pertumbuhan • Tanaman ini tumbuhnya sangat cepat dengan produksi daun yang tinggi, yang merupakan tumbuhan menahun, hidupnya dari dataran rendah sampai 700 m dpI dengan curah hujan 1.250 mm r F atau lebih dengan ketinggian sampai 2000 m dpl. 117 Persyaratan tumbuh, daya hasil dan kegunaan lain • Cocok untuk daerah tropis dan tahan kering, tahan pemangkasan dengan produksi kering per tanaman 51,45 g pada musim hujan dan 50, 67 g pada musim kering. • Kandungan protein kasar 14,03 - 16,00 %. • Kegunaan daun dan bunga ditumbuk ditambah gula jawa untuk obat bisul, daun dan bungan ditambah adaspulawaras dan bawang merah untuk obat yang berat. • Biasanya ditanam dengan biji dengan yang memiliki daya kecambah tinggi dari tanaman yang baru. Gambar 8.7. Kembang telang 118 G -a W- 22. Kaliandra Nama lain, jenis dan kultivar Ciri-ciri • Ca/liandra calothyrsus (n am a botani) • Merupakan pohon kecil yang bercabang banyak. Tingginya bisa mencapai 10 m namun rata-rata 4-6 m. Diameter batang sampai 30 cm. Warna batang cokiat tua. • Daunnya sangat lebat • Perakarannya tumbuh sangat cepat, dalam waktu 5 bulan bisa mencapai 2 m. • Bunganya komposit terdiri dari beberapa bunga. Warna bunga merah jambu sampai merah tua. Asal dan penyebaran • Amerika Tengah iklim basah, kemungkinan besar dari Suriname • Sekarang tersebar di daerah tropika lembab, termasuk Asia Tenggara. • Diintroduksikan ke Jawa tahun 1936. Pertumbuhan • Berkembang biak dengan biji, baik langsung maupun dikecambahkan lebih dahulu. • Biji yang sudah tua mudah sekali berkecambah. • Tanaman ini bisa berbunga sepanjang tahun, namun biji biasanya dihasilkan pada musim kemarau. • Umur tanaman bisa mencapai 12 tahun. 119 Persyaratan tumbuh • Tumbuh balk pada ketinggian 400 - 800 m dpl. • Bisa tumbuh pada wilayah dengan curah hujan 700 3000 mm/th dengan tidak Iebih dari 7 buian kering per tahun, namun di P Jawa pertumbuhan yang balk dicapai pada curah hujan 2000 - 4000 mm/th. • Tumbuh pada berbagai tipe dan kesuburan tanah. Bisa beradaptasi pada tanah masam yang tidak begitu subur. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Bisa menghasiikan bahan kering hijauan 7-10 t/ha per tahun. • Selain daun dan batang mudanya sebagai hijauan pakan, batangnya digunakan sebagai kayu bakar. • Tanaman ini bagus untuk pengendaii erosi di lahanl ahan miring dan pupuk hijau. Karena bisa menambat N dari udara, baik juga untuk memperbaiki kesuburan tanah. • Walaupun kandungan taninnya tinggi (11%), tidak -, ada laporan mengenai kandungan racun di daun kaliandra. • Kd an ungan N 3-3,5% d an serat kasar sampai 75% dari bahan kering. Ternak Iebih menyukai daun segar Budidaya 120 daripada yang sudah layu. • Untuk keperluan pakan atau kayu bakar jarak tanam T yang balk 1 x 1 m atau 1 x 2 m. Namun untuk keperluan konservasi tanah biasanya ditanam Iebih rapat dengan jarak 50 cm di dalam barisan. • Pertumbuhan tanaman dalam enam bulan bisa mencapai 1-2 m. Gambar 8.23. Kaliandra 121 23. Gamal Nama lain, jenis dan kultivar • G/iricidia sepium (nama botani), G/iricidia macu/ata (sinonim), liriksidia, Ciri-cin gelisidia (Indonesia), (Indonesia, Jawa), cebreng (Sunda). gamal • Batangnya berwarna coklat muda atau coklat keputihputihan. • Seringkali cabang keluar di bagian bawah batang. • Panjang tangkai daun 15-40 cm mengandung 7-17 helai daun yang berukuran 1x3 cm sampai 3x6 cm. • Bunganya berwarna merah muda pucat. • Berbunga hanya pada musim kemarau pada saat daunnya rontok. Asal dan penyebaran • Pantai Pasifik Amerika Tengah, Meksiko dan masuk I ndonesia tahun 1960-an • Dibudidayakan di tempat-tempat dengan ketinggian 1200 - 1500 m dpl, dari mulai Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. • Hingga sekarang tanaman telah menyebar sampai ke I ndonesia, Malaysia, Thailand dan India Pertumbuhan • Biji berkecambah dalam waktu 7-10 hari. • Perkecambahan pada awalnya lambat, namun bila sudah tumbuh, pertumbuhannya sangat cepat. 122 • Tinggi tanaman bisa mencapai 12 m apabila dibiarkan. Persyaratan tumbuh • Di tempat asalnya tumbuh balk pada daerah dengan curah hujan 900 - 1500 mm per tahun dengan lima bulan kering setahun. Namun terbukti tumbuh balk juga di daerah dengan curah hujan 3500 mm per tahun tanpa musim kemarau panjang. • Toleran terhadap tanah masam dan alkalin. • Memerlukan kesuburan sedang. • Tidak tahan genangan dalam waktu yang lama. • Setelah terbakar terbukti masih bisa tumbuh kembali. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Tanaman berumur 1 tahun menghasilkan bahan • kering 3-4 kg sekali panen. Pada jarak tanam 0,5 m x 0,5 m bisa menghasilkan hijauan segar sampai 43 t per tahun. • Kandungan N pada daun 3-4%, serat kasar 13-30%. • Kualitas pakan bervariasi tergantung pada umur tanaman, bagian tanaman, musim dan genotipenya. • Daun gamal mempunyai kualitas tinggi sebagai pakan ternak, disukai domba dan kambing. Dapat digunakan juga sebagai pakan sapi dan kerbau. • Kadang-kadang perlu waktu untuk disukai karena baunya yang tidak enak. Untuk disukai pertama kali campur daun gamal dengan rumput. 123 • Di Bali telah digunakan untuk penggernukan sapi. • Batangnya sebagai kayu bakar atau dibuat arang. • Bisa juga untuk bahan furniture yang sederhana. • Sebagai naungan di perkebunan kopi, kakao dan l ada. Juga sebagai tanaman tempat merambat lada, vanili. • Bisa digunakan juga sebagai tanaman pagar dan Budidaya untuk pupuk hijau. • Perbanyakan dengan biji maupun dengan batang, • Cocok sebagai pagar hidup. A AM- . Rte-' Gambar 8.24. Gamal 124 v- 24. Lamtoro Nama lain, jenis dan kultivar • Leucaena leucocephala (Nama botani) L. glauca (Sinonim); petal cina, pelending kemalandingan, (Indonesia), peuteuy selong (sunda); Kemlandingan, l antara, Ciri-ciri (Madura). metir, selamtara (Jawa); Klandingan • Lamtoro lokal tingginya 2-10 m. Jenis lamtoro gung tingginya bisa mencapai 15-20 m (tipe Salvador) • Tumbuh tegak, ada yang tidak bercabang banyak, ada juga yang cabangnya sangat banyak. • Daunnya lebat, biasanya hijau sepanjang tahun. • Bunganya berwarna putih. Asal dan penyebaran • Lamtoro "biasa" diperkirakan berasal dari Tanjung Yucatan. Tipe lain yang tingginya mencapai 16 m berasal dari Salvador, Guatemala dan Honduras • Pada tahun 1500-an dibawa ke Amerika Selatan kemudian tahun 1600-an dibawa ke Filipina sehingga abad 19 sudah menyebar ke seluruh dunia. • Tipe Salvador yang dikenal dengan nama Lamtoro gung masuk ke Indonesia pada tahun 1977. Pertumbuhan • Tinggi pohon ini bisa mencapai 16 m. Kalau sering dipangkas atau digembalai bisa menjadi perdu. 125 • Bisa hidup secara teratur. bertahun-tahun dengan pemotongan Persyaratan tumbuh • Tumbuh di daerah dataran rendah sampai 1000 m dpl. Namun ada cuitivar yang bisa tumbuh pada ketinggian lebih dari 1500 m dpl. • Curah hujan yang ideal 650 - 1500 mm per tahun tapi ada juga yang tumbuh di tempat yang lebih kering atau lebih basah. • pH tanah yang cocok adalah > 5. Kurang toleran terhandap Al. • Masih bisa tumbuh pada saiinitas tinggi, tapi tidak menyukai tanah yang tergenang. • Kurang cocok untuk daerah ding in. • Beberapa jenis tidak tahan terhadap hama kutu l oncat. Namun ada beberapa jenis lamtoro atau kultivar yang tahan kutu loncat antara lain Leucaena diversifolia, L. pallida, L. leuco-cepha/a KX2 hybrid. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Hasil bahan kering hijauan berkisar antara 1 - 15 t/ha tergantung pada, kesuburan tanah, curah hujan, dan cara pemangkasan. Semakin sering dipangkas hasiinya semakin berkurang. • Produksi hijauan tinggi dan daunnya merupakan pakan yang berkuaiitas tinggi terutama pada musim kemarau. 126 if, T Baik digunakan sebagai tanaman penghijauan atau untuk reklamasi tanah kritis • Batangnya untuk kayu bakar yang berkualitas baik. Budidaya Gambar 8.25. Lamtoro • Daya kecambah biji lamtoro sangat baik, sehingga penanaman dapat dilakukan dengan bijinya. Namun tipr Salvador clan Peru bijinya lambat matang. • Kecambah lamtoro lambat tumbuh, namun kemudian bisa tumbuh dengan sangat cepat. Untuk mengatasi hal ini lahan harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, kalau perlu diberi pupuk fosfat. • Ada laporan yang menyatakan bahwa lamtoro bisa 127 ditanam dengan stek batang, namun di Indonesia 25. Turi penanaman dengan bijinya lebih praktis. Nama lair • Kayu cukup keras sehingga baik digunakan untuk tangkai alat-alat pertanian seperti cangkul • Biji yang belum masak apabila dimakan memiliki khasiat mengeluarkan cacing. Asaldanl 128 T T T T T Pertumbu Persyarat 25. TO Nama lain, jenis dan kultivar • Sesbania grandiflora (nama botani) : Turi (Indonesia, Sunda, Jawa, Timor), gala-gala (Timor), tuwi (Bali), toroy (Madura), palawu (Bima), tanumu, (Sumba), tuli (Talaud), turing (Sulawesi Utara), ulingo (Gorontalo), aju taluma (Bugis), kayu jawa (Makasar), nggang Ciri-cid gala, kalala (Rote), katuri (Halmahera). • Berupa pohon kecil, tingginya sampai 3-4 m.Tumbuh tegak, cabang sedikit. • Bunganya berwarna putih, kekuning-kuningan atau merah muda. Asal dan penyebaran • Diduga merupakan tumbuhan asli Indonesia atau I ndia. Sekarang tersebar di wilayah beriklim tropis, termasuk Meksiko sampai Amerika Selatan, Hawaii, Afrika Barat dan Afrika Timur. Pertumbuhan • Pertumbuhan pada saat muda sangat cepat. Dalam 12 minggu tingginya bisa mencapai 2 m. Namun untuk mencapai 8 m diperlukan waktu 3 tahun. • Berumur pendek (2 - 3 tahun) Persyaratan tumbuh • Tumbuh baik pada dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl. 129 • Sangat beradaptasi pada daerah yang musim kemaraunya panjang. • Memerlukan kesuburan tanah yang relatif sedang. Gambar 8.26. Turi 130 Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • • • • • Sumber hijauan pakan yang berkualitas terutama untuk rendah. musim kering tetapi produksi hijauannya Tidak tahan potong, sehingga pengambilan hijauan yang tepat adalah dengan memetik cabang/ ranting secara bergiliran. Daun dan bunga dapat untuk pakan ternak Bunganya, terutama bunga putih di daerah tertentu dimakan untuk sayur yang dapat menambah produksi susu (dikonsumsi manusia) Kayu untuk bahan bakar, dan dapat digunakan pulp (pembuatan kertas) • Tanaman peneduh dan penunjang tanaman lada, • vanili Ekstrak dari daun, bunga, kulit dan akar dapat untuk obat tradisional penyakit malaria, obat sariawan, disentri, sakit tenggorokan dan juga untuk scabies. 26. Jayanti Budidaya Nama lain, jenis dan kultivar • Ciri-ciri Sesbania sesban (nama botani), Jayanti (Sunda), Janti, giyanti, (Ternate) kelor wana (Jawa), gayati itam Tumbuhan ini merupakan perdu pohon, bercabang banyak dan tumbuh cepat. Tinggi mencapai 2 - 6 m. Asal dan penyebaran • Tanaman ini di Jawa ditemukan secara liar dan sering ditanam di pekarangan dan galengan sawah. Dapat ditanam dari biji namun tumbuhnya tidak teratur. Pertumbuhan • Tanaman i ni .. J A~ A tumbuhnya sangat cepat dengan produksi daun yang tinggi dan cabang banyak. • Umurnya tidak panjang, dapat tumbuh pada tanah yang jelek. Persyaratan tumbuh • Cocok untuk daerah kering dan hidup dari dataran rendah - 800 m dpl. • Dapat beradaptasi pada tanah jelek. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Daun sebagai pakan ternak • Sebagai naungan, pupuk hijau atau penahan angin. 13 2 7- - Budidaya • Biasanya ditanam dengan biji namun tumbuhnya tidak teratur dengan daya kecambah rendah yaitu sekitar 30 %. • Sebagai obat, ekstrak daun dan akar digunakan sebagai obat cacing anak-anak dan obat batuk. Gambar 8.27. Jayanti 133 27. Bunga kupu-kupu Nama lain, jenis dan kultivar • Bauhinia malabarica Ro •b kukupu, kripi (Sunda), benculuk, tayuman (Jawa) Ciri-ciri (nama botani), areuy kendayakan kupu-kupu, • Tumbuhan ini merupakan perdu kecil dengan bunga putih. • Berdaun membentuk kupu-kupu. • Polongnya panjang atau meiengkung, sekitar 25 cm, berwarna coklat, seteiah tua menjadi kecoklat- coklatan, tiap polong berisi 5-8 biji. Asal dan penyebaran • Tanaman ini teiah ditanam sebagai tanaman hias penghijauan di pinggir-pinggirjalan. Persyaratan tumbuh • Tanaman ini tumbuhnya sangat cepat dengan produksi daun yang tinggi. • Cocok untuk daerah kering dan tumbuh di hutan jati dan di daerah dengan musim kemarau yang keras, tanah-tanah miskin, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pada ketinggian 0 0 400 m dpl. • Mudah beradaptasi balk di daerah basah maupun daerah kering. Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain • Leguminosa ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan 13 4 ternak karena cukup palatabel khususnya untuk ruminansia besar. Pada domba pemberian daun ini meningkatkan konsumsi makanan. • Produksi bahan kering rata-rata 1 D 1,7 kg/pohon pada umur 2 tahun. • Dan tahan pangkas • Kandungan protein kasar 19 %, • Kegunaan tanaman ini selain produksi hijauan juga dari kulit batangnya dicampur dedak atau rumput untuk menambah selera makan kuda. Gambar 8.28. Bauhinia malabarica 135 Budidaya • Penanaman dapat dilakukan dengan biji yang ditabur Ciri-ciri r pada awal musim hujan sebagai tanaman pagar, batas Tumbuhi kebun. Dan setelah tinggi 100 cm dapat dipngkas sebagai pakan ternak. Brewbak I Prosea, Flora. CO Horne, I Agronor A guide ~..- Better p. StUr, W. Nutrisi F Tabel N 13 6 BACAAN YANG DIANJURKAN Ciri-ciri morfologi Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II. Heyne, K. 1987. Terj. Badan Libang Kehutanan. Cetakan I. Koperasi karyawan Departemen Kehutanan Jakarta Pusat. Brewbaker, J., P.Cheeke, N.Glover, C.Hughes, D. Kass, M.Kass, B. Seibert, J.stewart, J. Sumberg, F.Wiersum. 1996. Glirisidia Produksi dan Manfaat. NFTA. Winrock I nternational. Arkansas. USA. Prosea, Plant Resources of South-East Asia. No. 4. Forages. L. 't Mannetje and R.M. Jones. Bogor, 1992. Flora. CGGJ van Steenis. Pradnya Paramita. Jakarta, 1981. Horne, P.M. and W.W. Stur. 1999. Mengembangkan teknologi hijauan makanan ternak bersama petani kecil. Monograf ACIAR no 65. (Cara memilih varietas terbaik untuk ditawarkan kepada petani) Agronomi dan Ekologi padang rumput A guide to better pastures for the tropics and sub-tropics. L.R. Humphreys. Wrigth Stephenson & Co Australia 1980 Better pastures for the tropics. Arthus Yates & Co Pty Ltd. PO Box 117 Rockhampton 4700 Queensland Australia. (Bisa minta Cuma-cuma) Stir, W.W. and P.M. Horne, 2001 teknologi hijauan makanan ternak bersama petani kecil. Monograf ACIAR no 65. (Cara menanam, mengelola dan memanfaatkan HMT) Monograf ACIAR No. 90. Nutrisi Pakan Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Hari Hartadi dkk. Gadjah mada University Press. 13 7