Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

advertisement
Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1
1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil
a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses
atau meningkatkan pendapatan.
b. Sifat wirausahawan bukan keturunan
Sifat wirausahawan itu bukan merupakan keturunan, karena sifat wirausaha adalah hasil proses
belajar, siapun dapat menjadi wirausaha kalau dia mau dan tekun. Hal ini membuktikan bahwa
tidak ada hambatan yang sifatnya genetik bagi seseorang untuk menjadi wirausaha.
c. Perbedaan wirausahawan dengan manager
Wirausahawan adalah seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya
maupun untuk orang lain. Sedangkan, Manager adalah orang yang mengatur atau “memanage”
dari sebuah usaha tersebut.
2. Stimulasi dan motivasi wirausaha
motivasi dalam wirausaha
Perkataan motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu, motivation. Kata asalnya ialah motive.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahkan seseorang dalam tindakantindakannya secara negatif atau positif.
Beberapa pengertian motivasi
1. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan pikiran dan hati yang menjadi penggerak utama
seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
2. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu
yang benar-benar diingini.
3. Karakteristik wirausahawan
1. Inisiatif
Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka
peluang atau membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
2. Disiplin
Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki
kedisiplinan. Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang
sedang dijalankan.
3. Komitmen Tinggi
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang
tinggi terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.
4. Jujur
Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun
kepercayaan (kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.
5. Kreatif dan Inovatif
Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat,
wawasan yang luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang
inovatif.
6. Mandiri dan Realistis
Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta
perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang
pantang menyerah.
Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya
mempunyai kemampuan tertentu, antara lain:
• Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
• Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
• Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan
secara efektif dan efisien
• Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
• Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
• Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
• Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain
4. Faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan
karakteristik wirausahawan.
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan
dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko
yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang
wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan
anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses
menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah
pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul,
ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan
dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit,
dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang
baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha
dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi
yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan
percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan
orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat
diantisipasi sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik,
dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa
• Kurang tekun dan kurang teliti
• Tidak jujur dan kurang cekatan
• Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif
• Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
• Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
• Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
• Pelayanan yang kurang baik
• Banyaknya piutang ragu – ragu
• Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
• Kekeliruan menghitung harga pokok
• Menyamakan perusahaan sebagai badan social
• Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
• Kemacetan yang sering terjadi
• Kurangnya pengawasan
5. Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif
adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja
yang berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan
perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya
maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun
oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi
(wawasan dan tujuan masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan
pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang
menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja
yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8. Mempunyai rasa tanggung jawab
terhadap penyelesaian
6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas
PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai
keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik
dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah
yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan
semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk
keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh
perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah
mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan
kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah
pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak
emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu
melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat,
menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai
berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk
mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga
kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja
mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu
dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan mak
6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu :
1. Percaya diri adalah situ paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan,
dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau keyakinan,
optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas
dan hasil. Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja
atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah
puas dengan hasil, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko
karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut
mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan
akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi,
mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih
dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir
terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif
terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas
dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara
mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan
orang lain, justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu
mewujudkan ide ide yang muncul.
Download