Peran Bank Sentral Dalam SSK Makroprudensial

advertisement
LEMBAGA KEUANGAN
DAN STABILITAS
KEUANGAN
Hadi Cahyono SE, MM
PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN


Semua badan yang kegiatannya bidang keuangan,
melakukan penghimpunan, dan penyaluran dana
kepada masyarakat, terutama guna membiayai
investasi perusahaan (SK Menkeu RI No 79/90)
Suatu lembaga yang melancarkan pertukaran
barang dan jasa dengan penggunaan uang atau
kredit dan membantu menyalurkan tabungan
sebagian masyarakat kepada masyarakat yang
membutuhkan pembiayaan dana untuk investasi
FUNGSI-FUNGSI LEMBAGA
KEUANGAN
Fungsi
Lembaga
Keuangan


Fungsi Perantara, lembaga keuangan berfungsi
memindahkan tabungan yang diterima dari
masyarakat pada sektor bisnis (pinjaman)
Fungsi Investasi, berfungsi membantu dalam
menggalang perolehan dana dengan cara
penerbitan dan penjualan efek di pasar modal,
berperan juga dalam memberikan nasihat-nasihat
strategis untuk melakukan penggabungan
usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis
transaksi keuangan lainnya.



Fungsi Kredit, berfungsi menyalurkan dana masyarakat
(deposito, tabungan, giro) dalam bentuk bantuan
keuangan kepada dunia usaha.
Fungsi Pembayaran, dalam hal ini lembaga keuangan
melakukan pembayaran barang dan jasa yang
dilakukan konsumen dengan menggunakan cek, bilyet
giro dan lainnya
Fungsi Manajemen Kas, yaitu untuk
memaksimumkan cash availability dengan maksud untuk
bisa memaksimumkan bunga yang dapat diperoleh
dari investasi surat-surat berharga



Fungsi Tabungan,dalam hal ini lembaga keuangan
menjadi lembaga yang menyimpan dana dana
yang dimiliki masyarakat
Fungsi Penjamin, dalam hal ini lembaga keuangan
menjadi penjamin nasabah yang melakukan
transaksi
Fungsi Kepercayaan, dalam hal ini lembaga
keuangan mendapatkan kepercayaan untuk,
menyimpan dan memanfaatkan dana yang
dititipkan
Intermediasi Keuangan



Merupakan kegiatan pengalihan dana dari
penabung (landers) kepada peminjam (borrowers)
Proses Intermediasi dilakukan dengan cara membeli
sekuritas primer yang diterbitkan oleh defisit unit
dan dalam waktu yang sama mengeluarkan
sekuritas sekuritas sekunder kepada penabung atau
surplus unit
Bagi penabung simpanan tersebut merupakan aset
financial (financial asset), sedang bagi bank
merupakan utang (financial leabilities)
PERAN STRATEGIS LEMBAGA KEUANGAN
DALAM PROSES INTERMEDIASI

PENGALIHAN ASET
 Mengalihkan
kewajibannya (financial liabilities)
menjadi aset (financial assets) dengan jangka waktu
sesuai keinginan nasabah

REALOKASI PENDAPATAN
 Untuk

persiapan menghadapi masa yang akan datang
TRANSAKSI
 Memberikan
jasa-jasa guna mempermudah transaksi
PERANAN INTERMEDIASI LEMBAGA
KEUANGAN
DANA
INCOME
INCOME
Saver Group
Borrower Group
DANA
PENGELOMPOKAN LEMBAGA
KEUANGAN

Lembaga Keuangan Bank (LKB)
 Bank
sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat,
bank campuran

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKKB)
 Lembaga
pembiayan dan investasi serta penjual surat
surat berharga
PENGELOMPOKAN LEMBAGA
KEUANGAN
LEMBAGA
KEUANGAN
LKB
Bank Sentral
Bank Umum
LKBB
BPR
LPIPSB
LKL
Bank Umum
Konvensional
BPR
Konvensional
Pasar Modal
Asuransi
Bank Umum
Syariah
BPR Syariah
Pasar Uang
+ valas
Pegadaian
Leasing
Dana
Pensiun
Moven
Factoring
Reksadana
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
LKB
LKBB
PERBEDAAN
Memiliki kemampuan
menciptakan kredit,
mengedarkan uang, dan
menambah jumlah uang
beredar
Menyalurkan kepada
masyarakat melalui
penyertaan modal atau
membiayai investasi
perusahaan
PERSAMAAN
Melancarkan pertukaran produk dengan menggunakan
uang dan instrumen kredit dan membantu menyalurkan
dana penabung kepada pengusaha
STABILITAS KEUANGAN



Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah
antara lain adalah kestabilan terhadap hargaharga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi
Ketidak
stabilan
sistem
keuangan
akan
menimbulkan dampak buruk yakni: kehilangan
kepercayaan
masyarakat
dan
menurunnya
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
Biaya pemulihan ekonomi khususnya sektor
keuangan akibat krisis tersebut sangat besar
DEFINISI SSK



Secara efisien memfasilitasi alokasi sumberdaya
dari waktu ke waktu, dari deposan ke investor dan
alokasi sumberdaya ekonomi secara keseluruhan
Dapat menilai/mengidentifikasi dan mengelola
resiko resiko keuangan
Dapat dengan baik menyerap gejolak yang terjadi
pada sektor keuangan dan ekonomi
Kerangka Kebijakan Moneter di
Indonesia


Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja
yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF)
Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara
eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada
publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk
mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah tersebut.
BI Rate


BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang
mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter
yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan
kepada publik.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain
dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya
akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan
diperkirakan melampaui sasaran yang telah
ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan
menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan
diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah
ditetapkan.
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SSK
Lingkungan
ekonomi
makro yang
stabil
Sistem
pembayaran
yang aman
dan handal
Sistem
keuangan
yang stabil
dan sehat
Pengawasan
institusi
keuangan
yang efektif
Lembaga
keuangan
yang dikelola
dengan baik
ALASAN PENTINGNYA SSK

Stabilitas moneter hanya dapat terwujud dengan
adanya stabilitas keuangan, karena sistem
keuangan merupakan transmisi kebijakan moneter

1.
2.
3.
Suatu sistem keuangan yang stabil akan:
Menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang
mendukung bagi nasabah penyimpan dan investor
untuk menanamkan dananya pada lembaga
keuangan, termasuk menjamin kepentingan
masyarakat terutama nasabah kecil.
Mendorong fungsi intermediasi keuangan yang efisien
sehingga pada akhirnya mendorong investasi dan
pertumbuhan ekonomi.
Mendorong beroperasinya pasar dan memperbaiki
alokasi sumber daya perekonomian.
Pihak-pihak yang Bertanggungjawab
terhadap SSK



Otoritas keuangan (pemerintah, bank sentral,
lembaga penjamin simpanan, dll).
Pelaku keuangan (bank, pasar modal, lembaga
keuangan non bank).
Publik, khususnya pengguna jasa keuangan
Peran Bank Sentral Dalam SSK
Makroprudensial dan Mikroprudensial

Sumber instabilitas dapat dibagi dua yaitu risiko
endogen dan risiko eksogen
 Risiko
eksogen yaitu risiko yang timbul diluar sektor
keuangan, seperti gangguan karena ekonomi makro
atau risiko kejadian seperti adanya bencana alam.
 Risiko endogen yaitu risiko yang berada di dalam
sektor keuangan itu sendiri seperti dari perbankan
seperti risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.
Makroprudensial dan Mikroprudensial

Pemantauan dan penilaian terhadap ketahanan
sistem
keuangan
dilakukan
dengan
dua
pendekatan,
yaitu
makroprudensial
dan
mikroprudensial.
Peran Bank Indonesia Dalam
Memelihara SSK

4 strategi yang diadopsi oleh Bank Indonesia
dalam usahanya menjaga stabilitas sistem
keuangan, yaitu: (i) pemantapan regulasi dan
standar; (ii) peningkatan riset & surveilance; (iii)
peningkatan koordinasi & kerjasama; dan (iv)
penetapan jaring pengaman & penyelesaian krisis.
Peran Bank Indonesia Dalam
Memelihara SSK
Strategi 1: Pemantapan Regulasi dan
Standar dan Disiplin Pasar
12 Kunci Standar Sektor Keuangan:
 Macroeconomic Policies & Data Transparency
 Code
of Good practice of transparency in Monetary &
Financial Policies
 Code of Good Practice in financial Transparency
 Data dissemination standart

Institutonal & Market Infrastructure
 Priciples
of corporate governance
 Core principles for systematically important payment
system
 Market integrity (Financial Action Task Force on Anti
Money Loundering)
 Insolvency
 International accounting standard
 International standard of auditing

Prudential Financial Regulation & Supervision
 Core
Principles for effective banking supervision
 Principles of securities regulation
 Core principles for insurance supervision
STRATEGI 2: Peningkatan Riset dan
Surveillace

Peningkatan riset dan surveillance ditujukan untuk
mengidentifikasi, mengukur dan memonitor resikoresiko yang dapat mengancam kestabilan
keuangan
 Secara
umum ada 2 aktivitas riset:
 Mengembangkan
perangkat pendukung dalam rangka
penilaian ssk
 Mengidentifikasi permasalahan yang membahakan ssk
 Surveillance
 Menilai
berfokus pada dua sasaran pokok, yaitu:
dan memantau permasalahan dari resiko-resiko
yang dapat membahayajan SSK
 Merekomendasikan dan memberikan masukan untuk
perumusan kebijakan dalam rangka memelihara SSK
Instrumen yang digunakan untuk melakukan fungsi surveillance
terdiri dari:
1. Macroprudential dan microprudential indicators
2. Financial soundness indicators
3. Stress test
Strategi 3: Peningkatan Koordinasi dan
Kerjasama

Hal ini antara lain dilakukan dengan membentuk
suatu forum stabilitas sistem keuangan yang
beranggotakan Bank Indonesia, Departemen
Keuangan, dan LPS
Strategi 4: Penetapan Jaring
Pengaman dan Krisis Manajemen


Dua fungsi utama yang dilakukan bank Sentral:
crisis prevention dan crisis resolution
JPKM yang komprehensif terdiri dari:
 Pengawasan
independen dan efektif
 Lender of the last resort
 Skema penjaminan simpanan
 Manajemen krisis yang efektif
Istilah istilah







Crisis management (manajemen krisis): proses yang meliputi identifikasi, mitigasi dan penyelesaiaan krisis.
Crisis prevention (pencegahan krisis): upaya mencegah krisis melalui berbagai kebijakan meliputi pengawasan dan pengaturan (micro
prudential) terhadap lembaga dan pasar keuangan dan mitigasi (surveillance) terhadap sistem keuangan (macro prudential).
Crisis resolution(penyelesaian krisis): upaya untuk mengatasi krisis bila terjadi termasuk restrukturisasi dan rekapitalisasi bank-bank yang
berdampak sistemik.
Cross border : integrasi keuangan yang melintasi batas antar negara.
Discount window (fasilitas diskonto): kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas akibat
ketidaksesuaian sementara (mismatch) pengelolaan dana.
Financial deepening: peningkatan penyediaan jasa keuangan dengan berbagai pilihan yang luas kepada masyarakat.
Lender of last resort: fungsi bank sentral untuk memberikan kredit kepada bank untuk mengatasi kesulitas likuiditas akibat ketidaksesuaian
sementara (mismatch) pengelolaan dana.

Good Corporate Governance: tata kelola perusahaan yang baik dan sehat.

Monetary base: jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal dan simpanan perbankan pada bank sentral.





Open market operation (operasi pasar terbuka) : kegiatan yang dilakukan bank sentral untuk mengontrol jumlah uang beredar melalui
pembelian atau penjualan obligasi pemerintah.
Reserve requirement (giro wajib minimum): sejumlah dana yang harus dicadangkan bank di bank sentral untuk memenuhi kewajibannya
terhadap deposan.
Risk mitigation (mitigasi risiko): upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya dan dampak risiko.
Stress testing: estimasi potensi kerugian terhadap eksposur kredit dan likuiditas yang dihasilkan dari beberapa skenario perubahan harga
dan volatilitas.
Surveillance: kegiatan memonitor risiko yang mungkin timbul pada lembaga dan pasar keuangan.
Download