penerapan metode diskusi tipe buzz group pada materi virus untuk

advertisement
PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI
VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN
KEAKTIFAN SISWA KELAS X B MA BUSTANUL ULUM
PAGERHARJO KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh :
ANISUR RAFIQ
A.420 080 032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI
VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN
KEAKTIFAN SISWA KELAS X B MA BUSTANUL ULUM
PAGERHARJO KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Anisur Rafiq, Suparti*, Endang Setyaningsih*
Program studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode
diskusi tipe Buzz Group pada materi virus untuk meningkatkan prestasi belajar
dan keaktifan kelas XB MA Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa
Pati tahun ajaran 2012/2013. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XB menggunakan metode diskusi tipe
Buzz Group pada siswa berjumlah 45. Penelitian ini merupakan PEnelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua putaran. Teknik pengumpulan
data dengan observasi, dokumentasi dan tes. TEknik analisis data menggunakan
teknis analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data
perkembangan siswa dari putaran I sampai dengan putaran II. Sumber data
diperoleh dari hasil tes siswa dan observasi. Hasil belajar siswa dengan
penggunaan metode diskusi tipe Buzz Group pada putaran I siswa yang melebihi
criteria ketuntasan minimal (KKM) 19 (42,2%). Pada putaran II siswa yang
melebihi criteria ketuntasan minimal (KKM) meningkat menjadi 45 (100%)
siswa, peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari putaran I ke putaran II sebesar
13,89%. Untuk aspek afektif yang ditinjau dari keaktifan siswa saat proses
pembelajaran mengalami peningkatan dari putaran I yaitu 71,02% termasuk
dalam kategori berminat, sedangkan pada putaran II 76,9% termasuk dalam
kategori sangat berminat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode diskusi tipe Buzz Group dapat meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar biologi siswa kelas XB MA Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan
Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2012/2013.
Kata kunci: metode diskusi tipe Buzz Group, hasil belajar siswa, keaktifan
siswa.
∗ Staf Pengajar Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhamadiyah Surakarta.
2
PENDAHULUAN
Dalam
pembelajaran ditemukan kelemahan-
bidang
pendidikan
kelemahan antara lain: 1) Ada 16 siswa
peranan guru sangat strategis, karena
guru adalah ujung tombak program
pendidikan, oleh karena itu masalah
pembicaraan
menyangkut
siswa
pada
saat
kurang
berani
pendapat,
jawaban
maupun pertanyaan, 3) Siswa kurang
bahwa mutu proses pembelajaran di
termotivasi untuk mengikuti pelajaran,
sekolah kurang memuaskan. Untuk itu
4)
perlu adanya suatu inovasi berbagai
Guru
pembelajaran
pendekatan agar proses pembelajaran
menjadikan
yang
suasana
monoton
atau
menjenuhkan. 5) Ada 20 siswa (44,4%)
efektif dan menyenangkan sehingga
kurang
tujuan utama pendidikan dapat tercapai
adanya
kemauan
mengembangkan pola pikir dan sulit
secara optimal.
memahami materi pelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan
Menurut Weredity (2006), dalam
diketahui bahwa proses pembelajaran
MA
Bustanul
penelitiannya
Ulum
“Perbandingan
Pagerharjo Pati tahun ajaran 2012/2013
pembelajaran,
pada
guru
prestasi belajar siswa pada kelas yang
menggunakan
memperoleh pembelajaran kooperatif
lebih baik dari pada kelas yang
(PR), belum ditambahkan strategi yang
memperoleh
menarik lainnya. Selain itu guru juga
pembelajaran
dengan
metode ceramah. Hal ini menunjukkan
mengutamakan materi yang diajarkan
Selama
Model
Prestasi Belajar Siswa di SMP”, bahwa
proses
strategi ceramah dan penugasan rumah
selesai.
antara
berjudul
Ceramah dalam Meningkatkan Hasil
didapati hasil pengamatan antara lain
kendala
yang
Pembelajaran Kooperatif dan Model
di kelas X B yang terdiri dari 45 siswa
bahwa model pembelajaran kooperatif
proses
memberikan kesempatan berpikir aktif
3
(40%)
mengemukakan
dijumpai bukti yang menunjukkan
cepat
guru
(6,7%) tiduran di meja, 2) Sebanyak 18
pembelajaran. Namun demikian banyak
terdapat
dari
atau mencorat-coret di buku, 3 siswa
digunakan untuk meningatkan mutu
di
penjelasan
memperhatikan
sendiri, 5 siswa (11,1%) menggambar
kualitas pendidikan. Banyak cara yang
biologi
tidak
pembelajaran 8 siswa (17,8%) ngobrol
kualitas guru selalu mendapat perhatian
dalam
(35,6%)
Berdasarkan latar belakang di
dan sosial bagi siswa, baik secara
individual
maupun
secara
atas,
penulis
berkelompok.
Sedangkan
dalam
penelitian dengan judul “penerapan
metode ceramah guru mengajar dengan
metode diskusi tipe Buzz Group pada
memberikan informasi kepada siswa,
materi
dalam hal ini guru berperan aktif
prestasi belajar dan keaktifan siswa
dibandingkan siswanya.
kelas
virus
X
B
Pagerharjo
Salah satu metode pembelajaran
ingin
untuk
MA
melakukan
meningkatkan
Bustanul
Kecamatan
Wedarijaksa
yang efektif dalam proses pembelajaran
Pati tahun ajaran 2012/2013”.
bersifat sains, mengacu pada tiga ranah
TUJUAN PENELITIAN
Untuk
(kognitif, afektif, psikomotorik) serta
mengkaji
Ulum
peningkatan
antara
prestasi belajar biologi dan keaktifan
aktifitas dan prestasi belajar siswa
siswa di kelas X B MA Bustanul Ulum
adalah
Pagerharjo
memecahkan
kesenjangan
menggunakan
pembelajaran
Kecamatan
Wedarijaksa
dengan menggunakan metode diskusi
Pati tahun ajaran 2012/2013 pada
tipe Buzz Group. Metode diskusi ini
materi
merupakan salah satu cara belajar
menggunakan metode diskusi tipe Buzz
siswa aktif yaitu suatu cara penyajian
Group.
bahan pelajaran dimana guru memberi
METODE PENELITIAN
kesempatan
untuk
1. Tempat penelitian ini dilaksanakan
mencari pengetahuan, keterampilan dan
di kelas X B MA Bustanul Ulum
sikap
Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa
secara
berkelompok
ilmiah
kepada
aktif,
siswa
mandiri
melalui
(Hasibuan
dan
Virus
dengan
Pati
perbincangan
dan
pokok
2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada
Moedjiono,
bulan Juli 2012 – Maret 2013
2004).
Teknik Pengumpulan Data
didengar, dilihat, dan dialami siswa
1) Metode Observasi
dalam rangka pengumpulan data.
Dengan observasi, dapat diketahui
Metode observasi peneliti
mengamati
interaksi
sikap
siswa
pembelajaran
kegiatan
dalam
mempersiapkan,
biologi
dalam
memperhatikan
dan menanggapi penjelasan dari
secara langsung tentang apa yang
4
siswa
guru selama proses pembelajaran
belajar yang dilakukan sesudah
berlangsung.
tindakan dengan diskusi tipe Buzz
2) Metode Dokumentasi
Group. Tes dilakukan dan disusun
Pada
mengambil
tahap
data
ini,
untuk
peneliti
sekolah
mengetahui
tingkat
kemampuan kognitif siswa sesuai
dan
identitas siswa, antara lain nama
dengan
siswa, nomor induk, nilai siswa
dilakukan dua kali yaitu diakhir
serta
siklus I dan diakhir siklus II.
foto
proses
tindakan
siklus
yang
ada.
Tes
penelitian.
Variabel keaktifan dan instrumen
3) Metode Tes
penilaiannya disajikan dalam tabel
3.2:
Metode tes digunakan untuk
memperoleh data perubahan hasil
Tabel 3.2. Variabel keaktifan
Apsek
Oral activities
Visual activities
Listening
activities
Writing acitivities
Mental activities
Silberman (2001)
Indikator
Instrumen
Siswa bertanya kepada guru jika ada hal yang Lembar
kurang jelas
Observasi
Siswa memberikan perhatian pada guru dan
teman selama presentasi di kelas
Siswa mendengarkan penjelasan dari teman
yang sedang mempresentasikan hasil diskusi
Siswa menulis hal yang penting dan
pertanyaan
Siswa menyampaikan pertanyaan yang telah
disusun kepada tman-temannya
Tabel 3.3. Variabel Hasil Belajar yang dinilai dan instrument penilaiannya
Aspek
Kognitif
Afektif
Indikator
Tercapainya nilai batas
(KKM)
Tercapainya prestasi siswa
Instrumen Penilaiannya
tuntas Tes
Lembar Observasi
Teknik Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan
dari
data adalah analisis data. Analisis data
ini
yaitu
secara
deskriptif kualitatif yaitu dengan cara
5
penelitian
menganalisis data perkembangan siswa
penilaian selanjutnya dianalisis, dicari
dari siklus I sampai siklus II dilengkapi
rata-rata
dengan analisis rata-rata nilai kognitif,
dideskripsikan. Perbandingan nilai rata-
nilai perilaku afektif, serta keaktifan
rata kelas antara nilai awal, tes I, tes II
siswa. Data untuk mengetahui hasil
dipergunakan
belajar siswa dapat dilakukan dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa.
mengadakan tes diakhir pembelajaran
Jika nilai rata-rata kelas pada tes II
melalui
lebih besar dari nilai awal tes I, maka
tes
tertulis,
sedangkan
tiap
siklus
untuk
mengetahui
penilaian perilaku afektif dan keaktifan
terdapat
siswa
biologi dengan menggunakan metode
dapat
diperoleh
selama
peningkatan
kemudian
hasil
belajar
diskusi tipe Buzz group.
pembelajaran.
Untuk data yang diperoleh dari
nilai awal, tes I, tes II dengan lembar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan perbandingan nilai
57,7% menjadi 100%. Prosentase nilai
afektif siklus I dan siklus II (tabel 3),
afektif siswa pada indikator keaktifan
dapat
dalam bekerja sama dari siklus I ke
dilihat
prosentase
adanya
penilaian
peningkatan
afektif
siklus II mengalami peningkatan 70%
pada
menjadi 100%.
Prosentase nilai
metode diskusi tipe Buzz Group. Hal
afektif
pada
ini dapat dilihat dari peningkatan yang
keberanian berpendapat dalam proses
terjadi pada setiap indikator yang
pembelajaran dari siklus I ke siklus II
diamati
meningkat 57,7% menjadi 100%.
pembelajaran
virus
pada
menggunakan
keaktifan
siswa.
siswa
Berdasarkan
Prosentase nilai afektif siswa pada
data
indikator
yang
dalam
diperoleh dari penelitian tindakan dari
proses pembelajaran dari siklus I ke
siklus I sampai siklus II, dapat
siklus
disimpulkan
indikator
II
penuh
perhatian
mengalami
peningkatan
bahwa
dengan
42,2% menjadi 100%. Prosentase nilai
menggunakan metode diskusi tipe
afektif
indikator
Buzz Group dapat meningkatkan nilai
kedisiplinan waktu dari siklus I ke
afektif siswa pada materi virus.
siklus II mengalami peningkatan yaitu
Peningkatan
siswa
pada
6
kemampuan
kognitif
siswa
dalam
pembelajaran
Buzz Group dapat dilihat pada gambar
menggunakan metode diskusi tipe
4.
Rata‐rata nilai kognitif
100
80
60
40
Rata‐rata nilai kognitif
20
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.1. Grafik Kenaikan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas XB MA
Bustanul Ulum Pati dengan menggunakan metode diskusi tipe Buzz
Group pada pembelajaran virus.
Rata‐rata nilai afektif
78
76
74
Rata‐rata nilai afektif
72
70
68
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.2. Grafik Kenaikan prosentase kelulusan rata-rata afektif siswa Kelas
XB MA Bustanul Ulum Pagerharjo Pati dengan menggunakan metode
diskusi tipe Buzz Group pada materi virus
7
tingkat perhatian siswa kembali
PEMBAHASAN PENELITIAN
a. Keaktifan
Siswa
Saat
meningkat mencapai 100%. Siswa
Dengan
sudah memperhatikan penjelasan
Pada
Pembelajaran
Menggunakan Metode Diskusi
dan instruksi guru.
Tipe Buzz Group pada Materi
Kedisiplinan
dan
kehadiran siswa sangat bagus, dari
Virus
dalam
siklus I sampai siklus II semua
pembelajaran yang dinilai meliputi
siswa dapat berpartisipasi dalam
penuh
penelitian ini. Kemampuan siswa
Keaktifan
siswa
perhatian,
kedisiplinan
waktu dan kehadiran, keaktifan
dalam
dalam bekerja sama, keberanian
merupakan
berpendapat
menanggapi
penilaian afektif siswa pada saat
suatu pokok permasalahan dalam
pembelajaran. Kemampuan siswa
pembelajaran.
dalam bekerja sama pada siklus I
dalam
bekerja
sama
indikator
mencapai
Partisipasi aktif siswa pada
73,3%
juga
dalam
mengalami
saat pembelajaran dalam hal ini
peningkatan pada siklus II menjadi
adalah penuh perhatian peningkatan
100%. Pada siklus II siswa sudah
dilihat dari data yang diperoleh
mulai terbiasa bekerja sama dengan
peneliti.
teman
Rendahnya
kurang
satu
kelompok
diskusi
perhatian siswa disebabkan guru
sehingga diskusi dapat berjalan
menggunakan
lancer.
metode
ceramah
Indikator
sehingga perhatian siswa kurang
nilai
selanjutnya
mulai terlihat pada saat siklus I
berpendapat sama halnya dengan
dengan
indikator
prosentase
kriteria
66,7%
yaitu
afektif
fokus. Peningkatan perhatian siswa
menunjukkan
yang
keberanian
aktif.
keberanian
lain,
indikator
berpendapat
motivasi
karena
perlu
Meskipun masih ada siswa yang
adanya
kurang memperhatikan penjelasan
penyebabnya
guru. Peningkatan perhatian siswa
indikator yang lain. Peningkatan
karena guru menerapkan strategi
mulai terlihat pada tindakan siklus
dan menggunakan media. Siklus II
II dengan prosentase mencapai
8
waktu
sama
faktor
dengan
100%
siswa
aktif
dan
mencapai 63,7. Banyak siswa yang
berani
mengeluarkan pendapatnya. Pada
belum
siklus II ini mengalami peningkatan
19
42,2% dari siklus I, yaitu 68,9% hal
mencapai KKM 67. Siswa yang
ini dikarenakan pada siklus I siswa
mencapai
masih malu-malu dan ragu-ragu
26
untuk mengeluarkan pendapat dan
II
siswa
sudah
belajar
pembelajaran
siswa
KKM
67
(58,78%)
belum
sebanyak
siswa.
mulai
Hasil
meningkat
mencapai 71 dengan KKM 67.
siswa
virus
Jumlah siswa yang belum mencapai
pada
dengan
metode diskusi tipe Buzz Group.
Peningkatan pada penilaian
KKM
mengalami
menjadi
14
belum
mencapai
penurunan
(31,1%)
45
KKM
siswa
67,
afektif siswa berdampak positif
sedangkan siswa yang mencapai
pada
kognitif
siswa.
KKM 67 sebanyak 31 45 (68,9%)
keaktifan
siswa
siswa. Peningkatan sudah terlihat,
mengakibatkan hasil belajar siswa
tetapi belum sesuai dengan apa
juga mengalami peningkatan dari
yang ditargetkan dalam penelitian,
kondisi pra siklus, siklus I, dan
sehingga perlu adanya penelitian
siklus II. Siswa yang aktif dalam
siklus II. Hasil belajar pada siklus
proses
II mengalami peningkatan dengan
penilaian
Meningkatnya
pembelajaran
mengakibatkan daya ingat
dan
rata-rata
kelas
mencapai
76,9
pemahaman siswa pada materi
dengan KKM 67. Semua siswa
pelajaran
sudah mencapai KKM 67 sebanyak
menjadi
maksimal,
sehingga pada saat post tes siswa
100%.
dapat
Berdasarkan langkah-langkah yang
mengerjakan
dengan
maksimal.
diterapkan peneliti dengan metode
Hasil belajar siswa pada saat
diskusi tipe Buzz Group, terdapat
pra siklus dengan KKM 67 sangat
kelebihan dan kekurangan pada strategi
rendah dengan rata-rata kelas hanya
pembelajaran
9
45
KKM,
pada siklus I dengan rata-rata kelas
berani
mengeluarkan pendapat.
b. Hasil
45 (42,2%)
pembelajaran
menanggapi pertanyan. Tapi pada
siklus
mencapai
ini.
Kelebihan
dari
metode diskusi tipe Buzz Group yaitu,
keaktifan siswa kelas X B MA
1) kelompok memiliki buah pemikiran ,
Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan
ide atau gagasan yang lebih kaya
Wedarijaksa
dibandingkan dengan yang dimiliki
2012/2013.
oleh perorangan, 2) sering termotivasi
SARAN
oleh kelompok lain, 3) anggota yang
1. Bagi Sekolah
Pati
tahun
ajaran
Sekolah
hendaknya
pemikirannya dalam diskusi, 4) dapat
mengoptimalkan
pengadaan
menghasilkan keputusan yang lebih
berbagai media pembelajaran atau
baik, 5) keputusan kelompok bersifat
alat
mengikat, 6) partisipasi dalam diskusi
menunjang
dapat meningkatkan pemahaman diri
pembelajaran
sendiri maupun orang lain.
meningkatkan pemahaman dalam
pasif
akan
bebas
mengemukakan
peraga
Biologi
proses
yang
kegiatan
sehingga
dapat
metode
penanaman konsep-konsep biologi
diskusi tipe Buzz Group terdapat
sebaca lebih nyata. Hal ini juga
beberapa kekurangan antara lain, 1)
dapat meningkatkan aktivitas dan
memerlukan
relative
konsentrasi siswa dalam mengikuti
dengan
kegiatan pembelajaran di sekolah.
Selain
banyak
kelebihan
waktu
dari
yang
dibandingkan
pengambilan
keputusan
2. Bagi Guru
secara
individual, 2) dapat memboroskan
a. Diharapkan agar guru dapat
waktu, terutama bila terjadi hal-hal
melatih dan membiasakan siswa
yang bersifat negative, 3) anggota yang
untuk
pasif, pemalu, rendah diri, pendiam
media/alat peraga yang ada
sering tidak mendapatkan kesempatan
disekolah.
dapat
menggunakan
b. Guru Biologi diharapkan agar
dalam mengemukakan idenya.
dapat menggunakan metode dan
KESIMPULAN
strategi
Dari hasil penelitian dilakukan,
pembelajaran
yang
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
bervariasi diantaranya dengan
penggunaan metode diskusi tipe Buzz
menggunakan metode diskusi
Group pada materi virus mampu
tipe Buzz Group.
meningkatkan
hasil
belajar
dan
10
c. Guru
diharapkan
memberikan
Mulyasa,
selalu
bimbingan
Praktik
Tindakan
kelas.
Mursell, J.1999. Mengajar dengan
meningkatkan
Sukses
(Successful
teaching).
Bandung; C.V. JEMMARS.
DAFTAR PUSTAKA
Z.
2010.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
prestasinya.
Arifin,
E.
Penelitian
dan
motivasi kepada siswa agar
selalu
H.
2011.
Purwanto.
Evaluasi
2009.
Evaluasi
Hasil
Pembelajaran. Bandung: PT
Belajar. Yogyakarta: Pustaka
Remaja Rosdakarya.
Pelajar.
Richard, I. Arends, 2008, Learning To
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
suatu
Pendekatan
Teach,
Praktik.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi.
2007. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyanti, Sari nur, 2010, Karakteristik
Sagala, S. 2006. Konsep dan Makna
Pembelajaran Biologi (Online),
Siberman, M. 2001. Active Learning,
(http://www.klikedukasi.com/201
Yogyakarta: Data Media.
0/12/karakteristik-pembelajaran-
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
biologi_25.hmtl,
diakses
Pembelajaran.
Alfabeta.
faktor yang Mempengaruhinya.
pada
Jakarta: Rineka Cipta.
tanggal 2 November 2012).
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar
dan
Pembelajaran.
Kualitatif. Jakarta: PT. Bumi
Jakarta:
Aksara.
Rineka Cipta.
Hasibuan,
M. 2004. Proses Belajar
Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani.
2011.
Strategi
Belajar
Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
11
Bandung:
Supriyantoro,
Joko,
2006,
Uno,
Upaya
B.
2008.
Perencanaan
Peningkatan Akatifitas Belajar
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Melalui
Pendekatan
Aksara
Posing
pada
Matematika
Piyunan
Problem
Pembelajaran
di
MTS
Kabupaten
(Skripsi),
Negeri
Bantul,
Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Suroso. 2009. Penelitian Tindakan
Kelas Peningkatan Kemampuan
Menulis
Action
Melalui
Classroom
Research.
Yogyakarta:
Pararaton.
Susilo, H, Husnul, C. dan Yuyun, D. S.
2009. Penelitian Tindakan Kelas
sebagai Sarana Pengembangan
Keprofesionalan Guru dan Calon
Guru.
Malang:
Bayumedia
Publishing.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar
dan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Trianto,
2007,
Model-model
Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto, 2010, Model Pembelajaran
Terpadu,
Jakarta:
PT.
Bumi
Aksara.
12
H.
Download