delapan penatalaksanaan efek samping dan masalah kesehatan

advertisement
Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya DELAPAN
PENATALAKSANAAN EFEK SAMPING DAN MASALAH KESEHATAN LAINNYA
LATAR BELAKANG
Sebagian besar efek samping dan masalah kesehatan lainnya yang berhubungan dengan
pemakaian Implan-2, pada umumnya tidak serius. Seperti yang telah dibahas sebelumnya,
bahwa perubahan pola haid adalah efek samping yang paling biasa terjadi. Pada masalah pola
haid ini, pengguna Implan-2 kadang-kadang mengalami pembesaran folikel ovarium yang
asimptomatik dan ditemukan secara kebetulan pada waktu pemeriksaan panggul. Pembesaran
tersebut akan mengecil secara spontan dan jarang sampai memerlukan tindakan pembedahan.
Dapat juga terjadi kehamilan ektopik meskipun penelitian klinik tidak menunjukkan kenaikan
insidens kehamilan ektopik per tahun diantara pengguna Implan-2 dibandingkan dengan
bukan pengguna. Beberapa kondisi yang mungkin ada atau tidak ada hubungannya dengan
pemakaian Implan-2 adalah sefalgia, payudara tegang atau mengeluarkan cairan, peningkatan
berat badan, hirsutisme dan infeksi vagina.
Dalam bab ini diberikan informasi dan panduan penilaian dan penatalaksanaan efek samping
dan masalah kesehatan lain yang paling sering terjadi.
PERUBAHAN POLA HAID
Efek samping yang paling banyak dilaporkan adalah perubahan pola haid. Jenis perubahan
yang mungkin akan dialami klien tidak dapat diramalkan oleh karena luasnya perbedaan jenis
perubahan pola perdarahan haid tersebut. Walaupun demikian, perubahan pola haid tersebut
jarang sampai menyebabkan anemia. Tetapi telah dilaporkan beberapa kasus yang memerlukan
suplementasi zat besi. Perdarahan pola haid akan membaik dengan berlanjutnya penggunaan
(sesudah 6 - 12 bulan). Meskipun tidak dianjurkan untuk memberi pengobatan pada perubahan
pola haid tetapi banyak klinisi yang memberikan pengobatan dengan tujuan untuk mengurangi
perdarahan dan meningkatkan kelangsungan pemakaian Implan-2.
Penilaian Regimen Pengobatan
Hingga sekarang, hanya ada satu penelitian yang dipublikasikan mengenai masalah ini (Diaz
dkk 1990). Dalam penelitian tersebut tercakup: Levonorgestrel (LNG) (30 μg, dua kali sehari),
Ethinyl estradiol (EE) (50 μg / hari) dan obat anti radang non steroid, yaitu Ibuprofen (800 mg,
tiga kali sehari) yang dibandingkan dengan plasebo (Diaz et al 1990).
Pengobatan baru dimulai setelah 8 hari perdarahan. Lamanya perdarahan (jumlah hari)
ditetapkan setelah diobati dengan salah satu diantara tiga macam obat tersebut atau dengan
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana 8‐1 Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya plasebo dalam periode satu tahun. Kelompok yang diobati dengan tiga macam obat tersebut
memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan plasebo. EE dapat mengurangi
perdarahan selama 52 hari dalam periode satu tahun; Ibuprofen dapat mengurangi perdarahan
dalam 35 hari; dan LNG dalam 28 hari. Pada penelitian ini, EE diberikan selama 20 hari dan
Ibuprofen diberikan selama 5 hari.
Keuntungan menggunakan EE dalam pengobatan perdarahan yang lama pada pengguna
Implan-2 haruslah dipertimbangkan dengan seksama mengingat adanya potensi terjadinya efek
yang tidak diinginkan, misalnya:
•
•
•
•
Pengobatan dapat berlawanan dengan alasan klien memilih Implan-2 karena metode
kontrasepsi ini bebas estrogen.
Intoleransi lambung terhadap EE menyebabkan 5 diantara 45 sampel penelitian tidak
melanjutkan pengobatan.
Dosis LNG yang dilepaskan oleh Implan-2 sangat rendah sehingga efek progestin untuk
mengentalkan lendir serviks akan berkurang dengan penambahan estrogen.
EE sangat mahal dan jarang tersedia, terutama di daerah pedesaan.
Diperlukan penelitian tambahan untuk pengobatan ini karena perubahan pola haid merupakan
alasan utama penghentian pengunaan Implan-2 dan para klinisi cenderung untuk mengobati
hal tersebut. Perlu dicatat bahwa dalam penelitian tersebut, hasil pengobatan tidak dikaitkan
dengan angka kelangsungan penggunaan. Juga perlu dilakukan studi komparasi kelangsungan
penggunaan Implan-2 pada klien yang hanya mendapat konseling dengan yang mendapatkan
pengobatan medis.
Penatalaksanaan perubahan pola haid
Perdarahan atau bercak darah yang tidak teratur (8 hari atau lebih) adalah efek samping umum
yang telah diramalkan sebelumnya (terjadi pada lebih dari 65% pengguna Implan-2 selama
tahun pertama). Sebagai contoh, perdarahan sedang dua kali lebih lama dari haid normal (5
sampai 7 hari) terjadi 20-30% pada pemakai Implan-2 selama 3 sampai 6 bulan pertama. Untuk
klien dengan bercak darah atau perdarahan sedang, umumnya hanya memerlukan konseling.
Harus dijelaskan bahwa bila tidak ada penyebab lain (misalnya infeksi serviks atau polip serviks),
gangguan tersebut tidak berbahaya meskipun berlangsung sampai beberapa minggu. Keadaan
ini akan berkurang sejalan dengan berlanjutnya waktu penggunaan.
Bila wanita tersebut tidak puas, meskipun telah diyakinkan dan tetap ingin memakai implan,
dapat dicoba memberikan pengobatan jangka pendek (1 sampai 3 siklus) dengan:
•
•
Pil kontrasepsi kombinasi (30 sampai 35 μg EE sehari sekali selama 21 hari), atau
Ibuprofen (atau anti radang non steroid lainnya) 800 mg, 3 X 1 sehari selama lima hari.
Pil kontrasepsi kombinasi menghentikan perdarahan dengan merangsang pertumbuhan
endometrium, sedangkan Ibuprofen menghambat pembentukan prostaglandin, mengurangi
kontraksi uterus dan mengurangi aliran darah ke endometrium (Angle, Huff dan Lea 1991). Pil
hormon kombinasi lebih disukai daripada estrogen (20 - 50 μg EE/1,25 mg estrogen konjugasi).
Estrogen mengurangi efek kontrasepsi, harganya mahal dan jarang tersedia.
8‐2 Buku Acuan Implan‐2 untuk Progran keluarga Berencana Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya Perdarahan yang berat (lebih lama dari haid normal) adalah sangat jarang pada implan dan
biasanya dapat diatasi dengan pemberian pil kontrasepsi kombinasi (dengan atau tanpa
ibuprofen). Bila perdarahan tidak berkurang dalam 3 sampai 5 hari atau makin berat (1 sampai
2 pembalut per jam):
•
Tentukan apakah ada penyebab lain;
•
Berikan 2 pil kontrasepsi kombinasi setiap hari untuk selama sisa siklus (paling sedikit 3
sampai 7 hari), kemudian dilanjutkan dengan 1 pil setiap hari selama 1 siklus;
•
Pilihan lain (bila ada): pil kontrasepsi kombinasi yang mengandung 50 μg EE atau 1,25
mg estrogen konjugasi (Premarin®) selama 14 sampai 21 hari.
Catatan: Periksa apakah perdarahan pervaginam membaik/berkurang dalam 3 hari.
Bila pil kontrasepsi kombinasi atau estrogen gagal mengatasi perdarahan tersebut, maka implan
harus dicabut untuk alasan medis (perdarahan yang berlebihan) atau atas keinginan klien
(TGWG 1994). Jangan lakukan dilatasi dan kuretase kecuali diduga ada kondisi medis lain
(misalnya polip endometrium atau abortus inkomplit). Kalaupun dibutuhkan tindakan evakuasi
endometrium, metode terpilih adalah aspirasi vakum manual bukan dilatasi dan kuretase
Untuk anemia, diberikan nasehat tentang gizi yang diperlukan untuk meningkatkan zat besi.
Berikan ferous fumarate 1 kali sehari selama 1 sampai 3 bulan bila hemoglobin ≤ 9 gm/dl atau
hematokrit ≤ 27.
FOLIKEL OVARIUM PERSISTEN
Bila folikel berkembang selama penggunaan Implan-2, hal ini terjadi akibat gangguan atresia
folikel sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari normal. Pembesaran folikel ini mungkin
menimbulkan rasa tidak enak nyaman pada klien, meskipun mereka tidak menyadari kelainan
tersebut. Pada sebagian besar wanita, pembesaran folikel ini akan menghilang dengan
sendirinya, tanpa memerlukan suatu pengobatan. Jarang sekali terjadi torsi atau pecah
sehingga memerlukan tindakan pembedahan (Population Council 1990).
KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan ektopik dapat terjadi pada pengguna Implan-2. Sampai saat ini, penelitian klinik
menunjukkan tidak adanya peningkatan angka kejadian kehamilan ektopik per tahun pada
pemakai Implan-2 dibandingkan dengan wanita yang tidak memakai metoda kontrasepsi.
Sebagai contoh, angka kejadian pada pemakai Implan-2 adalah 1,3 per 1000 wanita per tahun
dibandingkan dengan 1,4 pada wanita yang tidak memakai metoda kontrasepsi (Sivin 1988).
Bila pengguna Implan-2 hamil, kemungkinan terjadinya hamil ektopik adalah 20-30%. Risiko
hamil ektopik meningkat seiring dengan lamanya pemakaian.
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana 8‐3 Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya PENATALAKSANAAN EFEK SAMPING
EFEK SAMPING
Amenore
(tidak haid)
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
Periksa adanya kehamilan (intrauterin atau
ektopik) dengan anamnesis, pemeriksaan
panggul (spekulum dan bimanual) dan kalau
ada, lakukan uji kehamilan (lihat Bab 4)
Amenore terjadi lebih kurang 7% pada pemakai
Implan-2 dalam tahun pertama dan setelah itu
menurun (USFDA 1990). Amenore 6 minggu atau
lebih terutama bila sebelumnya haid teratur,
1
mungkin tanda kehamilan dan harus diperiksa
Bila tidak hamil, tidak perlu pengobatan kecuali
konseling dan menenangkan klien. Jelaskan
bahwa darah tidak terkumpul dalam uterus.
(mekanisme kerja progestin dosis rendah seperti
levonorgestrel menekan endometrium sehingga
mengurangi perdarahan dan pada kebanyakan
wanita tidak terjadi perdarahan sama sekali).
Anjurkan klien untuk kembali ke klinik bila
amenore tersebut tetap mencemaskannya.
Bila dipastikan hamil intrauterin, lakukan konseling
pada klien untuk menentukan pilihannya dan
rujuk untuk perawatan lebih lanjut. Bila klien
memilih untuk meneruskan kehamilannya, cabut
Implan-2 dan yakinkan bahwa dosis kecil dari
levonorgestrel tidak memberikan efek yang
membahayakan janinnya.
Bila terjadi abortus spontan (atau kehamilan tidak
ingin diteruskan), Implan-2 tidak perlu dicabut.
Bila diduga kehamilan
pemeriksaan lebih lanjut.
ektopik
rujuk
untuk
Jangan memberikan pengobatan hormonal (pil
kontrasepsi kombinasi) untuk membuat haid. Hal
ini tidak perlu dan biasanya tidak berhasil kecuali
diberikan pil kontrasepsi kombinasi selama 2 atau
3 siklus (TGWG 1994).
Perdarahan/bercak
(bercak yang lama atau
perdarahan sedang)
Bercak yang lama:
>8 hari
Perdarahan sedang:
Sama dengan haid
normal (50 sampai 80 ml
setiap haid)
Lakukan pemeriksaan panggul (spekulum dan
bimanual) untuk memastikan perdarahan bukan
karena sebab lain (misalnya: lesi traktus genitalis
seperti vaginitis, polip serviks atau myoma uteri.
Bila ditemukan kelainan pada traktus genitalis,
berikan pengobatan dan beri konseling atau rujuk
untuk pemeriksaan lebih lanjut. Implan-2 jangan
dicabut.
Anjurkan klien untuk kembali ke klinik setelah
pengobatan untuk mendapatkan tambahan
konseling.
Yakinkan klien bahwa perdarahan ringan diantara
haid/bercak, persentasenya sangat tinggi pada
pemakai Implan-2 (50-60% dalam beberapa bulan
pertama pemakaian). Hal tersebut menjadi lebih
teratur setelah 6-12 bulan
1
Bila kehamilan tidak dapat dipastikan dengan pemeriksaan panggul (dan pemeriksaan urine tidak
tersedia), rujuk klien untuk pemeriksaan urine atau minta klien kembali 2-4 minggu untuk pemeriksaan
ulang. 8‐4 Buku Acuan Implan‐2 untuk Progran keluarga Berencana Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya Bila klien tidak puas, meskipun telah diyakinkan
dan tetap ingin memakai implan, dapat dicoba
memberikan pengobatan jangka pendek (1
sampai 3 siklus) dengan:
•
Pil kontrasepsi kombinasi (30 sampai 35 μg
EE sehari sekali selama 21 hari), atau
•
Ibuprofen (atau anti radang non steroid
lainnya) sampai 800 mg 3 kali sehari
selama 5 hari (TGWG 1994).
Katakan pada klien bahwa perdarahan haid akan
terjadi dalam 1 minggu setelah pil kontrasepsi
kombinasi habis (21 pil) atau dalam sisa 7 pil
terakhir bila jumlah pilnya 28.
Perdarahan/bercak
(bercak yang lama atau
perdarahan sedang)
Bila hamil (intrauterine atau ektopik) atau diduga
keguguran spontan, lakukan pemeriksaan
panggul dan uji kehamilan (kalau ada).
Lihat pada uraian Amenore di atas untuk
penatalaksanaan yang berhubungan dengan
kehamilan.
Lakukan pemeriksaan panggul (spekulum dan
bimanual) untuk memastikan perdarahan bukan
karena sebab lain (misalnya: lesi traktus genitalis
seperti vaginitis, polip serviks atau mioma uteri.
Bila ditemukan kelainan pada traktus genitalis,
berikan pengobatan dan beri konseling atau rujuk
untuk pemeriksaan lebih lanjut. Implan-2 jangan
dicabut.
Bercak yang lama:
>8 hari
Perdarahan berat:
>haid normal
Anjurkan klien untuk kembali ke klinik setelah
pengobatan untuk mendapatkan tambahan
konseling.
Bila hamil (intra uterine atau ektopik) diduga
keguguran spontan, lakukan pemeriksaan
panggul dan urine (kalau ada).
Lihat pada uraian Amenorhea di atas untuk
penatalaksanaan yang berhubungan dengan
kehamilan.
Bila
tidak
ditemukan
kelainan,
periksa
kemungkinan anemia berat (conjunctiva atau
ujung kuku pucat, hematokrit atau hemoglobin
rendah).
Untuk hematokrit <30 atau hemoglobin <9 g/dl
beri zat besi (FeSO4, 1 tablet sehari selama 1
sampai 3 bulan) dan konseling untuk gizi. Bila
tetap anemia atau atas permintaan klien, cabut
Implan-2 dan bantu klien untuk memilih metoda
yang lain.
Catatan: Meskipun sering terjadi perdarahan yang
meningkat pada beberapa klien, perdarahan
bulanan pada pemakai Implan-2 biasanya lebih
sedikit daripada haid normal. Pada beberapa
pemakai, kadar hemoglobin meningkat sejalan
dengan waktu (lebih banyak klien mengalami
kenaikan daripada penurunan hemoglobin)
(Population Council 1990).
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana 8‐5 Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya EFEK SAMPING
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
Perdarahan lanjutan
(perdarahan lama atau
perdarahan berat)
Tidak ditemukan penyebab lain, tetapi tetap ada
perdarahan lama (lebih dari 8 hari).
Bila klien tersebut tidak puas, meskipun telah
diyakinkan dan tetap ingin memakai implan, dapat
dicoba memberikan pengobatan jangka pendek
(1 sampai 3 siklus) dengan:
•
Pil kontrasepsi kombinasi (30 sampai 35 μg
EE sehari sekali selama 21 hari), atau
•
Ibuprofen (atau anti radang non steroid
lainnya) sampai 800 mg 3 kali sehari selama 5
hari (TGWG 1994).
Katakan pada klien bahwa perdarahan aid akan
terjadi dalam satu minggu setelah pil kontrasepsi
kombinasi habis (21 pil) atau dalam sisa 7 pil
terakhir bila jumlah pilnya 28.
Tidak ditemukan penyebab lain, tetapi
perdarahan:
•
Tidak berkurang dalam 3 sampai 5 hari,
atau
•
Menjadi lebih berat (1 sampai 2 pembalut
setiap jam).
Bila klien ingin terus memakai implant, berikan:
•
2 pil kontrasepsi kombinasi setiap hari untuk
selama sisa siklus (paling sedikit 3 sampai 7
hari), kemudian dilanjutkan dengan 1 pil
setiap hari selama 1 siklus
•
Pilihan lain (bila ada) berikan pil kontrasepsi
kombinasi yang mengandung 50 μg EE atau
1,25 mg estrogen konjugasi (Premarin®)
selama 14 sampai 21 hari.
Catatan: Periksa untuk memastikan apakah
perdarahan pervaginam sudah berkurang dalam
3 hari.
Perdarahan/bercak
(bercak yang lama atau
perdarahan sedang)
Periksa apakah ekspulsi sebagian atau
seluruhnya
Cabut kapsul yang ekspulsi sebagian. Periksa
untuk memastikan apakah kapsul yang lain masih
berada di tempatnya.
•
Bila daerah tempat pemasangan tidak infeksi
(tidak ada nyeri, panas dan kemerahan) ganti
kapsul
•
Bila daerah tempat pemasangan infeksi
•
Cabut semua kapsul
•
Pasang satu set kapsul baru di
lengan lain, atau
•
Bantu klien memilih metoda yang
lain
Infeksi di tempat
pemasangan
Periksa daerah tempat pemasangan apakah ada
infeksi (nyeri, panas dan kemerahan), nanah
atau abses
Bila ada infeksi (bukan abses):
•
Cuci daerah insisi dengan air dan sabun atau
antiseptik
•
Beri antibiotik oral untuk 7 hari
Implan-2 jangan dicabut. Minta klien untuk
kembali setelah satu minggu. Bila tidak sembuh,
cabut Implan-2 dan pasang satu set kapsul baru
pada lengan yang lain atau bantu klien untuk
memilih metoda yang lain.
8‐6 Buku Acuan Implan‐2 untuk Progran keluarga Berencana Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya Bila abses:
•
Bersihkan dengan antiseptik
•
Buat insisi dan pasang drain
•
Cabut Implan-2
•
Lakukan perawatan luka
•
Beri antibiotika oral untuk 7 hari
Nyeri panggul/nyeri perut
bagian bawah
(dengan
atau
tanpa
tanda-tanda kehamilan)
Lakukan anamnesis, periksa perut dan panggul
Periksa:
•
Nadi
•
Tekanan darah
•
Suhu tubuh
Periksa untuk menyingkirkan:
•
Kehamilan ektopik
•
Penyakit radang panggul
•
Appendisitis
•
Kista ovarium
Kapsul “hilang”
Biasanya karena kapsul dipasang terlalu dalam
(tidak dapat diraba) atau dipasang kurang dari 6
kapsul (jarang terjadi) atau sebuah kapsul
ekspulsi spontan dan klien lupa.
Berat badan meningkat
atau menurun
(perubahan nafsu makan)
Bandingkan berat badan sebelum pemasangan
(bila klien tahu) dengan berat badan sekarang.
Rujuk segera bila ada tanda-tanda sebagai berikut:
•
Perut bagian bawah sangat tegang
•
Nadi meningkat (>100/menit)
•
Tekanan darah menurun (<90/60)
•
Suhu meningkat (<38,3°C)
•
Hamil/curiga hamil dengan anemia akut (Hb
< 9 atau Hematokrit < 27)
Pada beberapa klien yang menggunakan Implan2, kadang-kadang mengalami pembesaran folikel
fisiologis yang sulit dibedakan dengan kista
ovarium. Keadaan ini biasanya terjadi dalam enam
bulan pertama pemakaian, umumnya tanpa
keluhan dan tidak teraba. Pada banyak kasus,
pembesaran folikel ini akan menghilang secara
spontan dan tidak memerlukan pengobatan atau
pencabutan Implan-2. Jarang yang mengalami
torsi atau robek sehingga menimbulkan nyeri
perut dan memerlukan tindakan pembedahan.
Dapat diketahui dengan sinar X (lihat Bab 9) atau
sonografi. Bila menggunakan sonografi focal
length ditingkatkan sampai kurang lebih 15 cm
untuk mendapatkan fokus yang tepat. Kapsul
lebih mudah dilihat secara cross section atau
(transversal) dan tampak sebagai bayangan
(daerah tanpa echo) dibawah masing-masing
kapsul. Bila keenam kapsul masih ada, jangan
lakukan apapun sampai waktunya pencabutan.
Pada waktu pencabutan, diperlukan pemeriksaan
khusus untuk menentukan ulang lokasi kapsul dan
rujuk ke ahlinya.
Lakukan konseling tentang kemungkinan terjadi
fluktuasi normal dari berat badan antara 1 sampai
2 kg (2 sampai 4 lbs)
Singkirkan kemungkinan kehamilan
Periksa apakah pola makan klien sesuai dengan
aktivitasnya
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana Periksa dietnya bila perubahan berat badan terjadi
secara berlebihan (lebih kurang 2 kg atau lebih).
Bila perubahan berat badan ini (meningkat atau
menurun) tidak dapat diterima oleh klien
meskipun telah diberi konseling, cabut kapsul dan
bantu klien memilih metode yang lain.
8‐7 Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN LAINNYA
Klien mungkin mengalami masalah kesehatan lainnya yang berhubungan atau tidak
berhubungan dengan metoda Implan-2. Pemeriksaan dan penatalaksanaan dari masalah lain
tersebut adalah sebagai berikut.
MASALAH
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
Jerawat
Tanyakan cara dan berapa kali klien
membersihkan mukanya.
Pemakaian implan akan memperberat jerawat.
Anjurkan membersihkan muka dua kali dalam
sehari dengan menggunakan pembersih muka
yang ringan seperti jeruk dan hindari
penggunaan krem pembersih muka yang berat.
Lakukan konseling dan bila klien tidak bisa
menerima, bantu klien untuk memilih metoda
yang lain (bukan yang mengandung hormon).
Payudara tegang
(mastalgia)
Periksa adanya kehamilan
Bila hamil, penatalaksanaan seperti yang telah
diuraikan pada Amenore
Bila tidak hamil, biasanya membaik dalam 3
bulan setelah pemasangan implan
Kapsul jangan dicabut, kecuali setelah diberi
konseling klien tetap minta dicabut
Nyeri dada
(terutama bila timbul waktu
melakukan kegiatan, jarang
terjadi)
Depresi
(perubahan
libido)
jiwa,
Periksa payudara untuk mengetahui adanya:
•
Tumor atau kista, dan
•
Adanya cairan yang keluar seperti ASI
bila tidak menyusui (galactorhea)
Bila payudara tidak infeksi, anjurkan pakai
pakaian yang sesuai untuk menyangga
Perkirakan kemungkinan penyakit
kardiovaskuler.
Bila diperkirakan penyakit kardiovaskuler, rujuk
untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dosis rendah
progestin tidak meningkatkan resiko penyakit
kardiovaskuler, oleh karena itu, implan tidak
perlu dicabut, kecuali atas permintaan klien.
Periksa:
•
Tekanan darah
•
Irama jantung (arrythmia)
Bahas perubahan jiwa yang terjadi
hilangnya
Bila ada infeksi payudara, pakai kompres
hangat, anjurkan untuk terus menyusui dan
beri antibiotika oral
Depresi mungkin berhubungan dengan LNG,
oleh karena itu, bila klien menduga dapresi
yang dideritanya menjadi lebih berat selama
memakai Implan-2, bantu klien untuk memilih
metoda yang lain. Bila implan tidak
menyebabkan depresi menjadi lebih berat,
pemakaiannya dapat diteruskan.
Pertumbuhan
rambut
berlebihan (hirsutisme), atau
rambut rontok
Lakukan anamnesa ulang sebelum dan
sesudah pemasangan.
Bila sebelumnya sudah ada, mungkin akan
bertambah banyak. Perubahan biasanya terjadi
secara lambat sejalan dengan waktu dan tidak
berlebihan. Oleh karena itu, Implan-2 tidak
perlu dicabut kecuali atas permintaan klien
setelah mendapat konseling.
Nyeri kepala
(terutama dengan gangguan
penglihatan)
Tanyakan intensitas nyerinya menetap atau
bertambah berat sejak memakai Implan-2.
Bila nyeri kepala ringan, beri obat analgesia dan
tenangkan klien
8‐8 Buku Acuan Implan‐2 untuk Progran keluarga Berencana Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya Tekanan darah tinggi
Lakukan pemeriksaan fisik, ukur tekanan
darah.
Periksa ulang setelah 1 bulan, bila nyeri kepala
ringan masih ada
Lakukan pemeriksaan yang sesuai:
Bila nyeri kepala bertambah berat sejak
memakai implan (misalnya: kebas, nada suara
berubah atau tidak bisa bicara; perubahan
pada penglihatan atau kabur) rujuk ke
neurologis, cabut implan dan bantu klien
memilih metode lain yang tidak mengandung
2
hormonal .
Lakukan konseling. Jelaskan bahwa implan
tidak perlu dicabut pada kenaikan tekanan
darah yang ringan (<160/90) kecuali atas
permintaan klien (WHO 1994). Bila tekanan
darah benar-benar meningkat, bantu klien
memilih metoda lain. jelaskan pada klien bahwa
tekanan darah yang meningkat tersebut akan
hilang dalam 1 - 3 bulan. Ukur tekanan darah
setiap bulan untuk memastikan sudah kembali
normal. Bila setelah 3 bulan tidak kembali
normal, rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
•
Mata (funduskopi), dan
•
Sistem syaraf (neurologi).
Periksa tekanan darah
Pastikan bahwa tekanan darah memang
benar-benar meningkat:
•
> 180/105 pada 1 kali kunjungan, atau
•
> 160/90 pada 2 kali kunjungan atau
lebih, dengan selang waktu 1 minggu
Implan harus dicabut bila tekanan darah >
180/105 atau menderita penyakit vaskuler
(neuropati atau retinopati) (WHO 1994). Bantu
klien untuk memilih metoda yang lain.
Sakit kuning(ikterus)
Sakit kuning yang terjadi mendadak setelah
pemasangan tidak ada hubungannya dengan
implan:
Periksa:
•
•
•
Penyakit hati yang aktif (hepatitis),
Penyakit kantung empedu, atau
Tumor hati jinak atau ganas.
Levonorgestrel tidak mengganggu fungsi hati
dan meningkatkan risiko penyakit kandung
empedu atau tumor hati. Bila klien menderita
penyakit kuning karena infeksi virus hepatitis
dan tidak mau menghentikan pemakaian
implan, hal ini tidak akan memperburuk
penyakit hati dan pemakaiannya lebih aman
daripada bila klien tersebut hamil (McCann dan
Potter 1994).
Mual / pusing / gelisah
Singkirkan kemungkinan kehamilan dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan panggul
dan uji kehamilan(kalau ada)
Bila hamil, lihat pada Amenore
Bila tidak hamil, yakinkan klien bahwa keluhan
tersebut akan hilang sendiri sejalan dengan
waktu.
Penyakit trombo-embolik
(kaki, paru atau mata)
Lakukan pemeriksaan untuk penyakit tromboembolik aktif.
Implan-2 tidak meningkatkan resiko gangguan
pembekuan darah (WHO 1994). Ppencabutan
kapsul hanya atas permintaan klien. Bila ada
tanda pasti gangguan pembekuan darah, rujuk
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2
Perempuan dari segala usia, terutama usia reproduksi dengan berat badan berlebihan (> 20% dari berat badan ideal) mungkin akan menderita hipertensi intracranial yang jinak (pseudotumor serebri). Masalah ini sangat jarang sekali, dilaporkan kurang dari 20 pemakai Implan‐2 di Amerika (Deitch 1994) menderita pseudotumor serebri tersebut. Penyebabnya tidak diketahui. Pemeriksaan fisik yang pasti adalah ditemukannya papil edema (edema pada retina). Pencabutan implan mungkin akan mengurangi gejala atau mungkin tidak, oleh karena sampai saat ini belum diketahui penyebabnya dan hubungan antara LNG dengan obat‐obat lain, termasuk vitamin. Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana 8‐9 Penatalaksanaan Efek Samping dan Masalah Kesehatan Lainnya KEPUSTAKAAN
Angle M, PS Huff and JW Lea. 1991. Interaction Between Oral Contraceptives and Therapeutic
Drugs. Outlook 9(1): 1-6.
Blumenthal PD and N McIntosh. 1995. Pocket Guide for Family Planning Service Providers.
JHPIEGO Corporation: Baltimore, Maryland.
Deitch MW. 1994. New Implan-2 System Labeling. Wyeth-Ayerst Laboratories: Philadelphia:
Pennsylvania.
Diaz S et al. 1990. Clinical Assessment of Treatment For Prolonged Bleeding in Users of Implan-2
Implants. Contraception 42(1): 97-109.
McCann MF and LS Potter. 1994. Progestin-only Oral Contraception: A Comprehensive Review.
Contraception 50(6 Suppl 1): s1-s195.
The Population Council. 1990. Implan-2 Levonorgestrel Implants: A Summary of Scientific Data.
The Population Council: New York.
Sivin I. 1988. International Experience With Implan-2 and Implan-2-2 Contraceptives. Studies in
Family Planning 19(2): 81-94.
Technical Guidance Working Group (TGWG). 1994. Recommendations for Updating Selected
Practices in Contraceptive Use: Results of a Technical Meeting. Vol. 1. Program for International
Training in Health: Chapel Hill, North Carolina.
United States of Food and Drugs Administration (USFDA). 1990. Implan-2 System
(Levonorgestrel Implants): Prescribing Information. USFDA: Washington D.C.
World Health Organization (WHO). 1994. Improving Access to Quality Care in Family Planning:
Eligibility Criteria for Initiating Use of Selected Methods of Contraception. Draft Report,
November.
8‐10 Buku Acuan Implan‐2 untuk Progran keluarga Berencana 
Download