perubahan sosial dan masalah-masalahnya

advertisement
MODUL PERKULIAHAN 4
KAPITA SELEKTA
ILMU SOSIAL
Perubahan sosial dan kebudayaan &
Masalah-masalah Sosial
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Hubungan
Masyarakat
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
85002
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Abstract
Kompetensi
Perubahan sosial dan kebudayaan &
Masalah-masalah Sosial dikaji dalam
beberapa bagian antara lain :
Setelah perkuliahan ini mahasiswa
diharapan dapat memahami konsep
perubahan sosial dan masalahmasalahnya.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsep perubahan sosial
Konsep modernisasi
Perubahan kebudayaan dalam
masyarakat
Konsep sosial problem
Masalah sosial dalam masyarakat:
kemiskinan, pengangguran, konflik
(SARA), dll.
PERUBAHAN SOSIAL DAN MASALAH -MASALAHNYA
KONSEP PERUBAHAN SOSIAL
Setiap masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahanperubahan, ada yang pengaruhnya terbatas, ada juga yang luas. Ada perubahan yang
berlangsung cepat, ada juga perubahan yang berlangsung lambat. Perubahanperubahan itu akan ditemukan jika penelitian terhadap susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu lampau.
Seperti seseorang yang tidak mengamati secara lebih teliti terhadap masyarakat
sebuah desa, tentu akan mengatakan masyarakat desa tersebut bersifat statis, tidak
ada perubahan. Hal ini karena pandangan yang sepintas dan tidak mendalam. Padahal
perubahan-perubahan telah terjadi pada masyarakat tersebut, seperti orang-orang desa
yang sudah mengenal konsep perdagangan modern, mengikuti pemberitaan melalui
teknologi dan lain sebagainya.
Perubahan-perubahan pada masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, normanorma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain
sebagainya. Dengan diakuinya dinamika sebagai substansi masyarakat, banyak
sosiolog modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan
sosial dan kebudayaan dalam masyarakat.
Para sosiolog bahkan mengklasifikasi masyarakat menjadi masyarakat statis dan
masyarakat dinamis dari sisi perubahan. Masyarakat yang statis adalah masyarakat
yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Sementara masyarakat
yang dinamis adalah adalah masyarakat yang mengalami perubahan cepat. Setiap
masyarakat pada suatu masa tertentu disebut statism sementara pada masyarakat lain
disebut masyarakat dinamis. Namun perubahan-perubahan tersebut bukan berarti
suatu kemajuan (progress), melainkan dapat pula berarti kemunduran dari bidangbidang kehidupan tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan
gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia
lainnya disebabkan teknologi komunikasi modern. Perubahan masyarakat dunia
memang terjadi sudah sejak dulu, namun dewasa ini, perubahan-perubahan tersebut
berjalan sangat cepat, yang sering kali berjalan secara konstan. Karena sifatnya yang
2015
2
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana
masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena
perubahan.
1. Pengertian
Sosiolog Barat bernama William F Ogburn dalam bukunya ‘Sosial Change’ berusaha
memberikan pengertian tentang perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun
yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial.
Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala bentuk
perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga
masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi
struktur masyarakat lainnya.
Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang
mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur
geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Sosiolog lainnya, Sorokin berpendapat
bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan
tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik. Mac Iver mengatakan
perubahan-perubahan sosial adalah ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara-cara
hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusasteraan, agama, rekreasi, dan hiburan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian,
ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi
organisasi
sosial
masyarakatnya.
Ruang
lingkup
perubahan
kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam
praktiknya di lapangan kedua jenis perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama, yaitu
keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu
perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Penyebab perubahan sosial dalam suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam
yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam seperti pertembahan atau
pengurangan jumlah penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat,
2015
3
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pemberontakan atau revolusi. Sedangkan faktor luar seperti lingkungan fisik sekitar,
peperangan, pengaruh kebudayan dari bangsa lain.
2. Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga
sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial
itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termaasuk di
dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang
terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Masih banyak faktor penyebab perubahan sosial, atau faktor yang mempengaruhi
proses perubahan sosial. Ada pandangan yang menyebutkan bahwa perubahan sosial
itu merupakan respons atau jawaban terhadap perubahan-perubahan tiga unsure
utama, yaitu faktor alam, faktor teknologi, dan faktor kebudayaan.
Kalau ada perubahan dari salah satu faktor tadi, ataupun kombinasi dua diantaranya,
atau bersama-sama , maka terjadilah perubahan sosial. Faktor alam apabila yang
dimaksudkan adalah perubahan jasmaniah, kurang sekali menentukan perubahan
sosial. Hubungan korelatif antara perubahan alam dan perubahan sosial atau
masyarakat tidak begitu terlihat. Dengan demikian masyarakat jauh lebih cepat
berubahnya daripada perubahan alam. Praktis tidak ada hubungan langsung antara
kedua faktor tersebut. Tetapi jika faktor alam ini diartikan sebagai faktor biologis,
hubungan itu bisa dilihat nyata. MIsalnya saja pertambahan penduduk yang demikian
pesat, akan mengubah dan memerlukan pola relasi ataupun sistem komunikasi lain
yang baru.
Dalam masyarakat modern, faktor teknologi dapat mengubah sistem komunikasi
ataupun relasi sosial. Apalagi teknologi komunikasi yang demikian pesat majunya
sudah pasti sangat menentukan dalam perubahan sosial itu.
3. Faktor Perubahan Sosial
Sebab-sebab yang bersumber dari dalam masyarakat (internal) antara lain:
a. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
2015
4
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Penemuan-penemuan baru. Inovasi peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
berdampak pada perubahan social melalui perubahan berpikir hingga gaya hidup
secara perlahan.
c. Pertentangan.
d. Pemberontakan atau revolusi social. Sebagai contoh, revolusi yang terjadi di
Rusia pada tahun 1917 menyebabkan terjadinya perubahan social besarbesaran. Rusia, negara yang semual menganut kerajaan absolute, berubah
menjadi dictator proletariat yang menganut doktrin Marxisme.
Sementara sebab-sebab yang bersumber dari luar masyarakat (ekstenal), antara
lain:
a. Lingkungan fisik. Disebabkan oleh tindakan dari individu-individu masyarakat itu
sendiri.
Contoh,
penggunaan
tanah
secara
besar-besaran
tanpa
memperhitungkan lapisan-lapisan humus tanah tersebut, penebangan hutan
menyebabkan banjir.
b. Peperangan.
c. Kebudayaan lain.
4. Proses Perubahan Sosial
Proses perubahan social terdiri dari tiga tahap berurutan, yaitu invensi, difusi, dan
konsekuensi. Invensi adalah proses dimana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan.
Difusi adalah proses di mana ide-ide baru tadi dikomunikasikan ke dalam system social.
Dan tahap terakhir, konsekuensi adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam
system social sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
Faktor pendorong perubahan social meliputi kontak dengan kebudayaan lain, system
masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen serta masyarakat yang berorientasi
ke masa depan. Faktor penghambat antara lain masyarakat yang tertutup, vested
interest, prasangka terhadap hal yang baru serta adat yang berlaku.
Perubahan social dalam masyarakat dapat dibedakan dalam perubahan cepat dan
perubahan lambat, perubahan besar dan perubahan kecil, dan perubahan yang
direncanakan serta tidak direncanakan.
2015
5
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MODERNISASI
1. Pengertian
Pada dasarnya proses modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan
bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi social
kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang
stabil. Karakteristik umum modernisasi yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis
masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografis digambarkan dengan istilah gerak social
(Social mobility). Artinya, suatu proses unsur-unsur social ekonomis dan psikologis mulai
menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-pola baru melalui sosialisasi dan pola-pola
perilaku. Perwujudannya adalah aspek-aspek kehidupan modern seperti mekanisasi,
mass media yang teratur, urbanisasi, peningkatan pendapatan per kapita, dan
sebagainya.
Modernisasi merupakan suatu bentu perubahan social. Biasanya merupakan
perubahan social yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan
(intended atau planned-change) yang biasa dinamakan social planning. Modernisasi
merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan karena
prosesnya meliputi bidang-bidang yang sangat luas, menyangkut proses disorganisasi,
problema-problema
social,
konflik
antarkelompok,
hambatan-hambatan
terhadap
perubahan dan sebagainya.
2. Disorganisasi, Transformasi, dan Proses dalam Modernisasi
Disorganisasi adalah proses berpudarnya atau melemahnya norma-norma dan nilainilai dalam masyarakat karena adanya perubahan. Perwujudan disorganisasi yang nyata
adalah timbulnya masalah-masalah social. Modernisasi juga dapat menimbulkan
persoalan
demikian.
Misalnya
persoalan-persoalan
yang
berhubungan
dengan
community organization, pembagian kerja, aktivitas untuk mengisi waktu senggang, dan
selanjutnya.
Pada
awal
proses
modernisasi
biasanya
berupa
industrialisasi,
pengangguran merupakan persoalan yang meminta perhatian mendalam.
Kebalikan dari disorganisasi adalah reorganisasi. Reorganisasi adalah apabila
norma-norma
dan
nilai-nilai
yang
baru
dalam
masyarakat
telah
melembaga
(institutionalized) dalam masyarakat.
Di samping itu, tentu akan dijumpai perlawanan terhadap transformasi sebagai akibat
adanya modernisasi. Keyakinan yang kuat terhadap kebenaran tradisi, sikap yang tidak
2015
6
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
toleran terhadap penyimpangan-penyimpangan,pendidikan, dan perkembangan ilmiah
yang tertinggal , merupakan beberap factor yang menghambat proses modernisasi.
Justru pendidkan dan perkembangan ilmiah sangat penting untuk mengimbangi
perkembangan teknologi dalam modernisasi. Akan tetapi, modernisasi yang terlampau
cepat juga tidak dikehendaki karena masyarakat tidak akan sempat mengadakan
reorganisasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang sangat berpengaruh pada
penerimaan atau penolakan modernisasi adalah sikap dan nilai, kemampuan
menunjukkan manfaat unsur baru, serta kesepadanannya dengan unsur-unsur
kebudayaan yang ada.
3. Syarat Modernisasi
Syarat-syarat modernisasi sebagai berikut:
a. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang melembaga dalam kelas penguasa
dan masyarakat
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi
efektif.
c. Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada
suatu lembaga atau badan tertentu
d. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat-alat komunikasi massa
e. Tingkat organisasi yang tinggi. Di satu pihak bermakna disiplin, di sisi lain
pengurangan hak kemerdekaan
f.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social
MASALAH SOSIAL
Masalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan social. Jika terjadi bentrok diantara unsurunsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan social seperti kegoyahan
dalam kehidupan berkelompok bermasyarakat. Masalah social muncul akibat adanya
perbedaan antara nilai dengan realita yang ada dalam masyarakat.
Masalah social dikategorikan menjadi empat factor, yaitu Faktor ekonomi
(kemiskinan, pengangguran), faktor budaya (perrceraian, kenakalan remaja), factor
2015
7
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
biologis (keracunan, penyakit menular), dan factor psikologis (aliran sesat, penyakit
syaraf atau gila).
Pengertian masalah kesejahteraan social pada dasarnya tidak berbeda dengan
masalah social. Masalah social muncul dari dua sumber, yaitu factor dari dalam individu
(intrinsic), dan dari luar individu (ekstrinsik).
Ernest Burgess mengemukakan teori tentang masalah social dalam perkembangan
sosiologi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
1. Masalah social sebagai patologi organic individual
2. Masalah social sebagai patologi social
3. Masalah social sebagai disorganisasi personal dan social
4. Masalah social sebagai konflik-konflik nilai
5. Masalah social sebagai proses.
Masalah social sebagai proses social mencakup konsepsi tentang disorganisasi
social dan konflik nilai. Masalah social timbul sebagai akibat proses perubahan
sehubungan dengan perkembangan dalam system kepribadian manusia serta system
social. Pada dasarnya, masalah kesejahteraan social timbul dari dapat atau tidak
terpenuhinya kebutuhan manusia.
Blummer dan Thompson mengatakan masalah social adalah suatu kondisi yang
dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entittas yang berpengaruh yang mengancam
nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota
masyarakat. Kondisi itu diharapkan dapat diatasi secara bersama. Entitas tersebut dapat
berupa pembicaraan umum atau menjadi topic utama ulasan di media massa,
Untuk dapat mengamati masalah-masalah social, sosiolog Stark menawarkan
masalah social dibagi kepada tiga kelompok, yaitu:
1. Konflik dan kesenjangan
2. Perilaku menyimoang
3. Perkembangan manusia
Bentuk masalah social antara lain:
1. Kemiskinan
Terbagi menjadi empat, yaitu:
a. Kemiskinan absolute, apabila tingkat pendapatannya di bawah garis
kemiskinan, atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi
kenutuhan meinimum, seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan
pendidikan
2015
8
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Kemiskinan relatif, kondisi dimana pendapatannya berada pada posisi di atas
garis kemiskinan, namun relatif lebih rendah dibanding pendapatan
masyarakat sekitarnya.
c. Kemiskinan struktural, kondisi atau situasi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat sehingga
menyebabkan ketimpangan pada pendapatan.
d. Kemiskinan cultural, mengacu kepada persoalan sikap seseorang atau
masyarakat yang disebabkan oleh factor budaya, seperti tidak mau berusaha
untuk memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif, meski
ada usaha dari pihak luar untuk membantunya.
Kemiskinan struktural banyak disorot sebagai penyebab tumbuh kembangnya
ketiga kemiskinan lainnya. Keempat kemiskinan tersebut dipandang sebagai alat
untuk mengukur kondisi aktual dari kemiskinan yang berada di sekitar.
Penanggulangan kemiskinan dilakukan salah satunya dengan menangani
akar penyebab kemiskinan, yaitu pembangunan manusia sebagai pondasi
menumbuhkembangkan kemandirian dan kebersamaan masyarakat (modal
social), pemerintahan yang baik (goog governance), dan pembangunan
berkelanjutan (suistanable development).
2. Pengangguran
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena
tidak tersedianya lapangan pekerjaan . Ada berbagai macam tipe pengangguran,
misalnya pengangguran teknologi, pengangguran friksional dan pengangguran
struktural.
3. Kejahatan/criminal
4. Disorganisasi keluarga
5. Ledakan penduduk
6. Pemuda gaul
7. Dan lain-lain
2015
9
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Bert F Hoselitz (ed), Panduan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial (terj.), Dewan Bahasa dan
Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, Kuala Lumpur 1992
2. Yesmil Anwar, dkk, Sosiologi untuk Universitas, Reflika Aditama: Jakarta, 2013
3. Elly M Setiadi, dkk, Pengantar Sosiologi Politik, Kencana: Jakarta, 2013
4. Peter Beilharz, Teori-Teori Sosial, Pustaka Pelajar: Jakarta 2002
5. Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Gramedia: Jakarta, 1994.
6. David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: Rajawali Press, 1995.
2015
10
PENDIDIKAN PANCASILA
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download