keuangan wirausaha - DR. Ahmad Subagyo

advertisement
KEUANGAN WIRAUSAHA
BAB I
LINGKUNGAN KEUANGAN WIRAUSAHA
 Pengertian
Studi keuangan yang mengkhususkan diri mengkaji fungsi-fungsi keuangan
yang melekat pada peran wirausaha dalam pengambilan keputusan bisnis
 Urgensi
Keuangan sebagai kegiatan yang berupaya untuk dapat menghimpun dana
(modal) dan menggunakannya untuk kegiatan yang produktif, sehingga
menghasilkan output secara efektif dan efisien tetap menjadi prinsip dalam
menjalankan dan mengimplementasikan keuangan wirausaha.
Profil Wirausaha Indonesia
Profil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia
1. Usaha Mikro
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Peraturan Menteri Keuangan
No.12/PMK.06/2005 tanggal 14 Februari 2005, yaitu usaha produktif milik keluarga
atau perorangan Warga Negara Indonesia, secara individu atau tergabung
dalam koperasi dan memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.
 Ciri-ciri usaha mikro

Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat
berganti;

Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;

Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak
memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;

Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha
yang memadai;

Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;

Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka
sudah akses ke lembaga keuangan non bank;

Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk
NPWP.
 Contoh usaha mikro

Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan
pembudidaya;

Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan
rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat;

Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.;

Peternakan ayam, itik dan perikanan;

Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit
(konveksi).
2. Usaha Kecil
 Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi
kriteria sebagai berikut :
 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah);
 Milik Warga Negara Indonesia;
 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha Menengah atau usaha Besar;
 Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
 Ciri-ciri usaha kecil
 Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak
gampang berubah;
 Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindahpindah;
 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan
keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk
NPWP;
 Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam
berwira usaha;
 Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
 Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan
baik seperti business planning.
 Contoh usaha kecil

Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;

Pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan
rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri
kerajinan tangan;

Peternakan ayam, itik dan perikanan;

Koperasi berskala kecil.
3. Usaha Menengah
Usaha Menengah adalah usaha dengan kriteria sebagai berikut :

Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,00, (sepuluh
milyar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

Milik Warga Negara Indonesia;

Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha besar;

Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum atau badan usaha yang berbadan hukum
 Ciri-ciri usaha menengah
 Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih
teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain
bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
 Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi
dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau
pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
 Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
 Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha,
izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
 Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
 Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
 Contoh usaha menengah
 Jenis atau macam usaha menengah menggarap komoditi dari hampir seluruh
sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
 Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
 Usaha perdagangan (grosir) termasuk ekspor dan impor;
 Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi
taxi dan bus antar proponsi;
 Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
 Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan
Profil Bisnis UMKM Menurut Sektor Ekonomi
1. Bisnis Perdagangan
Pembelian
Tunai
Kas
Kredit
Piutang
Penjualan
Penyimpan
Gambar Rangkaian aktivitas bisnis perdagangan sederhana
 Perdagangan Umum
 Bisnis Penyalur/Distributor
 Usaha Jasa Angkutan
 Jasa Penggilingan Padi / Heuler
 Jasa Pendidikan
 Jasa Bengkel
2. Bisnis Industri
 Industri Garmen
 Industri Sepatu
 Industri Farmasi/Makanan
3. Bisnis Pertanian (Agribisnis)
 Kelompok Agribisnis
 Subsektor Agribisnis
 Subsektor agribisnis hulu (up-stream agribusiness)
 Subsektor agribisnis usaha tani (on farm agribusiness)
 Subsektor agribisnis hilir (down-stream agribusiness)
 Subsektor jasa penunjang agribisnis (supporting system)
 Keunggulan agroindustri
 Agroindustri memiliki keterkaitan yang besar, baik ke hulu maupun ke
hilir.
 Produk-produk agroindustri umumnya memiliki nilai elastisitas
permintaan akan pendapatan yang relatif tinggi (elastis).
 Kegiatan agroindustri umumnya bersifat resource base industry.
 Kegiatan agroindustri umumnya menggunakan input yang newable,
sehingga keberlangsungan (sustainability) kegiatan ini dapat lebih
terjamin dan kemungkinan untuk timbulnya masalah pengurasan
sumberdaya alam lebih kecil.
 Agroindustri merupakan sektor yang telah dan akan terus memberikan
sumbangan yang besar bagi ekspor non migas.
Legalitas Usaha UMKM di Indonesia
 Perseorangan
adalah bentuk usaha yang didirikan oleh orang pribadi
 Firma
adalah bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama
 Perusahaan Komanditer (CV)
adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara
orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta
bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orangorang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan
serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan itu.
 Perseroan Terbatas (PT)
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai
modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut
mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham.
Download