BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingginya tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan memberikan tekanan yang besar terhadap organisasi untuk terus berubah. Perubahan yang dilakukan bersifat menyeluruh, tidak hanya pada tahap organisasi saja melainkan mencakup individu-individu di dalam organisasi. Permasalahan individu ini khususnya yang banyak terjadi di perusahaan adalah masalah motivasi dan komitmen organisasional sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengidaklanjuti permasalahan internal yang menjadi hambatan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Rivai dan Basri (2005, seperti dikutip Sawitri, 2011) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Kinerja sangat penting di dalam suatu organisasi, hal ini dengan kinerja karyawan yang tinggi, maka akan menghasilkan output organisasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kinerja yang tinggi bukan saja refleksi dari kemampuan karyawan, tetapi merupakan interaksi antara kemampuan dan motivasi dari karyawan tersebut. Kinerja karyawan erat kaitannya dengan penilaian kinerja, untuk itu kinerja karyawan perlu dilakukan oleh suatu organisasi. Penilaian kinerja (performance evaluation) dapat diartikan sebagai proses untuk mengukur atau mengevaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan 1 2 seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi Rivai (2003, seperti dikutip Analisa, 2011). Dengan kata lain penilaian kinerja ditunjukan oleh hasil kegiatan sumber daya manusia (SDM) dengan standar kinerja yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan faktor motivasi (Masrukhin dan Waridin, 2004, seperti dikutip Sawitri, 2011) Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Tinggi rendahnya motivasi seseorang akan menentukan besar kecilnya kinerja seseorang. Motivasi dapat menyebabkan seseorang berperilaku baik, oleh karena itu motivasi karyawan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan. Seseorang karyawan yang termotivasi akan bersifat energik dan bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Perilaku karyawan untuk termotivasi dipengaruhi adanya kenaikan gaji bonus dan promosi jabatan, yang pada akhirnya akan mendorong kinerja seseorang. Organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini hanya akan dicapai melalui komitmen karyawan. Komitmen organisasi ditunjukan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi, begitu juga dengan adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi terciptanya tujuan organisasi. Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk menunjukan loyalitas terhadap organisasi di mana mereka bekerja. Dessler (1986) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tujuan tanpa komitmen adalah sia-sia. Maka karyawan yang diberdayakan memberikan 3 komitmen ini secara mental, emosional dan fisik. Hal ini karena mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan dan juga memegang tanggung jawab atas tindakan mereka. Dessler (1986) menekankan perlunya komitmen dengan asumsi bahwa komitmen mendorong pilihan kebiasaan karyawan yang mendukung perusahaan yang vital untuk kerja yang efektif. Karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan merasa bangga dengan komitmen tinggi untuk meningkatkan kinerjanya. Komitmen organisasional perlu diperhatikan perusahaan karena adanya komitmen yang kuat dari karyawan sehingga dia mampu meningkatkan kinerjanya. Terkait dengan adanya komitmen organisasional karyawan meningkatkan adanya sesuatu penghargaan bagi karyawan yang loyal. Hal tersebut bisa berupa kenaikan gaji, kenaikan jabatan, memberikan kompensasi kepada karyawan yang berprestasi. Komitmen internal perusahaan menjelaskan dan mengkomunikasikan misinya, menciptakan rasa komunitas dan mendukung pengembangan karyawan. Selain itu manajemen harus mencoba untuk melibatkan karyawan dalam menentukan tujuan kerja, menspesifikasi bagaimana mencapai tujuan itu dan menyusun target Argyris (1998, seperti dikutip Kristiwardhana, 2011). Komitmen yang tinggi akan menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan penurunan kinerja dapat dihindari. Sebagai contoh, pada perusahaan besar industri energi Enron di Amerika Serikat yang dulu pernah mengalami masa kejayaan pada awal tahun 1990 an, kemudian hancur seketika pada tahun 2001. Hal tersebut disinyalir karena buruknya komitmen 4 karyawan terhadap perusahaanya. Jadi, dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya penurunan atau kebangkrutan perusahaan akan dapat dihindari Motivasi merupakan salah satu yang bisa diberikan pada karyawan PT Bank NTB dengan salah satu alasan mengapa karyawan nantinya akan memiliki komitmen terhadap perusahaanya dengan harapan dapat meningkatkan kinerja karyawan dan dapat memberikan dampak positif pada perusahaan. Pencapaian kinerja yang maksimal yang akan menggambarkan sejauh mana visi, misi, target maupun sasaran dari organisasi dapat terwujud yang keseluruhannya tertuang kedalam strategi planning suatu organisasi. Termasuk organisasi pemerintahan yang sejak memasuki era reformasi ini, sangat dituntut agar semua lembagalembaga pemerintah baik pusat maupun daerah, harus mampu meningkatkan kinerja dengan baik. Adanya isu-isu belakangan ini, seperti kurangnya 3S dalam pelayanan, sering terjadi absen yang tinggi, dan kasus korupsi yang terjadi di beberapa instansi tersebut belum dapat mencapai tujuan organisasi dengan baik. PT. Bank NTB sebagaimana umumnya industri perbankan di Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia dalam kapasitas beragam untuk menjalankan berbagai fungsi kegiatan perbankan. Perusahaan juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para karyawannya yang juga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Terlebih penting menjaga tingkat persaingan di antara industri sejenis baik lokal maupun nasional dan bahkan juga internasional. 5 PT. Bank NTB merupakan bank milik pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan pemerintah kota/kabupaten se-Nusa Tenggara Barat. yang dioperasionalkan untuk kepentingan pembangunan daerah. Bank NTB didirikan dan mulai beroperasi pada tanggal 5 Juli 1964. Dalam perkembangannya, PT Bank NTB telah tumbuh dan menjadi besar hingga memiliki kantor yang berjumlah 29 kantor, yang terdiri dari 1 kantor pusat utama , 8 kantor cabang, 11 kantor cabang pembantu, 3 kantor kas, dan 5 payment point. Di sini peneliti menggambil objek penelitian pada kantor PT Bank NTB Cabang Sumbawa yang memiliki 47 karyawan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan Kristiwardhana dan Nugraheni (2011) dengan judul” Pengaruh motivasi kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja Karyawan” dan objek dalam penelitian tersebut adalah PT BPR Estetika Artha Guna Semarang, sedangkan yang menjadi perbedaan dalam penelitian tersebut adalah peneliti mengambil objek yaitu pada PT Bank NTB dengan alasan bahwa PT Bank NTB merupakan perusahaan perbankan yang tepat untuk diteliti karena fenomena yang terjadi disana masih kurangnya kinerja pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa sehingga peneliti ingin meneliti apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan kinerja Bank NTB Cabang Sumbawa tidak meningkat, dalam hal ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah motivasi atau komitmen dapat menyebabkan meningkatnya kinerja perusahaan. Dalam penelitian oleh Kristiwadhana dan Nugraheni (2011) menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan 6 terhadap kinerja karyawan. Penelitian terdahulu Sawitri (2011) yang meneliti Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Empiris Pada Perum Perhutani Unit Jawa Tengah) menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian terdahulu Abrivianto P (2011), yang berjudul pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan (studi pada karyawan bagian HRD PT. Arthawena Sakti Gemilang Malang) menjelaskan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Karyawan. Dengan memperhatikan teori bahwa motivasi kerja dan komitmen organisasi dapat dijadikan alat pembelajaran meningkatkan kinerja, maka diambil judul : “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ( PT BANK NTB CABANG SUMBAWA ) ”. B. RUMUSAN MASALAH Latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa? 7 2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa? 3. Apakah motivasi kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja Karyawan pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan Perumusan masalah diatas dapat diidentifikasi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa 2. Menganalisis pengaruh komitmen organisasional terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa 3. Menganalisis pengaruh motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Bank NTB Cabang Sumbawa D. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu : 1. Bagi pihak organisasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan berkaitan dengan motivasi kerja,dan komitmen organisasional untuk meningkatkan kinerja karyawan. 2. Bagi pihak akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan dibidang manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia. 8 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi organisasi yang menghadapi masalah serupa.