MENGAPA WIRAUSAHA

advertisement
Lampiran 1.2
Handout 1: Mengapa Wirausaha?
MENGAPA WIRAUSAHA?
Usaha adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perorangan atau kelompok
untuk mendapat penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Suatu usaha
memproduksi dan membeli barang atau jasa yang diju-al kepada pelanggan. Ada dua arus
yang terkait dengan usaha, yaitu:
1. Arus barang: adalah distribusi barang atau jasa ke pasar
2. Arus uang: adalah pembayaran untuk hal-hal seperti misalnya pembelian barang,
bahan baku, biaya perbaikan, perawatan, dan sewa.
Karena tujuan usaha adalah mencari keuntungan, maka arus uang yang masuk ke
dalam usaha harus lebih besar dari pada arus uang yang keluar.
Memulai suatu usaha merupakan langkah besar, dan hal ini akan mengubah
langkah kehidupan orang yang menjalaninya. Karena ia akan bertanggung jawab atas
keberhasilannya dan ini berarti ia harus bekerja keras. Apabila berhasil akan
memberikan perasaan puas dan mendatangkan keuntungan.
Berbagai alasan menyebabkan orang memulai suatu usaha. Ada yang bermaksud
untuk mencari tambahan penghasilan; sudah bosan menjadi pegawai karena selalu
diperintah oleh orang lain; berhenti dari pekerjaan sebelumnya; terkena PHK; pensiun
dan lain sebagainya. Akan tetapi yang terutama, mereka mempunyai alasan bahwa
memulai usaha adalah upaya untuk memperoleh keuntungan.
Dari artikel tentang Identifikasi Ciri-ciri atau Prinsip-prinsip Wirausaha dalam
Bisnis, yang termuat dalam lembar Kerja Mengetahui tentang Bisnis ”Rencana Sesi
Pelatihan” (ILO, 2005: 21-22), tertulis sebagai berikut:
Konon kabarnya ”kalau seseorang dapat membuat perangkap tikus yang lebih
baik, maka dunia akan berbondong-bondong ke rumahnya”.. Dalam pasar ekonomi ada
’peluang emas’ untuk memperoleh laba, pengakuan dan pelayanan untuk siapa saja yang
mempunyai imajinasi, tenaga dan semangat untuk melakukan pekerjaan dengan sistem
yang baik dari pada orang lain. Hakikat dari sistem usaha bebas adalah persaingan.
Persaingan akan membuat seseorang yang sudah melakukan pekerjaan dengan baik akan
berusaha lebih keras lagi agar menjadi lebih baik, dari pada ’ongkang-ongkang kaki’.
Persaingan, pada akhirnya akan menghasilkan standar hidup yang lebih baik bagi
konsumen, karena menawarkan pilihan-pilihan. Konsumen membelanjakan uangnya
untuk mendapatkan nilai dan kualitas terbaik. Ketika melakukan pembelian, maka uang
yang dibayarkan adalah ’suara’ yang pro terhadap barang atau jasa yang dipilih. Produk
atau jasa yang tidak memperoleh dukungan ’suara rupiah’ yang pro dari konsumen, maka
tidak akan mampu bertahan.
Tugas para wirausahawan selain berupaya agar barang atau jasanya diminati
pembeli, adalah memberikan layanan ekstra, meningkatkan kualitas produknya, dan
meningkatkan cara-cara lain dalam meningkatkan daya saing. Setiap tahun banyak
usaha yang gulung tikar, tapi banyak juga yang berhasil. Yang berhasil adalah yang
menawarkan
barang atau jasa sedemikian rupa sehingga memuaskan masyarakat
dimana usaha tersebut beroperasi. Jika usaha itu tidak lagi memuaskan jumlah penduduk yang mendukungnya, maka usaha itu akan gagal.
Dengan berkembangnya jumlah penduduk, berkembang pula kebutuhan akan
kehadiran lebih banyak usaha dalam masyarakat. Setiap tahun banyak bayi yang lahir
dan tumbuh menjadi makin besar dan memberi dampak berkembangnya kebutuhan.
Seorang bayi akan tumbuh menjadi kanak-kanak, murid sekolah, mahasiswa, pekerja,
menajer, pensiunan, yang semua akan menjadi konsumen masa depan. Bahkan kematian
penduduk dengan jumlah lebih tinggi juga membawa kebutuhan untuk ditindaklanjuti
dalam bentuk bisnis.
Berwirausaha, bukan berarti harus menjadi pemilik atau manajer sebuah
perusahaan besar. Yang terpenting adalah kemampuan menjadi penyedia yang dapat
bersaing secara sehat. Contohnya, bila seseorang melihat bahwa dalam suatu komunitas
yang sedang tumbuh dibutuhkan warung atau toko dan ia memulai sebelum orang lain
me-mulainya, maka ia selangkah lebih maju dari pada para pesaingnya. Jika lokasinya
bagus, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama akan ada warung atau toko lain.
Tetapi, inipun belum tentu merupakan pesaing, karena mungkin mereka menyediakan
barang atau jasa yang berbeda, tapi mungkin justru produk pelengkap yang akan
menguntungkan bisnisnya.
Intinya, siapapun yang dengan imajinasi dan sedi-kit keberanian untuk mengambi
risiko atas kemampuan dan ambisi sendiri, pada umumnya akan berhasil dalam bisnis
asal ia mengambil risiko bisnis yang baik. Setiap orang yang tidak ingin gagal dalam
bisnis harus mempunyai pendidikan dasar, keterampilan, pengetahuan dan kematangan
yang semuanya dapat dipelajari dan dilatih.
Persoalannya, tidak banyak orang yang berani mengambil risiko, sehingga mereka
lebih senang menjadi karyawan dari pada menjadi juragan. Mereka lebih senang digaji,
karena merasa pasti, sedangkan menjadi juragan tidak akan berpenghasilan tetap,
walaupun kegiatan berwirausaha menjanjikan penghasilan lebih besar apabila berhasil.
Bahkan menjadi seorang wirausahawan, kita tidak hanya memperoleh penghasilan bagi
diri sendiri, tetapi memberi peluang bagi orang lain yang kita pekerjakan. Ini berarti,
dengan berwirausaha kita dapat menjadi juragan yang menggaji para karyawan.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa diperoleh bagi mereka yang
berwirausaha, antara lain:

Bekerja tidak di bawah perintah orang lain

Bekerja sesuai dengan ritme pribadi

Memperoleh kepuasan pribadi bila mendapatkan keberhasilan, keuntungan dan
pengakuan

Dapat mengalami kebebasan mengendalikan kehidupan dan keungan pribadi

Ada perasaan menjadi orang yang kreatif dan dapat menyumbangkan keterampilan
bagi masyarakat.
Selain keuntungan yang diperoleh, ada pula beberapa tanggung jawab yang harus
dipikul, yaitu:

Harus bersedia bekerja keras dan tidak mengenal waktu untuk memenuhi permintaan
pelanggan

Tidak dapat mengambil cuti istirahat bila sakit, karena bisnis Anda adalah tanggung
jawab Anda

Menanggung risiko, pada saat tertentu tidak mempunyai tabungan untuk membiayai
bisnis

Tidak mempunyai gaji tetap

Harus bertanggung jawab (dan mungkin khawatir) terhadap gaji karyawan, hutang,
bahkan tidak ada gaji buat diri sendiri.

Pada saat tertentu harus mengerjakan pekerjaan yang tidak disukai sebagai
konsekuensi jenis usaha

Kurang waktu bersama keluarga dan teman, karena fokus kepada kemajuan usaha.
Download