Selengkapnya - Situs Resmi KPUD Kabupaten Sumbawa

advertisement
Home | Peta Situs| Kontak| E-mail
Agenda | Download| Dokumentasi
Menu Utama





Tentang KPUD
o
Pengantar
o
Visi &
Misi
o
Tugas &
Wewenang
o
Profil
Keanggotaan
o
Sekretariat
o
Struktur
Organisasi
Sejarah KPUD
Arsip Pemilu
Arsip Pilkada
Produk Hukum
Web Statistik
Status
Visitor hari ini :
55
Visitor online :
2
IP : 88.99.70.218
Detail Statistik
Web Links
Kalender
Home > Berita
KPU Sumbawa Kaji
Strategi Tingkatkan
Partisipasi Masyarakat
Jelang Pilgub NTB 2018
July 2017
Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat
1
2 3
4 5
6
7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Partai Peserta Pemilu
Sebagaimana yang berlangsung
Kamis (22/12) kemarin, KPU
Kabupaten Sumbawa kembali
melakukan hal yang sama
melalui kegiatan Seminar
dengan tema Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Menyongsong Pemilihan
Gubernur NTB Tahun 2018,
yang berlangsung di Wisma
Daerah Sumbawa.
Ketua KPU Kabupaten
Sumbawa, Syukri Rahmat,
S.Ag, dalam sambutannya
menyampaikan bahwa KPU
Sumbawa sepanjang tahun
2016, intens mengadakan
sosialisasi dengan masyarakat
dari berbagai macam kalangan
diantaranya mengadakan
sosialisasi dengan komunitas
Sepeda, motor dan musik dan
lain sebagainya.
Menariknya jelas Syukri, dalam
beberapa kali kegiatan
sosialisasi yang digelar, ada
beberapa kalangan masyarakat
meminta kepada KPU Sumbawa
untuk mencantumkan kolom
Golput di dalam kertas suara.
Agenda Kegiatan
Rapat Pengenalan
tentang Aplikasi
SIPOL
Senin, 22 Mei 2017
Kunjungan SMK
Negeri 3 Kerato
Unter Iwes ke RPP
Bala Late KPU Kab.
Sumbawa
“Ini merupakan tantangan buat
kita semua termasuk pemerintah
dalam penyelenggaraan Pemilu,
hal inilah yang perlu kita
diskusikan bersama–sama,”
ujarnya.
Syukri, berharap melalui
Seminar tersebut, dapat
melahirkan strategi penyelesaian
yang mungkin terjadi
kedepannya dalam menghadapi
proses pelaksanaan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur
tahun 2018 termasuk Pileg 2019
dan Pilkada 2021 yang akan
datang.
Selasa, 23 Mei 2017
Kunjungan Siswa
SMK Negeri 1
Sumbawa
Jumat, 12 Mei 2017
Sementara itu Bupati Sumbawa
yang diwakili oleh Sekda
Sumbawa Drs. H. Rasyidi,
dalam sambutannya
menyampaikan bahwa
partisipasi pemilih dalam
Pemilu, menggambarkan
fluktuasi masyarakat pemilih
untuk menentukan jalannya
demokrasi.
Menyongsong Pilkada Gubernur
NTB 2018, menurut H Rasyidi,
KPU Sumbawa masih memiliki
kesempatan sekitar 1 tahun
kedepan untuk melakukan
sosialisasi.
Berbicara strategi peningkatan
partisipasi menurut H Rasyidi,
tentu berbicara tentang seni dan
inovasi menyakinkan pemilih.
Oleh karena itu katanya,
beberapa strategi yang patut
diupayakan bersama antara
lain memanfaatkan media, baik
Web Polling
Bagaimana tampilan web
ini menurut anda..?
Bagus Sekali ( 183 )
Cukup Bagus ( 156 )
Kurang Bagus ( 92 )
431 total
votes
media cetak, media elektonik
maupun media sosial untuk
mensosialisasikan Pilkada
Gubernur 2018.
Sosialiasi tatap muka pada
kelompok atau
komunitas tertentu katanya juga
harus terus tetap ditingkatkan.
“Meningkatkan partisipasi
masyarakat pada Pilkada
Gubernur dan Wakil Gubernur
NTB 2018, diperlukan strategi
penyebar luasan informasi
menjadi penting untuk digalang
bersama, tentunya juga sambil
menunggu selesainya
pembahasan RUU pemilu
dengan segala aturan
turunanya,” kata H Rasyidi.
Selanjutnya pada sesi
penyampaikan materi seminar,
dengan dipandu Ketua Divisi
SDM dan Partisipasi
Masyarakat, Aryati, SPd,I
selaku Moderator sejumlah
pemateri menyampaikan konsep
dan ide terkait dengan upaya
serta strategi meningkatkan
partisipasi masyarakat pada
Pilkada Gubernur NTB tahun
2018.
Seperti disampaikan Sambirang
Ahmadi, SAg MSi, yang lebih
banyak mengupas tentang
tipologi dan karakter pemilih.
menurut Sambirang yang juga
politis PKS itu, bahwa agar
sosialisasi politik berjalan
efektif, maka cara dan konten
sosialisasi harus disesuaikan
dengan karakter pemilih.
Dijelaskannya, bahwa secara
sosiologis, karakter pemilih
identik dengan sikap atau
perilaku pemilih dalam
merespon kegiatan elektoral
yaitu kegiatan yang
berhubungan dengan
pemilu/pilkada. Menurutnya,
kegiatan elektoral bisa terwujud
dalam bentuk pemberian hak
suara, kontribusi dalam aktivitas
kampanye, mengumpulkan
dukungan untuk kandidat, atau
lainnya yang dirancang untuk
mempengaruhi hasil dari proses
electoral.
Dalam merespon kegiatan
sosialisasi politik, jelas
Sambirang, sikap dan perilaku
pemilih cenderung beragam, ada
yang antusias, aktif, bahkan
proaktif memberikan dan
memobiliasi dukungan. Ada pua
yang diam, tapi tetap mengamati
dinamika isu dan gerakan politik
calon atau parpol, Ada juga
yang “acuh tak acuh” atau tak
peduli sama sekali dengan
dinamika politik.
“Inilah gambaran karakter
pemilih yang ada sekarang ini,”
ujarnya.
Sementara itu, Fahrunnisah,
SOS, MSi, aktifis perempuan
dari Sumbawa Center, dalam
pemaparannya menyampaikan
bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat
partisipasi pemilih, diantaranya,
sikap apatis masyarakat yakni
kecenderungan masyarakat yang
tidak mau tahu dengan adanya
Pilkada, kemudian kepercayaan
masyarakat terhadap Pilkada itu
sendiri, bahwa Pilkada tidak
memberikan pengaruh apapun
terhadap perubahan
kehidupan pemilih ketika
mereka memilih ataupun tidak
memilih.
Selain itu akses informasi juga
mempengaruhi, karena ternyata
masih ada masyarakat yang
tidak menggunakan hak pilihnya
karena tidak mendapatkan
informasi terkait dengan
kegiatan Pilkada serta faktor
lainya seperti kurangnya
sosialisasi, data pemilih tidak
valid, karena politik uang,
termasuk juga persepsi
masyarakat terkait dengan hak
dan kewajiban dalam memilih.
Sementara itu Ardiansyah SIp
MSI, pembicara dari kalangan
akademisi, yang mengupas
tentang Tantangan Pemilih
Dalam Menyikapi Nepotisme
Elektoral, menyimpulkan bahwa
bentuk nepotisme baru berupa
politik kekerabatan, hal ini
sedikit banyak membajak
demokrasi ke dalam pola-pola
yang akhirnya cenderung
destruktif.
Kekerabatan jelasnya, bekerja
melalui nalar "kekeluargaan"
dalam mengelola Negara,
Hasilnya konspirasi genetik
menembus fungsi-fungsi
kelembagaan negara baik di
ranah intra-eksekutif, intralegislatif, maupun inter
eksekutif dan legislatif.
Akibatnya jelas Dosen Fisipol
Unsa itu, pemeliharaan akses
material negara secara koruptif
oleh struktur pemerintahan
dinastik akhirnya gagal
mendistribusikan kesejahteraan
bagi publik.
Sumber : Div. SDM dan Parmas
Profil Keanggotaan KPUD
Copyright © 2012 Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Sumbawa
Design by KPUD Kabupaten Sumbawa
Download